BAB II URAIAN TEORITIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS"

Transkripsi

1 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka Teori adalah menggambarkan dari teori yang mana suatu problem riset berasal (seperti dalam beberapa studi eksperimental), atau dengan teori yang mana problem itu dikaitkan. Kerangka teori muncul setelah adanya tujuan atau hipotesa. Ini disebabkan karena hipotesa merupakan penjabaran dari teori. Tetapi ada kalanya hipotesa muncul setelah adanya tujuan. Sebenarnya urutan pemunculan kerangka teori dan hipotesa bisa bergantian, karena hipotesa bersumber dari teori. ( Suwardi, 1998:107) Teori SOR Berdasarkan uraian-uraian diatas maka teori yang mendekati penelitian ini adalah Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response). Teori ini menjelaskan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti mengenai suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dalam arti lain, menurut Effendy efek yang ditimbulkan dari teori S-O-R adalah reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy,2007:254). Dari teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian, khalayak dapat mengharapkan dan memperkirakan suatu ikatan yang erat antar pesan-pesan media dan reaksi audien.

2 Dari hasil uraian diatas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini digambarkan sebagai berikut: Organism Stimulus Perhatian Pengertian Penerimaan Response (Perubahan Sikap) Gambar 2.1 Teori S-O-R (Effendy, 2007: 255) Bagan diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada apa yang dialami individu. Stimulus yang di sampaikan ke organism mendapatkan perhatian, pengertian, penerimaan. setelah khalayak mendapat organism maka muncullah response atau perubahan sikap dari khalayak yang menontonnya. Dikaitkan dengan Film Habibie Ainun terhadap sikap Mahasiswa FISIP USU, gambar diatas menunjukkan bahwa: a. Pesan (Stimulus), stimulus atau pesan yang dimaksud adalah pesan dalam Film Habibie Ainun yang tayang dibioskop pada tanggal 20 Desember 2012 b. Komunikan (Organism), yang menjadi sasaran khalayak dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. c. Efek (Response), berupa perubahan sikap melalui tahap-tahap antara lain: - Pengetahuan Film komunikan bertambah setelah menonton Film Habibie Ainun - Timbulnya perasaan suka atau keinginan untuk menonton Film Habibie Ainun - Tindakan Komunikan yang diwujudkan dengan menonton Film Habibie Ainun secara berulang-ulang.

3 Perubahan sikap dalam penelitian ini adalah perubahan sikap maupun respon mahasiswa fisip USU yang memberikan pengaruh positif dari pesan film Habibie Ainun karena mahasiswa fisip sering menceritakan dan meniru gaya khas bicara Habibie dan mahasiswa merasa semakin tahu sosok tokoh politik bapak Habibie dan ibu Ainun setelah menonton Film Habibie Ainun yang tayang di Bioskop pada saat itu. Pesan dalam film Habibie Ainun memberikan kesan berbeda dibandingkan dengan film Bioskop yang lainnya Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam arti maksudnya adalah sama makna. Menurut ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di Amerika Serikat, Carl I. Hovland yang mengatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Dalam defenisi khusus Carl I Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh seorang komunikator kepada audiens. Untuk memahami pengertian komunikasi diatas, para ahli komunikasi sering menambahkan paradigma yang dikemukakan oleh seorang ahli komunikasi juga yaitu Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik dalam menjelaskan komunikasi adalah: Who, Says What, In which channel, To whom, With what effect yang dapat diterjemahkan antara lain: a. Komunikator (Communicator, source, sender) b. Pesan (message) c. Media ( channel, media) d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) e. Efek (effect, impact, influence) Berdasarkan paradigma Lasswell dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penyampaian pesan dari komunikator dapat disampaikan melalui media dan diterima oleh komunikan atau pendengar sehingga menimbulkan efek atau

4 perubahan sikap dari setiap orang yang menerima pesan dari komunikator. Proses komunikasi menurut Lasswell merupakan proses yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat sering dijumpai pada setiap interaksi seseorang melalui sebuah media komunikasi. Komunikasi terjadi apabila komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dan pesan yang disampaikan melalui media dapat memberikan pengaruh perubahan sikap seseorang baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif, dalam arti bahwa komunikasi dapat memberikan dampak perubahan sikap seseorang baik individu maupun per kelompok. (Effendy,2005:10) Proses komunikasi dalam pengertiannya mengatakan bahwa proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan media dan pesan dari komunikator memberikan dampak perubahan sikap terhadap komunikan atau pendengar maupun penonton yang menerima pesan komunikator. Komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message). Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator sedangkan orang yang menerima pesan pernyataan diberi nama komunikan (audience). Untuk lebih jelasnya, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa (Effendy, 2003:28). Sebuah defenisi singkat dibuat oleh Harold D. Laswell, bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: siapa yang menyampaikan (komunikator), apa yang disampaikan (pesan), melalui saluran apa (media), kepada siapa (komunikan) dan apa pengaruhnya (efek). Komunikasi, menurut Carl I. Hovland adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

5 Dalam hal ini ada upaya dari komunikator selaku penyampaian pesan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat dari komunikan atau sasaran komunikasi. H.A.W Widjaja, berpendapat bahwa komunikasi merupakan suatu hubungan dimana terdapat tukar-menukar pendapat atau informasi diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Komunikasi juga diartikan sebagai suatu hubungan kontak antar manusia baik secara individu maupun kelompok (Effendy, 2006:12). Komunikasi dapat diartikan sebagai hubungan untuk menyampaikan informasi kepada pendengar individu maupun khalayak untuk memberikan pengaruh positif kepada yang mendengar dan melihatnya Pesan Pesan (message) terdiri dari dua aspek, yakni isi atau isi pesan ( the content of message) dan lambang (symbol) untuk mengekspresikannya. Lambang utama pada media radio adalah bahasa lisan; pada surat kabar bahasa tulisan; ada juga gambar; pada film dan televisi lambang utama adalah gambar. Pesan yang disiarkan media massa bersifat umum, karena memang untuk kepentingan umum. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda satu sama lainnya. pesan yang memiliki daya pikat dan daya tarik yang kuat akan mendapat respon bagi khalayak yang melihat dan menyaksikannya yang pada akhirnya dapat mengubah sikap, pandangan dan perilaku khalayak yang telah melihat isi pesan tersebut. pesan dapat dikaitkan dalam makna cerita dalam sebuah pesan dari komunikator yang dapat menarik perhatian komunikan atau khalayak sehingga komunikan merasa semakin suka dan pada sebuah film harus memiliki kualitas nilai seni yang dapat menarik perhatian penonton atau komunikan (Effendy,2003:312) Pada awalnya manusia berkomunikasi hanya dengan mimik dan gerakgerik serta suara yang relatif tanpa makna, kecuali untuk mempertegas mimik dan gerak-gerik. Pesan disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi seperti apa yang ia pikir dan rasakan karena itu, pesan kita defenisikan sebagai segala sesuatu, verbal maupun non verbal, yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif

6 komunikasinya. Komunikasi juga dapat dilihat dari gerakan bahasa tubuh yang memiliki makna dan pesan yang berbeda-beda. Dan berkaitan dengan proses berkomunikasi antara komunikator kepada komunikan. Selain bentuk pesan, pemahaman atas makna dan penyajian pesan juga penting untuk dikaji. Makna pesan terkait dengan makna denotatif, yakni makna formal yang biasanya tertera sebagaimana dikamus, sedangkan makna konotatif terkait dengan konotasi dari lambang komunikasi yang digunakan. selain itu, cara penyajian dan tehnik penyajian pesan juga merupakan sesuatu yang mutlak diperhatikan agar komunikasi berlangsung efektif. Makna komunikasi dapat dibedakan dalam dua bagian antara makna baku dan makna yang biasa dilakukan sehari-hari dengan menggunakan gerakan atau bahasa tubuh sehingga komunikasi tidak selamanya bermakna formal. Karenanya, ketiga dimensi inilah yang akan kita kaji lebih jauh dibagian 6 (Vardiansyah, 2004:23). Suara Non Verbal Mimik Bentuk Pesan Lambang Komunikasi Verbal Gerak Gerik Lisan Pesan Makna Pesan Denotatif Konotatif Tulisan Penyajian Pesan Cara Penyajian Struktur Penyajian Gambar 2.2 Skema Pesan (Vardiansyah, 2004:23) Dari gambar diatas dapat dijelaskan: 1. Bentuk pesan adalah pesan dapat digambarkan dalam sebuah lambang komunikasi untuk dapat memperjelas dan semakin mudah dipahami lambang-lambang komunikasi, lambang komunikasi terdiri dari nonverbal (Suara, mimik, gerak-gerik) setiap gerakan tubuh mengandung makna pesan yang berbeda-beda.

7 2. Makna pesan adalah makna pesan digunakan untuk mengetahui isi dari pesan yang disampaikan, makan pesan terbagi dua yaitu : denotatif (makna yang terdapat didalam kamus) sedangkan konotatif (makna yang menggunakan lambang-lambang komunikasi). Sehingga makna pesan dapat dibedakan antara makna baku atau formal dan makna gerakan tubuh atau lambang-lambang komunikasi. 3. Penyajian pesan adalah cara komunikator untuk menyampaikan pesan sehingga khalayak dapat mengerti pesan yang disampaikan. Penyajian pesan terbagi dua antara lain cara penyajian dan struktur penyajian. Cara penyajian penting untuk mengetahui setip pesan yang disampaikan dan benar-benar sistematis Efek Komunikasi Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek sangat berpengaruh pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Mengenai efek komunikasi ini telah disinggung, bahwa dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian yaitu: efek kognitif, efek afektif, efek konatif atau biasa disebut efek behavioral. Efek komunikasi juga berkaitan terhadap sikap manusia dan pengetahuan seseorang setelah menerima pesan yang disampaikan komunikator. Efek kognitif yaitu berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang awalnya tidak tahu, tidak mengerti, ataupun bingung akan menjadi merasa jelas dan tahu.kognitif dapat dikatkan sebagai pengetahuan dari komunikan setelah menerima pesan dari komunikator. Efek afektif yaitu berkaitan dengan perasaan. Contohnya ketika kita melihat media yang kita lihat seperti majalah, film, koran ataupun sinetron dalam stasiun televisi, tentu akan menimbulkan perasaan tertentu seperti menangis, tertawa dan lainnya, sedangkan efek konatif berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha, yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan.efek afektif dapat dihubungkan terhadap tanggapan dan efek setelah menerima pesan dari komunikator. Munculnya efek konatif dikarenakan munculnya efek kognitif dan efek afektif, efek konatif dapat dilihat dalam sebuah contoh seperti ketika kita menonton sebuah film dibioskop dalam

8 film tersebut mampu menyampaikan isi pesan yang baik bagi penontonnya sampai menimbulkan rasa sedih dan tertawa dalam film tersebut maka sudah terjadi yang namanya efek komunikasi. Efek komunikasi menjadi sebuah tolak ukur dari keberhasilan komunikasi. Dengan melihat beberapa uraian diatas, jelas bahwa efek komunikasi sangat berpengaruh kepada khalayak dan dapat mengubah suatu pandangan/persepsi, sikap maupun prilaku masyarakat secara manusiawi. (Effendy, 2003:318). Efek juga berhubungan dengan sikap manusia atau sikap seseorang yang memberikan perubahan atau pengaruh baik maupun buruk setelah melihat atau mendengarkan pesan yang disampaikan komunikator. Dengan mengetahui efek komunikasi maka pesan yang disampaikan komunikator berhasil memberikan pengaruh atau tanggapan yang baru bagi komunikan yang mengetahui pesan yang disampaikan komunikator Sikap Pada dasarnya sikap adalah suatu hubungan dari berbagai komponen, dimana bagian-bagian tersebut menurut Allport (dalam Mar at, 1981) ada tiga, yaitu 1. Komponen Kognitif Yaitu: komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. 2. Komponen Afektif Yaitu: berhubungan dengan rasa suka dan tidak suka. jadinya bersifat evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya. 3. Komponen Konatif Yang merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan erat dengan obyek sikapnya Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Faktor pengalaman sangat besar peranannya dalam pembentukan sikap. Sikap dapat dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami perubahan. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Sherif & Sherif

9 bahwa sikap dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan. Sebagai hasil dari belajar sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena pembentukan sikap akan berlangsung dengan manusia dan berhubungan dengan obyek tertentu.(hudaniah,2003:98) Tidak semua sikap adalah sama dalam kemampuannya memprediksi perilaku. Cara bagaimana sikap itu pada awalnya terbentuk mempengaruhi hubungan sikap dengan perilaku. Sikap yang pada dasarnya terbentuk dari pengalaman interaksi secara langsung dengan obyek sikap akan cenderung lebih konsisten dengan perilaku daripada sikap yang terbentuk melalui cara yang lain. Ada dua hal yang menjadi alasannya yaitu: suatu sikap berdasar pada pengalaman langsung kemungkinan berkaitan erat dengan self-image, sikap ini lebih mudah diakses secara kognitif. Penjelasan yang kedua ini berhubungan dengan kecenderungan orang untuk menggunakan availability heuristic dalam pemrosesan informasi sosial. Sebab sikap yang terbentuk berdasar pada pengalaman secara langsung ini akan tersedia dan dapat diakses secara kognitif dan lebih mungkin menjadi pedoman perilaku seseorang. Selain itu, sikap biasanya cenderung secara kuat dilandasi ketika orang tersebut memiliki kepentingan pribadi terhadap isu (obyek sikap) itu. Sikap ini juga secara kognitif dapat diakses dan lebih jelas berkaitan dengan perilaku. (Hudaniah,2003:126) Dari berbagai sumber informasi yang paling penting dalam era sekarang adalah media massa. Media massa memang tidak mengubah sikap secara langsung. Bahkan Media massa telah mengubah dulu citra dan citra mendasari sikap (Rivers, 2003:44). Media yang mengubah sikap berdasarkan dari respon dan tanggapan seseorang yang berpengaruh besar setelah melihat dan menonton media tersebut. Cerita dan pesan moral dalam setiap film mampu membuat seseorang maupun khalayak semakin suka dengan isi cerita dalam film tersebut. Sikap yang ditimbulkan oleh komunikan merupakan efek dari proses komunikasi yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif dan dapat dilihat dari komunikator yang mampu mengubah komunikan didalam sikapnya.

10 2.1.6 Film Film merupakan alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih tua, menawarkan cerita, panggung, musik, drama, humor, dan trik teknis bagi konsumsi populer. Film adalah bagian dari seni yang memiliki fungsi untuk menyampaikan cerita menarik dan mengandung pesan positif sehingga para penikmat film mampu mendapatkan hiburan menarik dari sebuah tayangan film baik dari musik, cerita film bahkan aktris yang memerankan tokoh dalam sebuah film. (McQuail, 2011: 35) Film juga dapat diartikan sebagai karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. Film sebagai media hiburan yang betugas untuk menghibur setiap orang atau khalayak ramai melalui karya-karya seni yang mengandung pesan-pesan positif dan mampu mengubah sikap seseorang. Film juga mampu menumbuhkan nilai seni seseorang.(ardianto, 2004:134) Film sebagai komunikator dapat dibedakan melalui jenis-jenis karakteristtiknya. Maka film dapat dibedakan melalui jenis-jenis film antara lain: 1. Film Cerita Film cerita merupakan jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim dipertunjukkan digedung-gedung bioskop dengan bintang film tenar dan film ini didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang diangkat berdasarkan cerita fiktif atau berdasarkan kisah nyata yang diubah sehingga memiliki nilai seni yang menarik, baik dari jalan ceritanya maupun dari segi gambar yang artistik. Film merupakan karya seni yang dibuat oleh sutradara yang memiliki cerita yang menarik dan merupakan karya nyata dan memiliki nilai hiburan yang sangat tinggi dan mengandung pesan moral yang sangat baik. Biasanya film cerita berdasarkan kisah nyata sehingga banyak pesan moral dan pesan positif yang terkandung. 2. Film Berita Film berita merupakan film yang mengandung banyak fakta dan peristiwa yang sangat menarik. Film berita juga harus menarik sehingga khalayak yang melihatnya tertarik dan dapat menambah pengetahuan khalayak. Film berita mengandung fakta-fakta menarik dan tidak asal-asalan dan biasanya film

11 berita banyak memberikan informasi tentang negara, politik dan bencana alam. 3. Film Dokumenter Film Dokumenter adalah film yang bersifat nyata dan memiliki narasumber yang jelas dan tidak asal-asalan. Film dokumenter merupakan film yang berdasarkan pengalaman pribadi seseorang dan dituangkan dalam sebuah film yang bersifat memberikan informasi dan pengetahuan kepada khalayak yang menontonnya. Contohnya film mengenai liputan pesta Danau Toba, film pengalaman menemui hantu dan lain-lain. 4. Film kartun Film kartun adalah film yang mengandung visual gambar yang tidak nyata dan banyak mengandung editan sebuah komputer sehingga gambar yang dihasilkan tidak begitu nyata. Film kartun kebanyakan disukai oleh anak-anak yang mengandung unsur komedi dan lucu-lucu. (Ardianto, 2004:138) Film dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat. Ketika menonton film penonton seakan-akan dapat menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan bahkan dapat mempengaruhi audiens. Film yang menarik adalah film yang mampu memberikan daya tarik yang kuat melalui isi cerita dan pesan yang disampaikan dalam film sehingga penonton dapat merasakan seperti dikehidupan nyata dan tidak dibuatbuat. Dewasa ini terdapat berbagai ragam film, meskipun cara pendekatannya berbeda-beda, semua film dapat dikatakan memiliki satu sasaran, yaitu menarik perhatian orang terhadap berbagai masalah sosial yang dibuat dalam cerita. Selain itu, film dapat di rancang untuk melayani keperluan publik terbatas maupun publik yang secara meluas. Film dibuat oleh sutradara dan produser untuk dapat dinikmati dan memiliki banyak fungsi selain media hiburan, film juga dipakai untuk memasarkan sebuah iklan atau produk. Dan film dipakai sebagai tempat untuk melayani kepenting publik maupun individu.

12 Pada dasarnya film dapat dikelompokkan ke dalam dua pembagian dasar, yaitu kategori film cerita dan non cerita. Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita atau skenario yang dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Pada umumnya film cerita bersifat komersial, artinya dipertunjukkan di bioskop dengan harga karcis tertentu atau diputar ditelevisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu atau dapat diputar ditelevisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu. Film non cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya, yaitu merekam atau mengulang kenyataan dari pada fiksi tentang kenyataan. Pada akhirnya film cerita dapat menjadi tempat ajang keperluan bisnis produser maupun sutradara tanpa melihat kualitas isi cerita dan makna pesan cerita film tersebut. Dibandingkan dengan film non cerita yang lebih banyak mengangkat kisah kehidupan seseorang maupun khalayak yang memiliki sisi kebenaran yang kuat tanpa terkesan dibuat-buat. Film cerita agar dapat tetap diminati penonton harus tanggap terhadap perkembangan zaman, artinya ceritanya harus lebih baik, penggarapannya yang profesional dengan teknik penyuntingan yang semakin canggih sehingga penonton merasa tidak dibohongi dengan trik-trik tertentu bahkan terkesan penonton yang menjadi aktor atau aktris di film tersebut. Dalam pembuatan film cerita diperlukan proses pemikiran dan proses teknis, yaitu berupa pencarian ide, gagasan atau cerita yang disajikan, sedangkan proses teknis berupa keterampilan artistik untuk mewujudkan segala ide, gagasan atau cerita menjadi film yang siap untuk ditonton. Film yang baik adalah film yang memiliki daya tarik yang kuat dengan menyajikan cerita yang mampu memberi pengaruh banyak terhadap penonton terutama pengaruh terhadap sikap penonton yang menonton film tersebut. ( 2.2 Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah: kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Konsep dapat diukur dan diamati melalui sebuah variabelvariabel.(

13 Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan diatas ada beberapa konsep yang harus dioperasionalkan menjadi: a. Variabel X dan Independence Variable Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dinamakan variabel bebas dikarenakan bebas dalam mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Film Habibie Ainun. b. Variabel Y (terikat) Variabel terikat adalah variabel yang dipangaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Disebut dengan variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap Mahasiswa Fisip USU c. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah: nama, departemen, jenis kelamin dan frekuensi menonton film. Variabel (X) Pengaruh Film Habibie Ainun Variabel (Y) Sikap Mahasiswa FISIP USU Karakteristik Responden Gambar 2.3 Bagan Konsep Penelitian (Bungin, 2005) 2.3 Operasional Variabel Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka untuk mempermudah penelitian, perlu dibuat operasional variabel-variabel sebagai berikut :

14 Konsep Teoritis Variabel Bebas (X) Film Habibie Ainun Variabel Terikat (Y) Sikap Mahasiswa Karakteristik Responden Operasional Variabel 1. Pemain Film a. Credibility (Kredibilitas/kepercayaan) i. Cara bicara ii. Penampilan iii. Tingkah Laku iv. Karakter Artis/Aktor b. Attractiveness (daya tarik) 2. Pesan Yang Disampaikan 2.1 Faktor Bentuk Penggunaan Bahasa/ kata-kata Kejelasan Isi Pesan Komunikatif 2.2 Faktor isi Credibility Context Content Clearity Channel Capability 2.3 Waktu Penayangan 1. Komponen Sikap 1.1 Komponen Kognitif Pengetahuan 1.2 Komponen Afektif Perhatian Ketertarikan Keinginan / Kebutuhan Keputusan 1.3 Komponen Konatif Respon/ tanggapan 1 Nama 2 Departemen 3 Jenis Kelamin

15 5.1 Defenisi Operasional Defenisi Operasional merupakan suatu penjabaran yang lebih lanjut mengenai konsep-konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Untuk memudahkan peneliti dalam meletakkan konsep-konsep dalam dataran operasional maka dibuat beberapa defenisi operasional sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) yaitu: film Habibie Ainun. 1. Pemain Film Habibie Ainun 1.1 Kredibilitas (kepercayaan) Pembicaraan, yaitu gaya bicara Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari Penampilan, yaitu Penampilan Fisik Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari Tingkah laku, yaitu tingkah laku Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari selama bermain Film Habibie Ainun Penghayatan Peran, yaitu penghayatan Peran Reza Rahadian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun dalam Film Habibie Ainun. 1.2 Attractiveness (daya tarik), yaitu daya tarik dari pemain Film Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari. 2. Pesan yang disampaikan, antara lain: 2.1 Faktor bentuk, yaitu: Penggunaan bahasa/ kata-kata, yaitu kata-kata atau bahasa yang dipergunakan Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari pada saat syuting Film Habibie Ainun apakah sudah cukup jelas dan mudah untuk dipahami Kejelasan Isi Pesan, yaitu isi pesan dari setiap kata-kata yang disampaikan dan dapat membangkitkan perasaan para komunikan Komunikatif, yaitu kata-kata dan gerak-gerik yang disampaikan oleh para pemain film dapat memgubah penonton menjadi semakin suka terhadap Film habibie Ainun.

16 2.2 Faktor Isi, yaitu: Credibility, yaitu memulai komunikasi dengan membangun kepercayaan Context, yaitu komunikasi harus sesuai dengan kehidupan/ keadaan sosial Content, yaitu pesan harus memiliki arti yang bermanfaat bagi penonton Clearity, yaitu pesan disusun dalam bahasa yang cukup sederhana Channel, yaitu media yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan isi pesan Capability, yaitu kemampuan penonton maupun khalayak dalam menerima isi pesan Film. 2.3 Waktu penayangan, yaitu durasi penayangan film Habibie Ainun kurang lebih selama 118 Menit atau 2 jam waktu tayang di Bioskop 2. Variabel Terikat (Sikap Mahasiswa FISIP USU) 1.1 Komponen Kognitif, yaitu bagian dengan apa yang diketahui oleh seseorang dan berhubungan dengan kepercayaan, pengetahuan dan pemahaman Pengetahuan, yaitu Komunikan mengetahui Film yang bersifat mendidik di Indonesia yang dapat menumbuhkan rasa intelektual Mahasiswa yang menontonnya. 1.2 Komponen Afektif, yaitu bagian pembentukan dan perubahan sikap pada khalayak setelah mengenal aspek kognitif dan bagian ini menyangkut kehidupan emosional seseorang yang dapat diamati langsung Perhatian, yaitu memberi perhatian terhadap Film Habibie Ainun dengan menontonnya Ketertarikan, yaitu komunikan tertarik untuk menonton Film Habibie Ainun

17 1.2.3 Keinginan/ kebutuhan, yaitu keinginan komunikan untuk menonton Film Habibie Ainun Keputusan, yaitu keputusan untuk menonton Film Habibie Ainun. 1.3 Komponen Konatif, yaitu respon atau tindakan dari seseorang setelah melihat dan mengetahui dari obyek yang telah membentuk dan mengalami perubahan sikap Frekuensi menonton film Habibie Ainun a. Karakteristik responden i. Nama, yaitu: untuk mengetahui nama masing-masing responden ii. Departemen yaitu: masing-masing para responden departemen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik iii. Jenis kelamin: untuk mengetahui jenis kelamin masing-masing responden 5.2 Hipotesis Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa (Singarimbun,1995:43). Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat dugaan mengenai btungan antara 2 variabel atau lebih. Hipotesis juga berpengaruh untuk menentukan dan mengetahui kesimpulan dari sebuah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho: Tidak terdapat hubungan antara dalam film Habibie Ainun terhadap sikap mahasiswa FISIP USU Ha: Terdapat hubungan antaradalam Film Habibie Ainun terhadap sikap mahasiswa FISIP USU

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ( Studi Korelasional Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswamahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program

BAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tidak dapat dipungkiri bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan seharihari, film memiliki

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN BROADCASTING SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI Apa sebenarnya komunikasi itu? Menurut pendapat Carl I Hovland yang mengetengahkan definisinya mengenai Science of Communication

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masyarakat pada era teknologi ini benar-benar merasakan bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa adanya interaksi terhadap lingkungan dan media massa. Ada berbagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan majunya teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai. mungkin hingga mampu menembus ruang dan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan majunya teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai. mungkin hingga mampu menembus ruang dan waktu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa di era globalisasi saat ini semakin berkembang cepat seiring dengan majunya teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai dengan adanya penemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari hari manusia di dunia ini. Keberadaannya sungguh merupakan sesuatu yang mutlak

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

Modul Komunikasi Bisnis

Modul Komunikasi Bisnis BAB I PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran 1. Mengerti definisidan pentingnya komunikasi 2. Mengetahui komponen komunikasi 3. Mengetahui perbedaan bentuk komunikasi 4. Mengetahui proses komunikasi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya

Bab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya bercerita tentang seekor anjing ras Akita inu asal Jepang yang sangat setia pada tuannya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat di bidang ekonomi, social, budaya. Hal ini dengan sendirinya membawa perubahan pada kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai. hingga mampu menembus ruang dan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai. hingga mampu menembus ruang dan waktu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya bentuk komunikasi massa di era globalisasi ini, tidak lepas dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai dengan ditemukannya media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat ini, setiap manusia memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film merupakan suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Komunikasi. Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, communication, yang artinya sama-sama di sini maksudnya sama maknanya (Effendi, 1993:9). Laswell menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari setiap orang pada umumnya, sehingga mereka sulit membayangkan hidup tanpa media, tanpa koran pagi, tanpa majalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat dunia. Siaran

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING. Modul ke: Komunikasi Massa Pengantar Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Proses Komunikasi Massa Proses Komunikasi Massa Dengan melihat formula

Lebih terperinci

Proses Komunikasi Di Perpustakaan

Proses Komunikasi Di Perpustakaan Proses Komunikasi Di Perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat mempengaruhi aktivitas kehidupan manusia. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

Lebih terperinci

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan keterampilan dan sikap. Seseorang dapat belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi visual memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah film. Film memiliki makna dan pesan di dalamnya khususnya dari sudut pandang visual.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton atau pemirsanya. Namun fungsi film tidak hanya itu. Film juga merupakan salah satu media untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Televisi Sebagai Media Massa Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan satu hal yang mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia adalah komunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, komunikasi sudah banyak cara penyaluran pesannya kepada masyarakat, salah satunya adalah film, disamping menggunakan media lain, seperti koran, televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di Indonesia ini sudah demikian pesat. Informasi yang bisa

Lebih terperinci

JESSICA LARA

JESSICA LARA IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui

Lebih terperinci

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Human Relations Modul ke: Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Inti Aktivitas Human Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi

Lebih terperinci

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI Hambatan dalam kegiatan komunikasi Efektivitas proses komunikasi Beberapa Hambatan dalam Komunikasi Massa Hambatan Psikologis Hambatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan informasi, untuk mendapatkan informasi itu maka dilakukan dengan cara berkomunikasi baik secara verbal

Lebih terperinci

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS 7 Oleh: Vegatia Kainde Desie. M. D. Warouw Ridwan Paputungan email : vegatia.kainde@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut Effendy (2003:254) teori Stimulus-Organism-Responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar Dalam dunia pendidikan ilmu komunikasi dikenal dengan unsur komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell. Menurut ahli lainnya seperti Harold Lasswell (Effendy,2004:10)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi juga dapat dilihat, dengan kata lain media yang dapat dinikmati oleh mata dan telinga, apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya media penyampaian suatu cerita sejak Tahun 70-an, film mulai banyak mengambil inspirasi atau karya- karya sastra yang telah ada sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, yang kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, yang kemudian berubah menjadi alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih tua,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, melalui media sebagai alat yang menjembatani pesan untuk sampai kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informatika yang berkembang dikalangan masyarakat pada saat ini, dunia hiburan untuk masyarakat luas dan khususnya untuk anak-anak dapat dikatakan mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Film adalah salah satu bentuk media komunikasi dengan cakupan massa yang luas. Biasanya, film digunakan sebagai sarana hiburan yang cukup digemari masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat tinggi. Tentunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak gerakan reformasi tahun 1998, media massa khususnya televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik fungsi maupun tujuan pembentukannya. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi media dewasa ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Dari semua media komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan masyarakat saat ini. Televisi merupakan bagian dari kehidupan kita dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat film animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, zaman pun semakin maju, modern dan berkembang khususnya dalam bidang komunikasi. Adapun fungsi komunikasi yang utama adalah menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap manusia, baik yang primitif maupun yang modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang. menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang. menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Globalisasi

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi elektronik semakin pesat pada era globalisasi. Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah khalayak atau audiens untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam bentuk komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sinematografi, memanfaatkan pencahayaan dan lensa serta sense of art yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sinematografi, memanfaatkan pencahayaan dan lensa serta sense of art yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perfilman tanah air kini memasuki era baru dalam segi sinematografi, memanfaatkan pencahayaan dan lensa serta sense of art yang dimiliki dari sineas-sineas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Teori SOR merupakan singkatan dari Stimulus (pesan) Organism (komunikan atau penerima pesan) Response (efek). Pada mulanya teori ini berasal dari ilmu psikologi,

Lebih terperinci