PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I P E N D A H U L U A N
|
|
- Lanny Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 06/PRT/M/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Dalam rangka mendukung penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) dan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum perlu suatu upaya diantaranya dengan menerapkan sistem yang terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi komputer yang telah terhubung pada setiap unit organisasi/unit kerja untuk mendukung penyelenggaraan administrasi pemerintahan guna mempercepat dan mempermudah arus informasi tata naskah dinas. Dengan semakin meningkatnya volume naskah dinas dari hasil kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, maka penanganannnya perlu didukung dengan sistem administrasi yang memadai, yaitu dengan mengubah sistem manual ke sistem komputerisasi sehingga pengelolaan naskah dinas dapat dilakukan dengan cepat. Salah satu diantaranya adalah dengan menerapkan Sistem Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Sistem TNDE Kementerian Pekerjaan Umum merupakan salah satu sub sistem dari perkantoran elektronik di Kementerian Pekerjaan Umum yang dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan komputer dan aplikasi web based yang dapat memproses data naskah dinas dalam program manajemen basis data. Pemilihan...
2 - 2 - Pemilihan teknologi client server ini mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Cepat dalam pengembangan aplikasi; 2. Mudah dalam distribusi aplikasi kepada para pengguna; 3. Data surat akan tersimpan dalam sebuah sistem manajemen basis data yang terpusat, sehingga mudah dalam pemeliharaan data; 4. Mudah dalam perawatan dan pengembangan aplikasi, perubahan kode program hanya di web server dan database server. 5. Untuk mengakses software aplikasi cukup mudah, langkahlangkahnya cenderung sederhana karena aplikasi yang dikembangkan didasarkan pada alur kerja penanganan surat sehari-hari. B. Sasaran Sasaran petunjuk pelaksanaan TNDE adalah: 1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman tentang penyelenggaraan TNDE di lingkungan unit organisasi/unit kerja; 2. Terwujudnya keterpaduan pelaksanaan TNDE di unit organisasi/unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum; 3. Lancarnya komunikasi dan kemudahan pengelolaan dan pengolahan naskah dinas; 4. Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi dalam tata naskah dinas. C. Manfaat Manfaat TNDE sebagai berikut: 1. Terwujudnya percepatan pemerintahan elektronik (e-government) Pemanfaatan TNDE akan mendukung terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik dengan memanfaatkan teknologi informasi. 2. Terwujudnya...
3 Terwujudnya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan Penggunaan TNDE akan memberikan manfaat berupa penghematan sumber daya seperti tenaga, kertas, waktu, dan biaya karena mengurangi jumlah naskah dinas yang harus dicetak. Efektivitas dan efisiensi pekerjaan dapat dicapai dengan tersampaikannya informasi secara langsung naskah dinas atau informasi lainnya yang memanfaatkan teknologi informasi tanpa bergantung pada keberadaan kurir. 3. Terwujudnya dukungan reformasi birokrasi Pemanfaatan TNDE akan mendukung terwujudnya reformasi birokrasi aparatur negara 4. Terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi antar unit organisasi/unit kerja Pemanfaatan teknologi informasi akan mempermudah komunikasi antar unit organisasi/unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. 5. Kemudahan pengelolaan naskah dinas dan penggunannya Penggunaan TNDE akan memberikan keamanan dalam penyimpanan naskah dinas, kemudahan dalam menangani naskah dinas, dan keakuratan dalam pencarian naskah dinas. 6. Tidak ada resiko kehilangan naskah dinas Semua informasi naskah dinas terekam dan tersimpan dalam server TNDE yang di backup secara berkala, maka resiko kehilangan, kerusakan, dan salah simpan atau alasan lain dapat dikurangi. 7. Kemudahan pengendalian naskah dinas dan penggunaannya Pengguna TNDE dapat mengendalikan naskah dinas dan penggunannya melalui aplikasi TNDE yang terhubung melalui jaringan komputer. 8. Kemudahan...
4 Kemudahan pelacakan keberadaan dan status naskah dinas Dengan menggunakan TNDE pengguna dapat secara langsung memonitor naskah dinas, alur naskah dinas, dan mengetahui status/tindak lanjut naskah dinas. D. Sumber Daya Manusia (SDM) Penggunaan aplikasi TNDE perlu didukung oleh SDM yang memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan dalam pengoperasian TNDE. E. Pengertian Umum Pengertian Umum dalam petunjuk pelaksanaan ini meliputi: 1. Aplikasi TNDE adalah suatu sistem pengelolaan naskah dinas, yang dibangun dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat legal; 2. Infrastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), antara lain komputer induk (server), jaringan lokal (local area network), komputer personal (personal computer), pemindai (scanner), dan piranti elektronik lainnya; 3. Jaringan lokal (Local Area Network/LAN) adalah sekelompok komputer dengan perangkat pendukungnya yang terhubung dan dapat berkomunikasi dalam area kerja tertentu; 4. Kartu antarmuka jaringan (Network Interface Card/NIC) adalah perangkat keras pada komputer yang digunakan sebagai interface dari komputer ke jaringan komputer serta mengatur pengiriman dan penerimaan data dari dan ke dalam jaringan; 5. Perangkat penyimpanan data (disk storage) adalah perangkat keras yang digunakan sebagai sarana menyimpan data dalam bentuk elektronik; 6. Penelusuran...
5 Penelusuran surat (mail tracking) adalah sistem yang menelusuri dan memantau seluruh aliran korespondensi secara elektronik untuk memastikan korespondensi diproses dengan benar dan transparan; 7. Penelusuran disposisi (disposition tracking) adalah sistem yang menelusuri dan memantau aliran disposisi korespondensi secara elektronik untuk memastikan disposisi korespondensi diproses dengan benar; 8. Agenda harian elektronik (electronic diary, e-calendar) adalah pencatatan lengkap jadwal kegiatan harian secara elektronik; 9. Sistem basis data (database system) adalah sistem yang memuat data yang terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan penyimpanan dan pengambilan kembali secara elektronik; 10. Kode akses (password) adalah kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus sebagai pengenal dan pengaman dalam mengakses sistem komputer; 11. Identitas pengguna (account) adalah data pengguna yang perlu dicatat untuk mendapatkan alokasi ruang dalam mengoperasikan TNDE dengan memasukkan kode akses; 12. Sistem pengamanan (security system) adalah sistem yang dibangun untuk mencegah pengaksesan secara tidak sah dan perusakan, serta menjamin kerahasiaan data; 13. Penampil informasi/penjelajah (browser) adalah perangkat lunak untuk menjelajah data dan informasi yang terdapat pada jaringan komputer baik melalui intranet maupun internet; 14. Pengaman sistem jaringan komputer (firewall) adalah perangkat lunak dan/atau perangkat keras untuk menjamin pengguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses jaringan; 16. SQL Server...
6 SQL server adalah tipe database yang bersifat database relational. Pengertian relasional adalah penyimpanan data dalam bentuk tabel, sedangkan tabel dapat disusun sesuai dengan kelompoknya yang mempunyai sifat sama. Tabel berisi kumpulan baris-baris dan kolom-kolom yang jelas dapat saling berhubungan satu sama lain. Database SQL server terdiri dari dua file yaitu data yang disimpan dalam file LDF dan dalam bentuk MDF; 16. Database adalah kumpulan semua data yang disimpan dalam suatu file atau beberapa file; 17. Perekaman data adalah kegiatan manajemen data atau pengelolaan data dengan cara memasukkan isi variabel tertentu ke dalam database; 18. Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan; 19. Komputer induk adalah perangkat keras yang menjalankan aplikasi jaringan komputer yang digunakan untuk melayani banyak pengguna dalam satu jaringan; 20. Komputer klien adalah perangkat keras yang terhubung dengan jaringan yang dapat mengakses aplikasi pada komputer induk; 21. Pemindai dokumen naskah dinas (scanner) adalah perangkat keras untuk melakukan pemindaian dokumen naskah pada komputer klien yang dibutuhkan pada unit pengolah; 22. Sistem keamanan adalah sistem yang menjamin infrastruktur aman dari kerusakan, serangan virus, penyalahgunaan sistem; 23. Surat adalah naskah yang berisi informasi yang dikirim atau diterima oleh unit organisasi/unit kerja atau perorangan; 25. Surat Masuk...
7 Surat masuk adalah naskah yang berisi informasi yang diterima oleh unit organisasi/unit kerja dalam rangka penyelenggaraan kedinasan; 25. Disposisi adalah informasi atau perintah atasan terhadap bawahan dalam menindaklanjuti surat masuk; 26. Lembar disposisi adalah formulir untuk menuliskan informasi atau perintah bagi atasan yang ditujukan kepada bawahan dalam menindaklanjuti surat masuk; 27. Pengguna TNDE adalah unit organisasi/unit kerja yang telah terkoneksi dengan aplikasi TNDE; 28. Operator adalah pejabat dan atau petugas yang mengoperasikan TNDE yang telah ditetapkan oleh pimpinan unit organisasi/unit kerja yang bersangkutan; 29. Administrator adalah pihak yang memiliki kewenangan dalam melakukan manajemen basis data (database); 30. Jaringan Komputer merupakan suatu sistem jaringan berbasis Local Area Network (LAN) atau jejaring nirkabel (Wireless Network) yang terkoneksi dan dapat mengakses applikasi yang terdapat pada server; 31. Perkantoran elektronik (electronic office, e-office) adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronik dengan memanfaatkan fasilitas LAN; 32. Lemari penyimpanan file elektronik (folder) adalah wadah penyimpanan data elektronik dalam bentuk file yang tersusun dengan baik; 33. Pengaman sistem jaringan komputer (firewall) adalah perangkat lunak dan/atau perangkat keras untuk menjamin pengguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses jaringan; 34. Open...
8 Open database connectivity (ODBC) adalah sebuah standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data yang dapat mengakses database lain dalam perangkat lunak lain; 35. Internet options adalah fitur yang ada pada operating system windows yang berfungsi untuk men-setting komputer untuk dapat mengakses pada jaringan LAN; 36. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media; 37. Program adalah serangkaian instruksi yang memerintah komputer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya; 38. Perekaman data adalah kegiatan manajemen data atau pengelolaan data yang meliputi memasukkan isi variabel tertentu ke dalam database; 39. Domain name system (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e- mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address; 40. Komputer ke komputer (peer-to-peer) adalah suatu desain jaringan yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dalam tingkat jaringan yang sama sehingga komputerkomputer tersebut dapat bertukar informasi secara langsung tanpa melalui server; 41. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan; 42. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas, serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. BAB II...
9 - 9 - BAB II DESAIN SISTEM TNDE Dalam rangka penerapan TNDE yang produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman, dan efisien, diperlukan desain sistem TNDE. Desain sistem TNDE merupakan deskripsi rancangan arsitektur, topologi jaringan dan cakupan sistem TNDE, dengan penjelasan sebagai berikut: A. Arsitektur Sistem TNDE Arsitektur Sistem TNDE adalah desain sistem secara keseluruhan yang menggambarkan proses dan hubungan antar entitas di dalam sistem TNDE. Secara umum, arsitektur TNDE dapat digambarkan sebagai berikut: Menyediakan Memindai 1 Server dan Database 2 Aplikasi TNDE Mengakses Aplikasi 3 Pengguna/ Operator TNDE 4 Pengguna/Operator TNDE Gambar 1 : Arsitektur Tata Naskah Dinas Elektronik Penjelasan gambar arsitektur Sistem TNDE adalah sebagai berikut: 1. Komputer induk (server) dan basis data (database) merupakan infrastruktur untuk menginstal dan menyimpan data aplikasi TNDE. 2. Aplikasi TNDE adalah perangkat lunak beserta databasenya yang digunakan untuk pengelolaan naskah secara elektronik. 3. Pengguna...
10 Pengguna/petugas operator dapat melakukan pemindaian (scanning) dokumen untuk melakukan penyimpanan dokumen secara elektronik. 4. Setiap Pengguna/petugas operator TNDE dapat mengakses aplikasi melalui komputer. B. Topologi Jaringan TNDE Gambar 2 : Topologi Jaringan Tata Naskah Dinas Elektronik TNDE terkoneksi melalui jaringan komputer ke seluruh unit organisasi/unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Server-server sistem TNDE yang terpasang di unit organisasi / Unit kerja dapat melakukan replikasi database sehingga masing-masing pengguna sistem TNDE di unit organisasi/unit kerja dapat mengakses sistem TNDE melalui server yang bersangkutan dan beban server terbagi rata di setiap unit organisasi/unit kerja. C. Cakupan...
11 C. Cakupan TNDE 1. Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal yaitu proses penyampaian informasi kedinasan yang dalam hal ini dilakukan melalui surat masuk dan surat keluar dengan instansi di luar Kementerian Pekerjaan Umum, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Agenda Surat Masuk Surat masuk eksternal adalah surat yang diterima dari luar instansi yang ditujukan kepada pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum dan/atau salah satu unit organisasi/unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam pengelolaan surat masuk eksternal, sistem aplikasi TNDE dapat melakukan manajemen agenda surat masuk secara otomatis, antara lain: dapat melakukan input data dan dapat melakukan pencetakan lembar disposisi. Dokumen surat masuk tersebut akan disimpan dalam aplikasi TNDE yang dilengkapi dengan hasil pemindaian (scanning) fisik dokumen surat masuk, kemudian semua data yang telah diinput akan tersimpan dalam basis data (database) surat masuk. b. Agenda Surat Keluar Surat keluar eksternal adalah surat yang ditandatangani oleh pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum dan/atau pejabat di lingkungan unit organisasi/unit kerja Kementerian Pekerjaan Umum yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnya yang dikirim/ditujukan kepada instansi lain. Dalam pengelolaan surat keluar eksternal ini aplikasi TNDE menyediakan fasilitas untuk pembuatan konsep surat keluar berdasarkan jenis dan format yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Pekerjaan Umum. Aplikasi TNDE juga menyediakan fasilitas input data surat keluar yang dilengkapi dengan hasil pemindaian (scanning) fisik dokumen surat keluar, selanjutnya semua data yang telah diinput akan tersimpan dalam basis data (database) surat keluar. 2. Komunikasi...
12 Komunikasi Internal Komunikasi internal yaitu proses penyampaian informasi kedinasan yang dilakukan melalui surat masuk dan surat keluar (antara lain: Nota Dinas dan Memorandum) antar unit organisasi/unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Agenda Surat Masuk Surat masuk adalah naskah dinas yang diterima dari pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum dan/atau unit organisasi/unit kerja lain dalam instansi yang sama. Sistem TNDE dapat melakukan manajemen agenda surat masuk secara otomatis dan semua data agenda surat masuk tersimpan dalam basis data (database) TNDE. Dokumen surat masuk internal tersebut dapat disimpan dalam aplikasi TNDE melalui pemindaian fisik dokumen surat masuk atau upload file untuk dokumen surat masuk dalam bentuk salinan naskah elektronik (softcopy). b. Agenda Surat Keluar Surat keluar adalah naskah dinas yang dikirim dari Pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum dan/atau unit organisasi/unit kerja ke unit organisasi/unit kerja lain di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Sistem aplikasi TNDE dilengkapi fasilitas untuk dapat membuat konsep surat keluar berdasarkan jenis dan format yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 10/PRT/M/2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Pekerjaan Umum. Agenda surat keluar yang telah selesai akan disimpan dengan pemindaian fisik dokumen surat keluar. 3. Disposisi Disposisi merupakan perintah atau informasi dari atasan terhadap bawahan dalam menindaklanjuti surat masuk. Sistem TNDE memberikan mekanisme tindak lanjut penyelesaian dan penelusuran disposisi tersebut. 4. Pembuatan...
13 Pembuatan Surat dengan Templat Pembuatan surat dengan menggunakan templat/borang acu akan memberikan kemudahan dan keseragaman bagi para pengguna TNDE. Sistem TNDE telah dilengkapi fasilitas mekanismenya yang menyatu dalam satu alur pembuatan agenda surat keluar eksternal dan/atau internal. Proses melengkapi templat dengan data yang diperlukan dapat dilakukan secara langsung tanpa melalui aplikasi penyunting teks (text editor) yang disediakan pada Sistem TNDE, tanpa harus membuka aplikasi lain. 5. Penelusuran Surat Penelusuran surat adalah sistem yang disediakan untuk menelusuri dan memantau proses aliran surat masuk secara elektronik dan memastikan korespondensi diproses dengan benar. 6. Agenda Harian Pimpinan Agenda harian pimpinan merupakan jadwal kerja pimpinan yang dicatat secara elektronik. Sistem TNDE dilengkapi dengan fasilitas agenda harian pimpinan dengan tujuan untuk memberikan dukungan terhadap pimpinan khususnya dalam merencanakan dan memantau pelaksanaan tugas-tugas kedinasan. Agenda harian pimpinan akan tersimpan dalam basis data (database). 7. Fasilitas Pencetakan Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas pencetakan data sesuai kebutuhan (harian/mingguan/bulanan/tahunan), sebagai berikut: a. Rekap/data surat masuk; b. Rekap/data surat keluar; c. Rekap/data agenda harian pimpinan; d. Rekap/data daftar disposisi pimpinan; e. Mencetak lembar disposisi; f. Mencetak fisik arsip yang sudah dipindai. BAB III...
14 BAB III SPESIFIKASI SISTEM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK Sistem TNDE secara umum memiliki spesifikasi dasar yang bersifat fungsional dan non fungsional, sebagai berikut: A. Spesifikasi Fungsional 1. Manajemen Pengguna Identitas pengguna/operator (username maupun password) terekam dalam aplikasi TNDE. Untuk penambahan pengguna/operator atau penon-aktifan pengguna/operator hanya dapat dilakukan oleh administrator. 2. Agenda Surat Masuk Penanganan agenda surat masuk sebagai berikut: a. Masukan (Input) Agenda Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas input data agenda surat masuk, mencetak lembar disposisi, dan mencetak rekapitulasi surat masuk secara berkala. Data yang dapat diinput ke dalam aplikasi TNDE adalah: 1) Nomor agenda; 2) Tanggal penerimaan surat; 3) Tanggal entri data; 4) Nomor, tanggal, dan perihal surat; 5) Tujuan surat; 6) Pengirim surat; 7) Kecepatan tanggapan: Sangat Segera Segera Biasa 8) Pokok masalah surat b. Penyimpanan Dokumen Surat Masuk Surat yang diinput ke dalam aplikasi TNDE akan tersimpan dalam database dengan 2 (dua) cara: 1). Pemindaian...
15 - 15-1) Pemindaian (scanning) dapat dilakukan oleh operator TNDE apabila dokumen surat masuk yang diterima dalam bentuk hardcopy; dan 2) File upload dapat dilakukan apabila surat telah diterima dalam bentuk salinan naskah elektronik (softcopy). c. Melihat Detail Agenda Surat Masuk Aplikasi TNDE dilengkapi dengan fasilitas untuk dapat melihat detail dan lengkap tentang agenda surat masuk dengan mudah. d. Membuat Catatan tentang Disposisi Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas tentang mekanisme disposisi mulai dari membuat disposisi atas surat masuk sampai dengan tindak lanjut atas disposisi tersebut. 3. Agenda Surat Keluar Surat keluar dapat dilakukan berdasarkan tindak lanjut disposisi atau konsep surat atas inisiatif unit organisasi/unit kerja yang bersangkutan, sebagai berikut: a. Pembuatan Konsep Surat Keluar Pembuatan konsep surat keluar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) Templat/Borang Acu TNDE Kementerian Pekerjaan Umum menyediakan templat /borang acu yang mengacu pada Peraturan Menteri PU Nomor 10/PRT/M/2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Pekerjaan Umum. 2) Tanpa Templat/Borang Acu Pengguna dapat pula membuat konsep tanpa menggunakan templat/borang acu apabila tidak diperlukan. 3) Cara...
16 - 16-3) Cara Menggunakan Templat/Borang Acu Templat/borang acu dapat diunduh melalui Sistem TNDE, dan mengenai petunjuk cara penggunaannya dapat dilihat pada sistem dimaksud. b. Persetujuan Konsep Surat Keluar Pembuatan konsep naskah dinas dapat diproses secara elektronik (termasuk pembuatan konsep surat keluar) yang diproses secara manual dapat dilakukan secara elektronik. Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas pembuatan konsep naskah dinas termasuk proses koreksi/revisi yang dapat dilakukan berulangkali. Disamping itu, dalam proses pembuatan naskah dinas tersebut dapat dipantau mengenai jenjang persetujuan konsep naskah dinas sampai dengan finalisasinya (net konsep). c. Pembuatan Agenda Surat Keluar Unit organisasi/unit kerja yang telah memanfaatkan TNDE dapat melakukan input data agenda surat keluar setelah konsep tersebut mendapat persetujuan akhir (final) atau setelah dalam bentuk net konsep. Mengenai penomoran surat keluar bisa diinput dengan membuka melalui pilihan (option) yang tersedia pada fasilitas surat keluar. d. Distribusi Surat Keluar Setelah naskah dinas (termasuk surat keluar) ditandatangani dan diberi nomor, selanjutnya didistribusi ke alamat, dengan rincian kegiatan sebagai berikut: 1) Operator TNDE atau staf tata usaha menggandakan sesuai kebutuhan; 2) Cap jabatan/cap dinas dibubuhkan (disebelah kiri tandatangan dengan tidak mengenai/menutupi tandatangan) pada naskah dinas yang akan didistribusikan, sedangkan naskah dinas yang akan digunakan sebagai arsip tidak perlu dibubuhi cap jabatan/cap dinas; 3) Khusus...
