WWONGAN INDIVIDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT TAHUN ANGGARAN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WWONGAN INDIVIDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT TAHUN ANGGARAN 2014"

Transkripsi

1 WWONGAN INDIVIDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT (WASPOLA)~ DIBIAYAI OLEH GRANTTF~ TAHUN ANGGARAN 2014 Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, dibutuhkan scgera beberapa tenaga ahli sebagai berikut. I. Tenaga Ahli Advokasi (1 orang) kode : TADV Kualitikasi : a. Pendidikan minimal S I berbagai bidang; b. Memiliki pengalaman paling tidak 5 (lima) tahun di bidang advokasi dan kampanye publik ; c. Memiliki pengaiaman dan kemampuan menyusun strategi advokasi dan kampanye publik; d. Memiliki pengalaman dalam melaksanakan kegiatan kehumasan, media relations dan kampanye publik; e. Memiliki pemahaman dan pengalaman beketja di sektor air minum dan sanitasi; f. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim serta menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan dan para stakeholder. 2. Tenaga AhU Penguatan Kapasitas (I orang) kode: TAPK a. Pendidikan minimal SI berbagai jurusan dengan pengalaman ketja 7 tahun atau S2 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 5 tabun dalam bidang yang relevan; b. Memiliki pemahaman atas prinsip andragogi atau public policy; c. Memiliki pengalaman di bidang penguatan kapasitas atau public policy; 3. Tenaga AbU Management Information System (I orang) kode : TMIS a. Pendidikan minimal S I Teknik InformatikalIlmu Komputer pengalaman ketja minimum 5 tahun; b. Memiliki pengalaman ketja dalam pengembangan sistem informasi untuk program atau kcgiatan pemerintah; c. Menguasai hahasa pemrograman Phyton dan atau PHP; d. Mampu mangambil peran sebagai analis bagi kebutuhan user; e. Mampu beketja dalam tekanan. mandiri dan bisa beketjasama dalam tim. 4. Tenaga AhU Perencana Bisnis (I orang) kode: TAPB a. Pendidikan minimal S I pada berbagai bidang dengan pengalaman ketja 7 tahun; atau S2 berbagai bidang dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan; b. BeIpengalaman dalam penyusunan business plan dan perencanaan stratcgis sehingga mampu menyusun dan mengembangkan business plan untuk layanan NAWAS IS; c. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara tertulis maupun lisan, serta terlatih untuk mengambil keputusan. d. Pengalaman kelja untuk program atau proyek pemerintah bidang air minum dan sanitasi menjadi nilai tambah. 5. Tenaga AhU Komunikasi & Kampanye Publik (I orang) kode : TAKKP a. Pendidikan minimal SI Komunikasi atau Al Teknik terkait dengan perencanaan pcmbangunan; b. Memiliki pengalaman setidaknya 5 tabun dibidang media atau komunikasi; c. Memiliki pemahaman dan pengalaman bekerja di sektor air minum dan samtasi; d. Memiliki pemahaman dan pengalaman beketja pada proyek pemerintah termasuk koordinasi Iintas kementerianllembaga; e. Memiliki pengalaman dalam penyusunan produklmedia komunikasi seta kampanye publik; f. Dapat beketja mandiri dan bisa beketja sama dalam tim; g. Memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris yang memadai 6. Tenaga Pengadaan (I orang) kode : TP a. Pendidikan minimal S I berbagai jurusan; b. Memiliki 3 tahun pengalaman dalam manajemen administrasi di kegiatan pemerintah Indonesia; c. Mengerti dan dapa! menyiapkan proses pengadaan barang dan jasa berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia dan World Bank; d. Memiliki pengalaman ketja untuk program atau proyek pemerintah dibidang air minum dan sanitasi; e. Mampu beketja secara individual maupun dalam tim; f. Lebih disukai peroah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa. Bagi yang benninat dapat mengirimkan Surat Lamaran beserta Cumculum Vitae (CV) paling lambat 25 Juni 2014, ditujukan kepada : Panitla Pengadaan Baran!! dan Jasa~PHLN (Bappenas) Gedung Madlun Lantai Basement, Ruan!! Sekretarlat Pengadaan Baran!! dan Jasa PHLN Jalan Taman Suropati No 2, Jakarta Pusat 10310, Indonesia Phone: (021) ext Fax: pengadaanphln@bappenas.!!o.id *Note : Harap mencantumkan kode posisi yang akan dilamar, dan wajib mencantumkan gaji yang diharapkan. Jakarta, 19 Juni 2014

2 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Advokasi (Advocacy Expert) Water and Sanitatian Policy And Actian Planning Facility Praject (WASPOLA) Grant TF Tahun Anggaran 2014 Tenaga Ahli Advokasi (waktu 6 bulan) a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Advokasi. b. Oeskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASI5 (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWA515 merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pad a sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Advokasi (Advocacy Expert) yang memahami prinsipprinsip strategi komunikasi dan sektor air minum dan sanitasi serta mampu bekerja sarna dengan tenaga fasilitator dalam Uji implementasi Layanan NAWA51S di daerah. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Advokasi akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional. d. Output 1. Tersusunnya analisis kebutuhan advokasi pengelolaan AMPL berbasis data 2. Tersusunnya rencana advokasi pengelolaan sektor AMPL 3. Terlaksananya kegiatan advokasi berbasis data di beberapa daerah terpilih yang merupakan daerah uji implementasi layanan NAWASIS e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal 51 berbagai bidang; 2. Memiliki pengalaman paling tidak 5 (lima) tahun di bidang advokasi dan kampanye publik; 3. Memiliki pengalaman dan kemampuan menyusun strategi advokasi dan kampanye publik; Kerangka Acuan Kerja 1

3 4. Memiliki pengalaman dalam melaksanakan kegiatan kehumasan, media relations dan kampanye publik; S. Memiliki pemahaman dan pengalaman bekerja di sektor air minum dan sanitasi; 6. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim serta menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan dan para stakeholder. f. Deskripsi Pekerjaan 1. Melakukan pemetaan dan analisis kebutuhan advokasi pengelolaan AMPl berbasis data 2. Mengembangkan konsep dan strategi advokasi yang akan dilakukan dalam NAWASIS 3. Mengelola seluruh tahapan yang terkait dengan komponen advokasi layanan NAWASIS; g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Advokasi selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem time based. Kerangka Acuan Kerja 2

4 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (Capacity Building Expert) Water and Sanitation Policy And Action Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF Tahun Anggaran 2014 Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (waktu 6 bulan) a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas. b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facilityadalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASIS (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWASIS merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (Capacity Building Expert) yang memahami prinsip-prinsip penguatan kapasitas dan andragogi serta memiliki kemampuan untuk mengimplementasikannya pada sektor air minum dan sanitasi. Selain itu Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas diharap mampu bekerja sama dengan tenaga fasilitator dalam Uji implementasi Layanan NAWASIS di daerah. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan 8appenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional. d. Output 1. Tersusunnya analisis yang memuat kerangka kebutuhan peningkatan kapasitas terkait monitoring-evaluation-review kebijakan publik untuk sektor AMPL bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sektor AMPL 2. Tersusunnya rencana dan rekomendasi penguatan kapasitas di lokasi uji implementasi layanan NAWASIS Kerangka Acuan Kerja 1

5 e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal 51 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 7 tahun atau 52 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan; 2. Memiliki pemahaman atas prinsip andragogi atau public policy; 3. Memiliki pengalaman di bidang penguatan kapasitas atau public policy; f. Deskripsi Pekerjaan 1. Menyusun analisis kerangka kebutuhan penguatan kapasitas terkait monitoring-eva/uationreview kebijakan publik untuk sektor AMPL bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sektor AMPL 2. Menyusun perencanaan, pelaksanaan, serta monev terkait dengan berbagai upaya penguatan kapasitas untuk layanan NAWASIS; g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem time based. Kerangka Acuan Kerja 2

6 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Perencana Bisnis (Business Plan Specialist) Water andsanitatian Policy AndAction Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF Tahun 2014 Tenaga Ahli Perencana Bisnis (waktu 6 a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ah!i yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Perencana Bisnis. b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi!intas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WA5POlA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPl Nasional yang disebut NAWA515 (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWASI5 merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPl di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWA51S diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Pasca tahun 2014, NAWA51S diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara berkelanjutan melalui implementasi rencana bisnis yang komprehensif. Untuk itu peran Tenaga Ahli Perencana Bisnis diharapkan dapat berkontribusi dalam menyusun business plan serta mendetailkannya dalam kerangka logis dan detail kebutuhan layanan NAWASIS. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Perencana Bisnis (akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPl Nasional. d. Output Tersedianya dokumen Rencana Bisnis NAWASI e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal 51 pada berbagai bidang dengan pengalaman kerja 7 tahun; atau 52 berbagai bidang dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan; 2. Berpengalaman dalam penyusunan business plan dan perencanaan strategis sehingga mampu menyusun dan mengembangkan business plan untuk layanan NAWASI5; 3. MemiJiki kemampuan komunikasi yang baik secara tertulis maupun lisan, serta terlatih untuk mengambil keputusan. Kerongko Acuon Kerja 1

7 4. Pengalaman kerja untuk program atau proyek pemerintah bidang air minum dan sanitasi menjadi nitai tambah f. Deskripsi Pekerjaan Menyusun dan mengembangkan Rencana Bisnis (Business Plan) dan Kerangka logis (Logical Framework) NAWASIS , termasuk mengidentifikasi secara detail kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan yang tercakup dalam Rencana Bisnis (Business Plan) NAWASIS g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Perencana Bisnis selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem time based Kerangka Acuan Kerja 2

8 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Management In/ormation System - MIS Water and Sanitation Policy And Action Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF Tahun Anggaran 2014 Tenaga Ahli Management In/ormation System -- MIS (waktu 6 bulan) a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Management Information System. b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASIS (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWASIS merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dijakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Keberadaan NAWASIS sebagai Sistem Informasi direncanakan dapat mengintegrasikan Sistem Informasi untuk Program dan Kegiatan lain pada sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Management In/ormation System (MIS) yang mampu berkontribusi dalam Pengembangan Sistem Informasi pada NAWASIS sehingga dapat menjalankan peran dan fungsi sesuai ekspektasi Pokja AMPL Nasional. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Management In/armation System akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam melaksanakan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional. d. Output 1. Terkembangkannya sistem informasi NAWASIS, termasuk modul-modul aplikasi prioritas sebagai instrumen pendukung pemangku kepentingan utama di sektor AMPL terkait pengambilan kebijakan; 2. Tersedianya dokumentasi teknis terkait perancangan, pemrograman, dan ujicoba sistem informasi NAWASIS termasuk modul-modul aplikasi prioritas; Kerangka Acuan Kerja 1

9 e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal S1 Teknik Informatika/llmu Komputer pengalaman kerja minimum 5 tahun; 2. Memiliki pengalaman kerja dalam pengembangan sistem informasi untuk program atau kegiatan pemerintah; 3. Menguasai bahasa pemrograman Phyton dan atau PHP; 4. Mampu mangambil peran sebagai analis bagi kebutuhan user; 5. Mampu bekerja dalam tekanan, mandiri dan bisa bekerjasama dalam tim. f. Oeskripsi Pekerjaan 1. Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan, perancangan/desain dan pemrograman sistem informasi NAWASIS; 2. Mengelola Uji coba modul-modul aplikasi data dan informasi yang dianggap prioritas dalam Sistem Informasi NAWASIS. g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Management Information System selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem output based. Kerangka Acuan Kerja 2

Dalam rangka pelaksanaan kegiatad Rencana PengamanaD Air - Waspola Facility, djbutuhkan segera beberapa tenaga ahli sebagai berikut :

Dalam rangka pelaksanaan kegiatad Rencana PengamanaD Air - Waspola Facility, djbutuhkan segera beberapa tenaga ahli sebagai berikut : WWONGAN INDIVlDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITYPROjECf (WASPOLA)- DIBIAYAI OLEH GRANT TF-095502 TAHUN ANGGARAN 2013 Dalam rangka pelaksanaan kegiatad Rencana PengamanaD

Lebih terperinci

PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018

PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018 PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang melaksanakan proyek Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) REDD+ Readiness

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016 BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Strategi monitoring dan evaluasi merupakan salah satu strategi pendukung yang akan turut menentukan keberhasilan program

Lebih terperinci

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana CAKUPAN PEKERJAAN KOORDINATOR SEKTOR DAN STAF ADMINISTRASI PADA SEKRETARIAT PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (STRANAS

Lebih terperinci

Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP- STBM

Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP- STBM Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP- STBM Disampaikan oleh : F. Eko Saputro, SKM, M.Kes - Ketua PIU AE Pada Kick Off PPSP tahun 2015 10-11 Maret 2015, Bappenas Jakarta ROADMAP PPSP 2015-2019 TAHAPAN

Lebih terperinci

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI ULANG SELEKSI LANGSUNG

PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI ULANG SELEKSI LANGSUNG REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI ULANG SELEKSI LANGSUNG

Lebih terperinci

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 45/PSS/PPJK/11/2011

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 45/PSS/PPJK/11/2011 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 45/PSS/PPJK/11/2011

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG 1 BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa pada

Lebih terperinci

PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 03/R2C3/PSJK/07/2012

PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 03/R2C3/PSJK/07/2012 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 03/R2C3/PSJK/07/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

PERTEMUAN KONSOLIDASI DAN KOORDINASI PAMSIMAS KOMPONEN B TAHUN 2012

PERTEMUAN KONSOLIDASI DAN KOORDINASI PAMSIMAS KOMPONEN B TAHUN 2012 PERTEMUAN KONSOLIDASI DAN KOORDINASI PAMSIMAS KOMPONEN B TAHUN 2012 1. Latar Belakang Pada tahun 2012 Pamsimas sudah memasuki tahun ke-5 (lima) atau tahun terakhir implementasi di tingkat masyarakat untuk

Lebih terperinci

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016 Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016 Persentase Juta Jiwa MENGAPA ADA PERMUKIMAN KUMUH? Urbanisasi

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI STRATEGI SANITASI KABUPATEN 2013-2017 BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Monitoring

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013 CATATAN KEGIATAN PERTEMUAN POKJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PPSP TAHUN ANGGARAN 2013 Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan : Kick off Meeting PPSP : Aula Wiratanubaya, Bappeda Kab. Tasikmalaya Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah booklet final.indd 1 booklet final.indd 2 PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Pengantar Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Berdasarkan pengalaman masa lalu pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kab. Bima berjalan secara lamban, belum terintegrasi dalam suatu perencanaan komprehensipif dan

Lebih terperinci

I 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan layanan sanitasi sebuah wilayah perlu didasari oleh suatu rencana pembangunan sanitasi Jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat

Lebih terperinci

KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH

KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH LAMPIRAN I KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH 1. Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (Kode TAPP 01); Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan harus memenuhi syarat sebagai

Lebih terperinci

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012 Dalam rangka

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES

Kerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES Kerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES A. Latar belakang The Global Fund adalah lembaga keuangan internasional yang berdedikasi mengumpulkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK 6.1 Strategi Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Banyumas Pada Bab sebelumnya yakni Bab Strategi dan Rencana Program

Lebih terperinci

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

Perkembangan RAN/RAD - GRK

Perkembangan RAN/RAD - GRK Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS) Perkembangan RAN/RAD - GRK Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup/Ketua Tim Teknis ICCTF CSO Forum Jakarta,

Lebih terperinci

Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS)

Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS) RAD - GRK Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS) Perkembangan RAN/RAD - GRK Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup/Ketua Tim Teknis ICCTF CSO

Lebih terperinci

KONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

KONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) KONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) BANTUAN ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction

Lebih terperinci

LAMPIRAN E. Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA)

LAMPIRAN E. Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA) LAMPIRAN E Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA) LAMPIRAN E Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA) Membantu Masyarakat untuk Mendapatkan Kesempatan yang Lebih Besar

Lebih terperinci

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN KEPUTUSAN BUPATI MADIUN NOMOR : / 12 / KPTS / / 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN KEPUTUSAN BUPATI MADIUN NOMOR : / 12 / KPTS / / 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN KEPUTUSAN BUPATI MADIUN NOMOR : 188.45 / 12 / KPTS / 402.031 / 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai salah satu upaya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA PASCAKUALIFIKASI Nomor: 85/PSS/PPJK/12/2012

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA PASCAKUALIFIKASI Nomor: 85/PSS/PPJK/12/2012 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA PASCAKUALIFIKASI Nomor: 85/PSS/PPJK/12/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan Pejabat Pembuat Komitmen Deputi Bidang Pengembangan Regional dam Otonomi Daerah Kementerian

Lebih terperinci

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017 Subdirektorat Keterduan Perencanaan dan Kemitraan 1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pedoman dan Standar Kawasan Layak Huni 2 Sosialisasi dan Evaluasi Pencapaian SDG Berbasis RAD (Rencana

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

MEDIA MAHARDHIKA. ISSN : (Online) ISSN : (Print)

MEDIA MAHARDHIKA. ISSN : (Online) ISSN : (Print) Implementasi Model Kirkpatrick Dalam Evaluasi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Kota Dalam Pendampingan Penyusunan Dokumen Perencanaan Sanitasi Nining Martiningtyas STIKOM Surabaya ABSTRAK Tenaga

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 04/R2C3/PSJK/08/2012

PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 04/R2C3/PSJK/08/2012 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 04/R2C3/PSJK/08/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM. Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015

PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM. Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015 PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015 UNIVERSAL AKSES AIR MINUM 15% Akses Dasar Akses tambahan untuk 100

Lebih terperinci

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan 7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG KELOMPOK KERJA SANITASI DAN AIR MINUM PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian KERANGKA ACUAN KERJA Tenaga Pendukung Teknis Analis Pemanfaatan Ruang Bidang Kawasan Strategis Ekonomi Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI SELEKSI UMUM & SELEKSI LANGSUNG 30/PSU/PPJK/12/2010

PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI SELEKSI UMUM & SELEKSI LANGSUNG 30/PSU/PPJK/12/2010 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI SELEKSI UMUM & SELEKSI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207,3905650; FAKSIMILE (021) 3145374

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN TAHUN 2013 STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG POKJA SANITASI KABUPATEN TANGGAMUS POKJA BADAN SANITASI PERENCANAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014

KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014 KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH 2015-2019 Jakarta, 22 Desember 2014 Persentase Juta Jiwa Kondisi dan Tantangan Permukiman Kumuh Urbanisasi yang pesat memberikan implikasi terhadap

Lebih terperinci

Katalog BPS:

Katalog BPS: Metadata Kegiatan Statistik Sektoral/Khusus No. Publikasi : 03210.1504 Katalog BPS : 1303074 Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman : viii + 128 Naskah: Subdirektorat Rujukan Statistik Penyunting: Subdirektorat

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN 2012

RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN 2012 RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN 2012 NO NAMA DAN ALAMAT SKPD NAMA KEGIATAN PAKET PEKERJAAN PERKIRAAN BIAYA KET. 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sekretariat Jl. Pemuda 294 Gedung Pemda II

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan tindaklanjut dari penyusunan Dokumen Buku Putih (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.EKON/05/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN

Lebih terperinci

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 6.1 GAMBARAN UMUM STRUKTUR PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan bagian pengendalian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

~ KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

~ KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ~ KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207,3905650; FAKSIMILE (021) 3145374

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 132/KPTS/IV/2015 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 132/KPTS/IV/2015 TENTANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 132/KPTS/IV/2015 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN LINGGA TAHUN ANGGARAN 2015 BUPATI LINGGA, Membaca : Surat Edaran Menteri Dalam

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL KONFERENSI

RANGKUMAN HASIL KONFERENSI RANGKUMAN HASIL KONFERENSI Memberikan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat Miskin: Isu Strategis dan Rekomendasi Menteri Negara PPN/ Kepala Bappenas Jakarta, 28 April 2005 KONFERENSI NASIONAL PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

BUKU 1 PETUNJUK PELAKSANAAN PERSIAPAN

BUKU 1 PETUNJUK PELAKSANAAN PERSIAPAN BUKU 1 PETUNJUK PELAKSANAAN PERSIAPAN K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAFTAR

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA I. LATAR BELAKANG Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) adalah organisasi profesi auditor

Lebih terperinci

PROFIL TKPPA TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH (TKPPA)

PROFIL TKPPA TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH (TKPPA) PROFIL TKPPA TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH (TKPPA) Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh (TKPPA) merupakan inisiasi bersama dari Majelis Pendidikan Daerah Aceh, Dinas Pendidikan Aceh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Terdapat dua lingkungan di dalam setiap organisasi bisnis. Yang pertama merupakan lingkungan yang melakukan aktivitas bisnis organisasi atau biasa disebut Enterprise

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG ROADMAP SANITASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku

Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku Siaran Pers : Untuk Segera Disiarkan Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku Jakarta, 26 Maret 2012 Masih dalam semangat perayaan Hari Air Dunia 2013, wadah pemangku kepentingan sektor

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN

BUPATI PESISIR SELATAN BUPATI PESISIR SELATAN KEPUTUSAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR : 050/ 215 /Kpts/BPT-PS/2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN PESISIR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BUPATI LAMPUNG BARAT

BUPATI LAMPUNG BARAT BUPATI LAMPUNG BARAT KEPUTUSAN BUPATI LAMPUNG BARAT NOMOR B/295/KPTS/III.02/2012 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN LAMPUNG BARAT BUPATI LAMPUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Monev Sanitasi Tujuan utama strategi Monev ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi,

Lebih terperinci

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 22/PSS/PPJK/05/2012

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 22/PSS/PPJK/05/2012 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 22/PSS/PPJK/05/2012

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - 1 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2018 DAK TA.2018 DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN Untuk penyediaan pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Agung Pahlevi* 1, Dian Layasari

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memberikan arah bagi pengembangan sanitasi di Kabupaten Cilacap karena

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017 PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017 1 PERUBAHAN YANG DITUJU Trend Saat Ini Permukiman Kondisi Yang Diinginkan Padat, tidak

Lebih terperinci

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition Manajemen Integrasi Proyek Information Technology Project Management, Fourth Edition Kunci dari Keseluruhan Keberhasilan Proyek: Manajemen Integrasi Proyek yang Baik Proyek manajer harus mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 02/R2C3/PSJK/07/2012

PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 02/R2C3/PSJK/07/2012 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 02/R2C3/PSJK/07/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG Bab 1 Sektor sanitasi merupakan sektor yang termasuk tertinggal jika dibandingkan dengan sektor lain. Berdasarkan data yang dirilis oleh UNDP dan Asia Pacific MDGs Report 2010, disampaikan

Lebih terperinci

I. Permasalahan yang Dihadapi

I. Permasalahan yang Dihadapi BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) DR. SUBANDI SARDJOKO Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207, 3905650; FAKSIMILE (021) 3145374

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat 16 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Provinsi Jawa Barat Dinas Permukiman dan Provinsi Jawa Barat ini merupakan salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 22010 TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa tantangan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa meningkatnya

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Pendahuluan 1 BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Selama ini pembangunan di sektor sanitasi dan pengelolannya kurang mendapatkan perhatian dan prioritas di berbagai daerah di Indonesia, dimana baru 51

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir,

Penyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir, Kick of Meeting Pokja Sanitasi Kab/Kota Kick off meeting atau Rapat Perdana secara formal belum dilaksanakan, namun komunikasi dan pertemuan non formal antar beberapa anggota Pokja sudah dilaksanakan.

Lebih terperinci