Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia"

Transkripsi

1 Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Lies Sudibyo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara. Jl Letjen Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo Telp , fax Abstrak Pendidikan merupakan hak asasi manusia (HAM) sebagaimana diatur dalam Pasal 28C UUD 1945 yakni bahwa setiap warga negara berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Untuk melaksanakan ketentuan pasalpasal UUD 1945 tersebut dikeluarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 11 ayat (1) ditetapkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Salah satu upaya untuk melaksanakan amanat UUD 1945 dan ketentuan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ialah menggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan di Indonesia antara lain melalui cara pembelajaran e-learning atau juga cara pembelajaran distance learning. Komponen teknologi informasi merupakan subsistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dibutuhkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia (brainware). Teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari sistem elektronik seperti yang diatur dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peranan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan menurut PUSTEKKOM meliputi teknlogi informasi sebagai; ketrampilan (skill) dan kompetensi, sebagai infrastruktur pendidikan, sumber bahan ajar, alat bantu dan fasilitas pendidikan, dan manajemen pendidikan. Sedang dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi meliputi dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif harus diatasi oleh penyelenggara pendidikan (sekolah, guru), orang tua, dan pemerintah. Kata-kata kunci : Teknologi informasi, Pendidikan Pendahuluan Sebagaimana telah diketahui umum bahwa negara memiliki tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang berbunyi, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan. Tujuan nasional ini kemudian dijabarkan dalam Pasal 31 ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia (UUD 1945 Hasil Amandemen). Apabila dikaitkan dengan hak asasi manusia (HAM) maka memperoleh pendidikan ini merupakan hak setiap Warga Negara Indonesia seperti yang diatur dalam Pasal 28C Undang-Undang Dasar 1945 ayat (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia 175

2 Lies Sudibyo. Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Amanat Undang-Undang Dasar 1945 ini harus dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia yakni dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.pasal 1 ayat (1) ini mengamanatkan bahwa pelaksanaan pendidikan harus dilaksanakan pemerintah dan pemerintah daerah, bahkan juga masyarakat terencana, terpadu dan berkesinambungan. Untuk itu Pasal 11 ayat (1) menetapkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (UU No. 20 Tahun 2003). Upaya pemerintah untuk melaksanakan amanat UUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 tersebut di atas antara lain dengan menerapkan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan agar terselenggara pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara benarbenar terwujud. Mengenai teknologi informasi ini telah diatur melalui UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di dalam Pasal 1 ayat (3) ditetapkan Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi (UU No. 11 Tahun 2008). Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa memiliki dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa beda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya, di mana sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercita untuk memfasilitasinya. Namun demikian dampak negatif teknologi informasi juga harus diperhatikan, karena dengan penggunaan teknologi informasi ini orang akan semakin mudah melakukan kecurangan atau pelanggaran demi keuntungan pribadi, misalnya yang sekarang sedang menjadi perhatian dunia akademis adalah plagiasi karya orang lain. Di Indonesia yang termasuk sebagai negara berkembang di mana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Kesediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini disebabkan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, hanya di kota-kota besar saja yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah perkembangan pendidikan menjadi terhambat dan juga tidak merata (Dede Yahya, 2011). Informasi melalui media internet bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Melalui penggunaan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Metode yang mulai diterapkan yaitu cara pembelajaran e-learning atau juga cara pembelajaran distance learning. Cara belajar WIDYATAMA 176

3 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA dengan sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas di berbagai daerah di Indonesia. Indonesia yang notabene adalah sebuah negara berkembang dengan penduduk yang besar tentu mengalami banyak kendala dalam hal pendidikan. Kendala dapat berasal dari kurikulum yang sering berubah, sehingga juga akan berpengaruh terhadap sistem pembelajaran dalam sekolah. Para pendidik seringkali kebingungan dalam menyikapi hal tersebut dan dampaknya akan langsung menuju kepada peserta didik. Hal ini menjadi masalah yang serius menimpa dunia pendidikan Indonesia sekarang ini yakni menjadikan rendahnya mutu pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011, peringkat pendidikan Indonesia berada di posisi 69 di antara 127 negara di dunia. Bahkan Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darusalam yang berada di peringkat 34, sedangkan yang masuk kelompok pencapaian tinggi adalah Jepang pada posisi satu di dunia. Di sinilah ada celah bagi teknologi informasi untuk berperan atau berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi (Nella Hutasoit, 2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan di mana memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan menajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam menguasai teknologi informasi, mulai dari ketrampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM, dan sebagainya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg dalam G. Gunawan (2009), dengan berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maka ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) dari pelatihan ke penampilan, 2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, 3) dari kertas ke on line atau saluran, 4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Dalam proses pendidikan, komunikasi dilakukan dengan menggunakan mediamedia komunikasi seperti telepon, komputer, internet, , dan sebagainya. Interaksi antara guru/dosen dan siswa/mahasiswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka, tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru/dosen dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa/mahasiswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang 177 WIDYATAMA

4 Lies Sudibyo. Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin popular saat ini ialah e-learning, yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi, khususnya internet. Dalam dunia pendidikan keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM, 2006). Untuk itulah maka peran teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan meliputi: 1) teknologi informasi sebagai ketrampilan (skill) dan kompetensi, 2) teknologi informasi sebagai infrastruktur pendidikan, 3) teknologi informasi sebagai sumber bahan ajar, 4) teknologi informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan, 5) teknologi informasi sebagai manajemen pendidikan, 6) teknologi informasi sebagai sistem pendukung keputusan. Teknologi informasi dalam pendidikan bisa dipahami sebagai suatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganilisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia (Sukadi, 2008). Sejalan dengan itu, maka lahirnya teknologi informasi dalam pendidikan diawali adanya masalah dalam pendidikan itu sendiri. Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini adalah meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan kualitas/mutu pendidikan, relevansi dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh dunia pendidikan di Indonesia mulai pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi adalah masalah kualitas/mutu. Untuk itu ada tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan untuk pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu: pendekatan sistem, berorientasi pada siswa/mahasiswa, dan pemanfaatan sumber belajar. Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu didesain/perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam perancangan pembelajaran diperlukan langkah-langkah procedural yang meliputi; identifikasi masalah,analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media evaluasi pembelajaran. Prinsip berorientasi pada siswa/mahasiswa berarti bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari siswa/mahasiswa. Sedangkan, prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran siswa/mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengeahuan dan ketrampilan yang dibutuhkannya. Terkait dengan teknologi informasi dalam upaya memodernisasi pendidikan menurut Resnick (2002) ada tiga hal yang sangat penting, yaitu: 1) bagaimana kita belajar (how people learn), 2) apa yang kita pelajari (what people learn), 3) kapan dan di mana kita belajar (when and where people learn). Dengan mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut, maka peran teknologi informasi dalam memodernisasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan. Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar, maka WIDYATAMA 178

5 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA jawabannya adalah terkait dengan metode atau model pembelajaran. Cara berinteraksi antara guru/dosen dengan siswa/mahasiswa sangat menentukan model pembelejaran. Saat ini terjadi perubahan paradigm pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru/dosen dan peran guru/dosen dalam proses pembelajaran. proses pembelajaran seharusnya tidak mutlak bergantung pada guru/dosen lagi (instructor dependent), tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa (student centered learning). Guru/dosen tidak lagi dijadikan rujukan semua pengetahuan, tetapi lebih sebagai fasilitator. Peranan yang dapat dilakukan teknologi informasi (TI) dalam model pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara umum e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk, internet, intranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan CD ROM (W. Stallings, 2000). E- learning telah mendorong demokratisasi pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam pembelajaran kepada siswa/mahasiswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti yang termaktub dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajemukan bangsa Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: komplementer dan substitusi. Komplementer mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan pertemuan tatap muka masih berjalan, tetapi ditambah dengan model interaksi berbantuan teknologi informasi (TI). Sedangkan yang subtitusi, sebagian besar proses pembelajaran dilakukan berbantuan teknologi informasi (TI). Saat ini regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nsional No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, di mana e- learning dapat masuk memainkan peran. Enam prinsip di atas sangat penting untuk diingat agar e-learning betul-betul tepat sasaran dan mampu menggugah semangat belajar peserta didik dalam mengarungi samudra ilmu pengetahuan. Sehubungan dengan peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran, maka pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan meliputi: 1) Berbagi hasil penelitian, 2) Konsultasi dengan pakar, 3) Perpustakaan online, 4) Diskusi online, 5) Kelas online (Jamal Makmur Asmani, 2011: ). TIK khususnya internet telah banyak digunakan sebagai sumber informasi untuk menunjang pendidikan. Internet telah dimanfaatkan untuk menyebarkan berbagai hasil penelitian yang dilakukan di belahan dunia berbeda. Hal ini memungkinkan suatu hasil penelitian yang dilakkan oleh ahli di suatu negara dapat dimanfaatkan sebagai acuan oleh orang lain di belahan dunia yang lain. Saling berbagi hasil penelitian juga dapat mencegah terjadinya penelitian serupa yang berulang atau plagiasi. Internet juga banyak dimanfaatkan untuk berkonsultasi dengan pakar-pakar yang berada di tempat lain. Jaringan global yang hampir tanpa batas ini menyebabkan ruang dan jarak bukan lagi menjadi masalah. Seorang mahasiswa konsultasi dengan dosen pembimbing dapat melalui layanan , chatting, ataupun mailing list di internet. Perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang ditempatkan di internet. Perpustakaan online memungkinkan seseorang mahasiswa/siswa dapat mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan dengan 179 WIDYATAMA

6 Lies Sudibyo. Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia mudah, tanpa harus dibatasi oleh jarak dan waktu. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan di internet. Aplikasi diskusi online memungkinkan para pembelajar dapat saling bertukar pikiran, tanpa harus berkumpul di suatu tempat. Aplikasi kelas online dapat digunakan bagi lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh seperti Universitas Terbuka dan sekolah-sekolah terbuka (SMP Terbuka). Materi pelajaran dibuat interaktif dan menarik, sehingga kualitas belajar di kelas online tidak kalah dengan kualitas belajar di kelas biasa. Dalam perkembangan lebih lanjut, Alavi dan Gallupe dalam St. Mulyanta dan Marlon Leong(2009) mengemukakan tujuan dan peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan sebagai berikut : 1) Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan : memperbaiki competitive positioning; meningkatkan brand image; meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan kepuasan siswa; meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan kualitas pelayanan; mengurangi biaya operasi; serta mengembangkan produk dan layanan baru. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi di bidang teknologi informasi (TI) untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan meliputi a) Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi, b) Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Infrastruktur Pembelajaran, c) Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sumber Belajar. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi meliputi: 1) Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan, 2) Informasi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pembelajaran, 3) Menbagi pengetahuan antara satu peserta didik dengan yang lainnya, bersifat mutlak dan tidak berkesudahan, 4) Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajar, peserta didik, dan stakeholder, 5) Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai infrastruktur pembelajaran meliputi meliputi: 1) Saat ini bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia, 2) Peserta didik dan juga instruktur secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lain, 3) Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan di mana dan kapan saja, 4) Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pembelajaran, 5) The network is the school akan menjadi fenomena baru dalam dunia pendidikan. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sumber Belajar. Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya, para pengajar tersebar di berbagai belahan dunia, buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbarui secara kontinu. Maka menurut St. Mulyanta dan Marlon Leong (2011) ada sepuluh peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sumber bahan ajar, yaitu sumber ilmu pengetahuan, tempat bertemunya para pembelajar, melahirkan inisiatif dalam kegiatan belajarmengajar, alat pendukung mengatasi keterbatasan pancaindera, bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka kurikulum, penyeimbang gaya belajar individu, pengelolaan Institusi Pendidikan, pengelola Institusi Pendidikan, menjadi instruktur institusi pendidikan, mengubah institusi pendidikan menjadi pusat unggulan. WIDYATAMA 180

7 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Di dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan mempunyai dampak baik positif maupun negatif, sebagai akibat dari berkembangnya teknologi informasi itu sendiri. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya, dikarenakan pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Sehingga dalam dunia pendidikan keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponenkomponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa/mahasiswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan system komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikn untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan. Untuk itulah PUSTEKKOM (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi ) Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan menyatakan dampak positif pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan adalah untuk mengatasi masalah sebagai berikut : 1) Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia, 2) Negara Republik Indonesia merupakan negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan, hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata, 3) Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya, 4) Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional, 5) Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi, 6) Teknologi informasi dan komunikasi akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu, sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel. Adapun dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan menurut Christyn Elisabeth Siagian (2012) dapat dibedakan menjadi dua, yakni dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah: informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan, inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengahruskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan, sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem telnologi informasi dan komunikasi. Dampak negatif teknologi informasi dalam dunia pendidikan, antara lain: kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan, walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal, salah satu dampak negatif televise adalah melatih anak 181 WIDYATAMA

8 Lies Sudibyo. Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention). Terkait dengan dampak negatif dari teknologi informasi yang perkembangannya semakin meningkat namun memiliki kekurangan. Misalnya, pada e-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastic, serta hakikat manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial akan tergerus. Di samping itu, karena seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata. Kemudian juga bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal-hal ini jelas sangat menghambat berkembangnya pendidikan dalam teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu dapat dilihat beberapa dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan antara lain: 1) Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau filter dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan hidup. 2) Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan media internet. 3) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Di mana sistem pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal (Jamal Makmur Asmani, 2011). Upaya Mengatasi Dampak Negatif Pemanfaatan Teknologi Informasi di Dunia Pendidikan di Indonesia Agar pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan lebih optimal dan dilaksanakan dengan baik dan benar berikut ini ada beberapa upaya untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan menurut Dimas Pria Andika (2012), WIDYATAMA 182

9 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA antara lain : 1) Mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan teknologi informasi, 2) Tidak menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau sarana satusatunya dalam pembelajaran, misalnya tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library namun juga masih berkunjung ke perpustakaan, 3) Pihak-pihak pengajar baik guru, dosen, maupun orang tua memberikan pembelajaran etika dalam ber-teknologi informasi dan komunikasi agar dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika, 4) Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring informasi apa saja yang dapat doakses oleh para peserta didik di dunia maya, 5) Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task yang bertugas untuk menentukan standar operasi penegndalian dalam penerapan teknologi informasi. Hal ini meliputi keamanan teknologi, sistem rekap data, serta fungsi pusat penanganan bencana (Dede Yahya, 2011), 6) Menghindari penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di bawah umur dan lebih mengawasi pemakaiannya. Terkait dengan televisi: orang tua harus mewaspadai muatan pornografi, memperhatikan batasan umur penonton pada film yang tengah ditayangkan, mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel atau satelit, menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar. Terkait dengan komputer dan internet: orang tua hendaknya mewaspadai muatan pornografi digital (online maupun offline), orang tua hendaknya mewaspadai kekerasan pada game, cek history browser pada komputer anak untuk melihat apa saja yang sudah dilihatnya, meletakkan komputer pada tempat yang dapat diawasi, hindari penempatan komputer di dalam kamar, jika terpaksa meletakkan komputer dalam kamar anak, jangan melengkapi dengan fasilitas internet, perbanyak buku yang bersifat edukatif di rumah. Masalah lain yang muncul dari penggunaan teknologi informasi ini adalah asimetri akses, yakni akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumber daya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumber daya yang terbatas. Secara umum sekolah di kota-kota besar dengan fasilitas teknologi informasi yang memadai akan sangat jauh kesenjangannya dengan sekolah di daerah yang sangat terbatas akses teknologi informasinya, di mana peserta didik akan memiliki kemampuan akademik yang berbeda pula. Data di Kementerian pendidikan Nasional dan Kebudayaan menunjukkan bahwa sebanyak 90% SMA dan 95% SMK telah memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% SMA dan 10% SMK yang telah terhubungkan dengan internet. Di tingkat perguruan tinggi, data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa kesadaran dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. Analisis terhadap proposal teaching grant baru 29,69% yang memanfaatkan media berbasis teknologi komputer. Ketersediaan media berbasis teknologi informasi juga masih terbatas, hanya 15,54% perguruan tinggi negeri (PTN) dan 16,09% perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki ketersediaan media berbasis teknologi informasi. Sekitar 16,65% mahasiswa dan 14,59% dosen yang mempunyai akses terhadap teknologi informasi. Dari data statistic tersebut dapat dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. 183 WIDYATAMA

10 Lies Sudibyo. Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Penutup Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia antara lain meliputi : a) Teknologi informasi dan komunikasi sebagai ketrampilan (skill) dan kompetensi, b) Teknologi informasi dan komunikasi sebagai infrastruktur pembelajaran, c) Teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber belajar, d) Teknologi informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan, e) Teknologi informasi sebagai manajemen pendidikan. Dampak yang timbul dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan meliputi dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya meliputi : a) Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan, b) Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan, c) Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan, d) Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem teknologi informasi ini. Sedang dampak negatifnya antara lain : a) Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan, b) Walaupun system administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan system tersebut akan berakibat fatal, c) Dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention), d) Pelajar ataupun juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebihan, e) Terjadinya tindakan criminal di dunia maya (cyber crime), f) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, misalnya dalam kelas virtual atau e-learning, peserta didik cenderung kurang aktif karena tidak berinteraksi langsung dengan pengajar. Upaya mengatasi dampak negatif pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan dengan cara : a) Mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan khususnya untuk anak di bawah umur, b) Tidak menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, dalam arti misalnya tidak hanya men-download e-book, tetapi tetap membeli buku-buku cetak sebagai referensi, c) Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal tetapi tanpa menghilangkan etika, d) Pemerintah harus peka dalam memfilter/menyaring informasi yang dapat diakses oleh peserta didik, e) Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi, meliputi keamanan teknologi, sistem rekap data, serta fungsi pusat penanganan bencana, f) Menghindari penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di bawah umur dan lebih mengawasi pemakaiannya. WIDYATAMA 184

11 No.2 / Volume 20 / 2011 WIDYATAMA Daftar Rujukan Naskah Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen. Yogyakarta : Andi Offset Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Naskah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Christyn Elisabeth Siagian Website Dede Yahya, 2011, Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Pendidikan di Indonesia, website Dimas Pria Andika, 2012, Makalah: Dampak TIK dalam Dunia Pendidikan,website hlm. 5 Fajri Agusman, 2010, Pemanfaatan Teknologi Informasi, pada situs Gunawan, G Pentingnya Teknologi Informasi dalam pendidikan. Situs http: Jamal Makmur Asmani, 2011, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press. Nella Hutasoit, website PUSTEKKOM, 2006, Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas. Resnick, 2003, Using Information Technology A Practical Introduction to Computers & Communications (terjemahan Iwan Sofana), Jakarta: Informatika. St. Mulyanta dan Marlon Leong Membangun Multimedia Interaktif; Media Pembelajaran. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya. Sukadi, 2008, Progressive Learning; Learning by Spirit, Bandung: MQ Publishing. W Stallings, 2000, Education and Computer Communications, 6 th Ed, Prentice-Hall Inc. 185 WIDYATAMA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENDIDIKAN (KAJIAN PADA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENDIDIKAN (KAJIAN PADA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENDIDIKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENDIDIKAN (KAJIAN PADA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN) Abdul Haris Subarjo Bidang Keahlian Kewarganegaraan, Pancasila,

Lebih terperinci

DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN

DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN Yohannes Marryono Jamun Program Studi PGSD STKIP Santu Paulus, Jl.Ahmad Yani, No.10, Ruteng-Flores 86508 e-mail: ryojamun@gmail.com Abstract: The Impact of Technology

Lebih terperinci

MAKALAH PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI MAKALAH PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Oleh : ATIN PRIHATIN 1215070120 JURUSAN SISTEM INFORMASI COMPUTER BUSSINES MANAGEMENT STMIK BINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang. terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang. terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi

Lebih terperinci

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DI INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DI INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DI INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR Oleh : I Gusti Ngurah Triyana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar ngrtriyana@gmail Diterima 09 Januari

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum TIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum TIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum TIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 KAPITA SELEKTA 2009 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, media, dan informatika,

Lebih terperinci

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Eko Yuliandi TKJ ITB / SEAMOLEC 2011/2012 PENDAHULUAN A: Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

Lebih terperinci

Kurikulum Berbasis TIK

Kurikulum Berbasis TIK PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

Pengembangan Kapasitas Institusi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta)

Pengembangan Kapasitas Institusi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta) PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2007 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (Perguruan Tinggi Swasta) K-3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu bagian dari proses pertumbuhan seseorang yaitu dalam mengenal, mempelajari, mengetahui, menganalisa dan menciptakan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE E-LEARNING DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN TIK TINGKAT SMP

PENGGUNAAN METODE E-LEARNING DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN TIK TINGKAT SMP PENGGUNAAN METODE E-LEARNING DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN TIK TINGKAT SMP DISUSUN OLEH : ANDI AFIFUDDIN GURU MTs. THOLABUDDIN MASIN 2007 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 3 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 3 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 3 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI 01 Dampak Positif Dan Negatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah mengapa dipilih judul skripsi ini beserta rumusan masalah dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional kita telah beberapa kali mengalami pembaharuan kurikulum, mulai dari Kurikulum 1994 sampai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (information

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (information 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology) atau ICT serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi perkembangan global menuju ekonomi berbasis pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi perkembangan global menuju ekonomi berbasis pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat beberapa tahun terakhir menjadi perhatian berbagai pihak. Arus informasi begitu cepat berubah sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. Pendidikan berawal dari ketika seorang manusia dilahirkan dan berlangsung seumur hidupnya. Pendidikan dimaksudkan

Lebih terperinci

MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP. Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd

MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP. Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd Disusun Oleh: Nama NIM : DIAN KARTIKA : A.210.110.076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD 1945, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia

Lebih terperinci

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi K-3 JULI 2006 DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret 2009 Yang terhormat, Bapak Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah e-learning Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009 Program Kelas Karyawan, Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga Negara Indonesia untuk dapat menikmatinya. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia

Lebih terperinci

URGENSI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN (E-LEARNING) OLEH: LOVI TRIONO

URGENSI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN (E-LEARNING) OLEH: LOVI TRIONO URGENSI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN (E-LEARNING) OLEH: LOVI TRIONO 0700054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (Studi Situs di SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI yang tidak dapat dihindari

Lebih terperinci

Makalah. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pendidikan Fisika

Makalah. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pendidikan Fisika Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Fisika Peran Program PhET dalam Pembelajaran Fisika Nama Kelompok: Thoha Firdaus (1208041073) Irnin Agustina D.A (1208041076) Dessy Wahyuningrum (1208041082)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sampai kapanpun, manusia tanpa pendidikan mustahil dapat hidup berkembang sejalan dengan perkembangan jaman.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2017/2018

PENYELESAIAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2017/2018 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) PASCASARJANA PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA (UST) YOGYAKARTA Jl. Kusumanegara No. 157 Telp. (0274) 562265, 547042 Fax. 547042, YOGYAKARTA- 55165

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Saat ini terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Nasional merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 2/1989.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Nasional merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 2/1989. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan nasional yang hendak dicapai bangsa Indonesia tersurat dengan sangat jelas dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu 1) melindungi segenap bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional mengamanatkan negara menjamin hak dasar setiap warga negara terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan serta pengembangan diri dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Bab 1. Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Pembangunan pendidikan tinggi sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945 merupakan bagian tugas dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai

Lebih terperinci

Manfaat Internet sebagai salah satu media terbesar di dunia bisa digunakan sebagai pendorong majunya pendidikan di Indonesia khususnya.

Manfaat Internet sebagai salah satu media terbesar di dunia bisa digunakan sebagai pendorong majunya pendidikan di Indonesia khususnya. Pemanfaatan INTERNET dalam Dunia Pendidikan Manfaat Internet sebagai salah satu media terbesar di dunia bisa digunakan sebagai pendorong majunya pendidikan di Indonesia khususnya. Teknologi internet hadir

Lebih terperinci

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENATAAN SIMPUS

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENATAAN SIMPUS DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENATAAN SIMPUS Rapat Koordinasi Penyiapan Teknis SIMPUS Departemen Kesehatan Surabaya 29 Mei 2007 Hadwi Soendjojo - Kepala Pusat

Lebih terperinci

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Pembelajaran Berbasis TIK Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Ribuan aplikasi baru akan muncul secara online Sumber: http://socialbakers.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang memanfaatkan internet sebagai salah satu hal yang paling banyak diambil manfaatnya untuk membantu

Lebih terperinci

MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah,

Lebih terperinci

ARTIKEL MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

ARTIKEL MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN ARTIKEL MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Disusun oleh : Nama : Wahyu Widyaningsih NIM : 07520241040 Kelas Prodi : E :

Lebih terperinci

KONSEP DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KONSEP DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KONSEP DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk memudahkan dia melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan belajar. Dengan tersedianya

Lebih terperinci

PERANAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MEMUDAHKAN TRANSFER KNOWLEDGE DALAM DUNIA PENDIDIKAN

PERANAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MEMUDAHKAN TRANSFER KNOWLEDGE DALAM DUNIA PENDIDIKAN 147 INFOKAM Nomor II / Th. XI/ Sept /15 PERANAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MEMUDAHKAN TRANSFER KNOWLEDGE DALAM DUNIA PENDIDIKAN Wahjono (Dosen AMIK JTC Semarang) Abstrak Dalam dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. Teknologi komunikasi dapat membawa seorang individu melintasi batas ruang dan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI

MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI Disusun oleh : Zidni Karimatan Nisa' FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI Kata pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

MAKALAH Komputer Dalam Lingkup Pendidikan Disusun Oleh : Yudha Priyo Wahyu Adi ( )

MAKALAH Komputer Dalam Lingkup Pendidikan Disusun Oleh : Yudha Priyo Wahyu Adi ( ) MAKALAH Komputer Dalam Lingkup Pendidikan Disusun Oleh : Yudha Priyo Wahyu Adi (13111059) Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2016 1 Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai level/jenjang pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi.

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten INHERENT

Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten INHERENT PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2007 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten INHERENT K-1 JUNI 2007 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya? 1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning

Lebih terperinci

Sistem Informasi. .:: SI dan Proses Pembelajaran ::.

Sistem Informasi. .:: SI dan Proses Pembelajaran ::. Sistem Informasi.:: SI dan Proses Pembelajaran ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Rosenberg (2001), TIK telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan pengembangan pemberdaya manusia (SDM). Pada saat ini pendidikan dituntut peranannya

Lebih terperinci

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi K-2 MEI 2006 DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana utama untuk memperoleh,menerapakan dan mengembangkan ipteks. Pendidikan termasuk kegiatan pembelajaran dan penanaman nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah.

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R No.1015, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif Nasional. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEMASARAN PRODUK EKONOMI KREATIF NASIONAL

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian dan pengolahan serta pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan gambaran hasil analisis data

Lebih terperinci

Eko Wahyu Tyas D, Hendarmawan. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang

Eko Wahyu Tyas D, Hendarmawan. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang ISHARP : Internet for Senior High School Student Ambassador Development Program, Model Solusi Efektif Akselarasi Pendidikan Berinternet di Indonesia (Pilot Project di Kota Malang, Jawa Timur) Eko Wahyu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi kehidupan manusia; demikian pula bagi kehidupan suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. Beberapa tahun yang lalu, siswa hanya terfokus pada kegiatan belajar selama kurang lebih 5 jam

Lebih terperinci

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46 KOPI - Perkembangan teknologi yang semakin canggih kini telah mengubah dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya menggunakan cara konvensional berangsur-angsur berubah menjadi modern. Penggunaan alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini sudah sangatlah pesat. Telah tersediakan beragam layanan yang mendukung untuk perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Marfuatun, M.Si Jurdik Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan

Lebih terperinci

Grafik 1.1 Pengguna Internet Indonesia

Grafik 1.1 Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa dengan sumber belajar dalam lingkungan yang edukatif. Proses pembelajaran yang berkualitas tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi perkembangan Teknologi dan Informasi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi perkembangan Teknologi dan Informasi yang terus berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengimbangi perkembangan Teknologi dan Informasi yang terus berkembang seiring berputarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang dikenal dan diakui

Lebih terperinci

Internet Sehat dan Aman (INSAN)

Internet Sehat dan Aman (INSAN) Internet Sehat dan Aman (INSAN) Oleh : Rini Agustina, S.Kom, M.Pd Sumber : Direktorat Pemberndayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Lebih terperinci

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KONSEP PENERAPAN 2012 INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN DIGITAL LEARNING

KONSEP PENERAPAN 2012 INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN DIGITAL LEARNING KONSEP PENERAPAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN DIGITAL LEARNING By fikri andikaputra s.kom Magister Information System Halaman 1 KAJIAN KONSEP PENERAPAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai sektor kehidupan membawa konsekuensi dibutuhkannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompleks, karena harus berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: militer, ekonomi-bisnis, sosial, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: militer, ekonomi-bisnis, sosial, politik, budaya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet (interconnection-networking) memiliki peranan penting dalam berbagai bidang, seperti: militer, ekonomi-bisnis, sosial, politik, budaya, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk mendapat pengajaran secara adil dan merata.

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk mendapat pengajaran secara adil dan merata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas serta mengembangkan potensi sumber

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK

Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK KULIAH UMUM Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK Dr. Johar Maknun, M.Si 08121452201; johar_upi@yahoo.co.id 1 Kriteria Pemilihan Media Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran Jumlah Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rochaety dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2005, hlm 1 2. Ibid, hlm 1 3

BAB I PENDAHULUAN. Rochaety dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2005, hlm 1 2. Ibid, hlm 1 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era Informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi berkembang dengan cepat, juga arus informasi berjalan dan menyebar dengan kecepatan tinggi seolah-olah

Lebih terperinci

E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global

E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global sekarang ini kita harus berhubungan dengan teknologi termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata globalisasi sering dipakai sebagai salah satu ciri abad 21. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kata globalisasi sering dipakai sebagai salah satu ciri abad 21. Globalisasi BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar belakang Masalah Kata globalisasi sering dipakai sebagai salah satu ciri abad 21. Globalisasi adalah suatu fakta yang tidak dapat dihindari dan sekaligus merupakan suatu proses

Lebih terperinci

Pedoman Pengembangan Materi e- Pembelajaran

Pedoman Pengembangan Materi e- Pembelajaran Pedoman Pengembangan Materi e- Pembelajaran Membudayakan Berbagi Pengetahuan dan Mengubah Perilaku Pembelajaran dari Pengajaran ke Pembelajaran DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu pendidikan yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Secara khusus, dapat dijelaskan bahwa keberhasilan

Lebih terperinci

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n 1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n Kebutuhan Teknologi Seperti telah diketahui bersama, dalam e-learning peserta didik tidak memiliki kesempatan bertatap muka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan manusia melalui interaksi dengan alam atau lingkungan untuk memperoleh perubahan tingkah laku,

Lebih terperinci

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Sistem Aplikasi dan Konten untuk Jaringan Pendidikan Tinggi Indonesia (INHERENT) K-1 MEI 2006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resti Lestari Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resti Lestari Dewi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Melalui pendidikan yang berkualitas diharapkan akan mampu memberikan dan memfasilitasi bagi

Lebih terperinci

PERAN ARSIP DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT INFORMASI DI ERA KOMUNITAS ASEAN Herwati Dwi Utami. FISIP Universitas Terbuka

PERAN ARSIP DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT INFORMASI DI ERA KOMUNITAS ASEAN Herwati Dwi Utami. FISIP Universitas Terbuka PERAN ARSIP DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT INFORMASI DI ERA KOMUNITAS ASEAN 2015 Herwati Dwi Utami FISIP Universitas Terbuka herwati@ut.ac.id Abstrak Tahun 2015 Indonesia telah memasuki era Komunitas ASEAN.

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan nasional dan globalisasi mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan nasional dan globalisasi mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan nasional dan globalisasi mendorong kita untuk melakukan identifikasi dan mencari titik simetris sehingga kita bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan diartikan sebagai suatu proses belajar berupa aktivitas yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia tidak dapat lepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan secara berkesinambungan dan sampai saat ini terus dilaksanakan. Berbagai upaya telah ditempuh oleh

Lebih terperinci