Pengenalan Alat-Alat Survei Untuk Mengevaluasi Kemampuan Lahan
|
|
- Sugiarto Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGENALAN ALAT Jurnal Nasinal Ecpedn JNEP Vl. 2 N.1 (2015) Pengenalan Alat-Alat Survei Untuk Mengevaluasi Kemampuan Lahan Rani Julia1 Mahasiswi semester 6 Prdi. Manajemen Prduksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Pliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati Diterima : Maret 2015/ Diterbitkan: April 2015: nline. Mei 2015 Abstrak Dalam melakuklan praktek untuk menentukan tingkat kemampuan lahan pada suatu lahan tentunya harus mengetahui alat- alat apa saja yang digunakan. Selain itu, Kurangnya pengetahuan akan fungsi dan cara pengguanaan alat tersebut sering kali menjadi kesulitan bagi para pemakai khususnya mahasiswa pliteknik pertanian negeri payakumbuh dalam mengevaluasi tingkat kemampuan suatu lahan. Untuk itu, sebulum dilaksanakan praktek dilakukan penganalan alat- alat yang akan digunakan. Tujuannya agar pada saat praktek kita dapat mengetahui apa fungsi dan bagaimana cara menggunakan alat- alat tersebut. Salah satu alat yang digunakan dalam praktek yaitu br tana yang berfungsi untuk menentukan tingkat kedalaman tanah. Metde yang digunakan langsung memperkenalkannya kepada mahasiswa langsung pada saat praktek. Salah satu pengenalan alat yang digunakan adalah dalam Cara menggunakannya br tanah diputar searah jarum jam, setiap kedalama 20 cm diangkat dengan cara diputar berlawanan arah jarum jam. Dengan adanya pengenalan alat ini, mahasiswa yang tidak bisa menggunakan alat dan tidak tahu fungsinya buat apa menjadi tahu apa fungsi dan cara menggunakannya. Dari survei yang dilakukan untuk mahasiswa plitani khususnya mapperta semester 6 setela melakukan pengenalan alat ada sebanyak 70% mengetahui cara menggunakan alat setelah dilakukan penggenalan alat. Kata kunci: Penggunaan alat, kemampuan lahan Singkatan: T : Tahu TT : Tidak Tahu Krespnden: ranijulia94@yah.cm,: hp, Pendahuluan Dalam mengidentiikasi kemampuan lahan yang ada pada lahan banyak sekali mahasiswa yang belum tau bagaimana cara menggunakan alat- alat yang baik. Untuk mengidentivikasi kemampuan lahan dapat dilakukan dengan menggelmpkkan tingkat kemampuan lahan tersebut. Dalam menentukan kemampuan lahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan-peralatan tertentu. Penggunaan alat-alat dalam menentukan kemampuan suatu lahan sangatlah penting karena untuk melihat karakteristik dari lahan tersebut memerlukan alat yang mamapu menunjang kemampuan lahan. Oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan dalam menentukan atau mengukur tingkat kemampuan dari suatu lahan diperlukan penggenalan tentang alat-alat yang akan digunakan sehingga pada prses kegiatan natinya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan alat-alat yang akan digunakan. Alat- alat yang digunakan dalam menentukan kemampuan lahan diantaranya : br tanah, ring sampel, Ph meter atu Ece meter, lup, palu, meteran, Bk muncel sil dan lain-lain (wikipedia,2014). Dari alat- alat tersebut memiliki fungsi yang berbeda- beda dan cara penggunaan yang berbeda pula. Selai itu, alat merupakan suatu sarana yang dapat mempermudah dalam melakukan kegiatankegiatan tertentu misalnya untuk menggukur tingkat lerengan lahan digunakan hand level. Tujuan melakukan penggenalan alat-alat untuk mengukur kemampuan lahan ini adalah agar dalam pratikum yang akan dilakukan kita dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaan dari masing-masing alat tersebut. 2. BAHAN DAN METODE Lkasi penelitian Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus pliteknik pertanian payakumbuh pada tanggal 12 Maret 2015 pukul WIB. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut Br tanah, Ring sampel, Meteran, Klinmeter, PH meter, Muncel Sil Chart, Pisau Kmand, Palu, Lup, Sekp tanah, Btl Semprt, Aplimeter, higr meter, GPS,tanah, dan air.
2 Rani. J / Jurnal nasinal Ecpedn V.2 N.1 (2015)1-6 Tabel. 1. Parameter kriteria klasifikasi kemampuan lahan dan alat yang digunakan. Alat yang digunakan penghambat Kelas kemampuan lahan I II III IV V VI VII VIII Hand Level Lereng permukaan A B C D A E F G Indra penglihatan (mata) Kepekaan ersi KE1,KE 2 KE3 KE4,K E5 KE Muncel, indra penglihat Tingkat ersi e0 e1 e2 e3 2 e4 e5 1 Br tanah, Kedalaman tanah k0 k1 k2 k Br tanah Tekstur lapisan bawah sda sda sda sda sda sda sda sda Luyp, indra perasa ( Tekstur lapisan atas t1,2,3 t1,2,3 t1,2,3,4 t1,2,3,4 1 t1,2,3,4 t1,2,3,4 t5 tangan) Ring sampel Permeabilitas P2,p3 P2,p3 P2,p3 P2,p3 p1 1 1 p5 Indra penglihatan (mata) Drainase d1 d2 d3 d4 d5 2 2 d0 Indra penglihatan Kerikil/ batuan b0 b0 b1 b2 b3 1 1 b4 Penglihatan Ancaman banjir O0 O1 O2 O3 O Ece meter/ ph meter Garam/ sanitasi g0 g1 g2 g3 2 g3 1 1 Keterangan : KE : Kepadatan Ersi E : Ersi KD : Kedalaman tanah TLA : tekstur lapisan atas TLB : tekstur lapisan bawah D : Drainase P : permeabilitas B : krikil/batu O : ancaman banjir G : garam Pelaksanaan Pada praktek pengenalan alat ini, prakteknya dibagi perkelmpk yang terdiri dari 3 rang perkelmpk dan ada satu klelmpk yang empat rang. Siapkan alat yang akan di gunakan Pada praktek ini, dilakukan pengenalan alat- alat survei untuk mengevaluasi kemampuan lahan. Bahan yang digunakan yaitu tanah yang di ambil dari sekitar pli tani yaitu tanah gang perdaganggan, plitani, purwa jaya, aia tabik, sawah dan gambut yang dibawa leh tiap- tiap kelmpk. Alat yang digunakan pada pengambilan tanah yaitu menggunakan tangan dengan tinggkat kedalaman pengambilan tanah 0 cm- 20cm. Setelah penganmbilan sampel dilakukan pengevaluasian kempuan lahan dari tanah yang diambil sebagai sampel tadi dengan menggunakan alat yang sesuai pada tabel diatas. Catat hasilnya pada parameter pengukuran kemampuan lahan 1.1. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari pratikum yang telah kami tentang pengenalan alat survei untuk mengevaluasi kemampuan lahan dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
3 Rani.J,/ Jurnal Nasinal Ecpedn Vl.2 N.1 (2015)1-6 Tabel 2. Survei Pengenalan alat setelah dilakukan praktek Nama alat Sebelum pengenalan Sesudah pengenalan T TT T TT Br tanah Ring sampel Sekp tanah Standar Muncel Sil Chart Hand level palu Meteran Lup Ece Meter/ PH Meter Higr meter GPS KET: Jumlah mahasiswa 31 rang T : tahu TT : tidak tahu Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa setelah dilakukan pengenalan alat dalam prakter untuk mengevaluasi kemampuan lahan yang telah diambil sampel tanah maka mahasiswa yang awal nya kurang tahu cara menggunakan alat sudah mulai mengetaui cara menggunakanya dan fungsi alat tersebut. Dari tabel dapat diperkirakan yang sudah tahu menggunakan alat sebanyak 70% dari ttal jumlah 31 rang dan 30 % yang tidak tahu Dalam lakukan evaluasi lahan untuk melihat tingkat kemampuan lahan tersebut, alat-alat yang digunakan antara lain: sekp tanah,tutup bagian bawah ring lnggarkan sedikit, datarkan permukaan atas ring sampel dengan pisau kmand, 5.)isi ring sampel 1.4. Sekp Tanah Ganbar 2. Ring Sampel Sekp tanah berfungsi untuk mengambil tanah dan untuk mengali tanah. sekp tanah dapat digunakan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini : 1.2. Br Tanah Br tanah atau yang juga dikenal dengan nama Br bergia ini berfungsi sebagai untuk mebr tanah dalam melihat tingkat kedalam dari lahan tersebut, untuk melakukan pengukuran tektur lapisan atas dan lapisan bawah tanah. Br tanah digunakan dengan cara br tanah ditancapkan pada lahan tertentu kemudian diputar searah jarum jam, angkat setiap kedalaman 20 cm dari permukaan dengan cara diputar melawan arah sambil diangkat. Pengebran ini dilakukan sampai sampai ditemukan batu. Gambar 3. Sekp tanah 1.5. Standar Muncel Sil Chart Muncel Sil chart merupakan sebuah buku warna yang berfungsi untuk melihat warna tanah guna untuk menentukan ingkat ersi dari tanah tersebut. cara menggunakan nya misalnya pada tanah gang perdaganggan untuk menentukan tingkat ersi dari daerah tersebut, tanahnya diambil dan diatas buku muncel sil kemudian lihat warna yang cck dan lihat nmr dan baris berapa tanaah tesebut berada. Pada pratikum yang kami lakukan hasil yang kami perleh yaitu tanahnya berwarna brwning black yang menunjukkan kerusakan ersinya sedang. Gambar 1. Br tanah Melihat bar1s dan klm se rta nama war na tanah Untuk menen tukanbaris, klm sertam elihat warna tanah 1.3. Ring Sampel Ring sampel berfungsi untuk menggukur permeabilitas tanah (Afrizal, 2014). Cara menggunakannya yaitu 1.) ambil ring sampel yang akan digunakan buka tutup atas dan bawahnya, 2.) letakkan diatas tanah 3.) alas diatas ring sampel dengan papan lalu pukulpukul dengan palu sampai ring sampel terbenam dan datar dengan permukaan tanah, 4.) setelah itu, ambil ring sampel menggunakan Gambar 4. Standar Muncel Sil Chart
4 Rani. J / Jurnal nasinal Ecpedn V.2 N.1 (2015) Hand lavel Digunakan untuk melihat tingkat kemiringan lereng permukaan lahan. Cara menggunakanya yaitu bidik arah lereng yang ingin diukur, kemudian atur sekrupnya untuk mendatarkan antara garis dengan gelembung air yang ada pada hand level, lalu lihat berapa persen tingkat kemiringan lahan tersebut. dari hasil pratikum yang kami lakukan hasil yang didapat yaitu 8 %, 2%, 3%, 7%, dang 6% Palu Gambar 5. Hand Level Palu digunakan untuk memukul, membenamkan alat dan lainlain. Gambar 7. Meteran 1.9. Lup atau Kaca pembesar Lup dapat digunakan untuk melihat struktur tanah apakah menggumpal, berbentuk tunggal atapun tidak. Selain itu lup dapat digunakan untuk melihat pertikel-pertikel kecil pada tanah. Gambar 8. lup 1.8. Meteran Gambar 6. Penggunaan palu pada ring sampel Meteran berfungsi untuk mengukur luas pada lahan Ece meter atau PH meter Digunakan untuk mengukur ph pada tanah, salinitas dan PPM. Cara kerjanya adalah pertama ambil tanah isi kedalam gelas ukur dan beri air sebanyak 2 kali lipat dari banyak tanah, aduk dengan tangang dan hidupkan PH Meter dengan cara tekan lama
5 Rani.J,/ Jurnal Nasinal Ecpedn Vl.2 N.1 (2015)1-6 masukkan kedalam gelas ukur tadi. Pada pratikum ph tanah yang di dapat yaitu 10,20. Untuk melihat salinitas dan PPM tekan tmbl inside Pisau kmand Digunakan untuk memtng, membersihakan alat dan untuk meratakan tanah pada saat pengambilan sampel tanah menggunakan ring sampel. Untuk melihat kadar garam Gambar 9. PH Meter Btl semprt Digunakan untuk membersihkan alat, manambahkan air ke dalam larutan dan sebaginya. Cara kerjanya tekan btl semprt dengan tangan dan arahkan kepada alat yang ingin di bersihkan Altimeter Gambar 11. Pisau Kmand Berfungsi untuk mengukur ketinggian tempat dari permukaan laut. Gambar 10. Btl semprt Gambar 12. Altimeter
6 Rani. J / Jurnal nasinal Ecpedn V.2 N.1 (2015) Higr meter Berfungsi untuk menentukan kelembaban. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul Pengenalan Alat-Alat Untuk Mengukur Kemampuan Lahan. Penulis juga menggucapkan Terimakasih kepada Bapak Asnawir yang telah yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini sehingga penulisan jurnal ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, penulis juga menggucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah menyemangati dan membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Afrizal Kesesuaian Lahan.Pliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh. [2] Djaenudin (17 Maret 2015). [3] Wikipedia Alat- alat Lahan. Wikipedia.rg/wiki/alatalat lahan. (22 Maret 2015) Gambar 13. Higr meter 1.15.GPS Berfungsi untuk menentukan titik krdinat suatu daerah/lkasi. Gambar. 14. GPS KESIMPULAN DAN SARAN Dari pratikum yang kami lakukan tentang penggenalan alat dapat disimpulkan bahwa pengganalan alat sangatlah penting untuk menggurangi terjadinya kesalahan akibat kurang tahu atau tidak mengerti cara dan fungsi dari alat tersebut. Dari survei yang telah dilakukan setelah dilakukan pengenalan alat 70% sudah tahu kegunaan alat tersebut.
7 Rani.J,/ Jurnal Nasinal Ecpedn Vl.2 N.1 (2015)1-6
PEMETAAN MANUAL KEMAMPUAN LAHAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH DENGAN METODE DESCRITIF
Pemetaan Manual Metode Descriptif Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.1 (2015) 34-37 http://www.perpustakaan.politanipyk.co.id PEMETAAN MANUAL KEMAMPUAN LAHAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
Lebih terperinciKESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI
TOPIC KESESUIAN OF MANUSCRIPT LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2. No.2 (2015) 17-21 http:www... KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI Puspita Handayani
Lebih terperinciKesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.1 (2015) 038-042 http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id. Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Adeha Suryani1
Lebih terperinciMela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042 http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id. Kesesuaian Lahan Kopi, Sawit, Jagung, Kayu Manis, Kelapa, Tembakau, Kedelai, Kakao
Lebih terperinciKesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *
Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna * Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik
Lebih terperinciKesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.1 (2015) 020-024 http://www.perpustakaan.politanipyk.ac.id Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh Moratuah
Lebih terperinciKesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.1 (2014) 7-11 http://www.perpustakaan.politanipyk..co.id Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Beni Saputra
Lebih terperinciKesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
KESESUAIAN LAHAN Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Fitriawati Sandri* Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan,
Lebih terperinciKesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Kesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Rafika Yogi1 Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri
Lebih terperinciMenilai subklas Kemampuan Lahan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
KEMAMPUAN LAHAN Menilai subklas Kemampuan Lahan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Anggi.r 1, Yulia Tesa 1 1 Mahasiswa dan mahasiswi semester 3 prodi tata air pertanian jurusan teknologi pertanian
Lebih terperinciKesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani
KESESUAIAN LAHAN Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani Ahmad Tohir 1, Hasnah Wita 1 1 Mahasiswi semester 3 Prodi. Tata Air Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Mei-Agustus 2015 di 5 unit lahan pertanaman
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar
26 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar Desa Tulung Balak dengan luas 15 ha yang terletak pada wilayah Kecamatan
Lebih terperinciKesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2015) 001-004 http://www... Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal Endang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik 6 kelompok tani di Kelurahan Tejosari Kecamatan Metro Timur Kota
Lebih terperinciMEMANFAATKAN DATA FISIKA DAN KIMIA TANAH UNTUK MENILAI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PEPAYA DIPOLITANI
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 41-44 http://www... MEMANFAATKAN DATA FISIKA DAN KIMIA TANAH UNTUK MENILAI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PEPAYA DIPOLITANI Huriatul Ulfa 1,
Lebih terperinciEVALUASI LAHAN H n e d n r d o r o M u M r u t r i t a i n a t n o t, o, M. M S. c
EVALUASI LAHAN EVALUASI LAHAN Pengertian Evaluasi Lahan adalah proses penilaian penampilan lahan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survey serta studi bentuk lahan, tanah, vegetasi,
Lebih terperinciEvaluasi Kemampuan Lahan Beberapa Tempat di Tanjung Pati Dengan Menggunakan Metode Deskriptif FAO.
KESESUAIAN LAHAN Evaluasi Kemampuan Lahan Beberapa Tempat di Tanjung Pati Dengan Menggunakan Metode Deskriptif FAO. Zahratul Hayati1 Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya
Lebih terperinciEvaluasi Lahan. Evaluasi Kemampuan Lahan
Evaluasi Lahan Evaluasi Kemampuan Lahan Evaluasi Lahan Penilaian kinerja lahan (land performance) untuk penggunaan tertentu Kegiatan Evaluasi Lahan meliputi survai lahan interpretasi data hasil survai
Lebih terperinciGambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^
m. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, di mulai pada bulan Mei sampai Juli 2010, meliputi pelaksanaan survei di lapangan dan dilanjutkan dengan analisis tanah di
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta
29 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) monokultur dan kebun campuran di Desa Seputih Jaya Kecamatan Gunung
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
47 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di bagian hulu daerah aliran sungai (DAS) Jeneberang yang terletak di Kabupaten Gowa (Gambar 3). Penelitian dilaksanakan pada
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi
IV. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember sampai bulan April di lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi terdiri
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet
57 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet Sektor pekebunan dan pertanian menjadi salah satu pilihan mata pencarian masyarakat yang bermukim
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY mulai
IV. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian evaluasi kesesuaian lahan ini dilakukan di lahan pasir pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari 12 desa dengan luas ± 161,64 km2 dengan kemiringan kurang dari 15% di setiap
Lebih terperinciLahan Potensial Dan Lahan Kritis Sumber :
Lahan Ptensial Dan Lahan Kritis Sumber : wwwe-dukasinet PENGERTIAN LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS Menurut Anda apakah pengertian lahan dan tanah sama? Selama ini rang beranggapan bahwa tanah sama pengertiannya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Pebruari 2012 di lahan agroforestri Desa Sekarwangi, Kecamatan Malangbong,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan
17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di beberapa lokasi daerah sebaran duku di Propinsi Jambi, di 8 (delapan) kabupaten yaitu Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN
IV. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Februari hingga Mei 2017 di Kecamatan Playen yang terletak di Kabupaten Gunungkidul serta Laboratorium Tanah Fakultas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta
Lebih terperinciContents 11/11/2012. Variabel-variabel Kemampuan Lahan. Land Capability
LOGO Contents Potensi Guna Lahan AY 12 1 2 Land Capability Land Suitability Land Capability Klasifikasi Potensi Lahan untuk penggunaan lahan kawasan budidaya ataupun lindung dengan mempertimbangkan faktor-faktor
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami
22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami selama 35 tahun dan kebun campuran di Desa Adi Jaya, Kecamatan Terbanggi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sehingga sektor pertanian memegang peranan penting sebagai penyedia
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,
12 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari sampai Maret 2017. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan, Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Bahan dan Alat
III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai dengan November 2009 bertempat di lapangan dan di laboratorium. Penelitian lapangan dilakukan pada lahan
Lebih terperinciKesesuian lahan untuk tanaman tebu dipolitani
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 024 028 http://www... Kesesuian lahan untuk tanaman tebu dipolitani Sry maryenti 1, Yosi puti angela 1 1 Mahasiswi semester 3 Prodi. Tata
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN TERMIN I X.46
LAPORAN KEMAJUAN TERMIN I X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciKlasifikasi Kemampuan Lahan
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan M10 KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN Widianto, 2010 Klasifikasi Kemampuan Lahan TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Mampu menjelaskan arti kemampuan lahan dan klasifikasi kemampuan lahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
18 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2006 - Agustus 2006 di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Dodokan (34.814 ha) dengan plot pengambilan sampel difokuskan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MTERI DN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat pengambilan sampel tanah yaitu pengambilan sampel tanah pada hutan konservasi pasca terbakar dan sebagai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tangga 24 Agustus 5 Oktober 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tangga 24 Agustus 5 Oktober 2014. Lokasi pelaksanaan penelitian ini di Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten
Lebih terperinciTATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan
22 TATACARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan di lapangan dan di laboratorium. Pengamatan lapangan dilakukan di empat lokasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk, namun hal ini tidak dibarengi dengan peningkatan kuantitas dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Evaluasi Lahan Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau keragaman lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
34 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian terdahulu yang dilakukan di Jawa Barat. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari survei
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan sejak bulan Desember 2011 sampai Januari 2012. Lokasi penelitian yaitu di RPH Jatirejo, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian
59 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian dilakukan yaitu dengan alat apa dan bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (Nazsir 1988:52).
Lebih terperinciAlginofit 20 gram. Perendaman KOH 2% selama 30 menit. Dicuci dengan air mengalir. Perendaman NaOH 0,5% selama 30 menit. Dicuci dengan air mengalir
Lampiran 1. Skematis cara kerja ekstraksi alginat Alginfit 0 gram Perendaman KOH % selama 0 menit Dicuci dengan air mengalir Perendaman NaOH 0,5% selama 0 menit Dicuci dengan air mengalir Perendaman HCl
Lebih terperinciKONSEP EVALUASI LAHAN
EVALUASI LAHAN KONSEP EVALUASI LAHAN Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu jenis tanaman budidaya yang dimanfaatkan bagian akarnya yang membentuk umbi
Lebih terperinciPERSYARATAN JARINGAN DRAINASE
PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE Untuk merancang suatu sistem drainase, yang harus diketahui adalah jumlah air yang harus dibuang dari lahan dalam jangka waktu tertentu, hal ini dilakukan untuk menghindari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rancangan tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian terletak di Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Secara geografis Kecamatan Membalong terletak di
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Geografis dan Iklim Daerah aliran sungai (DAS) Siulak di hulu DAS Merao mempunyai luas 4296.18 ha, secara geografis terletak antara 101 0 11 50-101 0 15 44 BT dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) 1. Karakteristik Tanaman Ubi Jalar Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan, dan terdiri dari 400 species. Ubi jalar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia, karena sekitar 70% penduduk di Indonesia
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Terminal Betan Subing Tebanggi Besar. Lampung Tengah, pada bulan September - Oktober 2012.
1 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Terminal Betan Subing Tebanggi Besar Lampung Tengah, pada bulan September - Oktober 2012. Analisis Tanah dilakukan
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI
INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 Instruksi Kerja Pemakaian Alat Lab. Pedologi Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI
INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LAB. PEDOLOGI LABORATORIUM PEDOLOGI & SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu diantara tiga anggota Allium yang paling populer dan mempunyai nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan tanaman holtikultura yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia yang digunakan sebagai bumbu masakan dan memiliki kandungan zat yang bermanfaat
Lebih terperinciCara Praktis Pengukuran Permeabilitas Tanah Dengan Menggunakan Ring Sampel
PERMEABILITAS TANAH Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2No.2(2014) 46-49 Cara Praktis Pengukuran Permeabilitas Tanah Dengan Menggunakan Ring Sampel Welsi Yunika Sari 1, Nita Oktarina 1, Yana Andriani 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu kejadian sejelas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung tepatnya pada koordinat 7 19 20.87-7
Lebih terperincimatematika WAJIB Kelas X SUDUT Kurikulum 2013 A. Definisi Sudut
Kurikulum 20 Kelas X matematika WAJIB SUDUT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi sudut. 2. Memahami sudut kterminal.. Memahami
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 sampai Maret 2017 di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan tanah untuk penelitian berupa tanah podsolik yang diambil dari Jasinga, Kabupaten Bogor. Pengambilan bahan tanah podsolik dilakukan pada minggu ke-3 bulan
Lebih terperinciLampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara
Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara Data curah hujan (mm) Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jan 237 131 163 79 152 162 208
Lebih terperinciMAKALAH SURVEY DAN PEMETAAN
MAKALAH SURVEY DAN PEMETAAN (Macam-macam Peralatan Ukur Tanah) Disusun oleh: 1. Dinda Safara (5113416039) 2. Mohamad Irsyad Widyadi (5113416038) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN BUNCIS (Phaseolus Vulgaris) DI POLITANI
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 16-22 http://www... IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN BUNCIS (Phaseolus Vulgaris) DI POLITANI Nelmaita 1, Nola Famelia 1, Rama Dhaniel
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Metode Penelitian. diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah dan Laboraturium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPolygon ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang. gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar
MODUL KULIAH Mdul 9-1 Mdul 9 Pengukuran Plygn 9.1. PENDAHULUAN Plygn ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaaan bumi Prinsip kerja pengukuran plygn yaitu mencari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian dan Laboratorium Rekayasa Bioproses
Lebih terperinciDampak Industri Pertanian Kelapa Sawit Terhadap Berkurangnya Ikan Di Perairan dan Flora serta fauna.
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. No. (215) 41-45 http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id. Dampak Industri Pertanian Kelapa Sawit Terhadap Berkurangnya Ikan Di Perairan dan Flora serta
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Lebih terperinciEvaluasi Lahan. proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan
Evaluasi Lahan Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan merupakan proses penilaian atau keragaab lahan jika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 1997). Peningkatan produktivitas padi telah diupayakan di Indonesia sejak tahun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan penting kedua di dunia, yang digunakan sebagai sumber bahan pangan setelah gandum, dan diperkirakan kebutuhannya akan meningkat 70% dalam
Lebih terperinciPEMANFAATAN PETA LOKASI PERTANIAN DAN INDUSTRI
PEMANFAATAN PETA LOKASI PERTANIAN DAN INDUSTRI A. Kepentingan Pertanian Penampakan wilayah permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk peta juga dapat difungsikan untuk berbagai keperluan. Salah satunya
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Materi 1.1.Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit rumput laut Sargassum polycystum Bibit tanaman yang digunakan pada
Lebih terperinciKEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SIMO KABUATEN BOYOLALI PROPINSI JAWA TENGAH. Skripsi S-1 Program Studi Geografi
1 KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SIMO KABUATEN BOYOLALI PROPINSI JAWA TENGAH Skripsi S-1 Program Studi Geografi Oleh : WIWIK CAHYANINGRUM NIRM:.5.16.91.5.117 Kepada FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan
Lebih terperinciSebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.
Jawab: P = Fv = (5 N) (2 m/s) = 10 N m/s = 10 watt. Jadi, daya benda tersebut adalah 10 watt. Menguji Diri Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah:
Lebih terperinciKEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI
KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Geografi Oleh : DWI SEPTIC SETIANA NIRM :
Lebih terperinciIrigasi Sawah Menggunakan kincir Air didaerah Tanjung Pati
Irigasi Sawah Irigasi Sawah Menggunakan kincir Air didaerah Tanjung Pati Gita Oktaviana Mahasiswi semester 1 Prodi. Tata Air Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Lahan adalah lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi dimana faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaan lahannya (Hardjowigeno et
Lebih terperinciKemampuan Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Menggunakan Metode Deskriptif dengan Surfer 9
KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2015) 006-0011 http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id. Kemampuan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Menggunakan Metode Deskriptif dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
13 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai Desember 2011 dan terbagi menjadi 2 tempat yakni lapang dan laboratorium. Kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut (Soemarto,1999). Infiltrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah, umumnya (tetapi tidak pasti), melalui permukaan dan secara vertikal. Setelah beberapa waktu kemudian,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sampel tanah untuk analisis laboratorium yaitu meliputi sampel tanah terusik dan sampel tanah tidak terusik. 2.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bagian timur Kabupaten Natuna, yaitu Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Tengah, Bunguran Selatan dan Bunguran Timur
Lebih terperinciIV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas
IV. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian telah dilaksanakan di 4 (empat) desa di Kecamatan Windusari yaitu Desa Balesari, Desa Kembangkunig, Desa Windusari dan Desa Genito. Analisis terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk pengembangan usaha pertanian. Kebutuhan lahan pertanian semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis akan mengemukakan simpulan penelitian berdasarkan hasil-hasil yang telah didapatkan dari penelitian, serta implikasi dan rekomendasi bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia dan tergolong spesies dengan viabilitas genetik yang besar. Tanaman jagung dapat menghasilkan
Lebih terperinciKESESUAIAN LOKASI PERUMAHAN
KESESUAIAN LOKASI PERUMAHAN Kesesuaian lokasi perumahan di Wilayah Gedebage Kota Bandung didasarkan pada hasil evaluasi. Evaluasi kesesuaian lahan adalah suatu evaluasi yang akan memberikan gambaran tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Soemarto (1999) infiltrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah, umumnya (tetapi tidak pasti), melalui permukaan dan secara vertikal. Setelah beberapa waktu kemudian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 2.1 Survei Tanah BAB II TINJAUAN PUSTAKA Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari lingkungan alam dan potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu dokumentasi
Lebih terperinciKAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG
KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG Andarias Makka Murni Soraya Amrizal Nazar KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA BALAI PENGKAJIAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada Desember 2015 - Februari 2016. Dilaksanakan pada : 1) Lahan pertanian di sekitar
Lebih terperinci