BAB II URAIAN TEORITIS. Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS. Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam"

Transkripsi

1 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. KERANGKA TEORI Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung permasalahan penelitian. Menurut Kerlinger, teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004: 6). Teori berguna menjadi titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Fungsi teori sendiri adalah untuk menerangkan, meramalkan, memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara sistematis (Effendy, 2004: 224). Untuk memberi kejelasan pada penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori teori yang digunakan adalah Komunikasi dan Komunikasi Massa, Televisi sebagai Media Massa, Teori S O R, dan Motivasi Diri. II.1.1. KOMUNIKASI Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingn berhubungan dengan manusia yang lain. Oleh karenanya perlu dilakukan komunikasi agar mereka dapat saling berhubungan satu sama lain. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi 9

2 adalah kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi (Cangara, 2000: 18). Maka secara etimologi, komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common), atau dalam bahasa inggris communication. Menurut Harold Laswell cara yang baik dalam menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: who (siapa), says what (mengatakan apa), in which channel (dengan saluran apa), to whom (kepada siapa), with what effect (dengan pengaruh bagaimana) (Mulyana, 2005: 62). Lain halnya dengan Steven, Ia mengajukan sebuah defenisi yang lebih luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu orgamisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika membuat defenisi bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Oleh karena itu, komunikasi adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan (Effendy, 2004: 6). Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah suatu usaha yang sistematisuntuk merumuskan secara tegas azas-azas dan atas azas tersebut

3 disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap (Amir Purba, 2006: 29-30). Maksudnya adalah subjek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan pembentukan pendapat umum dan sikap publik yang dalam kehidupan sosial dan politik memainkan peranan penting. A. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI Bidang Komunikasi Berdasarkan bidangnya (Amir Purba, 2006: 38), komunikasi meliputi jenis-jenis sebagai berikut: 1. Komunikasi sosial (social communication) 2. Komunikasi organisasi / manajemen (organization / management communication) 3. Komunikasi bisnis (business communication) 4. Komunikasi politik (political communication) 5. Komunikasi internasional (international communication) 6. Komunikasi pembangunan (development communication) 7. Komunikasi antar budaya (intercultural communication) 8. Komunikasi tradisional (traditional communication) 9. Komunikasi lingkungan (environmental communication) Unsur-Unsur Komunikasi Dalam proses komunikasi terdapat beberapa unsur-unsur yang mendukung proses komunikasi. Awal tahun 1960-an David K.Berlo membuat formula yang dikenal dengan SMCR yakni: Source (sumber), Massage (pesan), Channel (saluran-media), dan Receiver (penerima). De Fleur menambah lagi unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam

4 membangun komunikasi yang sempurna. Perkembangan terakhir adalah pandangan dari Joseph de Vito, K.Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 Unsur-unsur Komunikasi SUMBER PESAN MEDIA PENERIMA EFEK UMPAN BALIK Lingkungan Penjelasan mengenai unsur-unsur dalam proses komunikasi diatas adalah sebagai berikut: 1. Sumber (suource) adalah orang yang mempunyai suatu kebutuhan untuk berkomunikasi. Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. 2. Pesan (massage) adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Pesan disampaikan terlebih dahulu melalui proses penyandian (encoding), yaitu suatu proses internal yang ada dalam diri pengirim pesan dimana perasaan

5 dirubah kedalam bentuk sandi/lambang/simbol yang dapat diterima oleh penerima, seperti melalui suara, gerakan maupun tulisan. Pada saat pesan sampai pada diri penerima pesan, sandi/lambang/simbol tersebut akan disandi kembali (decoding) sehingga pesan yang disampaikan memiliki makna bagi penerima. 3. Media atau saluran (channel) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi, panca indera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti, telepon,. surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi. 4. Penerima (receiver) adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima yang bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau masyarakat. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat dari adanya sumber. Tidak ada penerima apabila tidak ada sumber. 5. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh juga bisa diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan. 6. Umpan balik (feedback). Terdapat beberapa anggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meskipun pesan belum sampai pada penerima. Misalnya adalah gangguan pada saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebelum pesan sampai kepada penerima. Hal ini menjadi umpan balik yang diterima oleh sumber. 7. Lingkungan atau situasi, adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu. - Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak dapat rintangan fisik, misalkan rintangan geografis. Komunikasi seringkali sulit dilakukan karena faktor yang begitu jauh, dimana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya. - Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi, dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial. - Dimensi atau lingkungan psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain,

