NARASUMBER PELATIHAN & KONSULTAN. : Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak.,CA. ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NARASUMBER PELATIHAN & KONSULTAN. : Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak.,CA. ( )"

Transkripsi

1 NARASUMBER PELATIHAN & KONSULTAN Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak.,CA ( ) P.S Bp Rudy Suryanto bersama Bapak Honesti Basyir Direktur Keuangan PT TELKOM sebagai narasumber di Workshop IFRS 9 Mei 2014 di Hotel Aston Primera Bandung, diikuti lebih dari 70 manager keuangan dan direktur BUMN. CURRICULUM VITAE Nama Lengkap Pendidikan Profesi Jabatan Pengalaman : Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak.,CA : S2 Master of Accounting University of Melbourne S1 Akuntansi UGM : Senior Consultant Syncore Consulting Dosen Fakultas Ekonomi UMY : Kepala Business & Accounting Innovation Center UMY Sekretaris Umum Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB DIY) : Senior Auditor Pricewaterhouse Cooper Senior Auditor Ernst & Young copyright rdsuryanto@gmail.com 1

2 TRAINING 1. Pembicara ToT Konsultan Keuangan Mitra Bank Wilayah Yogyakarta dilaksanakan oleh Asosiasi KKMB dan Kantor Perwakilan BI Yogyakarta, Tawangmangu, 4-6 Agustus Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Keuangan untuk LAZISMU sesuai PSAK 109, Yogyakarta, Juni Pelatihan Strategic Cost Management diikuti oleh beberapa perusahaan minyak, Balikpapan 11 Juni Pelatihan Pelaporan Keuangan BLUD berbasis PSAK, di Universitas Riau 15 Juni Pelatihan APBDes Margo Tambir Jambi Mei Pelatihan Pengenalan Komputer di KSU Jatirogo Kulonprogo, 26 Mei Pelatihan Pra dan Paska BLUD untuk Dinkes Banjarmasin, Mei Pelatihan Penyusunan RBA RSUD BLUD Abdul Rivai Berau Kaltim, Mei Trainer Pelatihan Penyusunan RBA untuk RSUD Djoen Sintang 6-8 Mei Pembicara Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan SAK untuk Rumah Sakit RSUP Riau 5-6 Mei Pembicara Penyusunan Kurikulum Pelatihan BLUD untuk Bapelkes DIY, 11 April Pembicara Workshop Skill Up For Future Corporare Leader, StudentsxCEOs Summit, Yogyakarta, UC UGM, 29 Maret Trainer Persiapan Puskesmas Menjadi BLUD Dinkes Rokan Hulu, bersama seluruh Kepala Puskesmas dan Kasubbag TU di Kabupaten Rokan Hulu, Yogyakarta, Maret Pembicara Seminar Nasional Kesiapan SDM Menghadapi MEA 2015, dengan Keynote Speaker Prof Budiono dan Diskusi Panel bersama Dr Elan Satriawan dan Prof Mudrajad Kuncoro, UMY, 23 Maret Pembicara International Conference on Accounting and Finance (ICAF) Framework Based Teaching for IFRS, UMY 18 Maret Trainer Persiapan Puskesmas Menjadi BLUD dan Studi Banding Puskesmas BLUD Dinkeas Indragiri Hilir bersama seluruh kepala Puskesmas dan Kasubbag TU se Indragiri Hilir, Maret Pembicara Pelatihan Manajemen Rumah Sakit menghadapi BPJS, RSGM UMY, 16 Maret Pembicara Workshop Pengelolaan BUMDES, Seminar Desa bersama Menteri Desa dan Dashboard Ekonomi Kerakyatan UGM, UC UGM 6-7 Maret Pelatihan Workshop Penyusunan Kurikulum Pelatihan BLUD, BAPELKES DIY 18 Februari Trainer Workshop Risk Based Audit untuk BPR, untuk Auditor Internal 21 Cabang BPR Group BPR Nusamba, Hotel Sunan Solo, Februari Pembicara Studi Banding BI Kediri di BI Yogyakarta untuk Pendampingan UMKM 22. Pembicara Pelatihan PUSKESMAS BLUD, diikuti oleh Dinkes Batang, Dinkes Tarakan dan Dinkes Kota Madiun copyright 2

3 23. Pembicara Penyusunan Business Plan dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Pusat Koperasi Syariah (PUSKOPSYAH DIY) diikuti oleh 50 orang dari perwakilan 30 BMT di Yogykarta 24. Trainer Penyusunan Strategic Plan untuk BMT BIF Yogyakarta 25. Pembicara Revivalisasi Peran Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) di Malang diselenggarakan oleh BI Kediri 26. Sosialisasi SOP Akademik untuk Peningkatan Mutu Akademik guna Meraih Akreditas A dilaksanakan di Hotel Sahid Makasar untuk jajaran pimpinan Politeknik Ilmu Pelayaran Makasar,24 Oktober Sosialisasi Penerapan Pengelolaan PUSKESMAS BLUD di Kabupaten Buleleng. Pembciara tunggal dihadiri oleh kepala dinas, kepala BPJS, Bappeda, Inspektorat dan seluruh kepala Puskesmas dan Kasubbag Tata Usaha di Kabupaten Buleleng. 28. Seminar Perkembangan PSAK IFRS dan PSAK ETAP di FKIP UNS dihadiri dosen, mahasiswa dan seluruh guru akuntansi SMK di Solo Raya pada 16 Oktober Trainer Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAK RSUD Langsa (15-16 September 2014) 30. Trainer Pelatihan Satuan Pengawas Internal RSUD Lahat (12-13 September 2014) 31. Trainer Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK RSUD JAMBI (09-10 September 2014) 32. Trainer Pelatihan Penyusunan Rencana Bisnis & Anggaran RSUD Gunung Sitoli (1-3 September 2014) 33. Trainer Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK RSUD ABEPURA (22-23 Agustus 2014) 34. Trainer Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan BLUD, diikuti oleh RSUD Bontang, Puskesmas Ubud, dan BAPELKES Yogyakarta, Juni 2014, di Hotel Mutiara Yogyakarta. Pada pelatihan ini peserta diberikan trial software SYNCORE BLU 35. Nasumber Pelatihan Teknik dan Review SPI bagi Inspektorat BP Batam, Juni 2014, Hotel Mutiara Yogyakarta 36. Pendampingan Satuan Pengawas Internal PIP Semarang, 10 Juni 2014, Semarang 37. Narasumber Pelatihan Inspektorat BP Batam Penerapan SPIP menuju INSPEKTORAT Profesional, 6-7 Juni 2014, Hotel Mutiara, Yogyakarta 38. Pembicara Pelatihan Manajemen Keuangan Perguruan Tinggi Politeknik LPP Yogyakarta 2-6 Juni 2014 (Hotel Amaris Yogakarta ) 39. Pembicara Pelatihan Penyusunan SOP Perguruan Tinggi BLU UNSOED, Mei Pembicara Worskhop Implementasi IFRS untuk BUMN, Hotel Aston Primera Bandung, satu panel bersama Honesti Basyir (Direktur Keuangan Telkom) dan Ahyaniazzam (Direktur Keuangan PT Semen Indonesia) 9 Mei Pembicara Workshop Penerapan International Standard on Auditing (ISA), STIE Widya Wiwaha, 24 April Trainer Worskhop Penerapan Balanced Scorecard di PT SOLOPOS, Hotel Lor Inn Solo, 4 April Pembicara, Manajemen Keuangan Perguruan Tinggi, In House Training di UNSIQ Wonosobo, 19 Februari 2014 copyright rdsuryanto@gmail.com 3

4 44. Pembicara Social Enterprise Bagaimana Menggunakan Pendekatan Bisnis untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah Sosial dihadapan Mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic di Ruang Meeting Unires UMY, 8 February Training Penyusunan SOP Keuangan dan Laporan Keuangan BLUD RSUD Polewali Sulbar Nov Training InHouse Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, October Training Asset Management Auditing (Jogja Plaza Hotel October 2013) 48. Training Advance Accounting & Reporting, October 2013, Peserta Poltek Ujung Pandang 49. Training Cost & Benefit Analysis Hotel Ibis Yogyakarta, October 2013, Peserta Bank Jabar 50. Training Advanced Good Corporate Governance Hotel Ibis Yogyakarta, September 2013, peserta PT ASDP 51. Training Cash Management APril 2012, Jogja Plaza Hotel 52. Training Operational Risk Management for Banking, September Workshop Penyusunan SOP Perguruan Tinggi (Hotel Aston, Makasar, Dec 2012) 54. Workshop Penyusunan SOP Perguruan Tinggi (Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang) 55. Pelatihan Pengelolaan Keuangan BLU Perguruan Tinggi (Wisma Djoglo, Yogyakarta, Dec 2012) 56. Fraud Audit dan SPI (Hotel Aston, Purwokerto) 57. Seminar Penerapan IFRS (STIE Widyawiwaha, November 2012) 58. Trainer Account Payable (Hotel Jogja Plaza 2012) 59. Trainer Business Plan untuk Rumah Sakit (Hotel Borobudur Jakarta 2011) 60. Trainer -Risk Based Internal Audit (Hotel SAntika 2011) 61. Pembicara Desentralisasi Daerah (IRSA Univ Airlangga 2010) 62. Pembicara Penerapan Prinsip Akuntansi Syariah di Rumah Sakit (UMM Malang 2010) 63. Pembicara Management Audit in Small Medium Enterprises (IICIES SBM ITB 2010) 64. Trainer, Brevet Audit Internal, PPA UMY, Trainer Enterpreneurship, Leadership and Basic Management Skills, Abhiseka, Trainer Penerapan PSAK 45 di LSM Jogjakarta, HRC, Agustus 2009 copyright rdsuryanto@gmail.com 4

5 KONSULTASI Rumah Sakit & Puskesmas 1. Konsultasi Penyusunan Rencana Strategis Bisnis, Pola Tata Kelola, Standar Pelayanan Minimal dan Laporan Keuangan Pokok untuk memenuhi syarat menjadi BLU RSPAU Hardjolukito Yogyakarta 2. Konsultasi Penyusunan Sistem Akuntansi dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK, RSUD Batang Jawa Tengah, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Kraton dan RSUD Kajen Pekalongan 3. Konsultasi PUSKESMAS BLUD, Dinas Kesehatan Kota Madiun 4. Konsultasi Penyusunan Studi Kelayakan dan Business Plan Rumah Sakit Gigi Mulut UMY, dan Cardio Vascular Center UMY PKU Yogyakarta Perguruan Tinggi 1. Konsultasi Penyusunan SOP BLU, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Politeknik Ilmu Pelayaran Makasar 2. Konsultasi Penguatan SPI BLU, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang Corporate 1. Konsultasi Penyusunan SOP dan Setup Audit Internal PT Asli Motor Klaten 2. Konsultasi Pengelolaan Keuangan dan Pelaporan Akuntansi PT Dinamika Perkasa Jaya, PT Netindo Solution, PT Media Sarana Data, PT JC Indonesia, PT Pusaka Tour, Bakoel Corporation 3. Konsultasi Pengelolaan SDM berbasis Strategic Human Resource Management PT Petrogas BUMD Pemprov Jawa Timur 4. Penyusunan Business Plan dan Setup Manajemen dan Keuangan PT Djoglo Graha Asri UMKM 1. Pendampingan UMKM Taqiy, Ayam Geprek Starback, Amana Berkah Tour LEMBAGA KEUANGAN 1. Penyusunan Studi Kelayakan BPRS Bangun Derajat Warga DIY 2. Audit Manajemen BPRS Bangun Derajat Warga NIRLABA 1. Pendampingan Manajemen dan Pengelolaan Keuangan Yayasan HRC, Yayasan Kotakita, Yayasan AMM Kotagedhe, Yayasan Madania 2. Pendampingan Pengelolaan Keuangan sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta (80 sekolah) 3. Audit Internal PMI Cabang Sleman copyright 5

6 DAFTAR TRAINING YANG SIAP DISELENGGARAKAN Paket 1 Rumah Sakit BLUD 1. 1.A.01.1 Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran untuk Rumah Sakit BLUD 2. 1.A.02.1 Penyusunan SOP Keuangan untuk Rumah Sakit BLUD 3. 1.A.03.1 Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK untuk Rumah Sakit BLUD 4. 1.A.02.1 Pelatihan SPI RSUD BLUD sesuai SPIP dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia Paket 2 Perguruan Tinggi BLU 1. 2.A.01.1 Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran untuk Perguruan Tinggi BLU 2. 2.A.02.1 Penyusunan SOP Keuangan untuk Perguruan Tinggi BLU 3. 2.A.03.1 Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK untuk Perguruan Tinggi BLU 4. 2.A.02.1 Pelatihan SPI Perguruan Tinggi BLU sesuai SPIP dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia Paket 3 Perguruan Tinggi Swasta 1. 3.A.01.1 Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran untuk Perguruan Tinggi Swasta 2. 3.A.02.1 Penyusunan SOP Keuangan untuk Perguruan Tinggi Swasta 3. 3.A.03.1 Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK untuk Perguruan Tinggi Swasta 4. 3.A.02.1 Pelatihan SPI Perguruan Tinggi Swasta sesuai Standar Profesional Audit Intern Paket 4 Perusahaan/Corporate atau BUMN 4.A.01 Penerapan prinsip-prinsip GCG 1. 4.A.01.1 Advance Good Corporate Governance 4.A.02 Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan 1. 4.A.02.1 Pelatihan Mengukur Dampak IFRS untuk Pelaporan BUMN 2. 4.A.02.2 Step by Step IFRS untuk BUMN 3. 4.A.02.3 Basic Finance & Accounting For Non Finance 4. 4.A.02.4 Advance Accounting For Decision Making 4.A.03 Manajemen Aset 1. 4.A.03.1 Aset Management PAS A.03.2 Effective Cash Management 3. 4.A.03.3 Procurement and Inventory Management 4. 4.A.03.4 Account Receivable and Collection Management 4.A.04 Manajemen Kinerja 1. 4.A.04.1 Performance Management using Balanced Scorecard copyright rdsuryanto@gmail.com 6

7 4.A.05 Audit Internal Berbasis Resiko 1. 4.A.05.1 Pelatihan Penguatan SPI sesuai dengan Enterprise Risk Management 2. 4.A.05.2 Audit Internal Berbasis Resiko untuk BUMN 3. 4.A.05.3 Audit Keuangan berbasis ISA 4. 4.A.05.4 Basic Audit Training for Non Auditor 5. 4.A.05.5 Audit Pengadaan Procurement Audit 6. 4.A.05.6 Fraud Audit & Akuntansi Forensik 4.A.06 Pengelolaan PKBL 1. 4.A.06.1 Pelaporan PKBL berbasis PSAK ETAP 4.A.07 Pengelolaan Masa Persiapan Pensiun 1. 4.A.07.1 Pelatihan Persiapan Memasuki Masa Pensiun Paket 5 Puskesmas BLUD 1. 1.A.01.1 Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran untuk Puskesmas BLUD 2. 1.A.02.1 Penyusunan SOP Keuangan untuk Puskesmas BLUD 3. 1.A.03.1 Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK untuk Puskesmas BLUD 4. 1.A.02.1 Pelatihan Puskesmas BLUD sesuai SPIP dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia copyright rdsuryanto@gmail.com 7

8 PELATIHAN ADVANCE GOOD CORPORATE GOVERNANCE ( Kode: 4.A.01-1 ) Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN PER 1/MBU/2011 tentang Penerapan GCG dan surat edaran SE-14/MBU/2010 BUMN wajib menerapkan GCG secara konsisten atau menjadikan GCG sebagai landasan operasional. GCG tersebut harus dilaksanakan oleh setiap komponen perusahaan dan harus ada program assessment dan review pelaksanaan GCG. Setelah pelatihan diharapkan peserta dapat 1. Mengetahui ketentuan-ketentuan terkait kewajiban pelaksanaan GCG di BUMN 2. Bagaimana mengukur kualitas penerapan GCG di BUMN 3. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG 4. Memonitor konsistensi peneragapn GCG PELATIHAN MENGUKUR DAMPAK IFRS UNTUK PELAPORAN BUMN ( Kode: 4.A.02-1 ) Pada tahun 2012 Indonesia telah berkomitmen untuk mengadopsi International Financial Reporting Standar (IFRS) secara penuh. Sesuai dengan Surat Kementrian BUMN No S- 156/D4.MBU/2010, BUMN wajib menerapkan IFRS. Ada beberapa hal mendasar yang harus diperhatikan dalam penerapan standar baru ini. Belajar dari kisah sukses Telkom dan Semen Gresik, BUMN perlu membuat task force untuk memantau dan mengkoordinasikan langkahlangkah implementasi IFRS. Tantangan berikutnya adalah pada 1 Januari 2015 akan ada 5 standar IFRS baru yang akan diterapkan di Indonesia. Untuk itu kami menyiapkan beberapa poin untuk disampaikan ke pelatihan ini. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan : 1. Memahami perbedaan mendasar IFRS dan PSAK Lama 2. Memetakan dan Mengukur Dampak IFRS dalam Pelaporan PELATIHAN STEP BY STEP IFRS UNTUK BUMN ( Kode: 4.A.02-2 ) BUMN yang menerapkan IFRS perlu melakukan langkah-langkah persiapan dan pembenahan. Supaya langkah tersebut terkordinasi maka perlu dibentuk Task Force. Task Force akan melakukan langkah-langkah persiapan antara lain. 1. Studi awal 2. Penetapan proyek 3. Koversi dan penyelesaian permasalahan akuntansi 4. Integrasi perubahan pada level pelaporan 5. Integrasi perubahan pada level transaksi Setelah pelatihan ini peserta diharapkan bisa mengindentifikasi isu-isu utama dan mendasar terkait dengan implementasi IFRS. copyright rdsuryanto@gmail.com 8

9 PELATIHAN BASIC FINANCE & ACCOUNTING FOR NON FINANCE ( Kode: 4.A.02-3 ) Kemampuan dalam hal pengelolaan keuangan merupakan hal mendasar dari seorang manajer. Bagi pihak-pihak yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan manajemen atau akuntansi, maka perlu mendapatkan dasar-dasar keuangan dan akuntansi. Setelah mengikuti pelatihan kami diharapkan peserta mampu: 1. Memahami pola pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan sampai pengawasan 2. Memahami komponen laporan keuangan dan alur penyusunan laporan keuangan 3. Memhami komponen neraca dan bagaimana membaca rasio likuiditas 4. Memahmi komponen laba rugi dan bagaimana membaca rasio profitabilitas 5. Memahami laporan arus kas 6. Memahami laporan manajemen dan menggunakan akuntansi untuk pengambilan keputusan 7. Memahami metode penyusunan anggaran berbasis kinerja 8. Memahami sistem pengendalian internal dalam pengelolaan keuangan PELATIHAN ADVANCE ACCOUNTING FOR DECISION MAKING ( Kode: 4.A.02-4 ) Pengambilan keputusan saat ini semakin kompleks, perlu alat-alat analisis yang lebih canggih untuk membantu manajemen dalam menggambil keputusan. 1. Menggunakan data-data akuntansi untuk pengambilan keputusan jangka panjang 2. Menggunakan data-data akuntansi untuk pengambilan keputusan jangka pendek 3. Menggunakan data-data keuangan untuk upaya peningkatan kinerja PELATIHAN ASET MANAGEMENT SESUAI PAS 55 ( Kode: 4.A.03-1 ) Salah satu tantangan manajemen BUMN adalah mengelola aset. Aset BUMN yang nilainya sangat besar memerlukan suatu konsep dan teknik pengelolaan yang canggih. Manajemen BUMN harus mengarahkan pola pengelolaan tersebut akan sesuai dengan praktek terbaik di dunia. Salah satu praktek terbaik dalam pengelolaan aset management adalah standar PAS 55. Standar PAS 55 wajib diberlakukan di seluruh perusahaan besar di EROPA. 1. Memahami ruang lingkup manajemen aset sesuai ketentuan PAS Isu-isu penting terkait manajemen aset 3. Perencanaan aset manajemen copyright rdsuryanto@gmail.com 9

10 4. Monitoring aset 5. Pelaporan PELATIHAN EFFECTIVE CASH MANAGEMENT ( Kode: 4.A.03-2 ) Pengelolaan kas merupakan urat nadi bisnis suatu perusahaan. Tanpa pengelolaan kas yang tepat maka proses bisnis bisa tersendat. Ada beberapa prinsip pengelolaan kas yang perlu dipelajari agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. 1. Memahami fungsi cash management 2. Menyusun laporan arus kas dan anggaran kas 3. Memahamsi dan menjalankan fungsi treasury forecast 4. Memahami fungsi bank relationship 5. Memahami dan menjalankan risk management 6. Memahami dan menjalankan fungsi investment 7. Memahami dan menjalankan fungsi pengendalian internal PELATIHAN PROCUREMENT AND INVENTORY MANAGEMENT ( Kode: 4.A.03-3 ) 1. Pengadaan dalam perspektif strategis 2. Konsep biaya dan manajemen biaya 3. Penganggaran dan proses pengadaan 4. Pemanfaatan analisa NPV 5. Pemanfaatan analisa EOQ 6. Perencanaan inspeksi atau audit pengadaan 7. Penyusunan kertas kerja 8. Temuan dan pelaporan copyright rdsuryanto@gmail.com 10

11 PELATIHAN ACCOUNT RECEIVABLE AND COLLECTION MANAGEMENT ( Kode: 4.A.03-4 ) Pengelolaan piutang merupakan hal yang sangat mendasar dalam pengelolaan perusahaan. Manajemen perlu menerapkan metode dan teknik-teknik agar kolektibilitas piutang dapat terjaga dengan baik. Tingginya piutang macet merupakan indikasi praktek manajemen yang tidak sehat. 1. Memahami proses bisnis penjualan kredit 2. Memahami kaitan kinerja dna pengelolaan piutang 3. Memahami konsep SPI 4. Isu-isu penting terkait manajemen aset 5. Perencanaan aset manajemen 6. Monitoring aset PELATIHAN PERFORMANCE MANAGEMENT USING BALANCED SCORECARD ( Kode: 4.A.05-3 ) Balanced Scorecard adalah alat manajemen yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton yang sudah diaplikasikan di ratusan ribu perusahaan dan organisasi di seluruh dunia. Keunggulan Balanced Scorecard adalah mampu menjadi alat komunikasi dan alat ukur manajemen strategi yang efektif. Strategi selama ini dipandang sebagai sebuah hal yang abstrak. Menurut Survei Kaplan dan Norton alasan kegagalan strategi perusahaan adalah karena 1. Kurangnya media komunikasi strategi antara pimpinan dan bawahan 2. Tidak terhubungnya antara inisiatif strategi dan anggaran 3. Inisiatif-inisiatif tidak disusun dalam rangkaian sebab akibat 4. Tidak terhubungnya antar bagian dalam organisasi Balanced Scorecard memiliki beberapa keunggulan dalam hal: 1. Memiliki keseimbangan dalam hal ukuran finansial dan non finansial 2. Memberikan gambaran komunikasi yang mudah dicerna 3. Mampu memberikan ukuran terhadap hal-hal yang selama ini abstrak Oleh karena itu pelatihan ini wajib diikuti oleh manajemen BUMN, agar mampu: 1. Memamahami keunggulan balanced scorecard dibanding ukuran konvensional 2. Menggunakan balanced scorecard dalam merancang strategi 3. Menggunakan balanced scorecard dalam penyusunan program kerja 4. Menggunakan balanced scorecard dalam penganggaran 5. Menggunakan balanced scorecard dalam komunikasi strategi 6. Menggunakan balanced scorecard dalam evaluasi kinerja copyright rdsuryanto@gmail.com 11

12 PELATIHAN PENGUATAN SPI SESUAI COSO ENTERPRISE RISK MANAGEMENT ( Kode: 4.A.05-1 ) Satuan Pengawas Intern (SPI) mengalami pergeseran peran dan fungsi. Sebelumnya SPI identik dengan peran polisi internal. Namun saat ini peran SPI dituntut untuk bisa menjadi mitra strategis untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuan. Menurut kerangka Enterprise Risk Management yang disusun oleh COSO dan menjadi standar SPI di seluruh dunia, peran tersebut dijalankan lewat upaya 1. Pemetaaan dan pengelolaan resiko 2. Perbaikan proses terus menerus 3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi 1. Memahami peran dan fungsi Satuan Pengendalian Internal paradigma baru 2. Memperkuat peran SPI lewat Piagam Audit Internal dan Pedoman Audit Internal 3. Menyusun perencanaan penugasan 4. Melaksanakan prosedur dan teknik-teknik audit di pekerjaan lapangan 5. Menyusun kertas kerja pemeriksanaan 6. Menganalisa temuan 7. Menyusun laporan audit dan rencana tindak lanjut. PELATIHAN AUDIT INTERNAL BERBASIS RESIKO UNTUK BUMN ( Kode: 4.A.05-2 ) Pendekatan Audit Internal Berbasis Resiko (Risk Based Internal Audit) telah menjadi praktek terbaik dan berlaku umum untuk profesi audit internal. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk fokus pada area-area yang beresiko dan memberikan masukan ke manajemen bagaimana mengelolanya. Ditengah lingkungan bisnis yang semakin beresiko pendekatan ini sangatlah tepat. 1. Pendekatan audit berbasis resiko 2. Tahapan audit berbasis resiko 3. Menyusun perencanaan penugasan berbasis resiko 4. Melaksanakan prosedur dan teknik-analitis 5. Menyusun kertas kerja pemeriksanaan 6. Menganalisa temuan 7. Menyusun laporan audit dan rencana tindak lanjut. copyright rdsuryanto@gmail.com 12

13 PELATIHAN AUDIT KEUANGAN BERBASIS ISA ( Kode: 4.A.05-3 ) Pada 1 Januari 2013, Institut Akuntan Publik Indonesia, sebagai wadah dari profesi auditor di Indonesia telah menyatakan mengadopsi sepenuhnya International Standard on Auditing. Ada beberapa hal yang sangat berbeda dari International Standar on Auditing (ISA) dibanding Standar Profesional Akuntan Publik yang berlaku sebelumnya yaitu: 1. Menekankan pada principle based, bukan rule based 2. Menggunakan pendekatan audit berbasis resiko 3. Menekankan pada professional judgement 4. Tidak bertumbu pada model matematis 5. Meningkatnya penggunaan prosedur analitis Meskipun auditor internal tidak wajib mengikuti ISA, namun ISA memberikan banyak panduan dan metodologi yang bisa sangat membantu tugas-tugas Auditor Internal di BUMN. Setelah mengikuti pelatihan kami diharapkan peserta mampu: 1. Memahami perbedaan ISA dan standar audit konvensional. 2. Mampu melakukan identifikasi resiko 3. Mampu melakukan pengukuran resiko 4. Mampu melakukan pengelolaan resiko 5. Menyusun perencanaan penugasan 6. Melaksanakan prosedur dan teknik-teknik audit di pekerjaan lapangan 7. Menyusun kertas kerja pemeriksanaan 8. Menganalisa temuan 9. Menyusun laporan audit dan rencana tindak lanjut. PELATIHAN BASIC AUDIT TRAINING FOR NON AUDITOR ( Kode: 4.A.05-4 ) Pengetahuan dan ketrampilan melaksanakan audit adalah hal yang mutlak dimiliki oleh auditor internal BUMN. Untuk personil-personil dari dari latar belakang non keuangan maka perlu mendapatkan pelatihan dasar-dasar audit. Pelatihan ini diharapkan akan memberikan pemahaman dan kerangka untuk menjalankan tugas-tugas sebagai seorang auditor internal di BUMN. 1. Memahami peran dan fungsi auditor internal BUMN 2. Memahami jenis-jenis audit dan review 3. Memahami metodologi audit 4. Memahami prosedur untuk mengumpulkan bukti 5. Mampu menyusun kertas kerja 6. Mampu mengidentifikasi temuan 7. Mampu menyusun memo audit copyright rdsuryanto@gmail.com 13

14 PELATIHAN AUDIT PENGADAAN ( Kode: 4.A.05-5 ) Proses pengadaan selalu menjadi area yang strategis dan beresiko tinggi. Untuk itu sistem pengendalian internal dalam proses pengadaan harus benar-benar efektif. Audit pengadaan selanjutnya harus mengacu pada pendekatan audit berbasis resiko, yang meliputi identifikas resiko, pengelolaan resiko dan pelaporan resiko. 1. Memahami proses bisnis alur pengadaan 2. Mengidentifikasi resiko proses pengadaan 3. Menyusun perencanaan penugasan berbasis resiko 4. Melaksanakan prosedur dan teknik-teknik audit di pekerjaan lapangan 5. Menyusun kertas kerja pemeriksanaan 6. Menganalisa temuan 7. Menyusun laporan audit dan rencana tindak lanjut. FRAUD AUDITING DAN AKUNTANSI FORENSIK ( Kode: 4.A.05-6 ) Fraud Auditing adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk membongkar kecurangan keuangan. Akuntansi forensik bertujuan untuk menghitung nilai kerugian dan mengumpulkan bukti-bukti untuk penyelesaian hukum baik di pengadilan maupun luar pengadilan. Pemahaman dan teknik Fraud Auditing dan Akuntansi Forensik wajib dimiliki oleh Auditor Internal. 1. Konsep Fraud Triangle dalam identifikasi Fraud 2. Mengidentifikasi resiko fraud 3. Memahami jenis-jenis fraud dan modus operandi 4. Melaksanakan prosedur dan teknik-teknik audit di pekerjaan lapangan 5. Menyusun kertas kerja pemeriksanaan 6. Menganalisa temuan 7. Menyusun laporan audit dan rencana tindak lanjut. PELATIHAN PELAPORAN PKBL BERBASIS PSAK ETAP ( Kode: 4.A.06-1 ) Setiap BUMN, sesuai ketentuan UU No 19 tahun pasal 2, Permen BUMN No Per- 05/MBU/2007, wajib menyelenggarakan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Program ini dikelola unit yang terpisah dari BUMN dan harus menyusun laporan keuangan copyright rdsuryanto@gmail.com 14

15 berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. Sesuai dengan jenis kegiatan PKBL maka standar akuntansi yang harus diacu adalah PSAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik dan PSAK Memahami ketentuan dan prinsip pelaporan keuangan PKBL 2. Sistematika laporan keuangan PKBL sesuai PSAK ETAP & PSAK 45 Nirlaba 3. Komponen Laporan keuangan 4. Penangangan transaksi dan jurnal 5. Isu-isu dalam penyusunan laporan PKBL 6. Review laporan keuangan PKBL PELATIHAN PERSIAPAN MEMASUKI MASA PENSIUN ( Kode: 4.A.07-1 ) Masa pensiun adalah masa yang harus dipersiapkan dengan sangat baik, baik secara mental, finansial maupun manajerial. Persiapan mental wajib dilakukan supaya orang tidak mengalami post power syndrome dan bisa beradaptasi cepat dengan lingkungan baru. Peran psikolog atau konsultan SDM perlu dilibatkan dalam fase ini. Pegawai yang sudah mendekati masa pensiun juga perlu dibekali dengan kemampuan pengelolaan finansial. Biasanya mereka mendaptkan jumlah yang cukup besar secara bulanan, tiba-tiba pendapatan berkurang atau mendapatkan pesangon dalam jumlah besar. Untuk itu mereka yang akan pensiun perlu dibekali dengan kemampuan mengelola keuangan keluarga dan keuangan usaha. Selanjutnya hal-hal tersebut harus dimasukkan kedalam sebuah rencana tertulis.rencana tersebut adalah layaknya sebuah skenario yang akan memberikan sebuah gambaran indah di masa tua. 1. Menanggulangi ketakutan menghadapi masa pensiun 2. Memetakan perubahan kondisi sosial dan kondisi emosi 3. Mengelola stres 4. Membangun motivasi diri setelah masa pensiun 5. Perencanaan keuangan pribadi dan keluarga 6. Kewirausahaan dan manajemen usaha 7. Pembuatan business plan 8. Review business plan copyright rdsuryanto@gmail.com 15

NARASUMBER PELATIHAN & KONSULTAN

NARASUMBER PELATIHAN & KONSULTAN NARASUMBER PELATIHAN & KONSULTAN Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak rdsuryanto@gmail.com (081-2299-111-97) P.S Bp Rudy Suryanto bersama Bapak Honesti Basyir Direktur Keuangan PT TELKOM sebagai narasumber di

Lebih terperinci

Pelatihan Bimbingan Teknis Audit Internal Rumah Sakit

Pelatihan Bimbingan Teknis Audit Internal Rumah Sakit SYNCORE - always deliver value Pelatihan Bimbingan Teknis Audit Internal Rumah Sakit posted by magang1 on July 9, 2012 Pelatihan Bimbingan Teknis Audit Internal Rumah Sakit BIMBINGAN TEKNIS (BINTEK) AUDIT

Lebih terperinci

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan RSUD BLUD Polewali November 2013 posted by admin on November 26, 2013

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan RSUD BLUD Polewali November 2013 posted by admin on November 26, 2013 SYNCORE - always deliver value Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan RSUD BLUD Polewali November 2013 posted by admin on November 26, 2013 RSUD Polewali baru pada awal tahun 2013 ini ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA

PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PUSKOPSYAH DIY Rudy Suryanto BAIC PPA UMY RUDY SURYANTO, SE., M.Acc.,., AK., CA PROFESI Senior Consultant & Trainer SYNCORE Consulting Dosen

Lebih terperinci

.com. RUDY SURYANTO, SE.M.Acc.,AK.,CA

.com. RUDY SURYANTO, SE.M.Acc.,AK.,CA .com RUDY SURYANTO, SE.M.Acc.,AK.,CA PROFIL Rudy Suryanto, sebelumnya adalah Senior Auditor di PricewaterhouseCooper & Ernst & Young, kemudian melanjutkan S2 di Master of Accounting in University of Melbourne,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Financial Statement atau Laporan keuangan perusahaan memiliki peran yang

BAB I PENDAHULUAN. Financial Statement atau Laporan keuangan perusahaan memiliki peran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Financial Statement atau Laporan keuangan perusahaan memiliki peran yang penting dalam pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan. Laporan keuangan bisa memberikan

Lebih terperinci

SCHEDULE TRAINING 2014

SCHEDULE TRAINING 2014 SCHEDULE TRAINING 2014 JANUARI STRATEGIC MANAGEMENT AND BUSINESS DEVELOPMENT 3-4 GOOD CORPORATE GOVERNANCE Jakarta/bandung 6-7 BENCHMARKING AND CORPORATE STANDARDIZATION Jakarta/bandung 8-9 BEST DEMONSTRATED

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD

Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD Dadang Kurnia, Ak., MBA., CA., CGAP., QIA Ketua IAI - KASP 1 Jakarta, 19 Oktober 2017 REGULASI BLU/BLUD Paket UU Keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena globalisasi ekonomi saat ini memberikan kesadaran bagi semua pihak untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di masa yang semakin berkembangnya demokrasi dan birokrasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya transparansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetensi yang semakin tajam di lingkungan binis. Setiap entitas bisnis dipacu untuk selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Kegiatan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP (Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/2013 tanggal 22 Juli 2013) I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. LATAR BELAKANG Perusahaan Perseroan (Persero)

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA

COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA Ruko Pasadena Blok RA No.8, Villa Mutiara Jl.Raya Cibarusah, Cikarang, Bekasi Jawa Barat Contact Person : Jumbadi (0896-97408715) Dedikasi untuk bangsa dengan integritas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BAGI SPI PTN Dalam menghadapi risiko atas Peraturan yang berubahubah dan Peraturan antar Kementerian yang tidak sinkron Disampaikan oleh: Ernadhi Sudarmanto Deputi Kepala BPKP Bidang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan dan cita-cita bangsa yang diamanatkan dalam undang-undang. Apapun bentuk organisasinya, fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

Disusun oleh : Irwan Budhi Setiawan B

Disusun oleh : Irwan Budhi Setiawan B PERBANDINGAN ANALISIS ANTARA PENDEKATAN TRADISIONAL AUDIT DENGAN PENDEKATAN AUDIT BERBASIS RESIKO TERHADAP PENGELOLAAN PEMBERIAN KREDIT DI SEKTOR MIKRO Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

KALENDER DIKLAT TAHUN 2015 (PEMBIAYAAN BPKP)

KALENDER DIKLAT TAHUN 2015 (PEMBIAYAAN BPKP) KALENDER DIKLAT TAHUN 2015 (PEMBIAYAAN BPKP) Jumlah Hari Tatap Muka e-learning A. 1 KEPEMIMPINAN/PRAJABATAN, UD DAN UPI Kepemimpinan Tingkat I PM PM PM PM 2 Kepemimpinan Tingkat II PM PM PM PM 3 Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Perbankan merupakan suatu industri yang memiliki risiko usaha yang sangat tinggi, terutama karena melibatkan pengelolaan keuangan masyarakat. Jatuhnya industri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan akan mengalami hambatan atau masalah yang dihadapi dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks seiring berjalannya era globalisasi.

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : /DEKOM-BTN/ /2016 DAN DIREKSI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : SKB- /DIR-BTN/ /2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengendalian internal (internal control) merupakan salah satu konsep yang sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena pengendalian internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat berusaha memperbaiki tata kelola perusahaan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang The Institute of Internal Auditor telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen

Lebih terperinci

BUPATI KUANTANSINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUANTANSINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KUANTANSINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TELUK KUANTAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah. 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang dimulai tahun 1997 hingga beberapa tahun terakhir mengakibatkan banyak kerugian, hal ini cepat atau lambat akan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dewasa ini berakibat semakin banyaknya perusahaan yang bergerak pada berbagai bidang. Pada perusahaan skala kecil, pimpinan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

PROPOSAL SEMINAR KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA DARI DESA

PROPOSAL SEMINAR KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA DARI DESA PROPOSAL A. Latar Belakang Ada hal yang sangat berbeda dari Penyelenggaraan Rembug Desa Nasional 2017 (#RDN2017) dibanding rembug-rembug desa sebelumnya. RDN2017 positif akan dilaksanakan di Desa Panggungharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kondisi eksternal dan internal perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan

Lebih terperinci

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat cepat mulai tahun 1980an Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana masyarakat mengalami

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 04 ERP: Accounting & Finance MODUL KEUANGAN Digunakan untuk menyediakan fasilitas menjalankan fungsi manajemen keuangan Digunakan untuk mendukung analisis berbagai lokasi bisnis,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang :

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA TUGAS TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI MODUL FINANSIAL SISTEM ERP PADA PT. IEV PABUARAN KSO NAMA : RESTU TRIANGGA NIM : 41813110107 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO 071116 PIAGAM UNIT MANAJEMEN RISIKO PT. PYRIDAM FARMA Tbk. PT. Pyridam Farma Tbk. tidak luput dari risiko usaha, baik dari sumber eksternal maupun internal sehubungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit Perkembangan jasa audit sejalan dengan berkembangnya kebutuhan, baik bagi pihak manajemen maupun pihak luar manajemen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian suatu bangsa menuntut penyelenggara negara untuk lebih profesional dalam memfasilitasi dan melayani warga negaranya. Birokrasi yang berbelit

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan perekonomian. Boynton dan Johnson (2006) dalam bukunya mengutip Committee on Basic

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah reformasi, dunia usaha di Indonesia berkembang semakin pesat yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan jasa yang

Lebih terperinci

MEMBEDAH STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA. Muhadi Prabowo (muhadi.prabowo@gmail.com) Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

MEMBEDAH STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA. Muhadi Prabowo (muhadi.prabowo@gmail.com) Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara MEMBEDAH STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA Muhadi Prabowo (muhadi.prabowo@gmail.com) Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Abstrak Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI)

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang tergabung dalam G-20, Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya memperkuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Terdapat dua lingkungan di dalam setiap organisasi bisnis. Yang pertama merupakan lingkungan yang melakukan aktivitas bisnis organisasi atau biasa disebut Enterprise

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

PJK003 Kupas Tuntas Akuntansi Perpajakan Jasa Konstruksi

PJK003 Kupas Tuntas Akuntansi Perpajakan Jasa Konstruksi KODE TOPIK TRAINING FREK INVESTASI PAJAK SCHEDULE JAN FEB MART APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES PJK001 Accounting For Oil and Gas Company 2 2.000.000 26 11 PJK002 Akuntansi & Pajak Pertambangan 2 2.000.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyambut implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),

BAB I PENDAHULUAN. Menyambut implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menyambut implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), korporasi-korporasi di Indonesia dituntut memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akuntansi indonesia. Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akuntansi indonesia. Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan profesi akuntansi di Indonesia dapat dikatakan masih sangat baru, pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna laporan keuangan. Masing-masing pengguna memiliki beragam kebutuhan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

SEMINAR BULANAN DASHBOARD EKONOMIKA KERAKYATAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA

SEMINAR BULANAN DASHBOARD EKONOMIKA KERAKYATAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA SYNCORE - always deliver value Seminar Paradigma Baru Pemberdayaan Masyarakat posted by admin on November 9, 2014 SEMINAR BULANAN DASHBOARD EKONOMIKA KERAKYATAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perguruan Tinggi merupakan entitas ekonomi yang mengelola dana dari perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi memiliki kewajiban

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR ASTANAJAPURA TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keuangan negara perlu dikelola secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel, oleh sebab itu menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang pernah terjadi di beberapa negara Asia telah menyadarkan kita semua bahwa sesungguhnya yang menjadi penyebab utama dari krisis ekonomi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini, mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat dan masalah yang dihadapi semakin kompleks.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis

Lebih terperinci

RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO. oleh : Slamet Susanto, AK)

RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO. oleh : Slamet Susanto, AK) RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO oleh : Slamet Susanto, AK) Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan metodologi Risk Management Based Audit (RMBA) di BPKP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai (reasonable assurance) kepada entitas tidak hanya dalam hal akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. memadai (reasonable assurance) kepada entitas tidak hanya dalam hal akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengendalian internal merupakan salah satu konsep penting dalam setiap entitas bisnis. Hal ini karena pengendalian internal mampu memberikan keyakinan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas sumber daya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk nyata dari akuntabilitas. Laporan keuangan berfungsi sebagai media yang menjembatani pengelola organisasi dengan

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

NO. TOPIK TRAINING Hari

NO. TOPIK TRAINING Hari NO. TOPIK TRAINING Hari 1 2 3 TRANSFER PRICING Strategi Manajemen Transfer Pricing Yang Efektif dan Efisien - Level Landscape Transfer Pricing Audit di Indonesia Pasca OECD BEPS Action 8-10 - Level Transfer

Lebih terperinci

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama Jakarta, Januari 2017 Sesuai dengan amanat dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dinyatakan bahwa, untuk mencapai pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Standar Akuntansi Pemerintahan Untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan, akunttansi, dan audit di pemerintahan, baik

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2: KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK

PERTEMUAN 2: KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK PERTEMUAN 2: KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Akuntansi komersial dan perpajakan, mahasiswa harus mampu dan memahami : 2.1.Laporan Keuangan Komersial

Lebih terperinci

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan Good Corporate Governance di PT Bank Syariah Bukopin secara umum adalah Baik, sebagaimana tercermin

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun ini. Menghadapi MEA, keberadaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun ini. Menghadapi MEA, keberadaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tahun 2015, Indonesia mengalami perkembangan bisnis yang semakin meningkat ditandai dengan adanya kerjasama pembentukan kawasan perekonomian terintegrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin banyaknya perusahaan yang bergerak pada berbagai bidang. Pada perusahaan skala kecil,

Lebih terperinci

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012 Posisi Dec 01 REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 01 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang State-owned Enterprises (SOE) di Indonesia disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh negara melalui penyertaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, perdagangan maupun manufaktur selalu berhadapan

Lebih terperinci

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara 2017 Sekapur Sirih Untuk mewujudkan Pemerintah Daerah yang transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa risiko finansial, risiko operasional maupun risiko pasar. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. berupa risiko finansial, risiko operasional maupun risiko pasar. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu entitas berisiko tinggi. Risiko yang dihadapi bank berhubungan dengan kegiatan bisnis yang dilakukannya, antara lain terkait dengan

Lebih terperinci