MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI DECISION MAKING PROCESS. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
|
|
- Suhendra Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI DECISION MAKING PROCESS Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
2 Teori Persepsi Teori Ideosinkretik Teori Aktor Rasional Teori Proses Organisasi Teori Politik Birokratik
3 TEORI PERSEPSI / PERCEPTION THEORY
4 INTI TEORI PERSEPSI FAKTA Sesuatu Yang Bersifat Das Sein Apa yang sebenarnya / Apa yang terjadi / Apa yang senyatanya NILAI Sesuatu Yang Bersifat Das Sollen Apa Yang Seharusnya / Apa Yang Semestinya Aturan / Norma / Hukum PERSEPSI Pandangan Cara Pandang Perspektif KEPUTUSAN Tindakan Sikap Perilaku Kebijakan
5 Mengapa Soekarno melaksanakan Operasi Trikora membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda? Teori Persepsi Versi Ole R Holsti Keputusan luar negeri dipengaruhi oleh persepsi dari aktor pengambil kebijakan tentang fakta yang dilihat (das sein) dikaitkan dengan nilai yang dianut (das sollen). FAKTA Belanda tetap kuasai Irian Barat dan tdk mau serahkan ke Indonesia NILAI Soekarno menganut sistem keyakinan anti penjajah, anti kolonialisme, pro kebebasan/kemerdekaan PERSEPSI Belanda sbg penjajah, kolonialis, imperialis, yg hrs diusir dari wil Irian Barat KEPUTUSAN Soekarno menetapkan kebijakan operasi trikora membebaskan Irian Barat
6 Mengapa Soekarno melaksanakan politik konfrontasi dengan Malaysia? Teori Persepsi Versi Ole R Holsti Keputusan luar negeri dipengaruhi oleh persepsi dari aktor pengambil kebijakan tentang fakta yang dilihat (das sein) dikaitkan dengan nilai yang dianut (das sollen). FAKTA Inggris menyerahkan sabah, serawak, singapura ke persekutuan malaya shg muncul Federasi Malaysia NILAI Soekarno menganut sistem keyakinan bahwa Inggris adlh penjajah, kolonialis, imperialis Barat PERSEPSI Federasi Malaysia dipersepsikan Soekarno sbg boneka / antek2 Inggris di Asteng KEPUTUSAN Soekarno menetapkan kebijakan operasi dwikora/konfrontasi /ganyang Malaysia
7 TEORI IDEOSINKRETIK / IDEOSINCRETIC THEORY
8 INTI TEORI IDEOSINKRETIK Menurut James N. Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu. Untuk mengetahui ideosinkretik seorang pemimpin, maka yang harus dilakukan para penstudi hubungan internasional adlh melihat rekam jejak / track record / riwayat hidup pemimpin tersbt melalui buku biografi maupun sumber referensi lainnya yang ilmiah
9 Mengapa Soekarno sangat benci terhadap kolonialisme Belanda? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Soekarno sangat benci terhdp kolonialisme Belanda krn selama hidupnya ia merasakan betapa kejam, keji, dan biadabnya Belanda yang menyiksa masy Indo scr tdk manusiawi. Soekarno merasakan semacam traumatis scr psikologis selama hidupnya krn diasingkan, dikucilkan, dipenjarakan shg muncul sikap dendam membara thdp Belanda.
10 Mengapa Soekarno sangat benci terhadap imperialisme /kolonialisme Inggris? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik.. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Soekarno meyakini bahwa Inggris adl negara barat, yg berasal dari eropa, yg sama saja dgn belanda, yg mlkkn penjajahan di wil Asteng. Soekarno meyakini bahwa Inggris mrpkn bagian blok barat/kapitalis/liberalis/imperalis/teman AS. Soekarno mencitrakan kolonialis Inggris akan mengepung wil Indonesia dgn membentuk boneka Malaysia
11 Mengapa Pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, melakukan pengusiran terhadap etnis Yahudi di Eropa Barat sehingga terjadi peristiwa holocaust? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik.. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Hitler mengalami masalah traumatis dalam dirinya selama hidupnya, khususnya pada waktu masih kecil / usia remaja, dimana dia melihat fakta bahwa ibunya ditendang dan disiksa oleh seorang etnis yahudi hingga sakit dan pingsan. Hitler mengalami pengalaman pahit dan melihat kekejaman etnis yahudi terhadap ibunya dan keluarganya sehingga membuat keluarganya menjadi sengsara, sehingga setelah menjadi pemimpin Jerman ketika itu maka pengalaman pribadinya mempengaruhi keputusannya selama menjadi pemimpin Jerman.
12 Mengapa Pemimpin Malaysia, Mahathir Mohammad, mengeluarkan kebijakan diskriminasi ekonomi yang menguntungkan etnis melayu dan merugikan etnis china? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik.. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Mahathir Mohammad mengalami pengalaman pahit dengan seorang etnis china ketika dirinya masih usia remaja dimana ia selalu kalah bersaing dalam berdagang dengan etnis china. Mahathir Mohammad mengalami kebangkrutan ketika berdagang di kantin karena bersaing dengan pedagang di kantin juga yang berasal dari etnis china. Pengalaman kalah bersaing yang berujung pada kebangkrutan dagangannya di kantin mempengaruhi persepsi negatifnya terhadap etnis china dan mendorong sikap yang diskriminatif selama ia menjadi perdana menteri Malaysia.
13 TEORI AKTOR RASIONAL / RATIONAL ACTOR THEORY
14
15 INTI TEORI AKTOR RASIONAL Proses Pengambilan keputusan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh aktor yang paling dominan, yakni pimpinan negara tersebut, seperti Perdana Menteri dan Presiden. Menurut teori ini, proses pengambil keputusan luar negeri diambil berdasarkan hal-hal yang bersifat rasional, berdasarkan akal pikiran, dengan mempertimbangkan kalkulasi untung rugi. Keputusan luar negeri yang ditetapkan merupakan proses yang cermat, melalui proses deliberasi yang panjang, dan memperhitungkan semua aspek yang ada sehingga dapat dilihat apakah keputusan tersebut menguntungkan atau tidak. Oleh karena itu, dalam proses pengambilan keputusan maka seorang aktor membuat sejumlah alternatif keputusan untuk dipilah, dihitung, dan ditimbang secara cermat sehingga bisa dipilih mana yang paling rasional.
16 Mengapa AS di bawah pimpinan George Bush menginvasi Irak Pada Tahun Bulan Maret 2003? Berpikir Rasional (Kalkulasi Untung Rugi) Keuntungan Menginvasi Cegah Senjata Pemusnah Massal (Nubika) Cegah Aksi Terorisme Hancurkan Rezim Saddam Husein Irak Menjadi Wilayah Pendudukan Dibentuk Pemerintahan Boneka Kerugian Menginvasi Hanya dikecam Masy Internasional Hanya dihimbau oleh PBB untuk tidak menyerang Hanya dibenci oleh beberapa negara saja Dipilih Keputusan Menginvasi
17 Mengapa Cina di bawah Deng Xiao Ping Memilih Sistem Ekonomi Liberalis Kapitalis untuk menggerakan roda perekomian nasionalnya? Berpikir Rasional (Kalkulasi Untung Rugi) Keuntungan Kapitalis Mampu Survive secara Ekonomi Mampu mendatangkan modal / investor asing Bisa Berdagang dengan negara lain di dunia Bisa masuk dlm keanggotaan IMF, Bank Dunia, WTO Bisa ikut globalisasi ekonomi Kerugian Kapitalis Hanya dicibir oleh Rusia Hanya dianggap mencla mencle dlm jlnkan ideologi komunisme Hanya dicerca oleh negara bekas uni soviet Dipilih Keputusan Menjalanka n sistem ekonomi kapitalis
18 TEORI PROSES ORGANISASI / ORGANIZATIONAL PROCESS THEORY
19 INTI TEORI PROSES ORGANISASI Proses Pengambilan keputusan luar negeri telah diatur berdasarkan SOP / Protap / mekanisme yuridis yang biasanya berlaku dalam suatu organisasi. Keputusan luar negeri lahir didasarkan pada aturan / mekanisme / alur / tingkatan organisasi yang biasanya terdapat dalam konstitusi dan UU luar negeri masingmasing negara. Setiap keputusan luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah suatu negara sebenarnya telah melalui proses yang berjenjang dan bertingkat mulai dari pejabat teknis, pejabat luar negeri, sampai dengan perdana menteri atau presiden.
20 Mengapa Indonesia Memutuskan Untuk Menyetujui Piagam Asean (Asean Charter)? Tahap I Tahap II Tahap III Keputusn Indonesia Menyetuj ui Piagam Asean Proses Organis asional Dibahas di Kementrian Luar Negeri Dibentuk Tim Teknis di Kementrian Luar Negeri Dibahas dan diajukan kpd Pemerintah Oleh Menlu Dibahas di Rapat Kabinet Terbatas Bidang Polhukam oleh Presiden Presiden Memutusk an untuk Menyetuju i Piagam Asean Dibahas oleh Komisi I DPR Dibentuk Panja Piagam Asean DPR secara paripurna / Pleno putuskan Meratifikas i Piagam Asean
21 Mengapa Indonesia menandatangani Perjanjian Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) dgn Singapura? Tahap I Tahap II Tahap III Keputusn Indonesia Tandatan gani DCA Proses Organis asional Dibahas oleh Kementrian Pertahanan (Mabes TNI) dan Kementrian Luar Negeri Dibentuk Tim Perunding yang berdialog intensif dgn Singapura Presiden membaha s DCA dgn jajaran Kemenkop olhukam Disepakati untuk menandat angani DCA dgn Singapura Meski marah dan timbulkan pro kontra, Komisi I DPR membahas DCA DPR belum meratifikas i DCA dgn Singapura
22 TEORI POLITIK BIROKRASI / BIROCRATIC POLITIC THEORY
23 INTI TEORI POLITIK BIROKRATIK Proses Pengambilan Keputusan Luar Negeri dipengaruhi oleh aktor aktor politik yang ada di sekitar para pengambil keputusan. Keputusan luar negeri ditentukan oleh proses tawar menawar, bargaining position, dan kompromi yang disertai kompensasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan luar negeri, terjadi tarik menarik kepentingan antar pihak dan aktor yang pada gilirannya akan lahir konsensus yang dianggap paling realistis oleh semua pihak. Oleh karena itu, para penganut teori ini menyarankan agar supaya penstudi HI mencermati siapa pengambil keputusan? Bagaimana kepentingannya? Apa saja yang dilakukan dalam lobby? Dan apa saja kompensasi antar pihak terkait. Apabila ini dilakukan maka akan dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan merupkan permainan dari para elit politik yang ada di lingkungan birokrasi pemerintahan.
24 Mengapa politik luar negeri Indonesia Pada masa Orde Baru cenderung ke Barat? Militer / TNI Tim Ekonomi Mafia Berkeley Golkar Keputusan Indonesia Ke Barat Birokrasi
25
26 Penjelasan Bagan Terdapat 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan politik luar negari : Faktor internasional dan faktor domestik. Kedua faktor ini digunakan sebagai basis pertimbangan oleh para pembuat kebijakan politik luar negeri, yang melakukan proses pembuatan keputusan. Keputusan yang dihasilkan dapat berupa penyesuaian, program, masalah/tujuan, dan orientasi internasional. Faktor Internasional. Faktor-faktor internasional yang diperhatikan para pembuat kebijakan luar negeri di antaranya adalah : 1. Faktor Global berkaitan dengan perubahan sistem politik internasional yang punya dampak global dan juga negara dalam konteks pembuatan kebijakan luar negeri. 2. Faktor Regional berkaitan dengan lembaga-lembaga regional (yang terdiri atas negara) yang punya dampak tertentu atas formasi kebijakan luar negeri suatu negara. Ini juga termasuk norma-norma yang disepakati di dalam suatu regional khusus yang harus dipertimbangkan tatkala suatu negara menentukan politik luar negerinya. 3. Hubungan Bilateral berkaitan dengan hubungan bilateral antar aktor negara juga lembaga-lembaga tingkat global ataupun regional. Aktor-aktor tersebut dapat mempengaruhi negara suatu negara dengan menggunakan metode aliansi, perdagangan, juga ancaman ekonomi dan militer. 4. Aktor-aktor Non Negara aktor-aktor transnasional seperti jaringan kriminal, jaringan teroris, perusahan multinasional, dan organisasi hak asasi manusia, memainkan peran yang mampu membentuk dan mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara.
27 Penjelasan Bagan Faktor Domestik. Faktor-faktor domestik yang diperhatikan para pembuat kebijakan luar negeri adalah : 1. Birokrasi birokrasi kerap diidentikan dengan kelambatan kerja dalam mengadaptasi perubahan politik luar negeri, tetapi cenderung terdapat satu kelompok di dalam birokrasi yang punya akses pada pejabat tinggi yang efektif mengusahakan perubahan kebijakan. 2. Opini Publik opini publik menjadi penting tatkala pejabat pemerintah butuh dukungan pemilih dalam rangka menerapkan suatu kebijakan serta agar terpilih kembali. 3. Media media berperan penting dalam dalam mensetting agenda, dan membentuk opini publik; media menyediakan informasi dari pemerintah ke publik; media dapat menjadi investigator, menyediakan informasi baru bagi pemerintah juga publik, yang dapat mempengaruhi perubahan kebijakan luar negeri. 4. Kelompok Kepentingan kelompok kepentingan adalah kelompok yang terorganisir, yang terlibat dalam sejumlah aktivitas pengambilan keputusan pemerintah. Kelompok ini termasuk yang dibentuk warganegara, diorganisir berdasarkan isu-isu khusus, lobby-lobby bisnis, profesional, dan firma-firma hukum publik. 5. Partai Politik partai politik yang memberikan dukungan pada pemerintah, ataupun untuk meneruskan/mengubah politik luar negeri.
28 Kesimpulan Faktor-faktor domestik dan internasional ini diserap oleh para pembuat kebijakan. Sebagai manusia, para pembuat kebijakan dipengaruhi karakteristik yang melekat pada dirinya dalam memandang faktor-faktor domestik dan internasional tersebut, Karakteristik-karakteristik yang melekat tersebut adalah : Keyakinan (beliefs), motif, gaya pembuatan keputusan, gaya interpersonal, kepentingan dalam hubungan luar negeri, dan pelatihan yang pernah didapat dalam hubungan luar negeri. Keyakinan mengacu pada asumsi-asumsi dasar pemimpin politik yang berakibat pada penafsirannya atas lingkungan, dan secara lebih jauh berdampak pada strategi-strategi yang diambil kemudian. Motif mengacu pada alasan mengapa seorang pengambil keputusan luar negeri melakukan hal terseubut, dan ini meliputi motif akan afiliasi, motif kekuasaan, dan motif untuk disetujui. Gaya pengambilan keputusan mengacu pada metode yang diambil seorang pembuat kebijakan seperti sebagaimana terbuka mereka akan informasi atau tingkat resiko yang harus diambil.
29 MENGAPA ORIENTASI POLUGRI PADA MASA SBY CENDERUNG KE BARAT? PERSPEKTIF DOMESTIK PERSPEKTIF GLOBAL KEBIJAKAN PEMULIHAN EKONOMI YG MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI NEGARA-NEGARA BARAT KONDISI MILITER YG DIEMBARGO SENJATA OLEH AS SHG HRS LOBY DGN AS ISU PELANGGARAN HAM YG DITUDUHKAN OLEH AS SHG HRS BAIK- BAIK DGN BARAT MARAKNYA AKSI TERORISME YG MEMBUTUHKAN BANTUAN AS TEKANAN AS AGR SUPAYA MEMBUKA AKSES BANTUAN TERORISME MASIH DOMINANNYA AS DLM KANCAH POLITIK GLOBAL KEKUATAN BARAT YG MSH BERTUMPU PADA AS & EROPA BARAT BERPALING KE BARAT / AS TANPA MENYAKITI TIMUR / RUSIA SEMAKIN AGRESIFNYA AUSTRALIA TERHDP URUSAN INTERNAL INDONESIA, KHUSUSNYA MSLH PAPUA
30
UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Individu Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Individu Dalam Politik Luar Negeri
Lebih terperinciUNIT EKSPLANASI KELOMPOK DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
UNIT EKSPLANASI KELOMPOK DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Kelompok Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Kelompok Dalam Politik Luar Negeri
Lebih terperinciOleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI
ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN : STUDI KASUS OPERASI PEMBEBASAN IRIAN BARAT DAN POLITIK KONFRONTASI DENGAN MALAYSIA TINGKAT ANALISIS INDIVIDU Oleh
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2015 TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL Sejarah Lahirnya Nation State / Negara Bangsa Transformasi
Lebih terperinciPERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai
Lebih terperinciANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENYUSUNAN UU NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TNI : IMPLEMENTASI MODEL ANALISIS GRAHAM T.
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENYUSUNAN UU NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TNI : IMPLEMENTASI MODEL ANALISIS GRAHAM T. ALLISON Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP, M.Si Dosen Jurusan Hubungan Internasional
Lebih terperinciDOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin
Lebih terperinciSEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme
Lebih terperinciOleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI
ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU: STUDI KASUS OPERASI SEROJA / INTEGRASI TIMOR-TIMUR KE WILAYAH NKRI TINGKAT ANALISIS SISTEM GLOBAL Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Pembentukan Negara Federasi Malaysia dan Dampaknya bagi Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Tahun
Lebih terperinciUNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Negara Bangsa Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Negara Bangsa Dalam Politik
Lebih terperinciANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA REFORMASI : Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI
ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA REFORMASI : ANALISIS ERA HABIBIE, GUS DUR, MEGAWATI & SBY Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI - 2011 SELAYANG PANDANG POLITIK
Lebih terperinciANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI
ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI PARLEMENTER : STUDI KASUS KONFERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG ANALISIS KEPENTINGAN NASIONAL Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak Orde Baru memegang kekuasaan politik di Indonesia sudah banyak terjadi perombakan-perombakan baik dalam tatanan politik dalam negeri maupun politik luar negeri.
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si Teori Aliansi Teori Integrasi Teori Kerjasama Teori Peranan TEORI ALIANSI TEORI ALIANSI
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan
BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME
PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME Dinamika politik internasional pasca berakhirnya Perang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat
BAB V KESIMPULAN Kerjasama Internasional memang tidak bisa terlepaskan dalam kehidupan bernegara termasuk Indonesia. Letak geografis Indonesia yang sangat strategis berada diantara dua benua dan dua samudera
Lebih terperinciRealitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=93120&lokasi=lokal
Lebih terperinciUNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Sistem Global Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Sistem Global Dalam Politik
Lebih terperinciKERJASAMA PERTAHANAN RI - MALAYSIA
MATA KULIAH KERJASAMA PERTAHANAN & KEAMANAN FISIP HI UNJANI CIMAHI 2017 KERJASAMA PERTAHANAN RI - MALAYSIA DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Sejarah Hubungan RI - Malaysia Hubungan Indonsia dengan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.
BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.
BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politik luar negeri yang dijalankan Indonesia pada hakekatnya diabdikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik luar negeri yang dijalankan Indonesia pada hakekatnya diabdikan untuk kepentingan nasional. Pada masa pemerintahan Soekarno, kepentingan nasional utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara Singapura adalah topik menarik yang tidak ada habisnya untuk dikaji. Terlebih
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Memilih judul merupakan tahapan awal dalam membuat sebuah karya tulis karena dari yang pertama inilah yang akan menentukan hasil dari yang terakhir. Dan negara
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni
HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya
Lebih terperinciModel-model Kebijakan Publik
Kuliah 6 Model-model Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Model-model Kebijakan Publik Model Umum Model Perceptual-Process Model Struktural Model Elite Model Kelompok Model Rasional Model Inkremental Marlan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B
BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada
Lebih terperinciRESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,
RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si TEORI STATE CENTRIS TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS TEORI GLOBAL CENTRIS TEORI STATE CENTRIS TEORI STATE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak dibentuk oleh kepentingan-kepentingan untuk menjawab tantangan dari realita Perang Dingin,
Lebih terperinciIfdhal Kasim. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Hak Sipil il & Politik: Sebuah Sketsa Ifdhal Kasim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Disampaikan ik pada PELATIHAN HAK ASASI MANUSIA UNTUK JEJARING KOMISI YUDISIAL RI, diselenggarakan oleh Puham UII, bekerjasama
Lebih terperinciMAKALAH. Hak Sipil & Politik: Sebuah Sketsa. Oleh: Ifdhal Kasim (Ketua KOMNAS HAM RI)
PELATIHAN HAM DASAR DOSEN HUKUM HAM SE-INDONESIA Jogjakarta Plaza Hotel, 26-30 September 2011 MAKALAH Hak Sipil & Politik: Sebuah Sketsa Oleh: Ifdhal Kasim (Ketua KOMNAS HAM RI) Ifdhal Kasim Komisi Nasional
Lebih terperinciAncaman Terhadap Ketahanan Nasional
Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Peristiwa terorisme pada tahun 2002 di Bali dikenal dengan Bom Bali I, mengakibatkan banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing,
Lebih terperinciSMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2
1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH
Lebih terperinciPERSOALAN DEFENCE AND SECURITY
PERSOALAN DEFENCE AND SECURITY AUSTRALIA SEBAGAI THE FRIGHTENED COUNTRY Sejak 1788 yang dipengaruhi oleh pengalamanpengalaman dari masa kolonisasi (Werner Levi) Konsep Defence in Depth --) lingkaran pertahanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca serangan kelompok teroris Al Qaeda di pusat perdagangan dunia yaitu gedung WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001 lalu, George Walker Bush sebagai Presiden
Lebih terperinciRabu, 24 September 2014
LAPORAN KOMISI III DPR RI TERHADAP PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI Assalamu
Lebih terperinciPEREDAAN KETEGANGAN DI SEMENANJUNG KOREA
PEREDAAN KETEGANGAN DI SEMENANJUNG KOREA Oleh: DR. Yanyan Mochamad Yani, Drs., M.A. Akhirnya setelah melalui pasang surut yang penuh ketegangan, masyarakat dunia kini perlu merasa lega. Sementara waktu
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI
LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TENTARA NASIONAL INDONESIA, BADAN INTELIJEN NEGARA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, LEMBAGA
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciTidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.
Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam. Istilah presiden boneka sebenarnya bukan hal baru dalam politik di Indonesia. Hanya saja, penampakannya berbeda-beda dalam
Lebih terperinciMAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta
PEMERKUATAN PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA UNTUK HAKIM SELURUH INDONESIA Hotel Santika Makassar, 30 Mei 2 Juni 2011 MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta Ifdhal Kasim
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciPENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Disajikan dalam kegiatan pembelajaran untuk Australian Defence Force Staff di Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, Indonesia 10 September 2007
Lebih terperinciTentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.
Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Rakyat sengsara, karena selama ini presiden pilihannya menjadi boneka asing. Untuk meraup suara rakyat, maka menjelang Pileg 9 April lalu, calon presiden
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari sebuah kajian skripsi dengan judul PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERKEMBANGAN SCHUTZSTAFFEL (1925-1945): Suatu Perspektif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang
134 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Globalisasi ekonomi adalah proses pembentukan pasar tunggal bagi barang, jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang juga sebagai
Lebih terperinciKEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai
BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERTEMUAN I Pengantar dan Orientasi Kelas Perkenalan / Introductions
Lebih terperinciAktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk. Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H.
Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H. VISI DAN MISI Visi Terwujudnya perlindungan saksi dan korban dalam sistem peradilan
Lebih terperincibilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika
BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh sangat besar bagi ekonomi dunia. Secara politik, Amerika Serikat merupakan negara demokrasi
Lebih terperinciSIMPOSIUM UNIVERSITAS JEMBER
ABAD KE-21 DUNIA DIWARNAI DENGAN KEMAJUAN YANG PESAT DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI YANG MEMBUAT DUNIA MENJELMA MENJADI SEBUAH GLOBAL VILLAGE ATAU THE WORLD IS FLAT PERKEMBANGAN
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
TINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Definisi, Signifikansi, & Ruang Lingkup Politik Luar Negeri Sifat & Tujuan Politik Luar Negeri Keterkaitan
Lebih terperinciKISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK
KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek
Lebih terperinciturut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dengan berbagai aspek yang telah dinilai oleh pembuat kebijakan di Montenegro untuk bergabung dalam NATO, terdapat polemik internal dan eksternal yang diakibatkan oleh kebijakan
Lebih terperinciB A B III KEADAAN AWAL MERDEKA
B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya
Lebih terperinciMendiskripsikan fungsi NKRI. Menjelaskan tujuan NKRI
Format. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN () Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Tahun Pelajaran : 0-0 Pengembang : Eko Winarto INDIKATOR Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Repubilik.
Lebih terperinciTidak ada tindakan politik bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada pula sebuah kebijakan ekonomi terlepas dari kepentingan politik Contoh : Ekspo
KONSEPSI EKONOMI POLITIK Mata kuliah Ekonomi Politik Internasional Universitas Muhammadiyah Jakarta 2010 Aminah, M.Si Tidak ada tindakan politik bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada pula sebuah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari
BAB V KESIMPULAN Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari AS dan Israel. Kedua negara secara nyata mengajak negara anggota Non Blok untuk tidak hadir dalam agenda tersebut,
Lebih terperinciPolitik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional
Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional i ii Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional iii iv Politik
Lebih terperinciDisampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hakhak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat
Kovenan Hak Sipil & Politik Ifdhal Kasim Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hakhak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat Studi HAM UII,
Lebih terperinciSEMINAR CURRENT STATUS OF INDONESIA S DEFENCE DIPLOMACY WORKSHOP. Jakarta, November 2007
SEMINAR CURRENT STATUS OF INDONESIA S DEFENCE DIPLOMACY WORKSHOP Jakarta, 28 29 November 2007 DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI RELASI GLOBAL YANG SELALU BERUBAH DI MASA DEPAN Pada
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika
KEWARGANEGARAAN Modul ke: NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan Pengertian dan
Lebih terperinciPEMASARAN INTERNASIONAL
PENGANTAR PEMASARAN PEMASARAN INTERNASIONAL Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG PEMASARAN INTERNASIONAL 1. Globalisasi perdagangan dunia 2. Faktor-faktor
Lebih terperinciIndonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan kembali berpesta dalam demokrasi. Setelah beberapa waktu lalu diminta memilih wakil rakyat, kini rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ungkapan modernisasi sangat sulit didefinisikan karena mempunyai cakupan yang sangat luas dan selalu berganti mengikuti perkembangan zaman sehingga pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat berlangsungnya Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur, Vietnam ikut terlibat dalam Perang Vietnam melawan Amerika Serikat (AS). Blok barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil Perjanjian Komisi Meja Bundar antara Indonesia dengan Belanda pada tahun 1949 masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia
Lebih terperinciTEORI / AJARAN TTG HUBUNGAN H.I. DGN. H.N.: TEORI DUALISME, MONISME DAN PRIMAT HI
TEORI / AJARAN TTG HUBUNGAN H.I. DGN. H.N.: TEORI DUALISME, MONISME DAN PRIMAT HI I II TEORI DUALISME MENEMPATKAN H.I. SBG. SISTEM HUKUM DARI H.I TEORI MONISME TERPISAH AS, INGGRIS, AUSTRALIA MENEMPATKAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Negara Myanmar telah diperintah oleh junta militer sejak tahun 1962 melalui sebuah kudeta yang menggeser sistem demokrasi parlemen yang telah diterapkan sejak awal kemerdekaannya
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERTAMA Ir. SOEKARNO
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERTAMA Ir. SOEKARNO Oleh: Ahlul Amalsyah Ir. Soekarno atau yang biasa disapa Bung Karno lahir pada tanggal 6 juni 1901 di Blitar, Jawa Timur adalah presiden Indonesia pertama
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Melalui uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa kerjasama internasional memiliki peranan penting dalam mendukung pencapaian nasional,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP Bab ini bertujuan untuk menjelaskan analisa tesis yang ditujukan dalam menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesa. Proses analisa yang berangkat dari pertanyaan penelitian dimulai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Pustaka Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai respon negara terhadap terorisme serta upaya-upaya yang dilakukan negara untuk menangani terorisme.
Lebih terperinciPendekatan Kebijakan Publik
Kuliah 5 Pendekatan Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 1. Pendekatan Kebijakan Diadopsi dari kombinasi pandangan Wibawa (1994). Dye (1978) dan Wahab (1990) menyebutnya dgn istilah model. Dua pendekatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya
177 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya tentang Kebijakan Pemerintah Orde Baru dalam Privatisasi BUMN Ditinjau dari Peranan IMF Antara Tahun 1967-1998.
Lebih terperinciDukungan Masyarakat Sipil Menuju Kota HAM
Dukungan Masyarakat Sipil Menuju Kota HAM Kedudukan Pemda Kewajiban Negara atas HAM Negara Pihak terikat dalam perjanjian HAM internasional yang diratifikasi. Kewajiban Negara atas HAM: (i) menghormati;
Lebih terperinciMengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?
Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara
Lebih terperinciTindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam
Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam Presiden Barack Obama kembali menjejakkan kakinya di Indonesia. Tidak ke Jakarta sebagaimana November 2010
Lebih terperinciKEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA
KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA 151060046 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciMI STRATEGI
------...MI STRATEGI KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku "Strategi Pertahanan Negara" yang merupakan salah satu dari produk-produk strategis di bidang pertahanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan
BAB V KESIMPULAN Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan intensitas diplomasi dan perdagangan jasa pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian ditengarai
Lebih terperinciI. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang
BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang mempunyai pengaruh yang sangat besar di kawasan Timur Tengah. Selain tiu, kedua
Lebih terperinciASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)
ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) www.appf.org.pe LATAR BELAKANG APPF dibentuk atas gagasan Yasuhiro Nakasone (Mantan Perdana Menteri Jepang dan Anggota Parlemen Jepang) dan beberapa orang diplomat
Lebih terperinciBAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK
BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK A. KONDISI UMUM Setelah melalui lima tahun masa kerja parlemen dan pemerintahan demokratis hasil Pemilu 1999, secara umum dapat dikatakan bahwa proses demokratisasi telah
Lebih terperinciBAB IV KEGAGALAN OKI DALAM MENANGANI KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL
BAB IV KEGAGALAN OKI DALAM MENANGANI KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL Dalam Bab 4 ini akan membahas tentang Kegagalan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) sebagai Organisasi Internasional dalam menangani konflik
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan
Lebih terperinci