BAB VI RENCANA RINCI KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
|
|
- Ratna Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI RENCANA RINCI KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI Pelaksanaan integrasi kebijakan sektoral dan daerah dijabarkan dalam rencana kerja berdasarkan lokasi, kegiatan yang dilakukan, pelaksana kegiatan, waktu pelaksanaan, dan sumber dana. Setiap tahap mulai dari tahap penetapan kebijakan, strategi, pengembangan wilayah, penetapan rencana kerja, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi melibatkan aspirasi, harapan dan partisipasi masyarakat. Secara rinci kegiatan indikatif yang direncakanan dalam upaya penanggulangan bencana tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dari tahun 2005 sampai dengan 2007 terdapat dalam Lampiran III. 6.1 BIDANG SOSIAL BUDAYA (1) Sub Bidang Agama Untuk sub bidang agama akan dilakukan kegiatan pemulihan mental dan spiritual melalui bimbingan dan penyuluhan keagamaan kepada korban bencana alam. Selain itu, juga akan dilakukan kegiatan rehabilitasi/pembangunan sejumlah rumah ibadah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi. (2) Sub Bidang Pendidikan Tujuan dari rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam bidang pendidikan adalah untuk membuka kesempatan luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan pendidikan dan belajar sepanjang hayat, dan mengembangkan sistem pendidikan dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Sasaran yang akan dicapai meliputi: 1. Berfungsinya kembali seluruh sarana dan prasarana pendidikan yang rusak akibat bencana; 2. Meningkatnya daya tampung dan daya jangkau pelayanan pendidikan untuk semua jenjang dan jalur pendidikan; 3. Terpenuhinya kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan dalam jumlah dan kualitas yang memadai; 4. Tersedianya kurikulum pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah; 5. Berfungsinya kembali manajemen pelayanan pendidikan yang didukung oleh tersedianya anggaran pendidikan yang memadai dan berkelanjutan, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan. VI - 1
2 Kegiatan pada tahap rehabilitasi ditujukan untuk memastikan berfungsinya kembali fasilitas pelayanan pendidikan untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar melalui rehabilitasi fasilitas pendidikan dan penyediaan materi belajar mengajar termasuk peralatan sekolah; Tahap rekonstruksi ditujukan untuk memastikan terpenuhinya standar minimal pelayanan pendidikan dan perluasan pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai dengan peningkatan jumlah peserta didik melalui penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih bermutu; pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal; pengembangan sistem informasi pendidikan yang berkesinambungan, serta penelitian dan pengembangan pendidikan. Dalam rangka menyediakan fasilitas pelayanan pendidikan yang lebih merata, rencana rehabilitasi dan rekonstruksi Kabupaten Alor mencakup penambahan fasilitas pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayah. Indikator keberhasilan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang pendidikan adalah: 1. Tahap Rehabilitasi (1) Sarana dan prasarana pelayanan pendidikan yang rusak dapat berfungsi kembali (2) Terlaksananya pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan (3) Meningkatnya konsolidasi dan koordinasi manajemen pelayanan pendidikan pada tingkat pusat, provinsi dan kabupaten. 2. Tahap Rekonstruksi (1) Sarana dan prasarana pelayanan pendidikan yang rusak dapat berfungsi kembali (2) Warga belajar pendidikan keterampilan terserap oleh lapangan kerja. (3) Partisipasi pendidikan pada tiap jenjang pendidikan pada tahun 2007 lebih tinggi dari keadaan sebelum bencana. (4) Meningkatnya manajemen pelayanan pendidikan di provinsi dan kabupaten/kota. (5) Meningkatnya peran Dewan Pendidikan. (6) Tersusunnya sistem informasi pendidikan. (7) Meningkatnya minat baca masyarakat dan peserta didik. (3) Sub Bidang Kesehatan Tujuan umum rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah memulihkan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat akibat bencana alam. Tujuan khususnya adalah: (1) menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat termasuk pengungsi; (2) mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) berbagai penyakit menular dan kekurangan gizi; dan (3) memulihkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. VI - 2
3 Sasaran yang akan dicapai adalah: (1) seluruh anggota masyarakat dan korban di daerah bencana memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan; (2) seluruh sarana dan prasarana kesehatan di daerah bencana dapat berfungsi kembali; dan (3) seluruh lingkungan fisik dan non fisik tidak menjadi reservoir dan bebas dari resiko yang dapat menimbulkan penyakit. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada tahap rehabilitasi adalah mempertahankan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mendirikan sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sementara, serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat rutin antara lain : pengobatan, perbaikan gizi, kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, kesehatan jiwa, perbaikan sanitasi lingkungan dan penyehatan air, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan promosi kesehatan. Sedangkan pada tahap rekonstruksi akan dilaksanakan revitalisasi puskesmas dan rumah sakit yang meliputi rehabilitasi dan pembangunan gedung, pengadaan sarana dan prasarana, pengadaan dan penempatan tenaga kesehatan, pengadaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya, serta operasionalisasi puskesmas. Rincian mengenai kebutuhan dana untuk rencana dan kegiatan bidang kesehatan dapat dilihat pada Lampiran III. 6.2 BIDANG EKONOMI (1) Sub Bidang Ketenagakerjaan Untuk membantu mengurangi tingkat pengangguran di Alor, dilaksanakan Program Padat Karya Produktif. Secara umum Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesempatan kerja produktif serta mendorong mobilitas tenaga kerja dalam rangka mengurangi penganggur dan setengah penganggur baik di perdesaan maupun perkotaan. Agar pelaksanaan Program Padat Karya Produktif dapat berjalan efektif diperlukan langkah-langkah berikut : 1. Memperkenalkan dan membuat standar/pola upah berdasarkan produktifitas kerja. Agar yang tertarik dengan pekerjaan padat karya ini para penganggur dengan tingkat pendapatan rendah, maka tingkat upah perlu dijaga agar jangan melampaui tingkat upah yang berlaku di pasar tenaga kerja. 2. Meningkatkan skala pekerjaan melalui kerjasama dengan Departemen/Dinas Pekerjaan Umum. Dana dari Depnakertrans yang jumlahnya tidak terlalu besar terutama digunakan sebagai motor/pancingan untuk menggerakan aktifitas masyarakat. 3. Pengembangan program pelatihan untuk memperkuat kemampuan pemerintah setempat. Pelatihan ini diperlukan untuk mengembangkan VI - 3
4 kemampuan pemerintah daerah di dalam merencanakan, melaksanakan, dan memantau kegiatan padat karya. 4. Mengadakan penilaian dan meningkatkan pelatihan dalam aspek manajerial dan finansial tentang pengelolaan proyek padat karya, khususnya bagi kontraktor berskala kecil. (2) Sub Bidang Koperasi dan UKM Untuk sub bidang koperasi dan UKM, salah satu usulan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah pemberdayaan ekonomi rakyat dengan kelompok sasaran dari Kelompok Usaha Kecil Menengah yaitu pengrajin tenun. (3) Sub Bidang Perdagangan (Pasar) Sedangkan pada bidang perdagangan (pasar) rencana kegiatan rekonstuksi dan rehabilitasi adalah membangun dan merehabilitasi kembali fasilitas pasar yang mengalami kerusakan diantaranya adalah Kabir di Kecamatan Pantar, Pokar di Kecamatan Alor Barat Laut, Maritaing di Kecamatan Alor Timur, dan Apui di Kecamatan Alor Selatan. (4) Sub Bidang Pertanian dan Perkebunan Pada sub bidang pertanian, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pemberdayaan kelompok tani. Untuk tahun 2005 terdapat 10 kelompok tani di Kabupaten Alor. Sedangkan pada sub bidang perkebunan, rencananya akan dilaksanakan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman perkebunan berlokasi di tiga wilayah kecamatan. Selain itu rencananya juga akan dilaksanakan kegiatan ketahanan pangan areal perkebunan di 3 kecamatan. 6.3 BIDANG INFRASTRUKTUR Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang infrastrukur dalam rangka memulihkan kehidupan masyarakat dan wilayah Kabupaten Alor pasca gempa bumi akan dilaksanakan pada kurun waktu tahun Kegiatan tersebut diperkirakan memerlukan biaya sekitar Rp. 150,8 miliar. Informasi detail mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan disajikan dalam Lampiran III. Secara garis besar, rencana tersebut disampaikan di bawah ini. (1) Sub Bidang Transportasi Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana transportasi memerlukan biaya sebesar Rp. 48,09 miliar yang mencakup : (i) prasarana jalan; (ii) transportasi laut dan (iii) transportasi udara. VI - 4
5 (i) (ii) Prasarana Jalan. Di bidang prasarana jalan ruas jalan Kalabahi-Taramana-Lantoka-Maritaing masih memerlukan kegiatan perbaikan jalan, pengamanan longsoran tebing, perbaikan oprit dan abutmen jembatan. Disamping itu perlu dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan kabupaten dan pembangunan kembali jembatan yang masih terputus yang terdiri dari: Jembatan Moru, Kikilai dan Ilawe yang direncanakan akan diperbaiki pada tahun Pemerintah Daerah mengusulkan juga pengadaan alat berat untuk jalan agar dapat memperbaiki sendiri kerusakan apabila terjadi bencana alam di kemudian hari. Biaya yang diperlukan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana jalan dan jembatan diperkirakan sebesar Rp.41,37 miliar. Transportasi Laut. Kegiatan rehabilitasi prasarana dan sarana pelabuhan laut Maritaing Kecamatan Alor Timur, diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp.2 miliar, yang akan digunakan untuk rehabilitasi dan pemulihan prasarana dan sarana pelabuhan. (iii) Transportasi Udara. Kebutuhan kegiatan rehabilitasi prasarana dan sarana transportasi udara Alor diperkirakan mencapai Rp. 4,72 miliar, untuk rehabilitasi dan pemulihan bandara udara Mali. (2) Sub Bidang Energi dan Listrik Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk sub bidang energi dan listrik adalah merehabilitasi prasarana dan sarana kelistrikan yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi, sementara untuk prasarana dan sarana bahan bakar minyak (BBM) tidak ada gangguan yang berarti. Terdapat sepuluh sub ranting PLN yang memerlukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi, antara lain: Ranting Kalabahi, Sub Ranting Bukapiting, Sub Ranting Alor Kecil, Sub Ranting Adang, Sub Ranting Adang, kantor jaga Moru, Sub Ranting Kabir, Sub Ranting Nule, Sub Ranting Pura, Sub Ranting Baranusa, Sub Ranting Probur. Rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana kelistrikan meliputi mesin pembangkit, gedung kantor pelayanan dan operasional PLN serta jaringan distribusi. Untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana kelistrikan diperkirakan memerlukan dana sebesar Rp. 10,5 miliar, diluar biaya penggantian mesin pembangkit yang rencananya akan menggunakan anggaran PT. PLN. (3) Sub Bidang Meteorologi dan Geofisika Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang meteorologi dan geofisika mencakup pembangunan pos pengamat, pengadaan dan instalasi alat pencatat gempa bumi serta pembangunan sistem peringatan dini. Prasarana dan sarana tersebut sekaligus juga merupakan bagian dari jaringan pengamatan gempa bumi VI - 5
6 nasional. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang meteorologi dan geofisika diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp. 1,24 miliar. (4) Sub Bidang Telekomunikasi Untuk infrastruktur pos dan telematika tidak dilaporkan adanya kerusakan yang berarti namun direncanakan pada tahun anggaran 2005 dilakukan pengadaan satu paket material dan rehabilitasi jaringan telepon di kota Kalabahi dan pengadaaan 10 unit Telepon Pasti. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 148 juta. Selain itu pada tahun 2006 direncanakan dilakukan kegiatan rehabilitasi peralatan dan penambahan sambungan rumah dengan biaya sebesar Rp. 2,5 miliar. Total biaya yang diperlukan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang telekomunikasi diperkirakan mencapai Rp. 2,65 miliar. (5) Sub Bidang Perumahan dan Permukiman Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang perumahan dan permukiman mencakup: pembangunan/rehabilitasi rumah yang mengalami kerusakan, perencanaan dan supervisi permukiman dan penyediaan air minum bagi masyarakat. Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang perumahan dan permukiman mencapai Rp. 70,8 miliar. (i) Perumahan Pada tahun anggaran direncanakan akan dilakukan pemberian material stimulan kepada masyarakat untuk melengkapi dinding dan lantai pada rumah yang telah dibangun pada tahun anggaran 2004 (Rp.2,5 juta per unit), pembangunan pondasi, struktur, dinding, lantai dan atap untuk rumah yang mengalami rusak total namun belum diperbaiki pada tahun 2004 (Rp.12,5 juta per unit), rehabilitasi unit rumah yang mengalami rusak berat (Rp.5 juta per unit) dan rehabilitasi unit rumah yang mengalami rusak ringan (Rp.2,5 juta per unit). Total biaya yang diperlukan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang perumahan sebesar Rp 65,1 miliar. Dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan di Kabupaten Alor diharapkan melibatkan partisipasi masyarakat setempat baik berupa dana (in-cash) maupun tenaga dan material (in-kind). (ii) Perencanaan dan Supervisi Permukiman Dalam rangka kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang perumahan dan permukiman akan dilakukan proses perencanaan dan supervisi pelaksanaan di lapangan. Kegiatan ini diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp.2,01 miliar. VI - 6
7 (iii) Air Minum dan Sanitasi Pada tahun 2005 direncanakan akan dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana air minum perpipaan serta lima sumur bor yang telah dibangun oleh P2AT di Desa Petleng, Alor Besar, Alor Kecil, dan Desa Adang. Biaya yang diperlukan sebesar Rp.3,66 miliar. Biaya tersebut belum termasuk pembangunan bidang sanitasi masyarakat yang diharapkan akan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Alor. (6) Sub Bidang Sumber Daya Air Prasarana dan sarana sumber daya air secara umum telah diperbaiki pada tahap rehabilitasi dan tanggap darurat tahun 2004 namun untuk tahun 2005 diusulkan pula pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana sumber daya air yang memerlukan perbaikan, antara lain: Rehabilitasi jaringan irigasi pada lima daerah irigasi yang meliputi: Daerah Irigasi Fanating, Kokar, Aimoli, Daro dan Bukapiting. Biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp. 4,85 miliar. Rehabilitasi embung irigasi Padang Panjang dan Tanglapui dengan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.3,15 miliar. Pembangunan prasarana pengendalian banjir di Sungai Lembur, Bukapiting dan Kikilai dengan biaya sebesar Rp.2,25 miliar Pembangunan prasarana pengamanan pantai di Teluk Mutiara dengan biaya sebesar Rp.1,65 miliar Pengeboran air tanah sebagai sumber air baku sebanyak 11 titik yang tersebar di Desa Kokar, Alor Besar, Alor Kecil, Kebun Kopi dan Petleng dengan biaya sebesar Rp.5,65 miliar. Total biaya yang diperlukan dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sumber daya air diperkirakan mencapai Rp.17,55 miliar. 6.4 BIDANG PEMERINTAHAN Tujuan proses rehabilitasi dan rekonstruksi bidang perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah adalah: (1) memperbaiki dan membangun infrastruktur untuk mendukung proses pelayanan publik dan (2) meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan yang lebih tanggap terhadap segala kondisi darurat (bencana alam dan bencana akibat ulah manusia) pada masa yang akan datang. Sasaran yang akan dicapai dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi bidang perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah adalah: 1. Terlaksananya pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana gempa, terutama jumlah sarana dan prasarana kantor pemerintah yang rusak. VI - 7
8 2. Terbangunnya kantor pemerintah sesuai rencana masterplan rehabilitasi kantor dan rencana teknis pembangunan kantor. 3. Tersedianya perangkat aparatur pemerintah daerah yang profesional dan kompeten dalam tugasnya untuk menjalankan fungsi pemerintahan umum, menjalankan pelayanan publik, serta tanggap dalam mitigasi bencana. Secara umum, program dan kegiatan yang akan ditempuh mencakup kurun waktu selama 3 (tiga) tahun yaitu dan sejalan dengan pelaksanaan RPJM, Program-program tersebut adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah: 1. Pemberdayaan dan fasilitasi aparat untuk menjalankan fungsi pemerintahan (penyusunan rencana daerah dan pengelolaan keuangan daerah) dan pelayanan umum serta mempersiapkan kapasitas untuk operasionalisasi dan implementasi rencana. 2. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam usaha mitigasi bencana. 2. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah: 1. Penyusunan masterplan dan rencana teknis rehabilitasi kantor 2. Pembangunan Kantor permanen 3. Penyediaan sarana dan prasarana kantor serta peralatan manajemen bencana. 3. Program Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah Kegiatan pokok yang dilakukan adalah Peningkatan kapasitas Pemerintah Daerah dan legislatif daerah dalam penyusunan keuangan daerah. Tabel 6.1 Rencana Produk Kelembagaan dan Institusi yang Berwenang No Produk Rencana pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan dan rencana teknis (DED) bangunan kantor pemerintahan Rencana penguatan aparatur daerah dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah Rencana fasilitasi peningkatan kapasitas/kemampuan Pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana Institusi yang Berwenang Depdagri (Leading) Dep. PU Depdagri, Bappenas Depdagri Mitra Kerja di Daerah Sekda (Leading) Bappeda, Dinas PU, Dinas terkait lainnya Sekda (Leading) Bappeda Sekda (Leading) Bappeda Satkorlak PBP VI - 8
9 Untuk melaksanakan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi bidang penyelenggaraan perbaikan pemerintahan, anggaran total yang dibutuhkan adalah sebesar Rp.4,625 miliar. Secara detail, rincian kegiatan rencana produk yang akan dihasilkan serta kebutuhan biaya dapat dilihat pada Lampiran III. 6.5 BIDANG TATA RUANG Untuk bidang tata ruang akan dilakukan studi analisis geologi tata lingkungan dalam rangka Revisi Tata Ruang Kawasan Kabupaten Alor dan Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kalabahi. Penyusunan revisi kedua rencana tata ruang ini akan melibatkan partisipasi dari masyarakat. Rencana tata ruang tersebut akan dibuat dalam suatu peraturan daerah (Perda) dan setelah itu akan dilakukan sosialisasi Perda kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Alor dan berbagai elemen masyarakat. Perda khusus untuk rencana detail tata ruang Kota Kalabahi akan memuat kaidah-kaidah bangunan tahan gempa dan diharapkan revisi rencana tata ruang tersebut dapat digunakan sebagai pedoman umum dalam pembangunan di Kabupaten Alor. Sasaran keberhasilan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah diketahuinya informasi zonasi rawan gempa, tersedianya tata ruang wilayah Kabupaten Alor dan Kota Kalabahi, tertatanya kawasan pembangunan dan pemanfaatan fungsi ruang sesuai dengan arahan tata ruang Kabupaten/Provinsi maupun nasional. Sedangkan untuk penyusunan rencana tindak manajemen bencana wilayah Kabupaten Alor, beberapa kegiatan akan dilakukan yaitu penyusunan buku panduan manajemen bencana, penyusunan paket pelatihan kebencanaan dan pembuatan poster tentang cara-cara penyelamatan darurat dari bencana. Sasaran keberhasilan rencana ini adalah aparat maupun masyarakat tidak panik apabila gempa terjadi kembali dan pulihnya kondisi trauma akibat gempa-gempa yang lalu. Secara umum, program dan kegiatan yang akan ditempuh mencakup kurun waktu Tahun 2006 (Revisi Tata Ruang Kabupaten Alor dan Kota Kalabahi) dan Tahun 2007(Penyusunan Rencana Tindak Manajemen Bencana) dengan total perkiraan biaya sebesar Rp.3,5 miliar. VI - 9
Tabel Lampiran III.20 Rencana Rinci Bidang Infrastruktur Untuk Rehabilitasi/Pembangunan Jalan Kabupaten
Tabel Lampiran III.20 Rencana Rinci Bidang Infrastruktur Untuk Rehabilitasi/Pembangunan Jalan Kabupaten No. Uraian Transportasi Jalan dan Jembatan 1. Nama Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Lebih terperinciTabel Lampiran III.1 Rencana Rinci Sub Bidang Keagamaan Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama
Tabel Lampiran III.1 Rencana Rinci Sub Bidang Keagamaan Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama No. Uraian Keagamaan 1. Nama Program Peningkatan pelayanan kehidupan beragama 2. Nama Kegiatan Pembangunan
Lebih terperinciBAB IV UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK BENCANA
BAB IV UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK BENCANA 4.1 TAHAPAN PENANGGULANGAN DAMPAK BENCANA Upaya penanggulangan dampak bencana dilakukan melalui pelaksanaan tanggap darurat dan pemulihan kondisi masyarakat di
Lebih terperinciInfrastruktur DIRINCI TIAP CABANG PLN TAHUN CABANG Banyaknya Pelanggan Banyaknya Pemakaian (KWH) 1 Kalabahi
Infrastruktur Contributed by Administrator Sunday, 6 December 00 Last Updated Tuesday, 8 January 0 LISTRIK Tenaga listrik yang dibangkitkan di Alor pada tahun 009 sebesar.75.5 KWH dan telah menjangkau
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN ESTIMASI KERUGIAN PASCA GEMPA
BAB III IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN ESTIMASI KERUGIAN PASCA GEMPA 3.1 LOKASI DAN WAKTU GEMPA Gempa bumi yang menurut BMG Stasiun Geofisika Kupang berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) melanda Alor pada pukul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah
Lebih terperinciMATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana No / Fokus / Kegiatan Rencana Tahun 2010 Prakiraan Rencana Tahun 2011 Prakiraan Maju I SUMBER DAYA AIR I SUMBER DAYA
Lebih terperinciI. Permasalahan yang Dihadapi
BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciINSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166
Lebih terperinciNo. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)
E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan
Lebih terperinciTABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN
TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciGUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA
1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, badai dan banjir. Bencana tersebut datang hampir setiap
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U
- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi
Lebih terperinciKEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN
DINAS PERTANIAN KEPEG DAN KEU TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA PETERNAKAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SARANA PRASARANA TANAMAN PANGAN SARANA PRASARANA TANAMAN HORTIKULTURA SARANA PRASARANA
Lebih terperinciNOMOR 16 TAHUN 2002 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 16 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ( PROPEDA ) KOTA CIREBON TAHUN 2000-2004 Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU 1 : PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU PAUD dan Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Non
Lebih terperinciMATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciKEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT
SUSUNAN ORGANISASI DANTATA KERJA DINAS PERKEBUNAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH Bidang Prasarana dan Sarana Bidang Produksi Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011
BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.396.506.021 27.495.554.957 7.892.014.873 639.818.161 102.423.894.012 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.384.518.779
Lebih terperinciBAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.
PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang
Lebih terperinciA. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 10 TAHUN 2007 TANGGAL : 28 Desember 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. 1. Kebijakan : 1.1. Kebijakan dan Standar : a. Penetapan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita
Lebih terperinciNO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT A. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan
Lebih terperinciRencana strategis tahun untuk masing-masing Bidang Pembangunan di Kabupaten Numfor adalah sebagai berikut: Kelembagaan Daerah
Rencana Strategis (2003 2007) Rencana strategis tahun 2003-2007 untuk masing-masing Bidang Pembangunan di Kabupaten Numfor adalah sebagai berikut: Program Program Peningkatan Kualitas Aparatur Daerah dan
Lebih terperinciBAB V KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
BAB V KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN 5.1 KEBIJAKAN UMUM Kebijakan umum yang ditempuh dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah: (1) Membangun kembali sosial budaya masyarakat yang sesuai
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 70.623.211.429 31.273.319.583 8.012.737.962 316.844.352 110.226.113.326 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 70.609.451.524
Lebih terperinciKEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENDAFTARAN BIDANG PENETAPAN
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL DINAS PENDAPATAN DAERAH NOMOR : 22 TAHUN 2005 PENDAFTARAN PENETAPAN PEMBUKUAN PENAGIHAN PENDAFTARAN DAN PENYULUHAN PERHITUNGAN
Lebih terperinciKET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM
Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
- 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2008 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 5TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciSEKRETARIAT SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SUB BAGIAN PROGRAM EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG SEKOLAH MENENGAH UMUM
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MANOKWARI 1 LAMPIRAN I PERATURAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN TAMAN KANAK- KANAK SEKOLAH DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
9 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada akhir Desember 2004, terjadi bencana gempa bumi dan gelombang Tsunami yang melanda Provinsi Nanggroe Aceh Darusssalam (NAD) dan Sumatera Utara. Bencana ini mengakibatkan:
Lebih terperinciWAKTU No. KEGIATAN INSTANSI Meletakkan. pengurangan risiko bencana
Lampiran II MATRIKS : RENCANA PROGRAM/ KEGIATAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2013-2015 DI KABUPATEN PIDIE JAYA PRIORITAS RENCANA KEBIJAKAN/ WAKTU No KEGIATAN INSTANSI AKSI PROGRAM 2013 2014 2015 1 2 3 5
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa penataan organisasi
Lebih terperinciBAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja a. Program : Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 09 Organisasi / SKPD :.05.0. -BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Halaman dari.05. KETENTRAMAN, KETERTIBAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN PIDIE, KABUPATEN PIDIE JAYA, DAN KABUPATEN BIREUEN PROVINSI
Lebih terperinciIDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 2 NOPEMBER 2007 IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL BIDANG PENDIDIKAN No. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG JENIS
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN SELAYAR
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang
Lebih terperinciORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
Pasal 45 Pasal 46 Pasal 47 Pasal 48 Pasal 49 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52 Pasal 53 Pasal 54 Pasal 55 Pasal 55 Pasal 56 Pasal 57 Pasal 58 Pasal 59 Pasal 60 Pasal 61 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR
Lebih terperinciBAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing
Lebih terperinciKETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP
LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mencapai Visi dan Misi BPBD Kabupaten Bandung, maka perlu dilakukan kebijakan operasional dalam bentuk
Lebih terperinciMATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG: WILAYAH DAN TATA RUANG (dalam miliar rupiah) PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS 2012 2013 2014 I PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL A
Lebih terperinciBAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1570, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana. Pencabutan. PERATURAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2017
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG
QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN ACEH BARAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAKA KUASA BUPATI ACEH
Lebih terperinciRencana Strategis
kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PERENCANAAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH DAN KEJURUAN PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS
Lebih terperinciTUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 7 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERCEPATAN PEMULIHAN PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PASCAKONFLIK
RGS Mitra 1 of 7 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PERCEPATAN PEMULIHAN PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PASCAKONFLIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI PAPUA
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a.
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PERCEPATAN PEMULIHAN PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PASCAKONFLIK PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa saat ini masih terdapat permasalahan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAJENE
PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK
PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN
Lebih terperinciSUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKSI KEAKSARAAN DAN KESETARAAN SEKSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 2 TAHUN 2008 UMUM DIKDAS DIKMENTI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH KURIKULUM KURIKULUM KEAKSARAAN DAN KESETARAAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 9 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 13 TAHUN 2008 TANGGAL : 8 MEI 2008 STRUKTUR ORGANISASI DAERAH BUPATI WAKIL BUPATI STAF AHLI : 1. EKONOMI DAN PEMBANGUNAN 2. HUKUM DAN POLITIK. 3. PEMERINTAHAN SEKRETARIS
Lebih terperinciKEPALA DINAS SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA SYARIAT ISLAM SEKSI PEMBINAAN SUMBER DAYA TENAGA KEAGAMAAN SEKSI
BAGAN LAMPIRAN - QANUNLAMPIRAN KABUPATENIACEH BARAT DINAS SYARIAT ISLAM DAN PEMBERDAYAAN DAYAH NOMOR QANUN : KABUPATEN TAHUN 2012 ACEH BARAT KABUPATEN ACEH BARAT--------------------------------------------
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Menimbang
Lebih terperinci