6 menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Dimensi psikologis ini bisa disebut dimensi interval. - Dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. (Cangara, 2006:23-27). Setiap unsur komunikasi diatas saling bergantung satu sama lainnya. Tanpa ada salah satu unsur, akan mempengaruhi jalannya komunikasi secara keseluruhan. Sifat Komunikasi Ditinjau dari sifatnya (Amir Purba, 2006: 36), komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Komunikasi verbal (verbal communication) a. Komunikasi lisan (oral communication) b. Komunikasi tulisan (written communication) 2. Komunikasi non verbal (non verbal communication) a. Komunikasi kial (gestural/body communication) b. Komunikasi gambar (pictorial communication) 3. Komunikasi tatap muka (face to face communication) 4. Komunikasi bermedia (mediated communication) Tatanan Komunikasi Bentuk atau tatanan komunikasi dapat ditinjau dari jumlah komunikannya (Effendy, 2003:53), yaitu: 1. Komunikasi Pribadi (personal communication) 2. Komunikasi Kelompok (group communication)

7 3. Komunikasi Massa (mass communication) 4. Komunikasi Media (media communication) Tujuan Komunikasi Ada empat tujuan seseorang melakukan komunikasi (Effendy, 2003: 55), yaitu: 1. Untuk mengubah sikap (to change attitude) 2. Untuk mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion) 3. Untuk mengubah perilaku (to change the behaviour) 4. Untuk mengubah masyarakat (to change the society) Fungsi Komunikasi Adapun fungsi dari komunikasi (Amir Purba, 2006:37), yaitu: 1. Menyiarkan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain) 4. Membujuk (to prosuade) Metode Komunikasi Metode komunikasi (Effendy, 2003:56) meliputi kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut: 1. Jurnalisme/jurnalistik (journalism) a. Jurnalisme cetak (printed journalism), yaitu surat kabar, majalah, dan lainnya. b. Jurnalisme elektronik (electronic journalism), yaitu radio dan televisi. 2. Hubungan masyarakat (public relation)

8 3. Periklanan (advertising) 4. Propaganda 5. Perang urat syaraf (psychological warfare) 6. Perpustakaan (library) 7. Lain-lain Komunikasi merupakan suatu proses yang berawal dari seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada seorang komunikan melalui media atau saluran dan menimbulkan efek tertentu. Efek Komunikasi Efek komunikasi adalah tanggapan, respon, atau reaksi dari komunikan ketika mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses komunikasi (Effendy, 1989:16). Efek dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1. Efek Kognitif (Cognitive Effect) Terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi, misalnya terjadi peningkatan pengetahuan, kemampuan, intelektual yang semakin baik, wawasan yang semakin luas, meningkatnya kemampuan menganalisis atau melakukan evaluasi dan sebagainya. 2. Efek Afektif (Affective Effect) Timbul apabila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap atau

9 nilai. Dengan kata lain efek dikatagorikan sebagai efek afektif jika menyangkut perasaan seseorang sesuai dengan ajakan atas himbauan dalam pesan yang diterima misalnya jika sebelumnya seseorang memiliki sikap tertutup (overt) dan prejudice interpersonal terhadap orang lain yang berasal dari luar system sosialnya berubah menjadi seseorang yang lebih terbuka dan berfikir positif dan tidak menaruh curiga setelah berkomunikasi dengan orang lain misalnya opinion leader-nya. 3. Efek Konatif/Behavioral (Conative Behavioral Effect) Efek ini merujuk pada prilaku nyata yang dapat diamati meliputi polapola tindakan, kegiatan atau kebiasaan prilaku sebagai dampak atau pengaruh dari sebuah proses komunikasi yang ditandai adanya perubahan atau bertambahnya keterampilan yang dimiliki seseorang misalnya kemampuan verbal seseorang seperti meningkatnya keterampilan berbahasa inggris, dan sebagainya. Efek komunikasi yang timbul pada diri komunikan belum tentu sama pada setiap orang. Efek komunikasi yang timbul pada diri komunikan biasanya dipengaruhi oleh kerangka referensi (Frame of Reference) dan kerangka pengalaman (Frame of Experience). II.1.2. KOMUNIKASI MASSA Komunikasi massa dapat didefenisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti

10 radio, televisi, surat kabar dan film (Cangara, 2000: 36). Komunikasi massa (mass communication) bisa juga diartikan komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah, tabloid) maupun elektronik (radio, televisi) yang dikelolah suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan hetrogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara tepat, serentak dan selintas, khususnya media elektronik (Mulyana, 2005: 75). A. CIRI-CIRI KOMUNIKASI MASSA Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi yang lain, komunikasi massa memiliki ciri tersendiri, yakni : a. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sistem. b. Komunikan Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya, khalayaknya beragam dari segi pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan, maupun agama atau kepercayaan. c. Pesannya bersifat umum Pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu pesan yang dikemukakan tidak boleh bersifat khusus.

11 d. Komunikasinya berlangsung satu arah Komunikasi hanya berlangsung satu arah, yakni dari media massa ke komunikasn dan tidak terjadi sebaliknya. Komunikan tidak bisa langsung memberikan respons atau umpan balik (feedback) kepada komunikatornya, kalaupun bisa sifatnya tertunda (delayed feedback). Hal ini sangat berbeda ketika kita melakukan komunikasi tatap muka. e. Komunikasi Massa menimbulkan Keserempakan Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. f. Mengandalkan Peralatan Teknis Dalam hal ini peralatan teknis bersifat mutlak atau harus dikarenakan tanpa adanya peralatan teknis dalam hal ini komunikasi massa akan sulit terjadi. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar (televisi, radio, dll), SCJJ (surat kabar), jaringan internet, dll. g. Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau sering disebut penjaga gawang/ penapis informasi adalah orang yang berperan penting dalam mengemas sebuah pesan atau informasi yang disebarkan menjadi lebih mudah dipahami. Begitu pula tentang baik dan buruknya dampak pesan yang disebarkan tergantung pada peran gatekeeping dalam menapis informasi. Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor, kameramen, sutradara, lembaga sensor, dan semua yang terjun dalam pengemasan informasi pada sebuah media massa (Nurudin, 2007: 19).

12 Dalam Cangara (2000: 37), Sifat penyebaran pesan media massa berlangsung cepat, serempak dan luas, dapat menguasai jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan. Meskipun biaya produksi cukup mahal dan memerlukan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolahnya Membahas komunikasi tidak terlepas dari media massa sebagai media utama dalam proses komunikasi itu sendiri. Salah satu media dalam komunikasi massa adalah televisi. B. PROSES KOMUNIKASI MASSA Proses komunikasi dapat dipahami dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Siapa (Who), Berkata Apa (Says What), Melalui Saluran Apa (In Which Channel), Kepada Siapa (To Whom), dan Dengan Efek Apa (With What Effect?). Ungkapan dalam bentuk pertanyaan yang dikenal dengan formula Laswell ini, meskipun sedeerhana telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur pada kajian komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Laswell menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Adapun penerapan formula Laswell dalam komunikasi massa pada gambar dibawah ini: Gambar 2.2 Proses Komunikasi Massa Laswell Siapa Berkata Melalui Kepada Dengan Apa Saluran Siapa Efek Apa Apa Komunikator Pesan Media Penerima Efek

13 C. FUNGSI KOMUNIKASI MASSA Fungsi komunikasi massa adalah sebagai berikut (Bungin, 2009: 79-81) : a. Fungsi Pengawasan Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktifitas preventif mencegah terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan. b. Fungsi Social Learning Fungsi utama dalam komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat luas. c. Fungsi Penyampaian Informasi Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama, yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam

14 waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat. d. Fungsi Transformasi Budaya Komunikasi massa sebagaimana sifat-sifat budaya massa, maka yang terpenting adalah komunikai massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung oleh media massa. Fungsi ini lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global. e. Fungsi Hiburan Fungsi lain dari komunikasi massa adalah hiburan. Hal ini dikarenakan komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi hiburan pada media massa merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. II.1.3. MEDIA MASSA TELEVISI Saat ini, televisi telah mendominasi disela kegiatan setiap orang. Sebuah penelitian yang dilakukan pada masyarakat dibenua Amerika ditemukan hampir setiap orang dibenua tersebut menghabiskan waktunya antara 6-7 jam per minggu didepan televisi terlebih lagi pada saat musim dingin. Di indonesia sendiri, penggunaan televisi dikalangan anak-anak meningkat saat hari libur bisa melebihi 8 jam per hari. Teknologi televisi tumbuh pesat pada akhir Sebelumnya, perkembangan teknologi televisi tersebut sempat terhenti akibat Perang Dunia II. Televisi begitu menarik perhatian masyarakat tanpa mengenal usia, pekerjaan, dan

15 pendidikan. Hal ini karena televisi memiliki beberapa kelebihan terutama penyatuan audio dan visual, dengan tampilan penuh warna. Penonton bebas menentukan saluran yang mereka senangi. Selain itu, televisi mampu mengatasi jarak dan waktu. Dengan kata lain, televisi mendekatkan dunia yang jauh kedepan mata tanpa harus membuang waktu dan uang untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Di indonesia sendiri munculnya stasiun televisi untuk pertama kali tahun 1962, dengan nama Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang merupakan stasiun televisi milik pemerintah dengan siaran perdana adalah siaran langsung Upacara pembukaan Asian Games di Stadion Glora Bung Karno yang saat itu Indonesia menjadi tuan rumah untuk Asian Games IV. Sejak saat itu mulai bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta nasional baru dengan berbagai program hiburannya yang saat ini banyak disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Istilah televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu tele yang berarti jauh dan vision yang berarti penglihatan. Televisi adalah salah satu bentuk media massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata, musik dan sound effect, juga memiliki keunggulan yang lain yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya (Effendy, 2004: 192). Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan melibatkan banyak orang. Televisi di Indonesia, umumnya lebih banyak memberikan informasi berbentuk hiburan terhadap khalayak. Selain memiliki kelebihan ternyata televisi juga memiliki kekurangan, diantaranya yakni: biaya produksi yang mahal, pesan yang disampaikan hanya selintas dan tidak

16 dapat disimpan oleh khalayak, dan juga tidak dapat melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung seperti media cetak. Menurut Prof.DR.R. Mar at, acara televisi umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan menonton sebab salah saru pengaruh psikologis dari televisi seakan-akan menghipnotis penonton sehingga terhanyut dalam sajiansajian yang ditampilkan televisi (Effendi, 2004 : 122). Program-program yang disajikan televisi juga beraneka ragam mulai dari berita, infotaiment, talkshow, entertainment, dan masih banyak lagi. Sehingga audience leluasa memilih program acara yang mereka sukai. Acara Golden Ways yang ditayangkan di Metro TV termasuk kedalam program entertainment. Yaitu tayangan softnews yang berisikan informasi dan hiburan. II.1.4. MOTIVASI DIRI Manusia bertindak dikarenakan adanya dorongan untuk memenuhi sesuatu. Atau dengan kata lain diperlukan motivasi agar manusia dapat melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Banyak istilah yang digunakan dalam psikologi untuk menyebutkan istilah motivasi, ada yang menggunakan istilah motif, kebutuhan (need), desakan (usage), keinginan (wish), dan dorongan (drive) (Rismawaty, 2008: 49). Istilah motivasi berasal dari kata motif, untuk itu sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita menelaah pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian,

17 motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Hamzah, 2006: 3). Secara etimologis, istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (to move). Diserap dalam bahasa inggris menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Selanjutnya Winardi (2002) mengemukakan, motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Motivasi yang rendah akan mengalihkan perhatian, sedangkan motivasi yang tinggi akan membatasi fleksibilitas. Menurut David C. Mc Cleland (1976), hakekat motivasi merupakan daya dorong yang mempengaruhi setiap orang. Daya dorong itu bisa datang dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Di samping itu ada sebagian orang terdorong untuk melakukan pekerjaan karena faktor kebutuhan, baik kebutuhan yang disadari maupun yang tidak disadari, baik kebutuhan fisik maupun non fisik. Oleh sebab itu motivasi dapat dikatakan faktor pendorong yang akan mempengaruhi manusia untuk bertindak sesuai dengan keinginannya yang akan dituju. Faktor pendorong tersebut bisa datang dari dalam (faktor intrinsik) maupun dari luar (faktor ekstrinsik) diri manusia itu sendiri. ( arti.html) Terbentuknya motivasi berasal dari dua jenis, yaitu berasal dari diri sendiri (interinsik) dan juga berasal dari lingkungan (ekstrinsik). Motivasi interinsik

18 adalah motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada faktor luar yang mempengaruhi. Motivasi ini lebih menekankan nilai dari kegiatan itu sendiri dari pada penghargaan dari luar. Motivasi interinsik masih dibagi lagi menjadi dua yaitu, determinasi diri dan pilihan personal. Determinasi disini maksudnya adalah kita melakukan sesuatu karena kita mau melakukannya bukan karena paksaan atau imbalan. Sedangkan pilihan personal adalah kita melakukan sesuatu karena kita merasakan perasaan bahagia dan menyenangkan, kita merasakan kepuasan tersendiri ketika selesai melakukan sesuatu. Motivasi yang muncul dari dalam diri misalnya, kita melakukan suatu pekerjaan karena kita ingin mengembangkan diri dalam bidang pekerjaan tersebut bukan karena faktor luar seperti hukuman dan imbalan. Berbeda dengan motivasi ekterinsik yaitu motivasi yang muncul karena dorongan dari luar baik itu berupa hal yang positif seperti imbalan, reward, hadiah, penghargaan dan lain-lain maupun hal yang negatif seperti, hukuman, paksaan dll. Contohnya kita bekerja karena gaji yang akan kita dapatkan setiap bulannya. Motivasi yang paling kuat adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, sebab kita dengan sadar ingin melakukan sesuatu bukan karena imbalan, pujian, hukuman dan lain-lain tetapi karena kita memang menginginkannya. ( Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Para psikologi menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu :

19 a. Motivasi fisiologi, yang merupakan motivasi ilmiah (biologi), seperti rasa lapar, haus, dan seks. b. Motivasi psikologi, dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar yaitu : - Motivasi kasih sayang (affectional motivation); untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan dan kepuasan batinlah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain. - Motivasi mempertahankan diri (ego-defensive motivation); motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik dan psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaaan diri. - Motivasi memperkuat diri (ego-bolstering motivation); motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasanya terhadap orang lain. (Rismawaty, 2008: 49-50) Berbicara tentang motivasi tidak terlepas dari tokoh Abraham Maslow, seorang tokoh psikologi yang mengembangkan sebuah teori motivasi manusia yang sangat terkenal pada tahun Dimana teorinya menjelaskan hirarki kebutuhan (hierarchy of needs) yang menunjukkan ada lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia. Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi. Hal ini dapat kita lihat pada bagan berikut ini : Gambar 2.3 Hirarki Kebutuhan Menurut Maslow Kebutuhan Aktualisasi diri Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Sosial Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Fisiologis

20 - Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur, dsb. - Kebutuhan keamanan (safety needs), yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan pemerasan, dsb. - Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang. - Kebutuhan penghargaan (esteem needs), yaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi. - Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs), yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, pengembangan diri semaksimal mungkin. Kreativitas ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri. (Hamzah, 2006:56) Dalam hal ini hal-hal yang mencakup motivasi diri adalah : a. Kognitif, yang merujuk pada pengayaan pengasahan otak agar kita menjadi melek berpikir, melek teknologi yang merupakan substansial dalam kehidupan kita kini dan masa mendatang; dalam hal ini berarti pengembangan pengetahuan. b. Afektif, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan berpikir kreatif, motivasi, disiplin, kepercayaan diri, meminimalkan / mengendalikan rasa takut dan khawatir, mengelolah stres, ketangguhan diri, aktualisasi diri, tanggung jawab nilai, norma yang kalau semuanya itu direkatkan pada diri kita maka akan memberi kontribusi yang amat bermakna; dalam hal ini berarti pengembangan keterampilan. c. Psikomotorik, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan, keterampilan motorik; dalam hal ini berarti pengembangan kemampuan. d. Interaktif, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan beradaptasi dalam segala situasi, kemampuan berkomunikasi, negosiasi yang amat dituntut dalam kegiatan-kegiatan bisnis serta kegiatan jasa lainnya. (Rismawaty, 2008: 37-38). Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dibatasi hanya kepada motivasi diri. Hal ini berdasarkan kepada tayangan Mario Teguh The Golden Ways yang menyampaikan informasi berupa motivasi kepada audiencenya. II.1.5. Teori S-O-R Teori S-O-R ini muncul pada masa Perang Dunia II di Jerman yang saat itu dipimpin oleh Hietler. Dimana dari hasil pengamatan bahwa kekuatan

21 penguasa dalam melancarkan propaganda, sangat ampuh untuk mendapatkan dukungan rakyat luas untuk mendukung pemerintah Nazi Jerman dalam mengobarkan Perang Dunia II. Hal inilah yang menjadi awal munculnya teori Stimulus Respons. Proses berjalannya pesan dari sumber kepada pihak penerima pesan atau komunikan bersifat linier atau satu arah. Teori ini menggambarkan proses komunikasi secara sederhana yang melibatkan media massa dan penerima pesan, yaitu khalayak. Dimana, media massa mengeluarkan stimulus dan khalayak menanggapinya dengan menunjukkan respons sehingga dinamakan teori S-O-R. Gambar 2.4 Model Komunikasi S-O-R Media Massa Stimulus Publik Respons Pada tahun 1930-an dan 1940-an, apa saja yang disajikan media massa secara langsung dan kuat memberi rangsangan yang berdampak kuat pada diri audience yang dianggap mempunyai ciri khusus yang seragam dan dimotivasi oleh faktor biologis dan lingkungan serta mmiliki sedikit control. Artinya, pesan yang jelas dan sederhana akan direspons dengan jelas dan sederhana pula. Jadi, pesan disampaikan secara langsung oleh komunikator kepada komunikan tanpa

22 ada perantara. Dalam komunikasi massa ini disebut dengan istilah teori jarum hipodermik (hypodermic needle theory) atau teori peluru (bullet theory). Teori ini pada awalnya dikenal sebagai model Stimulus Respon, suatu prinsip belajar sederhana yang merupakan dasar dari teori jarum hipodermik (Bullet Theory). Dimana, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. McQuaill (1994: 234) mengatakan elemen utama dari teori ini adalah Stimulus (pesan), Organisme (penerima atau Receiver), dan Respons (efek) (Bungin, 2006: 277). Teori ini menjelaskan bagaimana media menyajikan stimuli perkasa yang secara seragam diperhatikan oleh massa. Stimuli ini membangkitkan desakan, emosi, atau proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh individu. Setiap individu dalam hal ini disebut Organisme akan memberikan respons yang sama pada stimuli yang datang dari media massa. Karena teori ini mengasumsikan organisme tidak berdaya ditembaki oleh stimuli dari media massa (Rakhmat, 2004: 197). Efek yang ditimbulkan dalam penjelasan S O R adalah bahwa organisme menghasilkan prilaku tertentu, jika ada stimulus tertentu pula (Rakhmat, 2004: 198). Pada hakikatnya teori S O R menjelaskan tentang sebuah proses belajar dimana efek adalah suatu reaksi khusus yang timbul karena stimulus tertentu. Artinya orang-orang dapat memprediksi keterkaitan yang erat antara pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa terhadap reaksi yang akan muncul dalam diri penerima akibat pesan yang disampaikan.

23 Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah : a. Pesan (stimulus, S) b. Komunikan (Organisme, O) c. Efek (Response, R) (Amir Purba, dkk, 2006: 255) II.2. KERANGKA KONSEP Kerangka sebagai hasil dari pemikiran yang rasional merupakan uraian bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai. Sedangkan konsep sebenarnya adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama (Bungin, 2001: 73). Menurut Kerlinger, konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan mengeneralisasikan hal-hal khusus. Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dapat dicapai dan menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 2004: 40). Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas (X), yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab variabel yang lain (Rakhmat, 2004: 12). variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Tayangan The Golden Ways di Metro TV.

24 b. Variabel terikat (Y), yaitu variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh veriabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2004: 12). Maka variabel (Y) dalam penelitian ini adalah Motivasi Diri. c. Variabel antara (Z) atau Intervening Variable adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya pada variabel bebas (Nawawi, 2004: 44 ). Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. II.3. VARIABEL OPERASIONAL Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah dikemukakan, maka untuk memudahkan dalam memecahkan masalah dibuatlah operasional variabel penelitian ini, yaitu: Tabel 2.1 Operasional Variabel NO VARIABEL TEORITIS VARIABEL OPERASIONAL 1. Variabel Bebas (X) Tayangan The Golden Ways 1. Host/Pembawa Acara a. Penampilan b. Kecerdasan c. Keramahan d. Jenis suara 2. Narasumber/Pembicara a. Kapabilitas b. Kredibilitas c. Akseptabilitas 3. Materi Acara a. Tema/topik Pembahasan b. Aktualisasi Topik 4. Perangkat Acara a. Kerjasama Tim b. Komunikasi Antara Perangkat Acara 5. Waktu Tayang

25 2. Variabel Terikat (Y) Motivasi Diri a. Frekuensi Penayangan b. Durasi Penayangan 1. Aspek kognitif - Peningkatan pengetahuan - Peningkatan pemahaman - Peningkatan pengertian 2. Aspek afektif - Berpikir kreatif - Motivasi - Disiplin - Kepercayaan diri - Mengendalikan rasa takut dan khawatir - Mengolah stres - Ketangguhan diri - Aktualisasi diri - Tanggung jawab - Pengembangan keterampilan 3. Aspek psikomotorik - Pengembangan kemampuan - Pengasahan keterampilan motorik 4. Aspek interaktif - Kemampuan beradaptasi - Kemampuan berkomunikasi 3 Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin 2. Stambuk 3. Frekuensi Menonton Tayangan II.4. DEFENISI OPERASIONAL Definisi Operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam rangka konsep. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksana bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) tentang tayang The Golden Ways : 1.1 Host/pemandu Acara adalah seseorang yang bertugas membawa acara dalam program acara The Golden Ways di Metro TV.

26 a. Penampilan. yaitu visualisasi menarik yang ditunjukkan oleh pembawa acara The Golden Ways di Metro Tv sesuai dengan tema tayangan. b. Kecerdasan, yaitu kemampuan pemandu acara menguasai materi pembahasan dalam tayangan The Golden Ways. c. Keramahan, yaitu sikap pemandu acara The Golden Ways yang ramah dalam menyapa penonton. d. Jenis suara, yaitu intonasi, artikulasi suara dan gaya bicara khas yang dimiliki oleh pemandu acara The Golden Ways. 1.2 Narasumber adalah sang motivator yang menjadi sumber informasi berdasarkan topik pembahasan dalam tayangan The Golden Ways. a. Kapabilitas, yaitu kemampuan dalam bidang akademis maupun pengalaman yang dimiliki narasumber. b. Kredibilitas, yaitu kualitas yang dimiliki narasumber sesuai dengan bidang / profesinya sehingga dapat menimbulkan kepercayaan penonton. c. Akseptabilitas, yaitu kesesuaian latar belakang pribadi maupun profesi narasumber berdasarkan tujuan serta topik yang dibicarakan dalam tayangan The Golden Ways. 1.3 Materi Acara adalah materi-materi acara yang dibawakan dalam setiap tayangan The Golden Ways. a. Topik Pembahasan; topik yang diangkat dalam tayangan merupakan masalah yang menarik untuk dibahas.

27 b. Aktualisasi topik; topik yang dibahas dalam tayangan merupakan masalah yang aktual. 1.4 Perangkat Acara adalah seluruh pelaku yang terlibat dalam tayangan The Golden Ways di Metro TV. a. Kerjasama tim, yaitu keselarasan komunikasi antara pelaku yang terlibat dalam tayangan The Golden Ways di Metro TV. b. Komunikasi antara perangkat acara, yaitu kekompakkan antara pemandu acara dan perangkat acara yang lain. 1.5 Waktu tayang; waktu penayangan The Golden Ways di Metro TV. a. Frekuensi penayangan, yaitu frekuensi penayangan The Golden Ways di Metro TV dalam satu minggu. b. Durasi penayangan, yaitu durasi penayangan The Golden Ways di Metro TV dalam sekali tayang. 2. Variabel Terikat (Y) Motivasi Diri : a. Aspek Kognitif : merujuk pada peningkatan pengetahuan mahasiswa. - Pengembangan pengetahuan : terdapat peningkatan pengetahuan dari proses berpikir b. Aspek Afektif : merujuk pada peningkatan keterampilan mahasiswa. - Berpikir kreatif : mampu menciptakan sesuatu yang berguna bagi orang lain - Motivasi : dorongan atau hasrat dalam melakukan sesuatu setelah menonton - Disiplin : mempengaruhi disiplin diri menjadi taat pada aturan

28 - Kepercayaan diri : percaya diri meningkat setelah mendapat motivasi dari menonton tayangan - Mengendalikan rasa takut dan khawatir : mampu mengontrol rasa takut dan khawatir yang dirasakan - Mengolah stres : mampu mengolah stres yang dialami setelah menonton tayangan - Ketangguhan diri : mempengaruhi ketangguhan diri setelah menonton - Aktualisasi diri : meningkatkan aktualisasikan diri - Tanggung jawab ; sadar akan tanggung jawab c. Aspek Psikomotorik : merujuk pada peningkatan kemampuan. d. Aspek interaktif : merujuk pada kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar - Kemampuan beradaptasi : dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar - Kemampuan berkomunikasi : dapat berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain. 3. Karakteristik Responden meliputi : a. Jenis kelamin, yaitu kelamin dari responden Pria/wanita b. Stambuk, yaitu tahun dimana mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas c. Frekuensi menonton tayangan, yaitu seberapa sering responden menonton cara The Golden Ways di Metro TV. II.5. HIPOTESIS

29 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena dan atau pertanyaan peneliti yang dirumuskan setelah mengkaji suatu teori. Penelitian terhadap suatu objek hendaknya dilakukan dengan berpedoman pada suatu hipotesis sebagai pegangan atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya dalam kenyataan (empirical verification), percobaan (experimentation), atau praktek (implementation). Oleh karena itu, hipotesis harus dalam bentuk pertanyaan ilmiah atau proposisi, yaitu mengandung hubungan dua variabel atau lebih (Sudjana, 2000: 11). Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho: Tidak terdapat hubungan antara pengaruh tayangan program acara The Golden Ways di Metro TV terhadap Motivasi Diri Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area stambuk Ha: Terdapat hubungan antara pengaruh tayangan program acara The Golden Ways di Metro TV terhadap Motivasi Diri Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area stambuk

LINGKUP KOMUNIKASI. Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si.

LINGKUP KOMUNIKASI. Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si. LINGKUP KOMUNIKASI Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si. Pengantar llmu Komunikasi merupakan llmu yang mempelajari, menelaah dan

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa kita pada era komunikasi massa. Komunikasi pada awalnya sederhana berubah menjadi kompleks. Sejak ditemukannya mesin cetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat dunia. Siaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi Antar Pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang orang yag terlibat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING. Modul ke: Komunikasi Massa Pengantar Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Proses Komunikasi Massa Proses Komunikasi Massa Dengan melihat formula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satu kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan informasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI MASSA Feni Fasta, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Sejumlah upaya

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN BROADCASTING SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI Apa sebenarnya komunikasi itu? Menurut pendapat Carl I Hovland yang mengetengahkan definisinya mengenai Science of Communication

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang. menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang. menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Sebagai media audio visual, televisi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI Hambatan dalam kegiatan komunikasi Efektivitas proses komunikasi Beberapa Hambatan dalam Komunikasi Massa Hambatan Psikologis Hambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di indonesia sudah demikian pesat. Informasi yang bisa di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masyarakat pada era teknologi ini benar-benar merasakan bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa adanya interaksi terhadap lingkungan dan media massa. Ada berbagai kebutuhan

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR SKRIPSI

SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR SKRIPSI SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Mahasiswa Di Surabaya Terhadap Game Show Happy Song di Indosiar) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat di bidang ekonomi, social, budaya. Hal ini dengan sendirinya membawa perubahan pada kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi pun sangat berpengaruh terhadap kebiasaan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Menurut kerlinger, teori ini adalah himpunan konstruksi (konsep), definisi proposi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Teori merupakan faktor yang sangat penting dalam proses penelitian. Seorang peneliti harus memilih dan menentukan teori apa yang digunakannya dalam penelitian.

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut Effendy (2003:254) teori Stimulus-Organism-Responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi, Daerah Provinsi itu dibagi lagi atas daerah Kabupaten dan daerah Kota. Setiap daerah Provinsi,

Lebih terperinci

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS 7 Oleh: Vegatia Kainde Desie. M. D. Warouw Ridwan Paputungan email : vegatia.kainde@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (elektronik dan cetak). Sebelum melangkah secara luas tentang komunikasi massa, perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengikuti perkembangan arus informasi. Dengan media

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengikuti perkembangan arus informasi. Dengan media 12 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Media komunikasi merupakan salah satu jalan yang dapat digunakan manusia untuk mengikuti perkembangan arus informasi. Dengan media komunikasi, manusia seakan-akan

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan B A B I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan. Cara pengungkapannya pun sangat beragam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka Teori adalah menggambarkan dari teori yang mana suatu problem riset berasal (seperti dalam beberapa studi eksperimental), atau dengan teori yang mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latincommunis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh bagi manusia. Kata televisi adalah serapan dari bahasa Inggris yaitu Television.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini khususnya di bidang komunikasi dan informasi, membuat semakin cepat akses informasi yang bisa di peroleh

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BY : NURJANAH, M.SI MEMAHAMI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tujuan Pembelajaran: Mampu menjelaskan sejarah komunikasi dan psikologi komunikasi Mampu menguraikan lingkup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ditengah perkembangan teknologi komunikasi massa dewasa ini, masyarakat baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat membutuhkan

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi. 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat tinggi. Tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci