BAB I MANAJEMEN, KONTROLER, DAN AKUNTANSI BIAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I MANAJEMEN, KONTROLER, DAN AKUNTANSI BIAYA"

Transkripsi

1 BAB I MANAJEMEN, KONTROLER, DAN AKUNTANSI BIAYA Akuntansi Biaya Disusun oleh: FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 Prodi Akuntansi kelas A 1

2 BAB I MANAJEMEN, KONTROLER, DAN AKUNTANSI BIAYA Standar Perilaku Etis Untuk Praktisi Akuntansi Manajemen dan Akuntasi Keuangan Sertifikasi Dan Kode Etik Pengaruh Dari Organisasi Swasta Dan Pemerintah MANAJEMEN Perencanaan Pengorganisasian Pengendalian Akuntansi biaya Bagan organisasi Departemen biaya Akuntansi biaya Anggaran perusahaan Pengendalian biaya Penetapan harga laba perusahaan Bagan diatas merupakan bagan yang menjelaskan hubungan antara manajemen, controler dan akuntansi biaya dalam sebuah perusahaan, bagan tersebut dapat dijelaskan pada uraian di bawah ini: Manajemen Manajemen terdiri atas 3 kelompok: 1. manajemen operasi seperti supervisor 2. manajemen tingkat menengah seperti manajer cabang 3. manajemen eksekutif sepertu presiden direktur Proses Manajemen terdiri dari tiga aktivitas yang saling berkaitan yaitu: Prodi Akuntansi kelas A 2

3 a. Perencanaan, yaitu proses dari menyadari kesempatan maupun ancaman eksternal dalam menentukan tujuan yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut (mengintegrasikan pengetahuan dan keahlian dengan kemampuan karyawan) dan merupakan konstruksi program operasional terinci. Perencanaan yang efektif didasarkan pada analisis atas fakta dan membutuhkan cara berpikir yang reflektif, imajinasi, visi ke depan, partisipasi dan koordinasi dari semua bagian dalam entitas tersebut. Contoh dari perencanaan rutin adalah estimasi saldo kas harian perusahaan untuk 30 hari ke depan, dengan perencanaan untuk membeli atau menjual investasi jangka pendek pada hari-hari tertentu, sehingga saldo kas berada pada tingkat yang diinginkan. Jika terjadi kasus yang ekstrim dan memerlukan pengambilan keputusan yang unik dan rumit maka tidak mungkin memasukkan semua variabel yang relevan dan hubungan antar variabel tersebut ke dalam suatu program. Dalam menetukan tujuan perusahaan, tidak boleh hanya berorientasi pada laba, tetapi juga harus dipikirkan tujuan lainnya seperti meningkatkan kualitas yang tinggi dalam produksi barang dan jasa dengan hal volume, waktu dan tempat, biaya, harga, kerja sama yang baik dengan karyawan, memperoleh kesan baik pelanggan dan memenuhi kewajiban-kewajiban sosialnya. 3 jenis Rencana: 1) Rencana strategis, yaitu perencanaan yang bersifat non kuantitatif yang diformulasikan dalam tenggang waktu yang tidak teratur melalui proses yang tidak sistematis yang dimulai dari identifikasi atas kesempatan atau ancaman eksternal yang diformulasikan ditingkat manajemen tertinggi, dan memerlukan pandangan yang luas atas perusahaan dan lingkungan perusahaan. 2) Rencana jangka pendek (anggaran), yaitu rencana yang disiapkan secara sistematis, kuantitatif, dinyatakan dalam ukuran financial, fokus utamanya pada perusahaan dan menganggap lingkungan eksternal seperti apa adanya, da biasanya dipersiapkan untuk periode bulanan, triwulanan atau tahunan. 3) Rencana jangka panjang, yaitu rencana yang disiapkan secara sistematis, kuantitatif, terperinci yang dinyatakan dalam anggaran atau laporan keuangan jangka panjang, biasanya meliputi periode tiga sampai lima tahun ke depan. Rencana jangka panjang berada di antara rencana jangka pendek dan rencana strategis. Contoh, ketika rencana jangka panjang direvisi selama masa awal dari periode Prodi Akuntansi kelas A 3

4 perencanaan, maka rencana tersebut berguna sebagai titik awal untuk rencana jangka pendek berikutnya. b. Pengorganisasian, yaitu menetapkan kerangka kerja atau sistematisasi di mana aktivitas-aktivitas dilakukan dan saling bergantungan satu sama lainnya yang membawa banyak unit fungsional dari perusahaan ke suatu struktur yang terkoordinasi dan memberikan wewenang serta tanggung jawab kepada individual untuk mencapai tujuan perusahaan. Contohnya perusahaan membentuk departemen-departemen yang akan memungkinkan adanya spesialisasi tenaga kerja yang efektif. c. Pengendalian, yaitu usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan, yang memonitoring aktivitas-aktivitas perusahaan untuk memastikan bahwa hasilnya berada pada batasan yang diinginkan atau sesuai rencana. Jika ada perbedaan maka dilakukan perbaikan untuk bahan perencanaan di periode yang akan datang. Contoh diagram pengendalian yang menggunakan manajemen puncak: Menetapkan tujuan Dan membuat keputusan Mengenai kebijakan Keputusan, rencana, perintah kepada Dewan direksi Presiden Direktur Atau Atau Pemasaran Manufaktur Keuangan Teknik Komite eksekutif Manajer Membawa kepada keputusan baru Menerbitkan data hasil dikumpulkan di Departemen Anggaran atau modifikasi Laporan dan/atau Departemen biaya Taktis Otoritas, Tanggung jawab, dan Akuntabilitas (Accountability) Otoritas, yaitu kekuasaan untuk mengarahkan orang lain guna melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas yang menyatukan organisasi dan berasal dari manajemen eksekutif yang tetap bertanggung jawab terhadap kekuasaan tersebut. Tanggung jawab, yaitu suatu kewajiban yang sangat berkaitan dengan otoritas baik tanggung jawab yang memberi otoritas dan yang diberi otoritas. Akuntabilitas, yaitu pelaporan hasil kepada otoritas yang lebih tinggi untuk mengukur seberapa jauh tujuan yang telah dicapai. Prodi Akuntansi kelas A 4

5 Bagan organisasi Bab I Bagan organisasi menunjukkan posisi manajemen utama dari organisasi dan membantu untuk mendefinisikan otoritas, tanggung jawab, akuntabilitas dan keberadaannya sangat penting dalam mengembangkan sebuah sistem akuntansi biaya yang dapat melaporkan tanggung jawab dari individu. Pengembangan terkoordinasi dari organisasi suatu perusahaan dengan sistem biaya dan anggaran membawa kepada pendekatan akuntansi dan pelaporan disebut akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) dan kebanyakan bagan organisasi didasarkan konsep lini-staf. Dewan Direksi Dewan Direktur Presiden Direktur Sekretaris Wakil presiden Wakil presiden Wakil presiden bendahara kontroler pemasaran manufaktur riset dan manufaktur akuntansi akuntansi umum biaya Manager Manager Direktur Pajak audit internal produksi teknik Hubungan industrial Manager perencanaan standar ketenagakerjaan umum operasi Departemen Jasa Departemen Operasional kesejahteraan Pemeliharaan kesehatan Partisipasi kontroler dalam perencanaan dan pengendalian Kontroler adalah manager eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi. Kontroler mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian dari pencapaian tujuan dalam menentukan efektivitas dari kebijakan dan dalam menciptakan struktur organisasi dan proses. Kontroler juga bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan untuk mengusulkan perbaikan atas metode-metode tersebut. Prodi Akuntansi kelas A 5

6 Pengendalian efektif bergantung pada pengkomunikasian informasi kepada manajemen. Dengan menerbitkan laporan kinerja, kontroler memberikan saran kepada manajermanajer lain mengenai aktifitas yang membutuhkan tindakan korektif. Departemen Biaya Departemen biaya di bawah pimpinan kontroler, bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menyusun dan mengkomunikasikan informasi mengenai aktivitas aktivitas perusahaan. Departemen tersebut menganalisis biaya dan menerbitkan laporan kinerja dan data-data untuk pengembilan keputusan lainnya bagi manager untuk digunakan dalam operasi pengendalian dan perbaikan. Departemen manufaktur di bawah pimpinan insinyur dan penyedia pabrik, mendesain dan mengendalikan produksi. Departemen personalia melakukan wawancara dan memilih karyawan serta memelihara catatan karyawan termasuk tingkat upah Departemen keuangan bertanggung jawab atas administrasi keuangan dari suatu perusahaan. Dalam menyusun jadwal atas pengeluaran dan penerimaan kas, departemen ini menggunakan anggaran dan laporan terkait dari departemen biaya. Peranan akuntansi biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitasaktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pengumpulan, presentasi, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan keuntungan membantu manajemen menyelesaikan tugas-tugas berikut: 1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasional dalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan sebelumya. 2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas. 3. mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan. 4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. 5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka panjang atau jangka pendek yang dapat mengubah pendapatan atau biaya. Prodi Akuntansi kelas A 6

7 Suatu perusahaan dapat memproduksi berbagai lini produk yang sangat beragam di satu fasilitas, dimana sumber daya yang sama digunakan secara berbeda dalam memproduksi produk yang berbeda. Beberapa setting memperlihatkan struktur biaya yang kompleks, dan kombinasi dari keduanya membuat prediksi atau identifikasi biaya produksi satu unit dari suatu produk menjadi sulit. Ketika ketepatan dibutuhkan dalam perhitungan, maka tingkatan rincian yang dibutuhkan untuk menghitung biaya melebihi apa yang dituntut oleh aturan pelaporan eksternal. Kebutuhan manajemen dari yang sederhana sampai yang rumit dan bergantung pada karakteristik dari produk dan proses, keputusan tertentu yang harus dibuat, lingkungan kompetitif dan factor-faktor lain. Hal ini kontras dengan karakteristik perhitungan nilai persediaan yang diharuskan oleh pelaporan eksternal, yang tetap konstan dari waktu ke waktu, sampai aturan pelaporan ekternal diubah. Ada tendensi berbahaya dari beberapa eksekutif, yaitu hanya menyetujui usaha akuntansi biaya yang dibutuhkan untuk pelaporan ekternal dan mengabaikan kebutuhan potensial manajer yang lebih besar untuk informasi biaya produk yang lebih rinci dan dapat diandalkan. Anggaran Anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Sikap manajemen terhadap anggaran bergantung terutama pada hubungan dalam kelompok manajemen. Kelompok manajemen yang tidak setuju dan tidak mau manerima asumsiasumsi yang digunakan dalam anggaran, dapat berkinerja buruk. Berikut adalah elemen-elemen yang disarankan sebagai alat untuk memotivasi karyawan untuk membidik cita-cita yang ditetapkan dalam anggaran: 1. Sistem kompensasi, 2. Sistem untuk penilaian kinerja, 3. Suatu sistem komunikasi yang memungkinkan karyawan bertanya kepada atasan berdasarkan kepercayaan dan kejujuran, 4. Suatu sistem promosi yang menciptakan dan mempertahankan kepercayaan karyawan pada validitas dan penilaian, 5. Suatu sistem pendukung karyawan, 6. Suatu sistem yang mempertimbangkan tidak hanya tujuan perusahaan, tetapi juga keahlian dan kemampuan karyawan, Prodi Akuntansi kelas A 7

8 7. Suatu sistem yang tidak setengah-setengah, tetapi berusaha meraih standar yang realistis dan dapat dicapai, menekankan pada perbaikan dan menyediakan lingkungan dimana konsep keunggulan dapat tumbuh. Pengendalian biaya Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu-individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan kinerja secara umum diukur dengan membandingkan antara biaya dan pendapatan yang actual terhadap anggaran. Untuk membantu mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya standar. Biaya standar juga dapat dijadikan dasar untuk anggaran dan laporan biaya. Penetapan harga Kebijakan penetapan harga oleh manajemen idealnya memastikan pemulihan atas semua biaya dan mencapai laba, dalam kondisi yang sulit sekalipun. Meskipun penawaran dan permintaan biasanya merupakan factor penentu dalam penetapan harga, penetapan harga jual yang menguntungkan memerlukan pertimbangan atas biaya. Menentukan laba Akuntansi biaya digunakan untuk menghitung biaya output yang dijual selama suatu periode; biaya ini dan biaya-biaya lain yang ditandingkan dengan pendapatan untuk menghitung laba. Proses penandingan melibatkan identifikasi biaya jangka pendek dan jangka panjang, serta biaya variabel dan biaya tetap. Biaya manufaktur tetap ditandingkan dengan pendapatan menggunakan salah satu alternative berikut: 1. menandingkan total biaya yang dibebankan dalam satu periode dengan pendapatan dari periode tersebut. Alternative ini disebut perhitungan biaya langsung. 2. Menandingkan sebagian atau seluruh total biaya manufaktur tetap ke unit-unit produk; biaya ini kemudian dibebankan sebagai bagian dari nilai harga pokok Prodi Akuntansi kelas A 8

