Disusun oleh: SAIFUL AMIEN
|
|
- Utami Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS MODEL UNTUK PEMBELAJARAN PAI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN
2 JOICE & WEIL:
3 KELOMPOK MODEL PEMROSESAN INFORMASI:
4 TEORI-TEORI PSIKOLOGI KOGNITIF: Menekankan pada bagaimana seseorang berpikir, mengingat dan mengetahui
5 Aplikasi cabang psikologi ini membantu seseorang dalam memahami, mengingat dan membuat koneksi antargagasan dan antarpemikiran.
6 Kecakapan memproses informasi cara meningkatkan penguasaan thd informasi
7 Cara orang memperkuat dorongan internal untuk memahami dunia dengan menggali dan mengorganisasi data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya serta menggembangkan bahasa (verbal/nonverbal) untuk mengungkapkannya
8 «Sebagian dari model ini fokus pada kemampuan pebelajar dalam menyelesaikan masalah (berpikir produktif), dan sebagian lagi fokus pada kemampuan intelektual secara umum»
9 NO MODEL TEORITISI UTAMA 1. MODEL BERPIKIR INDUKTIF (INDUCTIVE THINKING MODEL) 2. MODEL LATIHAN PENELITIAN (INQUIRY TRAINING MODEL) 3. MODEL PENELITIAN ILMIAH (SCIENTIFIC INQUIRY) HILDA TABA RICHARD SUCHMAN JOSEPH J. SCHWAB (SEBAGIAN BESAR GERAKAN REFORMASI KURIKULUM TAHUN 1960AN) MISI/TUJUAN dirancang terutama untuk pengembangan proses mental induktif dan penalaran akademis atau bangunan teori, tetapi pelbagai kapasitas ini berguna untuk tujuan pribadi juga sosial. dirancang untuk mengajarkan sistem penelitian disiplin, tapi juga diharapkan memiliki efek dalam domain lainnya (metode sosiologis bisa diajarkan dalam rangka meningkatkan pemahaman sosial dan memecahkan masalah sosial)
10 NO MODEL TEORITISI UTAMA MISI/TUJUAN 3. MODEL PEMEROLEHAN/ PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) 4. MODEL PERTUMBUHAN KOGNITIF (COGNITIVE GROWTH) 5. MODEL PEMANDU AWAL (ADVANCE ORGANIZER) 6. MODEL MEMORISASI (MEMORIZATION) JEROME BRUNER JEAN PIAGET IRVING SIGEL EDMUND SULLIVAN LAWRENCE KOHLBERG DAVID AUSUBEL HARRY LORAYNE JERRY LUCAS Dirancang terutama untuk mengembangkan penalaran induktif, tetapi juga untuk mengembangkan konsep dan analisis. dirancang untuk meningkat-kan perkembangan intelektual umum, terutama penalaran logis, tetapi dapat diterapkan untuk penguatan aspek sosial dan moral. Dirancang untuk meningkat-kan efisiensi kapasitas pemrosesan informasi untuk menyerap dan berhubungan badan pengetahuan. Dirancang untuk meningkatkan kapasitas ingatan
11 KELOMPOK MODEL PERSONAL:
12 TEORI-TEORI PSIKOLOGI HUMANISTIK: konsen pada penguasaan kecakapan hidup tiap orang untuk menemukan dan mengekspresikan potensi maksimalnya
13 ia menekankan pada kesadaran, martabat kemanusiaan dan kapasitas untuk mengatur takdir (nasib) diri.
14 Individu Pengembangan diri
15 Proses di mana seseorang mampu mengkonstruk dan mengorganisir realitas keunikannya. Kebanyakan model ini memberikan perhatian berlebih pada kehidupan emosional.
16 Fokusnya pada pemberian bantuan bagi seseorang agar mampu mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya; dan
17 memandang diri sebagai orang yang kapabel juga diharapkan dapat menghasilkan hubungan interpersonal yg lebih kaya dan kemampuan pemrosesan informasi yang lebih efektif.
