WWONGAN INDIVIDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT TAHUN ANGGARAN 2014
|
|
- Yulia Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 WWONGAN INDIVIDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITY PROJECT (WASPOLA)~ DIBIAYAI OLEH GRANTTF~ TAHUN ANGGARAN 2014 Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, dibutuhkan scgera beberapa tenaga ahli sebagai berikut. I. Tenaga Ahli Advokasi (1 orang) kode : TADV Kualitikasi : a. Pendidikan minimal S I berbagai bidang; b. Memiliki pengalaman paling tidak 5 (lima) tahun di bidang advokasi dan kampanye publik ; c. Memiliki pengaiaman dan kemampuan menyusun strategi advokasi dan kampanye publik; d. Memiliki pengalaman dalam melaksanakan kegiatan kehumasan, media relations dan kampanye publik; e. Memiliki pemahaman dan pengalaman beketja di sektor air minum dan sanitasi; f. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim serta menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan dan para stakeholder. 2. Tenaga AhU Penguatan Kapasitas (I orang) kode: TAPK a. Pendidikan minimal SI berbagai jurusan dengan pengalaman ketja 7 tahun atau S2 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 5 tabun dalam bidang yang relevan; b. Memiliki pemahaman atas prinsip andragogi atau public policy; c. Memiliki pengalaman di bidang penguatan kapasitas atau public policy; 3. Tenaga AbU Management Information System (I orang) kode : TMIS a. Pendidikan minimal S I Teknik InformatikalIlmu Komputer pengalaman ketja minimum 5 tahun; b. Memiliki pengalaman ketja dalam pengembangan sistem informasi untuk program atau kcgiatan pemerintah; c. Menguasai hahasa pemrograman Phyton dan atau PHP; d. Mampu mangambil peran sebagai analis bagi kebutuhan user; e. Mampu beketja dalam tekanan. mandiri dan bisa beketjasama dalam tim. 4. Tenaga AhU Perencana Bisnis (I orang) kode: TAPB a. Pendidikan minimal S I pada berbagai bidang dengan pengalaman ketja 7 tahun; atau S2 berbagai bidang dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan; b. BeIpengalaman dalam penyusunan business plan dan perencanaan stratcgis sehingga mampu menyusun dan mengembangkan business plan untuk layanan NAWAS IS; c. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara tertulis maupun lisan, serta terlatih untuk mengambil keputusan. d. Pengalaman kelja untuk program atau proyek pemerintah bidang air minum dan sanitasi menjadi nilai tambah. 5. Tenaga AhU Komunikasi & Kampanye Publik (I orang) kode : TAKKP a. Pendidikan minimal SI Komunikasi atau Al Teknik terkait dengan perencanaan pcmbangunan; b. Memiliki pengalaman setidaknya 5 tabun dibidang media atau komunikasi; c. Memiliki pemahaman dan pengalaman bekerja di sektor air minum dan samtasi; d. Memiliki pemahaman dan pengalaman beketja pada proyek pemerintah termasuk koordinasi Iintas kementerianllembaga; e. Memiliki pengalaman dalam penyusunan produklmedia komunikasi seta kampanye publik; f. Dapat beketja mandiri dan bisa beketja sama dalam tim; g. Memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris yang memadai 6. Tenaga Pengadaan (I orang) kode : TP a. Pendidikan minimal S I berbagai jurusan; b. Memiliki 3 tahun pengalaman dalam manajemen administrasi di kegiatan pemerintah Indonesia; c. Mengerti dan dapa! menyiapkan proses pengadaan barang dan jasa berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia dan World Bank; d. Memiliki pengalaman ketja untuk program atau proyek pemerintah dibidang air minum dan sanitasi; e. Mampu beketja secara individual maupun dalam tim; f. Lebih disukai peroah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa. Bagi yang benninat dapat mengirimkan Surat Lamaran beserta Cumculum Vitae (CV) paling lambat 25 Juni 2014, ditujukan kepada : Panitla Pengadaan Baran!! dan Jasa~PHLN (Bappenas) Gedung Madlun Lantai Basement, Ruan!! Sekretarlat Pengadaan Baran!! dan Jasa PHLN Jalan Taman Suropati No 2, Jakarta Pusat 10310, Indonesia Phone: (021) ext Fax: pengadaanphln@bappenas.!!o.id *Note : Harap mencantumkan kode posisi yang akan dilamar, dan wajib mencantumkan gaji yang diharapkan. Jakarta, 19 Juni 2014
2 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Advokasi (Advocacy Expert) Water and Sanitatian Policy And Actian Planning Facility Praject (WASPOLA) Grant TF Tahun Anggaran 2014 Tenaga Ahli Advokasi (waktu 6 bulan) a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Advokasi. b. Oeskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASI5 (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWA515 merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pad a sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Advokasi (Advocacy Expert) yang memahami prinsipprinsip strategi komunikasi dan sektor air minum dan sanitasi serta mampu bekerja sarna dengan tenaga fasilitator dalam Uji implementasi Layanan NAWA51S di daerah. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Advokasi akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional. d. Output 1. Tersusunnya analisis kebutuhan advokasi pengelolaan AMPL berbasis data 2. Tersusunnya rencana advokasi pengelolaan sektor AMPL 3. Terlaksananya kegiatan advokasi berbasis data di beberapa daerah terpilih yang merupakan daerah uji implementasi layanan NAWASIS e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal 51 berbagai bidang; 2. Memiliki pengalaman paling tidak 5 (lima) tahun di bidang advokasi dan kampanye publik; 3. Memiliki pengalaman dan kemampuan menyusun strategi advokasi dan kampanye publik; Kerangka Acuan Kerja 1
3 4. Memiliki pengalaman dalam melaksanakan kegiatan kehumasan, media relations dan kampanye publik; S. Memiliki pemahaman dan pengalaman bekerja di sektor air minum dan sanitasi; 6. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim serta menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan dan para stakeholder. f. Deskripsi Pekerjaan 1. Melakukan pemetaan dan analisis kebutuhan advokasi pengelolaan AMPl berbasis data 2. Mengembangkan konsep dan strategi advokasi yang akan dilakukan dalam NAWASIS 3. Mengelola seluruh tahapan yang terkait dengan komponen advokasi layanan NAWASIS; g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Advokasi selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem time based. Kerangka Acuan Kerja 2
4 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (Capacity Building Expert) Water and Sanitation Policy And Action Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF Tahun Anggaran 2014 Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (waktu 6 bulan) a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas. b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facilityadalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASIS (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWASIS merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas (Capacity Building Expert) yang memahami prinsip-prinsip penguatan kapasitas dan andragogi serta memiliki kemampuan untuk mengimplementasikannya pada sektor air minum dan sanitasi. Selain itu Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas diharap mampu bekerja sama dengan tenaga fasilitator dalam Uji implementasi Layanan NAWASIS di daerah. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan 8appenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional. d. Output 1. Tersusunnya analisis yang memuat kerangka kebutuhan peningkatan kapasitas terkait monitoring-evaluation-review kebijakan publik untuk sektor AMPL bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sektor AMPL 2. Tersusunnya rencana dan rekomendasi penguatan kapasitas di lokasi uji implementasi layanan NAWASIS Kerangka Acuan Kerja 1
5 e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal 51 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 7 tahun atau 52 berbagai jurusan dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan; 2. Memiliki pemahaman atas prinsip andragogi atau public policy; 3. Memiliki pengalaman di bidang penguatan kapasitas atau public policy; f. Deskripsi Pekerjaan 1. Menyusun analisis kerangka kebutuhan penguatan kapasitas terkait monitoring-eva/uationreview kebijakan publik untuk sektor AMPL bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sektor AMPL 2. Menyusun perencanaan, pelaksanaan, serta monev terkait dengan berbagai upaya penguatan kapasitas untuk layanan NAWASIS; g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Penguatan Kapasitas selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem time based. Kerangka Acuan Kerja 2
6 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Perencana Bisnis (Business Plan Specialist) Water andsanitatian Policy AndAction Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF Tahun 2014 Tenaga Ahli Perencana Bisnis (waktu 6 a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ah!i yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Perencana Bisnis. b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi!intas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WA5POlA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPl Nasional yang disebut NAWA515 (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWASI5 merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPl di Indonesia dilakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWA51S diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Pasca tahun 2014, NAWA51S diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara berkelanjutan melalui implementasi rencana bisnis yang komprehensif. Untuk itu peran Tenaga Ahli Perencana Bisnis diharapkan dapat berkontribusi dalam menyusun business plan serta mendetailkannya dalam kerangka logis dan detail kebutuhan layanan NAWASIS. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Perencana Bisnis (akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam pelaksanaan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPl Nasional. d. Output Tersedianya dokumen Rencana Bisnis NAWASI e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal 51 pada berbagai bidang dengan pengalaman kerja 7 tahun; atau 52 berbagai bidang dengan pengalaman kerja 5 tahun dalam bidang yang relevan; 2. Berpengalaman dalam penyusunan business plan dan perencanaan strategis sehingga mampu menyusun dan mengembangkan business plan untuk layanan NAWASI5; 3. MemiJiki kemampuan komunikasi yang baik secara tertulis maupun lisan, serta terlatih untuk mengambil keputusan. Kerongko Acuon Kerja 1
7 4. Pengalaman kerja untuk program atau proyek pemerintah bidang air minum dan sanitasi menjadi nitai tambah f. Deskripsi Pekerjaan Menyusun dan mengembangkan Rencana Bisnis (Business Plan) dan Kerangka logis (Logical Framework) NAWASIS , termasuk mengidentifikasi secara detail kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan yang tercakup dalam Rencana Bisnis (Business Plan) NAWASIS g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Perencana Bisnis selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem time based Kerangka Acuan Kerja 2
8 Kerangka Acuan Kerja Tenaga Ahli Management In/ormation System - MIS Water and Sanitation Policy And Action Planning Facility Project (WASPOLA) Grant TF Tahun Anggaran 2014 Tenaga Ahli Management In/ormation System -- MIS (waktu 6 bulan) a. Kedudukan Dalam pelaksanaan kegiatan Waspola Facility, tenaga ahli yang dikontrak berkedudukan sebagai Tenaga Ahli Management Information System. b. Deskripsi Kedudukan/Jabatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional sebagai forum koordinasi lintas kementerian bertugas merumuskan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. WASPOLA Facility merupakan salah satu program yang mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi tersebut. Salah satu dukungan WASPOLA Facility adalah melalui pembentukan dan penguatan resource center Pokja AMPL Nasional yang disebut NAWASIS (National Water and Sanitation In/ormation Services) yang dulu dikenal sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN). NAWASIS merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sektor AMPL. Perangkat NAWASIS diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Selain itu pengalokasian pendanaan untuk pembangunan sektor AMPL di Indonesia dijakukan melalui penyediaan data dan informasi yang relevan, akurat, dan aktual. NAWASIS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan tersedianya informasi strategis untuk para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan pada sektor air minum dan sanitasi. Keberadaan NAWASIS sebagai Sistem Informasi direncanakan dapat mengintegrasikan Sistem Informasi untuk Program dan Kegiatan lain pada sektor air minum dan sanitasi. Untuk itu dibutuhkan Tenaga Ahli Management In/ormation System (MIS) yang mampu berkontribusi dalam Pengembangan Sistem Informasi pada NAWASIS sehingga dapat menjalankan peran dan fungsi sesuai ekspektasi Pokja AMPL Nasional. c. Tanggung Jawab Tenaga Ahli Management In/armation System akan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekretariat Pokja AMPL Nasional dalam melaksanakan tugasnya dan secara tidak langsung kepada Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Pokja AMPL Nasional. d. Output 1. Terkembangkannya sistem informasi NAWASIS, termasuk modul-modul aplikasi prioritas sebagai instrumen pendukung pemangku kepentingan utama di sektor AMPL terkait pengambilan kebijakan; 2. Tersedianya dokumentasi teknis terkait perancangan, pemrograman, dan ujicoba sistem informasi NAWASIS termasuk modul-modul aplikasi prioritas; Kerangka Acuan Kerja 1
9 e. Kualifikasi 1. Pendidikan minimal S1 Teknik Informatika/llmu Komputer pengalaman kerja minimum 5 tahun; 2. Memiliki pengalaman kerja dalam pengembangan sistem informasi untuk program atau kegiatan pemerintah; 3. Menguasai bahasa pemrograman Phyton dan atau PHP; 4. Mampu mangambil peran sebagai analis bagi kebutuhan user; 5. Mampu bekerja dalam tekanan, mandiri dan bisa bekerjasama dalam tim. f. Oeskripsi Pekerjaan 1. Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan, perancangan/desain dan pemrograman sistem informasi NAWASIS; 2. Mengelola Uji coba modul-modul aplikasi data dan informasi yang dianggap prioritas dalam Sistem Informasi NAWASIS. g. Masa Kerja Masa kerja Tenaga Ahli Management Information System selama 6 (enam) bulan berdasarkan sistem output based. Kerangka Acuan Kerja 2
Dalam rangka pelaksanaan kegiatad Rencana PengamanaD Air - Waspola Facility, djbutuhkan segera beberapa tenaga ahli sebagai berikut :
WWONGAN INDIVlDUAL KONSULTAN WATER AND SANITATION POLICY AND ACTION PLANNING FACILITYPROjECf (WASPOLA)- DIBIAYAI OLEH GRANT TF-095502 TAHUN ANGGARAN 2013 Dalam rangka pelaksanaan kegiatad Rencana PengamanaD
Lebih terperinciPENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018
PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang melaksanakan proyek Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) REDD+ Readiness
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016 BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Strategi monitoring dan evaluasi merupakan salah satu strategi pendukung yang akan turut menentukan keberhasilan program
Lebih terperinciPenanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana
CAKUPAN PEKERJAAN KOORDINATOR SEKTOR DAN STAF ADMINISTRASI PADA SEKRETARIAT PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (STRANAS
Lebih terperinciKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP- STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP- STBM Disampaikan oleh : F. Eko Saputro, SKM, M.Kes - Ketua PIU AE Pada Kick Off PPSP tahun 2015 10-11 Maret 2015, Bappenas Jakarta ROADMAP PPSP 2015-2019 TAHAPAN
Lebih terperinciBAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan
Lebih terperinciPENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI ULANG SELEKSI LANGSUNG
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI ULANG SELEKSI LANGSUNG
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 45/PSS/PPJK/11/2011
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 45/PSS/PPJK/11/2011
Lebih terperinciBUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG
1 BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa pada
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 03/R2C3/PSJK/07/2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 03/R2C3/PSJK/07/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciPERTEMUAN KONSOLIDASI DAN KOORDINASI PAMSIMAS KOMPONEN B TAHUN 2012
PERTEMUAN KONSOLIDASI DAN KOORDINASI PAMSIMAS KOMPONEN B TAHUN 2012 1. Latar Belakang Pada tahun 2012 Pamsimas sudah memasuki tahun ke-5 (lima) atau tahun terakhir implementasi di tingkat masyarakat untuk
Lebih terperinciKebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016
Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016 Persentase Juta Jiwa MENGAPA ADA PERMUKIMAN KUMUH? Urbanisasi
Lebih terperinciBAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI
STRATEGI SANITASI KABUPATEN 2013-2017 BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Monitoring
Lebih terperinciKELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013
CATATAN KEGIATAN PERTEMUAN POKJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PPSP TAHUN ANGGARAN 2013 Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan : Kick off Meeting PPSP : Aula Wiratanubaya, Bappeda Kab. Tasikmalaya Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciPROYEK MODERNISASI PENGADAAN
PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah booklet final.indd 1 booklet final.indd 2 PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Pengantar Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Berdasarkan pengalaman masa lalu pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kab. Bima berjalan secara lamban, belum terintegrasi dalam suatu perencanaan komprehensipif dan
Lebih terperinciI 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan layanan sanitasi sebuah wilayah perlu didasari oleh suatu rencana pembangunan sanitasi Jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat
Lebih terperinciKUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH
LAMPIRAN I KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH 1. Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (Kode TAPP 01); Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan harus memenuhi syarat sebagai
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012 Dalam rangka
Lebih terperinciKerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES
Kerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES A. Latar belakang The Global Fund adalah lembaga keuangan internasional yang berdedikasi mengumpulkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK 6.1 Strategi Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Banyumas Pada Bab sebelumnya yakni Bab Strategi dan Rencana Program
Lebih terperinci2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciPerkembangan RAN/RAD - GRK
Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS) Perkembangan RAN/RAD - GRK Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup/Ketua Tim Teknis ICCTF CSO Forum Jakarta,
Lebih terperinciMinistry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS)
RAD - GRK Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS) Perkembangan RAN/RAD - GRK Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup/Ketua Tim Teknis ICCTF CSO
Lebih terperinciKONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)
KONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) BANTUAN ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction
Lebih terperinciLAMPIRAN E. Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA)
LAMPIRAN E Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA) LAMPIRAN E Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA) Membantu Masyarakat untuk Mendapatkan Kesempatan yang Lebih Besar
Lebih terperinciKomponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi
Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN KEPUTUSAN BUPATI MADIUN NOMOR : / 12 / KPTS / / 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN MADIUN
BUPATI MADIUN KEPUTUSAN BUPATI MADIUN NOMOR : 188.45 / 12 / KPTS / 402.031 / 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai salah satu upaya
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA PASCAKUALIFIKASI Nomor: 85/PSS/PPJK/12/2012
PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA PASCAKUALIFIKASI Nomor: 85/PSS/PPJK/12/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan Pejabat Pembuat Komitmen Deputi Bidang Pengembangan Regional dam Otonomi Daerah Kementerian
Lebih terperinciAGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017
Subdirektorat Keterduan Perencanaan dan Kemitraan 1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pedoman dan Standar Kawasan Layak Huni 2 Sosialisasi dan Evaluasi Pencapaian SDG Berbasis RAD (Rencana
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa
Lebih terperinciMEDIA MAHARDHIKA. ISSN : (Online) ISSN : (Print)
Implementasi Model Kirkpatrick Dalam Evaluasi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Kota Dalam Pendampingan Penyusunan Dokumen Perencanaan Sanitasi Nining Martiningtyas STIKOM Surabaya ABSTRAK Tenaga
Lebih terperinciPemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth
Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan
Lebih terperinciBUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534
BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 04/R2C3/PSJK/08/2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 04/R2C3/PSJK/08/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi
Lebih terperinciPERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM. Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015
PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015 UNIVERSAL AKSES AIR MINUM 15% Akses Dasar Akses tambahan untuk 100
Lebih terperinciIV.B.7. Urusan Wajib Perumahan
7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG KELOMPOK KERJA SANITASI DAN AIR MINUM PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian KERANGKA ACUAN KERJA Tenaga Pendukung Teknis Analis Pemanfaatan Ruang Bidang Kawasan Strategis Ekonomi Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi
Lebih terperinciPENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI SELEKSI UMUM & SELEKSI LANGSUNG 30/PSU/PPJK/12/2010
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI SELEKSI UMUM & SELEKSI
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207,3905650; FAKSIMILE (021) 3145374
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN TAHUN 2013 STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG POKJA SANITASI KABUPATEN TANGGAMUS POKJA BADAN SANITASI PERENCANAAN KABUPATEN
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014
KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH 2015-2019 Jakarta, 22 Desember 2014 Persentase Juta Jiwa Kondisi dan Tantangan Permukiman Kumuh Urbanisasi yang pesat memberikan implikasi terhadap
Lebih terperinciKatalog BPS:
Metadata Kegiatan Statistik Sektoral/Khusus No. Publikasi : 03210.1504 Katalog BPS : 1303074 Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman : viii + 128 Naskah: Subdirektorat Rujukan Statistik Penyunting: Subdirektorat
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN 2012
RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN 2012 NO NAMA DAN ALAMAT SKPD NAMA KEGIATAN PAKET PEKERJAAN PERKIRAAN BIAYA KET. 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sekretariat Jl. Pemuda 294 Gedung Pemda II
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan tindaklanjut dari penyusunan Dokumen Buku Putih (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.
PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.EKON/05/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN
Lebih terperinciBAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 6.1 GAMBARAN UMUM STRUKTUR PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan bagian pengendalian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan
Lebih terperinci~ KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
~ KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207,3905650; FAKSIMILE (021) 3145374
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 132/KPTS/IV/2015 TENTANG
PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 132/KPTS/IV/2015 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN LINGGA TAHUN ANGGARAN 2015 BUPATI LINGGA, Membaca : Surat Edaran Menteri Dalam
Lebih terperinciRANGKUMAN HASIL KONFERENSI
RANGKUMAN HASIL KONFERENSI Memberikan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat Miskin: Isu Strategis dan Rekomendasi Menteri Negara PPN/ Kepala Bappenas Jakarta, 28 April 2005 KONFERENSI NASIONAL PENANGGULANGAN
Lebih terperinciBUKU 1 PETUNJUK PELAKSANAAN PERSIAPAN
BUKU 1 PETUNJUK PELAKSANAAN PERSIAPAN K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAFTAR
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA I. LATAR BELAKANG Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) adalah organisasi profesi auditor
Lebih terperinciPROFIL TKPPA TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH (TKPPA)
PROFIL TKPPA TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH (TKPPA) Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh (TKPPA) merupakan inisiasi bersama dari Majelis Pendidikan Daerah Aceh, Dinas Pendidikan Aceh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Terdapat dua lingkungan di dalam setiap organisasi bisnis. Yang pertama merupakan lingkungan yang melakukan aktivitas bisnis organisasi atau biasa disebut Enterprise
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG ROADMAP SANITASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 2019 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciForum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku
Siaran Pers : Untuk Segera Disiarkan Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku Jakarta, 26 Maret 2012 Masih dalam semangat perayaan Hari Air Dunia 2013, wadah pemangku kepentingan sektor
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN KEPUTUSAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR : 050/ 215 /Kpts/BPT-PS/2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN PESISIR
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciBUPATI LAMPUNG BARAT
BUPATI LAMPUNG BARAT KEPUTUSAN BUPATI LAMPUNG BARAT NOMOR B/295/KPTS/III.02/2012 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN LAMPUNG BARAT BUPATI LAMPUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Monev Sanitasi Tujuan utama strategi Monev ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi,
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 22/PSS/PPJK/05/2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 22/PSS/PPJK/05/2012
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018
KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - 1 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2018 DAK TA.2018 DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN Untuk penyediaan pelayanan
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Agung Pahlevi* 1, Dian Layasari
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
Lebih terperinciKlasifikasi Pinjaman dan Hibah
LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memberikan arah bagi pengembangan sanitasi di Kabupaten Cilacap karena
Lebih terperinciPERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017
PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017 1 PERUBAHAN YANG DITUJU Trend Saat Ini Permukiman Kondisi Yang Diinginkan Padat, tidak
Lebih terperinciManajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition
Manajemen Integrasi Proyek Information Technology Project Management, Fourth Edition Kunci dari Keseluruhan Keberhasilan Proyek: Manajemen Integrasi Proyek yang Baik Proyek manajer harus mengkoordinasikan
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 02/R2C3/PSJK/07/2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENGUMUMAN SELEKSI JASA KONSULTANSI 02/R2C3/PSJK/07/2012 Dalam rangka kegiatan di lingkungan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang 1-1
Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG Bab 1 Sektor sanitasi merupakan sektor yang termasuk tertinggal jika dibandingkan dengan sektor lain. Berdasarkan data yang dirilis oleh UNDP dan Asia Pacific MDGs Report 2010, disampaikan
Lebih terperinciI. Permasalahan yang Dihadapi
BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan
Lebih terperinciCSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE
CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) DR. SUBANDI SARDJOKO Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207, 3905650; FAKSIMILE (021) 3145374
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
16 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Provinsi Jawa Barat Dinas Permukiman dan Provinsi Jawa Barat ini merupakan salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG
PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 22010 TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa tantangan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa meningkatnya
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciPendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG
Pendahuluan 1 BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Selama ini pembangunan di sektor sanitasi dan pengelolannya kurang mendapatkan perhatian dan prioritas di berbagai daerah di Indonesia, dimana baru 51
Lebih terperinciPenyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir,
Kick of Meeting Pokja Sanitasi Kab/Kota Kick off meeting atau Rapat Perdana secara formal belum dilaksanakan, namun komunikasi dan pertemuan non formal antar beberapa anggota Pokja sudah dilaksanakan.
Lebih terperinci