17 - 17-3) Khusus untuk nota dinas dan memorandum tidak perlu dibubuhi cap jabatan/cap dinas; 4) Pendistribusian naskah dinas, antara lain: didistribusi oleh tata usaha dan/atau petugas yang ditunjuk, langsung didistribusikan ke alamat, melalui jasa pengiriman, melalui faksimili, atau melalui ; 5) Untuk keperluan arsip elektronik, operator TNDE atau staf tata usaha melakukan pemindaian (scanning) terhadap naskah dinas dimaksud dengan menggunakan fasilitas yang terdapat pada aplikasi TNDE. e. Pemindaian (Scanning) Surat Keluar Surat keluar yang telah ditandatangani, diberi nomor, dan telah dibubuhi dengan cap jabatan/cap dinas disimpan dengan cara pemindaian (scanning). 4. Manajemen Templat Aplikasi TNDE menyediakan templat/borang acu yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Pekerjaan Umum dan berlaku untuk semua unit organisasi/unit kerja. Jenis dan format templat naskah dinas yang tersedia sebagai berikut: 1) Format Naskah Dinas Arahan, diantaranya berisi: a. Format Peraturan; b. Format Pedoman; c. Format Petunjuk Pelaksanaan; d. Format Prosedur Tetap; e. Format Instruksi; f. Format Surat Edaran; g. Format Keputusan; dan h. Format Surat Perintah/Surat Tugas. 2) Format...
18 - 18-2) Format Naskah Dinas Korespondensi, meliputi: a. Format Nota Dinas; b. Format Memorandum; c. Format Surat Dinas; dan d. Format Surat Undangan. 3) Format Naskah Dinas Khusus, meliputi: a. Format Surat perjanjian; b. Format Surat kuasa; c. Format Berita Acara; d. Format Surat Keterangan; e. Format Surat Pengantar; dan f. Format Pengumuman. 4) Format Laporan 5) Format Telaahan Staf 6) Format Formulir 7) Format Lembar Konsep 5. Pencarian Dokumen Naskah Dinas Semua dokumen naskah dinas yang tersimpan dalam aplikasi TNDE dapat dicari berdasarkan kriteria pencarian yang ditentukan sendiri oleh pengguna yang bersangkutan. B. Spesifikasi Non Fungsional Beberapa hal yang menjadi persyaratan non fungsional dari sistem TNDE adalah sebagai berikut: 1. Keamanan Aplikasi a. Username dan Password Aplikasi TNDE menjamin otentikasi pengguna dalam melakukan pengaksesan. Sistem akan melakukan pengecekan pengguna dan kata kunci (password) sehingga aplikasi TNDE Kementerian Pekerjaan Umum dapat diakses sesuai kewenangan yang telah ditentukan bagi masing-masing pengguna. Otentikasi...
19 Otentikasi dalam TNDE dilengkapi dengan keamanan yang menjamin bahwa data dimasukkan oleh pengguna terjamin kerahasiaannya, antara lain: 1) Aplikasi hanya dapat diakses oleh pengguna yang telah terotentikasi; 2) Pengguna hanya dapat mengakses menu yang menjadi kewenangannya; dan 3) Nama pengguna yang sama tidak dapat digunakan secara pararel. b. Antivirus Dalam menunjang keamanan penggunaan TNDE para pengguna di level administrator dan di unit organisasi/unit kerja harus dilengkapi antivirus yang bisa diupdate secara berkala sehingga akan meminimalisir serangan virus yang terjadi setiap saat. c. Pengaman Database Database TNDE harus di back-up secara berkala sehingga database dapat terpelihara dan terhindar dari resiko kehilangan/kerusakan data. d. Enkripsi Data Data yang bersifat rahasia harus terenkripsi agar terjamin keamanannya 2. Pencatatan Log Aktivitas Pengguna Aplikasi TNDE akan mencatat setiap aktivitas pengguna/operator (user) yang berkaitan dengan sistem log, aktifitas ini dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap segala proses tata naskah dinas yang memanfaatkan aplikasi TNDE. 3. Fitur...
20 Fitur Penghapusan dan Pembatalan Aplikasi TNDE tidak dapat melakukan penghapusan secara langsung (purge delete) terhadap dokumen naskah dinas ataupun agenda surat yang telah dibuat, tetapi digunakan mekanisme flag untuk menandakan status validitas suatu dokumen naskah dinas atau agenda surat. Pembatalan terhadap suatu aksi harus melalui suatu mekanisme otorisasi yang diatur sesuai kebijakan masingmasing unit organisasi/unit kerja. 4. Antisipasi Listrik Padam a. Untuk mengantisipasi listrik padam, pengguna Sistem TNDE menyediakan Uninterruptible power supply (UPS); b. Operator Sistem TNDE dapat melakukan pencatatan secara manual terlebih dahulu, selanjutnya dapat dilakukan input data setelah aliran listrik menyala kembali. BAB IV...
21 BAB IV UNSUR PENDUKUNG SISTEM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK A. Jaringan Komputer Untuk menerapkan sistem TNDE, masing-masing unit organisasi/unit kerja wajib menyediakan perangkat keras dan perangat lunak, serta tersedianya jaringan komputer. Untuk membangun jaringan komputer diperlukan perangkat sebagai berikut: 1. Media transmisi (wireline dan wireless) yang dapat mengakomodasikan data (kabel coax, kabel UTP, serat optik, dan lain-lain); 2. Konektor penghubung kabel transmisi ke peralatan (ethernet-card, hub, switch, router, dll); 3. Network interface card (NIC); 4. Perangkat lunak jaringan (driver dari NIC); dan 5. Penyimpanan data (storage area network). B. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras terdiri dari server utama, server pembantu, komputer pengguna (workstation), peripheral (printer, plotter, scanner dan lain sebagainya) serta perangkat keras pendukung seperti Uninterruptible power supply (UPS). C. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak sistem komputer antara lain: 1. Sistem operasi misalnya Windows 2000 Server atau sejenisnya, Windows XP Professional, Vista, Seven, dan lain-lain. 2. Program Tools dan database, misalnya Microsoft Tools, Oracle, Script, Open Source data base dan lain-lain. 3. Sistem Pengamanan, misalnya antivirus, firewall dan lain-lain. 4. Custumized Application Program, dikembangkan untuk mendukung keperluan data dari unit organisasi/unit kerja itu sendiri baik yang dikembangkan sendiri maupun hasil modifikasi; 5. Generic Application Program, misalnya Microsoft Office BAB V...
22 BAB V PENGELOLA TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK A. Pengelola TNDE 1. Pengelola substansi Sistem TNDE Kementerian Pekerjaan Umum adalah Biro Umum; 2. Pengelola infrastruktur dan jaringan komputer Sistem TNDE Kementerian Pekerjaan Umum adalah Pusat Pengolahan Data; 3. Administrator adalah pihak yang memiliki kewenangan dalam melakukan manajemen Sistem dan basis data (database) dalam hal ini adalah Biro Umum Sekretariat Jenderal; 4. Operator adalah petugas yang ditunjuk dan memiliki kewenangan dalam mengoperasikan Sistem TNDE sesuai dengan kebijakan masing-masing unit organisasi/unit kerja; 5. Pemeliharaan hardware dilakukan oleh masing-masing pengguna Sistem TNDE pada unit organisasi/unit kerja yang bersangkutan dan berkoordinasi dengan Biro Umum; 6. Dalam setiap perubahan dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan Sistem TNDE, administrator akan selalu mengikutsertakan unit organisasi/unit kerja yang bersangkutan; 7. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain: - jika pada saat tertentu terjadi gangguan teknis berkaitan dengan jaringan TNDE, operator/staf tata usaha dapat menghubungi administrator TNDE; - dalam hal terjadi pergantian pimpinan pengguna TNDE dan menghendaki perubahan format lembar disposisi, operator/staf tata usaha dapat menghubungi administrator Sistem TNDE; B. Struktur...
23 B. Struktur Organisasi Pengelola Sistem TNDE Dalam rangka koordinasi pelaksanaan TNDE perlu dibentuk Tim Pengelola TNDE di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan menetapkan pejabat yang terkait sebagai pembina, pengarah, penanggungjawab, dan operator TNDE di unit organisasi/unit kerja yang bersangkutan. Adapun susunan tim dimaksud sebagai berikut: SUSUNAN TIM PENGELOLA TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM ESELON I PEMBINA Para Kepala Biro/Pusat di lingkungansetjen, Ses. Itjen, Para Sesditjen, Para Ses. Badan, Kepala Pusat-Pusat di lingkungan Badan (Eselon II) PENGARAH Kabag Tata Usaha/Umum (Eselon III) PENANGGUNGJAWAB Kasubbag Tata Usaha/Umum (Eselon IV) OPERATOR (Staf) Gambar 3 : Susunan Tim Pengelola Tata Naskah Dinas Elektronik Catatan: Susunan tim pengelola dapat disesuaikan dengan kebutuhan Penjelasan...
24 Penjelasan dan uraian tugas Tim Pengelola TNDE Kementerian Pekerjaan Umum sebagai berikut: 1. Pejabat Eselon I adalah: Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, dan para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. 2. Pembina terdiri dari: Para Kepala Biro/Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal, Sekretaris Inspektorat Jenderal, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan dan/atau Eselon-II terkait di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Pembina mempunyai tugas melakukan pembinaan penyelenggaraan TNDE pada masingmasing unit kerja eselon II dan melaporkan secara periodik terselenggaranya TNDE; 3. Pengarah terdiri dari: Para Pejabat Eselon III terkait yang mempunyai tugas memberikan pengarahan terhadap para penanggungjawab dan operator TNDE untuk melaksanakan tugasnya. 4. Penanggungjawab terdiri dari: para pejabat eselon IV terkait yang mempunyai tugas mengawasi dan bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh operator TNDE dengan tujuan untuk: a. Memfasilitasi kebutuhan operator TNDE; b. Mengkompilasi data sebagai bahan pelaporan TNDE secara berkala; c. Menyiapkan konsep laporan tindak lanjut disposisi. 5. Operator adalah petugas yang ditunjuk dan memiliki kewenangan dalam mengoperasikan TNDE sesuai dengan kebijakan masingmasing unit organisasi/unit kerja yang mempunyai tugas melaksanakan pengisian data naskah dinas maupun informasi tindaklanjut atas disposisi pimpinan. C. Alur...
25 C. Alur Tindak Lanjut Laporan Pelaksanaan TNDE ESELON I SekretarisJenderal, InspekturJenderal, Para DirekturJenderal, Para Kepala Badan PEMBINA Para Kepala Biro/Pusat di lingkungansetjen, Ses. Itjen, Para Sesditjen, Para Ses. Badan, Kapus di lingkunganbadan (Eselon II) Laporan tindaklanjut disposisi Pertengahan Minggu pertama Bulan ke-tiga (menyampaikan laporan periodik 2 bulanan) PENGARAH Kabag Tata Usaha/Umum (Eselon III) PENANGGUNGJAWAB Kasubbag Tata Usaha/Umum (Eselon IV) Laporan tindaklanjut disposisi Awal Minggu pertama Bulan ke-tiga (persetujuan penandatanganan) Laporan tindaklanjut disposisi Akhir Minggu terakhir Bulan kedua OPERATOR (Staf) Laporan tindaklanjut disposisi Pertengahan Minggu terakhir Bulan kedua Gambar 4 : Alur Tindak Lanjut Laporan Pelaksanaan TNDE PENANGANAN...
