ANALISIS RETORIKA DALAM KAMPANYE PEMILUKADA DKI JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RETORIKA DALAM KAMPANYE PEMILUKADA DKI JAKARTA"

Transkripsi

1 ANALISIS RETORIKA DALAM KAMPANYE PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012 (Studi Kualitatif Analisis Retorika Jokowi-Ahok Dalam Debat Kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012) Nicki Hardyanti ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Retorika dalam Debat Kampanye Pemilukada DKI Jakarta Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis retorika yang digunakan kandidat calon Gubernur Jokowi-Ahok pada video rekaman debat kampanye pemilukada DKI Jakarta Berkaitan dengan hal tersebut peneliti menggunakan teori yang dianggap relevan yaitu teori public speaking dan kampanye politik. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang menjelaskan fenomena atau gejala dari suatu objek yang bersifat tunggal atau parsial. Objek dalam penelitian ini adalah video debat Kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012 yang diselenggarakan oleh stasiun televisi swasta. Adapun televisi swasta yang menyelenggarakan acara debat tersebut adalah stasiun Metro TV, Jak TV, dan tv One. Pengambilan data maupun informasi berdasarkan sumber bacaan dan internet. Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa Jokowi dan Ahok pada debat kampanye pemilukada DKI Jakarta 2012 ini, mereka memahami dan menerapkan elemen-elemen penting dalam membangun keberhasilan sebuah retorika. Dari penelitian yang didapat, Jokowi dan Ahok berhasil menerapkan aplikasi dari teori ilmu retorika yang berpendapat bahwa ada tiga jenis pendekatan untuk keberhasilan dalam mempersuasi audiens yakni logos, pathos, dan ethos. Kata kunci : Retorika dan Kampanye Politik 1

2 PENDAHULUAN Konteks Masalah Dewasa ini istilah retorika mengalami perkembangan dengan hadirnya istilahistilah baru seperti speech communication, presentation, bahkan public speaking. Retorika penting untuk diketahui karena apabila seseorang dapat menerapkan dengan baik teknik-teknik dan prinsip retorika, maka dapat dipastikan orang tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Retorika (public speaking) banyak digunakan dalam berbagai hal, misalnya retorika dalam kampanye, khususnya kampanye politik. Retorika merupakan salah satu kunci sukses didalam suatu kampanye politik karena pada saat inilah tim sukses kampanye menggunakan kata-kata yang menarik simpati masyarakat dalam mengkomunikasikan ideologi ataupun program kerja yang mereka tawarkan sehingga nantinya mendapatkan dukungan pada saat pemilihan umum (pemilu). Jokowi-Ahok menggunakan seni berbicara (retorika) dan teknik penyampaiannya dengan baik. Sehingga masyarakat terpengaruh dan yakin untuk memilih Jokowi-Ahok sebagai Gubernur DKI, karena masyarakat mengganggap mereka dapat membawa Jakarta kearah perubahan baru seperti motto yang mereka sampaikan dalam kampanye mereka yaitu Jakarta Baru. Selain menyelenggarakan kampanye, Jokowi-Ahok juga wajib mengikuti acara debat dengan calon pemimpin lainnya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis retorika kandidat calon pemipin khususnya pada Pemilukada DKI Jakarta 2012 sehingga pasangan Jokowi-Ahok terpilih dalam Pemilukada tersebut. Peneliti memilih menganalisis video rekaman debat calon pemimpin daerah dalam menyampaikan visi dan misi mereka dalam membangun DKI Jakarta menjadi lebih maju berdasarkan video rekaman yang diselenggarakan oleh tiga stasiun televisi swasta. Fokus Masalah Fokus masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana analisis retorika Jokowi-Ahok dalam debat kampanye pemilukada DKI Jakarta 2012? 2

3 KAJIAN PUSTAKA Tradisi Retorika dalam Komunikasi Bangsa Yunani kuno telah memiliki sinonim untuk istilah komunikasi yang dikenal dengan istilah retorika. Aristoteles memandang retorika sebagai sesuatu yang secara inheren diresapi oleh semua orang. Bagi Aristoteles retorika adalah seni persuasi, suatu yang harus singkat, jelas dan meyakinkan, dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang bersifat memperbaiki (corrective), memerintah (instructive), mendorong (suggestive) dan mempertahankan (defensive). Puncak peranan retorika sebagai ilmu pernyataan antar manusia juga ditandai oleh munculnya Demosthenes dan Aristoteles. Demosthenes ( ) di zaman Yunani itu termasyur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancamana raja Philipus dan Mecedonia.(Effendy, 2003:3). Menurut Aristoteles, aspek terpenting dalam teori dan dasar pemikiran retorika adalah tiga jenis pendekatan untuk mempersuasi audiens, yakni logos, pathos, dan ethos. Sejarah Retorika Retorika di zaman Yunani memiliki uraian yang sistematis bahwa retorika diletakkan pertama kali oleh orang Syracuse (sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia). Pada zaman ini, koloni tersebut diperintah oleh para tiran yang senang menggusur tanah rakyat. Sekitar tahun 465 SM, rakyat melancarkan revolusi untuk merebut tanah mereka yang telah diambil dan akhirnya pemerintah mengembalikan lagi tanah rakyat kepada pemilik yang sah. Dalam hal pengambilan tanah ini, pemilik tanah harus sanggup meyakinkan dewan juri di pengadilan, karena pada saat itu tidak ada pengacara ataupun sertifikat tanah. Untuk membantu memenangkan hak mereka di pengadilan, Corax menulis makalah retorika yang diberi nama TechneLogon (seni kata-kata). Makalah ini berbicara tentang teknik kemungkinan. Aristoteles melanjutkan kajian retorika ilmiah dengan menciptakan lima tahapan penyusunan pidato yang dikenal dengan Lima HukumRetorika. Retorika mengalami perubahan pada zaman Romawi, perubahannya yaitu orang-orang Romawi hanya mengambil segi-segi kepraktisan saja yang ada di studi 3

4 retorika tersebut. Retorika pada abad pertengahan mengalami kegelapan. Dalam hal ini, retorika dianggap sebagai kesenian jahiliah. Akhirnya renaissance (masa pencerahan) membawa retorika menjadi retorika modern. Public Speaking Istilah public speaking berawal dari para ahli retorika, yang mengartikan sama yaitu seni (keahlian) berbicara atau berpidato (Olii, 2008:2). Public Speaking juga dapat didefenisikan sebagai proses berbicara kepada sekelompok orang secara sengaja serta ditujukan untuk menginformasikan, mempengaruhi ataupun menghibur pendengar (Yanuarita, 2012 : 9). Whitman dan Boase (1983) mengatakan bahwa dalam penggunaannya yang lebih kontemporer, public speaking berfungsi untuk menarik perhatian, menghibur, memberikan informasi, mempertanyakan suatu perkara, membujuk, meyakinkan, memberikan rangsangan, memberikan kritikan, membentuk kesan, memperingatkan, membangun semangat, memberikan instruksi, menyajikan sebuah penelusuran, menggerakan massa, dan menyamarkan suatu perkara (Mulyana, 2009:2). Elemen-Elemen Public Speaking (retorika) 1. Elemen-elemen didalam membangun keberhasilan public speaking (retorika) menurut buku yang berjudul Retorika Modern karangan Jalaluddin Rakhmat (2011) yaitu: a. Pembicara harus mampu memilih topik dan tujuan b. Pembicara harus merumuskan judul c. Pembicara harus menentukan tujuan d. Pembicara harus mampu menyusun pidato e. Pembicara harus membuat garis-garis besar pidato f. Pembicara harus dapat memilih kata-kata g. Pembicara harus mampu membuka pidato h. Pembicara harus mampu menyampaikan isi pidato i. Pembicara harus mampu menutup pidato Berkaitan dengan uraian diatas, penulis menjelaskan bahwa topik yang baik harus sesuai dengan kriteria topik yang telah ditentukan. Pembicara juga harus 4

5 menentukan tujuan umum dan tujuan khusus dari pidato. Pembicara harus mengetahui bahwa membuka pidato merupakan bagian penting dan menentukan dalam kelangsungan pidato. 2. Elemen- elemen didalam membangun keberhasilan public speaking (retorika) menurut buku yang berjudul The Art of Public Speaking karangan Stephen E Lucas (2001) yaitu: a. Persiapan sebelum pidato b. Menyusun isi pidato c. Menyajikan pidato Berkaitan dengan uraian diatas, penulis menjelaskan bahwa banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum berpidato, misalnya pembicara harus mengetahui banyak hal yang berhubungan dengan topik yang akan disampaikan. Pembicara menyusun kata sambutan ataupun pengantar pidato merupakan langkah awal dalam penyusunan sebuah pidato. Pembicara menggunakan bahasa yang jelas dan tepat merupakan kunci utama dalam menyajikan sebuah pidato. 3. Elemen- elemen didalam membangun keberhasilan public speaking (retorika) menurut buku yang berjudul A Practical English For Public Speaking karangan Yayang G.H. Mulyana (2009) yaitu: a. Pembicara b. Saat atau kesempatan pada saat menyampaikan pidato (occasion) c. Khalayak (audience) Berkaitan dengan uraian diatas, penulis menjelaskan bahwa pembicara yang baik harus dapat menemukan topik yang menarik untuk disampaikan. Sebuah pidato harus sesuai dengan situasi atau kesempatan ketika pidato itu akan disampaikan. 4. Elemen-elemen didalam membangun keberhasilan public speaking (retorika) menurut buku yang berjudul Public Speaking karangan Helena Olii (2008) yaitu: a. Pembicara harus menentukan topik dan tujuan b. Pembicara harus mampu menganalisis situasi dan publik c. Pembicara harus memperhatikan cara membuka pidato 5

6 d. Pembicara harus memperhatikan cara menutup pidato Berkaitan dengan uraian diatas, penulis menjelaskan bahwa dalam menyusun topik yang baik dapat dibuat melalui pengalaman pribadi, hobi dan keterampilan, berdasarkan pengalaman pekerjaan atau profesi. Pembicara harus mampu menganalisis situasi dengan memperhatikan jenis pertemuan, tempat pertemuan, fasilitas, dan waktu pertemuan. Pembicara harus memiliki pedoman dalam membuka pidato. Kampanye Politik Tujuan kampanye secara umum yaitu untuk memobilasi dan melibatkan orang-orang dalam menyebar luaskan informasi secara tertulis maupun tidak tertulis, melakukan perubahan terhadap perilaku, serta mempersuasi orang untuk mengerti, memahami, dan melakukan sesuatu.(liliweri, 2011:677). Defenisi dari kampanye politik yaitu periode yang diberikan oleh panitia pemilihan umum kepada semua peserta, baik partai politik atau perorangan, untuk memaparkan program-program kerja dan mempengaruhi opini publik sekaligus memobilisasi masyarakat agar memberikan suara kepada mereka sewaktu pencoblosan. Tidak hanya itu, kampanye politik juga mengkomunikasikan intensi dan motivasi partai politik atau kontestan individu dalam memperbaiki kondisi masyarakat.(firmanzah, 2008: 271). Kampanye politik biasanya juga dapat didengar didalam debat politik. Debat politik merupakan proses pendewasaan politik masyarakat melalui tukaran pikiran yang mengandung dua makna, yaitu makna politisi dan makna sosiologis. Setelah megetahui elemen-elemen didalam membangun keberhasilan public speaking (retorika), oleh karena itu peneliti akan meneliti lebih dalam elemen-elemen keberhasilan public speaking (retorika) yang terdapat dalam tiga video, khususnya pada elemen komunikator, pesan, dan penyampaian. Didalam elemen komunikator yamg diteliti lebih dalam yaitu kredibilitas dan penampilan. Pada elemen pesan yang diteliti lebih dalam yaitu sub bagian tentang cara membuka pidato, menggunakan kata-kata yang jelas, menggunakan kata-kata yang menarik, topik yang menarik dan sesuai dengan khalayak, serta penutup pidato. Pada elemen 6

7 penyampaian yang diteliti lebih dalam yaitu pada sub bagian tentang kontak mata, olah visual (ekspresi), serta olah vokal (intonasi). METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didasarkan pada penafsiran dengan konsep-konsep yang umumnya yang tidak memberikan angka numeric seperti etnometodologi, dan metode ini dianggap berdasarkan interpretatif (Stokes, 2006:15). Objek Penelitian Objek penelitian ini berfokus dari rekaman tayangan yang diselenggarakan oleh stasiun televisi swasta Metro TV, Jak TV dan tv One. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Metode Observasi 2. Studi Kepustakaan Teknik Analisis Data Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.(sugiono, 2009:334) PEMBAHASAN 1. Video Debat di Metro tv Jokowi dan Ahok sebagai komunikator dalam hal ini memiliki kredibilitas yang tidak dapat diragukan. Jokowi pernah menjabat sebagai walikota Solo. Kemampuan intelektual yang dimiliki Jokowi dan Ahok sebagai komunikator yaitu dilihat dari mereka mampu menjawab pertanyaan dalam setiap segmen. Jokowi menilai penyelesaian masalah melalui pendekatan pribadi kepada masyarakat merupakan kekuatannya sebagai calon pemimpin di Jakarta. Penampilan Jokowi-Ahok dalam 7

8 video debat yang pertama, mereka berpenampilan dengan memakai baju kemeja kotak-kotak yang menjadi ciri khas mereka dan memakai celana berbahan kain berwarna hitam, serta memakai sepatu yang juga berwarna hitam. Penyampaian pesan oleh Jokowi-Ahok dilihat dari kontak mata, mereka mampu menciptakan kontak mata yang baik sehingga audiens tertarik untuk memperhatikan mereka. Olah visual mereka, bahwa Ahok lebih dominan daripada Jokowi dalam memperlihatkan ekspresi wajah dan gerak tubuh. Dilihat dari olah vokal, Ahok juga terdengar lebih vokal, artikulasinya sangat jelas, volume suaranya tinggi, dan penekanan dalam setiap pernyataannya juga tepat, sedangkan Jokowi terdengar datar. 2. Video Debat di Jak TV Jokowi dan Ahok memperlihatkan kredibilitas mereka didalam setiap segmen dengan menjawab semua pertanyaan dan menunjukkan suatu pembuktian. Penampilan Jokowi dan Ahok juga memakai baju kemeja dengan motif kotak-kotak dan memakai celana berbahan kain berwarna hitam. Makna dari kemeja kotak-kotak ini adalah bahwa beberapa kotak yang menjadi tantangan bagi mereka dan para kandidat gubernur lain adalah masalah tata kelola kependudukan, pendataan melalui e-ktp, masalah kemacetan, penyediaan transportasi massal, dan tata kelolah wilayah. Dalam membuka pidato, calon kandidat gubernur dan wakil gubernur diberikan kesempatan untuk menyampaikan opening statement (dalam hal ini menyampaikan visi dan misi secara umum). Jokowi dalam menyampaikan opening statement, memberikan salam dan memanjatkan rasa puji dan syukur serta mengucapkan rasa terima kasih mereka karena sudah dipilih untuk masuk dalam putaran kedua. Dari seluruh segmen, dapat dikatakan bahwa Jokowi dan Ahok dalam menyampaikan pesan mereka, mereka menggunakan kata-kata yang jelas sehingga mudah dimengerti oleh audiens, semua kata yang mereka ucapkan menggunakan istilah yang spesifik dan sederhana. Mereka terlihat mampu memandang mata audiens yang cukup banyak sehingga audiens sungguh-sungguh memperhatikan mereka. Olah visual yang ditunjukkan oleh Jokowi dan Ahok dalam seluruh segmen, dapat dilihat bahwa ekspresi wajah Jokowi terlihat datar namun pasti, sedangkan ekspresi wajah yang 8

9 diperlihatkan Ahok begitu sangat bersemangat dan emosional dalam menyampaikan visi dan misi mereka. 3. Video Debat di tv One Video debat yang ketiga ini berbeda dengan video debat yang sebelumnya, karena dalam acara debat yang ketiga ini, dua calon kandidat gubernur tidak hadir didalam forum tersebut dikarenakan ada acara penting yang mendadak. Acara debat yang ketiga ini dilakukan dengan cara teleconference. Jokowi menunjukkan kredibilitasnya sebagai pembicara (komunikator) pada saat beliau menjawab pertanyaan tentang money politic. Jokowi dengan tegas membantah tentang hal tersebut, dan beliau juga mencoba mengajak pemandu acara dan audiens untuk berfikir darimana caranya, Jokowi ini bisa money politic sementara beliau saja tidak memiliki dana sebesar 15 Milyar untuk biaya kampanye. Jokowi menegaskan bahwa biaya mereka berkampanye itu 90 % merupakan hasil sumbangan. Jokowi dalam debat ini berpenampilan dengan baju kemeja putih dan celana berbahan kain berwarna hitam. Dengan memakai kemeja berwarna putih ini, Jokowi berharap dengan kesucian niat baik yang mereka miliki, mereka ingin membangun kota Jakarta menjadi kota Jakarta yang lebih baik lagi, serta menunjukkan bahwa mereka merupakan figure (tokoh) yang sederhana, namun mereka yakin dan pasti bisa dalam mewujudkan visi dan misi mereka. Jokowi dalam debat kali ini dalam menyampaikan pesannya tetap terdengar penuh dengan kesungguhan. Karena dalam debat ini Jokowi dan audiens tidak bertemu secara langsung, melainkan dengan teleconference, jadi kontak mata antara Jokowi dan audiensnya tidak terjadi, namun audiens tetap dapat melihat ekspresi wajah Jokowi pada saat menyampaikan visi dan misinya. Olah visual yang ditunjukkan oleh Jokowi dalam seluruh video ini dapat dilihat bahwa ekspresi wajah Jokowi mengelurakan senyuman kecil yang penuh makna sambil menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya. Olah visual yang dimiliki Jokowi ini merupakan salah satu alasan rakyat menengah kebawah untuk memilih Jokowi karena beliau terkesan memiliki pembawaan yang sabar dan tidak emosional seperti yang 9

10 ditunjukkan oleh pasangan Foke-Nara. Olah vokal yang ditunjukkan Jokowi sama dengan seperti video yang pertama dan kedua, karena ciri khas Jokowi yang lain yaitu selain baju kotak-kotaknya, olah vokal Jokowi terdengar lebih santai, terdengar jelas, tidak terlalu cepat, dan penggunaan jedanya juga tepat. PENUTUP Simpulan Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah bahwa Jokowi dan Ahok pada debat kampanye pemilukada DKI Jakarta 2012 ini, mereka memahami dan menerapkan elemen-elemen penting dalam membangun keberhasilan sebuah retorika. Dari penelitian yang didapat, Jokowi dan Ahok berhasil menerapkan aplikasi dari teori ilmu retorika yang berpendapat bahwa ada tiga jenis pendekatan untuk keberhasilan dalam mempersuasi audiens yakni logos, pathos, dan ethos. Jokowi dalam menyampaikan pesannya, ekspresi wajahnya terlihat datar namun jawabannya pasti dan tidak menimbulkan kebingungan pada audiens. Sedangkan Ahok memiliki gaya tersendiri yaitu lugas, tegas, dan berwibawa sehingga membuat audiens semakin bersemangat dalam mendengarkan penajaman visi dan misi mereka. Verbal agresif yang ditunjukkan Ahok juga dapat menambah semangat audiens ataupun penonton untuk memilih kedua pasangan ini sebagai gubernur dan wakil gubernur. Saran 1. Saran Penelitian Peneliti menyarankan kepada orang-orang yang akan melakukan public speaking, misalnya dalam hal pidato kampanye, maupun pidato-pidato yang lain sebaiknya seorang pembicara atau komunikator terlebih dahulu mencari pengetahuan dari berbagai sumber bacaan ataupun sumber lainnya mengenai elemen-elemen didalam membangun keberhasilan public speaking (retorika) agar public speaking (retorika) dapat berjalan dengan sukses. 2. Saran Dalam Kaitan Akademis 10

11 Peneliti mengharapkan adanya penelitian-penelitian baru yang berkaitan dengan retorika agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa ilmu komunikasi khususnya mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU. 3. Saran Dalam Kaitan Praktis Peneliti juga menyarankan sebaiknya adanya penambahan sumber referensi ataupun sumber teori yang berkaitan dengan public speaking (retorika). DAFTAR PUSTAKA Ali, Denny Januar Politik Yang Mencari Bentuk. Depok: PT LKiS Pelangi Aksara Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Effendy, Onong Uchyana Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti Firmanzah Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Latief. T.A Dasar-dasar Rhetorica Komunikasi dan Informasi. Medan: Firma Liliweri, Alo Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Laskar Aksara Lucas, E.Stephen The Art Public Speaking. New York.: The Mc Graw-Hill Mulyana, Yayan G.H A Practical Guide English For Public Speaking. Jakarta: Kesaint Blanc. Olii, Helena Public Speaking. Jakarta: PT Mancanan Jaya Cemerlang Rakhmat, Jalalaludin Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Rakhmat, Jalalaludin Retorika Modern. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Stokes, Jane How to Do Media and Cultural Studies. Diterjemahkan oleh Santi Indra Astuti. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka Sugiono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Yanuarita. Andri. Langkah Cerdas Mempersiapkan Pidato & MC. Yogyakarta: Teranova Books 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa simbol dan tanda-tanda dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pencitraan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal penting dalam kehidupan bersosial. Melalui pencitraan, manusia memilih hal yang akan dilakukan dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing.

Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing. Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing. The New Webster s International Encyclopedia, 1996: Oratory, also call rhetoric,

Lebih terperinci

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi, sudah tentu melaksanakan pemilu sebagai perwujudan kedaulatanan rakyat. Seperti yang tertulis dalam Undang-undang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN

PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN 2014 (Studi Kasus Retorika Debat Calon Presiden 2014 Mengenai Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial) Heru Ricky

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang sudah dikembangkan sejak zaman Yunani kuno. Dialektika adalah metode untuk mencari kebenaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

Modul ke: Public Speaking. Ruang Lingkup Public Speaking. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

Modul ke: Public Speaking. Ruang Lingkup Public Speaking. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Modul ke: 01 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Public Speaking Ruang Lingkup Public Speaking Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Public Speaking Ruang Lingkup Public Speaking 1. Sejarah Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada politisi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Politisi unjuk gigi dengan kedudukan,

Lebih terperinci

Perkembangan Ilmu Komunikasi

Perkembangan Ilmu Komunikasi Nuria Astagini Perkembangan Ilmu Komunikasi Sesi -2 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya 2013 Tradisi Retorika dan Public Speaking Berasal dari kehidupan sehari-hari pada zaman Yunani

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Muhadharah 1. Definisi muhadharah. Muhadharah berasal dari bahasa Arab, yaitu Muhadharah dan bentuk jamaknya yaitu Muhadharatan yang artinya kuliah, pidato. 1 Muhadharah yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan beserta pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai makna tayangan debat calon Gubernur Jabar di televisi bagi

Lebih terperinci

RETORIKA. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

RETORIKA. Tine A. Wulandari, M.I.Kom. RETORIKA Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Sejarah menunjukkan bahwa public speaking yang kita kenal dewasa ini berakar dari tradisi politik peradaban Yunani Kuno. Asal mula public speaking tidak pernah terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia lima tahun sekali melaksanakan pemilihan umum baik itu Legislatif maupun Presiden, pada tanggal 9 April 2014 yang lalu telah dilaksanakan Pemilihan Umum Legislatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah medium audiovisual yang hidup, dengan demikian lebih mengutamakan gerak atau moving/acting, bahkan ada yang berpendapat bahwa gambar yang ditayangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat

Lebih terperinci

MEDAN FIRST TOASTMASTERS CLUB DAN KEMAMPUAN BERETORIKA

MEDAN FIRST TOASTMASTERS CLUB DAN KEMAMPUAN BERETORIKA MEDAN FIRST TOASTMASTERS CLUB DAN KEMAMPUAN BERETORIKA (Studi Korelasional Pengaruh Medan First Toastmasters Club terhadap Kemampuan Beretorika Anggota Kelompok) Helen Semmila Ginting Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA (Studi Korelasional Tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU) Bonar Sibarani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon 95 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon Kepala Daerah dalam pilkada Sidoarjo 2010 Pemilihan kepala daerah secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perhelatan akbar pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden di Indonesia setiap calon pasangan yang maju menggunakan berbagai cara untuk membangun image

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang ada di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

sebagai bentuk eksistensi.

sebagai bentuk eksistensi. BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terkait dengan penggunaan media sosial sebagai sarana eksistensi oleh mahasiswa FISIP UNS angkatan 2015, maka penulis menemukan beberapa

Lebih terperinci

RETORIKA Dwi Budiyanto

RETORIKA Dwi Budiyanto sejarah RETORIKA Dwi Budiyanto Email: dwi_budiyanto@uny.ac.id. twitter: @dwiboediyanto Zaman yunani kuno Syracuse, Sicily, Greek 450 SM Figur sentral : Corax dan Tisias. Keduanya dikenal sebagai inventor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI

PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI 1 2 3 PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI Disampaikan Pada Agenda Pembinaan Etosesr Angkatan 2014, Yang Diselenggarakan Oleh Beastudi Etos Samarinda Dompet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat atau pengutaraan apa yang terumus dalam pikiran sebagai hasil dari pemikiran. Menurut The Webster

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan pendapatnya atau alasan (KBBI, 2005: 240). Menurut Widyamartaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

87 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, PT Refika Aditama, Bandung. 2006. Ardianto, Elvinaro dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa seharusnya menjadi sarana pencerahan dan transformasi nilainilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara apa adanya. Media sebaiknya tidak memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perfilman Indonesia pada saat ini adalah kelanjutan dari tradisi tontonan rakyat sejak masa trandisional, dan masa penjajahan sampai masa kemerdekaan.film adalah

Lebih terperinci

Dini Oktiari Kata Kunci: Persepsi, Pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta, Teori Uses and Gratification

Dini Oktiari Kata Kunci: Persepsi, Pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta, Teori Uses and Gratification PERSEPSI MAHASISWA FISIP USU TERHADAP PEMBERITAAN KINERJA GUBERNUR DKI JAKARTA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Tayangan Pemberitaan Kinerja Jokowi -Ahok dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemilihan langsung kepala daerah (Pilkada). Momen-momen politik. berjalannya proses politik di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan pemilihan langsung kepala daerah (Pilkada). Momen-momen politik. berjalannya proses politik di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pada saat ini momen-momen politik begitu banyak terjadi dan melibatkan masyarakat secara luas seperti melalui pemilihan umum secara langsung anggota

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penulisan Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi yang terjadi antara satu pihak dengan pihak yang lain. Memenuhi kebutuhan kita sebagai mahluk sosial, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya serta merta berhubungan dengan seks dan hura-hura saja, namun. sebuah kesenangan juga berhubungan dapat dengan materi.

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya serta merta berhubungan dengan seks dan hura-hura saja, namun. sebuah kesenangan juga berhubungan dapat dengan materi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hedonisme sudah menjadi bagian dari gaya hidup di kalangan masyarakat Indonesia sekarang ini. Hedonisme merupakan sebuah gaya hidup di mana kesenangan menjadi sebuah

Lebih terperinci

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN (Studi Deskriptif Kuantitatif Fungsi Media Radio Star Fm Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What s New Pada Program BukakDasar Bagi Mahasiswa) Putri Nazria

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap penonton Surabaya terhadap tayangan E-News Net TV secara keseluruhan cenderung positif. Jika dilihat

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi tahun 1998 merupakan langkah awal sistem demokrasi di indonesia yang membawa pada sistem politk yang sifatnya terbuka. Hal tersebut memungkinkan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi.

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi tak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia selamanya, komunikasi digunakan sebagai media penyampaian pesan dari individu ke individu maupun kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasal 18 Undang - Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa, Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasal 18 Undang - Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa, Negara Kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasal 18 Undang - Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah-daerah provinsi itu dibagi atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING KADER PKK KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING KADER PKK KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG PELATIHAN PUBLIC SPEAKING KADER PKK KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG oleh: Tarcisia Sri Suwarti, Jafar Sodiq, Nuning Zaidah, Gampang Nurcahyo FPBS, Universitas PGRI Semarang tarcisiasrisuwarti@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) dapat dibedakan dalam dua jenis, yakni pemilukada langsung dan pemilukada tidak langsung. Faktor utama yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.HASIL PENELITIAN PERAN MEDIA MASSA DALAM MEMPENGARUHI PERSPEKTIF DAN SIKAP MEMILIH PEMILIH PEMULA DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014 Dalam bab ini penulis menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga 1. Latar Belakang Dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat di iringi dengan semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga selalu berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat untuk memilih Calon Presiden. Sudah dua kali Indonesia mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF KOMUNIKASI PERSUASIF Kata persuasi bersumber dari istilah persuasio (kata kerjanya persuadere), yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Komunikasi persuasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari hampir seluruh aktivitas manusia selalu berhubungan dengan media massa. Baik media massa cetak seperti koran, tabloid, dan majalah atau media massa

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL oleh : Timbul Hari Kencana NPM. 10144300021 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini, diuraikan segala hal mengenai pendekatan penelitian yang digunakan, data dan sumber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah euforia masyarakat yang sangat mengutamakan hal yang bersifat baru dan kekinian, ilmu komunikasi seolah hadir sebagai disiplin ilmu modern yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU (Studi Kasus Strategi Komunikasi Politik Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar pada Masa Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah Pematangsiantar

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perasaan akan memberi makna atas stimuli tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan

BAB VI PENUTUP. perasaan akan memberi makna atas stimuli tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan BAB VI PENUTUP Bagian ini akan memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan yang diperoleh setelah melakukan analisis dan interpretasi terhadap hasil penelitian, serta berisi pula saran

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian mengenai Motif Penonton Remaja Surabaya dalam Menonton Sinetron Komedi Kelas Internasional Net, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa motif yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi digulirkan akhir Mei 1998, kebebasan media massa di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pemberitaan media tidak lagi didominasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI Ruang Lingkup Sosiologi komunikasi Fakultas Komunikasi Program Studi Hubungan Masyaraakt TatapMuka Kode MK DisusunOleh 01 85005 Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Liberalisasi politik yang hadir bersamaan dengan liberalisasi ekonomi dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam pemilihan umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman segala sesuatu aktifitas kerja dilakukan secara efektif dan efisien serta dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM) ETIK UMB Modul ke: 14 Fakultas PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM) Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR Semua orang dapat, tetapi tidak semua

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Tanpa bahasa, tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas

Lebih terperinci