PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENYERAPAN TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENYERAPAN TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN"

Transkripsi

1 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENYERAPAN TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Oleh : DEWI YANI NUGRAENI NPM Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Silwangi dewiyani220693@gmail.com ABSTRACT THE INFLUENCE OF ECONOMIC GROWTH, LABOR ABSORPTION, AND EDUCATION ON THE LEVEL OF UNEMPLOYMENT IN WEST JAVA PROVINCE DURING THE YEAR Guidance: Ade Komaludin Jumri This study aimed to determine the effect of economic growth, labor absorption, and education on the level of unemployment in West Java Province during the a year The method used in this research is causality correlation with statistical analysis by multiple regression analysis. The results showed, economic growth variable tend to partially with very little effect on the unemployment rate in West Java during the years Labor absorption is not unidirectional partially effect on the unemployment rate with very little effect. The education level has partially effect on the unemployment rate is not in line with very little effect. Simultaneously, economic growth, labor absroption and educational level have significantly influence was 82.94% on the unemployment rate. While the remaining 17.06% is the influence of another factors not included in the model, such as the availability of employment, inflation, purchasing power, and others. Keywords: economic growth, employment absorption, education level, unemployment level

2 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENYERAPAN TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Oleh: DEWI YANI NUGRAENI NPM Pembimbing: Ade Komaludin Jumri Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran di Propinsi Jawa Barat selama Tahun Metode penelitian yang digunakan adalah hubungan kausal antar variabel penelitian dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda. Hasil analisis menyimpulkan, bahwa variabel pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat selama tahun secara parsial berpengaruh tidak searah atau negatif dengan pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat pengangguran. Penyerapan tenaga kerja berpengaruh secara parsial tidak searah atau negatif dengan pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat pengangguran. Tingkat pendidikan cenderung berpengaruh secara parsial tidak searah dengan pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat pengangguran. Laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan tingkat pendidikan secara simultan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran dengan pengaruh yang dapat dikategorikan signifikan sebesar 82,94%. Sedangkan sisanya sebesar 17,06% merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak termasuk model, seperti ketersediaan lapangan kerja, tingkat inflasi, daya beli, dan lain-lain. Kata Kunci: laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, tingkat pendidikan, tingkat pengangguran. PENDAHULUAN Dimensi masalah ketenagakerjaan tertumpu pada kegagalan penciptaan lapangan kerja yang baru pada tingkat yang sebanding dengan laju pertumbuhan output industri. Seiring dengan berubahnya lingkungan makro ekonomi mayoritas negara-negara berkembang, angka pengangguran semakin meningkat, terutama disebabkan oleh terbatasnya permintaan tenaga kerja, memburuknya kondisi neraca pembayaran, meningkatnya masalah utang luar negeri dan kebijakan lain yang pada gilirannya telah mengakibatkan kemerosotan pertumbuhan industri, tingkat upah, dan akhirnya, penyedian lapangan kerja. Banyak faktor yang diduga mempengaruhi tingkat pengangguran, diantaranya laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan. Persentase atau rasio jumlah pengangguran, khususnya di Jawa Barat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan selama kurun waktu tahun dijelaskan dalam tabel berikut:

3 Tabel 1 Rasio Faktor-faktor Tingkat Pengangguran di Jawa Barat Tahun Tahun Pertumbuhan Penyerapan Tingkat Tingkat Ekonomi (%) Tenaga Pengangguran Pendidikan(Tp) (Pe) Kerja (Tk) (Y) *) ,80 62,45 6,73 13, ,60 62,88 7,20 14, ,02 61,44 7,40 14, ,48 62,50 7,50 12, ,21 63,09 7,50 11, ,58 62,89 7,50 11, ,20 62,38 7,72 11, ,48 62,27 8,02 10, ,21 63,78 8,06 9, ,31 63,96 8,08 8, ,43 64,36 8,11 8, ,40 66,08 8,34 8,49 Jumlah 70,72 758,08 92,16 134,68 Rata-rata 5,89 63,17 7,68 11,22 Sumber: BPS (2015) Tingkat pengangguran penduduk terus menurun seiring dengan kecenderungan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan. Namun pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendidikan tidak serta merta mampu menekan tingkat pengangguran dilihat dari sisi jumlah pengangguran. Hal inilah yang memicu melambatnya penurunan tingkat pengangguran di Jawa Barat, karena semakin banyaknya pengangguran terdididik akibat dari meningkatnya rata-rata lama sekolah sebagai salah satu indikator tingkat pendidikan. Berpijak pada permasalahan tersebut adalah penting untuk mengukur sejauh mana laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil kajian tentang: Pengaruh laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran di Jawa Barat. Identifikasi Masalah Beberapa permasalahan yang teridentifikasi di atas dirumuskan dalam empat permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran? 2. Bagaimanakah pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran? 3. Bagaimanakah pengaruh penyerapan tenaga kerja terhadap tingkat pengangguran? 4. Bagaimanakah pengaruh pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran?

4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran. 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran. 3. Untuk mengetahui pengaruh penyerapan tenaga kerja terhadap tingkat pengangguran. 4. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kausal untuk membuktikan secara empiris pengaruh pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran di Jawa Barat pada periode tahun Penelitian ini dilakukan dengan cara menguji variabel-variabel penelitian melalui pembentukan model analisis dengan prosedur statistik, kemudian diambil interpretasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 2 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Satuan Notasi Pertumbuhan Perubahan PDRB harga konstan dari Persentase Rasio Ekonomi (Pe) tahun ke tahun di Provinsi Jawa Barat (%) Penyerapan Tenaga Kerja (Tk) Tingkat Pendidikan (Tp) Tingkat Pengangguran (Ŷ) (y t y) Jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha. Jenjang pendidikan terakhir yang telah diselesaikan. Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang belum memiliki pekerjaan atau yang sedang mencari pekerjaan berdasarkan perbandingan menurut tiga sektor utama (Jasa, Pertanian, dan Manufaktur) di Provinsi Jawa Barat Jumlah lapangan kerja yang terisi (%) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Jumlah penganggur angkatan kerja ddibandingkan dengan jumlah angkatan kerja (%) Rasio Rasio Rasio Teknik Pengumpulan Data Data sekunder yang diperlukan didapat melalui kegiatan-kegiatan: 1. Studi kepustakaan untuk mengumpulkan data atau hasil penelitian terdahulu yang relevan sebagai acuan dan kerangka pemikiran untuk menentukan permasalahan yang terjadi serta teori yang relevan dengan variabel penelitian;

5 2. Penelitian dokumenter, yaitu dengan menelaah dan menganalisis laporanlaporan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, tingkat pendidikan, dan tingkat pengangguran yang diterbitkan oleh BPS dan sumber lain yang dapat dipercaya. Jenis Data Data penelitian ini berjenis sekunder yang berasal dari sumber sekunder, yaitu data dalam bentuk dokumen resmi pemerintah yang bisa diakses dari website resmi Badan Pusat Statistik (BPS) dan dari sumber lain yang relevan dan terpercaya menurut deret waktu atau time series. Data tersebut meliputi: 1. Laporan tentang pertumbuhan ekonomi nasional selama kurun waktu yang diperoleh dari BPS; 2. Laporan tentang penyerapan tenaga kerja selama kurun waktu yang diperoleh dari BPS; 3. Laporan tentang tingkat pendidikan yang diperoleh dari BPS selama kurun waktu ; 4. Laporan tentang tingkat pengangguran selama kurun waktu yang diperoleh dari BPS. Model/Desain Penelitian Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah regresi linier berganda (multiple regression analysis). Penggunaan model persamaan regresi ganda dengan tiga variabel bebas dilakukan dengan tujuan peramalan (estimasi), yaitu bagaimana variabel independen digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian, yaitu tiga variabel bebas (independent variable) berupa Laju Pertumbuhan Ekonomi (Pe), Penyerapan Tenaga Kerja (Tk), dan Tingkat Pendidikan (Tp), serta satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Tingkat Pengangguran (Y). Teknik yang digunakan adalah analisa regresi ganda yang menghubungkan dua variabel independent dengan satu variabel dependent. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan data variabel dependent bila tiga variabel independent (sebagai faktor prediktor) mengalami perkembangan/ fluktuasi. Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Ŷ = f (Pe, Tk, Tp) atau secara konkrit persamaan regresi ganda tersebut dirumuskan sebagai berikut: Ŷ = c + c 1 Pe + c 2 Tk + c 3 Tp + ε Keterangan: Ŷ = tingkat pengangguran sebagai variabel terikat c = α = konstanta tingkat pengangguran tanpa variabel Pe, Tk, dan Tp c 1 =koefisien pengaruh Pe terhadap Ŷ c 2 =koefisien pengaruh Tk terhadap Ŷ c 3 =koefisien pengaruh Tp terhadap Ŷ Pe=pertumbuhan ekonomi Tk=penyerapan tenaga kerja Tp=tingkat pendidikan