26 NO URAIAN KEGIATAN 1 a Menerima surat masuk; b Mengecek kebenaran tujuan surat. 2 a Surat Masuk Langsung - Menginput data surat masuk; - Memberi nomor agenda; - Mencetak lembar disposisi; - Menyampaikan kepada pimpinan. b Surat Disposisi Menteri - Menginput data surat masuk; - Memberi nomor agenda; - Mencetak lembar disposisi; - Menyampaikan kepada pimpinan. 3 Memberikan Disposisi. 4 Menginput disposisi pimpinan 5 a Surat Masuk Langsung - Menginput data surat masuk - Mencetak lembar disposisi; Memberi Nomor Agenda; b Surat Disposisi - Menerima disposisi elektronik; - Mencetak lembar disposisi; - Memberi Nomor Agenda; 6 a Surat Masuk Langsung - Menindaklanjuti surat masuk langsung; - Mendisposisikan ke Eselon-III. b Surat Disposisi - Menindaklanjuti disposisi Eselon-I; - Mendisposisikan ke Eselon-III. PENANGANAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM OPERATOR OPERATOR OPERATOR SEKRETARIAT ESELON-I ESELON-I ESELON-II ESELON-II ESELON-III ESELON-III ESELON-IV Mulai
27 NO URAIAN KEGIATAN 7 Menginput disposisi pimpinan 8 a Surat Masuk Langsung - Menginput data surat masuk - Mencetak lembar disposisi; Memberi Nomor Agenda; b Surat Disposisi - Menerima disposisi elektronik; - Mencetak lembar disposisi; - Memberi Nomor Agenda; 8 a Surat Masuk Langsung - Menindaklanjuti surat masuk langsung; - Mendisposisikan ke Eselon-IV. b Surat Disposisi - Menindaklanjuti disposisi Eselon-II; - Mendisposisikan ke Eselon-IV. 9 a Eselon-IV Pelaksana - Menindaklanjuti disposisi Eselon-III. b Eselon-IV Koordinator TNDE - Mengkompilasi data tindak lanjut disposisi dari masingmasing unit Eselon-III ybs dalam lingkup Unit Eselon II terkait. - Membuat konsep laporan TNDE untuk Eselon II 10 a Menginput data yang telah diverifikasi oleh Eselon-IV koordinator TNDE b Pencetakan konsep laporan. OPERATOR OPERATOR OPERATOR SEKRETARIAT ESELON-I ESELON-I ESELON-II ESELON-II ESELON-III ESELON-III ESELON-IV
28 - 28 -
BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT
SALINAN Menimbang : BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
Lebih terperinciPEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
LAMPIRAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 87 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/PRT/M/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/PRT/M/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.866, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERI PEKERJAAN UMUM. Tata Naskah Dinas. Elektronik. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2013 TENTANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 51
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 51 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II PENGURUSAN SURAT, MEMORANDUM, DAN DISPOSISI DENGAN SPDE
- 4 - BAB II PENGURUSAN SURAT, MEMORANDUM, DAN DISPOSISI DENGAN SPDE A. Ketentuan Umum Pengurusan surat, memorandum, dan disposisi dengan SPDE merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan mulai dari
Lebih terperinciAplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik. Petunjuk Teknis
Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik Petunjuk Teknis Kementerian Lingkungan Hidup 2011 Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik Petunjuk Teknis Kementerian Lingkungan Hidup 2011 Kata Pengantar Salah satu
Lebih terperinciMENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 128 /PMK.01/2015 TENT ANG
MENTERIKEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NO MOR 128 /PMK.01/2015 TENT ANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG APLIKASI NASKAH DINAS ELEKTRONIK
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG APLIKASI NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06 TAHUN 2013 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM,
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR : 13/KEP/M.PAN/1/2003 TENTANG
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 13/KEP/M.PAN/1/2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PERKANTORAN ELEKTRONIS LINGKUP INTRANET DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN UMUM SURAT MENYURAT ELEKTRONIK (ELECTRONIC MAILING) PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 24.A 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24.A TAHUN 2013 TENTANG SEKRETARIAT PENGELOLA APLIKASI PERKANTORAN SECARA ELEKTRONIK (E-OFFICE) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 7 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 7 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr
No.45, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penyelenggaraan TIK. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang
Lebih terperinci2014, No BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 7 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KELURAHAN (SIAKEL) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
Lebih terperinciPEDOMAN SISTEM INFORMASI DAN STANDAR OPERASIONAL KOMPUTER DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GUNADARMA BAB I PENDAHULUAN
PEDOMAN SISTEM INFORMASI DAN STANDAR OPERASIONAL KOMPUTER DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GUNADARMA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pelayanan data dan informasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 82 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2015 KEMENAKER. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAPORAN DINAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega
No.805, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Tata Naskah Dinas. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
- 1- PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 347, 2016 KEMENPU-PR. Tata Naskah Dinas. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciI. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi
PANDUAN I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi pemerintahan sekarang ini. Hal tersebut sejalan dengan
Lebih terperinciUSER MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN USER MANUAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPenataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government DEPUTI BIDANG TATALAKSANA 2012 Reformasi Birokrasi merupakan transformasi segenap
Lebih terperinci: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/X/2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah
PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah LATAR BELAKANG Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam
Lebih terperinciPEDOMAN PERKANTORAN ELEKTRONIS DAN STANDAR OPERASIONAL KOMPUTER DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 664/Kpts/OT.140/10/2004 Tentang : Pedoman Perkantoran Elektronis dan Standar Operasional Komputer di Lingkungan Departemen Pertanian Tanggal : 19 Oktober 2004
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 13/KEP/M.
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 13/KEP/M.PAN/1/2003 T E N T A N G PEDOMAN UMUM PERKANTORAN ELEKTRONIS LINGKUP INTRANET DILINGKUNGAN
Lebih terperinciWALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
- 1 - PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/M-DAG/PER/3/2011 TENTANG PEDOMAN TERTIB PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciProsedure Keamanan Jaringan dan Data
Kemanan Jaringan / Network Security memiliki definisi tentang keamanan jaringan dan perangkat keras yang bersangkutan.perangkat keras seperti computer, server dan perangkat jaringan merupakan satu kesatuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 DASAR HUKUM... 2 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.4 KELUARAN... 3 SIMAR... 4 2.1 DEFENISI... 4 2.2 MANFAAT... 4 2.3 FLOWCHART...
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci- 1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, REPUBLIK INDONESIA
- 1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
Lebih terperinciMENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM 82 TAHUN 2011 TAT A CARA PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
177 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang telah diinstalasi dapat berjalan dengan
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPenerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M E N U J U Penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya Kasubdit Pengelolaan
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM. TATA NASKAH DlNAS ELEKTRONIK. KEMENTERIANPENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA DAN REFORMASI BlROKRASl 201 1
PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DlNAS ELEKTRONIK KEMENTERIANPENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA 201 1 KATA PENGANTAR Salah satu upaya dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah menerapkan dan
Lebih terperinciKOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government
KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010 TENTANG E-GOVERNMENT DI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkantoran elektronis (Electronic Office, e-office) adalah aplikasi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkantoran elektronis (Electronic Office, e-office) adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciPEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2013 TANGGAL : 25 Pebruari 2013 PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPROPOSAL PENAWARAN SIMANYS
PROPOSAL PENAWARAN SIMANYS Sistem Manajemen Administrasi Yayasan dan Sekolah CV Sophia Akadia Jalan Terusan Kopo KM 13.15, No. 196, Katapang, Bandung www.simanys.com Phone: +62-22- 8777-6262 dan WA: +62-813-2223-2014
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciManual SIAP DITJENSPK. Disiapkan Oleh CV. Lightbulb. Manual SIAP-SETSPK
SIAP Manual DITJENSPK Aplikasi ini adalah sebuah sistem terintegrasi untuk mengatu proses masuk dan keluar surat dalam sebuah direktorat serta mengotomasi proses disposisi dari eselon yang lebih tinggi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 16/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 16/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN (SMIPP) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL Yth. 1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya; 2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KABUPATEN PURWAKARTA B U P A T I P U R W A K A R T A, Menimbang
Lebih terperinciMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
Lebih terperinciPROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK 1 A. Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) / Sistem Informasi Manajemen Tata Persuratan adalah aplikasi Tata Naskah Dinas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2014
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MANAJEMEN PENGAMANAN JARINGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA
Lebih terperinciIBAB-I PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 06/PRT/M/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM IBAB-I PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI TATA NASKAH
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 966 -
- 966-3. Biro Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat a. Standar Pelayanan Pengurusan dan Pengendalian Surat Masuk di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI TATA PERSURATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI TATA PERSURATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinci2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N
No.87,2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pengaduan Publik. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PUBLIK DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang telah diuraikan,
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan yang telah dilaksanakan dan pembahasan tentang penerapan sistem otomasi persuratan di Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
Lebih terperinciBISNIS PROSES APLIKASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)
page 0 ALUR BUKU Manual Book Aplikasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian Dalam Negeri (PPID Kemendagri) ini diperuntukkan untuk Operator (Admin Utama dan Petugas) PPID Kemendagri baik
Lebih terperinciPROPOSAL PENAWARAN SIMANYS
PROPOSAL PENAWARAN SIMANYS Sistem Manajemen Administrasi Yayasan dan Sekolah CV Sophia Akadia Jalan Terusan Kopo KM 13.15, No. 196, Katapang, Bandung www.simanys.com Phone: +62-22- 8777-6262 dan WA: +62-813-2223-2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan produktifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan produktifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan serta didukung perkembangan
Lebih terperinciPROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah
PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Untuk Instansi Pemerintah Daerah LATAR BELAKANG Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA
Lebih terperinci2017, No Badan SAR Nasional Nomor PK. 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara R
No.292, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Tata Kelola Sistem Infomasi. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 3 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN BADAN SAR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KONSEP/DRAFT 2 Mei 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI
Lebih terperinciBUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN
SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciTata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) - User Pengguna
LOGIN 1 Gambar diatas merupakan tampilan halaman awal dari Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE), untuk masuk ke aplikasi, Sekertaris persuratan harus memasukan Username dan Password (Petunjuk 1
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Surat Menyurat Surat menyurat tidak pernah lepas dari suatu organisasi, kegiatan tersebut merupakan hal yang penting dalam mendapatkan informasi baik secara internal maupun secara
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1622, 2014 KEMEN KKP. Tata Naskah Dinas. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG APLIKASI NASKAH DINAS ELEKTRONIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN Ranc. 070116 0948 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci