What to do when you find a child with speech and language delay
|
|
- Farida Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 What to do when you find a child with speech and language delay Hardiono D. Pusponegoro Tujuan 1. Mengetahui definisi keterlambatan bicara dan gangguan bahasa. 2. Mengetahui gangguan psikologis-neurologis yang sering disertai keterlambatan bicara dan gangguan bahasa. 3. Mampu melakukan deteksi dini dan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan bekerjasama dalam tim interdisiplin. 4. Mampu merujuk ke terapis yang sesuai. Pendahuluan Bagi dokter anak, keterlambatan bicara dan bahasa tentu bukan masalah yang asing lagi. Akan tetapi, gangguan ini melibatkan begitu banyak aspek perkembangan, mulai dari aspek kognitif hingga sosial, sehingga masih banyak hal yang dapat kita pelajari. Dalam membicarakan masalah bicara dan bahasa, kita harus membedakan antara delay atau keterlambatan dengan disorder atau gangguan. Bila kita berbicara tentang delay, berarti kita hanya mengetahui bahwa kemampuannya terlambat dibandingkan dengan anak seumurnya, sedangkan disorder atau gangguan berarti bahwa anak mengalami suatu gangguan spesifik. Selanjutnya, gangguan bicara berbeda dengan gangguan bahasa atau gangguan komunikasi. Berbagai disiplin ilmu sering menggunakan istilahnya sendiri; hal ini sering membingungkan. Untuk keseragaman, penulis menggunakan definisi dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders atau DSM-V yang baru dikeluarkan pada tahun Gangguan suara bicara (speech sound disorder) merupakan produksi suara bicara sehingga menjadi sulit dimengerti, mengganggu komunikasi verbal serta partisipasi sosial, akademik, dan okupasi. Gangguan suara bicara dapat berupa gangguan artikulasi, kefasihan, dan/ atau kualitas bicara. 1,2 Gangguan artikulasi ditandai substitusi, penghilangan, penambahan atau distorsi suara sehingga bicara menjadi kurang jelas. Gangguan kefasihan bicara ditandai adanya stuttering atau gagap ditandai gangguan kecepatan, ritme, dan pengulangan suara, kata, kalimat. Gangguan suara meliputi gangguan kualitas, nada, dan kekerasan suara. Gangguan suara bicara tidak dibicarakan dalam makalah ini. 70
2 What to do when you find a child with speech and language delay Gangguan bahasa (language disorder) merupakan gangguan penguasaan dan penggunaan bahasa baik bahasa yang diucapkan, bahasa tertulis, atau bahasa tubuh, yang disebabkan defisit produksi atau komprehensi. 1 Gangguan bahasa dapat meliputi kurangnya perbendaharaan dan pengertian tentang kata, gangguan dalam pembentuan struktur kalimat, dan gangguan penggunaan kata dan kalimat sehari-hari. 1,2 Gangguan komunikasi sosial atau pragmatik merupakan gangguan penggunaan secara sosial dari bahasa verbal dan non-verbal. 1,2 Gangguan komunikasi sosial tidak dibahas dalam makalah ini. Bila semua gangguan tersebut tidak mendapat terapi yang tepat, akan terjadi gangguan perilaku, gangguan penyesuaian psikososial, dan kemampuan akademik yang buruk. 3,4 Para ahli sepakat bahwa intervensi akan memperbaiki prognosis pada sebagian besar kasus. 5 Intervensi harus dilakukan sedini mungkin, saat sinaps dan mielinasi otak masih berkembang. Intervensi yang dilakukan setelah anak berumur lebih dari 5 tahun tidak akan memberi hasil yang optimal. Dokter harus mampu mendeteksi keterlambatan bicara dan gangguan bahasa, membedakan antara keterlambatan dan gangguan spesifik, menentukan diagnosis, dan mengetahui intervensi apa yang sebaiknya dilakukan. 3 Perkembangan bicara dan bahasa normal Perkembangan bicara normal melalui beberapa tahapan yaitu munculnya cooing, babbling, ekolalia, jargon, kata dan kombinasi kata, dan pembentukan kalimat. 3,6 Penambahan perbendaharaan kata umumnya masih agak lambat pada umur 1-2 tahun. Setelah 2 tahun, perbendaharaan kata bertambah dengan cepat. Penggunaan kemampuan bahasa untuk proses adaptif dan sosialisasi berkembang dengan pesat setelah anak berumur 2 tahun. Pada anak berumur kurang dari 2 tahun lebih mudah mengenali keterlambatan bicara dibanding keterlambatan bahasa. Tahapan normal perkembangan bicara dapat di lihat pada Tabel 1. Deteksi keterlambatan bicara dan bahasa Keterlambatan bicara dan bahasa dapat dideteksi secara klinis dengan mengacu pada milestone perkembangan bicara dan bahasa, dan menggunakan instrumen tertentu. Deteksi secara klinis ditujukan untuk mencari faktor predisposisi dan gejala penyakit atau gangguan lain yang dapat disertai keterlambatan bicara dan bahasa. Deteksi secara klinis memerlukan kerjasama interdisiplin antara dokter dari berbagai bidang ilmu, psikolog, dan terapis, karena selain faktor anak, diperlukan juga evaluasi faktor orang tua dan lingkungan anak. 71
3 Hardiono D. Pusponegoro Tabel 1. Pola normal pekembangan bahasa dan bicara 3,6,7 Umur Kemampuan reseptif Kemampuan ekspresif Lahir Bereaksi terhadap suara Menangis 2-4 bulan Berminat terhadap wajah Cooing: oooo Cooing bergantian dengan orang tua 6 bulan Menoleh bila dipanggil namanya Babbling: bababa, dadada 9 bulan Mengerti bahasa verbal yang rutin diucapkan: dadah Menunjuk Bicara: mama, dada 12 bulan Mengikuti perintah verbal Jargon: Kata-kata yang sering diucapkan Kata pertama 15 bulan Menunjuk ke bagian tubuh Belajar kata-kata baru perlahan-lahan bulan Mengerti kalimat Belajar kata-kata baru lebih cepat Menggunakan kalimat terdiri dari dua kata bulan Menjawab pertanyaan Mengikuti perintah dua langkah Kalimat dapat dimengerti 50% Kalimat terdiri dari 3 kata Bertanya Apa? bulan Mengerti apa yang dikatakan orang lain Bertanya Mengapa? Kalimat dapat dimengerti 75% Tahapan perkembangan bicara dan bahasa tentunya telah diketahui dengan baik oleh dokter anak. Beberapa instrumen khusus telah tersedia, misalnya The Early Language Milestone Scale (ELMS), 8 The Clinical Adaptive Test/Clinical Linguistic and Auditory Milestone Scale (CAT/CLAMS), 9 atau MacArthur-Bates Communicative Developmental Inventory. 10 Sayangnya, semua instrumen tersebut dibuat dalam bahasa Inggris sehingga sulit menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, dari hasil suatu meta-analisis, tidak satu pun instrumen dapat direkomendasikan sebagai instrumen skrining yang sempurna. 11 Berdasarkan milestone perkembangan bicara dan bahasa, dikenal adanya red flags, yaitu tanda awal saat anak mulai terlihat mengalami keterlambatan bicara dan bahasa dan memerlukan evaluasi lebih lanjut. Dalam practice parameter yang diterbitkan oleh American Academy of Neurology, 12 indikasi mutlak untuk evaluasi lebih lanjut adalah bila dijumpai anak dengan keadaan: y Tidak menunjukkan babbling, menunjuk, atau mimik yang baik pada umur 12 bulan y Tidak ada kata pada umur 16 bulan y Tidak ada 2 kata spontan pada umur 2 tahun y Hilangnya kemampuan bicara atau kemampuan sosial pada umur berapapun. 72
4 What to do when you find a child with speech and language delay Tabel 2. Tanda adanya masalah dalam perkembangan bicara 7 Usia Saat lahir dan seterusnya Kemampuan Tidak memberi respons terhadap suara Tidak ada minat berinteraksi dengan orang lain 4 bulan Tidak mempunyai keinginan berkomunikasi 6 bulan Mata tidak melirik dan kepala tidak menoleh pada sumber suara yang datang dari belakang atau samping Tidak respons terhadap panggilan namanya Kehilangan kemampuan mengeluarkan suara 12 bulan Tidak ada jargon atau kata-kata rutin Tidak mengatakan ma-ma, pa-pa Kehilangan kemampuan bicara yang sudah pernah ada 15 bulan 18 bulan Tidak ada kata-kata Tidak mengerti bila diajak berbicara 18 bulan Tidak dapat mengucapkan 10 kata 21 bulan Tidak respons terhadap perintah: duduk, berdiri, kemari 24 bulan Perbendaharaan kata kurang dari 50 Tidak ada kalimat terdiri dari 2 kata Bicaranya sulit dimengerti orang lain Tidak dapat menunjuk dan menyebutkan bagian tubuh: mulut, hidung, mata dan kuping Keterlambatan bicara Sebagian besar keterlambatan bicara merupakan keterlambatan bicara ekspresif, yang disebut juga sebagai late talkers, developmental language delay, atau maturational delay. 3,13 Sebanyak 95% di antara anak-anak ini merupakan late bloomers yang menunjukkan catch-up pada masa prasekolah. 2 Sebagian lain berlanjut dan merupakan awal dari gangguan bahasa. Anak dikatakan mengalami keterlambatan bicara bila kemampuannya kurang dari 1 simpang baku (standard deviation, SD) dibandingkan anak seumurnya. 2 Anakanak ini tidak mengalami gangguan kognitif. Fungsi reseptif, dapat normal atau terlambat, yang relatif lebih sulit dideteksi. Faktor predisposisi adalah kemiskinan, kurangnya pendidikan orang tua, prematuritas atau berat lahir rendah, depresi pada ibu, dan jenis kelamin lelaki. Dalam keluarga sering ditemukan riwayat keterlambatan bicara, gangguan bahasa, dan kesulitan belajar. Tidak ditemukan penyebab neurologis lain. Dalam praktiknya, keterlambatan bicara ekspresif tanpa disertai keterlambatan bidang lain mudah dideteksi namun sulit didiagnosis dan merupakan diagnosis pereksklusionam. Berbagai penyebab keterlambatan bicara yang lain harus disingkirkan terlebih dahulu. Mungkin pula gejala gangguan lain baru terlihat seiring perjalanan waktu. 73
5 Hardiono D. Pusponegoro Gangguan bicara dan bahasa Gangguan bicara dan bahasa dapat disebabkan: 7 1. Gangguan pendengaran 2. Retardasi mental 3. Autisme 4. Sebagai bagian dari gangguan perkembangan menyeluruh (global developmental delay), gangguan neurologis misalnya palsi serebral, atau deprivasi psikososial 5. Developmental language disorder atau gangguan bahasa dalam masa perkembangan a. Reseptif b. Ekspresif c. Campuran reseptif-ekspresif d. Gangguan fonologik-sintaktik e. Gangguan semantik-pragmatik 6. Gangguan bicara a. Gangguan artikulasi i. Apraksia ii. Disartria iii. Gangguan fonologi b. Gangguan suara i. Resonansi ii. Fonasi c. Gangguan kelancaran bicara/ fluency i. Gagap/ stuttering Gangguan pendengaran Gangguan pendengaran ditemukan pada 1/1000 bayi baru lahir dan 1,6/1000 remaja, 14 dan merupakan penyebab keterlambatan bicara yang sering ditemukan. American Academy of Pediatrics menganjurkan agar dilakukan skrining pendengaran terhadap semua bayi baru lahir sebelum berumur 1 bulan. Terhadap bayi yang tidak lulus skrining, dilakukan ulangan dan pemeriksaan pendengaran lengkap sebelum bayi berumur 3 bulan. Intervensi harus dilakukan sebelum bayi berumur 6 bulan. Walaupun bayi lolos skrining, tetap harus dilakukan surveilans gangguan pendengaran dan kemampuan komunikasi secara periodik. 15 Bila alat skrining tidak tersedia, dapat digunakan uji pendengaran sederhana dengan bisikan, 16 gesekan jari, 17 suara bel, atau remasan kertas pada setiap kunjungan bayi ke dokter. Bila ada keraguan, pemeriksaan lanjutan dilakukan menggunakan brainstem evoked response audiometry (BERA) atau oto-acoustic emission (OAE). Ambang dengar normal adalah 20dB. 74
6 What to do when you find a child with speech and language delay Disabilitas intelektual Istilah retardasi mental saat ini telah digantikan dengan intellectual disability (ID) atau disabilitas intelektual (DI). 1 Kriteria DI adalah: 1. Defisit fungsi intelektual, meliputi pengertian sebab-akibat, pemecahan masalah, perencanaan, pemikiran abstrak, pengambilan keputusan, kemampuan akademik, dan kemampuan belajar dari pengalaman yang dibuktikan dengan pemeriksaan klinis dan uji standar. 2. Defisit fungsi adaptif, sehingga anak tidak dapat memenuhi standar perkembangan dan sosio-kultural untuk kemandirian dan kewajiban sosial, ditandai oleh kurangnya komunikasi, partisipasi sosial, dan hidup mandiri di rumah, sekolah, pekerjaan, dan komunitas. 3. Awitan pada masa perkembangan. Dari definisi tersebut terlihat bahwa kriteria IQ tidak digunakan lagi. Namun demikian, DI berhubungan dengan IQ dalam kisaran Prevalensi DI adalah 1%. Deteksi anak dengan DI ringan pada umur prasekolah seringkali sulit. Anak yang mengalami DI sedang sering memperlihatkan keterlambatan perkembangan bahasa ekspresif-reseptif dan kemampuan praakademik. 1 Autisme Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan gangguan komunikasi dan interaksi sosial disertai perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas dan repetitif. 1 Gangguan bahasa pada autisme sangat bervariasi, mulai dari gangguan bahasa non-verbal yang sangat mencolok, ekolalia, bicara dengan bahasa yang aneh, sampai tidak dapat mempertahankan komunikasi untuk waktu yang lama. Sebagai bagian dari keterlambatan perkembangan menyeluruh (global developmental delay) atau palsi serebral Pada global developmental delay, selain keterlambatan bicara ditemukan keterlambatan pada bidang lain, misalnya keterlambatan gerak atau keterlambatan kemampuan adaptif. 13,18 Palsi serebral sering disertai gangguan fungsi oral-motor, gangguan artikulasi, dan disabilitas intelektual. 13 Adanya gangguan oral-motor dapat diketahui sejak dini dengan adanya kesulitan makan makanan padat, mengiler berlebihan, tidak mampu menggunakan sedotan, dan berbagai ciri lain. 75
7 Hardiono D. Pusponegoro Deprivasi psikososial Kemampuan bicara dan bahasa sangat ditentukan oleh seringnya orang tua berinteraksi dan berbicara dengan anak. Menonton televisi yang tidak interaktif kurang menstimulasi perkembangan bicara dan bahasa pada bayi, berbeda dengan anak yang agak besar. Bayi yang mengalami deprivasi psikososial akan menunjukkan keterlambatan bicara dan bahasa, namun biasanya menunjukkan respons yang sangat cepat bila dilakukan intervensi. Mutisme selektif sangat jarang dijumpai. Pada mutisme selektif, anak mengalami kesulitan bicara di lingkungan tertentu saja, misalnya di sekolah. Bilingualisme Penggunaan dua bahasa atau lebih di rumah pada anak normal tidak menimbulkan masalah. Anak dengan kemampuan bilingual dapat menguasai kedua bahasa tersebut sebelum berusia 6 tahun. 19 Lingkungan rumah yang bilingual baik untuk anak normal, tetapi sebaliknya dapat menghambat kemajuan anak yang memang sudah mengalami keterlambatan bicara. Secara klinis, bila ada keterlambatan bicara, strategi bilingualisme harus didiskusikan dengan orangtua. Tentukan bahasa yang paling diperlukan dan tentukan kemampuan serta minat anak dalam bahasa. Developmental language disorder Beberapa istilah sering digunakan untuk maksud yang sama misalnya developmental language delay, developmental aphasia, dysphasia, specific language impairment (SLI). Istilah yang paling sering digunakan adalah developmental language disorder (DLD) atau specific language impairment. 20 Istilah menurut DSM-V adalah language disorder atau gangguan bahasa, 1 yang merupakan kesulitan menetap dalam bertambahnya kemampuan bahasa dan penggunaan bahasa (bicara, tulisan, bahasa tubuh) karena defisit produksi (ekspresif) dan pengertian (reseptif) bahasa. Ciri dari language disorder adalah kurangnya perbendaharaan kata, keterbatasan struktur kalimat, dan gangguan penggunaan bahasa yang tepat. Kemampuan bahasa anak kurang dibandingkan anak seumurnya. Language disorder dapat dibagi menjadi gangguan ekspresif, reseptif, atau kombinasi dengan derajat berbeda-beda, mulai dari ringan sampai berat. Berbagai komponen bahasa dapat terganggu, misalnya pragmatik, semantik atau sintaks. Pada gangguan bahasa ekspresif, anak biasanya mempunyai inteligensi normal, pendengaran normal, hubungan emosi yang baik, dan kemampuan artikulasi normal. Gangguan utama berupa disfungsi otak yang menyebabkan ketidak mampuan untuk 76
8 What to do when you find a child with speech and language delay mengubah ide yang ada ke dalam bentuk perkataan. Anak dapat menggunakan mimik untuk menambah terbatasnya ekspresi verbalnya. Keadaan ini sering sulit dibedakan dengan keterlambatan bicara ekspresif. Anak dengan keterlambatan bicara ekspresif akan berkembang dengan sendirinya, sedangkan anak dengan gangguan bicara ekspresif tidak akan membaik tanpa intervensi. Adanya gangguan fungsi reseptif mempersulit diagnosis banding dengan disabilitas intelektual dan dapat menjadi petunjuk bahwa anak akan mengalami kesulitan yang lebih besar di kemudian hari. Tata laksana Tata laksana gangguan bahasa bergantung pada diagnosis dan penyebabnya. Terapi pada anak dengan keterlambatan bicara melibatkan tim yang terdiri dari dokter, psikolog, terapis, dan orang tua. Sayangnya, sedikit sekali penelitian randomized controlled trial (RCT) tentang terapi intervensi untuk gangguan bahasa. Bila keterlambatan bicara disebabkan gangguan pendengaran, dapat dipasang alat bantu dengar atau implan koklea sesuai kerusakan organ yang terjadi. Bila disebabkan disabilitas intelektual, diberikan terapi remedial. Pada autisme dapat dilakukan terapi sensori integrasi, terapi floor time, terapi okupasi, terapi perilaku, terapi wicara, dan lain-lain, bergantung pada kebutuhan anak. Obat-obatan hanya diberikan bila diperlukan. Anak yang menunjukkan perilaku agresif, tantrum berlebihan, dan menyakiti diri sendiri memerlukan obat untuk menekan perilaku tersebut. Bila anak sudah mulai berinteraksi cukup baik barulah diberikan terapi wicara. Pemakaian bahasa di rumah sebaiknya diseragamkan sehingga dapat membantu anak menguasai satu bahasa terlebih dahulu. Pengalaman menunjukkan bahwa mengajarkan orang tua untuk bermain dan berinteraksi dengan anak sangat membantu pada kasus keterlambatan bahasa ekspresif. Hasil terapi biasanya baru terlihat setelah beberapa bulan. Perlu dilakukan evaluasi setiap 3-6 bulan untuk melihat hasil terapi yang telah diberikan; apakah program terapi perlu ditambah, dikurangi, atau diubah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak saat itu. Simpulan Agar dapat tercapai hasil yang optimal dalam menangani anak dengan keterlambatan bicara dan gangguan bahasa, perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. Deteksi keterlambatan bicara dan gangguan bahasa sedini mungkin 2. Carilah etiologi keterlambatan bicara dan gangguan bahasa, termasuk faktor orang tua dan lingkungan 77
9 Hardiono D. Pusponegoro 3. Jangan menunggu 4. Tentukan terapi pada anak sesuai kebutuhan 5. Berikan penjelasan dan latihan kepada orangtua agar mereka dapat membantu anak di rumah 6. Lakukan evaluasi terapi setiap 2-3 bulan dalam tim bersama orangtua. Daftar pustaka 1. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-V. Washington, DC: Amer Psychiatric Publishing; Carter J, Musher K. Etiology of speech and language disorders in children. In: Basow DS, penyunting. UpToDate. Waltham, MA: UpToDate; Leung AK, Kao CP. Evaluation and management of the child with speech delay. Am Fam Physician. 1999;59: Carter J, Musher K. Evaluation and treatment of speech and language disorders in children. Dalam: Basow DS, penyunting. UpToDate. Waltham, MA: UpToDate; Law J, Garrett Z, Nye C. Speech and language therapy interventions for children with primary speech and language delay or disorder. Cochrane Database Syst Rev. 2003:CD Duryea TK. Emergent literacy including language development. In: Basow DS, editors. Waltham, MA: UpToDate; Feldman M. Evaluation and management of language and speech disorders in preschool children. Pediatr Rev. 2005;26: Walker D, Gugenheim S, Downs MP, Northern JL. Early language milestone scale and language screening of young children. Pediatrics. 1989;83: Wachtel RC, Shapiro BK, Palmer FB, Allen MC, Capute AJ. CAT/CLAMS. A tool for the pediatric evaluation of infants and young children with developmental delay. Clinical adaptive test/clinical linguistic and auditory milestone scale. Clin Pediatr (Phila). 1994;33: Ellawadi AB, Ellis Weismer S. Assessing gestures in young children with autism spectrum disorders. J Speech Lang Hear Res US Preventive Services Task Force. Screening for speech and language delay in preschool children: Recommendation statement. Pediatrics. 2006;117: Filipek PA, Accardo PJ, Ashwal S, Baranek GT, Cook EH, Dawson G, dkk. Practice parameter: Screening and diagnosis of autism: Report of the quality standards subcommittee of the american academy of neurology and the child neurology society. Neurology. 2000;55: Sices L. Overview of expressive language delay ( late talking ) in young children. Dalam: Basow DS, penyunting. UpToDate. Waltham, MA: UpToDate; Smeijers AS, Ens-Dokkum MH, van den Bogaerde B, Oudesluys-Murphy AM. Clinical practice: The approach to the deaf or hard-of-hearing paediatric patient. Eur J Pediatr 2011;170: American Academy of Pediatrics, Joint Committee on Infant Hearing. Year 2007 position statement: Principles and guidelines for early hearing detection and intervention programs. Pediatrics. 2007;120:
10 What to do when you find a child with speech and language delay 16. Kubba H. Whispered voice test for screening hearing impairment in adults and children: Systematic review. J Pediatr. 2004;144: Torres-Russotto D, Landau WM, Harding GW, Bohne BA, Sun K, Sinatra PM. Calibrated finger rub auditory screening test (CALFRAST). Neurology. 2009;72: Shevell M. Global developmental delay and mental retardation or intellectual disability: Conceptualization, evaluation, and etiology. Pediatr Clin North Am. 2008;55: Barac R, Bialystok E. Bilingual effects on cognitive and linguistic development: Role of language, cultural background, and education. Child Dev. 2012;83: Webster RI, Erdos C, Evans K, Majnemer A, Kehayia E, Thordardottir E, dkk. The clinical spectrum of developmental language impairment in school-aged children: Language, cognitive, and motor findings. Pediatrics. 2006;118:e
11 CABANG DKI JAKARTA UKK NEUROLOGI IDAI IDAI CABANG DKI JAKARTA What Why How in Child Neurology Penyunting: Hardiono D. Pusponegoro Dwi Putro Widodo Irawan Mangunatmadja Setyo Handryastuti Amanda Soebadi Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta 2014
12 Hak Cipta dilindungi Undang-undang Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh buku dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seizin penulis dan penerbit Diterbitkan oleh: Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta Tahun 2014 ISBN
13 Daftar Penulis Dr. Amanda Soebadi, SpA IDAI Cabang DKI Jakarta Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta DR. Dr. Dwi Putro Widodo, SpA(K), MMed(ClinNeuroscie) IDAI Cabang DKI Jakarta Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta DR. Dr. Setyo Handryastuti, SpA(K) IDAI Cabang DKI Jakarta Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta DR. Dr. Erny, SpA(K) IDAI Cabang Jawa Timur Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya DR. Dr. Irawan Mangunatmadja, SpA(K) IDAI Cabang DKI Jakarta Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta DR. Dr. Hardiono D. Pusponegoro,Sp.A(K) IDAI Cabang DKI Jakarta Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ix
14 Daftar Isi Kata Sambutan Ketua IDAI Cabang DKI Jakarta... iii Kata Sambutan Ketua Panitia Pelaksana... v Kata Pengantar... vii Susunan Panitia... viii Daftar Penulis... ix Brain development: A natural journey with challenges along the way... 1 Amanda Soebadi Diagnosis dan tata laksana ensefalopati hipoksik-iskemik pada neonatus Dwi Putro Widodo Prematurity: It doesn t end when the baby is discharged Setyo Handryastuti Neonatal seizures: When to suspect epilepsy Setyo Handryastuti Febrile seizure trilogy: Not always as easy as it seems Erny First unprovoked seizure dan epilepsi anak yang mudah diobati Irawan Mangunatmadja What to do when you find a child with speech and language delay Hardiono D. Pusponegoro Nutrition in golden period: Focus on micronutrients Aryono Hendarto xi
15 Vision: An often neglected window into the child s brain Rita S Sitorus Masalah neurologi pada leukemia anak Elisabeth Siti Herini, Eddy Supriyadi Ensefalopati uremik dan ensefalopati hipertensif Partini Pudjiastuti Trihono Ensefalopati sepsis Msy Rita Dewi A Infant sensory problems Hardiono Pusponegoro How to recognize dyslexia and writing problems Purboyo Solek xii
Salah satu keluhan terbanyak dari orang tua
Salah satu keluhan terbanyak dari orang tua Mengapa terlambat? Apa penyebabnya? Boleh ditunggu, sampai umur berapa? Perlu terapi? Leung dan Kao. Am Fam Physician 1999; 59: 3121-39 Maturasi sinap Wernicke:
Lebih terperinciSalah satu keluhan terbanyak dari orang tua. Mengapa terlambat? Apa penyebabnya? Boleh ditunggu, sampai umur berapa? Perlu terapi?
Yazid Dimyati Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUSU RSHAM Medan Terlambat bicara Salah satu keluhan terbanyak dari orang tua Mengapa terlambat? Apa penyebabnya? Boleh ditunggu, sampai umur berapa? Perlu
Lebih terperinciInfant sensory problems
Infant sensory problems Hardiono Pusponegoro Tujuan 1. Memperkenalkan masalah gangguan modulasi sensoris pada bayi. 2. Memperkenalkan teknik pemeriksaan, asesmen dan rujukan. 3. Memperkenalkan teknik terapi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hearing loss atau kurang pendengaran didefinisikan sebagai kurangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hearing loss atau kurang pendengaran didefinisikan sebagai kurangnya pendengaran lebih dari 40 desibel (db) dari pendengaran normal orang dewasa (lebih dari 15 tahun)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. US Preventive Service Task Force melaporkan bahwa prevalensi gangguan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pendengaran dapat terjadi pada neonatus. Prevalensi gangguan pendengaran bilateral kongenital sedang sampai sangat berat pada neonatus berkisar antara 1 dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara. Ada anak yang perkembangan berbicaranya lebih cepat dan ada juga yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara (communicative competence) seorang anak dengan anak yang lain berbeda-beda. Ada anak yang perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh setiap pasangan suami istri karena sebuah kesempurnaan bila seorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah anugerah yang paling indah yang selalu diidam-idamkan oleh setiap pasangan suami istri karena sebuah kesempurnaan bila seorang laki-laki menjadi ayah dan
Lebih terperinciPengaruh Perkembangan Bahasa Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 1-3 Tahun
Artikel Asli Pengaruh Perkembangan Bahasa Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 1-3 Tahun Fitri Hartanto, Hendriani Selina, Zuhriah H, Saldi Fitra Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciGangguan perkembangan dan perilaku
Artikel Asli Skrining Gangguan Kognitif dan Bahasa dengan Menggunakan Capute Scales (Cognitive Adaptive Test/Clinical Linguistic & Auditory Milestone Scale-Cat/Clams) Meita Dhamayanti, Murfariza Herlina
Lebih terperinciSpecific Language Impairment (SLI)
Specific Language Impairment (SLI) Hardiono D. Pusponegoro Tujuan: 1. Mengetahui definisi dan klasifikasi Specific Language Impairment (SLI) 2. Mampu menegakkan diagnosis SLI 3. Mampu membedakan SLI dari
Lebih terperinciSISWA DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI KULIAH 6 ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI
SISWA DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI KULIAH 6 ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KOMUNIKASI Komunikasi : proses seseorang dalam menyampaikan ide, perasaan, pendapat, atau pesan ke orang lain, juga termasuk menerima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi secara simbolik baik visual maupun auditorik. 1 Pola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan bahasa adalah suatu proses perkembangan pada anak yang mencakup aspek reseptif dan ekspresif. Aspek bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendengaran adalah salah satu indera yang memegang peran sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendengaran adalah salah satu indera yang memegang peran sangat penting karena perkembangan bicara sebagai komponen utama komunikasi. Kesehatan indera pendengaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterlambatan bicara (speech delay) adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari tampaknya semakin
Lebih terperinciOleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH Pendahuluan Tidak ada anak manusia yang diciptakan sama satu dengan lainnya Tidak ada satupun manusia tidak memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perkembangan bahasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Autism spektrum disorders adalah gangguan perkembangan pada anak dengan karakteristik gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perkembangan bahasa yang abnormal
Lebih terperinciIs There Any Specific Measurement to Monitor Growth and Development in Infant Born with Small for Gestational Age
Is There Any Specific Measurement to Monitor Growth and Development in Infant Born with Small for Gestational Age DR. Dr. Hartono Gunardi, SpA (K) Menurut data WHO tahun 2013, prevalensi bayi yang lahir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Narendra, 2004). Pembelajaran pada masa golden age merupakan wahana
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia (SDM) dimasa yang akan datang, oleh karenanya pembangunan manusia di masa yang akan datang haruslah
Lebih terperinciMasalah perkembangan pada anak. Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita
Artikel Asli Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita Anna Tjandrajani,* Attila Dewanti,* Amril A. Burhany,* Joanne Angelica Widjaja** *Kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada ketidakmampuan untuk mengendalikan fungsi motorik, postur/ sikap dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Palsi serebral adalah suatu kelainan statis nonprogresif yang disebabkan oleh cedera otak pada periode prenatal, perinatal dan postnatal, yang berpengaruh pada ketidakmampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang telah menikah pastilah mendambakan hadirnya buah hati di tengah-tengah kehidupan mereka, yaitu
Lebih terperinciRetardasi Mental. Dr.dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K)
Retardasi Mental Dr.dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Retardasi Mental (RM) Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak seusianya. Ditandai
Lebih terperinciANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Apakah yang dimaksud dengan ABK (exceptional children)? a. berkaitan dengan konsep/istilah disability = keterbatasan b. bersinggungan dengan tumbuh kembang normal--abnormal, tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat ketidak matangan sistem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, badan kurang 2500 gram (Surasmi dkk, 2003).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan usia kehamilan < 32 minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena mereka mempunyai kesulitan untuk beradaptasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan indera pendengaran merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah membuat
Lebih terperinciDeteksi dini penyimpangan pertumbuhan
Artikel Asli Anak Usia 0-3 Tahun Gladys Gunawan,* Destiana R,* Kusnandi Rusmil** * Bagian Tumbuh Kembang/Pediatri Sosial-Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unlam/RSUD Ulin **Departmen Ilmu Kesehatan Anak,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa komponen dalam komunikasi menurut Lasswellyang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan
Lebih terperinciBahasa dan Ketunagrahitaan. Oleh Didi Tarsidi
Bahasa dan Ketunagrahitaan Oleh Didi Tarsidi Bahasa dan inteligensi begitu berkaitan sehingga ada orang yang mendefinisikan ketunagrahitaan berdasarkan defisit bahasanya. Diasumsikan secara meluas bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari 237.641.326 jiwa total penduduk Indonesia, 10% diantaranya yaitu sebesar + 22.960.000 berusia
Lebih terperinciI Gusti Ayu Trisna Windiani, Soetjiningsih Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RS Sanglah Denpasar
Artikel Asli Penilaian CAT (cognitive adaptive test)/clams (clinical linguistic & auditory milestone scale) pada Anak di Tempat Penitipan Anak Werdhi Kumara I Denpasar I Gusti Ayu Trisna Windiani, Soetjiningsih
Lebih terperinciKesehatan anak amat penting karena anak
Artikel Asli Penilaian Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan menggunakan Metode Capute Scales Martin Hertanto, Nahla Shihab, Maelissa P. Ririmasse, Nashrul Ihsan, Maulina Rachmasari, M. Triadi Wijaya, Melyarna
Lebih terperinci1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Sindrom Down
1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Sindrom Down 2. Definisi : Sindrom down atau yang dikenal dengan Trisomy 21 merupakan kelainan kromosom berupa penambahan sebagian atau seluruh kromosom 21. Kelainan kromosom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penjelasan dari individu dengan gejala atau gangguan autisme telah ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjelasan dari individu dengan gejala atau gangguan autisme telah ada sejak sekitar abad 18, namun titik kritis dalam sejarah keilmuan gangguan autisme adalah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. bayi dengan faktor risiko yang mengalami ketulian mencapai 6:1000 kelahiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuli kongenital merupakan masalah yang cukup serius dalam dunia kedokteran saat ini. Diperkirakan dalam 1000 bayi baru lahir terdapat 1 bayi menderita tuli kongenital
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 60 bulan disertai suhu tubuh 38 C (100,4 F) atau lebih yang tidak. (SFSs) merupakan serangan kejang yang bersifat tonic-clonic di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kejang demam atau febrile seizure (FS) merupakan kejang yang terjadi pada anak dengan rentang umur 6 sampai dengan 60 bulan disertai suhu tubuh 38 C (100,4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada umatnya. Setiap orang yang telah terikat dalam sebuah institusi perkawinan pasti ingin dianugerahi seorang anak.
Lebih terperinciBerbicara adalah tindakan berkomunikasi
Artikel Asli Karakteristik Keterlambatan Bicara di Klinik Khusus Tumbuh Kembang Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2008-2009 Attila Dewanti,* Joanne Angelica Widjaja,** Anna Tjandrajani,* Amril
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa balita, perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia, periode ini merupakan masa yang
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kesehatan Anak
Jurnal Ilmu Kesehatan Anak VOLUME I Desember 202 NOMOR Naskah Asli PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TPA WERDHI KUMARA I DENGAN EARLY LANGUAGE MILESTONE SCALE-2
Lebih terperinciA-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN
A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perubahan sosial budaya ternyata mempengaruhi tugas ibu dalam berkeluarga. Kini banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan intrauterin ke ekstrauterin (Dewi, 2011). Pada dasarnya bayi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi merupakan anugerah terindah Pencipta yang tumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Pada awal tahun 1990-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, jumlah kasus autisme mengalami peningkatan yang signifikan di seluruh dunia. Pada awal tahun 1990-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan sekitar
Lebih terperinciGURU DENGAN PEMAHAMAN PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DENGAN AUTISM
GURU DENGAN PEMAHAMAN PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DENGAN AUTISM Ade Dian Firdiana Email: adedianfirdiana@gmail.com Terapis Perilaku Pusat Layanan Autis Kota Malang Abstract: One of the developmental characteristics
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan akson dan dendrit, sinaptogenesis, kematian sel, pruning dari sinap,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian bagi setiap orang dewasa. Terutama pada periode kritis pertumbuhan yaitu usia 0-5
Lebih terperinci2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM SON-RISE PADA KELUARGA DALAM MENGURANGI PERILAKU OFF-TASK PADA ANAK AUTIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Autis bukan sesuatu hal yang baru lagi bagi dunia, pun di Indonesia, melainkan suatu permasalahan gangguan perkembangan yang mendalam di seluruh dunia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak (American
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan spektrum autis adalah gangguan perkembangan komplek disebabkan gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak (American Psychiatric Association,
Lebih terperinciPengembangan Sentra Diagnostik dan Gangguan Pendengaran dan Komunikasi di RSUP Fatmawati Jakarta
Pengembangan Sentra Diagnostik dan Gangguan Pendengaran dan Komunikasi di RSUP Fatmawati Jakarta Rully Ferdiansyah 1 Heditya Damayanti I 2 Diana Rosalina 3 Sjafruddin 1 1 Divisi Neurootologi, 2 Divisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, sementara berbahasa adalah proses penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ada, maupun timbulnya perubahan karena unsur-unsur yang baru. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan adalah suatu proses yang berlangsung secara teratur dan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambahnya jumlah atau ukuran dari hal-hal yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Autis adalah suatu gejala psikosis pada anak-anak yang unik dan menonjol yang sering disebut Sindrom Kanner yang dicirikan dengan ekspresi wajah yang kosong
Lebih terperinciTIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)
TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Gangguan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autisme dipandang sebagai kelainan perkembangan sosial dan mental yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak akibat kerusakan selama pertumbuhan fetus, atau saat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Autisme, Desain Buku. Universitas Kristen Maranatha
v i ABSTRAK Dunia kesehatan anak sangatlah luas dan mungkin masih belum banyak wawasan orang tua terhadapnya, salah satunya kelainan perkembangan anak yaitu autisme. Autisme seringkali terluput dari pantauan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi gagap yang disetujui belum ada. Menurut World Health Organization (WHO) definisi gagap adalah gangguan ritme bicara dimana seseorang tahu apa yang mau dibicarakan,
Lebih terperinciDETEKSI DINI HAMBATAN dalam PERKEMBANGAN
PENGERTIAN MATA KULIAH Deteksi Dini Hambatan dalam Perkembangan (DDHP) merupakan ilmu dasar bagi psikolog klinis anak dalam menangani ; melakukan asesmen, diagnosa, dan treatment. DDHP merupakan kolaborasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kunci pembangunan bangsa di negara berkembang, termasuk di Indonesia adalah sumber daya manusia (SDM). Terciptanya keberhasilan pembangunan berkaitan erat dengan
Lebih terperinciAPHASIA. Klasifikasi Gangguan Bahasa
APHASIA Bahasa merupakan sesuatu yang paling kompleks dari perilaku yang ditunjukkan oleh manusia, karena bahasa melibatkan memori, belajar, keterampilan penerimaan pesan, proses, dan ekspresi. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat menimbulkan dampak, baik terhadap fisik maupun psikologis diantaranya kecemasan, merasa asing akan lingkungan
Lebih terperinciPENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS. Mohamad Sugiarmin
PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS Mohamad Sugiarmin Pengantar Perhatian pemerintah dan masyarakat Upaya bantuan Sumber dukungan Tantangan dan Peluang Konsep Anak Autis dan Prevalensi Autism = autisme yaitu nama
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN 1 Anik Handayani*, Amin Samiasih**, Mariyam*** ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Studi yang dilakukan pada bayi baru lahir didapatkan 2-3/1000 bayi lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Studi yang dilakukan pada bayi baru lahir didapatkan 2-3/1000 bayi lahir dengan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran yang terjadi pada bayi baru lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejang merupakan masalah neurologi yang paling sering kita jumpai pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kejang merupakan masalah neurologi yang paling sering kita jumpai pada anak, dan biasanya kejang sudah dimulai sejak usia bayi dan anak-anak. Kejang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sensitif dan akan menentukan perkembangan otak untuk kehidupan dimasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan anak normal, usia 6 tahun merupakan masa yang paling sensitif dan akan menentukan perkembangan otak untuk kehidupan dimasa mendatang. Bayi
Lebih terperinciChapter I AUTISMA Autisma
Chapter I AUTISMA Autisma berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autisma seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autisma merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan adanya gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pada anak bersifat terus menerus. Banyak hal baru diperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pada anak bersifat terus menerus. Banyak hal baru diperoleh selama perkembangan sejak dilahirkan dan sesuai keadaan dan tingkatan tahapan perkembangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berkembang secara baik atau tidak. Karena setiap manusia memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap orang tua menginginkan anaknya lahir secara sehat sesuai dengan pertumbuhannya. Akan tetapi pola asuh orang tua yang menjadikan pertumbuhan anak tersebut dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Down, gangguan mental dan lain-lain. Oleh karena itu penyimpangan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pertumbuhan dan proses perkembangan pada anak terjadi sejak dalam intra uterine hingga dewasa. Namun tak jarang dalam proses tersebut terjadi penyimpangan-penyimpangan
Lebih terperinciAnak Penyandang Autisme dan Pendidikannya. Materi Penyuluhan
Anak Penyandang Autisme dan Pendidikannya Materi Penyuluhan Disajikan pada Penyuluhan Guru-guru SD Citepus 1-5 Kecamatan Cicendo, Kota Bandung Dalam Program Pengabdian Masyarakat Dosen Jurusan PLB, FIP,
Lebih terperinciResearch and Development untuk Mengoptimalkan Kemampuan Membaca Anak Retardasi Mental Berbasis Audio Video
P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:80-90 Research and Development untuk Mengoptimalkan Kemampuan Membaca Anak Retardasi Mental Berbasis Audio Video Alexander
Lebih terperinciAnalisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik)
Analisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik) Oleh Kartika Panggabean Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd. ABSTRAK Anak Autisme merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas kesejahteraan anak menduduki posisi sangat strategis dan sangat penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia, sehingga anak prasekolah merupakan
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DISFASIA PERKEMBANGAN PADA ANAK. Oleh. Oleh : Zuhriah Hidajati
Ringkasan Tesis FAKTOR RISIKO DISFASIA PERKEMBANGAN PADA ANAK Oleh Oleh : Zuhriah Hidajati Pembimbing : dr. HM Sholeh Kosim, SpA(K) dr. Hendriani Selina, SpA(K), MARS BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNDIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan istilah berbahasa Inggris kependekan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Attention = perhatian, Deficit = kekurangan, Hiperactivity
Lebih terperinciHAMBATAN KOMUNIKASI SECARA RESPTIF DAN EKSPRESIF
HAMBATAN KOMUNIKASI SECARA RESPTIF DAN EKSPRESIF Buruknya interaksi dan komunikasi merupakan dua hambatan utama bagi individu untuk berkembang. Ini semua akan berdampak kepd perilaku interaksi dan komunikasi
Lebih terperinciAUTISM. Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS
AUTISM Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS AUTISM DAN PDD PDD = ASD Leo Kanner,1943 Early Infantile Autism Hans Asperger, 1944 Asperger Syndrome Autism Asperger Syndrome Rett Syndrome CDD PDD-NOS Mental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan merupakan pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup (Santrock, 2007 : 7). Perkembangan adalah hal yang
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN Uji validitas dan reliabilitas Uji signifikansi
HASIL PENELITIAN Uji validitas dan reliabilitas Validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu taraf sejauh mana isi atau item item alat ukur dianggap dapat mengukur hal hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan di seluruh dunia. Jumlah penyandang autis di Indonesia naik delapan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, prevalensi anak penyandang autisme telah mengalami peningkatan di seluruh dunia. Jumlah penyandang autis di Indonesia naik delapan kali lipat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting. Untuk menilai tumbuh kembang anak banyak pilihan cara. Penilaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deteksi dini untuk mengetahui masalah atau keterlambatan tumbuh kembang sangat penting. Untuk menilai tumbuh kembang anak banyak pilihan cara. Penilaian pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mampu mencapai tugas perkembangannya. Menerangkan gambar dan tulisan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran ibu yang penting menuntut ibu jeli dalam mengajari anak supaya mampu mencapai tugas perkembangannya. Menerangkan gambar dan tulisan dengan banyak komentar,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stuttering. (1994) istilah stuttering digolongkan ke dalam kategori diagnosa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stuttering 1. Definisi Stuttering Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV atau DSM IV (1994) istilah stuttering digolongkan ke dalam kategori diagnosa gangguan komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak dalam perkembangannya dapat berkembang normal atau mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak dalam perkembangannya dapat berkembang normal atau mengalami gangguan dalam tumbuh kembang. Keterlambatan bicaradan bahasa adalah salah satu penyebab gangguan
Lebih terperinciHEARING DISORDERS ON NEWBORN WITH PREMATURE RISK FACTORS AT GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN FAKTOR
HEARING DISORDERS ON NEWBORN WITH PREMATURE RISK FACTORS AT HOSPITAL OF PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN FAKTOR RISIKO PREMATUR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciANAK-ANAK DENGAN KELAINAN BICARA DAN BAHASA. bagian-bagian yang berhubungan dengannya seperti fungsi organ bicara
ANAK-ANAK DENGAN KELAINAN BICARA DAN BAHASA A. Definisi Kelainan Bicara dan Bahasa Kelainan bicara dan/atau bahasa adalah adanya masalah dalam komunikasi dan bagian-bagian yang berhubungan dengannya seperti
Lebih terperinciLAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi
LAMPIRAN Depresi Teori depresi dalam ilmu psikologi, banyak aliran yang menjelaskannya secara berbeda.teori psikologi tentang depresi adalah penjelasan predisposisi depresi ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciDr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta
Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta CEREBRAL PALSY CP Sindrom kerusakan otak yang statis Tidak progresif Keterlambatan motorik
Lebih terperinciAdriatik Ivanti, M.Psi, Psi
Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Autism aritnya hidup sendiri Karakteristik tingkah laku, adanya defisit pada area: 1. Interaksi sosial 2. Komunikasi 3. Tingkah laku berulang dan terbatas A. Adanya gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah investasi masa depan bagi keluarga dan bangsa yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling sering terjadi pada
Lebih terperinciPenggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad
Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad Manusia berinteraksi satu dengan yang lain melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Komunikasi tersebut terjadi baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak autis di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai 35 juta jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman pribadi yang dialami peneliti, ketika peneliti
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan pengalaman pribadi yang dialami peneliti, ketika peneliti sedang melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN), ketua RT di tempat peneliti melaksanakan
Lebih terperinciINTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah
INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah Apa yang kita lakukan? BAGAIMANA CARANYA Melalui asesmen : PAVII (Parents and Visually Impairment Infants)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan harapan masa depan bangsa yang perlu dipersiapkan agar menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun sehat mental dan sosial
Lebih terperinci18 Keterlambatan Bahasa Dan Bicara
18 Keterlambatan Bahasa Dan Bicara Waktu Pencapaian kompetensi: Sesi di dalam kelas : 2 X 50 menit (classroom session) Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 4 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan
Lebih terperinci