HUKUM KELISTRIKAN - + I 1 V R Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUKUM KELISTRIKAN - + I 1 V R Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 HUKUM KELISTIKAN ELK-DAS.4 0 JAM A 5 F 7 E I I II B C D III Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIESITAS NEGEI YOGYAKATA DIEKTOAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJUUAN DIEKTOAT JENDEAL PENDIDIKAN DASA DAN MENENGAH DEPATEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 00

2 KATA PENGANTA Modul dengan judul HUKUM KELISTIKAN merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi Penerapan Konsep Dasar Elektro pada Bidang Keahlian Teknik Elektro. Modul ini menekankan pada hukum-hukum kelistrikan yang terdiri dari arus dan penghantar, hukum Ohm dan hukum Kirchoff, serta sambungan-sambungan resistor. Kegiatan Belajar membahas arus listrik dan penghantar meliputi muatan listrik, teori atom, kepadatan arus, resistansi, konduktansi, pengaruh suhu terhadap resistansi serta tahanan linier dan non linier. Sedangkan Kegiatan Belajar membahas hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Selanjutnya Kegiatan Belajar membahas susunan resistor antara lain seri, paralel, seri paralel, serta bintang segitiga. Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas sehingga sebelum menggunakan modul ini peserta diklat diwajibkan telah memahami prinsip dasar elektrostatiska dan prinsip dasar kemagnetan. Yogyakarta, Nopember 00 Penyusun. Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ii

3 DESKIPSI JUDUL HUKUM KELISTIKAN merupakan modul teori dan atau praktikum berisi bahasan mengenai arus dan penghantar, penerapan hukum-hukum kelistrikan, serta jenis-jenis sambungan resistor. Modul ini terdiri dari (tiga) kegiatan belajar yang mencakup arus dan penghantar, hukum Ohm dan hukum Kirchoff, serta susunan resistor antara lain seri, paralel, seri-paralel, dan bintang-segitiga. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu memahami hukumhukum kelistrikan dan menerapkannya dalam rangkaian listrik. iii

4 iv

5 PASYAAT Untuk melaksanakan modul HUKUM KELISTIKAN memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat, yaitu : Peserta diklat telah memahami konsep dasar fisika teknik. Peserta diklat dapat menggunakan alat ukur listrik. v

6 DAFTA ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTA... ii DESKIPSI JUDUL... iii PETA KEDUDUKAN MODUL... iv PASYAAT... v DAFTA ISI... vi PEISTILAHAN/ GLOSSAY... viii PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL... ix TUJUAN... x. Tujuan Akhir... x. Tujuan Antara... x KEGIATAN BELAJA... Lembar Informasi... Lembar Kerja... 8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja... 8 Langkah Kerja... 8 Lembar Latihan... 0 KEGIATAN BELAJA... Lembar Informasi... Lembar Kerja... 5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja... 6 Langkah Kerja... 6 Lembar Latihan... 8 KEGIATAN BELAJA... 0 Lembar Informasi... 0 Lembar Kerja... 8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja... 9 vi

7 Langkah Kerja... 9 Lembar Latihan... 0 LEMBA EALUASI... LEMBA KUNCI JAWABAN... 6 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar... 6 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar... 6 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar... 6 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi... 7 DAFTA PUSTAKA... 9 vii

8 PEISTILAHAN / GLOSSAY Alloy merupakan logam campuran Gaya sentripetal merupakan gaya yang bekerjanya kearah dalam atau menarik ke dalam menuju inti atom. viii

9 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul ini :. Bacalah tujuan akhir dan tujuan antara dengan seksama.. Bacalah lembar informasi pada setiap kegiatan belajar dengan seksama.. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan belajar. 4. Lakukan pengamatan pada setiap kegiatan belajar dengan teliti. 5. Jawablah setiap pertanyaan pada lembar latihan dan evaluasi, cocokkan dengan kunci jawaban yang telah tersedia pada lembar kunci jawaban. 6. Kembalikan semua peralatan praktik yang digunakan. ix

10 TUJUAN. Tujuan Akhir Peserta diklat mampu memahami konsep arus listrik dan penghantar. Peserta diklat mampu memahami hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Peserta diklat mampu memahami macam-macam sambungan resistor. Peserta diklat mampu menerapkan hukum hukum kelistrikan dalam menganalisa rangkaian listrik.. Tujuan Antara Peserta diklat mampu menjelaskan teori atom dalam kaitannya dengan pengertian arus listrik. Peserta diklat mampu menghitung kepadatan arus, resistansi, dan konduktansi dalam suatu penghantar. Peserta diklat mampu menjelaskan pengaruh suhu terhadap resistansi. Peserta diklat mampu membedakan tahanan linier dan non linier. Peserta diklat mampu memahami dan mengaplikasikan hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Peserta diklat mampu menghitung resistansi ekivalen dari berbagai model susunan resistor. x

11 KEGIATAN BELAJA AUS LISTIK DAN PENGHANTA Lembar Informasi. Muatan Listrik Ada dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif. Dengan menggosokkan sisir dengan kain maka muatan negatif dihasilkan pada sisir dan muatan positif pada kain.. Teori Atom Bagian yang sangat kecil dari suatu benda (baik padat, cair maupun gas) dan masih memiliki sifat benda tersebut disebut molekul. Tiap molekul terdiri dari beberapa atom sejenis yang disebut unsur dan bila atomnya berbeda disebut senyawa. Sebuah atom terdiri dari :. Inti yang disebut nukleus. Inti atom mempunyai dua jenis partikel yaitu proton yang bermuatan listrik positif dan netron yang tidak bermuatan listrik. Masa proton hampir sama dengan massa netron.. Di sekitar inti atom terdapat partikel yang selalui bergerak mengilingi inti atom dengan lintasan berbentuk elips uyang disebut elektron. Elektron bermuatan listrik negatif. Masa elektron dapat diabaikan karena massanya mendekati /840 massa proton. Beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang struktur atom:. Massa proton adalah,66 x 0-7 kg dan massa elektron 9, x 0 - kg dan muatan elektron,60 x 0-9 coulomb.. Elektron bergerak pada lintasan tertentu, membentuk kulit atom K, L, M, N dan seterusnya yang diberi nomor n =,,,4 dan seterusnya. Jumlah elektron maksimal untuk tiap lintasan dinyatakan dalam n.. Gaya sentripetal menyebabkan elektron tetap bergerak pada lintasannya. Elektron pada kulit terluar yang disebut elektron

12 valensi mendapat gaya yang paling lemah. Pada logam, elektron valensi ini bebas bergerak dan membentuk lautan elektron. Elektron yang bergerak bebas inilah yang bersifat menghantarkan arus listrik. Gambar di bawah ini menggambarkan model atom hidrogen, helium, litium dan berilium. e e - - e e a. Hidrogen ( H ) b. Helium ( 4 H e) e L e L K 5 e e 7 9 c. Litium ( Li ) d. Berlium ( Be Gambar. Model Atom 4 ). Kepadatan Arus Jumlah muatan yang bergerak melalui penampang suatu penghantar untuk setiap satuan waktu merupakan arus listrik, jika muatan dinyatakan q, arus listrik a dan waktu t maka: dq I = dt

13 Satuan arus listrik dalam SI adalah Coulum (C) = Amper (A). det ik (S) Menurut konvensi, arus listrik mengalir dari potensial yang lebih tinggi ke potensial yang lebih rendah atau arah mengalirnya muatan positif. Pada penghantar logam arus listrik merupakan gerakan-gerakan elektron bebas. Muatan positif dalam penghantar logam tiidak dapat bergerak,.dengan demikian arah gerakan elektron berlawanan dengan arah arus listrik. Misalkan suatu penghantar yang panjangnya L dan luas penghantar A terdapat N elektron yang terdistribusi secara merata seperti pada Gambar. A N elektron Gambar. Penghantar untuk Menentukan Kepadatan Arus Jika medan listrik E menyebabkan elektron bergerak sepanjang L dalam waktu T detik maka kecepatan elektron adalah L/T. arus listrik I berdasarkan definisi merupakan jumlah muatan listrik yang melalui penampang A setiap satuan waktu. Sedangkan jumlah muatan listrik merupakan jumlah elektron dikalikan dengan muatan elektron q sehingga : qn L q. N. d I =. = ampere T L L di mana d adalah kecepatan elektron. Kepadatan arus yang dinyatakan dalam J adalah besar arus listrik untuk setiap satuan luas penampang dalam medium penghantar. I A J =. A m q N Jika I diganti dengan... d maka: L

14 q N J =... d LA LA merupakan volume penghantar yang berisikan N elektron maka konsentrasi elektron dalam penghantar adalah: N = N. m LA Jika nilai n disubtitusikan maka: A J =qn d = ρv. d. m Dimana ρv adalah kepadatan muatan, dalam satuan per meter kubik. 4. esistansi (Hambatan Listrik) Kecepatan elektron dalam penghantar berbanding lurus dengan medan listrik E. d = µe d = Kecepatan Elektron µ = Mobilitas Elektron E = Medan Listrik Jika persamaan ini disubtitusikan ke dalam persamaan kepadatan arus maka: J = q n d J = q n µ E J = σ E Dimana σ = q n µ (Ω m) - merupakan daya hantar dari penghantar. Besarnya tegangan listrik dari penghantar yang panjangnya L dan medan listrik E adalah = EL Sedangkan arus listrik yang mengalir pada penghantar L I = J.A = σ E A L σa =. = ampere. L Di mana merupakan resistansi yang besarnya adalah : L L = = ρ ρ = σa A σ 4

15 ρ = esistivitas atau hambat jenis σ = Konduktivitas atau daya hantar. Dengan demikian resistivitas suatu penghantar.. Berbanding lurus dengan panjang penghantar... Berbanding terbalik dengan penampang penghantar.. Tergantung dari jenis penghantar Satuan resistivitas dalam SI adalah: 5. Konduktansi L ρ = σa = ρ L A Konduktansi merupakan kebalikan dari resistansi, jika resistansi mempunyai persamaan L = ρ A maka konduktansinya adalah G = = ρ A σ A = L L di mana σ merupakan daya hantar atau konduktivitas dari penghantar. Satuan konduktivitas adalah mho. 6. Pengaruh Suhu Terhadap esistansi esistansi tergantung dari panjang penghantar, penampang penghantar dan jenis bahan penghantar serta suhu penghantar. Pengaruh kenaikan temperatur terhadap resistansi antara lain :. Menaikkan nilai resistansi pada logam dan aloy.. Menurunkan nilai resistansi seperti pada elektrolit, isolator misalnya kertas, karet, gelas, mika, dan sebagainya. Jika suatu logam mempunyai resistansi o pada 0 o C, kemudian suhunya dinaikkan t dan resistansi menjadi t maka kenaikan resistansi : = t o 5

16 yang tergantung dari nilai resistansi awal, kenaikan temperatur, serta jenis bahan penghantar. Secara matematis dapat dituliskan dengan persamaan: = α o t t o = α o t t = o α o t t = o ( α t) dimana α merupakan suatu konstanta yang disebut koefisien temperatur dari resistansi yang besarnya : α =. o t Dalam praktik, koefisien temperatur untuk berbagai temperatur dianggap tetap. Padahal telah ditemukan bahwa nilai α tidak tetap untuk temperatur yang berbeda. Jika α pada temperatur 0 o C disebut αo dan α pada temperatur t o C disebut αt dan resistansi pada t o C besarnya t maka : dan sebaliknya, o = t ( - αt t) t = o ( αo t) Berdasarkan persamaan di atas, t - o α t = t. t o ( αo t) - o α t = o ( αo t). t αo α t = αo t Secara umum jika α = koefisien temperatur pada t α = koefisien temperatur pada t maka, 6

17 α α = α (t t) α = α (t t ) 7. esistor Linier dan Non Linier esistor biasanya terbuat dari logam atau campuran beberapa logam. esistor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu resistor linier dan resistor non linier. esistor linier yaitu besarnya arus yang mengalir sebanding secara proporsional dengan besar tegangan yang diberikan pada resistor. Pada resistor linier besarnya resistansi tetap. Sedangkan resistor non linier adalah arus yang mengalir tidak sebanding proporsional dengan tegangan. Besarnya resistansi pada resistor non linier tidak tetap. Grafik arus sebagai fungsi tegangan ditunjukkan oleh Gambar. Arus A B C Tegangan Gambar. Grafik Arus sebagai Fungsi Tegangan 7

18 Lembar Kerja Alat dan Bahan. Multimeter / oltmeter AC... buah. Ampere meter AC... buah. ariac buah 4. Lampu pijar... buah 5. Solder listrik atau pemanas lain.... buah 6. Kabel penghubung... secukupnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!. Letakkan peralatan dalam posisi aman, mudah dirangkai dan mudah diamati/dibaca!. Jangan menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan sebelum rangkaian benar! 4. Jangan membuat sambungan dalam keadaan terbuka! 5. Sesuaikan batas ukur dari alat-alat ukur dengan beban! 6. Lakukan praktik dengan hati-hati!. Langkah Kerja. Buatlah rangkaian seperti Gambar 4 di bawah ini: A Sumber 0 v variac Gambar 4. Gambar angkaian Percobaan 8

19 . Setelah rangkaian benar tutup saklar S kemudian atur variac sehingga voltmeter menunjukkan tegangan seperti dalam Tabel! Tabel. Hubungan antara Tegangan, Arus, dan esistansi Tegangan (volt) Arus (ampere) esistansi (ohm) Catatlah besarnya arus pada setiap perubahan tegangan! 4. Hitunglah /I pada setiap perubahan tegangan! 5. Gantilah lampu pijar dengan solder listrik atau alat pemanas lainnya! Kemudian ikuti langkah-langkah seperti percobaan sebelumnya! 6. Masukkan hasil pengamatan ke Tabel! Tabel. Hubungan antara Tegangan, Arus, dan esistansi Tegangan (volt) Arus (ampere) esistansi (ohm) Hitung /I pada setiap perubahan tegangan. 8. Jika semua telah selesai hentikanlah kegiatan dan kembalikan semua peralatan ke tempat semula. Kemudian simpulkan secara keseluruhan percobaan tadi, khususnya berdasarkan data pada Tabel dan! 9