18 NO. MODEL TEORITISI UTAMA 1. MODEL PENGAJARAN TANPA-ARAHAN (NONDIRECTIVE TEACHING) 2. MODEL LATIHAN KESADARAN (AWARENESS TRAINING) 3. MODEL SINEKTIK (SYNECTICS) CARL ROGERS FRITZ PERLS WILLIAM SCHUTZ WILLIAM GORDON MISI/TUJUAN Menekankan pada upaya membangun kapasitas pengembangan personal dalam terma: kesadaran diri, pemahaman, kemandirian, dan konsep diri. Meningkatkan kapasitas seseorang untuk eksplorasi dan kesadaran diri. Sangat menekankan pada pengembangan kesadaran interpersonal, pemahaman dan juga kesadaran badan dan sensory. Pengembangan kreativitas personal dan penyelesaian masalah yang kreatif
19 NO. MODEL TEORITISI UTAMA 4. MODEL SISTEM KONSEPTUAL (CONCEPTUAL SYSTEM) 5. MODEL PERTEMUAN KELAS (CLASSROOM MEETING) DAVID HUNT WILLIAM GLASSER MISI/TUJUAN Dirancang untuk meningkatkan kompleksitas dan fleksibelitas personal Pengembangan pemahaman diri dan tanggungjawab kepada seseorang maupun kelompok sosialnya
20 KELOMPOK MODEL INTERAKSI SOSIAL:
21 Menekankan pada hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain; Fokusnya pada proses di mana realitas merupakan negosiasi sosial.
22 Memberikan prioritas pada peningkatan kemampuan seseorang dalam: membangun relasi dengan yang lain; merencanakan proses demokratik; dan bekerja secara produktif di masyarakat.
23 NO. MODEL TEORITISI UTAMA 1. MODEL INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) 2. MODEL PENELITIAN MASYARAKAT (SOCIAL INQUIRY) 3. MODEL METODE LABORATORIS (LABORATORY METHOD) HERBERT THELEN JOHN DEWEY BYRON MASSIALAS BENJAMIN COX NATIONAL TRAINING LABORATORY (NTL) BETHEL, MAINE MISI/TUJUAN Mengembangkan keterampilan berpartisipasi dalam proses sosial yang demokratis melalui penekanan pada kombinasi skill interpersonal (berkelompok) dengan skill penelitian akademik. Menyelesaikan permasalahan sosial terutama melalui penelitian akademik dan penalaran logis. Mengembangkan skill interpersonal dan berkelompok, serta melalui ini, kesadaran dan fleksibilitas personal
24 NO. MODEL 4. MODEL PENELITIAN JURISPRUDENSI (JURISPRUDENTI AL INQUIRY) TEORITISI UTAMA DONALD OLIVER JAMES P. SHAVER MISI/TUJUAN Dirancang terutama untuk mengajarkan referensi frame jurisprudensi sebagai cara berpikir dan menyelesaikan isu-isu sosial. 5. MODEL BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) FANNIE SHAFTEL GEORGE SHAFTEL Dirancang untuk mendorong siswa mau menyelidiki nilainilai pribadi dan sosial, dengan perilaku dan nilainilai sendiri yang menjadi sumber penyelidikan mereka
25 NO. MODEL 6. MODEL SIMULASI SOSIAL (SOCIAL SIMULATION) TEORITISI UTAMA SARENE BOOCOCK, HAROLD GUETZKOW MISI/TUJUAN Dirancang untuk membantu siswa mengalami beragam proses sosial dan realitas, serta untuk menguji reaksi mereka terhadap realitas tersebut, juga untuk membekali skill membuat konsep dan keputusan.
26 KELOMPOK MODEL SISTEM PRILAKU:
27 Semua model dalam kelompok ini menggunakan basis teori yang sama, suatu bangunan pengetahuan yang biasanya disebut dengan teori prilaku.
28 Istilah lain seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi prilaku, dan terapi prilaku juga seringkali digunakan..
29 Kepercayaan umum dari kelompok model ini adalah penekanannya pada pengubahan perilaku yang tampak dari pebelajar dan bukan pada struktur psikologis yang mendasari, juga bukan pada perilaku yang tidak teramati.
30 NO. MODEL TEORITISI UTAMA 1. MODEL MANAJEMEN KONTINGENSI (CONTINGENCY MANAGEMENT) 2. MODEL KONTROL DIRI (SELF-CONTROL LEARNING) 3. MODEL RELAKSASI (RELAXATION) 4. MODEL PENGURANGAN TEKANAN (STRESS REDUCTION) MISI/TUJUAN B. F. SKINNER Fakta, konsep, skill B. F. SKINNER Prilaku/skill sosial RIMM & MASTERS WOLPE RIMM & MASTERS WOLPE Tujuan personal (mengurangi stress, kecemasan) Pengganti relaksasi dari kecemasan terhadap situasi sosial
31 NO. MODEL TEORITISI UTAMA 5. MODEL LATIHAN ASERTIF (ASSERTIVE TRAINING) 2. MODEL KONTROL DIRI (SELF-CONTROL LEARNING) 3. MODEL RELAKSASI (DESENT) 4. MODEL PENGURANGAN TEKANAN (STRESS REDUCTION) MISI/TUJUAN B. F. SKINNER Fakta, konsep, skill B. F. SKINNER Prilaku/skill sosial RIMM & MASTERS WOLPE RIMM & MASTERS WOLPE Tujuan personal (mengurangi stress, kecemasan) Pengganti relaksasi dari kecemasan terhadap situasi sosial
32 UNSUR-UNSUR MODEL:
33 1. Sintakmatik tahap-tahap kegiatan dari model itu 2. Sistem Sosial: situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam model tersebut
34 3. Prinsip reaksi: pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya pengajar melihat dan memperlakukan peserta didik, termasuk bagaimana seharusnya pengajar memberi respon terhadap mereka.
35 4. Sistem pendukung: segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model tersebut.
36 5. Dampak instruksional & pengiring: Dampak Instruksional: hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan peserta didik pada tujuan yang diharapkan Dampak pengiring: hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran
37 CONTOH MODEL PEMBELAJARAN:
38 Model Pencapaian Konsep 1. Sintakmatik (ada tiga tahap kegiatan) Penyajian data dan Identifikasi konsep Mengetes pencapaian konsep Menganalisis strategi berfikir 2. Sistem Sosial, memiliki struktur yang moderat, pengajar melakukan pengendalian terhadap aktivitas tetapi dapat dikembangkan menjadi dialog bebas.
39 3. Prinsip reaksi/pengelolaan Berikan dukungan dengan menitikberatkan sifat hipotesis Berikan bantuan pada peserta didik dalam mempertimbangkan hipotesis Pusatkan perhatian peserta didik terhadap contoh yang spesifik Beri bantuan peserta didik dalam mendiskusikan dan menilai strategi berfikir yang dipakai.
40 4. Sistem pendukung, berupa bahanbahan dan data yang terpilih dan terorganisasi untuk memberikan contoh-contoh. 5. Dampak Instruksional dan Pengiring
41 Hakekat Konsep Kepekaan terhadap penalaran logis dalam komunikasi Toleransi terhadap Ketidaktentuan dengan apresiasi Terhadap logika Strategi Pembentukan Konsep Konsep-konsep Yang spesifik Kesadaran akan Pilihan pandangan Penalaran induktif
42 Bagaimana dgn pembelajaran PAI? Model apakah yang tepat?
43 Analisislah.. 1. Tujuan Pembelajaran 2. Karakteristik Materi ajar 3. Karakteristik Pebelajar (siswa)nya 4. Kendala Pembelajaran
44 Ingat! 1. (Tujuan) PAI mencakup pelbagai domain: kognitif, Afektif dan Psikomotorik
45 Ingat! 2. Materi PAI, tipenya amat bervariasi: fakta, konsep, prinsip, nilai, prosedural, skill dll.
46 Ingat! 3. Pebelajar PAI, karakteristiknya juga perlu dipertimbangkan: umur, psikologi perkembangan kognitif, keterampilan prasyarat dll.