6 Pengujian Hipotesis 1. Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai R 2 mengukur proporsi (bagian) atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi (Gujarati, 2003). 2 ESS R 1 TSS RSS TSS Dimana: ESS=Explained Sum Square TSS=Total Sum Square RSS=Residual Sum Square Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai adjusted R square atau adjusted R 2 disesuaikan dengan derajat kebebasan (df), dengan harga df =(n-k) dan (n-1) yang diformulasikan sebagai berikut: R 2 1 RSS n k TSS n 1 Dimana: k = jumlah parameter termasuk intersep n = jumlah observasi (sampel) 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi koefisien determinasi semua variabel independen terhadap variabel dependen dengan formulasikan sebagai berikut: F k 1, n k ESS n k TSS n 1 2 R ( k 1) (1 R ) ( n k) 1 2 Dimana: ESS = Explained Sum Square RSS = Residual Sum Square n k = jumlah observasi (sampel) = jumlah parameter estimasi termasuk intersep atau konstanta Hipotesis dalam uji F ini adalah: Ho : β 1 = β 2 =.. = β k = 0 Ha : β 1 β 2 =.. β k 0 Artinya, jika harga F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak, demikian pula sebaliknya. 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi variabel independen secara individu atau parsial terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis pada uji t ini adalah sebagai berikut: Ho : β i = 0 (variabel pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap variabel tingkat pengangguran) Ha : β i 0 (variabel pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap variabel tingkat pengangguran). Jika nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh secara individu atau parsial variabel independen terhadap variabel dependen, dan sebaliknya.

7 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Hasil uji normalitas ditunjukkan dengan gambar berikut: Gambar 1 Uji Histogram Residual dan Jarque-Bera (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016) Berdasarkan data Gambar 1 tersebut, nilai Jarque-Bera sebesar 1,3774 merupakan distribusi Chi-Square (χ 2 ) dengan derajat kebebasan (df) = 12-4=8 dan α=5% dengan nilai χ 2 sebesar 15,507. Artinya, nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai χ 2 sehingga data yang didapatkan berdistribusi normal. 2. Hasil Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas ditunjukkan dengan tabel berikut: Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas Pe Tk Tp Pe Tk Tp (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016) Berdasarkan data Tabel 3 di atas, nilai koefisien korelasi antara variabel Pertumbuhan Ekonomi (Pe) dan Penyerapan Tenaga Kerja (Tk) sebesar -0,0503. Nilai ini lebih kecil dari 0,85. Artinya, antara variabel Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja tidak terjadi multikolinieritas. Kondisi yang sama juga ditunjukkan antara variabel Pertumbuhan Ekonomi dengan Tingkat Pendidikan (Tp) sebesar 0,4874 yang lebih kecil dari 0,85. Demikian pula antara variabel Penyerapan Tenaga Kerja dengan Tingkat Pendidikan sebesar 0,6652 yang lebih kecil dari 0,85 sehingga tidak ada multikolinieritas

8 3. Hasil Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Prob. F(2,6) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(2) Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016 Berdasarkan data Tabel 4 di atas, nilai p value-obs*-squared = 0,1769 lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima. Artinya, dengan tingkat signifikansi 95% dapat dikatakan, bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam model regresi yang dihasilkan. Sementara berdasarkan nilai Chi-Square (χ 2 ) dengan derajat kebebasan (df) = 12-4=5 dan α=5% dengan nilai χ 2 sebesar 15,507, harga Obs*R-squared BG sebesar 3,4648 jelas jauh lebih kecil, sehingga dapat disimpulkan, bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dengan uji White adalah sebagaimana tabel berikut: Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic Prob. F(9,2) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(9) Scaled explained SS Prob. Chi-Square(9) Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016 Berdasarkan data Tabel 5 di atas, nilai p value-obs*-squared = 0,3527 lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima. Artinya, tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi yang dihasilkan. Sedangkan berdasarkan nilai Chi-Square (χ 2 ) dengan derajat kebebasan (df) = 12-4=8 dan α=5%, nilai χ 2 sebesar 15,507 dan harga Obs*R-squared SS White 9,9731 juga jauh lebih kecil, sehingga dapat disimpulkan, model regresi tersebut bebas dari heteroskedastisitas Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, dan Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pengangguran di Jawa Barat secara Bersama-sama Berdasarkan model regresi ganda yang dihasilkan dari penelitian ini: Y = 80,3796 0,0126PE 0,7242TK 3,0383TP dapat dijelaskan sebagai berikut: Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

9 Hasil pengujian signifikansi simultan terdapat dalam tabel berikut: Tabel 6 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F statistik) Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/15/16 Time: 12:39 Sample: Included observations: 12 F-statistic Prob(F-statistic) Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016 Hasil pada Tabel 6 di atas menunjukkan, bahwa nilai F statistic sebesar 12,9605 yang lebih besar dibandingkan nilai F tabel (0,05;8;3) yaitu 8,845, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat pengangguran. Koefisien Determinasi (R 2 ) Hasil uji determinasi ditunjukkan sebagaimana tabel berikut: Tabel 7 Hasil Uji Determinasi Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/15/16 Time: 12:39 Sample: Included observations: 12 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016 Berdasarkan data Tabel 7 di atas, nilai R 2 atau R-Squared adalah sebesar 0,8294. Hal ini berarti, 82,94% variasi tingkat pengangguran dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan. Sedangkan sisanya 17,06% dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti

10 Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, dan Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pengangguran di Jawa Barat secara Parsial Uji Signifikansi Parameter Individual atau Parsial (Uji t statistik) Hasil Uji t statistic tentang pengaruh variabel independen terhadap dependen secara individual dengan hasil sebagaimana tabel berikut: Tabel 8 Hasil Uji Signifikansi Parsial atau Individual (Uji t statistik) Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/15/16 Time: 12:39 Sample: Included observations: 12 Variable t-statistic Prob. PE TK TP C Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016 Berdasarkan data Tabel 8 di atas, nilai t hitung atau t statistik masingmasing variabel independen Pertumbuhan Ekonomi (Pe), Penyerapan Tenaga Kerja (Tk), dan Tingkat Pendidikan (Tp) semuanya lebih kecil dari nilai t tabel 2,306. Demikian pula nilai probabilitas Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, dan tingkat pendidikan ketiganya lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 0,05 yang ditentukan, sehingga H 0 diterima dan H 1 ditolak. Artinya, ketiga variabel independen, yaitu Pertumbuhan Ekonomi (Pe) dan Penyerapan Tenaga Kerja (Tk), dan Tingkat Pendidikan (Tp) secara parsial masing-masing tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Tingkat Pengangguran (Ŷ) Hasil ini menunjukkan ketiga variabel bebas di atas, meskipun secara parsial tidak menunjukkan pengaruh yang searah terhadap tingkat pengangguran, namun pada pokoknya saling memberikan kontribusi terhadap menurunnya tingkat pengangguran. Pengangguran atau tuna karya memiliki definisi yang beragam. Pengangguran bisa diartikan sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran bisa disebabkan juga oleh berbagai faktor, baik dari internal para pencari kerja yang belum bekerja, atau dari faktor eksternal sebagai penyedia lapangan kerja. Pengangguran tidak harus berarti tidak memiliki pekerjaan di tempat kerja atau instansi/perusahaan/industri. Pengangguran yang demikian seharusnya tidak terjadi bila setiap orang memiliki pengetahuan, kemampuan atau kompetensi atau keterampilan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri atau berwirausaha.

11 Demikian pula, pengangguran yang diakibatkan oleh tidak tersedianya lapangan kerja oleh dunia kerja/industri, seharusnya tidak terjadi jika pemerintah dan pihak swasta membuka kesempatan yang lebih luas untuk memberikan lapangan kerja. Artinya, pemerintah, sebagai pemegang otoritas negara, memiliki kemampuan dalam berbagai sektor untuk menjamin rakyat dan penduduk angkatan kerjanya bekerja setelah mengenyam tingkat pendidikan tertentu. Paling tidak pemerintah berkemampuan memberikan jaminan sosial bagi rakyatnya untuk hidup sejahtera. Harapan hidup sejahtera tersebut ternyata masih tinggal harapan, karena berbagai sektor pembangunan dan ekonomi di Indonesia, khususnya di Jawa Barat belum mampu memberikan realitas tersebut. Namun dengan tekad untuk memberi dan menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good goverment dan good governance), harapan tersebut bisa terwujud, sehingga pelan tapi pasti mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahnya. Bila hal ini terwujud, maka akan membuka kran lapangan kerja yang lebih luas, sehingga tingkat penyerapan tenaga kerja akan bertambah. Perwujudan pemerintahan yang baik juga akan tercermin dari aksesibilitas dan relevansi dunia pendidikan. Bila aksesibilitas pendidikan lebih luas, maka kesempatan rakyat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, sehingga wawasan pengetahuan dan keterampilannya bertambah, juga akan lebih terbuka lebar. Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi tentunya akan lebih membuka lebar-lebar kesempatan kerja yang ada. Artinya, dengan tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi diharapkan tingkat pengangguran berkurang. Oleh karena itu, ketiga variabel laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat pendidikan secara simultan seharusnya mampu mempengaruhi tingkat pengangguran. Namun hal ini pun masih bersifat relatif, karena masih ada faktor lain yang juga saling mempengaruhi terhadap variabel-variabel bebas tersebut, seperti jumlah penduduk, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah, dan faktor indikator mikro dan makro lainnya. Faktor-faktor inilah yang tidak diteliti pengaruhnya dalam penelitian ini dengan pengaruh sebesar 17,08%. Bila secara umum tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan, maka pengaruh dari ketiga variabel di atas akan mampu menurunkan tingkat pengangguran. Dengan menurunnya tingkat pengangguran diharapkan pendapatan masyarakat meningkat, kesenjangan berkurang, kesejahteraan meningkat, maka produktivitas bangsa dan negara secara keseluruhan juga makin meningkat, sehingga berbagai permasalahan sosial sebagai dampak buruk dari hal di atas dapat terhindarkan, seperti kemiskinan dan konflik atau permasalahan sosialekonomi lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Pertumbuhan ekonomi selama tahun cenderung mengalami fluktuatif dengan rata-rata 5,89%. Sedangkan tingkat pengangguran menurun dengan rata-rata 11,22%. Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi berkembang secara parsial tidak searah atau negatif dengan pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat pengangguran di wilayah Propinsi Jawa Barat.

12 Artinya, peningkatan pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak searah terhadap penurunan tingkat pengangguran. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran. 2. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang selanjutnya dapat menurunkan tingkat pengangguran dengan pengaruh sangat kecil. Hal ini menunjukkan, penyerapan tenaga kerja secara parsial berpengaruh tidak searah atau negatif terhadap tingkat pengangguran, dengan pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat pengangguran di Propinsi Jawa Barat. Dengan kata lain, peningkatan penyerapan tenaga kerja berpengaruh tidak searah terhadap penurunan tingkat pengangguran 3. Variabel tingkat pendidikan cenderung mengalami peningkatan, tetapi tidak berpengaruh terhadap menurunnya tingkat pengangguran di Propinsi Jabar. Hal ini menunjukkan, tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh tidak searah terhadap penurunan tingkat pengangguran dengan pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat pengangguran di Propinsi Jawa Barat. 4. Laju pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan tingkat pendidikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran dengan pengaruh yang dapat dikategorikan signifikan sebesar 82,94%. Sedangkan sisanya sebesar 17,06% adalah pengaruh faktor-faktor lain yang tidak termasuk model, seperti tingkat inflasi, daya beli, dan lain-lain Saran 1. Ekonomi Jawa Barat cenderung tumbuh lebih tinggi daripada ekonomi nasional. Hal menjadi menjadi indikasi lebih baik baik upaya peningkatan pendapatan masyarakat Jawa Barat pada umumnya. Momentum ini sangat penting bagi segenap masyarakat Jawa Barat untuk lebih mengembangkan usahanya di masa mendatang. 2. Besarnya jumlah angkatan kerja diharapkan dapat mampu untuk memacu sektor pertumbuhan ekonomi. Tumpuan yang diharapkan pada sektor industri untuk menyerap tenaga kerja cukup beralasan jika dihubungkan dengan sektor industri memberikan pengaruh bagi Provinsi Jawa Barat. 3. Pendidikan suatu wilayah, dapat ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melihat jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Selain itu, bisa dilakukan dengan melihat berbagai sarana pendidikan yang tersedia di suatu wilayah. DAFTAR PUSTAKA A. Jajang W Mahri Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi Agus, Widarjono Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: FE UII Alkadri Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Jurnal Pusat Studi Indonesia. Bandung : Universitas Terbuka. Arifin Keterkaitan Antara Kebijakan Fiscal dengan Pertumbuhan Ekonomi Suatu Daerah. Jakarta : Jurnal Ekonomi. Arsyad, Lincolin Ikhtisar teori dan Soal Jawab Ekonomi Mikro, Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit BPFE.

13 Arsyad, Lincoln Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. Yogyarkarta : STIE YKPN Yogyakarta. Arthur, Lewis Teori Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka. Badan Pusat Statistik Analisis Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan Pendidikan. Jakarta : Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik Jabar in Figures. Bandung : Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik Perhitungan Angka Kemiskinan BPS VS World Bank. [online]. Tersedia: Badan Pusat Statistik Analisis dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan Tahun Jakarta : Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik Pendataan Sosial Ekonomi. Bandung : Badan Pusat Statistik Bappenas Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta. Bappenas Becker, Gary. S Human Capital. USA : The University Chicago Press. Boediono Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE. Boediono Ekonomi Mikro : Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE David, Richardo Teori Pertumbuhan Klasik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka. Deliarnov Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : III Press. Djoyohadikusumo, dalam Inna Pertumbuhan Ekonomi Dalam Peningkatan Produksi. Jakarta : Jurnal Ekonomi Djojohadikusumo, Soemitro Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LP3ES. Dumairy Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga. Gerald M Meier Ekonomi Pembangunan Negara Berkembang : Teori dan Kebijaksanaan. Jakarta : Bina Aksara. Kusumawati, Dewi Pengaruh Desetralisasi fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Jawa Barat Periode Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Taufiq, Amrullah Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional di Indonesia. Tesis Magister Perencanaan Publik UI. Jakarta: Tidak Diterbitkan Tulus H. Tambunan Perekonomian Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman, Aab Abdul Rohman

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman, Aab Abdul Rohman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 6, Nomor 2, Juli Desember 2016 Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2014 Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana konsumsi agregat masyarakat adalah sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Asumsi Pengujian asumsi dilalukan untuk memastikan bahwa model yang dipilih telah memenuhi asumsi yang telah ditentukan. Ada empat tahapan pengujian asumsi yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Wilayah Pemasaran Terhadap Keuntungan Pedagang Komoditas Pertanian di Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang (Analysis Of The Influence of Labor Capital and Marketing

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT. (Factors Identification That Affecting Unemployment.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT. (Factors Identification That Affecting Unemployment. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT (Factors Identification That Affecting Unemployment In West Sumatra) Wegi Purwanti, Kasman Karimi 1. Evi Susanti Tasri 2 Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan yang tidak dipublikasikan. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan

III. METODE PENELITIAN. dan yang tidak dipublikasikan. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan 53 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan diteliti adalah data sekunder, berupa catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada 46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu

Lebih terperinci

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN 2003-2012 Ni Kadek Murniasih1, Ketut Dunia1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang 52 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data tahunan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Objek dan Metode Penelitian Yang Digunakan. suku bunga sebagai variabel independen dan simpanan deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Objek dan Metode Penelitian Yang Digunakan. suku bunga sebagai variabel independen dan simpanan deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Metode Penelitian Yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Yang Digunakan Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Suharismi Arikunto (2001:5)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri. BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen yang di teliti kemudian dianalisis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR EKONOMI YANG MEMENGARUHINYA DI PROPINSI PAPUA BARAT

INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR EKONOMI YANG MEMENGARUHINYA DI PROPINSI PAPUA BARAT EKO-REGIONAL, Vol. 7, No. 2, September 2012 INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR EKONOMI YANG MEMENGARUHINYA DI PROPINSI PAPUA BARAT Oleh: Martha Agusthina Corry Kareth 1) 1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 73 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan Indonesia yang terjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 51 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian, maka desain penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara deskriptif dan

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

Kenaikan Jumlah Penduduk Usia Produktif Berkontribusi Positif terhadap Pengangguran di Kabupaten Banyumas

Kenaikan Jumlah Penduduk Usia Produktif Berkontribusi Positif terhadap Pengangguran di Kabupaten Banyumas Kenaikan Jumlah Penduduk Usia Produktif Berkontribusi Positif terhadap Pengangguran di Kabupaten Banyumas Oleh: Agus Arifin 1) 1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT This research

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia. (Tahun ) JURNAL

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia. (Tahun ) JURNAL Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia (Tahun 2006 2013) JURNAL Oleh: Nama : Baiq Tirana Kusuma Nomor Mahasiswa : 12313160 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup ekspor mebel di Kota Surakarta, dengan mengambil studi kasus di Surakarta dalam periode tahun 1990-2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu : 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Variabel Ruang lingkup penelitian ini mencakup beberapa variabel yang mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu : 1. Anggaran Pertahanan (Y) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR 32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Peneliti memilih tempat penelitian di PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN TRENGGALEK

PENGARUH PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN TRENGGALEK PENGARUH PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN TRENGGALEK Rovia Nugrahani Pramesthi Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015. BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun 2010- juni 2015.

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM. 1 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG Oleh AMINAH NPM. 09090201 Disetujui: Pembimbing 1 Pembimbing II Dra. Yenni Del Rosa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun , BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun 2003-2009, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, Dana Alokasi Khusus

Lebih terperinci

DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN DETERMINAN KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2000-2015 KAHFI ALFATH HIRA Tasikmalaya (kahfialfathhira18@gmail.com) Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No.

Lebih terperinci

Bab IV. Metode dan Model Penelitian

Bab IV. Metode dan Model Penelitian Bab IV Metode dan Model Penelitian 4.1 Spesifikasi Model Sesuai dengan tinjauan literatur, hal yang akan diteliti adalah pengaruh real exchange rate, pertumbuhan ekonomi domestik, pertumbuhan ekonomi Jepang,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dengan mempertimbangkan manfaat dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan tipe penelitian yang membahas dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2004-2013 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA Mita Pangestika 1 *Jurusan Statistika FIMIPA Universitas Islam Indonesia *mitapanges@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI, TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA TASIKMALAYA SELAMA TAHUN

PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI, TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA TASIKMALAYA SELAMA TAHUN 1 PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI, TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA TASIKMALAYA SELAMA TAHUN 2002-2015 Oleh : ANNISA TARA DWI PUTERI NPM 113401065 Program Studi Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2002-2012 Ayunia Pridayanti Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan produk tekstil. Fokus yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0172 9 Pages pp. 28-36 PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH Andika Isma 1, Mohd Nur Syechalad 2, Sofyan Syahnur 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci