ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH
|
|
- Siska Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH (The Analysis of Marketing Efficiency Egg s Layer in Kendal Region Central Java) MUKSON, S.I. SANTOSA, H. SETIYAWAN dan B. SURYANTO Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT The aim of this research was to know: 1) The pattern and marketing margin of egg s layer, 2) Marketing efficiency rate of egg s layer, 3) The effect of pattern and margin to marketing efficiency egg layer in Kendal Region Central Java. This research had been done during one month, August until to September 2003 in Kendal Region, Central Java. Research had been done with the method of survey. Sample consisted of layer breeder and the medium institute in marketing distribution of egg s layer. Sample of producer taken by "purposive sampling" based on criteria of scale ownership, while sample of the marketing institute taken by "accidental sampling". The analysis of data conducted descriptively and statistically. The pattern of marketing distribution of egg s layer, margin and marketing efficiency determined based on distribution pattern, marketing cost and profit, start from producer until consumer. The effect of pattern and margin to marketing efficiency. The efficiency rate based by price difference sell of the producer at the price of buying consumer. Influence of pattern and margin to marketing efficiency analysed with the doubled linear model statistic, that was: Y = a + b1x1 + b2x2 + e, where Y = marketing efficiency, and x1 = marketing margin, and x2 = pattern. The result of research indicate that the pattern of marketing distribution of egg s layer follow 4 pattern that was 1) long: farmer big merchant market merchant retailer consumer, 2) medium: farmer market merchant retailer consumer, 3) short: farmer retailer consumer and 4) direct: farmer consumer. The average of marketing margin for the pattern of 1 = Rp. 1300/kg, pattern 2 = Rp. 678,57/kg and pattern 3 = Rp. 575/kg. Marketing efficiency was inclusive of efficient, that was equal to 86,75%. The variable of pattern and margin had an effect on very real (P<0,01) to marketing efficiency, with design was: Y = ,002 x1 ** 6,524x2 ** and the value R 2 equal to 0,92. Key Word: Marketing Efficiency, Egg s Layer ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pola dan marjin pemasaran telur ayam ras, 2) Tingkat efisiensi pemasaran telur ayam ras dan 3) Pengaruh pola dan margin terhadap efisiensi pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu awal bulan Agustus sampai dengan September 2003 di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sampel terdiri dari peternak ayam ras dan lembaga perantara dalam distribusi pemasaran telur ayam ras. Sampel produsen diambil secara purposive sampling berdasarkan kriteria skala pemilikan ternak, sedangkan sampel lembaga pemasaran diambil secara accidental sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan secara statistik. Pola distribusi pemasaran telur ayam ras, marjin dan efisiensi pemasaran ditentukan berdasarkan pola distribusi, biaya pemasaran dan keuntungan mulai dari produsen sampai konsumen. Tingkat efisiensi didasarkan perbedaan harga jual produsen dengan harga beli konsumen. Pengaruh pola dan margin terhadap efisiensi pemasaran dianalisis dengan model statististik linier berganda, yaitu: Y = a + b1 x1 + b2 x2 + e, dimana Y = efisiensi pemasaran, dan x1 = margin, dan x2 = pola pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi pemasaran telur mengikuti 4 pola yaitu: 1) panjang: peternak pedagang besar pedagang pasar pedagang eceran konsumen, 2) sedang: peternak pedagang pasar pedagang eceran konsumen, 3) pendek: peternak pedagang eceran konsumen dan 4) langsung: peternak konsumen. Rata rata marjin pemasaran untuk pola I = Rp. 1300/kg, pola II = Rp. 678,57/kg dan pola III = Rp. 575/kg. Efisiensi pemasaran termasuk efisien, yaitu sebesar 86,75%. Variabel margin dan pola berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap efisiensi pemasaran, dengan persamaan Y = ,002 x1 ** 6,524x2 ** dan nilai R 2 sebesar 0,92. Kata Kunci: Efisiensi Pemasaran, Telur Ayam Ras 755
2 PENDAHULUAN Telur ayam ras merupakan salah satu produk pangan hasil ternak yang mempunyai peran sangat penting dan strategis dalam pemenuhan gizi masyarakat. Di samping harganya relatif murah, telur ayam ras juga mempunyai kandungan gizi tinggi, terutama protein dan nilai cerna oleh tubuh yang tinggi pula. Kondisi ini menyebabkan permintaan telur ayam ras oleh masyarakat dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Faktor lain yang menyebabkan peningkatan permintaan telur ayam ras adalah meningkatnya jumlah penduduk, perbaikan ekonomi masyarakat dan kesadaran akan arti pentingnya gizi bagi kesehatan tubuh manusia. Kondisi dan gambaran tersebut merupakan peluang besar bagi produsen atau pengusaha peternakan khususnya bidang perunggasan ayam ras petelur untuk memenuhi permintaan masyarakat. Peluang permintaan yang besar juga dicerminkan adanya indikasi bahwa konsumsi telur saat ini masih di bawah standar norma kecukupan gizi yang dianjurkan, yaitu sebesar 4,7 kg/kapita/tahun. Sedangkan konsumsi telur saat ini baru dicapai sebesar 3,19 kg/kapita/tahun (DINAS PETERNAKAN PROPINSI JAWA TENGAH, 2004). Pemasaran telur yang dilakukan oleh produsen biasanya menggunakan berbagai lembaga pemasaran agar produk telur ayam ras sampai ke tangan konsumen. Proses ini memerlukan biaya pemasaran yang akan digunakan untuk melakukan fungsifungsi pemasaran. Hal ini perlu adanya perhatian masalah efisiensi pemasaran agar telur sampai di tangan konsumen dengan harga yang wajar dan lembaga pemasaran yang terlibat masih mampu menjalankan fungsi pemasaran secara baik. Menurut SAEFILDIN dalam SUDIYONO (2002) disebutkan bahwa ada 3 syarat pokok yang harus dipenuhi dalam memperbaiki efisiensi penetapan harga yaitu: 1) terjaminnya banyak alternatif pilihan bagi konsumen pada pasar output, 2) perbedaan harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen harus mampu mencerminkan biaya pelaksanaan fungsifungsi pemasaran dan 3) adanya kebebasan lembaga pemasaran untuk masuk dan keluar pasar. Cara atau indikator untuk mengukur efisiensi pemasaran antara lain adalah marjin pemasaran, penetapan harga di tingkat konsumen, tersedianya fasilitas fisik pemasaran dan intensitas persaingan pasar. Namun dari indikatorindikator tersebut dalam penelitian ini akan dikaji efisiensi pemasaran yang berhubungan dengan penetapan harga di tingkat konsumen kaitannya dengan marjin dan pola saluran pemasaran, khususnya pada produk telur ayam ras di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan tersedia data atau informasi tentang efisiensi pemasaran telur ayam ras, marjin dan pola pemasaran serta pengaruh dari variabel marjin dan pola saluran/distribusi terhadap efisiensi pemasaran. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dipilihnya Kabupaten Kendal dengan pertimbangan merupakan daerah yang populasi ayam ras petelur paling banyak di Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian dimulai pada awal bulan Agustus sampai bulan September Penelitian dilakukan dengan metode survai, yaitu dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data (SINGARIMBUN dan EFFENDI, 1989). Penentuan lokasi kecamatan ditentukan dengan purposive sampling, yaitu dipilih kecamatankecamatan yang populasi ayam ras petelur cukup banyak di Kabupaten Kendal. Dipilih 4 (empat) kecamatan, yaitu : Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Boja, Kecamatan Singorojo dan Kecamatan Limbangan. Sampel produsen (peternak) ditentukan secara purposive sampling berdasarkan jumlah/skala usaha ternak yang dipelihara. Penyebaran sampel peternak dan skala usaha di tiaptiap lokasi kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1. Penentuan sampel lembaga pemasaran ditentukan secara accidental sampling, dengan mengikuti alur distribusi produk telur, dimulai dari pedagang besar sampai konsumen. Jumlah sampel untuk masingmasing lembaga pemasaran adalah: pedagang besar 25 orang, pedagang pasar 32 orang dan pedagang eceran sebanyak 40 orang. Jumlah keseluruhan ada 97 orang sebagai lembaga perantara dalam proses pemasaran telur. 756
3 Tabel 1. Penyebaran sampel peternak produsen telur ayam ras petelur di lokasi penelitian Lokasi kecamatan Jumlah sampel peternak (orang) Skala kepemilikan ternak (ekor) Boja 2 < Sukorejo Sukorejo 1 > Singorojo 1 > Limbangan 1 > Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden produsen dan responden lembaga pemasaran (pedagang besar, pedagang pasar dan pedagang eceran) berdasarkan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan data sekunder diambil dari lembaga/instansi yang terkait dengan masalah penelitian. Data primer antara lain meliputi identitas responden, penentuan harga jual dan harga beli, pola saluran pemasaran, biaya pemasaran dan keuntungan usaha. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi beberapa hal yaitu: 1. Untuk mengetahui pola distribusi pemasaran telur dianalisis dengan mengikuti jalur pemasaran produk telur ayam ras dari produsen sampai konsumen. 2. Analisis marjin pemasaran dihitung berdasarkan biayabiaya yang diperlukan lembagalembaga pemasaran untuk melakukan fungsifungsi pemasaran dan keuntungan (profit lembaga pemasaran). Disamping itu marjin pemasaran juga dapat dirumuskan dengan cara menghitung selisih antara harga di tingkat konsumen dengan harga di tingkat produsen. Marjin pemasaran dalam penelitian ini dirumuskan sesuai petunjuk SUDIYONO (2002) sebagai berikut: M = m n C ij + πj 1=l j=l Dimana: M = Marjin pemasaran C ij = biaya pemasaran utnuk melaksanakan fungsi pemasaran kei oleh lembaga pemasaran kej P j = keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran kej m = jumlah jenis biaya pemasaran n = jumlah lembaga pemasaran 3. Analisis efisiensi pemasaran dilihat dari share harga yang diterima produsen sesuai petunjuk FANANI (2002). Pf SPf = x 100% Pr Dimana: SPf = Efisiensi Pemasaran (%) Pf = harga di tingkat peternak (Rp./kg) Pr = harga di tingkat konsumen (Rp./kg) 4. Faktorfaktor yang mempengaruhi efisiensi pemasaran telur ayam dianalisis dengan regresi linier berganda dengan rumus sesuai petunjuk SUGIYONO (2002). Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana: Y = Efisiensi pemasaran (%) x1 = margin pemasaran (Rp./kg) x2 = pola pemasaran (skor) e = error HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas responden peternak dan lembaga pemasaran Indikator yang dijadikan identitas responden antara lain adalah umur, tingkat pendidikan, pengalaman sebagai peternak dan pedagang/usaha pemasaran. Indikator tersebut untuk menggambarkan keragaan sumberdaya manusia dalam kegiatan bidang peternakan baik sebagai produsen maupun pedagang/ lembaga pemasaran yang berfungsi membantu dalam distribusi telur mulai dari produsen sampai ke tangan konsumen. Hasil penelitian tentang identitas responden selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
4 Tabel 2. Identitas responden peternak produsen dan lembaga pemasaran Identitas Umur (tahun) >60 Pendidikan tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Pengalaman (tahun) >10 Produsen n=7 7 (100%) 1 (14,29%) 2 (28,57%) 4 (57,14%) 2 (28,58%) 2 (28,58%) 3 (42,85%) PB n=25 25 (100%) 2 (8,0%) 9 (36,0%) 14 (56%) 8 (32%) 12 (48%) 5 (20%) PP n=32 30 (97,75%) 2 (6,25%) 5 (15,63%) 20 (62,5%) 7 (21,87%) 15 (46,88%) 15 (46,88%) 2 (6,25%) PE N=40 35 (87,25%) 5 (12,5%) 6 (15%) 18 (45%) 9 (22,5%) 7 (17,5%) 7 (17,5%) 20 (50,0%) 13 (32,5%) PB = Pedagang besar PP = Pedagang pasar PE = Pedagang eceran Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa umur produsen maupun lembaga pemasaran (pedagang besar, pedagang pasar dan pedagang eceran) sebagian besar berumur tahun, dan termasuk dalam kelompok umur produktif. Kelompok umur ini sangat produktif dan potensial untuk beraktivitas dalam rangka mengembangkan usaha. Pendidikan responden peternak dan lembaga pemasaran sebagian besar pada tingkat tamat SLTP dan SLTA, terutama produsen dan pedagang besar, sedangkan pada pedagang eceran ada yang masih tidak tamat SD (15%). Dilihat dari tingkat pendidikan sudah termasuk tinggi, hal ini diharapkan sangat mendukung dalam menyerap berbagai informasi tentang kegiatan yang terkait dengan bidang usaha peternakan maupun tentang pemasaran. Pengalaman beternak atau usaha pemasaran telur cukup bervariasi. Pada produsen yang mempunyai pengalaman beternak di atas 10 tahun ada 3 orang (42,85%), sisanya masing masing sebanyak 2 orang mempunyai pengalaman 5 10 tahun dan 1 5 tahun. Pengalaman lembaga pemasaran sebagian besar berada pada kisaran 6 10 tahun. Pengalaman beternak maupun usaha pemasaran telur yang semakin lama diharapkan dapat lebih mengetahui dan mendalami tentang manajemen usaha yang dilakukan, sehingga mampu mengantisipasi persoalan yang ada. Menurut MOSHER (1965) semakin tinggi tingkat pengetahuan dan ketrampilan mengakibatkan petani peternak lebih dinamis, aktif dan terbuka dalam mengadopsi suatu teknologi. Kondisi ini penting mengingat saat ini diperlukan pengetahuan dan pemahaman secara baik tentang perkembangan usaha yang semakin cepat baik teknologi maupun aspek pemasaran. Analisis pola pemasaran telur di lokasi penelitian Peternak sebagai produsen telur ayam ras di daerah penelitian dalam memasarkan produknya sampai di tangan konsumen menggunakan berbagai pola pemasaran. Pola saluran distribusi yang banyak digunakan oleh peternak adalah saluran distribusi panjang, yaitu melalui pedagang besar, pedagang pasar dan pedagang eceran. Polapola pemasaran yang digunakan dapat diilustrasikan sebagai berikut: 758
5 Pola saluran distribusi panjang (Pola I) ProdusenPedagang BesarPedagang Pasar Pedagang EceranKonsumen Pola saluran distribusi sedang (Pola II) Produsen Pedagang Pasar Pedagang Eceran Konsumen Pola saluran distribusi pendek (Pola III) Peternak Pedagang Eceran Konsumen Pola saluran distribusi langsung (Pola IV) Produsen Konsumen Saluran distribusi tersebut sesuai dengan pendapat MURSID (1997) yang menyatakan bahwa secara fisik polapola pemasaran terbagi dalam mata rantai saluran distribusi, yaitu saluran distribusi panjang, saluran distribusi sedang, saluran distribusi pendek dan saluran distribusi langsung. Polapola tersebut dilakukan agar produk telur ayam ras dapat terdistribusi secara cepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dari sisi waktu, tempat dan kegunaan barang. Gambaran pola saluran pemasaran telur masingmasing peternak produsen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa produsen menggunakan berbagai pola saluran pemasaran, sebanyak 3 produsen menggunakan 3 gabungan pola saluran yaitu panjang, sedang dan langsung, 2 produsen menggunakan 2 gabungan pola yaitu panjang dan langsung, 2 produsen menggunakan gabungan pola yaitu pendek dan langsung. Digunakan polapola tersebut kemungkinan didasarkan pada kapasitas produksi telur yang dihasilkan dan wilayah/ daerah pemasaran. Hasil ini sesuai pendapat KOTLER (1987) dan SWASTA dan IRAWAN (1990) bahwa produsen besar biasanya menggunakan saluran distribusi panjang karena produk yang dihasilkan agar dapat memenuhi permintaan pasar/konsumen yang lebih luas dan penguasaan pasar. Hal ini juga terkait dengan sifat produk telur yang merupakan barang konvenien (convenience good), yaitu barang untuk kebutuhan konsumsi yang mempunyai karakteristik antara lain frekuensi pembelian relatif sering, dan tersedia secara luas, sehingga pemasarannya diusahakan dapat menjangkau konsumen yang luas. Di sisi lain telur termasuk produk yang bersifat high perisable sehingga sedapat mungkin segera untuk dipasarkan agar tidak banyak mengalami penurunan kualitas. Marjin pemasaran Marjin pemasaran merupakan selisih antara harga di tingkat konsumen dengan harga di tingkat produsen atau merupakan jumlah biaya pemasaran dengan keuntungan yang diharapkan oleh masingmasing lembaga pemasaran. Marjin pemasaran pada pola saluran distribusi panjang, sedang maupun pendek berbeda. Perbedaan ini disebabkan banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat, biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pada saluran distribusi panjang marjin pemasaran adalah sebesar Rp ,00; pada Tabel 3. Gambaran pola saluran distribusi pemasaran telur di lokasi penelitian Peternak produsen STY (Sukorejo) ARS (Sukorejo) SBD (Sukorejo) TWJ (Singorojo) AGF (Limbangan) KTY (Boja) SHD (Boja) Pola saluran distribusi pemasaran Panjang Sedang Pendek Langsung Ta = dilakukan = tidak dilakukan 759
6 saluran distribusi sedang sebesar Rp. 678,57 dan pada saluran distribusi pendek sebesar Rp. 582,00. Besarnya marjin tersebut mengindikasikan bahwa semakin panjang saluran distribusi maka marjin pemasaran akan semakin besar, sebaliknya semakin pendek saluran distribusi maka marjin pemasaran akan semakin kecil/berkurang. Berdasarkan Tabel 4. juga dapat dilihat bahwa pada pola I distribusi marjin pemasaran sebesar 24,35% untuk biaya pemasaran dan 75,64% sebagai keuntungan, pada pola II 22,64% biaya pemasaran dan 77, 36% keuntungan dan pada pola III biaya pemasaran sebesar 28,90% dan keuntungan 61,10%. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh masingmasing pola pemasaran tergantung dari panjang pendeknya jalur pemasaran. Saluran distribusi panjang, biaya pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran sebesar Rp. 316,60, saluran distribusi sedang sebesar Rp. 153,57 dan saluran distribusi pendek sebesar Rp. 223,75. Biaya pemasaran pada saluran distribusi sedang lebih sedikit dibandingkan biaya pemasaran pada saluran distribusi pendek. Menurut RASYAF (1999) besar kecilnya biaya pemasaran yang dikeluarkan tergantung dari panjang pendeknya jalur pemasaran dan peran fungsi tataniaga. Saluran distribusi yang pendek belum tentu mengeluarkan biaya pemasaran yang sedikit. Lembaga pemasaran yang banyak melakukan fungsi pemasaran menyebabkan biaya pemasaran yang dikeluarkan semakin besar. Besarnya marjin pemasaran pada setiap pola saluran pemasaran dapat dilihat pada Tabel 4. Efisiensi pemasaran telur ayam ras Masalah pemasaran komoditi pertanian pada dasarnya adalah bagaimana menyalurkan produkproduk pertanian dari produsen kepada konsumen dengan harga yang wajar dan biaya pemasaran minimal. Menurut DOWNEY dan ERICKSON (1992) bahwa pemasaran hasil pertanian ditinjau dari bagian harga yang diterima oleh petani produsen dikatakan efisien apabila harga jual petani lebih dari 40% dari harga tingkat konsumen. Mengacu pada pendapat tersebut hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Kendal sudah efisien, dengan tingkat efisiensi sebesar 86,75%. Atau dapat dikatakan bahwa bagian harga yang dinikmati oleh produsen sebesar 86,75% terhadap harga ditingkat konsumen. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa pemasaran telur ayam ras ditinjau dari bagian harga yang diterima oleh peternak sudah melebihi batas 40%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi pemasaran pada Pola I sebesar 80,03%, Pola II 89,36% dan Pola III 90,90%. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin pendek pola pemasaran yang digunakan maka pemasaran tersebut semakin efisien. Menurut SUDIYONO (2002) strategi yang dapat dilakukan oleh produsen dan lembaga pemasaran untuk meningkatkan efisiensi pemasaran adalah dengan memperluas pasar dan memperkecil marjin pemasaran. Strategi memperluas pasar dapat ditempuh dengan memperbesar permintaan konsumen dan pelaksanaan pemasaran tertata. Perhitungan efisiensi pemasaran dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Marjin pemasaran pada setiap saluran distribusi pemasaran telur ayam ras Komponan marjin Pola pemasaran Pola I Pola II Pola III Biaya pemasaran (Rp./kg) 316,60 (24,35%) 153,57(22,64%) 220 (38,26%) Keuntungan (Rp./kg) 983,40 (75,65%) 525 (77,36%) 355 (61,74%) Marjin (Rp./kg) 1300,00 (100%) 678,57 (100%) 575 (100%) 760
7 Tabel 5. Efisiensi pemasaran telur ayam ras dari tujuh responden Pola pemasaran Harga di tingkat peternak (a) Harga di tingkat konsumen (b) Efisiensi pemasaran (a/b) x 100%...(%) (Rp./kg)... Pola I 5210, ,00 80,03 Pola II 5771, ,00 89,36 Pola III 5743, ,75 90,90 RataRata 5575, ,25 86,75 Faktorfaktor yang mempengaruhi efisiensi pemasaran telur ayam ras di kabupaten kendal Efisiensi pemasaran telur sangat diharapkan oleh pelaku pasar mulai dari produsen sampai konsumen. Untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi pemasaran dicoba dianalisis dengan menggunakan model regresi linier berganda. Sebagai variabel dependen (Y) adalah efisiensi pemasaran sedangkan variabel independen adalah X1 = margin pemasaran, dan X2 = pola pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y = 103, ,002 x1 ** 6,524x2 ** nilai R 2 = 0,92. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan dengan uji F menunjukkan bahwa efisiensi pemasaran secara bersamasama sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi oleh variabel margin dan pola pemasaran. Hasil ini sesuai pendapat SUDIYONO (2002) bahwa efisiensi pemasaran antara lain dipengaruhi oleh marjin pemasaran, harga, dan tingkat persaingan pasar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,92, yang berarti sebanyak 92,00% variabel dependen (efisiensi pemasaran) secara bersamasama dipengaruhi oleh variabel independen ( margin dan pola pemasaran), sedangkan sisanya sebesar 8,00% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model. Secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel X1 (margin pemasaran) dan X2 (pola pemasaran) masingmasing secara sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi terhadap efisiensi pemasaran. Nilai koefisien regresi X1 (margin pemasaran) diperoleh hasil sebesar 0,002. Hasil ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% marjin akan menaikkan efisiensi pemasaran sebesar 0,002%. Selanjutnya pada variabel X2 (pola pemasaran) diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 6,534 yang dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% pola akan menurunkan efisiensi pemasaran sebesar 6,524%. Hasil ini menunjukkan bahwa baik secara bersamasama maupun secara parsial efisiensi pemasaran dipengaruhi oleh margin dan pola pemasaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Efisiensi Pemasaran Telur Ayam Ras di Kabupaten Kendal dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada 4 pola pemasaran yang digunakan oleh produsen telur ayam ras yaitu: a) Pola I (pola panjang: peternak pedagang besar pedagang pasar pengecer konsumen), Pola II (pola sedang: peternak pedagang pasar pengecer konsumen), Pola III (pola pendek : peternak pengecer konsumen) dan Pola IV (pola langsung: peternak konsumen). Besar marjin pemasaran untuk pola I = Rp. 1300,00 /kg, pola II = Rp. 678,57/kg dan pola III = Rp. 575,00/kg. Besarnya marjin pemasaran tergantung dari panjang pendeknya pola pemasaran yang digunakan. Semakin panjang pola pemasaran yang digunakan maka marjin pemasaran akan semakin besar. Efisiensi pemasaran telur ayam ras yang dilakukan peternak maupun lembaga perantara sudah termasuk efisien, yaitu sebesar 86,7%. Variabel pola dan marjin pemasaran berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap 761
8 efisiensi pemasaran. Nilai R 2 sebesar 0,92; yang berarti efisiensi pemasaran dipengaruhi oleh variabel pola dan marjin pemasaran sebesar 92,00%, sedangkan sisanya sebanyak 8,00% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. DAFTAR PUSTAKA DINAS PETERNAKAN PROPINSI JAWA TENGAH Statistik Peternakan Propinsi Jawa Tengah, Ungaran Semarang. DOWNEY, W.D. dan S.P. ERICKSON Manajemen Agribisnis. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta. (Terjemahan: oleh ROCHIDAYAT). FANANI, Z Efisiensi Pemasaran Ayam Pedaging Model Kemitraan di Kabupaten Malang. J. Ilmiah Ilmu Peternakan dan Perikanan. 18: KOTLER, P DasarDasar Pemasaran. Edisi ke 3. Penerbit Intermedia, Jakarta. MOSHER, A.T Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV saguna, Jakarta. MURSID, M Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara, Jakarta. RASYAF, M Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya, Jakarta. SINGARIMBUN, M. dan S. EFFENDI Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta. SUDIYONO, A Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. SUGIYONO Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke4. Penerbit Alfabeta, Bandung. SWASTHA, B. dan IRAWAN Pengantar Bisnis Modern. Liberty, Yogyakarta. 762
EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)
EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2) 1. Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.
ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO Latifatul Hasanah 1, Ujang Suryadi 2, Wahjoe Widhijanto 2 1Manajemen Bisnis Unggas, Politeknik Negeri Jember 2Jurusan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pola saluran pemasaran; marjin pemasaran; efisiensi pemasaran ABSTRACT
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS POLA SALURAN PEMASARAN DAN MARJIN SERTA EFISIENSI PEMASARAN AYAM BROILER PADA SISTEM KEMITRAAN DI KABUPATEN GROBOGAN (Analysis of The
Lebih terperinciJurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN
Jurnal Agrisistem, Juni 007, Vol No. 1 ISSN 18580 ANALISIS MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KELURAHAN BORONGLOE, KECAMATAN BONTOMARANNU, KABUPATEN GOWA Margin analyse of duck egg marketing in Kelurahan Borongloe,
Lebih terperinciKey words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill
MARJIN PEMASARAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR YANG MENGGUNAKAN PAKAN PRODUKSI PABRIK SKALA KECIL DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Susanti I.S 1, N. Ali 1 dan St. Rohani 2 1 Fakultas Peternakan dan Perikanan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi
Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Analysis Of Self-Help Pattern Of Cocoa Marketing In Talontam Village Benai Subdistrict Kuantan Singingi
Lebih terperinciFARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU
Volume 6 No. 2September 2014 FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU (Vigna radiata, L.) DI KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN Oleh: Yudhit Restika Putri, Siswanto Imam Santoso, Wiludjeng
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) Muhammad Febri Anggian Siregar, Iskandarini, Hasman Hasyim Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciHubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal (The Relationship of Social
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN
ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan
Lebih terperinciKAJIAN PEMASARAN TELUR AYAM DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN
KAJIAN PEMASARAN TELUR AYAM DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN Disusun Oleh: Wenny Mamilianti,SP,MP Dosen Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan ABSTRAK Usaha ternak ayam petelur telah
Lebih terperinciPengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong
Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Tanrigiling Rasyid 1, Sofyan Nurdin Kasim 1, Muh. Erik Kurniawan 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciEFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar
Sihombing, P.S.A., dkk. Efisiensi Pemasaran Susu... EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG
ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG Astati* *) Dosen Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar E-mail
Lebih terperinciKata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi
KERAGAAN PEMASARAN IKAN GURAMI (Osphrounemus gouramy) PADA KELOMPOK MINA BERKAH JAYA Irni Rahmi Zulfiyyah 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Irnirahmi18@gmail.com Dedi Darusman,
Lebih terperinciMARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Marketing Margin Of Skipjack (Katsuwonus pelamis) In The Fish Landing Station
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin bertambahnya tingkat pengetahuan masyarakat menyebabkan meningkatnya kesadaran untuk merubah pola pemeliharaan secara tradisional (digembalakan)
Lebih terperinciMukson, E. Prasetyo, B. M. Setiawan dan H. Setiyawan Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN PETERNAKAN DI JAWA TENGAH (The Analysis of Factors to Influence Agriculture Development in Central Java) Mukson, E. Prasetyo, B. M. Setiawan dan H.
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak
ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Oleh: Erwin Krisnandi 1, Soetoro 2, Mochamad Ramdan 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PEMASARAN AYAM BROILER PADA BEBERAPA SKALA PEMELIHARAAN DI KOTA KUPANG
Tulle, dkk, Karakteristik Pemasaran Ayam Broiler 95 KARAKTERISTIK PEMASARAN AYAM BROILER PADA BEBERAPA SKALA PEMELIHARAAN DI KOTA KUPANG Defrys R. Tulle, Johanis A. Jermias, I Ketut Jaya dan Tri A. Y.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yaitu Desa Ciherang, Cipendawa, dan Sukatani. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal
28 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal pedaging. Peternak merupakan pihak yang melakukan kegiatan pemeliharaan itik
Lebih terperinciANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara
ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN Arini Pebristya Duha *), HM Mozart B Darus **), Luhut Sihombing **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province) Nuni Anggraini, Ali Ibrahim Hasyim, Suriaty Situmorang Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman
Sains Peternakan Vol. 7 (1), Maret 2009: 25-29 ISSN 1693-8828 Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman F.X. Suwarta dan G. Harmoko Jurusan Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tataniaga Pertanian Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar. Pemasaran adalah kegiatan mengalirkan barang dari produsen ke konsumen akhir
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kariyana Gita Utama (KGU) yang berlokasi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian dilakukan pada lokasi yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah atau lokasi yang terpilih merupakan salah satu sentra
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (5) : 485-492, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI 1) Marketing Analysis Of Rice In Sidondo I Village Sigi
Lebih terperinciANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
85 ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR Candra Adinata 1), Ismudiono 2), Dady Soegianto Nazar 3) 1)Mahasiswa, 2) Departemen Reproduksi Veteriner,
Lebih terperinci28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN
28 ANALISIS PEMASARAN AGRIBISNIS LADA (Piper nigrum L) DI DESA MANGKAUK KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN (Marketing Analysis of Pepper (Piper nigrum L) Agribussines in the Mangkauk
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM
ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM Ni Kadek Nuriati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI
ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI SKRIPSI Oleh: NOVRIANTO GINTING 120306033 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciPEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar
PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro E-mail: putriutamilintang@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)
Analisis Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analysis of Green Mustard Marketing in Balun Ijuk Village, Merawang, Bangka (A case Study of Farmer
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Dani Apriono 1),
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) ABSTRAK
94 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) Sulistyani Budiningsih dan Pujiati Utami Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN
1 ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN ANALYSIS OF RUBBER MARKETING AT SELF-SUPPORTING PATTERN IN PANGKALAN KURAS DISTICT PELALAWAN REGENCY Nooky Anggita
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan
TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Ternak Sapi Potong Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan
Lebih terperinciMARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY. Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2
MARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2 1) Student at animal Husbandry Faculty, Brawijaya University.
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak
DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Armenia Ridhawardani 1, Pandi Pardian 2 *, Gema Wibawa Mukti 2 1 Alumni Prodi Agribisnis Universitas Padjadjaran 2 Dosen Dept. Sosial Ekonomi
Lebih terperinciMARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY
MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY Juwita Ayu Amalia 1, Hari Dwi Utami 2, Bambang Ali Nugroho 3 1 Student at Animal Husbandry
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN
AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal.63-70 ISSN 2302-1713 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Cindy Dwi Hartitianingtias, Joko Sutrisno, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK
ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK Muhammad Fauzan Erzal *, Taslim** dan Adjat Sudradjat Masdar**
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam memasarkan suatu produk diperlukan peran lembaga pemasaran yang akan membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Untuk mengetahui saluran
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Pedagang Karakteristik pedagang adalah pola tingkah laku dari pedagang yang menyesuaikan dengan struktur pasar dimana pedagang
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Fauzul Azhimah *), Ir.Iskandarini,MM,Ph.D **) dan Dr.Ir.Rahmanta Ginting,MS **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG
ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG Financial analysis from participants cattle ranchers of credit security food and energy
Lebih terperinciHUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH
HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA
Evi Naria ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA Efendi H. Silitonga Staf Pengajar Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan Abstract North
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode dasar penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang tertuju pada pemecahan masalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk
28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (4) : 543-546, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU Analysis of Income and Feasibility of Broiler
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG
131 Buana Sains Vol 8 No 2: 131-136, 2008 ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG Ahmad Zubaidi PS Agribisnis Fak. Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract
Lebih terperinciBuana Sains Vol 9 No 1: 57-62, 2009
57 Buana Sains Vol 9 No 1: 57-62, 2009 VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SALURAN DISTRIBUSI BAGI PETANI PRODUSEN SALAK (Studi pada petani salak di Desa Kresikan Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.
47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG
HABITAT Volume XXII, No. 1, Bulan April 2011 ISSN: 0853-5167 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG (MARKETING EFFICIENCY ANALYSIS OF DURIAN IN WONOAGUNG
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten
Sains Peternakan Vol. 9 (), Maret 20: 4-52 ISSN 693-8828 Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten Sugiharti Mulya Handayani dan Ivana Nurlaila 2 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga
Lebih terperinciMARJIN TATANIAGA AYAM BROILER DARI HULU KE HILIR DI PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH JURNAL. Oleh : SAPTA BAYU PUTRA NPM
MARJIN TATANIAGA AYAM BROILER DARI HULU KE HILIR DI PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH JURNAL Oleh : SAPTA BAYU PUTRA NPM. 1310005311046 FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN PETERNAKAN UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK
Lebih terperinciAnalisis Saluran dan Margin Pemasaran... Aditya Fauzi Alamsyah ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI
ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI Aditya Fauzi Alamsyah*, Taslim, dan Anita Fitriani Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2015 E-mail:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur dan tidak boleh disilangkan kembali karena merupakan produk akhir ayam ras (Sudaryani
Lebih terperinciAnalisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.
Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Henny Rosmawati Abstract This research is aimed to: 1) know the banana s marketing eficiency
Lebih terperinciProgram Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,
ANALISIS TATANIAGA SAYURAN KUBIS EKSPOR DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN Roma Kasihta Sinaga 1), Yusak Maryunianta 2), M. Jufri 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis FP USU,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK
ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK (Annona muricata) (Suatu Kasus pada Pengusaha Pengolahan Dodol Sirsak di Desa Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Angga Lenggana 1, Soetoro 2, Tito
Lebih terperinciEFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN
EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN Ujang Indra Trismawan 1, Hari Dwi Utami 2 and Bambang Ali Nugroho 2 1) Student at Social Economic Department, Faculty of Animal Husbandry, University
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis.
16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah saluran pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis. Adapun pelaku saluran pemasaran Ayam
Lebih terperinciTATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK
56 TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi, Pujiharto, dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
ej. Agrotekbis 4 (1) :75 83, Februari 2016 ISSN : 23383011 ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Marketing Analysis of Shallot In Oloboju Village Sigi Biromaru
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS MARKETING MIX TERHADAP TINGKAT PEMBELIAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) DI KOTA MAGELANG
ANALISIS EFEKTIVITAS MARKETING MIX TERHADAP TINGKAT PEMBELIAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) DI KOTA MAGELANG (Marketing Mix Analyzed to Purchasing KFC (Kentucky Fried Chicken) in Magelang City) S. SATMOKO,
Lebih terperinciRANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP
AGRITECH : Vol. XIX No. 2 Desember 2017 : 121-129 ISSN : 1411-1063 RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP Mahfud Hidayat, Pujiharto, Sulistyani Budiningsih Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciDistribusi Penjualan Telur Itik.Agnes Debora Hutabarat
DISTRIBUSI PENJUALAN TELUR ITIK SEGAR PADA PEDAGANG BESAR (Studi Kasus Pemasaran di PD Artomoro, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung) Agnes Debora Hutabarat*, Maman Paturochman, Achmad Firman Universitas
Lebih terperinciEfisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka
Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka Suhaeni 1, Karno 2, Wulan Sumekar 2 1 Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNMA 2 Program Magister Agribisnis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7 II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bunga krisan dengan nama latin Chrysanthemum sp berasal dari dataran Cina. Bunga potong ini cukup populer dan menduduki
Lebih terperinciKAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra.
KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU Ahmad Rayendra Abstract The objective of this research were ; 1) to know the level of consumer
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (4) : 515-520, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU Income Analysis and Salt Making
Lebih terperinciJurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN TELUR AYAM RAS OLEH KONSUMEN DI PASAR PA BAENG-BAENG, MAKASSAR. (Some Factors Affecting Broiler Eggs Number of Requests By Consumers On-Baeng Pa'baeng
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL
ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL (Profitability Analysis at Development of Duck Effort in Pagerbarang District at Tegal Regency) Budiraharjo,
Lebih terperinciANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)
ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Ahmad Nurussalam, 2 Yus Rusman, 3 Zulfikar Noormansyah 1 Mahasiswa
Lebih terperinciJURNAL EFISIENSI PEMASARAN NANAS DI DESA LOBONG KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW CHRISANDI JORDAN MANGGOPA
JURNAL EFISIENSI PEMASARAN NANAS DI DESA LOBONG KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW CHRISANDI JORDAN MANGGOPA 614 408 010 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperincimargin pemasaran dapat dihitung dengan rumus matematis sebagai berikut:
Pemasaran komoditas pertanian dari proses konsentrasi yaitu pengumpulan produk-produk pertanian dari petani ke tengkulak, pedagang pengumpul dan pedagang besar serta diakhiri proses distribusi yaitu penjualan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, yang terdiri atas dua desa yaitu Desa Tuladenggi dan Desa Dumati. Penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Pengertian sensus dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI
ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI HESTI INDRAWASIH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN Rokhman Permadi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Darwan Ali rokhmanpermadi@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan)
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan) Indri Pratiwi Pohan 1), Luhut Sihombing 2), Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciDISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG
DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR A A Gede Ary Gunada 1, Luh Putu Wrasiati 2, Dewa Ayu Anom Yuarini 2 Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciTingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari
Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Widya Lestari 1, Syafril Hadi 2 dan Nahri Idris 2 Intisari Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pupuk Bersubsidi Pupuk bersubsidi ialah pupuk yang pengadaanya dan penyalurannya mendapat subsidi dari pemerintah untuk kebtuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program
Lebih terperinciARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / 080314046 JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Sumampow Meify, Analysis of Carrot Marketing Margin Of Maramis Farmer s Group At Rurukan village,
Lebih terperinciRENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT
RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT Fiqrul Hilmi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi fiqrulhilmi@gmail.com Tedi Hartoyo 2) Fakultas Pertanian
Lebih terperinciVII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT
55 VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT Bab ini membahas sistem pemasaran rumput laut dengan menggunakan pendekatan structure, conduct, dan performance (SCP). Struktur pasar
Lebih terperinci