9 penjualan di lapoan rugi laba ketika unit yang bersangkutan dijual. Alternatif ini disebut perhitungan absorpsi penuh. Memilih dari berbagai alternatif Akuntansi biaya menyediakan informasi mengenai pendapatan dan biaya yang berbeda yang dapat berasal dari tindakan-tindakan alternative. Berdasarkan informasi ini, manajemen membuat keputusan-keputusan jangka pendek dan jangka panjang mengenai memasuki pasar baru, mengembangkan produk baru, menghentikan produk individual atau seluruh lini produk, membeli atau membuat sendiri suatu komponen yang diperlukan oleh suatu produk, serta membeli atau melakukan sewa guna usaha peralatan. Dalam pengambilan keputusan untuk menambahkan produk baru atau menghentikan produk yang sudah ada, informasi biaya yang diandalkan sangat penting bagi kesuksesan perusahaan dalam berkompetisi. Akuntansi Biaya dan Teknologi Manufaktur Otomatisasi pabrik dengan menggunakan sisitem komputerisasi yang menggunakan mesin-mesin canggih bukanlah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sistem produksi yang telah usang, karena penerapan sistem ini membutuhkan biaya yang mahal. Banyak masalah berasal dari sistem dan sikap, dengan memfokuskan pada areal tersebut terlebih dahulu perusahaan perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan otomatisasi yang memerlukan biaya tinggi. Langkah yang perlu diambil dintaranya meningkatkan motifasi karyawan dan penyederhanaan proses. Teknologi dapat mengubah karakteristik biaya, seperti perubahan tingkat persediaan menjadi lebih rendah, kurangnya penggunaan tenaga kerja, dan meningkatnya tingkat biaya tetap. Dalam hal ini sistem akuntansi biaya dituntut untuk dapat berevolusi dan relevan sehingga informasi akuntansi biaya dapat menjadi kompetitis. Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolonagan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Selain itu akuntansi biaya juga merupakan bagian dari dua tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Persamaannya adalah kedua tipe akuntansi ini merupakan sistem pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan dan berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan. Sedangkan perbedaannya yaitu: Prodi Akuntansi kelas A 9

10 Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen 1. Pemakai utama Para manajer puncak dan pihak luar perusahaan Para manajer dari berbagai jenjang organisasi 2. Lingkup informasi Perusahaan secara Bagian dari perusahaan keseluruhan 3. Fokus informasi Berorientasi pada masa lalu Berorientasi pada masa yang akan datang 4. Rentang waktu Kurang flexibel Flexible dari harian sampai 10 tahun 5. Kriteria bagi informasi Dibatasi oleh prinsip Tidak ada batasan, kecuali akuntansi akuntansi yang lazim manfaat yang dapat diperoleh oleh manajemen dari informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh informasi tersebut 6. Disiplin sumber Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi dan psikologi sosial 7. Isi laporan Laporan berupa ringkasan Laporan bersifat rinci mengenai perusahaan mengenai bagian dari secara keseluruhan 8. Sifat informasi Ketepatan informasi merupakan hal yang paling penting perusahaan Unsur taksiran dalm informasi adalah besar Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan tujuan pokok akuntansi biaya yaitu: menentukan harga pokok, mengendalikan biaya dan mengambil keputusan khusus. Sertifikasi Dan Kode Etik Orang-orang yang menekuni akuntansi biaya atau fungsi akuntansi lainnya dalam suatu organisasi disebut akuntan manajemen atau akuntan internal atau yang lebih luas disebut manajer keuangan. Agar dapat menjadi manajer keuangan yang handal dan diakui haruslah lulus dari ujian yang cukup sulit dan memperolah sertipikat yang diakui secara luas. Dalam melaksanakan tugasnya manajer keuangan memiliki standar dan kode etik keprofesian. Prodi Akuntansi kelas A 10

11 Pengaruh Dari Organisasi Swasta Dan Pemerintah Bab I Di Amerika riset dan pernyataan dari organisasi profesional memberikan kontribusi bagi perekembangan akuntansi biaya. Organisasi tersebut meliputi Financial Accounting Standard Board (FASB), Amarican Accounting Association (AAA) dan Financial Executives Istitute (FEI). Selain itu juga dipengaruhi oleh hasil riset universitas, individu dan perusahaan swasta. Perkembangan bisnis internasional telah menyebabkan beberapa organisasi terlibat dalam akuntansi, terutama akuntansi biaya. Organisasi ini antara lain International Accounting Standart Committee (IASC) dan Organization For Economic Coorporation And Development (OECD). Standar Perilaku Etis Untuk Praktisi Akuntansi Manajemen dan Akuntasi Keuangan Praktisi dan dan manajemen akuntansi keuangan memiliki kewajiban pada organisasi yang mereka layani, kepada profesi mereka, kepada publik dan kepada diri mereka sendiri untuk mempertahankan standar tertinggi dari perilaku etis. kepatuhan terhadap standar ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai tujuan manajemen dan dilarang untuk bertindak yang menyalahi standar tersebut. Kompetensi Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan bertanggung jawab untuk: 1. menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahlian. 2. Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku. 3. Menyusun laporan dan rekomendasi lengkap serta jelas setelah melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya. Kerahasiaan Praktisi dalam akuntansi manajemen dan manajemen keuangan bertanggung jawab untuk: Prodi Akuntansi kelas A 11

12 1. Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia yang berkenaan dengan tugas-tugas tanpa izin, kecuali diharuskan secara hukum. 2. Memberitahu bilamana perlu, mengenai kerahasiaan dari imformasi yang mereka peroleh dalam menjalankan tugas-tugas mereka dan memonitor tugas-tugas mereka dan aktivitas mereka guna menjaga kerahasiaan tersebut. 3. Kenahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan tugas-tugas untuk tujuan yangn tidak etus atau tidak sah. Integritas Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan bertanggung jawab untuk: 1. Menghindari komflik kepentingan aktual. 2. Menahan diri dari keterlibatan dalam berbagai aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukan tugas secara etis. 3. Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan tugas-tugas yang tidak etis dan tidak sah. 4. Menahan diri untuk tidak mengalihkan pencapaiaan atas tujuan-tujuan yang sah dan etis dari organisasi, baik secara aktif maupun secara pasif. 5. Mengenali dan mengkomunikasikan berbagai batasan propesional. 6. Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun yang buruk serta penilaian atau opini profesional. 7. menahan diri dari keterlibatan aktivitas yang dapat merugikan profesi. Objektivitas Praktisi dari Akuntansi keuangan dan manajemen keuangan bertanggung jawab untuk: 1. Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif 2. Mengungkap informasi yang relevan, yang diperkirakan dapat mempengaruhi pemahaman pengguna atas laporan, komentar dan rekomendasi yang di presentasikan. Resolusi Konflik Etika Dalam melaksanakan standar perilaku etis, praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis, atau dala menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi masalah-masalah etika penting, praktisi harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam Prodi Akuntansi kelas A 12

13 mengatasi konflik. Jika kebijakan tersebut tidak menyelesaikan konflik etika haruslah mempertimbangkan tindakan berikut ini: 1. Mendiskusikan masalah tersebut dengan atasan. 2. Klarifikasi masalah. 3. Konsultasi dengan pengacara mengenai hak dan kewajiban hukum 4. Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tinjauan terhadap semua jenjang jabatan, praktisi dari akuntan manajeman atau manjemen keuangan mungkin tidak punya jalan lain kecuali mengundurkan diri dan mempersilahkan memo yang informatif kepada perwakilan organisasi yang sesuai. Prodi Akuntansi kelas A 13

14 PERTANYAAN Bab I 1. Jelaskan mengapa unsur taksiran dalam informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen lebih besar dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan? 2. Mary Jones adalah kontroler dari Divisi Mental Non Besi dari Southeast Manufacturing Incorporated (SMI) di Tuscaloosa, Alabama. Tahun lalu, ia hanya menjabat sebagai wakil divisi pada kelompok tugas tingakat corporate yang bertugas untuk mengembangkan tujuan-tujuan spesifik dan spesifikasi kinerja untuk sistem komputer baru yang akan dibeli tahun ini. Karena peranannya dalam kelompok tersebut, ia baru saja ditunjuk menjadi komite tingkat korporat baru yang bertugas untuk meninjau, mengevaluasi, dan mengurutkan 10 sampai 20 proposal yang SMI harapkan akan diterima dari pemasok komputer karena SMI telah menawarkan sistem baru tersebut untuk tender. Sebagai orang tua tunggal, Jones memperkirakan akan menghabiskan dolar AS untuk biaya pengobatan untuk perawatan anak bungsunya yang menderita penyakit fatal. Sekitar dolar AS tidak akan diganti oleh asuransi. Karena kondisi keuangannya, Jones telah menginvestigasi beberapa kesempatan karir yang akan memberikan gaji yang lebih tinggi dan tunjangan asuransi yang lebih baik, tetapi tidak ada posisi yang ditawarkan kepadanya. Wawancaranya baru baru ini adalah untuk posisi kontroler di Crimson System, pemasok besar dari hardware komputer dan software yang di design khusus. Wakil presiden Direktur dari Crimson Systems untuk keuangan menolak memberikan posisi kontroler kepada Jones, tetapi sebaliknya mengatakan, kami menawarkan penugasan konsultasi temporer-hari minggu sore selama 4 bulanuntuk membantu kami membuat proposal untuk SMI; Anda akan dibayar 500 dolar AS per jam. Diminta: a. Mana dari 15 tanggng jawab dalam Standards of Ethical Conduct yang sesuai dengan situasi Jones? b. Apa yang bisa dilakukan Jones pada saat wawancara dengan Crimson Systems untuk mengatasi masalah ini? Prodi Akuntansi kelas A 14

15 c. Selain tanggung jawab etis kepada SMI, apa tanggung jawab etis lain yang perlu dipertimbangkan oleh Jones? 3. Anton baru saja diterima sebagai karyawan bagian keuangan di sebuah perusahaan. Secara struktural di perusahaan dia tidak memiliki wewenang dalm pengambilan keputusan perusahaan. Di suatu periode akuntansi, Anton diminta manajer perusahaan untuk membuat laporan keuangan tetapi manajer perusahaan meminta Anton untuk menggelembungkan beban bunga dan beban penyusutan perusahaan guna memperkecil pajak perusahaan. Rupanya praktek serupa telah dijalankan perusahaan sudah sejak lama, pihak perusahaan juga bekerja sama dengan pengawas pajak dalam penggelapan pajak ini. Setelah memikirkan secara bijak Anton mulai mempertimbangkan pilihan-pilihan dengan alternatis sebagai berikut: a) Meminta saran dan mengadukan langsung kepada dewan direksi perusahaan dengan resiko di dipecat perusahaannya b) Melaporkan penyelewangan tersebut kepada Dirjen Pajak dengan resiko yang sama c) Mengikuti perintah manajer keuangan untuk penggelapan pajak dengan resiko pelanggaran hukum dan bisa saja terkena pidana apabila skandal ini terbongkar d) Melaporkan skandal ini ke direktur perusahaan dengan resiko ancaman dari manajer keuangan Diminta, Sesuai dengan fakta bahwa Anton baru saja direkrut, apakah ia memiliki tanggung jawab etika untuk mengambil tindakan tertentu? Jelaskan pendapat anda! Dan alternatif apa yang sebaiknya diambil oleh Anton berdasarkan pertimbangan anda? 4. Buatlah dua contoh yang menunjukkan bagaimana perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan! 5. Identifikasikanlah contoh-contoh di bawah ini, apakah termasuk rencana jangka panjang, jangka pendek atau rencana strategis! 1) Suatu perkiraan yang dibuat di tahun 1999 atas total penjualan yang diharapkan di tahun 2000, 2001 dan ) Jumlah unit yang diharapkan akan dijual tahun depan Prodi Akuntansi kelas A 15

16 3) Suatu rencana untuk membubarkan salah satu dari dua divisi dalam perusahaan 4) Estimasi atas laba bersih triwulanan untuk sisi tiga bulan terakhir dari tahun ini 5) Suatu rencana untuk menjadi perusahaan pertama yang mendirikan laboratorium riset biomedikal di stasiun ruang angkasa 6) Perjanjian penyisihan dana (sinking fund) tahun 1998 untuk deposit kas yang mencukupi guna melunasi obligasi yang jatuh tempo di tahun Jelaskan mengapa suatu perusahaan memerlukan adanya kontroler? Jawaban 1. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan para manajer sehingga pengambilan keputusan ini selalu menyangkut informasi masa yang akan datang. Jadi jelas bahwa akuntansi manajemen lebih besar dari pada akuntansi keuangan yang hanya menyajikan informasi masa lalu karena harus membuat informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan masa yang akan datang. 2. a. - Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia. - menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan tugas-tugasnya untuk tujunan yang tidak etis dan tidak sah, baik secara pribadi maupun melalui pihak ke3. - melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hukum, peraturan, dan standar teknis yang berlaku. - menjaga tingkat kompetensi professional b. J mengkomunikasikan hal-hal yang menjadi kendala dalam pekerjaan barunya J mendiskusikan apa yang menjadi tanggung jawabnya dan mengenai gaji sesuai dengan standar kualitas dari Jones. c. Jones harus tetap menjaga profesionalismenya sebagai komite tingkat korporat yang harus menjaga kerahasiaan dan bersikap adil dalam seleksi proposal. 3. Anton memiliki tanggung jawab etiks dalam kasus ini karena skandal tersebut apabila dijalankan tentunya akan melibatkan karirnya dan bisa saja memburuk Prodi Akuntansi kelas A 16

17 karirnya di masa depan. Sebaiknya Anton menempuh alternatif ke 4, yaitu dengan melaporkan skandal tersebut kepada direktur perusahaan dan penyelesaiannya diserahkan kepada direktur perusahaan yang selanjutnya akan diproses secara hukum. Walaupun skandal pajak tersebut menguntungkan perusahaan dalam memperoleh laba setelah pajak, namun hal ini tidaklah menguntungkan secra keseluruhan karena tidak menggambarkan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dan akan sangat beresiko akan terjadinya pelanggaran hukum. 4. flperencanaan efektif membutuhkan partisipasi dan koordinasi dari semua bagian dalam entitas tersebut, Perencanaan termasuk menentukan tujuan perusahaan berupa target atau hasil yang terukur. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan sistem pengendalaian yang melibatkan seluruh entitas perusahaan. flproses pengendalian dalam bisnis selalu melibatkan pengambilan keputusan manusia, dalam pengambilan keputusan tersebut dibutuhkan perencanaan yang cermat dengan pertimbangan data-data perusahaan seperti data akuntansi, data penjualan dan data-data pendukung lainnya. 5. 1) rencana jangka panjang 2) rencana jangka pendek 3) rencana strategis 4) rencana jangka pendek 5) rencana strategis 6) rencana jangka panjang 6. Karena dengan adanya kontroler, suatu perusahaan dapat berjalan secara terorganisir. Kontrol berarti mengatur, sehingga kontroler adalah orang yang bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan suatu perusahaan selain itu Kontroler mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian dari pencapaian tujuan dalam menentukan efektivitas dari kebijakan dan dalam menciptakan struktur organisasi dan proses. Kontroler juga bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan untuk mengusulkan perbaikan atas metode-metode tersebut. Prodi Akuntansi kelas A 17

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal 1. Definisi a) Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya & Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

AKUNTANSI BIAYA. Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya & Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Manajemen, Kontroler dan Akuntansi Biaya & Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN

RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN Akuntansi Manajemen Adlh proses mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi yg digunakan

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

01FEB. Akuntansi Biaya. Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system

01FEB. Akuntansi Biaya. Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas 01FEB Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) Piagam Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tanggal

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I MANAJEMEN, KONTROLLER, DAN AKUNTANSI BIAYA

BAB I MANAJEMEN, KONTROLLER, DAN AKUNTANSI BIAYA BAB I MANAJEMEN, KONTROLLER, DAN AKUNTANSI BIAYA 1. Manajemen Manajemen adalah menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilannya dengan kemampuan karyawan. Manajemen

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Audit Internal. Penyusunan Piagam. Pembentukan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5825) PERATURAN

Lebih terperinci

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran

PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran 1 PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran Suatu anggaran operasi merupakan pernyataan tentang pendapatan dan beban yang direncanakan untuk satu tahun yang akan datang. Proses penyusunan anggaran merupakan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

Bab 17. Akuntansi dan Pelaporan Tanggung Jawab

Bab 17. Akuntansi dan Pelaporan Tanggung Jawab Bab 17 Akuntansi dan Pelaporan Tanggung Jawab Sistem akuntansi yang didesain dengan baik tidak hanya menentukan biaya produk dan laba periodik secara akurat, tetapi juga membantu manajer dalam mengendalikan

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH Halaman 1 dari 6 DITETAPKAN OLEH DEDY ROCHIMAT Direktur Utama DISETUJUI OLEH PULUNG PERANGINANGIN Komisaris Utama HARTOPO Komisaris Independen Halaman 2 dari 6 I. PENDAHULUAN Piagam Unit Audit Internal

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

Disebarkan: Drs. Iman Daryanto, Ak

Disebarkan: Drs. Iman Daryanto, Ak Disebarkan: Drs. Iman Daryanto, Ak http://www.artikelakuntansi.com Bab 1. Peran Akuntan dalam Organisasi 1) Informasi akuntansi manajemen berfokus pada pelaporan eksternal. Penjelasan: Informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 1997). Akuntansi dapat

BAB II LANDASAN TEORI. informasi dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 1997). Akuntansi dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk melakukan pertimbangan berdasarkan informasi dalam

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL Piagam Audit Internal 1 I. Dasar Pembentukan Dasar pembentukan Piagam Audit Internal berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.56/POJK.04/2015

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (Abet)

Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (Abet) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (Abet) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering dengan: I. Menggunakan pengetahuan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati BAB 1 PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN TYPE AKUNTANSI Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Suatu

Lebih terperinci

Kebijakan Pengungkap Fakta

Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA 1. Ikhtisar Amcor berkomitmen terhadap standar tertinggi praktik etis dan hubungan yang jujur, serta perlindungan bagi individu yang melaporkan kejadian atau dugaan terjadinya

Lebih terperinci

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

KODE ETIK IAI Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang

KODE ETIK IAI Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang KODE ETIK IAI Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode Etik

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal 1 PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN A. Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab pada sub-unit organisasi yang mencerminkan strategi organisasi.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Piagam Unit Komite Audit (Committee Audit Charter ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Pendahuluan Pembentukan Komite Audit pada PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. (Perseroan) merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL Latar Belakang Definisi dan Ruang Lingkup Standar Atribut dan Standar Kinerja Kode Etik tedi last 01/17 LATAR BELAKANG. Faktor yang mendorong Manajemen membentuk

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROGRAM. Endang Sri utami, SE., M.Si., Ak, CA

PERENCANAAN PROGRAM. Endang Sri utami, SE., M.Si., Ak, CA PERENCANAAN PROGRAM Endang Sri utami, SE., M.Si., Ak, CA Manajemen dan Masa Depan Organisasi Manajemen adalah pihak yang paling kompeten memikirkan masa depan organisasi. Hasil pemikiran manajemen dapat

Lebih terperinci

ANALISIS KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI INTERNAL AUDITOR (Studi Kasus : Phar Mor) KASUS

ANALISIS KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI INTERNAL AUDITOR (Studi Kasus : Phar Mor) KASUS ANALISIS KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI INTERNAL AUDITOR (Studi Kasus : Phar Mor) KASUS Phar Mor Inc, termasuk perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut pada bulan Agustus 1992

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya melalui Investasi. Investasi

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis perhotelan di Kota Yogyakarta. Tak bisa dimungkiri, semakin maju sektor pariwisata,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci