ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH"

Transkripsi

1 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH (The Analysis of Marketing Efficiency Egg s Layer in Kendal Region Central Java) MUKSON, S.I. SANTOSA, H. SETIYAWAN dan B. SURYANTO Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT The aim of this research was to know: 1) The pattern and marketing margin of egg s layer, 2) Marketing efficiency rate of egg s layer, 3) The effect of pattern and margin to marketing efficiency egg layer in Kendal Region Central Java. This research had been done during one month, August until to September 2003 in Kendal Region, Central Java. Research had been done with the method of survey. Sample consisted of layer breeder and the medium institute in marketing distribution of egg s layer. Sample of producer taken by "purposive sampling" based on criteria of scale ownership, while sample of the marketing institute taken by "accidental sampling". The analysis of data conducted descriptively and statistically. The pattern of marketing distribution of egg s layer, margin and marketing efficiency determined based on distribution pattern, marketing cost and profit, start from producer until consumer. The effect of pattern and margin to marketing efficiency. The efficiency rate based by price difference sell of the producer at the price of buying consumer. Influence of pattern and margin to marketing efficiency analysed with the doubled linear model statistic, that was: Y = a + b1x1 + b2x2 + e, where Y = marketing efficiency, and x1 = marketing margin, and x2 = pattern. The result of research indicate that the pattern of marketing distribution of egg s layer follow 4 pattern that was 1) long: farmer big merchant market merchant retailer consumer, 2) medium: farmer market merchant retailer consumer, 3) short: farmer retailer consumer and 4) direct: farmer consumer. The average of marketing margin for the pattern of 1 = Rp. 1300/kg, pattern 2 = Rp. 678,57/kg and pattern 3 = Rp. 575/kg. Marketing efficiency was inclusive of efficient, that was equal to 86,75%. The variable of pattern and margin had an effect on very real (P<0,01) to marketing efficiency, with design was: Y = ,002 x1 ** 6,524x2 ** and the value R 2 equal to 0,92. Key Word: Marketing Efficiency, Egg s Layer ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pola dan marjin pemasaran telur ayam ras, 2) Tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras dan 3) Pengaruh pola dan margin terhadap efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu awal bulan Agustus sampai dengan September 2003 di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sampel terdiri dari peternak ayam ras dan lembaga perantara dalam distribusi pemasaran telur ayam ras. Sampel produsen diambil secara purposive sampling berdasarkan kriteria skala pemilikan ternak, sedangkan sampel lembaga pemasaran diambil secara accidental sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan secara statistik. Pola distribusi pemasaran telur ayam ras, marjin dan efisiensi pemasaran ditentukan berdasarkan pola distribusi, biaya pemasaran dan keuntungan mulai dari produsen sampai konsumen. Tingkat efisiensi didasarkan perbedaan harga jual produsen dengan harga beli konsumen. Pengaruh pola dan margin terhadap efisiensi pemasaran dianalisis dengan model statististik linier berganda, yaitu: Y = a + b1 x1 + b2 x2 + e, dimana Y = efisiensi pemasaran, dan x1 = margin, dan x2 = pola pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi pemasaran telur mengikuti 4 pola yaitu: 1) panjang: peternak pedagang besar pedagang pasar pedagang eceran konsumen, 2) sedang: peternak pedagang pasar pedagang eceran konsumen, 3) pendek: peternak pedagang eceran konsumen dan 4) langsung: peternak konsumen. Rata rata marjin pemasaran untuk pola I = Rp. 1300/kg, pola II = Rp. 678,57/kg dan pola III = Rp. 575/kg. Efisiensi pemasaran termasuk efisien, yaitu sebesar 86,75%. Variabel margin dan pola berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap efisiensi pemasaran, dengan persamaan Y = ,002 x1 ** 6,524x2 ** dan nilai R 2 sebesar 0,92. Kata Kunci: Efisiensi Pemasaran, Telur Ayam Ras 755

2 PENDAHULUAN Telur ayam ras merupakan salah satu produk pangan hasil ternak yang mempunyai peran sangat penting dan strategis dalam pemenuhan gizi masyarakat. Di samping harganya relatif murah, telur ayam ras juga mempunyai kandungan gizi tinggi, terutama protein dan nilai cerna oleh tubuh yang tinggi pula. Kondisi ini menyebabkan permintaan telur ayam ras oleh masyarakat dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Faktor lain yang menyebabkan peningkatan permintaan telur ayam ras adalah meningkatnya jumlah penduduk, perbaikan ekonomi masyarakat dan kesadaran akan arti pentingnya gizi bagi kesehatan tubuh manusia. Kondisi dan gambaran tersebut merupakan peluang besar bagi produsen atau pengusaha peternakan khususnya bidang perunggasan ayam ras petelur untuk memenuhi permintaan masyarakat. Peluang permintaan yang besar juga dicerminkan adanya indikasi bahwa konsumsi telur saat ini masih di bawah standar norma kecukupan gizi yang dianjurkan, yaitu sebesar 4,7 kg/kapita/tahun. Sedangkan konsumsi telur saat ini baru dicapai sebesar 3,19 kg/kapita/tahun (DINAS PETERNAKAN PROPINSI JAWA TENGAH, 2004). Pemasaran telur yang dilakukan oleh produsen biasanya menggunakan berbagai lembaga pemasaran agar produk telur ayam ras sampai ke tangan konsumen. Proses ini memerlukan biaya pemasaran yang akan digunakan untuk melakukan fungsifungsi pemasaran. Hal ini perlu adanya perhatian masalah efisiensi pemasaran agar telur sampai di tangan konsumen dengan harga yang wajar dan lembaga pemasaran yang terlibat masih mampu menjalankan fungsi pemasaran secara baik. Menurut SAEFILDIN dalam SUDIYONO (2002) disebutkan bahwa ada 3 syarat pokok yang harus dipenuhi dalam memperbaiki efisiensi penetapan harga yaitu: 1) terjaminnya banyak alternatif pilihan bagi konsumen pada pasar output, 2) perbedaan harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen harus mampu mencerminkan biaya pelaksanaan fungsifungsi pemasaran dan 3) adanya kebebasan lembaga pemasaran untuk masuk dan keluar pasar. Cara atau indikator untuk mengukur efisiensi pemasaran antara lain adalah marjin pemasaran, penetapan harga di tingkat konsumen, tersedianya fasilitas fisik pemasaran dan intensitas persaingan pasar. Namun dari indikatorindikator tersebut dalam penelitian ini akan dikaji efisiensi pemasaran yang berhubungan dengan penetapan harga di tingkat konsumen kaitannya dengan marjin dan pola saluran pemasaran, khususnya pada produk telur ayam ras di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan tersedia data atau informasi tentang efisiensi pemasaran telur ayam ras, marjin dan pola pemasaran serta pengaruh dari variabel marjin dan pola saluran/distribusi terhadap efisiensi pemasaran. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dipilihnya Kabupaten Kendal dengan pertimbangan merupakan daerah yang populasi ayam ras petelur paling banyak di Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian dimulai pada awal bulan Agustus sampai bulan September Penelitian dilakukan dengan metode survai, yaitu dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data (SINGARIMBUN dan EFFENDI, 1989). Penentuan lokasi kecamatan ditentukan dengan purposive sampling, yaitu dipilih kecamatankecamatan yang populasi ayam ras petelur cukup banyak di Kabupaten Kendal. Dipilih 4 (empat) kecamatan, yaitu : Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Boja, Kecamatan Singorojo dan Kecamatan Limbangan. Sampel produsen (peternak) ditentukan secara purposive sampling berdasarkan jumlah/skala usaha ternak yang dipelihara. Penyebaran sampel peternak dan skala usaha di tiaptiap lokasi kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1. Penentuan sampel lembaga pemasaran ditentukan secara accidental sampling, dengan mengikuti alur distribusi produk telur, dimulai dari pedagang besar sampai konsumen. Jumlah sampel untuk masingmasing lembaga pemasaran adalah: pedagang besar 25 orang, pedagang pasar 32 orang dan pedagang eceran sebanyak 40 orang. Jumlah keseluruhan ada 97 orang sebagai lembaga perantara dalam proses pemasaran telur. 756

3 Tabel 1. Penyebaran sampel peternak produsen telur ayam ras petelur di lokasi penelitian Lokasi kecamatan Jumlah sampel peternak (orang) Skala kepemilikan ternak (ekor) Boja 2 < Sukorejo Sukorejo 1 > Singorojo 1 > Limbangan 1 > Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden produsen dan responden lembaga pemasaran (pedagang besar, pedagang pasar dan pedagang eceran) berdasarkan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan data sekunder diambil dari lembaga/instansi yang terkait dengan masalah penelitian. Data primer antara lain meliputi identitas responden, penentuan harga jual dan harga beli, pola saluran pemasaran, biaya pemasaran dan keuntungan usaha. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi beberapa hal yaitu: 1. Untuk mengetahui pola distribusi pemasaran telur dianalisis dengan mengikuti jalur pemasaran produk telur ayam ras dari produsen sampai konsumen. 2. Analisis marjin pemasaran dihitung berdasarkan biayabiaya yang diperlukan lembagalembaga pemasaran untuk melakukan fungsifungsi pemasaran dan keuntungan (profit lembaga pemasaran). Disamping itu marjin pemasaran juga dapat dirumuskan dengan cara menghitung selisih antara harga di tingkat konsumen dengan harga di tingkat produsen. Marjin pemasaran dalam penelitian ini dirumuskan sesuai petunjuk SUDIYONO (2002) sebagai berikut: M = m n C ij + πj 1=l j=l Dimana: M = Marjin pemasaran C ij = biaya pemasaran utnuk melaksanakan fungsi pemasaran kei oleh lembaga pemasaran kej P j = keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran kej m = jumlah jenis biaya pemasaran n = jumlah lembaga pemasaran 3. Analisis efisiensi pemasaran dilihat dari share harga yang diterima produsen sesuai petunjuk FANANI (2002). Pf SPf = x 100% Pr Dimana: SPf = Efisiensi Pemasaran (%) Pf = harga di tingkat peternak (Rp./kg) Pr = harga di tingkat konsumen (Rp./kg) 4. Faktorfaktor yang mempengaruhi efisiensi pemasaran telur ayam dianalisis dengan regresi linier berganda dengan rumus sesuai petunjuk SUGIYONO (2002). Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana: Y = Efisiensi pemasaran (%) x1 = margin pemasaran (Rp./kg) x2 = pola pemasaran (skor) e = error HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas responden peternak dan lembaga pemasaran Indikator yang dijadikan identitas responden antara lain adalah umur, tingkat pendidikan, pengalaman sebagai peternak dan pedagang/usaha pemasaran. Indikator tersebut untuk menggambarkan keragaan sumberdaya manusia dalam kegiatan bidang peternakan baik sebagai produsen maupun pedagang/ lembaga pemasaran yang berfungsi membantu dalam distribusi telur mulai dari produsen sampai ke tangan konsumen. Hasil penelitian tentang identitas responden selengkapnya dapat dilihat pada Tabel

4 Tabel 2. Identitas responden peternak produsen dan lembaga pemasaran Identitas Umur (tahun) >60 Pendidikan tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Pengalaman (tahun) >10 Produsen n=7 7 (100%) 1 (14,29%) 2 (28,57%) 4 (57,14%) 2 (28,58%) 2 (28,58%) 3 (42,85%) PB n=25 25 (100%) 2 (8,0%) 9 (36,0%) 14 (56%) 8 (32%) 12 (48%) 5 (20%) PP n=32 30 (97,75%) 2 (6,25%) 5 (15,63%) 20 (62,5%) 7 (21,87%) 15 (46,88%) 15 (46,88%) 2 (6,25%) PE N=40 35 (87,25%) 5 (12,5%) 6 (15%) 18 (45%) 9 (22,5%) 7 (17,5%) 7 (17,5%) 20 (50,0%) 13 (32,5%) PB = Pedagang besar PP = Pedagang pasar PE = Pedagang eceran Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa umur produsen maupun lembaga pemasaran (pedagang besar, pedagang pasar dan pedagang eceran) sebagian besar berumur tahun, dan termasuk dalam kelompok umur produktif. Kelompok umur ini sangat produktif dan potensial untuk beraktivitas dalam rangka mengembangkan usaha. Pendidikan responden peternak dan lembaga pemasaran sebagian besar pada tingkat tamat SLTP dan SLTA, terutama produsen dan pedagang besar, sedangkan pada pedagang eceran ada yang masih tidak tamat SD (15%). Dilihat dari tingkat pendidikan sudah termasuk tinggi, hal ini diharapkan sangat mendukung dalam menyerap berbagai informasi tentang kegiatan yang terkait dengan bidang usaha peternakan maupun tentang pemasaran. Pengalaman beternak atau usaha pemasaran telur cukup bervariasi. Pada produsen yang mempunyai pengalaman beternak di atas 10 tahun ada 3 orang (42,85%), sisanya masing masing sebanyak 2 orang mempunyai pengalaman 5 10 tahun dan 1 5 tahun. Pengalaman lembaga pemasaran sebagian besar berada pada kisaran 6 10 tahun. Pengalaman beternak maupun usaha pemasaran telur yang semakin lama diharapkan dapat lebih mengetahui dan mendalami tentang manajemen usaha yang dilakukan, sehingga mampu mengantisipasi persoalan yang ada. Menurut MOSHER (1965) semakin tinggi tingkat pengetahuan dan ketrampilan mengakibatkan petani peternak lebih dinamis, aktif dan terbuka dalam mengadopsi suatu teknologi. Kondisi ini penting mengingat saat ini diperlukan pengetahuan dan pemahaman secara baik tentang perkembangan usaha yang semakin cepat baik teknologi maupun aspek pemasaran. Analisis pola pemasaran telur di lokasi penelitian Peternak sebagai produsen telur ayam ras di daerah penelitian dalam memasarkan produknya sampai di tangan konsumen menggunakan berbagai pola pemasaran. Pola saluran distribusi yang banyak digunakan oleh peternak adalah saluran distribusi panjang, yaitu melalui pedagang besar, pedagang pasar dan pedagang eceran. Polapola pemasaran yang digunakan dapat diilustrasikan sebagai berikut: 758

5 Pola saluran distribusi panjang (Pola I) ProdusenPedagang BesarPedagang Pasar Pedagang EceranKonsumen Pola saluran distribusi sedang (Pola II) Produsen Pedagang Pasar Pedagang Eceran Konsumen Pola saluran distribusi pendek (Pola III) Peternak Pedagang Eceran Konsumen Pola saluran distribusi langsung (Pola IV) Produsen Konsumen Saluran distribusi tersebut sesuai dengan pendapat MURSID (1997) yang menyatakan bahwa secara fisik polapola pemasaran terbagi dalam mata rantai saluran distribusi, yaitu saluran distribusi panjang, saluran distribusi sedang, saluran distribusi pendek dan saluran distribusi langsung. Polapola tersebut dilakukan agar produk telur ayam ras dapat terdistribusi secara cepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dari sisi waktu, tempat dan kegunaan barang. Gambaran pola saluran pemasaran telur masingmasing peternak produsen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa produsen menggunakan berbagai pola saluran pemasaran, sebanyak 3 produsen menggunakan 3 gabungan pola saluran yaitu panjang, sedang dan langsung, 2 produsen menggunakan 2 gabungan pola yaitu panjang dan langsung, 2 produsen menggunakan gabungan pola yaitu pendek dan langsung. Digunakan polapola tersebut kemungkinan didasarkan pada kapasitas produksi telur yang dihasilkan dan wilayah/ daerah pemasaran. Hasil ini sesuai pendapat KOTLER (1987) dan SWASTA dan IRAWAN (1990) bahwa produsen besar biasanya menggunakan saluran distribusi panjang karena produk yang dihasilkan agar dapat memenuhi permintaan pasar/konsumen yang lebih luas dan penguasaan pasar. Hal ini juga terkait dengan sifat produk telur yang merupakan barang konvenien (convenience good), yaitu barang untuk kebutuhan konsumsi yang mempunyai karakteristik antara lain frekuensi pembelian relatif sering, dan tersedia secara luas, sehingga pemasarannya diusahakan dapat menjangkau konsumen yang luas. Di sisi lain telur termasuk produk yang bersifat high perisable sehingga sedapat mungkin segera untuk dipasarkan agar tidak banyak mengalami penurunan kualitas. Marjin pemasaran Marjin pemasaran merupakan selisih antara harga di tingkat konsumen dengan harga di tingkat produsen atau merupakan jumlah biaya pemasaran dengan keuntungan yang diharapkan oleh masingmasing lembaga pemasaran. Marjin pemasaran pada pola saluran distribusi panjang, sedang maupun pendek berbeda. Perbedaan ini disebabkan banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat, biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pada saluran distribusi panjang marjin pemasaran adalah sebesar Rp ,00; pada Tabel 3. Gambaran pola saluran distribusi pemasaran telur di lokasi penelitian Peternak produsen STY (Sukorejo) ARS (Sukorejo) SBD (Sukorejo) TWJ (Singorojo) AGF (Limbangan) KTY (Boja) SHD (Boja) Pola saluran distribusi pemasaran Panjang Sedang Pendek Langsung Ta = dilakukan = tidak dilakukan 759

6 saluran distribusi sedang sebesar Rp. 678,57 dan pada saluran distribusi pendek sebesar Rp. 582,00. Besarnya marjin tersebut mengindikasikan bahwa semakin panjang saluran distribusi maka marjin pemasaran akan semakin besar, sebaliknya semakin pendek saluran distribusi maka marjin pemasaran akan semakin kecil/berkurang. Berdasarkan Tabel 4. juga dapat dilihat bahwa pada pola I distribusi marjin pemasaran sebesar 24,35% untuk biaya pemasaran dan 75,64% sebagai keuntungan, pada pola II 22,64% biaya pemasaran dan 77, 36% keuntungan dan pada pola III biaya pemasaran sebesar 28,90% dan keuntungan 61,10%. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh masingmasing pola pemasaran tergantung dari panjang pendeknya jalur pemasaran. Saluran distribusi panjang, biaya pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran sebesar Rp. 316,60, saluran distribusi sedang sebesar Rp. 153,57 dan saluran distribusi pendek sebesar Rp. 223,75. Biaya pemasaran pada saluran distribusi sedang lebih sedikit dibandingkan biaya pemasaran pada saluran distribusi pendek. Menurut RASYAF (1999) besar kecilnya biaya pemasaran yang dikeluarkan tergantung dari panjang pendeknya jalur pemasaran dan peran fungsi tataniaga. Saluran distribusi yang pendek belum tentu mengeluarkan biaya pemasaran yang sedikit. Lembaga pemasaran yang banyak melakukan fungsi pemasaran menyebabkan biaya pemasaran yang dikeluarkan semakin besar. Besarnya marjin pemasaran pada setiap pola saluran pemasaran dapat dilihat pada Tabel 4. Efisiensi pemasaran telur ayam ras Masalah pemasaran komoditi pertanian pada dasarnya adalah bagaimana menyalurkan produkproduk pertanian dari produsen kepada konsumen dengan harga yang wajar dan biaya pemasaran minimal. Menurut DOWNEY dan ERICKSON (1992) bahwa pemasaran hasil pertanian ditinjau dari bagian harga yang diterima oleh petani produsen dikatakan efisien apabila harga jual petani lebih dari 40% dari harga tingkat konsumen. Mengacu pada pendapat tersebut hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Kendal sudah efisien, dengan tingkat efisiensi sebesar 86,75%. Atau dapat dikatakan bahwa bagian harga yang dinikmati oleh produsen sebesar 86,75% terhadap harga ditingkat konsumen. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa pemasaran telur ayam ras ditinjau dari bagian harga yang diterima oleh peternak sudah melebihi batas 40%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi pemasaran pada Pola I sebesar 80,03%, Pola II 89,36% dan Pola III 90,90%. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin pendek pola pemasaran yang digunakan maka pemasaran tersebut semakin efisien. Menurut SUDIYONO (2002) strategi yang dapat dilakukan oleh produsen dan lembaga pemasaran untuk meningkatkan efisiensi pemasaran adalah dengan memperluas pasar dan memperkecil marjin pemasaran. Strategi memperluas pasar dapat ditempuh dengan memperbesar permintaan konsumen dan pelaksanaan pemasaran tertata. Perhitungan efisiensi pemasaran dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Marjin pemasaran pada setiap saluran distribusi pemasaran telur ayam ras Komponan marjin Pola pemasaran Pola I Pola II Pola III Biaya pemasaran (Rp./kg) 316,60 (24,35%) 153,57(22,64%) 220 (38,26%) Keuntungan (Rp./kg) 983,40 (75,65%) 525 (77,36%) 355 (61,74%) Marjin (Rp./kg) 1300,00 (100%) 678,57 (100%) 575 (100%) 760

7 Tabel 5. Efisiensi pemasaran telur ayam ras dari tujuh responden Pola pemasaran Harga di tingkat peternak (a) Harga di tingkat konsumen (b) Efisiensi pemasaran (a/b) x 100%...(%) (Rp./kg)... Pola I 5210, ,00 80,03 Pola II 5771, ,00 89,36 Pola III 5743, ,75 90,90 RataRata 5575, ,25 86,75 Faktorfaktor yang mempengaruhi efisiensi pemasaran telur ayam ras di kabupaten kendal Efisiensi pemasaran telur sangat diharapkan oleh pelaku pasar mulai dari produsen sampai konsumen. Untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi pemasaran dicoba dianalisis dengan menggunakan model regresi linier berganda. Sebagai variabel dependen (Y) adalah efisiensi pemasaran sedangkan variabel independen adalah X1 = margin pemasaran, dan X2 = pola pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y = 103, ,002 x1 ** 6,524x2 ** nilai R 2 = 0,92. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan dengan uji F menunjukkan bahwa efisiensi pemasaran secara bersamasama sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi oleh variabel margin dan pola pemasaran. Hasil ini sesuai pendapat SUDIYONO (2002) bahwa efisiensi pemasaran antara lain dipengaruhi oleh marjin pemasaran, harga, dan tingkat persaingan pasar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,92, yang berarti sebanyak 92,00% variabel dependen (efisiensi pemasaran) secara bersamasama dipengaruhi oleh variabel independen ( margin dan pola pemasaran), sedangkan sisanya sebesar 8,00% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model. Secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel X1 (margin pemasaran) dan X2 (pola pemasaran) masingmasing secara sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi terhadap efisiensi pemasaran. Nilai koefisien regresi X1 (margin pemasaran) diperoleh hasil sebesar 0,002. Hasil ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% marjin akan menaikkan efisiensi pemasaran sebesar 0,002%. Selanjutnya pada variabel X2 (pola pemasaran) diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 6,534 yang dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% pola akan menurunkan efisiensi pemasaran sebesar 6,524%. Hasil ini menunjukkan bahwa baik secara bersamasama maupun secara parsial efisiensi pemasaran dipengaruhi oleh margin dan pola pemasaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Efisiensi Pemasaran Telur Ayam Ras di Kabupaten Kendal dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada 4 pola pemasaran yang digunakan oleh produsen telur ayam ras yaitu: a) Pola I (pola panjang: peternak pedagang besar pedagang pasar pengecer konsumen), Pola II (pola sedang: peternak pedagang pasar pengecer konsumen), Pola III (pola pendek : peternak pengecer konsumen) dan Pola IV (pola langsung: peternak konsumen). Besar marjin pemasaran untuk pola I = Rp. 1300,00 /kg, pola II = Rp. 678,57/kg dan pola III = Rp. 575,00/kg. Besarnya marjin pemasaran tergantung dari panjang pendeknya pola pemasaran yang digunakan. Semakin panjang pola pemasaran yang digunakan maka marjin pemasaran akan semakin besar. Efisiensi pemasaran telur ayam ras yang dilakukan peternak maupun lembaga perantara sudah termasuk efisien, yaitu sebesar 86,7%. Variabel pola dan marjin pemasaran berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap 761

8 efisiensi pemasaran. Nilai R 2 sebesar 0,92; yang berarti efisiensi pemasaran dipengaruhi oleh variabel pola dan marjin pemasaran sebesar 92,00%, sedangkan sisanya sebanyak 8,00% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. DAFTAR PUSTAKA DINAS PETERNAKAN PROPINSI JAWA TENGAH Statistik Peternakan Propinsi Jawa Tengah, Ungaran Semarang. DOWNEY, W.D. dan S.P. ERICKSON Manajemen Agribisnis. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta. (Terjemahan: oleh ROCHIDAYAT). FANANI, Z Efisiensi Pemasaran Ayam Pedaging Model Kemitraan di Kabupaten Malang. J. Ilmiah Ilmu Peternakan dan Perikanan. 18: KOTLER, P DasarDasar Pemasaran. Edisi ke 3. Penerbit Intermedia, Jakarta. MOSHER, A.T Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV saguna, Jakarta. MURSID, M Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara, Jakarta. RASYAF, M Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya, Jakarta. SINGARIMBUN, M. dan S. EFFENDI Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta. SUDIYONO, A Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. SUGIYONO Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke4. Penerbit Alfabeta, Bandung. SWASTHA, B. dan IRAWAN Pengantar Bisnis Modern. Liberty, Yogyakarta. 762

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2) EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2) 1. Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO. ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO Latifatul Hasanah 1, Ujang Suryadi 2, Wahjoe Widhijanto 2 1Manajemen Bisnis Unggas, Politeknik Negeri Jember 2Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pola saluran pemasaran; marjin pemasaran; efisiensi pemasaran ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: Pola saluran pemasaran; marjin pemasaran; efisiensi pemasaran ABSTRACT On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS POLA SALURAN PEMASARAN DAN MARJIN SERTA EFISIENSI PEMASARAN AYAM BROILER PADA SISTEM KEMITRAAN DI KABUPATEN GROBOGAN (Analysis of The

Lebih terperinci

Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN

Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN Jurnal Agrisistem, Juni 007, Vol No. 1 ISSN 18580 ANALISIS MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KELURAHAN BORONGLOE, KECAMATAN BONTOMARANNU, KABUPATEN GOWA Margin analyse of duck egg marketing in Kelurahan Borongloe,

Lebih terperinci

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill MARJIN PEMASARAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR YANG MENGGUNAKAN PAKAN PRODUKSI PABRIK SKALA KECIL DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Susanti I.S 1, N. Ali 1 dan St. Rohani 2 1 Fakultas Peternakan dan Perikanan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Analysis Of Self-Help Pattern Of Cocoa Marketing In Talontam Village Benai Subdistrict Kuantan Singingi

Lebih terperinci

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU Volume 6 No. 2September 2014 FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU (Vigna radiata, L.) DI KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN Oleh: Yudhit Restika Putri, Siswanto Imam Santoso, Wiludjeng

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) Muhammad Febri Anggian Siregar, Iskandarini, Hasman Hasyim Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal (The Relationship of Social

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMASARAN TELUR AYAM DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN

KAJIAN PEMASARAN TELUR AYAM DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN KAJIAN PEMASARAN TELUR AYAM DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN Disusun Oleh: Wenny Mamilianti,SP,MP Dosen Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan ABSTRAK Usaha ternak ayam petelur telah

Lebih terperinci

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Tanrigiling Rasyid 1, Sofyan Nurdin Kasim 1, Muh. Erik Kurniawan 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Sihombing, P.S.A., dkk. Efisiensi Pemasaran Susu... EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG Astati* *) Dosen Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar E-mail

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi KERAGAAN PEMASARAN IKAN GURAMI (Osphrounemus gouramy) PADA KELOMPOK MINA BERKAH JAYA Irni Rahmi Zulfiyyah 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Irnirahmi18@gmail.com Dedi Darusman,

Lebih terperinci

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Marketing Margin Of Skipjack (Katsuwonus pelamis) In The Fish Landing Station

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai

BAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin bertambahnya tingkat pengetahuan masyarakat menyebabkan meningkatnya kesadaran untuk merubah pola pemeliharaan secara tradisional (digembalakan)

Lebih terperinci

Mukson, E. Prasetyo, B. M. Setiawan dan H. Setiyawan Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK

Mukson, E. Prasetyo, B. M. Setiawan dan H. Setiyawan Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN PETERNAKAN DI JAWA TENGAH (The Analysis of Factors to Influence Agriculture Development in Central Java) Mukson, E. Prasetyo, B. M. Setiawan dan H.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Oleh: Erwin Krisnandi 1, Soetoro 2, Mochamad Ramdan 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMASARAN AYAM BROILER PADA BEBERAPA SKALA PEMELIHARAAN DI KOTA KUPANG

KARAKTERISTIK PEMASARAN AYAM BROILER PADA BEBERAPA SKALA PEMELIHARAAN DI KOTA KUPANG Tulle, dkk, Karakteristik Pemasaran Ayam Broiler 95 KARAKTERISTIK PEMASARAN AYAM BROILER PADA BEBERAPA SKALA PEMELIHARAAN DI KOTA KUPANG Defrys R. Tulle, Johanis A. Jermias, I Ketut Jaya dan Tri A. Y.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yaitu Desa Ciherang, Cipendawa, dan Sukatani. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal 28 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal pedaging. Peternak merupakan pihak yang melakukan kegiatan pemeliharaan itik

Lebih terperinci

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN Arini Pebristya Duha *), HM Mozart B Darus **), Luhut Sihombing **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province) Nuni Anggraini, Ali Ibrahim Hasyim, Suriaty Situmorang Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 7 (1), Maret 2009: 25-29 ISSN 1693-8828 Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman F.X. Suwarta dan G. Harmoko Jurusan Peternakan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tataniaga Pertanian Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar. Pemasaran adalah kegiatan mengalirkan barang dari produsen ke konsumen akhir

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kariyana Gita Utama (KGU) yang berlokasi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian dilakukan pada lokasi yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah atau lokasi yang terpilih merupakan salah satu sentra

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 1 (5) : 485-492, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI 1) Marketing Analysis Of Rice In Sidondo I Village Sigi

Lebih terperinci

ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 85 ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR Candra Adinata 1), Ismudiono 2), Dady Soegianto Nazar 3) 1)Mahasiswa, 2) Departemen Reproduksi Veteriner,

Lebih terperinci

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN 28 ANALISIS PEMASARAN AGRIBISNIS LADA (Piper nigrum L) DI DESA MANGKAUK KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN (Marketing Analysis of Pepper (Piper nigrum L) Agribussines in the Mangkauk

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM Ni Kadek Nuriati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI SKRIPSI Oleh: NOVRIANTO GINTING 120306033 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro E-mail: putriutamilintang@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analisis Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analysis of Green Mustard Marketing in Balun Ijuk Village, Merawang, Bangka (A case Study of Farmer

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Dani Apriono 1),

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) ABSTRAK 94 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) Sulistyani Budiningsih dan Pujiati Utami Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN 1 ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN ANALYSIS OF RUBBER MARKETING AT SELF-SUPPORTING PATTERN IN PANGKALAN KURAS DISTICT PELALAWAN REGENCY Nooky Anggita

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Ternak Sapi Potong Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan

Lebih terperinci

MARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY. Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2

MARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY. Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2 MARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2 1) Student at animal Husbandry Faculty, Brawijaya University.

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Armenia Ridhawardani 1, Pandi Pardian 2 *, Gema Wibawa Mukti 2 1 Alumni Prodi Agribisnis Universitas Padjadjaran 2 Dosen Dept. Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY

MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY Juwita Ayu Amalia 1, Hari Dwi Utami 2, Bambang Ali Nugroho 3 1 Student at Animal Husbandry

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal.63-70 ISSN 2302-1713 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Cindy Dwi Hartitianingtias, Joko Sutrisno, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK Muhammad Fauzan Erzal *, Taslim** dan Adjat Sudradjat Masdar**

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam memasarkan suatu produk diperlukan peran lembaga pemasaran yang akan membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Untuk mengetahui saluran

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Pedagang Karakteristik pedagang adalah pola tingkah laku dari pedagang yang menyesuaikan dengan struktur pasar dimana pedagang

Lebih terperinci

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Fauzul Azhimah *), Ir.Iskandarini,MM,Ph.D **) dan Dr.Ir.Rahmanta Ginting,MS **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG Financial analysis from participants cattle ranchers of credit security food and energy

Lebih terperinci

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA Evi Naria ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA Efendi H. Silitonga Staf Pengajar Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan Abstract North

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode dasar penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang tertuju pada pemecahan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk 28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (4) : 543-546, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU Analysis of Income and Feasibility of Broiler

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG 131 Buana Sains Vol 8 No 2: 131-136, 2008 ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG Ahmad Zubaidi PS Agribisnis Fak. Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract

Lebih terperinci

Buana Sains Vol 9 No 1: 57-62, 2009

Buana Sains Vol 9 No 1: 57-62, 2009 57 Buana Sains Vol 9 No 1: 57-62, 2009 VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SALURAN DISTRIBUSI BAGI PETANI PRODUSEN SALAK (Studi pada petani salak di Desa Kresikan Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian. 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG HABITAT Volume XXII, No. 1, Bulan April 2011 ISSN: 0853-5167 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG (MARKETING EFFICIENCY ANALYSIS OF DURIAN IN WONOAGUNG

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten Sains Peternakan Vol. 9 (), Maret 20: 4-52 ISSN 693-8828 Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten Sugiharti Mulya Handayani dan Ivana Nurlaila 2 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga

Lebih terperinci

MARJIN TATANIAGA AYAM BROILER DARI HULU KE HILIR DI PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH JURNAL. Oleh : SAPTA BAYU PUTRA NPM

MARJIN TATANIAGA AYAM BROILER DARI HULU KE HILIR DI PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH JURNAL. Oleh : SAPTA BAYU PUTRA NPM MARJIN TATANIAGA AYAM BROILER DARI HULU KE HILIR DI PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH JURNAL Oleh : SAPTA BAYU PUTRA NPM. 1310005311046 FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN PETERNAKAN UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

Analisis Saluran dan Margin Pemasaran... Aditya Fauzi Alamsyah ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI

Analisis Saluran dan Margin Pemasaran... Aditya Fauzi Alamsyah ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI Aditya Fauzi Alamsyah*, Taslim, dan Anita Fitriani Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2015 E-mail:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur dan tidak boleh disilangkan kembali karena merupakan produk akhir ayam ras (Sudaryani

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati. Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Henny Rosmawati Abstract This research is aimed to: 1) know the banana s marketing eficiency

Lebih terperinci

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP , ANALISIS TATANIAGA SAYURAN KUBIS EKSPOR DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN Roma Kasihta Sinaga 1), Yusak Maryunianta 2), M. Jufri 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis FP USU,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK (Annona muricata) (Suatu Kasus pada Pengusaha Pengolahan Dodol Sirsak di Desa Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Angga Lenggana 1, Soetoro 2, Tito

Lebih terperinci

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN Ujang Indra Trismawan 1, Hari Dwi Utami 2 and Bambang Ali Nugroho 2 1) Student at Social Economic Department, Faculty of Animal Husbandry, University

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis. 16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah saluran pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis. Adapun pelaku saluran pemasaran Ayam

Lebih terperinci

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK 56 TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi, Pujiharto, dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI ej. Agrotekbis 4 (1) :75 83, Februari 2016 ISSN : 23383011 ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Marketing Analysis of Shallot In Oloboju Village Sigi Biromaru

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS MARKETING MIX TERHADAP TINGKAT PEMBELIAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) DI KOTA MAGELANG

ANALISIS EFEKTIVITAS MARKETING MIX TERHADAP TINGKAT PEMBELIAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) DI KOTA MAGELANG ANALISIS EFEKTIVITAS MARKETING MIX TERHADAP TINGKAT PEMBELIAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) DI KOTA MAGELANG (Marketing Mix Analyzed to Purchasing KFC (Kentucky Fried Chicken) in Magelang City) S. SATMOKO,

Lebih terperinci

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP AGRITECH : Vol. XIX No. 2 Desember 2017 : 121-129 ISSN : 1411-1063 RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP Mahfud Hidayat, Pujiharto, Sulistyani Budiningsih Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

Distribusi Penjualan Telur Itik.Agnes Debora Hutabarat

Distribusi Penjualan Telur Itik.Agnes Debora Hutabarat DISTRIBUSI PENJUALAN TELUR ITIK SEGAR PADA PEDAGANG BESAR (Studi Kasus Pemasaran di PD Artomoro, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung) Agnes Debora Hutabarat*, Maman Paturochman, Achmad Firman Universitas

Lebih terperinci

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka Suhaeni 1, Karno 2, Wulan Sumekar 2 1 Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNMA 2 Program Magister Agribisnis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7 II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bunga krisan dengan nama latin Chrysanthemum sp berasal dari dataran Cina. Bunga potong ini cukup populer dan menduduki

Lebih terperinci

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra.

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra. KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU Ahmad Rayendra Abstract The objective of this research were ; 1) to know the level of consumer

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (4) : 515-520, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU Income Analysis and Salt Making

Lebih terperinci

Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011

Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011 BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN TELUR AYAM RAS OLEH KONSUMEN DI PASAR PA BAENG-BAENG, MAKASSAR. (Some Factors Affecting Broiler Eggs Number of Requests By Consumers On-Baeng Pa'baeng

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL (Profitability Analysis at Development of Duck Effort in Pagerbarang District at Tegal Regency) Budiraharjo,

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Ahmad Nurussalam, 2 Yus Rusman, 3 Zulfikar Noormansyah 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

JURNAL EFISIENSI PEMASARAN NANAS DI DESA LOBONG KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW CHRISANDI JORDAN MANGGOPA

JURNAL EFISIENSI PEMASARAN NANAS DI DESA LOBONG KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW CHRISANDI JORDAN MANGGOPA JURNAL EFISIENSI PEMASARAN NANAS DI DESA LOBONG KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW CHRISANDI JORDAN MANGGOPA 614 408 010 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

margin pemasaran dapat dihitung dengan rumus matematis sebagai berikut:

margin pemasaran dapat dihitung dengan rumus matematis sebagai berikut: Pemasaran komoditas pertanian dari proses konsentrasi yaitu pengumpulan produk-produk pertanian dari petani ke tengkulak, pedagang pengumpul dan pedagang besar serta diakhiri proses distribusi yaitu penjualan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, yang terdiri atas dua desa yaitu Desa Tuladenggi dan Desa Dumati. Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Pengertian sensus dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI HESTI INDRAWASIH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN Rokhman Permadi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Darwan Ali rokhmanpermadi@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan) Indri Pratiwi Pohan 1), Luhut Sihombing 2), Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR A A Gede Ary Gunada 1, Luh Putu Wrasiati 2, Dewa Ayu Anom Yuarini 2 Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Widya Lestari 1, Syafril Hadi 2 dan Nahri Idris 2 Intisari Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pupuk Bersubsidi Pupuk bersubsidi ialah pupuk yang pengadaanya dan penyalurannya mendapat subsidi dari pemerintah untuk kebtuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program

Lebih terperinci

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / 080314046 JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Sumampow Meify, Analysis of Carrot Marketing Margin Of Maramis Farmer s Group At Rurukan village,

Lebih terperinci

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT Fiqrul Hilmi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi fiqrulhilmi@gmail.com Tedi Hartoyo 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT

VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT 55 VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT Bab ini membahas sistem pemasaran rumput laut dengan menggunakan pendekatan structure, conduct, dan performance (SCP). Struktur pasar

Lebih terperinci