MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

Transkripsi

1 PEMERKUATAN PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA UNTUK HAKIM SELURUH INDONESIA Hotel Santika Makassar, 30 Mei 2 Juni 2011 MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

2 Ifdhal Kasim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

3 Latar belakang Mulai dirumuskan pada tahun 1948, dan disahkan sebagai Kovenan Internasional Hak Asasi Manusia pada tahun 1966, serta mulai berlaku efektif pada tahun 1976; Lahir dalam konteks perang dingin di arena politik global saat itu; komprominya lahir dalam dua perjanjian internasional.

4 Status Saat Ini Merupakan bagian dari International Bill of Human Rights, yang menjadi perjanjian pokok dalam regim hukum internasional hak asasi manusia; Telah diratifikasi oleh lebih dari 150 Negara anggota PBB, karena itu memiliki status universal yang sangat tinggi.

5 Substansi Hak yang Diatur Hak Bebas dari (freedom from): Kebebasan Negatif Hak hak sipil dan politik; Negara harus pasif Hak atas (rights to): Kebebasan Positif Hak hak ekonomi, sosial dan budaya; Negara harus aktif

6 Kewajiban Negara Kewajiban Menghormati (obligation to respect) Kewajiban Melindungi (obligation to protect) Kewajiban Memenuhi (obligation to fulfil)

7 Kewajiban Negara Menghormati dan menjamin semua orang tanpa diskriminasi menikmati hak-hak yang diakui dalam Kovenan; Mengambil langkah-langkah harmonisasi hukum dan perundangan-undangan; Menjamin orang yang dilanggar haknya yang diakui Kovenan, harus mendapatkan ganti rugi; Menjamin persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

8 Tentang Hak Sipol Isi hak sipol Hak-hak yang tidak boleh dikurangi Hak-hak yang boleh dikurangi Protokol Pilihan Mekanisme Pengawasan

9 Isi Hak hak Sipol (1) Hak atas hidup (ps. 6); Hak bebas dari penyiksaan dan hukuman yang lain yang kejam dan tidak manusiawi (ps. 7 dan 10); Hak bebas dari perbudakan, perhambaan dan kerja paksa (ps. 8); Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi (pl. 9); termasuk bebas dari pemenjaraan karena tidak mampu membayar utang (ps.11); Hak atas kebebasan bergerak dan memilih tempat tinggalnya (ps.12); larangan pengusiran terhadap orang asing (ps.13).

10 Isi Hak hak Sipol (2) Jaminan mendapatkan hak-hak prosedural: - (i) hak mendapatkan pemberitahuan segera apabila ditangkap (ps.9); - (ii) diberitahu dgn cepat tuduhannya, dan dianggap tidak bersalah sebelum putusan (14); - (iii) secepatnya diajukan ke muka persidangan (ps.9); - hak melawan penahanan melalui pengadilan (ps 9); - hak atas kompensasi dari penangkapan yg tdk sah, dan dari hukuman (ps.9, 14).

11 Isi Hak hak Sipol (3) Hak atas persamaan di depan hukum, bebas dari pengadilan keduakalinya utk kasus yang sama (pl.14); Hak bebas dikenakan retroactivity (pl 15); Hak atas pengakuan sbg subyek hukum (pl.16); Hak atas privacy (pl. 17); Hak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama (pl. 18); Hak atas kebebasan menyatakan pendapat, ekspresi, dan memperoleh informasi (pl.19); Larangan terhadap propaganda perang, dan menyebarkan kebencian berdasarkan ras atau agama (pl.20).

12 Isi Hak hak Sipol (4) Hak atas kebebasan berkumpul secara damai (pl. 21); Hak atas kebebasan berserikat, mendirikan dan menjadi anggota serikat buruh (pl. 22); Hak untuk menikah berdasarkan persetujuan dan membentuk keluarga (pl.23); Hak anak utk bebas dari diskriminasi, didaftarkan segera setelah kelahirannya, dan mendapatkan satu kewarganegaraan 9pl.24); Hak atas kesempatan yang sama, baik dalam pemerintahan, memilih dan dipilih, maupun mendapat pelayanan pemerintah (pl.25).

13 Hak hak Tidak Dikurangi hak atas hidup; hak bebas dari penyiksaan; hak bebas dari perbudakan; hak bebas dari penahanan karena gagal memenuhi utang; hak bebas dari pemidanaan yang berlaku surut; hak sebagai subyek hukum; dan hak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan agama.

14 Hak hak boleh dikurangi hak atas kebebasan berkumpul; hak atas kebebasan berserikat; hak atas kebebasan menyatakan pendapat, berekspresi, mencari dan memperoleh informasi

15 Hak Sipol Memiliki 2 Protokol Protokol Pilihan Pertama tentang Pengaduan Induvidual, disahkan pada 1966; Protokol Pilihan Kedua tentang Penghapusan Hukuman Mati, disahkan pada 1989.

16 Mekanisme Pengawasan Komite Hak Asasi Manusia - Melakukan Pemantauan - Memeriksa Laporan Periodik Negara Pengaduan Induvidual

17 Tentang Hak hak Ekosob Hakikat Hukum Isi hak-hak Ekosob Justiciability hak Ekosob Pelanggaran Hak Ekosob Mekanisme Pengawasan

18 Hakikat Hukum Hak Ekosob undertakes to take steps.. (mengambil langkahlangkah) to the maximum of its available resources (memaksimalkan sumberdaya negara yang tersedia) to achieving progressively the full realization of the rights recognized in the present covenant (mencapai secara bertahap perwujudan penuh dari hak-hak )

19 Hakikat Hukum Hak Ekosob Prinsip-prinsip Limburg Prinsip ke-16: All states parties have an obligation to begin immediately to take steps toward full realization of the rights Prinsip ke-22: Some obligation unders the Covenant require immediate in full by all States parties, such as the probihation of discrimination in article 2 (2)

20 Isi Hak hak Ekosob Hak menentukan Nasib Sendiri; Hak atas pekerjaan, upah dan kebebasan berserikat; Hak atas jaminan sosial; Perlindungan terhadap Keluarga dan hak reproduksi; Perlindungan anak2 dan orang muda dari

21 Isi Hak hak Ekosob Hak atas pangan; Hak bebas dari Kelaparan; Reformasi sistem agraria; Hak atas Kesehatan; Hak atas Perumahan Hak atas Pendidikan; Hak atas partisipasi dlm Budaya, menikmati kemajuan ilmu, karya ilmiah, sastra atau seni

22 Justiciability Hak Ekosob Pasal 3; jaminan hak yg sama laki2-perempuan Pasal 7 (a) dan (i); jaminan kondisi kerja yg adil Pasal 8; membentuk SB, dan bergabung dgn SB Pasal 10 (2), (3) dan (4); perlindungan kpd keluarga, anak2 dan anak muda. Pasal 15 (3); partisipasi dlm kehidupan budaya, seni dan iptek

23 Pelanggaran Hak Ekosob Pelanggaran karena tindakan Negara atau Aktor bukan-negara (acts of commission) Pelanggaran karena pembiaran oleh Negara atau Aktor bukan-negara (acts of omission)

24 Acts of Commission Penghapusan secara formal atau penundaan UU yang penting bagi pemenuhan ekosob; Pengingkaran aktif atas hak tersebut bagi induvidu atau kelompok tertentu; Pemberlakuan UU atau kebijakan yang jelas-jelas bertentangan dengan Kovenan ini; Pengurangan atau pengalihan pengeluaran publik, yang berakibat tidak terpenuhinya hak ekosob.

25 Acts of Omission Gagal mengambil langkah2 yang tepat sesuai yang disyaratkan Kovenan; Gagal mengubah atau mencabut UU yang jelas2 tidak sejalan dengan Kovenan; Gagal memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara maksimal ke arah pemenuhan hak-hak dalam Kovenan; Gagal memenuhi standar minimum yang ditetap masyarakat internasional

26 Mekanisme Pengawasan Dewan Ekonomi Sosial dan Budaya Protokol Opsional

27 Penutup Terima Kasih