47 Ingat! 4. Kendala Pembelajaran PAI: sarana, waktu (jam belajar: pagi/siang/ malam), dana dll.
48 Syukran! SEE YOU
49 SUMBER: Joyce, Bruce & Marsha Weil Models of Teaching. Prentice- Hall. New Jersey Degeng, Nyoman Sudana, Teori Pembelajaran 2: Terapan (Draft). Program Magister Manajemen-Pendidikan Universitas Terbuka. Hiryanto, Model-model Pembelajaran (Slide Power Point) Instructional Approaches A Framework for Professional Practice dalam The Final Report. Saskatchewan Education, February 1984 (p. 5) Britt Tatman Ferguson, Conceptual Framework and Models of Teaching: Understanding Origins of Teaching Methods and Approaches. Minnosota State University Moorhead, Reaching Out to Learners Project (Slide Powerpoint)
ANALISIS STRATEGI UNTUK PEMBELAJARAN PAI
ANALISIS STRATEGI UNTUK PEMBELAJARAN PAI Disusun oleh: Saiful Amien TARBIYAH LABORATORY UMM Kerangka Kerja Pembelajaran TARBIYAH LABORATORY UMM Sekadar Mengingatkan.. TARBIYAH LABORATORY UMM TARBIYAH LABORATORY
Lebih terperinciMODEL-MODEL PEMBELAJARAN. Slamet Suyanto FMIPA UNY
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Slamet Suyanto FMIPA UNY A. Pengertian Model pembelajaran dikembangkan menggunakan ISD (Instructional System Design), suatu ilmu yang mempelajari sistem instruksional (Reigeluth,
Lebih terperinciPengelompokkan model 1. Pengolahan Informasi 2. Interaksi Sosial atau Social Models 3. Personal atau Personal Models 4. Sistem Prilaku atau
Model Mengajar Merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan pembelajaran dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Pengelompokkan model 1. Pengolahan
Lebih terperinciPAKET 4 MODEL PEMBELAJARAN
PAKET 4 MODEL PEMBELAJARAN Pendahuluan Paket ini secara spesifik membahas tentang model-model pembelajaran yang merupakan bahasan lanjutan setelah memahami konsep dasar strategi pembelajaran, teori-teori
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR OTOMOTIF KELAS X DI SMKN 1 SEDAYU BANTUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik
Lebih terperinciRUMPUN MODEL PEMBELAJARAN Oleh Novi Resmini
RUMPUN MODEL PEMBELAJARAN Oleh Novi Resmini Melihat adanya beragam model mengajar, ada beberapa kemungkinan tanggapan yang diberikan oleh guru. Ada yang bergumam, alangkah berat menjadi guru jika harus
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN SASTRA INKUIRI
102 MODEL PEMBELAJARAN SASTRA INKUIRI Dwi Desi Fajarsari STKIP Bina Mutiara Sukabumi Jl. Pembangunan (Salakaso) Desa Pasir Halang Kotak Pos 01 Kec. Sukaraja Sukabumi Telp: (0266) 6243531 desifajarsari@gmail.com
Lebih terperinciPerencanaan Pembelajaran Fisika: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Perencanaan Pembelajaran Fisika: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Modul PENULIS DR. INDRAWATI, M. PD. Staf Pengajar Prodi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP Universitas Jember
Lebih terperinciModel Pembelajaran *) Oleh Ani Pinayani
Model Pembelajaran *) Oleh Ani Pinayani Pengantar Makalah dan sajian lisan yang menyertainya ini, menguraikan beberapa pemikiran awal tentang bagaimana praktek mengajar di perguruan tinggi khususnya program
Lebih terperincidisusun oleh: Saiful Amien Page 1
POSISI METODE DALAM PEMBELAJARAN PAI disusun oleh: Saiful Amien Page 1 METODE? Page 2 way, system, Cara,طريقت,مىهج dll. BAHASA: Page 3 a particular way of doing something Collin Cobuild Advanced Leaner
Lebih terperinciB. Landasan Kegiatan C. Tujuan Kegiatan
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI MELALUI PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Mutu
Lebih terperinciJurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan Pengertian Pembelajaran Menjelaskan ciri-ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan Pendidikan Sejarah dalam Era Globalisasi. disikapi dari sudut pandang pendidikan, termasuk pendidikan sejarah.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tantangan Pendidikan Sejarah dalam Era Globalisasi Perkembangan informasi dan iptek yang pesat pada era globalisasi perlu disikapi dari sudut pandang pendidikan,
Lebih terperinciMODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN PEMEFOLEHAN BAHASA KEDUA/ASING
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN PEMEFOLEHAN BAHASA KEDUA/ASING Hanna Sundari Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Pos-el: Hanna.sundari@gmail.com Telepon: 085714778192 ABSTRACT Models of language learning
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION)
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) A. Pengertian Group Investigation Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : Elisabet Mirna Melina Jovita NIM :
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI MEMBUAT JURNAL UMUM PADA PERUSAHAAN JASA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA PANGUDI
Lebih terperinciMateri-8. Pendekatan & Model Pembelajaran. A. Pendahuluan
Materi-8 PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN Dr. Rusman, M.Pd. A. Pendahuluan Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran dan Metode Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran Konsep komunikasi dan perubahan sikap akan selalu dilakukan dalam pembelajaran oleh guru maupun
Lebih terperinciAchmad Samsudin, M.Pd. JurusanPendidikanFisikaFPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Achmad Samsudin, M.Pd. JurusanPendidikanFisikaFPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia KategoriModel Pembelajaran (Joyce, Weil, & Calhoun, 2000) Families Models The Social Family 1. Partners in learning
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN DAN PENDEKATANNYA. Oleh: Wawan Danasasmita
MODEL PEMBELAJARAN DAN PENDEKATANNYA Oleh: Wawan Danasasmita 1 Pendahuluan Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen komponen system pembelajaran. Pembelajaran memiliki makna luas dari
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Nuryani Y. Rusataman: FPMIPA UPI
MODEL PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Nuryani Y. Rusataman: FPMIPA UPI A. PENDAHULUAN 1. Kompeten dan Kompetensi Kompeten merupakan hasil belajar (outcomes) yang diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hands Pendidikan kejuruan merupakan latihan sederhana untuk menguasai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK yaitu bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan penting didalam menyiapkan dan
Lebih terperinciMODELS OF TEACHING AND LEARNING (Model-model Pengajaran)
MODELS OF TEACHING AND LEARNING (Model-model Pengajaran) Where Do They Come From and How Are They Used? Model merupakan gambaran mental yang membantu kita untuk menjelaskan sesuatu dengan lebih jelas terhadap
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TEORI BELAJAR Menurut Lindgren (1976) fokus sistem pendidikan mencakup tiga aspek yaitu: 1. Mahasiswa, merupakan sasarandari proses pembelajaran 2. Proses pembelajaran meliputi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses memperoleh ilmu pengetahuan, baik diperoleh sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Belajar dapat dilakukan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa, karenanya kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan pendidikannya.
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MODEL MODEL PEMBELAJARAN Yang dibina oleh Bapak Dedi Kuswandi, Dr. M.
MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MODEL MODEL PEMBELAJARAN Yang dibina oleh Bapak Dedi Kuswandi, Dr. M.Pd Oleh RIZKI AL YUSRA 140121807631 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan dunia pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan untuk berargumentasi, memberi kontribusi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Hakikat Belajar Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa
Lebih terperinciKonsep dan Makna Belajar
Konsep dan Makna Belajar 1. Konsep Belajar. Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi).
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRATIF PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENUJU PEMBELAJARAN EFEKTIF SEBUAH ANALISIS KRITIS. Yusuf Hadijaya
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRATIF PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENUJU PEMBELAJARAN EFEKTIF SEBUAH ANALISIS KRITIS Yusuf Hadijaya Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sumatera Utara Abstrak:Kurikulum
Lebih terperinciASSIGNMENT. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN, ICT, & TEFL 1 Model of Teaching ANDI RIZAL SANI
ASSIGNMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN, ICT, & TEFL 1 Model of Teaching ANDI RIZAL SANI 414116 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBahan Belajar Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Seni Rupa
Bahan Belajar Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Seni Rupa Tipe-tipe Kegiatan Belajar 8 tipe belajar (Gagne:1970) 1. Signal Learning (belajar tanda dan isyarat) 2. Stimulus-response learning (belajar
Lebih terperinciDEFINISI, POSISI DAN FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
DEFINISI, POSISI DAN FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN DEFINISI MEDIA BAHASA Berasal dari bahasa latin, medium, yang berarti between antara atau perantara Merupakan saluran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa Indonesia. Disana dipaparkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen
Lebih terperinciMODEL IKOL: INOVASI MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA
MODEL IKOL: INOVASI MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Gallant Karunia Assidik Mahasiswa PPs Unnes gallantkarunia@gmail.com Abstrak Model IKOL merupakan perpaduan dua model
Lebih terperinciMETODOLOGI PEMBELAJARAN INOVATIF. blog: Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia
METODOLOGI INOVATIF dedir@upi.edu blog: http://dedi.staf.upi.edu Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) PBL merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya terutama fisiologi hewan (Mulyani, 2009). Berdasarkan hasil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep sistem saraf dalam mata pelajaran Biologi SMA merupakan materi yang kompleks dan memiliki banyak keterkaitan dalam informasi didalamnya. Materi sistem saraf
Lebih terperinciDrs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan Pengertian Model Pembelajaran Menjelaskan Ciri-ciri Model Pembelajaran Menjelaskan empat pola pembelajaran Pengertian Model Pembelajaran A. Pengertian Model Kerangka konseptual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
Lebih terperinciMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF Dr. Heru Kuswanto Pendahuluan Sesuai dengan jiwa otonomi, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengembangkan silabus dan sistem penilaiannya berdasarkan standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam
Lebih terperinciMENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta
MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Oleh Sudrajat Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta A. Muqadimah Bagi kebanyakan siswa IPS merupakan mata pelajaran yang membosankan. Mereka
Lebih terperinciHOW STUDENTS LEARN + COGNITIVE LEARNING THEORY Modul Keterampilan Pembelajaran dan Berfikir Kritis
HOW STUDENTS LEARN + COGNITIVE LEARNING THEORY Modul Keterampilan Pembelajaran dan Berfikir Kritis Putri R. Ayuningtyas putrir.ayuningtyas@unissula.ac.id PENDAHULUAN Mahasiswa diharapkan dapat memahami
Lebih terperinciPENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.
