RANGKUMAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN MENGHITUNG PENDAPATAN NEGARA PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PENGANTAR ILMU EKONOMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANGKUMAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN MENGHITUNG PENDAPATAN NEGARA PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PENGANTAR ILMU EKONOMI"

Transkripsi

1 RANGKUMAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN MENGHITUNG PENDAPATAN NEGARA PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN PENGANTAR ILMU EKONOMI Disusun oleh Aldi Nazar Basuki Wijaya ( ) Emirudin Badar ( ) Herwin Winarko ( ) JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012

2 KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN A. KETIMPANGAN PENDAPATAN Ketimpangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi pendapatan ma-syarakat di suatu daerah/wilayah pada waktu/kurun waktu tertentu. Kaitan antara kemiskinan dan ketimpangan pendapatan ada beberapa pola yaitu: 1. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi (tak ada miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi. 2. Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi (tak ada miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah. (ini yang paling baik). 3. Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah (semuanya miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi. 4. Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah (semuanya miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah. 5. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi. 6. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah. 7. Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi. Naiknya ketimpangan dalam pendapatan masyarakat pada dasarnya disebabkan beberapa alasan yang ditetapkan oleh pihak, dalam hal ini adalah yang memper-kerjakan mereka. 1. Kecenderungan mengurangi permintaan untuk tenaga kerja tidak terampil dan meningkatkan permintaan untuk tenaga kerja terampil. Hal ini dapat mengakibatkan : Peningkatan perdagangan internasional dengan negara-negara upah rendah. Karena pemilik akan lebih memilih pekerja yang dapat dibayar murah namun cukup terampil. Perubahan dalam teknologi sebagai upaya mengurangi jumlah pekerja. 2. Mengakibatkan upah pekerja tidak terampil telah jatuh relatif terhadap upah pekerja terampil. 3. Perbedaan pendapatan para pekerja tesebut mengakibatkan ketimpangan me-ningkat pada pendapatan keluarga. Untuk menentukan tingkat ketimpangan pendapatan terdapat beberapa ukuran yang digunakan, antara lain:

3 1. Cara Bank Dunia Pendapatan suatu masyarakat diurutkan dari paling rendah ke paling tinggi, lalu pendapatan dibagi dalam 3 katagori yaitu: a. Jumlah proporsi yang diterima oleh 40% penduduk lapisan bawah b. Jumlah proporsi yang yang diterima 40% penduduk lapisan sedang c. Jumlah proporsi yang diterima 20% penduduk lapisan tinggi Berdasarkan katagori di atas dinyatakan tingkat ketimpangan pendapatan sebagai Bank Dunia membuat 3 macam ketimpangan perndapatan yaitu: a. Ketimpangan pendapatan tinggi (highly inequality). b. Ketimpangan pendapatan sedang (moderate inequality). c. Ketimpangan pendapatan rendah (low inequality). 2. Dengan Gini Ratio Ukuran ketimpangan pendapatan yang sering dipakai adalah dengan cara menghitung Gini Ratio (GR). Cara ini memperhatikan seluruh lapisan penerima pendapatan, tetapi cara ini agak lebih sulit. Rumus Gini Ratio: GR = 1 - fi [Yi + Yi-1] fi = jumlah persen (%) penerima pendapatan kelas ke i. Yi = jumlah kumulatif (%) pendapatan pada kelas ke i. Nilai GR terletak antara nol sampai dengan satu. Bila GR = 0, ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya. Bila GR = 1 artinya ketimpangan pendapatan timpang sempurna atau pendapa-tan itu hanya diterima oleh satu orang atau satu kelompok saja. Nilai GR = 0 atau GR = 1 tidak pernah diperoleh di lapangan. Gini Ratio biasanya disertai dengan kurva yang disebut kurva Lorenz. B. KEMISKINAN

4 Pada dasarnya konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan tingkat income atau pendapatan dan kebutuhan. Jika tingkat income tidak dapat mencapai kebutuhan minimum maka orang atau keluarga itu disebut miskin. Tingkat income minimum itu merupakan pembatas antara keadaan miskin dan tidak miskin, ini sering disebut garis kemiskinan (poverty line). Permasalahan dalam penguukuran ketimpangan 1. Garis kemiskinan Garis kemiskinan adalah tingkat absolut pendapatan yang ditetapkan oleh pemerin-tah untuk setiap ukuran rata-rata keluarga berpandapatan randah dianggap berada dalam kemiskinan. Garis kemiskinan ditentukan oleh kebutuhan minimum, kebutuhan minimum ini dipengaruhi oleh: a. Adat/kebiasaan/selera b. Tingkat pembangunan c. Iklim/lingkungan/daerah d. Umur/jenis kelamin/suku e. Status sosial Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar, maka tidak ada satu garis kemiskinan yang dapat berlaku umum. 2. Penyebab Kemiskinan Penyebab kemisikinan sangat banyak, antara penyebab dan akibat sering berbalik misalnya miskin disebabkan pendidikan rendah, juga pendidikan rendah disebabkan miskin. Penyebab dan jenis-jenis kemiskinan belum ada yang baku atau standar, sering terjadi tumpang tindih. Secara garis besarnya dapat diungkapkan antara lain : a. Kemiskinan alami (natural) adalah kemiskinan yang disebabkan keadaan alam suatu daerah yang miskin. Contohnya dulu di daerah Gunung Kidul yang tanahnya/alamnya sangat miskin sehingga penduduknya banyak yang miskin. Kemiskinan ini hanya dapat di atasi dengan bantuan dari luar daerah. b. Kemiskinan budaya (kultural) adalah kemiskinan yang disebabkan kondisi social budaya penduduk di daerah itu mendukung kemiskinan. Contoh di Nias karena banyaknya pesta adat sehingga terjadi utang adat dan akhirnya mereka menjadi miskin. Kemiskinan ini sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk diatasi. c. Kemiskinan struktur (structural)

5 adalah kemiskinan yang disebabkan keadaan struktur pemerintahan, struktur pendistribusian fasilitas yang membuat suatu daerah penduduknya menjadi miskin. Contoh, penduduk di luar Jawa banyak miskin karena hasil minyak lebih banyak digunakan di Jawa. 3. Garis Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan a. Seperti pertumbuhan ekonomi mendorong distribusi pendapatan atas keseluru-han. Dorongan banyak dilakukan pada keluarga golongan atas dari garis kemiskinan karena garis kemiskinan adalah mutlak daripada standar relatif. b. Meskipun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam pendapatan rata-rata masyarakat, namun tingkat kemiskinan masih tetap dan tidak menurun. c. Meskipun pertumbuhan ekonomi telah meningkatkan pendapatan keluarga, namun peningkatan ketidaksetaraan telah membokot keluarga termiskin terhadap tingkat kemakmuran yang didapat dari pertumbuhan ekonomi yang semakin besar. 4. Tiga Fakta Tentang Kemiskinan Dari kemiskinan dalam masyarakat, terdapat beberapa hal yang menarik terkait dengan masyarakat itu sendiri. a. Kemiskinan berkorelasi dengan ras. Banyak dari ras tertentu memiliki tingkat kemiskinan atau kekayaan yang merata. Kebanyakan, hal tesebut dikarenakan sifat dasar atau kebiasaan yang telah diterapkan terhadap ras tersebut. b. Kemiskinan berkorelasi dengan usia. Semakin tambah usia untuk golongan keluarga miskin, semakin sulit bagi keluarga tersebut untuk terlepas dari kemiskinan mengingat akan tambah sulit untuk mencari pekerjaan. c. Kemiskinan berkorelasi dengan komposisi keluarga. Ketika dalam suatu keluarga tidak memilki anggota yang berketeram-pilan cukup, sulit bagi keluarga tersebut untuk lepas dari kemiskinan. 5. Data tentang distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan memberikan gambaran yang tidak lengkap ketidaksetaraan dalam standar hidup karena berikut: a. Dalam bentuk-transfer b. Siklus hidup c. Fana dibandingkan pendapatan permanen 6. Dalam bentuk transfer

6 a. Transfer ke orang miskin diberikan dalam bentuk barang dan jasa ketimbang uang tunai disebut dalam bentuk transfer. b. Pengukuran distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan didasarkan pada pendapatan keluarga. c. Kegagalan untuk memasukkan dalam bentuk transfer sebagai bagian dari pendapatan sangat mempengaruhi pengukuran tingkat kemiskinan. 7. Siklus Hidup Ekonomi Pola pendapatan reguler bervariasi atas kehidupan seseorang disebut siklus hidup. a. Seorang pekerja muda memiliki pendapatan rendah di awal kariernya. b. Pendapatan meningkat sebagai hasil kedewasaan dan pengalaman. c. Penghasilan puncak pada usia 50. d. Pendapatan menurun pada saat pensiun, atau sekitar usia Pribadi vs Tetap Penghasilan Pendapatan bervariasi karena adanya hal tak terduga a. Keadaan alam b. Karena kondisi sakit atau ekonomi sementara, PHK, dll c. Kemampuan keluarga untuk membeli barang dan jasa sangat tergantung pada pendapatan tetapnya atau rata-rata pendapatan. d. Pendapatan permanen tidak termasuk perubahan transitoris dalam pendapatan. Ekonomi Mobilitas a. Pergerakan masyarakat di antara tingkat pendapatan disebut mobilitas ekonomi. b. Mobilitas ekonomi substansial dalam perekonomian AS. c. Gerakan naik dan turun pendapatan dapat disebabkan oleh: Baik atau buruk nasib. Kerja keras atau kemalasan. Kegigihan keberhasilan ekonomi dari generasi ke generasi. Filsafat Politik Dari Pembagian Pendapatan Mengenai filsafat politik, terdapat tiga diantaranya yang digunakan sebagai bahan acuan dalam menangani ekonomi a. Utilitarianisme Utilitarianisme adalah filsafat politik yang menurutnya peme-rintah harus memilih kebijakan untuk memaksimalkan keperluan total setiap orang dalam masyarakat. b. Liberalism

7 Liberalisme adalah filsafat politik yang menurutnya pemerintah harus memilih kebijakan yang dianggap adil, yang dievaluali oleh pengamat yang ti-dak memihak "selubung ketidaktahuan." c. Libertarianisme Libertarianisme adalah filsafat politik yang menurutnya peme-rintah ha-rus menghukum kejahatan dan menegakkan kesepakatan sukarela, tetapi seha-rusnya tidak meredistribusi pendapatan. Kebijakan Untuk Mengurangi Kemiskinan 1. Peraturan upah minimum Permintaan untuk tenaga kerja tidak terampil relatif sulit, sehingga upah minimum yang tinggi menekan kerja hanya sedikit. 2. Kejahteraan Kesejahteraan adalah istilah yang luas yang mencakup berbagai program pemerintah yang menambah pendapatan orang miskin. a. Bantuan Sementara Untuk Keluarga Miskin b. Tambahan Penghasilan Keamanan 3. Pajak Penghasilan Negatif a. Sebuah pajak penghasilan negatif mengumpulkan penerimaan pajak dari rumah tangga berpenghasilan tinggi dan memberikan transfer ke rumah tangga berpendapatan rendah b. Berpenghasilan tinggi keluarga akan membayar pajak berdasarkan pendapatan mereka. c. Keluarga berpenghasilan rendah akan menerima subsidi "pajak negatif." d. Keluarga miskin akan menerima bantuan keuangan tanpa harus menunjukkan kebutuhan. 4. Transfer Dalam Bentuk a. Transfer dalam bentuk adalah transfer kepada orang miskin diberikan dalam bentuk barang dan jasa daripada uang tunai. b. Transfer tersebut memastikan bahwa masyarakat miskin mendapatkan apa yang paling mereka butuhkan. 5. Program antikemiskinan dan Insentif Kerja a. Banyak kebijakan yang ditujukan untuk membantu masyarakat miskin dapat memberi efek yang tidak diinginkan dari menakutnakuti masyarakat miskin untuk segera keluar dari kemiskinan mereka sendiri. b. Program antikemiskinan dapat mempengaruhi insentif kerja

8 Menghitung Pendapatan Negara 1. Pengertian mikroekonomi dan ekonomimakro Ekonomi mikro mempelajari bagaimana seseorang, rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain di dalam pasar.ekonomi makro mempelajari kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Tujuan dari pada makroekonomi adalah menjelaskan perubahan-perubahan ekonomi yang berakibat pada kebanyakan rumah tangga, perusahaan-perusahaan, dan pasar-pasar dalam satu kejadian. Ekonomi makro menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: mengapa ratarata pendapatan Negara tinggi di beberapa Negara sementara itu pendapatan Negara-negara lainnya rendah? Mengapa harga-harga meningkat dengan tajam di waktu tertentu sementera itu harga-harga menjadi lebih stabil di waktu lainnya? Mengapa produksi dan pekerja meluas di beberapa waktu dan menyempit diwaktu lainnya? Pertanyaan-pertanyaan diatas merupakan seluruh permasalahan dalam ekonomi makro karena urusan ekonomi makro adalah seluruh kegiatan ekonomi. Karena ekonomi dianggap sebagai keseluruhan hanya dari kumpulan banyaknya rumah tangga dan perusahaan-perusahaan yang berinteraksi di banyak pasar, ekonomi maksro dan ekonomi mikro hampir berhubungan. Kemampuan dasar pada penawaran dan permintaan, contoh dari pusat analisis ekonomi makro dan analisis ekonomi mikro. Mempelajari ekonomi dalam keseluruhan menaikkan beberapa tantangan baru. 2. Pendapatan dan pengeluaran dalam ekonomi Ketika membedakan ketika keadaan ekonomi menjadi baik atau buruk, itu merupakan hal yang alami pada keseluruhan pendapatan pada tiap setiap orang dalam mendapatkan kegiatan ekonomi. Untuk ekonomi yang memandang secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan pengeluaran karena setiap transaksi memiliki pembeli dan penjual, setiap rupiah dari pengeluaran oleh beberapa pembeli adalah rupiah pendapatan untuk beberapa penjual. GDP (gross domestic product) adalah sebuah perhitungan mengenai pendapatan dan pengeluaran dari keuangan. GDP adalah jumlah seluruh nilai pasar dari barang jadi dan jasa yang diproduksi ditiap negara dalam periode waktu yang telah diberikan. Kesamaan pendapatan dapat di ilustrasikan kedalam circular-flow diagram.

9 3. Perhitungan Gross Domestic product GDP adalah harga pasar dari seluruh hasil barang-barang dan jasa yang di prosuksi dalam negara tiap periode waktu. Output senilai dengan harga pasar. Dia hanya mengarsip nilai barang akhir bukan barang setengah jadi. GDP termasuk barang nyata (makanan, pakaian, mobil) dan jasa (cukur rambut, pembantu, dan dokter kunjungan). Termasuk barang-barang dan jasa yang sekarang sedang diproduksi, bukan transaksi yang bergantung pada produksi barang pada masa lalu. Perhitungannya berdasar pada jumlah produksi dalam batas-batas geografi suatu negara. Memberikan jangka waktu tertentu biasanya selama setahun atau per tiga bulan. 4. Bagian-bagian dari Gross domestic product GDP memasukkan seluruh barang produksi dalam ekonomi dan terjual secara legal dalam pasar. GDP tidak memasukkan banyak barang yang diproduksi dan di konsumsi di rumahan dan barang itu tidak pernah masuk kedalam pasar. Itu tidak termasuk benda yang diproduksi dan terjual secara terlarang, seperti obatobatan ilegal. GDP (Y) adalah penjumlahan dari konsumsi (C), Investasi (I), Pembelanjaan Negara (G), dan Net ekspor (NX)

10 Y+C+I+G+NX Konsumsi berarti pengeluaran rumah tangga pada barang dan jasa, dengan pengecualian dalam hal pembelian rumah. Investasi berarti pengeluaran pada sarana-prasarana, perbendaharaan, termasuk pembelian rumah. Pembelanjaan negara berarti pembelian pada barang-barang serta jasa-jasa oleh provinsi, kota, dan pemerintah negara. Tidak termasuk pada transfer pembayaran karena mereka tidak melakukan tukar-menukar untuk barang-barang dan jasa-jasa yang sedang diproduksi. Net ekspor berarti ekspor dikurangi impor nilainya ada tiga kemungkinan bisa +, -, atau GDP dan kemampuan ekonomi pada kehidupan layak GDP adalah alat ukur yang baik pada penentu perekonomian kehidupan layak.gdp pada tiap orang memberi informasi pendapatan dan pengeluaran dari rata-rata seseorang.semakin tinggi GDP seseorang maka menujukkan kualitas hidup yang semakin tinggi.gdp tidak cocok untuk mengukur kebahagiaan atau kualitas hidup bagaimanapun. Beberapa hal yang menyumbang pola kehidupan layak tidak termasuk dalam GDP antara lain.waktu luang, nilai kebersihan sarana dan prasarana, nilai dari seluruh aktivitas yang menempatkan dili diluar pasar, seperti nilai dari waktu luang bersama orang tua dengan anaknya dan nilai kerja sukarela.

11 Produksi dan Pertumbuhan Produktivitas dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang dapat diproduksi dalam satuan jam kerja. Sedangkan tandar hidup dari suatu Negara di tentukan dari produktivitas para pekerja itu sendiri. Standar hidup yang diukur dengan GDP berbeda beda pada setiap Negara. Input yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang disebut faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi secara langsung menentukan produktivitas. Adapun faktor yang menetukan produktifitas sangat penting dalam penentuan GDP adalah: 1. Modal fisik Modal fisik adalah produksi faktor produksi atau dengan kata lain adalah input dari produksi sekarang dan merupakan output dari produksi sebelumnya. Sebagai contoh adalah tepung, dimana tepung merupakan input produksi dari industri roti dan merupakan hasil atau output dari produksi pengolahan gandum yang menghasilkan tepung 2. Modal Manusia (SDM) Menurut para ekonom, istilah ini para pekerja mendapatkan ilmu dan keterampilan dari sekolah atau kuliah, pelatihan dan pengalaman. Seperti halnya modal fisik, modal manusia atau SDM menimbulkan kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa. 3. Sumber daya alam (SDA) Sumber daya alam merupakan sumberdaya yang digunakan dalam produksi yang disediakan oleh alam, seperti tanah, sungai, dan deposit mineral. Sumber daya terbarukan termasuk pohon dan hutan. Sumber daya tak terbarukan termasuk minyak bumi dan batubara. SDA dapat menjadi penting, tetapi tidak penting bagi perekonomian untuk menjadi sangat produktif dalam memproduksi barang dan jasa karena banyak sumberdaya yang tidak terbarukan. 4. Ilmu pengetahuan dan teknologi pemahaman masyarakat tentang cara terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa. Modal manusia mengacu pada sumber daya yang dikeluarkan transmisi pemahaman ini untuk angkatan kerja Para ekonom sering menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan antara kuantitas input yang digunakan dalam produksi dan jumlah output dari produksi. Y = A F(L, K, H, N) Y= jumlah output H= jumlah modal manusia (SDM) A= ketersediaan teknologi N= jumlah SDA L= jumlah sewa K= jumlah modal fisik

12 F= merupakan gabungan dari L, K, H dan N Pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk meningkatkan produktivitas dan standar hidup. Adapun usaha dari pemerintah untuk meningkatkan produktifitas dan standar hidup adalah dengan cara : 1. Mendorong tabungan dan investasi. 2. Mendorong investasi dari luar negeri 3. Mendorong pendidikan dan pelatihan. 4. Menetapkan hak properti dan memelihara stabilitas politik. 5. Mempromosikan perdagangan bebas. 6. Mempromosikan penelitian dan pengembangan. Untuk pertumbuhan jangka panjang pada suatu negara, pendidikan setidaknya sama pentingnya dengan investasi dalam modal fisik. Di Amerika Serikat, dengan mengenyam pendidikan dapat meningkatkan pendapatan seseorang sekitar 10 persen. Dengan demikian, salah satu cara pemerintah dapat meningkatkan standar hidup adalah untuk menyediakan sekolah dan mendorong penduduk untuk mengambil keuntungan dari mereka. Orang berpendidikan bisa menghasilkan ide-ide baru tentang bagaimana cara terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat berkecimpung dalam mengembangkan pengetahuan masyarakat dan memberikan manfaat kepada orang lain. Dan salah satu masalah yang dihadapi beberapa negara miskin adalah drainbrain atau emigrasi tenaga kerja yang berpendidikan tinggi ke negara-negara kaya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih. Perdagangan bebas, sebuah negara yang menghilangkan pembatasan atau aturan tentang perdagangan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi seiring dengan kemajuan teknologi utama. Beberapa negara akan dihadapkan dengan inward dan outward. Dimana Inward berorientasi kebijakan perdagangan, interaksi menghindari dengan negara lain atau proteksi pasar dalam negeri sedangkan outward berorientasi kebijakan perdagangan, mendorong interaksi dengan negara lain Kemajuan pengetahuan teknologi menyebabkan standar hidup yang lebih tinggi. Kemajuan teknologi berasal dari penelitian swasta oleh perusahaan ataupun temuan dari individu. Dari segi dukungan Negara, pemerintah dapat mendorong pengembangan teknologi baru melalui hibah penelitian, keringanan pajak, dan sistem paten. Sedangkan Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan faktor-faktor produksi lain seperti: 1. Peregangan sumber daya alam 2. Menipiskan modal

13 3. Mempromosikan kemajuan teknologi Kesimpulan: 1. Produktifitas menunjukan seberapa baik standar hidup suatu Negara 2. Produktifitas = input/output 3. Input meliputi modal fisik, modal manusia (SDM), modal SDA serta pengetahuan dan penguasaan teknologi 4. Untuk meningkatkan produktifitas dapat dilakukan : a. Meningkatkan tabungan dan investasi untuk meningkatkan modal fisik b. Investasi dari luar negeri (capital inflow) c. Meningkatkan mutu pendidikan d. Perbaikan sarana dan fasilitas kesehatan e. Stabilitas politik f. Perdagangan bebas g. Penelitian dan pengembangan h. Populasi sangat berpotensi untuk produktifitas namun juga berpotensi sebagai masalah suatu negara

14 Daftar pustaka Ebooks. Mankiw, N.Gregory. Principles of Macroeconomics 3 rd edition. Ebooks. Mankiw, N.Gregory. Principles of Economics. Slide Power point N.Gregry Mankiw

15 KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN... 2 Menghitung Pendapatan Negara... 8 Produksi dan Pertumbuhan... 11

Distribusi Pendapatan

Distribusi Pendapatan Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Distribusi Pendapatan pendapatan seseorang tergantung pada supply dan demand tenaga kerjanya, yang pada tergantung pada kemampuan alaminya, modal, kompensasi perbedaan,

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN

KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN 1. Esensi Kemiskinan Dalam kurun waktu 2.000.000 sampai dengan 10.000 tahun sebelum Masehi yang lalu manusia di dunia ini hidup dari berburu. Mereka hidup berpindah-pindah

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Suryana (2000 : 3), mengungkapkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat

Lebih terperinci

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan Distribusi Pendapatan Berdasarkan data BPS, 40% penduduk berpendapatan terendah, telah menerima 21,74% pada tahun 2002, sehingga apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan RENSTRA sebesar 20,17%

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

BAB VII Pendapatan Nasional

BAB VII Pendapatan Nasional BAB VII Pendapatan Nasional 7.1. Konsep Pendapatan Nasional Kinerja perekonomian dari suatu negara dalam periode tertentu dapat diukur melalui satu indikator penting yakni data pendapatan nasional. Perhitungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga, 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Pengertian Pendapatan Nasional dapat ditinjau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

Antiremed Kelas 10 Ekonomi Antiremed Kelas 10 Ekonomi Pendapatan Nasional - Soal Halaman 1 01. Pada metode pendapatan, besar pendapatan nasional suatu negara akan sama dengan (A) jumlah produksi ditambah upah (B) jumlah investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah sosial terbesar yang dihadapi oleh setiap negara di dunia dan setiap negara berusaha untuk mengatasinya. Kemiskinan adalah faktor yang

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENGGUNAAN GNP G. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori CAPM ( Capital Asset Pricing Model ) CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkann,

Lebih terperinci

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH BAB 10 PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH KELOMPOK 9 DICKY 21216349 EZHA 21216363 NAUFAL 21216351 PENGANGGURAN PENGERTIAN PENGANGGURAN Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Struktur Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir

Lebih terperinci

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1 Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori

Lebih terperinci

Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N.

Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N. Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N. Gregory Mankiw) Bab 1 1. Jelaskan perbedaan antara makroekonomi dan mikro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar

Lebih terperinci

Pengukuran Pendapatan Nasional

Pengukuran Pendapatan Nasional 2. Pengukuran Pendapatan Nasional Mengapa Anda Perlu Tahu Pendapatan nasional merupakan indikator besarnya kecilnya perekonomian suatu negara. Sebuah negara dikatakan menguasai perekonomian dunia jika

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Subsidi Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), subsidi adalah cadangan keuangan dan sumber-sumber daya lainnya untuk mendukung

Lebih terperinci

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Peran Pemerintah dalam Perekonomian Peran Pemerintah dalam Perekonomian 1. Sistem ekonomi atau Politik Negara 2. Pasar dan peran Pemerintah 3. Jenis Sistem Ekonomi 4. Peran Pemerintah 5. Sumber Penerimaan Negara week-2 ekmakro08-ittelkom-mna

Lebih terperinci

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional Pertemuan kesepuluh Pengantar Ilmu Ekonomi Saturday, June 25, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-10 Pengertian pendapatan nasional. Pendekatan pengukuran pendapatan

Lebih terperinci

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

BAB II PENDAPATAN NASIONAL BAB II PENDAPATAN NASIONAL A. PENGERTIAN Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator keadaan ekonomi suatu negara. Terdapat beberapa istilah dalam produksi nasional antara lain : a. GNP ( Gross

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan perekonomian

Lebih terperinci

BAGAIMANA KINERJA PEMERINTAH DAN EKONOMI?

BAGAIMANA KINERJA PEMERINTAH DAN EKONOMI? LAPORAN KEMAJUAN November 2014 BAGAIMANA KINERJA PEMERINTAH DAN EKONOMI? Gustav F. Papanek Penasihat Senior Pusat Transformasi Kebijakan Publik Foto : Mohamad Burhanudin Pengukuran Obyektif atas Kemajuan

Lebih terperinci

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional (National Income)

Pendapatan Nasional (National Income) Pendapatan Nasional (National Income) T.Parulian Pendapatan Nasional : Nilai seluruh hasil kegiatan ekonomi negara selama satu tahun (satuan mata uang). Pendapatan tersebut diterima oleh masyarakat sebagai

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. PENDAPATAN NASIONAL Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. Pokok-pokok Materi: 1. Konsep Pendapatan Nasional 2. Komponen Pendapatan Nasional 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang disetiap periode. Dalam setiap periode upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selama hidupnya selalu melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhannya, baik berupa kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat perlindungan, hiburan dan kebutuhan

Lebih terperinci

PERSIAPAN RPJMN TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN

PERSIAPAN RPJMN TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN PERSIAPAN RPJMN 2015-2019 TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN Direktorat Penanggulangan Kemiskinan 29 Januari 2014 TINGKAT KEMISKINAN 2004-2014 45 40 35 30 36.15 35.10 39.30 37.17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara, pemerintah mempunyai berbagai kekuasaan untuk mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu produk, menetapkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Penghitungan Pendapatan Nasional Chairul Maulidi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 Pengantar Mengapa PERENCANA perlu memahami PENDAPATAN NASIONAL beserta cara PENGHITUNGANNYA...???

Lebih terperinci

Chapter 2 Comparative Economic Development

Chapter 2 Comparative Economic Development Chapter 2 Comparative Economic Development Karakter Umum dari Negara sedang Berkembang Tingkat yang rendah dari kehidupan dan produktivitas Tingkat rendah dari modal manusia Tingkat yang tinggi dari ketidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada atau membuat suatu perubahan yaitu membuat sesuatu menjadi lebih baik atau meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Secara garis besar kebutuhan rumah tangga dapat dikelompokkan dalam 2 kategori besar, yaitu kebutuhan pangan dan non pangan. Dengan demikian pada tingkat pendapatan tertentu, rumah

Lebih terperinci

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia 1. SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 7. PENDAPATAN NASIONAL DAN INDEKS HARGALatihan Soal 7.1 Tabel berikut menunjukkan koefisien gini beberapa Negara : NEGARA GINI Inggris 0,32 Yunani 0,37 Cekoslovakia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kuznet dalam todaro (2003:99) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya baik barang dan jasa, atinya akan ada kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Daya Saing Analisis keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif digunakan untuk mempelajari kelayakan dan prospek serta kemampuan komoditi susu sapi lokal dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1 PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan. i KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan buku Pengantar Teori Ekonomi. Buku ini bukanlah karya tulis asli dari penulis tetapi kumpulan materi kuliah

Lebih terperinci

PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL ALIRAN SIRKULER UANG MELALUI PEREKONOMIAN ALIRAN SIRKULER UANG MELALUI PEREKONOMIAN http://slideplayer.info/slide/3781315/ DEFINISI PENDAPATAN NASIONAL Pendapatan

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor perikanan merupakan bagian dari pembangunan perekonomian nasional yang selama ini mengalami pasang surut pada saat tertentu sektor perikanan merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Suherwin (2012), tentang harga Crude Palm Oil dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan umum penelitian adalah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA Kuliah SEI pertemuan 11 NANANG HARYONO, S.IP., M.Si DEPARTEMEN ADMINISTRASI FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 Perencanaan Pembangunan Ekonomi ARTHUR LEWIS dalam buku DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah masalah yang penting dalam perekonomian suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk

Lebih terperinci

Bahan Kuliah Ekonomi Pembangunan Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP

Bahan Kuliah Ekonomi Pembangunan Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP NEGARA BERKEMBANG DAN UPAYA PEMBANGUNANNYA Dosen Pengampu: Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id dan syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Ciri Negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah ukuran perkembangan perekonomian suatu negara dari satu periode ke periode berikutnya. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), perekonomian

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor: PENDAPATAN NASIONAL SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar 1. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) Siklus aliran pendapatan (circular flow) seperti

Lebih terperinci

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia Andri Helmi M, SE., MM Sistem Ekonomi Indonesia Pemerintah bertugas menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan sosial budaya kesejahteraan seluruh masyarakat. Siapa itu pemerintah? Bagaimana stabilitas di

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Dr. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA Indikator terjadinya alokasi yang efisien nilai output nasional seberapa efisien sumberdaya

Lebih terperinci

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya 1. Mikroekonomi vs Makroekonomi Untuk dapat memahami ilmu makro ekonomi, sebaiknya kita mengenali terlebih

Lebih terperinci

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1.1 Pengukuran Pendapatan Nasional Untuk mempermudah perhitungan pendapatan nasional terdapat tiga metode yang digunakan yaitu : 1. Metode Produksi (Production Approach)

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 1. Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas? : C. Perekonomian secara agregatif Alasan : Teori Ekonomi Makro adalah suatu cabang ilmu ekonomi

Lebih terperinci

Perbedaan GDP dan GNP

Perbedaan GDP dan GNP Perbedaan GDP dan GNP Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kantong-kantong kemiskinan sebagian besar berada di sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. kantong-kantong kemiskinan sebagian besar berada di sektor pertanian. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bukti empiris menunjukkan sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian sebagian besar negara berkembang. Hal ini dilihat dari peran sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, menjaga kesetabilan harga, mengatasi masalah penggaguran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu

Lebih terperinci

VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 224 VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1. Kesimpulan Pada bagian ini akan diuraikan secara ringkas kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan sebelumnya. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik

Lebih terperinci

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai acuan dalam penulisan laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Metode penelitian, menjelaskan mengenai metode penelitian yang

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3 1 Tiga Masalah Pokok Organisasi Ekonomi 1. Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa? Karena sumber daya bersifat langka atau terbatas (konsep

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan, yang dilakukan setiap negara ataupun wilayah-wilayah administrasi dibawahnya, sejatinya membutuhkan pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses terus menerus dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses terus menerus dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses terus menerus dalam upaya peningkatan kesejahteraan. Salah satu indikator dari suksesnya suatu pembangunan ekonomi adalah

Lebih terperinci

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, Manajemen Proyek PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROYEK ADALAH : A. STABILITAS POLITIK B. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tenaga Kerja Menurut Sudarso (1991), tenaga kerja merupakan manusia yang dapat digunakan dalam proses produksi yang meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian-keahlian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

PENGELUARAN PEMERINTAH PENGGUNAAN PENGELUARAN PEMERINTAH MENJALANKAN RODA PEMERINTAHAN MEMBIAYAI KEGIATAN PEREKONOMIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN 1. PERAN ALOKATIF: mengalokasikan SDE agar pemanfaatannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dalam melakukan pengukuran tersebut adalah Gross Domestic Product (GDP).

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dalam melakukan pengukuran tersebut adalah Gross Domestic Product (GDP). 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Gross Domestic Product (GDP) dan GDP per kapita Dalam perekonomian suatu negara terdapat suatu indikator yang digunakan untuk menilai apakah perekonomian berlangsung

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL. Dr. M. Anang F., MM

EKONOMI INTERNASIONAL. Dr. M. Anang F., MM EKONOMI INTERNASIONAL Dr. M. Anang F., MM Bab 1 Pengertian EKONOMI INTERNASIONAL Pendahuluan Perkembangan hubungan antar negara dewasa ini terutama pasca Perang Dingin diwarnai dengan isu-isu yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak

Lebih terperinci

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, Manajemen Proyek PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROYEK ADALAH : A. STABILITAS POLITIK B. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Model ini sangat sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan industri yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Lebih terperinci

teori distribusi neoklasik

teori distribusi neoklasik BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw Model ini sangat sederhana namun kuat, dibangun antara

Lebih terperinci