20 Lembar Latihan. Hitunglah jumlah elektron yang mengalir melalui penampang kawat selama detik dengan arus listrik A!. Hitunglah kepadatan arus dari suatu kawat alumunium yang mempunyai diameter 4 mm dan arus listrik yang mengalir 0 A!. Hitunglah resistansi suatu kawat menganin dengan panjang 00 m, yang mempunyai luas penampang 0, mm. dan hambat jenisnya 50 x 0-8 ohm meter! 4. Hitunglah resistansi tembaga pada 6 o C jika α tembaga 4,8 x 0 - per o C dan ilitan shunt dari generator DC mempunyai resistansi 5 ohm pada suhu 5 o C! 5. Hitunglah tahanan awal sebuah lampu 0, 60 watt yang mempunyai filamen dengan suhu kerja normal 00 o C. jika α filamen = 0,0045 per o C dan suhu awal 0 o C! 0

21 KEGIATAN BELAJA HUKUM OHM DAN KICHHOFF Lembar Informasi. Hukum Ohm Apabila sebuah penghantar dihubungkan dengan sumber tegangan maka arus listrik akan mengalir dari kutub positif ke kutub negatif melewati hambatan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh Gambar 5. - I Gambar 5. Gambar yang Menjelaskan Hukum Ohm. Besarnya arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya tegangan dan hambatan yang terpasang. Hubungan antara arus dan tegangan pada sebuah hambatan, dinyatakan oleh hukum ohm yang berbunyi tegangan pada sebuah hambatan sama dengan besarnya arus yang mengalir pada hambatan tersebut dikalikan dengan besarnya harga hambatan tersebut. Dirumuskan sebagai berikut : = I. atau I = / = tegangan (volt) I = arus yang mengalir (ampere) = hambatan (ohm) Hukum ohm berlaku untuk rangkaian listrik searah (DC) maupun rangkaian listrik arus boak-balik (AC).

22 Daya dan Energi Berdasarkan hukum Ohm I = Sedangkan daya listrik yang diserap oleh resistor P = I watt P = I = I = Energi yang diserap resistor selama t adalah : W = P t = I t Jika t dalam satuan detik, I dalam ampere dan dalam ohm, maka W = I t Joule Jika semua energi listrik berubah menjadi panas, maka W = 0,4 I t kalori kalori = 4,86 joule, sehingga: joule = 0,4 kalori. Hukum Kirchoff Untuk memecahkan persoalan-persoalan rangkaian yang rumit; yaitu rangkaian yang terdiri dari beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus serta beberapa buah hambatan/beban maka dipergunakan hukum -hukum rangkaian, diantaranya hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff I Hukum Kirchoff I berbunyi jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol Hal ini dapat digambarkan melalui Gambar 6 berikut ini. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Σ i = 0 i i i - i4 - i5 = 0

23 dimana: Arus yang masuk (i, i, i ) diberi tanda positif. Arus yang keluar (i4 dan i5) diberi tanda negatif I4 I i I i i5 Gambar 6. Gambar yang Menjelaskan Hukum Kirchoff I Hukum Kirchoff II Hukum Kirchoff II ini berbunyi di dalam satu rangkaian listrik tertutup jumlah aljabar antara sumber tegangan dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol. Dirumuskan : Σ Σ I = 0 Yang dimaksud dengan kerugian tegangan yaitu besarnya tegangan dari hasil kali antara besarnya arus dengan hambatan yang dilalui. Secara mudah untuk memahami rumus di atas (lihat Gambar 7), apabila tegangan diberi tanda positif, maka besarnya tegangan I harus diberi tanda negatif. Sehingga : I = 0 I - Gambar 7. Gambar Penjelasan Hukum Kirchoff II

24 Harus dipahami bahwa penggunaan hukum Kirchoff ini berlaku pada rangkaian tertutup. Jika rangkaian listrik terdiri dari beberapa rangkaian tertutup, maka dalam analisanya dibuat persamaan menurut rangkaian tertutup satu per satu. Untuk pemahaman diberikan ilustrasi dengan Gambar 8 berikut ini. - A B F I - I II C III E D Gambar 8. angkaian Listrik dengan Beberapa angkaian Tertutup. Analisis menurut Hukum Kirchoff I, rangkaian ini mempunyai dua titik pertemuan yaitu titik C dan F, maka pada titik ini berlaku Titik C: I I I = 0 Titik F I I I = 0 Untuk memahami Hukum Kirchoff II, rangkaian di atas dapat dibuat tiga lingkaran tertutup yaitu : I, II dan III. Pada lingkaran I, yaitu lingkaran A B C F A: terjadi - I - I I 5 = 0 Pada lingkaran II yaitu lingkaran F C D E - F terjadi - I - I - I4 = 0 Pada lingkaran III, yaitu A B C D E F A terjadi - I - I - I 4 I 5 = 0 4

25 Untuk mempermudah penggunaan hukum Kirchoff perlu diketahui:. Dalam menentukan arah arus pada tiap cabang bebas tetapi harus diingat bahwa arah arus pada tiap-tiap percabangan harus ada yang masuk dan keluar.. Tentukan arah tiap kelompok secara bebas (pada contoh di atas ada tiga). Sebaiknya semuanya searah (seperti contoh di atas). Arah arus dari kelompok lingkaran digunakan sebagai dasar untuk menberikan tanda positif atau negatif pada sumber tegangan () maupun rugi tegangan (I) dalam persamaan nantinya.. Setelah ditentukan arah arus kelompok, maka dibuat persamaan terhadap tiap kelompok, arah arus listrik tiap cabang yang searah dengan arah arus yang menuju kutub sumber tegangan, maka harga sumber tegangan tersebut positip. (lihat contoh untuk lingkaran I). 4. Bahwa arus listrik yang mengalir dalam satu cabang besarnya sama (pada contoh: arus yang mengalir pada dan 4 adalah sama yaitu I ). 5. Apabila nantinya setelah dihitung ternyata harga arus pada cabang tertentu berharga negatif, ini menunjukkan bahwa arah arus yang ditentukan semula adalah salah, oleh karenanya perlu dibalik. LEMBA KEJA Alat dan bahan :. esistor 00 Ω/5 watt... buah. esistor Ω, 0 Ω, 50 Ω, 00 Ω... buah. Multimeter/voltmeter DC... buah 4. Miliamperemeter DC... buah 5. Sumber tegangan DC variabel buah 6. Saklar... buah 7. Kabel Penghubung... buah 5

26 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jangan menghubungkan ke sumber tegangan sebelum rangkaian benar!. Perhatikan batas ukur dari alat ukur yang digunakan jangan menggunakan alat ukur melebihi kemampuan!. Perhatikanlah kemampuan arus dari resistor, jangan memberi arus melebihi kapasitor! 4. Hindarilah penggunaan sambungan terbuka! 5. Letakan peralatan pada tempat aman mudah dijangkau dan mudah diamati! 6. Pastikan posisi awal sumber tegangan DC pada posisi 0! Langkah Kerja Percobaan I (Hukum Ohm). Buatlah rangkaian seperti Gambar 9 di bawah ini : A =00Ω, 5 W Gambar 9. Gambar angkaian Percobaan Hukum Ohm. Aturlah tegangan sehingga voltmeter menunjukkan nilai seperti yang ditunjukkan pada Tabel!. Hitunglah /I setiap perubahan tegangan dan bandingkan hasilnya dengan teori! 6

27 Tabel. Percobaan Hukum Ohm (volt) I (ma) /I (ohm) Percobaan II (Hukum Kirchoff). Buatlah rangkaian seperti Gambar 0 di bawah ini! I 0 Ω I 50 Ω A B C Ω I 00 Gambar 0. Gambar angkaian Percobaan Hukum Kirchoff.. Aturlah tegangan sumber seperti Tabel 4 di bawah! (volt) AB (volt) Tabel 4. Percobaan Hukum Kirchoff BC (volt) AB I = (ampere) I = BC 0 (ampere) I = BC 50 (ampere) I = BC 00 (ampere) 7

28 . Ukurlah tegangan AB dan BC setiap perubahan tegangan dan masukkan dalam tabel 4. Hitunglah I, I, I dan I setiap perubahan tegangan, kemudian bandingkan hasil pengukuran arus dengan teori I = I I I. serta bandingkan hasil pengukuran tegangan dengan teori = AB BC. 5. Jika semua percobaan telah dilaksanakan, rapikan peralatan yang digunakan kemudian kembalikan ke tempat semula. Lembar latihan. Hitunglah arus dan daya yang diserap oleh setiap resistor dalam rangkaian di bawah ini: 0 5Ω 50. Hitunglah arus, daya dan tegangan setiap resistor dari rangkaian di bawah ini. 0Ω Ω 4 Ω 6 Ω 6. Hitung I x dari cabang di bawah ini! A - A 4 A Ix 8

29 4. esistor diatur sehingga daya pada tahanan 5 Ω adalah 0 W. 5 Ω adalah 0 W 5Ω 50 0Ω 9

30 KEGIATAN BELAJA III ESISTO SEI DAN PAALEL Lembar Informasi Ada tiga macam sambungan hambatan / resistor, yaitu sambungan seri, sambungan paralel dan sambungan campuran (seri-paralel). Dari beberapa resistor yang disambung dengan jalan di atas, dapat ditentukan satu buah hambatan pengganti.. Sambungan Seri Sambungan seri disebut juga sambungan deret. esistor-resistor dikatakan sambungan seri apabila dua resistor atau lebih disambung dengan cara ujung akhir dari resistor pertama disambungkan dengan ujung awal dari resistor kedua, ujung akhir resistor kedua disambungkan dengan ujung awal resistor ketiga dan seterusnya.. Contoh pada Gambar tiga buah hambatan yaitu: AB, CD, EF disambung seri C E A B D F Gambar. angkaian Seri angkaian di atas menunjukkan, ujung B disambung dengan ujung C dan ujung D disambung dengan ujung E. Untuk mengetahui berapa besar satu hambatan pengganti dari sambungan seri dari beberapa hambatan, dapat dibuktikan dengan menggunakan hukum Ohm dan Kirchoff. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan Gambar. 0

31 A B C D I Gambar. esistor Seri Pada rangkaian resistor seri di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :. Arus listrik yang mengalir pada ketiga resistor sama.. Drop tegangan pada tiap resistor berbeda jika besar resistansi sama.. Jumlah dari ketiga drop tegangan sama dengan tegangan sumber. Untuk menghitung resistansi ekivalen dari ketiga resistor adalah sebagai berikut. = I = I = I = = I I I = I ( ) = I merupakan resistansi ekivalen sehingga =. I. Sambungan Paralel Jika resistor,, disusun seperti gambar maka disebut dengan susunan paralel.

32 I I I I Gambar. esistor Paralel Pada rangkaian resistor paralel ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :. Drop tegangan pada setiap resistor sama.. Arus pada setiap resistor berbeda sesuai hukum ohm.. Arus total merupakan jumlah dari ketiga arus cabang. Untuk menghitung resistansi ekivalen dari susunan resistor paralel sebagai berikut : I = I = I = I = I I I I = I = I = sehingga = Jika resistor hanya dua buah disusun paralel maka = = =

33 . Sambungan Seri dan Paralel Sambungan seri-paralel merupakan sambungan atau rangkaian yang terdiri dari resistor-resistor yang tersambung dalam sistem seri maupun sistem paralel. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini. A B C Gambar 4. angkaian Sambungan Seri dan Paralel Dalam rangkaian/sambungan ini, paralel dengan, kemudian hambatan penggantinya (BC) disambung seri dengan. Untuk mencari hambatan pengganti dari sambungan di atas yaitu besarnya hambatan antara titik A C dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mencari hambatan pengganti antara titik B C, yaitu BC yang diseri dengan dan dengan. Selanjutnya BC ini diseri dengan yang hasilnya merupakan hambatan pengganti antara titik A C yang disebut AC. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5 dan 6 di bawah ini. A B BC C Gambar 5. Gambar Hasil Penyederhanaan BC = // AC = BC BC = //

34 A C A Gambar 6. Gambar Hasil Penyederhanaan 4. Sambungan Bintang dan Segitiga Apabila tiga buah resistor disambung dengan jalan ketiga ujungnya disambung menjadi satu, sambungan ini disebut sambungan bintang (Y) ; jenis sambungan ini ditunjukkan oleh Gambar 7.a. Tetapi apabila ketiga resistor disambung dengan jalan ujung yang satu disambung dengan ujung hambatan yang lain seperti pada Gambar 7.b sambungan ini disebut sambungan segitiga atau delta. Untuk menyelesaikan persoalan model sambungan tersebut, perlu diubah menjadi sambungan jenis lain tetapi mempunyai nilai yang sama. Sehingga sambungan yang semula berbentuk bintang dapat diganti menjadi sambungan segitiga dan sebaliknya, yaitu sambungan berbentuk segitiga dapat diubah menjadi bentuk bintang. a. Sambungan bintang b. Sambungan segitiga Gambar 7. esistor Sambungan Segitiga dan Bintang a. Sambungan segitiga diubah menjadi sambungan bintang Untuk mengganti sambungan segitiga menjadi sambungan bintang dapat ditunjukkan oleh Gambar 8 di bawah ini: 4

35 Hambatan, dan merupakan hambatan semula yang tersambung segitiga, sedang a, b dan c merupakan hambatan pengganti yang tersambung bintang. X a b c Z Y Gambar 8. Sambungan Segitiga yang Diubah Menjadi Sambungan Bintang Untuk mempermudah maka kita besarnya hambatan diukur dari titik X dan Y, maka besarnya hambatan ditinjau terhadap sambungan segitiga (sambungan semula) yaitu : XY = // ( ) = Besarnya hambatan ditinjau terhadap sambungan bintang: XY = a b XY = = // ( Besarnya hambatan ditinjau terhadap sambungan bintang : = XY Jadi ditinjau terhadap titik X Y didapat persamaan : a b = A ( B ) )...( ) Analog jalan diatas dipandang terhadap titik Y Z didapat : 5

36 6 b c = ) (...( ) Begitu juga dipandang terhadap titik Z X didapat : c a = ) (...( ) Bila persamaan ( ) dikurangi dengan persamaan ( ) didapat : a c = ( hasil ini ditambah persamaan ( ) a c = a = a = Selanjutnya bila pers. () dikurangi dengan pers. () kemudian hasilnya ditambah dengan pers. (), didapatkan : b = Begitu pula pers. () dikurangi dengan pers. () dan kemudian hasilnya ditambah dengan pers. () didapatkan : c = Dapat disimpulkan, jika sambungan segitiga diubah menjadi sambungan bintang, maka besarnya hambatan pada sambungan bintang memenuhi harga: s = b = c =

37 b. Sambungan bintang diubah menjadi sambungan segitiga Pada Gambar 9 di bawah, a, b dan c merupakan hambatan yang tersambung bintang, sedangkan, dan merupakan hambatan-hambatan pengganti yang terhubung segitiga. X b c Z Y Gambar 9. Sambungan Bintang diubah Menjadi Sambungan Segitiga Untuk mencari besarnya hambatan pengganti (,, ) dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut : a. Kalikan a dengan b ; b dan c, a dengan c (menggunakan persamaan-persamaan yang didapat dari sambungan segitiga diubah menjadi sambungan bintang. b. Jumlahkan hasil-hasil persamaan tersebut. i a b = ( ) i b c = ( ) i a c = ( i ) Hasil-hasil diatas dijumlahkan sehingga akan didapatkan : a b b c a c = ( ) i 7

38 8 i ) ( ) ( = ) ( i = Kemungkinan variasi persamaan. a b b c a c = ) ( i = c a b b c a c = ) ( i = a a b b c a c = ) ( i = b Dari persamaan-persamaan di atas didapat harga hambatan pengganti dari sambungan bintang yang diubah kw segitiga, yaitu: = c c a c b b a = a c a c b b a = b c a c b b a Lembar Kerja Alat dan Bahan :. Multimeter atau Ohmmeter... buah. Sumber tegang DC atau variabel buah. Amperemeter DC... buah 4. Kawat nikelin diameter 0, m... buah 5. Kabel penghubung... secukupnya

39 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jangan menghubungkan ke sumber tegangan sebelum rangkaian benar!. Perhatikan batas ukur dari alat ukur yang digunakan.jangan menggunakan alat ukur melebihi kemampuan!. Perhatikanlah kemampuan arus dari resistor, jangan memberi arus melebihi kapasitor! 4. Hindari penggunaan sambungan terbuka! 5. Letakan peralatan pada tempat aman mudah dijangkau dan mudah diamati! 6. Pastikan posisi awal sumber tegangan DC pada posisi 0! Langkah Kerja. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini!. Ambillah kawat nikelin sepanjang 4 meter!. Ukurlah tahanan kawat nikelin sepanjang meter! 4. Ukurlah tahanan kawat nikelin sepanjang 4 meter! 5. Lipatlah kawat nikelin 4 meter menjadi meter dan satukan ujung yang dilipat! Ukurlah tahanan kawat nikelin yang sudah dilipat dan ujungnya disatukan! 6. Lipatlah kawat meter tadi menjadi meter sehingga terdapat 4 kawat paralel dan satukan ujungnya. Ukurlah tahanan kawat tersebut! 7. Buatlah rangkaian seperti Gambar 0 di bawah ini! A Gambar 0. Pengamatan Terhadap esistansi Kawat Nikelin. 9

40 8. Aturlah tegangan sumber seperti nilai-nilai dalam Tabel 5! Catatlah besarnya arus setiap perubahan harga tegangan! 9. Gantilah kawat nikelin menjadi 4 meter kemudian lakukan kembali langkah 7! 0. Gantilah kawat nikelin menjadi 4 meter dengan kawat meter paralel 4 buah kemudian lakukan kembali langkah 7!. Masukkan data-data hasil pengamatan ke dalam Tabel 5! Tabel 5. Tabel Pengamatan Kawat Nikelin (olt) I (ma) meter 4 meter m paralel. Hitunglah besarnya tahanan seri dan paralel, dan bandingkan hasil dengan pengukuran! Lembar Latihan. Hitunglah besarnya AB dan I dari rangkaian di bawah ini! Diketahui besarnya masing-masing adalah sebagai berikut : = Ohm, = 0 Ohm, = 5 Ohm, 4 = 6 Ohm, 5 = 60 Ohm dan 6 = 40 Ohm. I A B 0

41 . Berapakah besar hambatan pengganti antara A dan B, bila besarnya hambatan yang terpasang masing-masing adalah 0 Ohm! A B. Hitunglah hambatan ekivalen antara A dan B dari rangkaian di bawah ini dalam! A 6 B Hitunglah besarnya hambatan ekivalen antara A dan B dari rangkaian di bawah ini! A B 00 5

42 5. Hitunglah hambatan ekivalen anatara C dan D dari rangkaian di bawah ini! 0 Ω 0 Ω C 5 Ω 5 Ω 0 Ω 0 Ω 0 Ω D

43 LEMBA EALUASI A. Pertanyaan. Tentukan jumlah elektron yang melewati penampang penghantar setiap detik dan hitung kepadatan arus dalam suatu penghantar yang berdiameter mm dan mengalir arus listrik sebesar ma!. Sebuah lampu pijar 5, 75 watt, filamennya terbuat dari tungstan. Dengan menggunakan jembatan Wheatstone resistansi pada suhu 5 o C, 40 Ohm. Berapakah temperatur tungstan 5 x 0 - per o C pada 5 o C?. Hitunglah resistivitas tembaga bila diketahui resistansi kawat tembaga yang panjang 00 m adalah Ω dan jika diameter kawat adalah 0,44 mm! 4. Hitunglah arus Ix dari gambar di bawah ini! 5 A A I 4 A 5. Hitunglah arus I pada gambar di bawah ini! A A I 4A 6. Hitunglah resistansi masing-masing kawat jika diketahui resistansi dua kawat adalah 5 ohm pada saat disusun seri dan 6 Ω pada saat disusun paralel!

44 7. Kawat nikelin panjang meter mempunyai tahanan 50 ohm. Jika arus yang mengalir pada kawat 00 m A maka hitunglah : a. tegangan antara ujung kawat b. tegangan kawat sepanjang meter c. tegangan kawat sepanjang 40 cm 8. Hitunglah AB dari susunan tahanan di bawah ini! 5 6 B A Hitunglah st dari susunan tahanan di bawah ini! A S T 0. Hitunglah tegangan x dari rangkaian di bawah ini! x - 6 4

45 B. Kriteria Penilaian Kriteia Skor ( 0) 0,5 0,5 0, , Nilai akhir Bobot Nilai Keterangan Syarat Lulus nilai minimal 70 5

46 LEMBA JAWABAN LATIHAN A. Kegiatan Belajar. Jumlah elektron yang melalui penampang kawat selama detik adalah = 6,5 x 0 7 buah. Kepadatan arus dalam kawat aluminium adalah = 0,8 A / mm. esistansi kawat adalah = 500 ohm 4. Besarnya resistansi pada suhu 6 C adalah = 56,4 ohm 5. Tahanan awal lampu adalah = 98 ohm B. Kegiatan Belajar. Besarnya arus adalah = A Besarnya daya adalah = 0 W dan 0 W. Besarnya arus adalah 0,5 A Besarnya daya adalah = W, W, W Besarnya tegangan adalah =,,. Besarnya I x = 5A 4. Besarnya tahanan = 6Ω Besarnya arus total = 5 A Besarnya daya total = 70 W C. Kegiatan Belajar. Besarnya AB adalah = 6Ω Besarnya arus adalah = A. Besar hambatan pengganti antara A dan B adalah =0,87Ω. Hambatan Ekivalaen antara A dan B adalah = 8 Ω 4. Hambatan Ekivalaen antara A dan B adalah = Ω 5. Hambatan Ekivalaen antara C dan D adalah = 60 Ω 6

47 Pembahasan Lembar Evaluasi. Muatan elektron =,6 x 0-9 C Untuk arus A jumlah muatan yang mengalir Coulomb setiap detik. Sehingga untuk arus ma muatan yang mengalir 0 - Coulomb, jadi jumlah elektron yang mengalir dalam penghantar tersebut adalah : 0 = = 6, x 0 5 buah 9,6x0 luas penampang penghantar adalah A = πd Jadi kepadatan arusnya adalah : = π mm 4 π = m I 0 A. J = = = 7 6 A π / 4.0 m. Arus kerja dari lampu adalah : P 75 I = = = 0,5 A 5 esistansi lampu saat menyala t = 5 0, = 675 Ω Misalkan t o C temperatur kerja dari lampu sehingga t = = 40 α 5 = 5 x 0 - / o C t = 5 { α 5 (t 5)} 675 = 40 { 5 x 0 - (t 5)} t = 4 o C. L = 00 m = Ω d = 0,44 x 0 - m. Luas penampangnya adalah π d A = 4 π (0,44 x 0 = 4 Sehingga resistivitas tembaga tersebut adalah - - A π (0,44 x 0 ) -8 ρ = = =,597 x 0 ohm m. L 4 x 00 ) 7

48 4. Arus I x dari gambar adalah = A 5. Arus I pada gambar adalah = 9 A 6. Misalkan resistansi maasing-masing dan yang disusun seri adalah = 5 Disusun paralel 6 = jika digabung (5 ) 6 = atau = D 5 = 0 ohm = 5 ohm. 7. a. tegangan antara ujung kawat = 0 volt b. tegangan kawat sepanjang meter = 5 volt c. tegangan kawat sepanjang 40 cm = volt 8. AB dari susunan tahanan tersebut adalah =0 ohm 9. st dari susunan tahanan tersebut adalah = 5 k ohm 0. Tegangan x dari rangkaian tersebut adalah = 9 volt 8

49 DAFTA PUSTAKA Edminister, Joseph A, Ir Soket Pakpahan, Teori dan Soal-Soal angkaian Listrik, Erlangga, Jakarta, 988. Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, angkaian Listrik Jilid I, Erlangga, Jakarta 98. Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, angkaian Listrik Jilid II, Erlangga, Jakarta 98. Theraja, Fundamental of Electrical Enginering and Electronics, S Chand & Co (PUT) LTD, New Delhi,

Aircraft Electricals 1

Aircraft Electricals 1 Aircraft Electricals Aircraft Electrical Paket Keahlian Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara Kelas XI Semester 3 i PENULIS ii KATA PENGANTA Kurikulum 03 adalah kurikulum berbasis

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ANGKAIAN LISTIK AUS SEAAH ELK-DAS.5 40 JAM 3 I I Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIESITAS NEGEI YOGYAKATA DIEKTOAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJUUAN DIEKTOAT JENDEAL PENDIDIKAN DASA DAN MENENGAH DEPATEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Arah elektron. Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron

Arah elektron. Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron HAND OUT FISIKA DASA/LISTIK-MAGNET/ ELEKTODINAMIK LISTIK DINAMIK : HUKUM OHM, ANGKAIAN HAMBATAN & HUKUM KICHOFF M.Ishaq KUAT AUS LISTIK Ampere Jika sebelumnya kita selalu membicarakan mengenai muatan yang

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna)

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna) LSTK US SEH (Oleh : Sumarna) angkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian listrik dengan arus stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu. esaranbesaran utama

Lebih terperinci

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK. dq dt

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK. dq dt Listrik Dinamis 1 AUS LISTIK Dalam konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah untuk bergerak sedangkan pada konduktor elektrolit, muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan negatif

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK

RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK ANGKAIAN LISTIK AUS BOLAK-BALIK ELK-DAS.6 40 JAM m Sin ωt π I Im Sin ( ωt - ) Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIESITAS NEGEI YOGYAKATA DIEKTOAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJUUAN DIEKTOAT JENDEAL PENDIDIKAN DASA

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis IV. Arus Listrik Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis listrik alam kilat Pada tahun 1800: Alessandro Volta menemukan baterai listrik

Lebih terperinci

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative BB II L I S T I K. ELEKTOSTTIK. Muatan () F Materi Molekul tom Muatan ada 3 :. Proton : muatan positif Benda bermuatan ada 3 :. Benda bermuatan positif 2. Benda bermuatan negatif 3. Benda bermuatan netral

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

ARUS SEARAH (ARUS DC)

ARUS SEARAH (ARUS DC) ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS Oleh: Dina Puji Lestari 120210102019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM Oleh Nama NPM Semester : Yestri Hidayati : A1E011062 : II. B Tanggal Praktikum : Jum at, 06 April 2012 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK FISIK KELS XII IP - KUIKULUM GUNGN 06 Sesi NGN NGKIN US SEH. US LISTIK rus listrik adalah aliran muatan-muatan positif (arus konvensional) yang apabila makin banyak muatan positif yang mengalir dalam selang

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

BAB VIII LISTRIK DINAMIS BAB VIII LISTRIK DINAMIS STANDAR KOMPETENSI : 7. Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi

Lebih terperinci

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4 Hukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4 Arus Listrik Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor Muatan-muatan

Lebih terperinci

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK Dalam konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah untuk bergerak sedangkan pada konduktor elektrolit, muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan negatif

Lebih terperinci

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber

Lebih terperinci

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6 DAFTA ISI DAFTA ISI... BAB 9. ANGKAIAN DC... 9. angkaian esistor... 9. Hukum Kirchoff...4 9. angkaian Kapasitor...7 9.4 angkaian esistor-kapasitor...9 9.5 Bahaya Listrik : Kebocoran Arus...0 9.6 Alat-Alat

Lebih terperinci

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK ELK-DAS.15 15 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak. LISTRIK STATIS Kata listrik berasal dari kata Yunani elektron yang berarti ambar. Ambar adalah suatu damar pohon yang telah membatu, dan jika digosok dengan kain wol akan diperoleh sifat yang dapat menarik

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUKURAN LISTRIK

TEKNIK PENGUKURAN LISTRIK TEKNIK PENGUKURAN LISTRIK ELK-DAS.16 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah muatan netto q lewat melalui suatu penampang penghantar selama

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

dan Hukum I Kirchhoff

dan Hukum I Kirchhoff Bab 9 Hukum Ohm dan Hukum I Kirchhoff Pada suatu malam Ani belajar fisika, tiba-tiba ia melihat nyala lampu pijar di depannya meredup. Sambil berpikir Ani berjalan ke ruang tamu lalu menyalakan lampu neon.

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS I. Mata Pelajaran : Fisika Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Fis.X.13. : Dra. Nia Ainawati Haesin

LISTRIK DINAMIS I. Mata Pelajaran : Fisika Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Fis.X.13. : Dra. Nia Ainawati Haesin LISTRIK DINAMIS I Mata Pelajaran : Fisika Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Fis.X.13 Penulis Direvisi oleh Penyunting Materi Penyunting Media : Dra. Nia Ainawati Haesin : Sukarman, S.Pd. : Drs. I Made Astra,

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi Arus dan Hambatan Arus Listrik Bila ada beda potensial antara dua buah benda (plat bermuatan) kemudian kedua benda dihubungkan dengan suatu bahan penghantar, maka akan terjadi aliran muatan dari plat dengan

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DASAR LISTRIK BOLAK-BALIK (AC)

DASAR LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) KEGATAN BEAJA DASA STK BOAK-BAK (A) embar nformasi. Tegangan dan Arus istrik Bolak-Balik Suatu bentuk gelombang tegangan listrik bolak-balik dapat digambarkan seperti pada Gambar di bawah ini. m Sin t

Lebih terperinci

Rudi Susanto

Rudi Susanto LISTIK DINAMIS udi Susanto http://rudist.wordpress.com 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan

Lebih terperinci

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang Arus listrik Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.1 1. Sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik sebesar 500 m Besar muatan listrik yang melalui kawat itu selama

Lebih terperinci

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah. Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan penggunaan rangkaian seri dalam

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada LISTRIK DINAMIS Merlina.pdf Coba kalian tekan saklar listrik di ruang kelas pada posisi ON kemudian kalian amati lampu listriknya. Apa yang terjadi? Tentunya lampu tersebut akan menyala bukan? Mengapa

Lebih terperinci

Arus Listrik & Rangkaian Arus DC

Arus Listrik & Rangkaian Arus DC Arus Listrik & Rangkaian Arus DC Arus listrik, I didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik, Q yang melalui suatu penampang dalam waktu tertentu, t I = Q t = Q t satuan arus listrik adalah ampere.

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani Arus dan Hambatan Oleh: Ahmad Firdaus 201221049 Rakhmat Andriyani 201221034 Arus Listrik Adalah arus elektron dari satu atom ke atom disebelahnya 1 ampere adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Listrik dinamis untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 8/14/2007 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil( fosil) ketika

Lebih terperinci

Komponen dan RL Dasar

Komponen dan RL Dasar Komponen dan RL Dasar Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed 1/91 Kuantitas.

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

Komponen dan RL Dasar

Komponen dan RL Dasar Komponen dan RL Dasar Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan 1/91 Kuantitas. 2/91 Angka. 3/91 Satuan? Satuan dan skala. 5/91 Ukuran sebuah

Lebih terperinci

Gambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor

Gambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor 9.3. angkaian Dasar istrik.3. angkaian Seri Apabila dua buah tahanan kita hubungkan berturut-turut seperti didalam Gambar.3, maka rangkaian ini disebut rangkaian deret / seri. Gambar.3. angkaian seri dengan

Lebih terperinci

LAT UAS ELKA KELAS 9

LAT UAS ELKA KELAS 9 LAT UAS ELKA KELAS 9 1. Suatu notasi atom dinyatakan sebagai Z X A, dari pernyataan dibawah ini yang benar adalah A = Nomor Massa dan Z = Nomor Atom A = Nomor Atom dan Z = Nomor Massa c. A = Nomor Massa

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 6/13/2010 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil) ketika digosok

Lebih terperinci

KOMPONEN PASIF. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KOMPONEN PASIF. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KOMPONEN PASIF ELK-DAS.23 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi.

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi. HUKUM JOULE PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK (L1) ZAHROTUN NISA 1413100014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Telah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.2 Kuat arus yang mengalir melalui hambatan R 1, R 2, dan R 3 secara berturut-turut adalah.

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com

drimbajoe.wordpress.com 1. Suatu bidang berbentuk segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat ukur yang berbeda, diperoleh panjang 5,45 cm, lebar 6,2 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah...

Lebih terperinci

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI LISTRIK A I V W = Q V B C Energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup disebut dengan energi listrik Keterangan : Q = muatan listrik

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UAS FISIKA

LATIHAN SOAL UAS FISIKA 1. Perhatikan gambar berikut! LATIHAN SOAL UAS FISIKA 2016 2017 Nomor atom dan nomor massa pada model atom di samping adalah. A. 2 dan 4 C. 4 dan 2 B. 6 dan 4 D. 4 dan 6 2. Pehatikan gambar berikut! Proton,

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional Arus Listrik 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.

Lebih terperinci

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

BAB I TEORI DASAR LISTRIK BAB I TEORI DASAR LISTRIK 1. Teori Elektron Apabila sebatang plastik/ebonite kita gosok dengan rambut, setelah itu dekatkan pada potongan-potongan kertas kecil, maka tertariklah potongan kertas tersebut.

Lebih terperinci

Hukum Ohm, Rangkaian Hambatan Hukum Kirchoff

Hukum Ohm, Rangkaian Hambatan Hukum Kirchoff LSTK DNAMK () Hukum Ohm, angkaian Hambatan Hukum Kirchoff BAB 4 Fisika Dasar 57 . PENDAHULUAN : KUAT AUS LSTK Jika sebelumnya kita selalu membicarakan mengenai muatan yang diam relatif, maka dalam pembahasan

Lebih terperinci

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c. Listrik Dinamis A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengukuran Daya 3 Fasa Beban Semester I

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengukuran Daya 3 Fasa Beban Semester I Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Mengukur daya tiga fasa pada beban seimbang dan tak seimbang B. Sub Kompetensi 1. Mengukur daya dengan menggunakan metode 1 watt meter, 2 watt

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG ELK-DAS.17 40 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 ELEKTONIKA DASA Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 1 Luruskan Niat Pokok Bahasan Teori Atom (15 ) Hukum Kirchoff Tegangan (15 ) Hukum Kirchoff Arus (15 ) esistansi

Lebih terperinci

AKUMULATOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

AKUMULATOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AKUMULATOR ELK-DAS.22 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR

MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR MODUL I ANGKAIAN SEI-PAALEL ESISTO A. TUJUAN Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter. a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian

Lebih terperinci

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik LISTRIK DINAMIS Daftar isi Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Hukum Ohm Hambatan kawat penghantar Penghantar listrik Hukum Kirchoff Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Rangkain campuran Keluar

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 Judul Percobaan : NAMA : YONATHAN ANDRIANTO SUROSO NIM : 12300041 Jurusan Fisika Universitas Negeri Manado Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Geothermal A. TUJUAN PERCOBAAN Laporan

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC)

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC) RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC) 1. Pengertian Arus Listrik 2. Hukum Ohm 3. Hukum Kirchoff I 4. Rangkaian seri dan paralel hambatan listrik 5. Hukum Kirchoff II 6. Energi dan daya listrik CREATED BY DRS. ADRIANSYAH

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Kelas Structured-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA

Lebih terperinci

Arus Listrik dan Resistansi

Arus Listrik dan Resistansi TOPIK 5 Arus Listrik dan Resistansi Kuliah Fisika Dasar II TIP,TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Arus Listrik (Electric Current) Lambang : i atau I. Yaitu:

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Teori Kejuruan

Rangkuman Materi Teori Kejuruan Rangkuman Materi Kejuruan Program Keahlian Teknik Elektronika Industri 2. SK : Dasar-Dasar Kelistrikan a. Besaran Pokok dan Turunan Besaran Pokok Kuantitas Satuan Dasar Simbol Panjang Massa Waktu Arus

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena adanya tegangan

Lebih terperinci

Bab V Kelistrikan. Fisika SMA/MA X

Bab V Kelistrikan. Fisika SMA/MA X Bab V Kelistrikan Sumber : www.picture.newsletter.com Kebutuhan manusia akan energi banyak ditopang oleh listrik, seperti contoh: lampu, alat-alat rumah tangga dan elektronik serta pabrik-pabrik. Listrik

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 2 (Konsep Rangkaian Listrik)

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 2 (Konsep Rangkaian Listrik) ANGKAIAN LISTIK Kuliah 2 (Konsep angkaian Listrik) ANGKAIAN LISTIK angkaian listrik dibagi 2, yaitu 1. angkaian terbuka (tidak ada arus listrik mengalir) 2. angkaian tertutup (ada arus listrik mengalir)

Lebih terperinci

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Soal No.1 Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150

Lebih terperinci

Pengantar Rangkaian Listrik

Pengantar Rangkaian Listrik Pengantar Rangkaian Listrik Slide-01 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 28 Materi Kuliah 1 Pendahuluan Perkenalan Rangkaian Listrik Pemecahan Problem Sistem Satuan 2 Definisi Besaran Listrik

Lebih terperinci

c). I 1 = I 2 = I 3 =

c). I 1 = I 2 = I 3 = BAB III HUKUM-HUKUM ANGKAIAN 3.1 Hukum Ohm Hukum Ohm menyatakan bahwa, besar tegangan V sebanding dengan arus I yang mengalir melalui resistor. Hukum ohm dapat ditulis sebagai berikut Keterangan : V I.

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS Arus Listrik. Listrik dinamis adalah pelajaran fisika mengenai listrik dengan memperhitungkan situasi muatan yang bergerak.

BAB LISTRIK DINAMIS Arus Listrik. Listrik dinamis adalah pelajaran fisika mengenai listrik dengan memperhitungkan situasi muatan yang bergerak. BAB LSTK DNAMS Listrik dinamis adalah pelajaran fisika mengenai listrik dengan memperhitungkan situasi muatan yang bergerak.. Arus Listrik Arus listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Pergerakan

Lebih terperinci

BAB 14 RANGKAIAN ARUS SEARAH

BAB 14 RANGKAIAN ARUS SEARAH 437 BAB 14 RANGKAIAN ARUS SEARAH Membahas arus listrik searah tidak terlepas dari pemakaian suatu sumber energi. Sumber energi arus searah yang mudah dijumpai di pasaran adalah berupa batere. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II Listrik Dinamis

BAB II Listrik Dinamis BAB II Listrik Dinamis Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian

Lebih terperinci

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter!

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! 2 Perhatikan penunjukkan jarum amperemeter pada gambar berikut! Berapa besar kuat arus yang terukur? Amperemeter

Lebih terperinci

HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN

HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN Arus: Aliran muatan Arus rata-rata I av : Muatan ΔQ yang mengalir melalui luas A dalam waktu Δt Arus sesaat : limit Δt 0 darii av Satuan arus: Coulomb/sekon

Lebih terperinci

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat Pada peralatan listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik Gustav

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM. Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device)

BAB I GAMBARAN UMUM. Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device) BAB I GAMBARAN UMUM Sistem Elektronika telah mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini. Kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya contoh ;

Lebih terperinci

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal Materi Listrik LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal LISTRIK DINAMIS Arus Listrik Hukum Ohm Rangkaian hambatan Rangkaian Sumber tegan Hukum Kirchoff I.II Sumber

Lebih terperinci

Bahan Kuliah Minggu I ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2015

Bahan Kuliah Minggu I ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2015 Bahan Kuliah Minggu I ELEKTONIKA DASA Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2015 1 Pokok Bahasan Teori Atom (15 ) Hukum Kirchoff Tegangan (15 ) Hukum Kirchoff Arus (15

Lebih terperinci

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 drimbajoe.wordpress.com STK AUS SEAAH A. KUAT AUS STK Konsep Materi Kuat Arus istrik () Banyaknya muatan (Q) yang mengalir dalam selang (t). Besarnya Kuat arus listrik () sebanding dengan banyak muatan

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12 volt maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat yang sama..

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Kelas Free-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA Negeri

Lebih terperinci

Konsep Dasar Rangkaian. Rudi susanto

Konsep Dasar Rangkaian. Rudi susanto Konsep Dasar Rangkaian Rudi susanto 1 Rangkaian listrik? 2 Rangkaian listrik? Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan

Lebih terperinci

BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ARUS LISTRIK Tiga hal tentang arus listrik Arus listrik didefinisikan sebagai aliran partikel-partikel bermuatan positif (walaupun sesungguhnya yang bergerak adalah

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 10 FISIKA Listrik Dinamis - Latihan Soal Doc Name : AR10FIS0601 Version : 2012-08 halaman 1 01. Suatu kawat tembaga dengan luas penampang 8. 10-7 m 2 mengalirkan arus listrik sebesar 2

Lebih terperinci