Vol., No., Mei PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN MEDAN T.P 3/ Fitriani dan Alkhafi Maas Siregar Program Studi
Lebih terperinciKONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI
KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI PSIKOLOGI BELAJAR Adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip perilaku manusia dalam penerapannya bagi belajar dan pembelajaran Psikologi Belajar memberi kontribusi bagi
Lebih terperinciSatuan Acara Pembelajaran (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tgl Berlaku : Februari 2014 Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 17 Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Nama/Kode Mata Kuliah Sistem Kredit Semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dalam bertindak, sedangkan sifat tanggung jawab diperlihatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi yang diharapkan setelah menempuh Pendidikan Kewarganegaraan adalah dimilikinya seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dari seorang warga
Lebih terperinciBELAJAR DAN PEMBELAJARAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Belajar adalah modifikasi atau mempeteguh kelakuan melalui pengalaman, belajar adalah proses dan bukan suatu hasil Belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Widi Andriyana,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan bergulirnya era globalisasi dalam segala bidang banyak hal berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan merupakan salah
Lebih terperinciSunardi, S.S., M.Pd. Alamat Jl. Borobudur Selatan III No. 10 Semarang Barat 50148
& Nama Sunardi, S.S., M.Pd. Alamat Jl. Borobudur Selatan III No. 10 Semarang Barat 50148 Pekerjaan Pendidikan Pelatihan Tenaga Pendidik di Program Studi Sastra Inggris Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS)
Lebih terperinciMODEL SIMULASI DALAM MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA
MODEL SIMULASI DALAM MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA Satutik Rahayu Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Mataram Mataram, Indonesia E-mail: satuti4977@yahoo.co.id Abstract The simulation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal senada pun diungkapkan oleh Gunawan (2013, hlm. 48) menyatakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selain sebagai makhluk individu, juga disebut sebagai makhluk sosial, artinya manusia memerlukan kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi
Lebih terperinciLangkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:
Nama : Hana Meidawati NIM : 702011109 1. Metode Ceramah Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi berkembang secara cepat seiring dengan globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berkembang dengan cepat.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Hasil Belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciIV. Rancangan Kegiatan Pembelajaran :
SILABUS I. Identitas Mata Kuliah: A. Matakuliah : TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGI B. Kode/SKS : PBL 03/ C. Semester : 4 D. MK. Prasyarat : E. Dosen : Surachman, MS., dkk. II. Kompetensi : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Kelompok Menurut Thomas (dalam Bell, 1978), pembelajaran metode proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu tujuan dari pendidikan pada era modern saat ini adalah untuk mengajarkan siswa bagaimana cara untuk mendapatkan informasi dari suatu penelitian, bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Danty (2002:21) menyatakan Manusia yang berkualitas berarti manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Sains dan Teknologi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan (Nicholl, 2002:17). Pendidikan sains khususnya fisika sebagai bagian dari
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 46 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Salah satu indikator kerusakan lingkungan tersebut didasarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aspek lingkungan pada dekade ini terus menjadi perhatian utama, perhatian tersebut didasarkan pada kerusakan lingkungan yang semakin meningkat. Salah satu indikator
Lebih terperinciSILABUS JUDUL MATA KULIAH : KESEHATAN MENTAL NOMOR KODE/SKS : / 2 SKS SEMESTER : 5 DOSEN :
SILABUS JUDUL MATA KULIAH : KESEHATAN MENTAL NOMOR KODE/SKS : 02075226 / 2 SKS SEMESTER : 5 DOSEN : DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini ruang lingkup, konsep, prinsip, dan batasan mental serta berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Suatu bangsa dikatakan cerdas apabila penduduk dalam suatu bangsa tersebut mampu memajukan negaranya dan ikut berpartisipasi aktif dalam dunia pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat secara terpadu, karena memang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPS atau Social Studies adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang mempunyai tugas mulia dan menjadi fondasi penting bagi pengembangan kecerdasan personal,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN
Dra. Indrawati, M.Pd Drs. Wanwan Setiawan, M.M PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN UNTUK GURU SD Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN SELF CONCEPT SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT
MENGEMBANGKAN SELF CONCEPT SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT Tina Sri Sumartini Abstrak Dalam pembelajaran, siswa masih kurang memiliki self concept yang positif. Salah satu model pembelajaran
Lebih terperinciClassroom Meeting sebagai Alternatif Model Pembelajaran dan Pelaksanaannya
Classroom Meeting sebagai Alternatif Model Pembelajaran dan Pelaksanaannya E. Sulyati, Dra., M.Pd. Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris STBA Sebelas April Sumedang E-mail : e_suly@yahoo.com A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture. a. Pengertian Model Pembelajaran
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture 1. Model Pembelajaran a. Pengertian Model Pembelajaran Istilah model sudah sering dipergunakan dalam berbagai bidang kehidupan
Lebih terperinciJakarta, Juni 2017 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, Ph.D NIP
SAMBUTAN Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan KebuKurikulum 2013 dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan moral bukanlah sebuah gagasan baru. Sebetulnya, pendidikan moral sama tuanya dengan pendidikan itu sendiri. Sejarah di negara-negara di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar-mengajar berlangsung dengan suatu proses pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang berkualitas diharapkan kedua proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam atau sains adalah pengetahuan yang bersifat rasional dan objektif tentang alam semesta beserta isinya. Pelajaran sains merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan memilih menggunakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak guru yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Banyak guru yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui kegiatan diskusi. Diskusi ini biasanya dibangun
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu tujuan pembelajaran matematika pada sekolah menengah atas adalah siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN KELAS X DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN KELAS X DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN (MIPA) Disampaikan Dalam Seminar Nasional. Pengembangan Pembelajaran MIPA Dan Implementasinya Pada Pelaksanaan KBK
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN (MIPA) Disampaikan Dalam Seminar Nasional Pengembangan Pembelajaran MIPA Dan Implementasinya Pada Pelaksanaan KBK Oleh : Nuryani Y. Rustaman (Pengajar FPMIPA Universitas
Lebih terperinciE-LEARNING PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERT-3. Oleh Nanang Khuzaini, S.Pd.Si
E-LEARNING PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERT-3 Oleh Nanang Khuzaini, S.Pd.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015 KONSEP
Lebih terperinciBAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KAITANYA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
7 BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KAITANYA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA A. Teori Belajar Dan Prestasi Belajar 1. Teori Belajar Menurut Gagne (Dahar, 1996: 11) Belajar dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pendekatan pembelajaran. (Uno, Hamzah : 2008) dikemukakan oleh para ahli pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah pola yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berisi berbagai teori pelaksanaan pembelajaran yang berkenaan dengan strategi
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG KREATIF PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA DI SMP NEGERI 3 KARTASURA
MANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG KREATIF PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA DI SMP NEGERI 3 KARTASURA Oleh : ROSITA BUDI INDARYANTI NIM : Q. 100040125 Program : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen
Lebih terperinciMAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KONSEP
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KONSEP Dosen Pengampu : Dr. H. Ekawarna, M.Psi Disusun oleh :... PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS DAN KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Slameto (2001 : 36) berpendapat bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi difikirkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan No.81a Tahun 2013 Lampiran IV tentang Pedoman
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.81a Tahun 2013 Lampiran IV tentang Pedoman Umum Pembelajaran, pada prinsipnya
Lebih terperinciKONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK PPT 2.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Esensi Pendekatan Saintifik Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan tidak bisa terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan suatu hal yang memiliki
Lebih terperinciKONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Bicara Kurikulum, Bicara tentang Pendidikan Apa itu Pendidikan? Apa Tujuan Pendidikan? Apa Fungsi Pendidikan? Masalah Apa yang Dihadapi Pendidikan? Bagaimana Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Kegiatan pembelajaran meliputi belajar dan mengajar yang keduanya saling berhubungan. Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman
Lebih terperinciKata Kunci : Model Interaktif dan Pembelajaran IPS
MODEL INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPS Tin Rustini ABSTRAK Salah satu pembelajaran tujuan IPS yang ingin dikembangkan adalah membentuk siswa menjadi warga negara yang aktif. Dalam hal ini diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut
Lebih terperinciProgram Pascasarjana - UNY TEORI BELAJAR. (Learning Theory) Oleh. Dr. H. MUKMINAN. PPs. UNY /
Program Pascasarjana - UNY TEORI BELAJAR (Learning Theory) Oleh Dr. H. MUKMINAN PPs. UNY - 2015/2016 Email: mukminan@yahoo.co.id HP: 08157956800 1 Hand-Out Untuk Perkuliahan Program Doktor (S3) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus dikembangkan dalam upaya meningkatkan kualitas individu. Untuk meningkatkan kualitas tersebut, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam peningkatan sumber daya manusia dan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA OLEH TIM PENYUSUN KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinci