PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ORTODOX TEA SHOP : KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM MINUMAN TEH INOVATIF PKM KEWIRUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ORTODOX TEA SHOP : KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM MINUMAN TEH INOVATIF PKM KEWIRUSAHAAN"

Transkripsi

1 1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ORTODOX TEA SHOP : KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM MINUMAN TEH INOVATIF PKM KEWIRUSAHAAN Disusun oleh: Ketua Pelaksana : A. Dawamul Muthi F /2006 Anggota : Nur Hidayat F /2006 Aziz Wildan F /2006 Febri Isni Prajayana F /2006 Ryan Adam G /2009 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

2 2 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul kegiatan : Ortodox Tea Shop : Kedai & Outlet Aneka Macam Minuman Teh Inovatif 2. Bidang kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM 3. Bidang ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan 4. Ketua pelaksana kegiatan : a. Nama lenggkap : A. Dawamul Muthi b. NRP : F c. Program studi : Teknologi Industri Pertanian d. Alamat rumah/telp. : Jl. Raya Darmaga No. 8/ Anggota pelaksana kegiatan : 4 orang 6. Dosen pembimbing : a. Nama lengkap : Andes Ismayana, S.TP, MT b. NIP : c. Alamat Rumah/Telp. :JL. Raya Padjadjaran, Kampus IPB Baranangsiang/ Biaya kegiatan total : a. DIKTI : Rp b. Sumber lain : - 8. Jangka waktu pelaksanaan : 6 Bulan Bogor, 26 0ktober 2009 Menyetujui, Ketua Departemen TIN Ketua Pelaksana Kegiatan Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti NIP Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan A. Dawamul Muthi NRP F Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S. Andes Ismayana, S.TP, MT NIP NIP

3 3 A. JUDUL PROGRAM Ortodox Tea Shop : Kedai & Outlet Aneka Macam Minuman Teh Inovatif B. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman penyegar yang sangat familiar dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya. Sebagai sarana kesehatan kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat daripada dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan, oleh karena itu, teh lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat. Karena kandungan senyawanya, terutama kandungan katekinnya, teh tampaknya dapat disebut minuman fungsional. Beberapa kenyataan yang dibuktikan melalui penelitian antara lain (Oguni, 1996) sebagai berikut. 1. Teh akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker. 2. Teh mencegah timbulnya penyakit, seperti mengendalikan diabetes dan tekanan darah tinggi. 3. Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan kolesterol darah. 4. Teh dapat mengatur gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf karena kandungan kafeinnya. 5. Katekin teh merupakan antioksidan yang kuat dan akan menghambat proses penuaan. Karena kelima fungsi yang harus dipenuhi oleh makanan fungsional ada dalam teh, maka potensi teh menjadi minuman fungsional tampaknya tidak diragukan lagi. Perubahan zaman yang semakin modern dengan tuntutan aktivitas yang padat perlahan telah merubah pola konsumsi makanan dan minuman kearah pola konsumsi yang praktis, namun masih tetap memiliki manfaat bagi kesehatan. Minuman-minuman penyegar yang praktis saat ini berkembang pesat seiring dengan hal tersebut. Pengembangan bisnis dalam bidang minuman (beverage) menjanjikan prospek yang positif untuk membangun perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persen pertumbuhannya yang mencapai 30,2%

4 4 setiap tahunnya (Food Review Indonesia, 2009). Beberapa jenis produk minuman yang beredar di pasaran antara lain adalah jus, air mineral, soft drink, kopi, dan teh. Meminum teh memang sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan bagi masyarakat Indonesia, dimana teh merupakan minuman penyegar dengan semua kandungan kebaikan senyawa di dalamnya. Cara meminum teh sendiri di masyarakat berbeda-beda. Teh sebagai minuman pelepas dahaga biasa, teh sebagai minuman penyegar yang menawarkan kejutan-kejutan tertentu ketika dikombinasikan dengan komponen bahan lain, teh sebagai minuman kesehatan dan bahkan pada kalangan tertentu cara meminum teh akan memberikan prestise tersendiri bagi peminumnya. Produk minuman teh dan cara meminum teh menjadi dua faktor yang penting dalam menikmati minuman teh. Terbanyak produsen minuman teh saat ini masih terfokus dalam inovasi produk. Masih sangat jarang yang memadukan inovasi produk teh, cara penyajian, cara meminum dan kemudahan mendapatkan produk. Konsep usaha minuman teh dengan memadukan inovasi produk teh dan kegunaanya bagi kesehatan dengan cara penyajian, cara meminum dan kemudahan dalam mendapatkan produk diharapkan bisa menjadi solusi bagi kepuasan dalam meminum teh. C. PERUMUSAN MASALAH Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah: 1. Potensi pengembangan industri minuman teh yang besar. 2. Teh sebagai salah satu komoditi andalan Indonesia memiliki banyak jenis dengan rasa, warna, dan aroma masing-masing yang khas. Keragaman jenis teh tersebut tidak semua dapat dinikmati masyarakat luas karena lokasi produksinya jauh dari akses masyarakat. Oleh karena itu masyarakat perlu dikenalkan dan diberi kemudahan untuk dapat menikmati beragam jenis teh tersebut. 3. Belum banyak usaha yang menawarkan berbagai jenis produk minuman teh yang dipadukan dengan konsep penyajian dan cara menikmati dalam satu tempat.

5 5 D. TUJUAN PROGRAM Program ini bertujuan untuk: 1. Mendapatkan keuntungan. 2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat. 3. Memberikan nilai tambah pada teh, komoditas andalan dalam negeri. 4. Meningkatkan daya tarik produk. 5. Melatih kreativitas generasi muda dengan memadukan ilmu dan kreativitas untuk mengembangkan produk-produk berbasis pertanian. 6. Melatih kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model agribisnis skala kecil. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Berdirinya Outlet Aneka produk yang menawarkan berbagai minuman olahan teh dengan citarasa yang khas menurut jenisnya, disajikan dengan menarik, ekslusif, dan dengan harga terjangkau. F. KEGUNAAN PROGRAM 1. Bagi Perguruan Tinggi Munculnya satu usaha kedai minuman penyedia berbagai jenis teh ini, dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. 2. Bagi Mahasiswa Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis.

6 6 Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim. Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya dalam menerapkan teknologi sederhana yang berhasil guna. Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen dalam bidang minuman kesehatan. 3. Bagi Masyarakat Adanya kedai minuman teh ini akan membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya untuk dapat menikmati berbagai sajian minuman olahan teh. Kedai ini juga akan dapat membangkitkan prestise bagi konsumen yang pernah berkunjung dan mencoba produk yang ditawarkan. G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Kedai teh merupakan outlet khusus yang menyediakan produk aneka inovasi minuman teh dan tempat berkumpul sambil menikmati minuman teh yang di sajikan. Produk yang kami tawarkan adalah teh original (hitam dan hijau), teh buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan rosela). Produk minuman teh tersebut akan dibuat sendiri dan disuplai dari beberapa produsen minuman teh untuk teh herbal dan teh yang khas. Tempat penjualan akan menggunakan dua bentuk yaitu outlet tetap dan outlet dinamis. Outlet tetap akan menggunakan konsep tempat yang lebih luas dengan memadukan konsep bentuk semi kafe dan konsep warung kopi tradisional, dimana ada tempat bersantai dan berkumpul menikmati minuman teh. Outlet dinamis untuk menjangkau pasar lebih luas dengan produk minuman yang sama. Lokasi Usaha Produksi akan dilakukan di Babakan Raya III, No. 56. Lokasi yang digunakan sebagai tempat Outlet tetap terletak di kawasan Babakan Tengah. Lokasi ini potensial karena merupakan salah satu pusat keramaian dikawasan kampus IPB Darmaga. Outlat dinamis terletak di semua kantik kampus dan pusat keramaian dan tempat publik.

7 7 Desain Outlet Desain outlet tetap yang di buat menarik dan cocok untuk jadi tempat berkumpul dan santai. Lokasi kedai teh yang berada langsung di pinggir jalan raya, sehingga bisa langsung menarik orang dengan desain yang menarik dan nyaman. Desain outlet dinamis dibuat praktis namun masih tetap menarik orang untuk membeli produk yang ditawarkan. Gambar 1. Contoh Outlet Dinamis Kerja sama dengan pemasok Sistem kerjasama yang digunakan dengan pemasok adalah sistem konsinyasi. Pemasok menyupali barang pada kedai teh dan dijual dengan harga pasar dengan standar standar yang telah ditetapkan dari pihak kedai teh, jika dalam rentang waktu yang disepakati barang belum terjual, akan ditanggung bersama. Hal-hal lainnya mengenai kerjasama diantara pemasok dan kedai teh akan disepakati dalam surat perjanjian.

8 8 Strategi Pemasaran 1) STP (Segmentation, Targetting, and Positioning) Segmenting kedai teh merupakan outlet inovasi minuman teh dengan segmentasi pasar sebagai berikut : a) Kelompok Mahasiswa Kelompok yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, sangat dinamis dan membutuhkan tempat-tempat untuk berkumpul sambil menikmati produk tertentu. b) Kelompok Masyarakat umum Kelompok pasar di tempat-tempat keramaian dan ruang publik yang jumlahnya sangat besar dan luas. Targetting Kegiatan targetting merupakan kegiatan penentuan fokus pasar. Target utama pemasaran produk kedai teh adalah mahasiswa yang sering membutuhkan tempat berkumpul dan bersantai yang nyaman dengan menikmati sajian makanan atau minuman tertentu. kedai teh sangat pas yang akanm enyediakan ruang untuk menikmati sajian inovasi minuman teh. Sedangkan segmen kedua yaitu remaja merupakan segmen perluasan (agregasi) dari segmen utama, dengan jumlah yang besar dan mobilitas tinggi. Sebagai permulaan, pasar yang kami bidik adalah daerah Bogor. Dalam perkembangannya nanti diharapkan kedai teh dapat membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia. Positioning Positioning adalah suatu cara menempatkan produk dalam berbagai produk sejenis yang beredar. Pelanggan melihat kedai teh sebagai outlet produk inovasi minuman teh yang memberi kepuasan dalam menikmati teh dengan berkumpul dan santai dalam kondisi yang nyaman.

9 9 2) Marketing Mix Produk Produk yang akan ditawarkan di kedai teh adalah teh original (hitam dan hijau), teh buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan rosela). Harga Produk-produk kedai teh dengan harga sesuai tipe, dengan perincian biaya sebagai berikut: Harga Jual Produk Teh Murbei Harga pokok pembelian 2.000,00 profit kedai teh 1.000,00 Harga Rp ,00 Teh Rosela Harga pokok pembelian 2.000,00 profit kedai teh 1.000,00 Harga Rp , Harga Rp ,00 Teh Buah Harga jual Teh Susu/Kopi Harga jual Teh Original Harga jual Teh Asam Jawa (Tamarine Tea) Harga pokok pembelian 2.000,00 profit kedai teh 1.000,00 +

10 10 Penentuan harga produk tersebut melalui bebarapa pertimbangan: Harga jual sudah termasuk keuntungan untuk mitra kerja dan kedai teh Untuk mendorong rasa kepuasan dari para konsumen atas manfaat yang telah diperoleh dari harga yang telah ditetapkan (Customer Value). Mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pemasaran dan penjualan. Keinginan untuk mendapatkan profit yang besar. Tempat Outlet kedai teh tetap akan hadir di kawasan babakan tengah, karena lokasi tersebut merupakan pusat keramaian dan sentra aktivitas ekonomi utama di kawasan kampus IPB Darmaga. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis membuat kedai teh akan sangat dekat denngan segmen utama dari penjualan produk kedai teh. Untuk outlet dinamis akan hadir di kantin-kantin fakultas dan tempat keramaian di kawasan Bogor. Promosi Pemasaran merupakan faktor penting dalam berwirausaha, dalam memasarkan produk-produk yang bersifat perishable (mudah rusak) dan bulky (memerlukan tempat), perlu adanya strategi yang baik sehingga usaha ini dapat terus berjalan. a. Direct Selling Product Kami akan mendatangi langsung pasar tempat berkumpulnya para pelaku pasar, sehingga jual beli langsung terjadi. Direct selling yang akan kami lakukan dengan menjual produk kami pada envent-event tertentu seperti bazar, ekspo, pameran, pasar rakyat untuk menjemput bola dan lebih memperkenalkan produk b. Internet Promosi dan pengenalan produk secara lebih luas akan dilakukan melalui internet. Website yang dibuat akan memuat tentang deskripsi produk, cara

11 11 perawatan, harga, cara pembelian, penawaran jasa pelatihan, info-info yang berkaitan dengan produk dan testimoni masyarakat terhadap produk c. Membuat katalog, brosur, leaflet, ex-banner Katalog dibuat untuk mempermudah konsumen melihat detail produk, mengenai tipe dan harganya. Brosur dan leaflet diperbanyak sebagai sarana promosi kepada konsumen secara luas. Ex-banner dibuat sebagai sarana promosi ditempat umum, diharapkan kehadiranya dapat menjadi daya tarik konsumen. d. Kerja sama dengan pihak lain Untuk meluaskan pasar, kedai teh dapat bekerjasama dengan lembaga atau independent dalam membantu penjualan produk. Sistem kerjasamanya adalah dengan konsinyasi dan atau sistem jual putus. 3) Aspek Finansial Analisis Kelayakan Usaha digunakan untuk melihat bagaimanakah keunggulan produk, peluang penjualan, biaya produksi, sehingga mendatangkan laba dan layak untuk diproduksi dan menjamin keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKM Kewirausahaan diusulkan. Analisis sensitivitas usaha meliputi analisis dengan Metode Payback Period, Metode Net Present Value (NPV), Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Analisis Titik Impas (Break Even Point) Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup pengeluaran investasi dengan aliran kas. Secara matematis rumus untuk menghitung Payback Period adalah sebagai berikut : Payback Period = Nilai Investasi X 1 Tahun Kas Masuk Bersih

12 12 NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka usulan usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika sama dengan 0 maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak. Secara matemetis rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut : NPV = CFt. Io (1+ K) t Dimana : CFt = Aliran kas pertahun pada periode t Io = Investasi awal pada bulan ke 0 K = Suku Bunga Metode Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa datang. Secara matematis rumus untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut : Io = CFt. ( 1+ IRR ) t Dimana : t Io = Tahun ke- = Nilai Investasi awal CFt = Arus Kas bersih IRR = Tingkat bunga yang dicari harganya

13 13 Analisis titik impas adalah adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel dalam proses produksi dengan pendapatan yang diterima perusahaan. Secara matematis rumus yang digunakan untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut : BEP = a. P b Dimana : BEP = Tingkat produksi pada titik impas a b P = Biaya Tetap Produksi = Biaya Variable = Harga (Perhitungan matematis kelima metode diatas disajikan dalam lampiran) 4) Aspek Manajemen dan Organisasi Struktur organisasi perusahaan Pengerjaan suatu proyek kewirausahaan yang profesional layaknya suatu perusahaan memerlukan rancangan organisasi yang efektif, efisien, dan tersusun rapi. Tujuannya adalah agar pencapaian tujuan perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih mudah.

14 14 Dikti Project Manager Penanggung jawab Control Quality Product Marketing, PR R&D Administrasion & financial Suplier Keterangan : Instruksional Laporan Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Dalam organigram diatas dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan kecil ini sangat efisien terutama dalam pemanfaatan tenaga kerja. Modal atau investasi didapat dari Dikti, penanggung jawab adalah dosen pendamping. Dalam perusahaan kecil ini kami terdapat lima orang pengelola utama dibantu oleh mitra kerja yaitu Suplier produk. Tabel 1. Tugas Anggota kedai teh. Jabatan Project Manager (Nur Hidayat) Marketing and Public Relation (Aziz Wildan) Uraian Tugas Bertanggung jawab secara keseluruhan atas kegiatan perusahaan, pembuat kebijakan, penentu arah kemajuan perusahaan Manager MPR mempunyai tugas pokok menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang mendukung kelancaran usaha dan bertanggung jawab terhadap target pasar dan jaringan usaha. Tanggung jawab dalam memberikan citra yang baik

15 15 di mata konsumen Manajer Control Quality Product (A D Muthi) Resource and Development (F.I. Prajayana) Aministration and Financial (Sandra Setyawati) Menjalin kerjasama dengan pemasok, mengontrol kuantitas dan kualitas produk yang di kumpulkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, memenuhi kebutuhan para konsumen. Menentukan cara-cara atau dorongan untuk merangsang para konsumen untuk membeli. Merancang inovasi inovasi baru dalam bidang pemasaran, peka mamahami kebutuhan konsumen, kemudian mengembangkan inovasi tersebut untuk pengembangan usaha Mempunyai tugas pokok mengatur administrasi dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan semua arus biaya yang keluar masuk keuangan perusahaan Penetapan insentif Penetapan insentif berdasarkan sistem bagi hasil. Besarnya bagi hasil yang diperoleh dari tiap-tiap pelaksana kegiatan berdasarkan prestasi kerja yang telah dilakukan, prestasi kerja dapat dinilai dari lamanya waktu yang dikorbankan untuk melakukan tugas, penyelesaian tugas yang tepat waktu, pemenuhan target-target perusahaan, dan tingkat kepuasan konsumen. H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM Metode pelaksanaan kegiatan ini berisi langkah-langkah untuk merealisasikan tujuan dari usulan PKM Kewirausahaan. Langkah-langkah tersebut diantaranya: 1. Lokasi Inisiasi outlet kedai teh akan dilakukan di kawasan Babakan Tengah, Dramaga. 2. Persiapan

16 16 Kegiatan persiapan yang akan dilakukan meliputi membuat jadwal kegiatan, kegiatan survey pasar, membuat kontrak dengan pemasok, dan pembelian peralatan. 3. Pengumpulan Produk Kerjasama dengan pemasok menggunakan sisten konsinyasi, dimana pembayaran barang yang diambil dilakukan dikemudian hari setelah barang terjual. 4. Promosi dan Pemasaran Tahapan kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan sebelum, selama, dan sesudah program berlangsung Sebelum program berlangsung Pembuatan desain alat-alat promosi seperti katalog produk Pembuatan desain interior toko Pembuatan desain web kedai teh Selama program berlangsung Promosi melalui internet Penawaran ke pasar Mengikuti bazar, pameran, ekspo, dan lain-lain Kerjasama pemasaran dengan pihak lainnya 5. Pelaporan Kegiatan Pelaporan kegiatan dilakukan sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban dalam pelaksanaan kegiatan PKM Kewirausahaan ini bila usulan tersebut disetujui. Lebih jelasnya tentang langkah-langkah pelaksanaan program dapat dilihat pada Gambar 3.

17 17 Pilot Plan Lolos Studi Kelayakan Tidak Layak ya Persiapan Tidak Layak ya Pengumpulan Produk Dipasarkan Laporan Kegiatan Konsumen Gambar 3. Bagan Tahapan Pelaksanaan Program

18 18 I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 Konsultasi 2 Survey Alat dan Bahan 3 Pembelian Bahan 4 Pembelian Alat 5 Uji coba produksi skala kecil 6 Studi kelayakan 7 Riset pasar 8 Mencari Investor 9 Produksi dalam skala usaha 10 Promosi 11 Evaluasi 12 Pembuatan Laporan

19 19 J. RANCANGAN BIAYA Biaya Investasi Tabel 3. Biaya Investasi Nama Bahan Satuan Harga Satuan Total harga Sewa Tempat 6 bulan Outlet Dinamis 2 buah Setting Tempat Tupperware Tempat air 7 buah Timbangan digital 1 buah Saringan 4 buah Biaya promosi awal - iklan di Koran kampus 1 edisi Spanduk dan standing banner Galon air Kompor gas 1 buah Tabung Gas 1 buah Total Biaya Investasi Biaya Produksi Tabel 4. Biaya Produksi Nama Bahan Satuan Harga Satuan Total harga Biaya Variabel Pembelian Teh Murbei 80 cup Pembelian Teh Rosela 80 cup

20 20 Pembelian Teh Tamarine 80 cup Cup Gelas 16 0z 100 cup Daun Teh 5 kg Pipet 20 bungkus Gula 2 kg Biaya Tetap Pekerja Produksi Pekerja pemasaran Buku Kas Kertas Stempel Perusahaan Alat Tulis Kuitansi Map File Buku Administrasi Produksi Transportasi I bulan Total Biaya Produksi Biaya yang dibutuhkan : Rp Rp = Rp

21 21 K. LAMPIRAN Nama dan Biodata Anggota Kelompok 1. Ketua Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap : Ahmad Dhawamul Muthi b. NIM : F c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu 2. Anggota Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap : Nur Hidayat b. NIM : F c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu 3. Anggota Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap : Ryan Adam b. NIM : G c. Fakultas/ Departemen : FMIPA/Fisika d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu 4. Anggota Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap : Aziz Wildan b. NIM : F c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu 5. Anggota Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap : Febri Isni Prajayana b. NIM : F c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

22 22 Nama dan Biodata Dosen Pendamping Nama Lengkap : Andes Ismayana, S.TP, MT NIP : Tanggal Lahir : Agama : Islam Alamat : Departemen Teknologi Industri Pertanian Kampus Fateta IPB Darmaga PO Box 220 Bogor 16602, telp/fax , Bidang Keahlian :Pengelolaan Lingkungan dan Pengolahan Limbah industri Laboratorium : Teknik Manajemen Lingkungan Jabatan : Staf Pengajar andesismayana@ipb.ac.id Waktu untuk kegiatan PKM : 2 Jam/Minggu PUBLIKASI : 1. Kajian Desain Parameter Proses Sarana Pengolahan Air Bersih Skala Kecil untuk Institusi Pendidikan pada Lingkar Kampus IPB, tahun Penerapan Membran Filtrasi dari Selulosa asetat dan Chitosan untuk Produksi Bersih pada Industri Pulp dan Kertas, Kajian Pengaruh Pelarut pada Pembuatan Membran Mikrofiltrasi (Pourous Membrane) dari Khitosan, Biological Nutrient Removal From Agroindustrial Wastewater Using A Two Reactor System, 2002

23 23 1. ANALISIS USAHA 1.1 Peramalan Pendapatan Selama 1 Bulan Nama Bahan Tabel 5. Biaya Penyusutan Penyusutan Total harga 1 tahun Penyusutan 1 bulan Outlet Dinamis Setting Tempat ,67 Tupperware Tempat air ,333 Timbangan digital ,333 Saringan ,667 Galon air Kompor gas ,3333 Tabung Gas ,667 Total Biaya Penyusutan Tabel 6. Proyeksi laba/rugi Rincian Biaya Jumlah Harga Satuan Total Hasil Penjualan Teh Murbei 20x Teh Rosela 20x Teh Tamarine 20x Teh Buah 20x Teh susu/kopi 20x Teh Original 20x Total Penerimaan

24 24 Biaya Produksi Biaya Penyusutan Laba per bulan Analisis R/C Ratio Analisi R/C ratio adalah untuk mengetahui perbandingan antara total penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan pada satu periode produksi yaitu enam bulan. R/C = total penerimaan biaya variabel + biaya tetap+biaya penyusutan = Rp ,00 = 3,56 Rp ,00 Perbandingan penerimaan dengan biaya adalah 3,56 artinya setiap mengeluarkan biaya Rp 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,56 sehingga usaha ini efisien untuk dijalankan. 1.3 Analisis Payback Period Estimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat ditunjukkan dengan menghitung nilai payback period. Payback period pada usaha kedai teh ini adalah : Payback period = Nilai investasi Keuntungan per bulan = Rp ,00 Rp ,00 = 1,3 bulan Dari hasil perhitungan payback period di atas, dihasilkan angka sebesar 1,3 bulan. Artinya, dalam jangka waktu 1,3 bulan modal ini akan kembali.

25 Analisis NPV (Net Present Value) NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka usulan usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika sama dengan 0 maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak. NPV = CFt. Io (1+ K) t Tabel 7. Cashflow dan NPV a Inflow Uraian Bulan ke penerimaan penjualan Total inflow b Outflow Investasi biaya produksi biaya penyusutan total outflow Selisih Inflow dan Outflow Net Benefit DF 1 % 0, ,9803 0, , , ,94205 PV DF 17% NPV Dari perhitungan NPV di atas dapat dilihat NPV nya Rp ,00. Karena NPV>0 maka usaha ini layak direalisasikan.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM DN TEA KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM MINUMAN TEH INOVATIF BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM DN TEA KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM MINUMAN TEH INOVATIF BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM DN TEA KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM MINUMAN TEH INOVATIF BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : Ahmad Fauzi Rendi Kurniawan Suswanto Elsafitri

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. DIVERSIFIKASI TALAS (Colocasia Esulenta) SEBAGAI BAHAN DASAR PENGGANTI SINGKONG DALAM PEMBUATAN PEUYEUM

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. DIVERSIFIKASI TALAS (Colocasia Esulenta) SEBAGAI BAHAN DASAR PENGGANTI SINGKONG DALAM PEMBUATAN PEUYEUM LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DIVERSIFIKASI TALAS (Colocasia Esulenta) SEBAGAI BAHAN DASAR PENGGANTI SINGKONG DALAM PEMBUATAN PEUYEUM BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Adi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN ES BUGAR (ICE BLENDED BUAH-SUSU SEGAR) MINUMAN SEHAT BERNUTRISI TINGGI DALAM RANGKA MENINGKATKAN KONSUMSI SUSU DAN BUAH PADA MASYARAKAT Marlina

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKMK MENTIMUN (MEDIA EDUKASI ANAK : T-SHIRT IMUT DAN UNIK) SEBAGAI SARANA ANAK UNTUK MENGENAL LINGKUNGAN.

LAPORAN AKHIR PKMK MENTIMUN (MEDIA EDUKASI ANAK : T-SHIRT IMUT DAN UNIK) SEBAGAI SARANA ANAK UNTUK MENGENAL LINGKUNGAN. LAPORAN AKHIR PKMK MENTIMUN (MEDIA EDUKASI ANAK : T-SHIRT IMUT DAN UNIK) SEBAGAI SARANA ANAK UNTUK MENGENAL LINGKUNGAN Diusulkan oleh: Nurmansyah Mukhlis Wahyudi Nurul Iman Suansa Ramadhani D Santoso A24060191

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MULBERY TEA: TEH DAUN MURBEI YANG MENYEHATKAN DENGAN KESEGARAN RASA PKM KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MULBERY TEA: TEH DAUN MURBEI YANG MENYEHATKAN DENGAN KESEGARAN RASA PKM KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MULBERY TEA: TEH DAUN MURBEI YANG MENYEHATKAN DENGAN KESEGARAN RASA PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Ketua pelaksana : Nur Hidayat F34061189/2006 Anggota : Febri Isni Prajayana

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAS SERUT DUA SISI SEBAGAI TREN BARU YANG EKONOMIS SEKALIGUS MEDIA KAMPANYE CINTA LINGKUNGAN BIDANG KEGIATAN: PKM-AI Diusulkan oleh : Edo Natunas Tria (H44060876 / 2006) Muhammad

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS ANEKA BONEKA AROMA TERAPI ASLI INDONESIA DENGAN DESAIN KREATIF YANG MODERN DARI AKAR WANGI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS ANEKA BONEKA AROMA TERAPI ASLI INDONESIA DENGAN DESAIN KREATIF YANG MODERN DARI AKAR WANGI USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS ANEKA BONEKA AROMA TERAPI ASLI INDONESIA DENGAN DESAIN KREATIF YANG MODERN DARI AKAR WANGI BIDANG KEGIATAN : PKM-K Diusulkan oleh : Ketua : Ghilda Agastirani

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAMICI SHOP : USAHA BISNIS KREATIF MAHASISWA SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK HORTIKULTURA TANAMAN HIAS UNTUK ESTETIKA DAN EDUKASI Bidang Kegiatan : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kacang-kacangan merupakan buah atau biji dari sebuah tumbuhan yang menjadi makanan yang banyak digemari dengan kandungan gizi yang sangat banyak. Dalam sebutir

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA KULINER KEBAB BUAH SI BABAH. NAMA : Arizqy Romadhoni NPM : Jurusan : Manajemen/S1 Pembimbing : Martani. SE.

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA KULINER KEBAB BUAH SI BABAH. NAMA : Arizqy Romadhoni NPM : Jurusan : Manajemen/S1 Pembimbing : Martani. SE. ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA KULINER KEBAB BUAH SI BABAH NAMA : Arizqy Romadhoni NPM : 11210121 Jurusan : Manajemen/S1 Pembimbing : Martani. SE., MM PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Lidah masyarakat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

Spizartel sebagai bisnis ekspor kerah lepas-pasang(detachable collar) bersifat kreatif

Spizartel sebagai bisnis ekspor kerah lepas-pasang(detachable collar) bersifat kreatif LAPORAN AKHIR Spizartel sebagai bisnis ekspor kerah lepas-pasang(detachable collar) bersifat kreatif BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Habibi Yasin D24120056/2012 Aditya Sandi Nugroho B04120153/2012

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEBAGAI MEDIA EDUKASI PENGENALAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEBAGAI MEDIA EDUKASI PENGENALAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN 1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAMPU HIAS KREATIF BERBAHAN DASAR KERTAS DAUR ULANG SEBAGAI MEDIA EDUKASI PENGENALAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA VEMIXHEALTH : VARIASI PUDING NON KOLESTROL DENGAN KOMPOSISI SAYURAN SEBAGAI MAKANAN RINGAN PRAKTIS DAN SEHAT SEHARI-HARI BIDANG KEGIATAN : PKM - K Diusulkan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEWIRAUSAHAAN VALUASI BISNIS LUMBRICUS CHOCOLATE SEBAGAI JAJANAN YANG MENYEHATKAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEWIRAUSAHAAN VALUASI BISNIS LUMBRICUS CHOCOLATE SEBAGAI JAJANAN YANG MENYEHATKAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEWIRAUSAHAAN VALUASI BISNIS LUMBRICUS CHOCOLATE SEBAGAI JAJANAN YANG MENYEHATKAN BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Ketua : David Kristian

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ES KRIM ROKUTE ICE CREAM BERBAHAN BAKU ROSELA, KURMA, UBI UNGU, DAN TEH HIJAU SEBAGAI CEMILAN SEHAT YANG KAYA ANTIOKSIDAN BIDANG KEGIATAN : PKM-K Diusulkan oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PKMK PENGEMBANGAN USAHA KAOS DENGAN DESAIN BERTEMAKAN PANGAN TRADISIONAL SEBAGAI SARANA PENINGKATAN RASA CINTA TERHADAP KEBUDAYAAN BANGSA

LAPORAN PKMK PENGEMBANGAN USAHA KAOS DENGAN DESAIN BERTEMAKAN PANGAN TRADISIONAL SEBAGAI SARANA PENINGKATAN RASA CINTA TERHADAP KEBUDAYAAN BANGSA LAPORAN PKMK PENGEMBANGAN USAHA KAOS DENGAN DESAIN BERTEMAKAN PANGAN TRADISIONAL SEBAGAI SARANA PENINGKATAN RASA CINTA TERHADAP KEBUDAYAAN BANGSA Oleh : Anisa Rahmadani F24070101 2007 Wonojatun F24060686

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin membaik.hal ini didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia. Perkembangan bisnis ini dipengaruhi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR SEPATU SANDAL BONGKAR PASANG (STAND KARS) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR SEPATU SANDAL BONGKAR PASANG (STAND KARS) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN LAPORAN AKHIR SEPATU SANDAL BONGKAR PASANG (STAND KARS) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Ketua : Ilyasah Akbar Ibnu Wahid (E24110067) (2011) Anggota : M. Fauzan Mursyidan (E24110088)

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) Diusulkan Oleh : 1. Zulfrianingtias Cahyani Putri D11.2012.01442 2.

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN PKMK

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN PKMK PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN PKMK NORI IMITASI DENGAN BAHAN DASAR EDIBLE FILM SURIMI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN CAMILAN SEHARI-HARI Disusun oleh : Ketua Pelaksana

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: 1. Susan Nita Budhi : 6101411225 /

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. T-SHIRT de BUITENZORG SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SERTA EDUKASI LINGKUNGAN KOTA BOGOR

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. T-SHIRT de BUITENZORG SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SERTA EDUKASI LINGKUNGAN KOTA BOGOR LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA T-SHIRT de BUITENZORG SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SERTA EDUKASI LINGKUNGAN KOTA BOGOR BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN OLEH: KETUA : ANDINI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CERMAT (CELEMEK BANNER HEMAT DAN KUAT) : SEBAGAI PENGGUNAAN KEMBALI SISAAN BANNER YANG TIDAK TERPAKAI MENJADI BARANG BERMANFAAT BIDANG KEGIATAN: PKM-K Disusun

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga RINGKASAN EJEN MUHAMADJEN. Analisis Kelayakan Usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Netty Tinaprilla,MM Taman Sringanis merupakan wujud kepedulian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH JUDUL : MAKANAN KECIL

KARYA TULIS ILMIAH JUDUL : MAKANAN KECIL KARYA TULIS ILMIAH JUDUL : MAKANAN KECIL Oleh : Junaedy 10.11.3936 S1TI2F STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Junaedy S1-TI 10.11.3936 Page 1 A. JUDUL ' Pengembangan Usaha Bisnis Makanan Ringan Chips Ubi Jalar Aneka

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K Diusulkan Oleh : Ahmad Solikin 4411412048 2012 Aulia Nuanza Alam 4411412055 2012 Siti Rofiatus Saadah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Program Luaran yang Diharapkan Meningkatkan Kreativitas dan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa

PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Program Luaran yang Diharapkan Meningkatkan Kreativitas dan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa I. PENDAHULUAN 1 a. Latar Belakang Trend dan pertumbuhan industri minuman di Indonesia bak jamur dimusim hujan. Mulai dari industri rumahan sampai skala industri raksasa dengan skala produksi nasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Indonesia, talas terdapat hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari pantai sampai ketinggian diatas 1000 m dpl, baik yang liar maupun yang dibudidayakan. Bogor dan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, perdagangan internasional merupakan mata rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan internasional

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Karaoke merupakan salah satu sarana hiburan yang sedang berkembang dan diminati masyarakat saat ini, untuk mendirikan sarana hiburan karaoke keluarga di Galeri Ciumbuleuit Apartemen, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Antonius Indra Legowo Dimas Aditya

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODEL MANIHOT CH 3 : MODIFIKASI MAKANAN TRADISIONAL DENGAN PEMANFAATAN CABAI HIBRIDA CH 3 SERTA PENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

A. JUDUL: Mendulang Rupiah dari Gerih (Burger Sirih) sebagai Kreasi Makanan Sehat Pencegah Timbulnya Plak pada Gigi

A. JUDUL: Mendulang Rupiah dari Gerih (Burger Sirih) sebagai Kreasi Makanan Sehat Pencegah Timbulnya Plak pada Gigi 1 A. JUDUL: Mendulang Rupiah dari Gerih (Burger Sirih) sebagai Kreasi Makanan Sehat Pencegah Timbulnya Plak pada Gigi B. LATAR BELAKANG Dewasa ini, kemajuan usaha makanan terutama yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Nama : Adetia Apriyani NPM : 10213166 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Mulianingsih, SE., M.Si LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Rental Plus Plus : The Online Printed Service BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan Oleh:

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Rental Plus Plus : The Online Printed Service BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan Oleh: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Rental Plus Plus : The Online Printed Service BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan Oleh: Sekar Wulan Pratiwi (H 0810107) (2010) Sendy Christina Kusumawardhani (H 0810108)

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan Disusun oleh: Harum Fadhilatunnur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ÉCLATO INOVASI ECLAIR DARI KACANG METE DAN SUSU BETON NANGKA YANG BERGIZI DAN BERNILAI EKONOMI TINGGI BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : Aulia Rahmaniarsih

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Judul Kegiatan : ANALISIS FAMILY RESILIENCE PADA KELUARGA DENGAN PENYAKIT KRONIS (STUDI KASUS DI DESA CIOMAS, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR) Bidang Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

COVER PROPOSAL PROPOSAL PROPOSAL TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DI INDUSTRI. (..Judul...) No: (Diisi Panitia) Bidang Fokus :

COVER PROPOSAL PROPOSAL PROPOSAL TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DI INDUSTRI. (..Judul...) No: (Diisi Panitia) Bidang Fokus : LAMPIRAN 1: COVER PROPOSAL PROPOSAL PROPOSAL TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DI INDUSTRI (..Judul....) No: (Diisi Panitia) Bidang Fokus : (.Nama Lembaga.) (..Alamat Lengkap..) Tahun 2018 Lampiran 2: Lembar

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Ketua : Cholifah C34090047

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM) Nama

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh: LAPORAN AKHIR PKM-K BISKUIT KANG TULALIT Biskuit Cangkang Telur Coklat Vanila Elit Kaya Akan Kalsium Bagi Masyarakat Lansia Sebagai Bisnis Pangan Fungsional Yang Inovatif Oleh: N.A. Shofiyyatunnisaak I141200101

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Usaha CV. Mitra Andalan Sentosa Model bisnis distributor bahan bangunan CV. Mitra Andalan Sentosa di Kawasan Tapanuli diharapkan akan menjadi satu contoh jenis usaha yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan.

Lebih terperinci

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MATERI PEMBELAJARAN : 1. Melakukan analisa data dengan menggunakan pendekatan statistika seperti peluang, regresi dan korelasi 2. Menyusun strategi sistematis

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

JUDUL PROGRAM. Pempek Instant Barracuda- Inovasi Kudapan Tradisional Palembang Sebagai Alternaltif Pangan Instant Tradisional yang Bergizi Komplit

JUDUL PROGRAM. Pempek Instant Barracuda- Inovasi Kudapan Tradisional Palembang Sebagai Alternaltif Pangan Instant Tradisional yang Bergizi Komplit JUDUL PROGRAM Pempek Instant Barracuda- Inovasi Kudapan Tradisional Palembang Sebagai Alternaltif Pangan Instant Tradisional yang Bergizi Komplit BIDANG KEGIATAN Kewirausahaan Disusun oleh : Diki Patra

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI,

ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI, ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA 9521042 PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Peranan pihak swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA A DAY WITH HOLLYCIOUS (Yoghurt-Jelly Delicious)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA A DAY WITH HOLLYCIOUS (Yoghurt-Jelly Delicious) USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA A DAY WITH HOLLYCIOUS (Yoghurt-Jelly Delicious) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : Tantri Oktaviana F3115062/2015 (Ketua Kelompok) Inneke Kus Irawati

Lebih terperinci

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang sebagaian penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara Indonesia mempunyai lahan perkebunan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci