ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PELANGGAN OPERATOR SELULER DI KOTA KEDIRI Oleh : Nuradie Yogantyarha Jesie *)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PELANGGAN OPERATOR SELULER DI KOTA KEDIRI Oleh : Nuradie Yogantyarha Jesie *)"

Transkripsi

1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PELANGGAN OPERATOR SELULER DI KOTA KEDIRI Oleh : Nuradie Yogantyarha Jesie *) Abstrak Dalam era persaingan jaringan telepon seluler yang semakin ketat seperti saat ini, penetrasi telekomunikasi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat di tahun 2007 meliputi fix wireline 4%, fix wireless 2,6%, cellular 28,6%, internet 11,4% dan broadband 0,2%, sehingga akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif layanan telekomunikasi semakin murah dan pasar kompetisi penuh. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pendapat peserta Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Kadiri melalui kuisioner terstruktur mengenai kualitas pelayanan operator yang efektif dalam mencapai target pelayanan terbaik yang menyangkut 5 dimensi kualitas pelayanan (Reliability, Assurance, Tangibility, Emphaty & Responsiveness) di kota Kediri. Dengan peserta diskusi dari berbagai golongan profesi dan usia seperti mahasiswa, pegawai swasta, dosen, perbankan, guru, tentor bimbingan belajar, karyawan BUMN, penyiar radio, PNS dan wiraswasta. Kesimpulan yang diperoleh suara pelanggan ( voice of customer) dari berbagai sisi mulai program layanan, harga layanan, teknis layanan yang perlu diperhatikan sebagai pemicu (trigger) dalam peningkatan kualitas layanan operator selular sesuai dengan kapasitas dan kemampuan optimal operator dalam menjaga customer loyalty & brand image perusahaan. Pembelajaran pada masyarakat pengguna teknologi komunikasi dan informasi dalam memilih pelayanan operator yang sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk isu standarisasi layanan operator ( billing performance, endpoint service availability, general customer complaint handling, operator speed of answer, Short Message Service Performance). Keyword: FGD, Dimensi Kualitas Pelayanan, Operator Seluler I. PENDAHULUAN Persaingan bisnis yang semakin ketat mengharuskan setiap perusahaan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin jika masih ingin mempertahankan eksistensinya dalam persaingan antar perusahaan sejenis lainnya. Dalam industri jasa, kualitas pelayanan kepada pelanggan adalah faktor terpenting, dimana pelanggan semakin bersifat kritis dalam memilih perusahaan jasa yang akan digunakan. Untuk dapat memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, hal utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah kepuasan pelanggan ( customer satisfaction). Setiap perusahaan harus mampu menyediakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Begitu pula dalam bisnis jasa perusahaan harus dapat memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Dalam era persaingan jaringan telepon seluler yang semakin ketat seperti saat ini, penetrasi telekomunikasi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat di tahun 2007 meliputi fix wireline 4%, fix wireless 2,6%, cellular 28,6%, internet 11,4% dan broadband 0,2%, sehingga akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif *) Dosen Fakultas Teknik Universitas Kadiri Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

2 layanan telekomunikasi semakin murah dan pasar kompetisi penuh (Basuki Yusuf Iskandar, Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Desember 2007). Pemerintah juga telah menetapkan standar wajib kinerja operasi penyelenggaraan jaringan dan jasa telepon seluler, seiring meningkatnya persaingan antar operator telekomunikasi tersebut. Ketentuan mengenai standar layanan ini telah dituangkan dalam peraturan Menkominfo pada pertengahan Demikian pula terkait keluhan kepada pelanggan yang menggunakan layanan operator seluler, jumlah keluhan umum yang ditanggapi minimal 85% dari total jumlah keluhan pelanggan yang diterima dalam periode 12 bulan, sedangkan jumlah laporan gangguan layanan untuk setiap pelanggan tidak boleh melebihi 50 laporan pada periode 12 bulan. (Pitoyo, ). Hal ini cukup menarik perhatian publik, mengingat pelayanan yang dilakukan oleh operator seluler masih belum sepenuhnya optimal. Informasi mengenai produk dan layanan operator seluler (berbagai operator yang ada di Indonesia) secara kontinu dapat digunakan sebagai strategi pemasaran dan perbaikan kualitas layanan / produk yang ditawarkan pada konsumen. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui voice of customer yang diinginkan terhadap kualitas pelayanan operator seluler secara deskriptif dengan berbagai layanan dan produk yang ditawarkan operator khususnya di kota Kediri. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pendapat peserta Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Kadiri melalui kuisioner terstruktur mengenai kualitas pelayanan operator yang efektif dalam mencapai target pelayanan terbaik yang menyangkut 5 dimensi kualitas pelayanan ( Reliability, Assurance, Tangibility, Emphaty & Responsiveness) di kota Kediri. Dengan peserta diskusi dari berbagai golongan profesi dan usia seperti mahasiswa, pegawai swasta, dosen, perbankan, guru, tentor bimbingan belajar, karyawan BUMN, penyiar radio, PNS dan wiraswasta. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memberikan informasi tentang karakteristik pelanggan operator seluler di kota Kediri maupun mengembangkan konsep berpikir kritis dan logis serta menambah wawasan dalam mengaplikasikan salah satu bidang ilmu pengetahuan bidang Teknik Industri tentang manajemen kualitas khususnya manajemen pemasaran dan kualitas jasa. II. METODOLOGI PENELITIAN Secara garis besar penelitian ini menggunakan metode sampling acak sederhana ( simple random sampling) berdasarkan 60% soft data pelanggan salah satu operator di Kota Kediri dan 40% soft data dari Universitas Kadiri sebagai peserta undangan dalam kelompok diskusi kecil yang merupakan bentuk riset eksploratori untuk mendapatkan gambaran/identifikasi awal mengenai kualitas pelayanan operator seluler yang diharapkan konsumen. Dengan peserta diskusi dari berbagai golongan profesi dan usia seperti mahasiswa, pegawai swasta, dosen, perbankan, guru, tentor bimbingan belajar, karyawan BUMN, penyiar radio, PNS dan wiraswasta. Penggunaan kuisioner untuk memudahkan pengambilan sampling dan penghematan dari sisi waktu dan tenaga yang terlibat. Kuisioner dalam bentuk pertanyaan terstruktur ( fixed response) yang diharapkan dapat memperoleh deskripsi kualitatif tentang kualitas layanan operator seluler serta ditambahkan bentuk pertanyaan terbuka (open-ended) untuk mengetahui keterangan rinci konsumen terhadap suatu produk/layanan. Pengambilan data dengan metode self-completion dengan kuisioner Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

3 yang disebarkan saat diskusi berlangsung. Hasil diskusi diolah dalam bentuk analisa dan kesimpulan deskriptif kualitatif. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Informasi Umum Dari hasil kuisioner yang diberikan pada peserta focus group discussion (FGD) diperoleh informasi secara umum tentang layanan operator seluler yang banyak digunakan peserta. Untuk operator seluler yang banyak digunakan adalah 12 peserta memakai Telkomsel dengan tipe langganan 5 peserta pascabayar dan 7 peserta prabayar, 11 peserta memakai Indosat prabayar, 4 peserta memakai excelcom prabayar, 2 peserta memakai fren pascabayar dan flexi dipakai 2 peserta. Hal ini menunjukkan bahwa peserta diskusi masih banyak menggunakan kartu seluler prabayar daripada pascabayar. Merupakan tantangan bagi penyedia layanan operator seluler untuk menarik potential customer menikmati layanan pasca bayar. Dapat dilihat pada grafik berikut yang menunjukkan pelanggan operator seluler yang digunakan. 12 operator seluler yang digunakan Telkomsel Indosat excelcom lainnya (fren) lainya (flexi) Pasca Prabayar Gambar 1. Operator Seluler yang digunakan Sedangkan jenis kartu layanan atau SIMCard yang digunakan oleh peserta diskusi adalah 26% menggunakan Simpati, 19% memakai IM3, 15% memakai kartu Halo, 11% memakai jempol, sedangkan produk mentari, matrix, flexi pada posisi 7% peserta. Sisanya 4% peserta memakai kartu As dan bebas. 11% 0% 4% 19% Jenis kartu layanan 0% 7% 15% 26% 7% 7% 4% Gambar 2. Jenis Kartu Layanan kartu halo Simpati kartu As matrix Mentari IM3 X-plor Bebas Jempol Jimat lainya (flexi) Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

4 Alasan peserta diskusi memakai lebih dari satu kartu layanan operator adalah 57% peserta menyatakan efisiensi dan hemat pulsa serta tujuan khusus, 33% menyatakan alasan keperluan kerja atau kantor misal koneksi rekan kerja dalam satu kelompok untuk memudahkan komunikasi, dan 10% menyatakan alasan lain misalnya jangkauan luas dalam negeri maupun luar negeri, banyak bonus gratis dari layanan operator. Dari jenis layanan atau fitur dari layanan operator seluler yang paling banyak digunakan adalah 31% digunakan untuk sms, 30% digunakan untuk in/out voice call, 9% digunakan untuk nada sambung, 7% untuk GPRS dan transfer pulsa, 5% untuk MMS dan M-Banking, 2% untuk layanan conference call, SLI dan 3G. Dapat disimpulkan bahwa pelanggan masih lebih familiar dengan layanan SMS dan in/out voice call serta nada sambung pribadi. Sedangkan pemanfaatan layanan lainnya belum banyak konsumen operator seluler menggunakannya, hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan misalnya dalam efisiensi dan efektivitas biaya operasional peluncuran produk layanan operator ataupun meningkatkan pendapatan operator seluler dari layanan yang diberikan, kurangnya edukasi operator terhadap pelanggan dalam memanfaatkan layanan Kualitas Layanan yang Dirasakan Pelanggan Operator Seluler (Persepsi) Reliability (Kehandalan) Dimensi kualitas layanan reliability menunjukkan tingkat kemampuan operator seluler dalam memberikan layanan optimal/memuaskan sesuai dengan standard operating procedure dalam periode tertentu dibawah kondisi yang direncanakan. Berikut ini beberapa point dari kuisioner yang dapat memberikan gambaran secara umum tentang kehandalan layanan operator seluler yang diharapkan konsumen. Dapat diketahui faktor yang memicu pelanggan tidak menggunakan layanan yang diberikan operator adalah 40% peserta diskusi memilih memang tidak membutuhkan layanan, 20% peserta menyatakan tarif pemakaian mahal, 20% peserta menyatakan aktivasi sulit dan memakan waktu lama (perlu dicermati apakah faktor teknis operasional, kemampuan CS atau service level aggrement yang terlalu panjang), 15% peserta memilih sulit mendapat informasi tentang layanan fitur (kemungkinan tidak tahu bagaimana mendapat layanan secara manual atau online atau CS yang kurang tentang pengetahuan produk dan perusahaan). Dan 5% peserta memilih tidak tahu manfaat penggunaannya. Kehandalan layanan operator dapat dilihat dari pelayanan operator apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau tidak, dari hasil kuisioner didapatkan 82% peserta menyatakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, 18% menyatakan kurang sesuai dengan kebutuhan pelanggan (misal berupa fitur yang tidak dikehendaki tetapi otomatis muncul saat aktivasi perdana kartu) dan tidak ada peserta yang memilih melebihi kebutuhan pelanggan. Dalam hal kecepatan menanggani masalah (simcard terblokir, migrasi layanan, setting fitur layanan, kartu hilang, dan sebagainya) berdasarkan grafik hasil kuisioner, operator seluler dinilai baik 47% peserta dan cukup 47% peserta sedangkan sisanya 6% peserta menyatakan kurang. Perlu adanya evaluasi operator dalam kecepatan penyelesaian masalah serta perbaikan kualitas layanan apakah karena faktor teknis atau administrasi dalam kebijakan penangganan masalah karena hampir 50% peserta masuk kategori cukup. Sedangkan coverage area juga menunjukkan kehandalan layanan operator yang menyebabkan gagal/drop incoming/outgoing call, GPRS, MMS, SMS Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

5 atau layanan lainnya. Sebanyak 58% peserta memilih baik, 24% peserta memilih cukup, 12% peserta memilih sangat baik dan 6% peserta menyatakan kurang (apakah jauh dari jangkauan BTS atau belum tersedia layanan didaerah tempat tinggal peserta). Responsiveness (Daya Tanggap) Dimensi kualitas yang dapat menunjukkan tingkat kemauan operator seluler untuk merespon keinginan atau kebutuhan akan bantuan dari pelanggan serta pelayanan yang tepat. Dari hasil kuisioner, peserta dalam mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas dari operator seluler tentang jenis layanan standar dan tambahan, layanan gratis, regristrasi layanan, dan layanan lainnya adalah 11 peserta memilih kadang-kadang, 6 peserta memilih sering/selalu dan 2 peserta memilih tidak pernah. Dalam memberikan informasi yang up to date tentang layanan/fitur operator yang baru dapat menunjukkan daya tanggap operator dalam memberikan pelayanan pada pelanggannya. Sebanyak 9 peserta menyatakan ya, 7 peserta menyatakan kadang-kadang dan 2 peserta menyatakan tidak pernah. Dari jalur layanan yang diberikan operator seluler, pelanggan dapat memilih jasa layanan apa yang mudah aksesnya dan pemanfaatannya sesuai kebutuhan masingmasing pelanggan. Sebanyak 48% peserta memilih call centre bebas pulsa, 28% peserta memilih melalui SMS operator seluler, 16% peserta memilih kantor cabang layanan operator di daerah, dan sisanya 4% peserta memilih call center berbayar dan website/ operator seluler. pemanfaatan jasa layanan operator seluler 28% 48% 4% 16% 4% call centre bebas pulsa call centre berbayar kantor cabang/gerai didaerah website/ operator seluler SMS operator seluler Gambar 3. Pemanfaatan Jasa Layanan Operator Seluler Pelayanan Customer Service operator seluler dapat menunjukkan daya tanggap perusahaan dalam memberikan pelayanan pelanggan. Tanggapan peserta diskusi sebanyak 15 peserta menyatakan baik, 3 peserta sangat baik, tidak ada menyatakan cukup atau kurang. Berarti rata-rata pelayanan CS pada operator seluler (sambutan, penangganan dan penyelesaian masalah, cara mengakhiri layanan) sudah baik sesuai dengan standar layanan masingmasing. Assurance (Jaminan) Setiap pelanggan produk layanan apapun akan membutuhkan jaminan atas layanan atau produk yang mereka beli atau manfaatkan. Dari beberapa point yang dipilih peserta cukup dapat mewakili kebutuhan pelanggan akan jaminan pelayanan operator seluler. Peserta menyatakan operator seluler dalam memberikan informasi yang edukatif bagi pelanggan tentang fitur/produk yang ada Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

6 pada operator seluler adalah 55% peserta memilih baik, 39% peserta memilih cukup dan 6% peserta memilih kurang. Perlu adanya evaluasi operator dalam memberikan informasi yang tepat kepada pelanggan baik melalui media cetak, elektronik maupun secara langsung lewat CS. Sedangkan masalah kepercayaan pelanggan terhadap kemampuan operator seluler dalam memberikan pelayanan dan perbaikan layanan kedepan adalah 75% peserta memilih percaya, 19% memilih kurang percaya dan 6% memiilih tidak tahu. Evaluasi penyebab kurang percaya kemampuan operator dalam pelayanan apakah faktor internal perusahaan (sumber daya manusia, teknologi peralatan, jaringan, kepemilikan, dan sebagainya) atau faktor eksternal (regulasi/kebijakan pemerintah, UU, inflasi, dan sebagainya). Pola pembayaran dan ketepatan billing pulsa baik pelanggan prabayar dan pasca bayar operator dalam kemudahan layanan dan ketersediaan stok pulsa dipasaran menunjukkan jaminan operator terhadap kualitas layanan. Dapat dilihat bahwa 48% peserta lewat counter/retailer voucher elektrik, 24% peserta lewat retailer voucher fisik, 16% peserta lewat ATM, 8% peserta lewat kantor cabang layanan terdekat dan 4% peserta lewat M- Banking/internet. pola membayar pasca & prabayar 16% 4% 8% 24% 48% kantor cabang layanan terdekat counter/retailer voucher elektrik counter/retailer voucher fisik via ATM via M-banking / internet Gambar 4. Pola Membayar Pasca & Prabayar Masalah yang sering timbul pada penggunaan kartu seluler dan segera teratasi dapat dinilai sebagai berikut 49% peserta menyatakan sinyal/coverage area, 17% peserta menyatakan setting layanan dan 17% peserta menyatakan kartu perdana, 6% masalah migrasi kartu dan sisanya 11% peserta menyatakan lainnya (seperti komunikasi kartu halo sering putus, sms tunda infonya lambat). Untuk coverage area, setting layanan dan kartu perdana merupakan masalah terbesar yang harus diantispasi karena dapat mengakibatkan migrasi pelanggan ke layanan operator lain yang semakin kompetitif. Untuk waktu penyelesaian masalah sesuai dengan service level aggrement (SLA), sebesar 50% peserta diskusi menilai baik, 39% peserta menilai cukup dan 11% peserta menilai sangat baik. Dapat dianggap rata-rata waktu penyelesaian masalah dapat ditanggani dengan baik dan segera oleh operator seluler. Tangibility (Bukti Fisik) Lokasi kantor layanan operator merupakan bagian dimensi kualitas yang cukup berpengaruh dalam meningkatkan brand image operator seluler beserta kemudahan Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

7 akses bagi pelanggan dalam memperoleh pelayanan mulai dari pembayaran pascabayar, pusat informasi, penangganan masalah pelanggan. Sebesar 18 peserta diskusi memilih lokasi kantor layanan mudah ditemukan dengan lokasi strategis, tidak ada yang memilih sulit dijangkau atau belum tersedia di dalam kota. Penampilan kantor layanan baik dari sisi external maupun internal, cukup berpengaruh terhadap pelanggan maupun bukan pelanggan layanan operator seluler untuk mengenali ciri khas kantor layanan operator mereka, disamping menunjukkan eksistensi operator sendiri seluas coverage area operator seluler. Peserta diskusi memilih kategori baik sebanyak 12 peserta, 3 peserta memilih cukup baik dan 1 peserta memilih sangat baik, tidak ada memilih kurang. Secara garis besar tampilan kantor layanan operator memadai dan mudah dikenali oleh pelanggan mereka. Sedangkan untuk fasilitas pendukung pada kantor layanan dapat sebagai tangible service maupun intangible service seperti sistem tiket antrian, TV display, bahan bacaan, brosur, display produk HP, tempat duduk antrian, toilet, dan fasilitas lainnya dapat disimpulkan dari pilihan peserta diskusi dalam mendukung kelancaran pelayanan dan fasilitas yang memadai. Sebesar 13 peserta memilih cukup memadai dan mendukung, 5 peserta memilih sangat memadai dan mendukung, tidak ada peserta yang memilih kurang. Untuk penampilan petugas dan fasilitas operasional pada kantor layanan operator seluler seperti kualitas seragam, transportasi, kerapian, jumlah petugas, standar layanan dapat meningkatkan image perusahaan dalam kesiapan melayani pelanggan operator seluler secara optimal sesuai standar operating procedure. Sebesar 9 peserta memilih cukup memadai dan mendukung, 8 peserta memilih sangat memadai dan mendukung. Sehingga ratarata penampilan petugas dan fasilitas operasional operator seluler cukup memadai dan mendukung operasional layanan mereka. Emphaty Performance dari Human Resources terutama interpersonal skill pada perusahaan operator seluler sangat berpengaruh dalam peningkatan layanan mereka. Berbagai faktor dapat menyebabkan penilaian buruk layanan Customer Service terhadap pelanggan, misalkan faktor fatique, faktor psikologis, kondisi lingkungan kerja, tingkat keramaian pelanggan yang membutuhkan layanan dan persoalan lainnya. Sebesar 73% peserta menyatakan baik dalam memperoleh bantuan CS di kantor layanan operator mereka, 16% peserta menyatakan cukup, 11% peserta menyatakan sangat baik. Sedangkan cara penangganan petugas/cs terhadap masalah pelanggan dinilai 68% peserta baik, 16% peserta menilai sangat baik dan 16% peserta menilai cukup, tidak ada peserta yang memilih kurang. Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

8 prinsip perlakuan layanan pra/pasca bayar 11% 11% 78% ya kadang-kadang tidak Gambar 5. Prinsip Perlakuan Layanan pra/pasca bayar Dari grafik diatas terlihat bahwa prinsip perlakuan pelanggan baik jasa layanan operator prabayar maupun pascabayar tidak ada pembedaan sebesar 78% peserta setuju, dan 11% peserta masing-masing ada yang menyatakan kadang-kadang dibedakan dan tidak (benar -benar terjadi pembedaan perlakuan pelanggan). Andanya informasi yang edukatif terhadap pelanggan dapat mengurangi kekeliruan pemahaman tentang prinsip perlakuan layanan, misalkan anggota Simpati Zone akan lebih mudah pengurusan kartu Simcard daripada yang bukan anggota, pelanggan kartu Halo dalam satu keluarga/perusahaan akan mendapat prioritas tertentu dalam layanan Kualitas Layanan yang Diharapkan Pelanggan Operator Seluler (Ekspetasi) Pada bagian ini diharapkan peserta mengeksplorasi pendapat mereka terhadap kualitas layanan apa yang diharapkan pelanggan operator seluler tanpa dibatasi pertanyaan-pertanyaan sehingga dapat menggambarkan suara konsumen ( voice of customer) ataupun silent needs yang penting bagi perkembangan dan peningkatan kualitas layanan operator seluler. Dari sisi program atau fitur layanan yang diharapkan peserta diskusi meliputi info bonus langsung via sms (bo nus apa saja) selama ini hanya free sms/free call saja; murah (tanpa banyak syarat dan asli murah), lengkap (layanan/fitur -fiturnya) dan mudah; layanan sesuai kebutuhan pelanggan saja; mudah aksesnya; edukatif dan cepat; selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan selalu memberikan keterangan yang transparan; maju dalam perkembangan komunikasi dan dapat bersaing dengan operator lain; paket sms dan telepon murah untuk guru dan murid. Dari sisi layanan operator yang diharapkan/dikeluhkan peserta diskusi adalah masih banyak layanan yang overload; out voice call dan sms yang tertera di HP; perlu peran pemerintah sebagai regulator kualitas layanan; untuk call murah bisa pake web call dengan skype dan VoIP; untuk browsing dan bisa pake CDMA atau paket ngenet provider seperti blackbery; mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Sedangkan dari sisi harga layanan adalah sistem billing yang tepat; tarif lebih ringan dan tanpa syarat; kualitas layanan baik dan memenuhi kebutuhan namun lebih mahal dari harga/tarif pokok; tarif call dan sms di Indonesia masih mahal dibanding negara tetangga/lain. Peserta diskusi juga membahas harapan masalah teknis layanan seperti jangkauan luas dan kuat, murah, mudah dan tidak pernah trouble; sinyal fren diperbaiki sering hilang; HP Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

9 sudah dilengkapi perangkat seperti note book dan Wi-Fi; keterbukaan antar provider sehingga blocked call berkurang; kecepatan call dan sms lebih bagus; tambahkan tower BTS lagi supaya di daerah kabupaten kediri sinyal lebih bagus. KESIMPULAN Dari hasil analisa Focus Group Discussion tentang kualitas layanan operator seluler di Universitas Kadiri, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Informasi umum Peserta diskusi masih banyak menggunakan kartu seluler prabayar daripada pascabayar. Merupakan tantangan bagi penyedia layanan operator seluler untuk menarik potential customer menikmati layanan pasca bayar. Pemakaian kartu operator seluler peserta diskusi sebesar 40% didominasi oleh Telkomsel, kemudian urutan kedua 30% peserta memakai Indosat dan sisanya kartu lain. Alasan peserta diskusi memakai lebih dari satu kartu layanan operator adalah 57% peserta menyatakan efisiensi dan hemat pulsa serta tujuan khusus, 33% menyatakan alasan keperluan kerja atau kantor misal koneksi rekan kerja dalam satu kelompok untuk memudahkan komunikasi, dan 10% menyatakan alasan lain misalnya jangkauan luas dalam negeri maupun luar negeri, banyak bonus gratis dari layanan operator. Dari jenis layanan atau fitur dari layanan operator seluler yang paling banyak digunakan adalah 31% digunakan untuk sms, 30% digunakan untuk in/out voice call, 9% digunakan untuk nada sambung, 7% untuk GPRS dan transfer pulsa, 5% untuk MMS dan M-Banking, 2% untuk layanan conference call, SLI dan 3G. Dapat disimpulkan bahwa pelanggan masih lebih familiar dengan layanan SMS dan in/out voice call serta nada sambung pribadi. Sedangkan pemanfaatan layanan lainnya belum banyak konsumen operator seluler menggunakannya, hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan misalnya dalam efisiensi dan efektivitas biaya operasional peluncuran produk layanan operator ataupun meningkatkan pendapatan operator seluler dari layanan yang diberikan, kurangnya edukasi operator terhadap pelanggan dalam memanfaatkan layanan. 2. Reliability (kehandalan layanan) Dimensi kualitas layanan reliability menunjukkan tingkat kemampuan operator seluler dalam memberikan layanan optimal/memuaskan sesuai dengan standard operating procedure dalam periode tertentu dibawah kondisi yang direncanakan. Pemicu pelanggan tidak menggunakan layanan yang diberikan operator adalah 40% peserta diskusi memilih memang tidak membutuhkan layanan, 20% peserta menyatakan tarif pemakaian mahal, 20% peserta menyatakan aktivasi sulit dan memakan waktu lama (perlu dicermati apakah faktor teknis operasional, kemampuan CS atau service level aggrement yang terlalu panjang), 15% peserta memilih sulit mendapat informasi tentang layanan fitur (kemungkinan tidak tahu bagaimana mendapat layanan secara manual atau online atau CS yang kurang tentang pengetahuan produk dan perusahaan). Dan 5% peserta memilih tidak tahu manfaat penggunaannya. Kecepatan menanggani masalah (simcard terblokir, migrasi layanan, Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

10 setting fitur layanan, kartu hilang, dsb) berdasarkan grafik hasil kuisioner, operator seluler dinilai baik 47% peserta dan cukup 47% peserta sedangkan sisanya 6% peserta menyatakan kurang. Sebesar 58% peserta menilai baik dalam jangkauan coverage area operator seluler. 3. Responsiveness (daya tanggap) Dimensi kualitas yang dapat menunjukkan tingkat kemauan operator seluler untuk merespon keinginan atau kebutuhan akan bantuan dari pelanggan serta pelayanan yang tepat. Informasi yang up to date tentang layanan/fitur operator yang baru dapat menunjukkan daya tanggap operator dalam memberikan pelayanan pada pelanggannya terlihat bahwa hampir 90% peserta mendapatkan informasi walaupun kadang-kadang. Pelanggan dapat memilih jasa layanan apa yang mudah aksesnya dan pemanfaatannya sesuai kebutuhan masing-masing pelanggan. Sebanyak 48% peserta memilih call centre bebas pulsa, 28% peserta memilih melalui SMS operator seluler, 16% peserta memilih kantor cabang layanan operator di daerah, dan sisanya 4% peserta memilih call center berbayar dan website/ operator seluler. Rata-rata pelayanan CS pada operator seluler (sambutan, penangganan dan penyelesaian masalah, cara mengakhiri layanan) sudah baik sesuai dengan standar layanan masing-masing operator, 80% peserta menilai baik. 4. Assurance (jaminan layanan) Setiap pelanggan produk layanan apapun akan membutuhkan jaminan atas layanan atau produk yang mereka beli atau manfaatkan. Peserta menyatakan operator seluler dalam memberikan informasi yang edukatif bagi pelanggan tentang fitur/produk yang ada pada operator seluler adalah 55% peserta memilih baik, 39% peserta memilih cukup dan 6% peserta memilih kurang. Perlu adanya evaluasi operator dalam memberikan informasi yang tepat kepada pelanggan baik melalui media cetak, elektronik maupun secara langsung lewat CS. Masalah kepercayaan pelanggan terhadap kemampuan operator seluler dalam memberikan pelayanan dan perbaikan layanan kedepan adalah 75% peserta memilih percaya, 19% memilih kurang percaya dan 6% memiilih tidak tahu. Evaluasi penyebab kurang percaya kemampuan operator dalam pelayanan apakah faktor internal perusahaan (sumber daya manusia, teknologi peralatan, jaringan, kepemilikan, dan sebagainya) atau faktor eksternal (regulasi/kebijakan pemerintah, UU, inflasi, dan sebagainya). Pola pembayaran pascabayar maupun prabayar adalah 48% peserta lewat counter/retailer voucher elektrik, 24% peserta lewat retailer voucher fisik, 16% peserta lewat ATM, 8% peserta lewat kantor cabang layanan terdekat dan 4% peserta lewat M- Banking/internet. Menunjukkan prilaku konsumen dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan telekomunikasi dan jaminan ketersediaan/kemudahan stok pulsa di pasaran. Untuk coverage area, setting layanan dan kartu perdana merupakan masalah terbesar yang harus diantispasi karena dapat mengakibatkan migrasi pelanggan Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

11 ke layanan operator lain yang semakin kompetitif. Rata-rata waktu penyelesaian masalah dapat ditanggani dengan baik dan segera oleh operator seluler sesuai dengan SLA-nya karena 50% peserta menilai baik. 5. Tangibles (bukti Fisik) Lokasi kantor layanan operator merupakan bagian dimensi kualitas yang cukup berpengaruh dalam meningkatkan brand image operator seluler beserta kemudahan akses bagi pelanggan dalam memperoleh pelayanan mulai dari pembayaran pascabayar, pusat informasi, penangganan masalah pelanggan. Seluruh peserta menyatakan mudah ditemukan dengan lokasi strategis. Penampilan kantor layanan baik dari sisi external maupun internal, cukup berpengaruh terhadap pelanggan maupun bukan pelanggan layanan operator seluler untuk mengenali ciri khas kantor layanan operator mereka, disamping menunjukkan eksistensi operator sendiri seluas coverage area operator seluler sendiri. Hampir 70% peserta menilai baik. Sedangkan untuk fasilitas pendukung pada kantor layanan operator dapat sebagai tangible service maupun intangible service, hampir 70% menilai cukup mendukung dan memadai. Penampilan petugas dan fasilitas operasional pada kantor layanan operator seluler dinilai 80% peserta cukup mendukung dan memadai. 6. Emphaty Layanan Sebesar 73% peserta menyatakan baik dalam memperoleh bantuan CS di kantor layanan operator mereka, 16% peserta menyatakan cukup, 11% peserta menyatakan sangat baik. Cara penangganan petugas/cs terhadap masalah pelanggan dinilai 68% peserta baik, 16% peserta menilai sangat baik dan 16% peserta menilai cukup, tidak ada peserta yang memilih kurang. Prinsip perlakuan pelanggan baik jasa layanan operator prabayar maupun pascabayar tidak ada pembedaan sebesar 78% peserta setuju, dan 11% peserta ada yang menyatakan kadang-kadang dibedakan dan 11% peserta menyatakan tidak (benar -benar terjadi pembedaan perlakuan pelanggan). Andanya informasi yang edukatif terhadap pelanggan dapat mengurangi kekeliruan pemahaman tentang prinsip perlakuan layanan, misalkan anggota Simpati Zone akan lebih mudah pengurusan kartu Simcard daripada yang bukan anggota, pelanggan kartu Halo dalam satu keluarga/perusahaan akan mendapat prioritas tertentu dalam layanan. 7. Voice of customer (saran dan harapan pelanggan) Suara pelanggan ( voice of customer) dari berbagai sisi mulai program layanan, harga layanan, teknis layanan yang perlu diperhatikan sebagai pemicu ( trigger) dalam peningkatan kualitas layanan operator selular sesuai dengan kapasitas dan kemampuan optimal operator dalam menjaga customer loyalty & brand image perusahaan. Pembelajaran pada masyarakat pengguna teknologi komunikasi dan informasi dalam memilih pelayanan operator yang sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk isu standarisasi layanan operator ( billing performance, endpoint service availability, general customer complaint handling, operator speed of answer, Short Message Service Performance). Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

12 DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, Vincent Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Haflan, Yulius Mengukur Kualitas Layanan Operator Seluler. Jurnalisme Publik. Lupiyoadi, Rambat. A. Hamdany Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. Purwadi, Budi Riset Pemasaran Implementasi dalam Bauran Pemasaran. Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Pitoyo, Arif Standar Kualitas Layanan Seluler Mulai Diatur. Bisnis Indonesia. Yusuf Iskandar, Basuki. Desember, Perkembangan Telekomunikasi Indonesia, Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi. /S_DirjenPosTel_BasukiYusufIskand ar.pdf. Jurnal Berkala Universitas Kadiri, Edisi Oktober 2010 Januari

13

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap lingkunagan baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil analisis pengolahan data yang telah dilakukan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Faktor-faktor yang menjadi petimbangan pelanggan untuk menggunakan dan memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Seiring berkembangnya era globalisasi di Indonesia, banyak muncul industri-industri serta perusahaan baru, salah satu bidang tersebut adalah industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang semakin ketat, semua operator seluler dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Perubahanperubahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di abad ke 21 sekarang ini telah terjadi perubahan besar umat manusia di berbagai bidang kehidupan. Mobilitas masyarakat di berbagai lapisan usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah mendorong mobilitas masyarakat dan individu menjadi semakin dinamis. Teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

Tarif Dasar Mentari Baru MENTARI "CARI LOKASI KELUARGA"

Tarif Dasar Mentari Baru MENTARI CARI LOKASI KELUARGA Tarif Dasar Mentari Baru MENTARI "CARI LOKASI KELUARGA" Paket Hebat Keluarga CUMA Rp 500, nikmati: Tambahan masa aktif kartu menjadi 30 hari jika masa aktif pelanggan kurang dari 30 hari Cocok untuk pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh perusahaan milik negara mulai tahun 1961. Pengembangan dan modernisasi atas infrastruktur telekomunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dalam upaya untuk meningkatkan target penjualan, maka berdasarkan dari hasil analisis dan usulan perbaikan kerja dapat disimpulkan bahwa: 1) Berdasarkan hasil pengolahan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat penting, apalagi dalam hal usaha komunikasi sangat dibutuhkan. Banyak alat komunikasi pada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses validasi data.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses validasi data. 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, percobaan dilakukan pada dua sisi, yaitu sisi operator dan sisi pengguna. Pada percobaan sisi operator menggunakan data training dari 18 produk operator dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia dengan berbagai media penyampaiannya. Jasa telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini telepon seluler sebagai alat komunikasi modern dan manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini telepon seluler sebagai alat komunikasi modern dan manfaatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini telepon seluler sebagai alat komunikasi modern dan manfaatnya semakin dirasakan oleh konsumen. Komunikasi antar individu menjadi mudah dan cepat. Tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL. viii DAFTAR GRAFIK.. xii DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi di negara ini, banyak muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku dan sikap konsumen dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular terdepan di Indonesia yang menyediakan beragam layanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 119 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap penggunaan kartu prabayar XL bebas dan Telkomsel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi adalah salah satu industri bisnis yang paling kompetitif dan berkembang pesat saat ini. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia ekonomi dan bisnis, dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat. Segala kebutuhan kehidupan manusia dapat dipermudah pengadaannya, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya operator-operator seluler yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya operator-operator seluler yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jasa telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya operator-operator seluler yang bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang pesat kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mendorong

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Layanan jasa oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik adalah satu hal yang vital bagi kelangsungan hidup perusahaan, pelanggan selalu menuntut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bidang pemasaran produk untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi kini semakin ketat. Ketatnya persaingan tersebut ditambah pula dengan semakin kritisnya

Lebih terperinci

FAQ Mandiri SMS. Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan

FAQ Mandiri SMS. Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan FAQ Mandiri SMS Layanan Mandiri SMS Apa itu layanan Mandiri SMS? Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan menggunakan sarana ponsel/hp. Apa saja syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi selular merupakan salah satu sarana komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi secara cepat dan kapan saja. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan penyedia jasa provider dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan penyedia jasa provider dengan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi di Indonesia pada saat ini menyebabkan kemajuan hampir di segala bidang, termasuk bidang telekomunikasi. Salah satu hasil dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Semula komunikasi masyarakat hanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin banyak dan beragamnya produk - produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, salah satu industri yang menarik untuk digali mengenai loyalitas pelanggannya adalah industri telekomunikasi seluler. Industri yang mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya tertarik terhadap produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya tertarik terhadap produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi pemasaran merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan informasi kepada para pelanggan dan pada akhirnya tertarik terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi seluler saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang utama bagi masyarakat Indonesia, khususnya telekomunikasi seluler berbasis Global System for Mobile

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG Suatu perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba yang optimal, dengan adanya laba yang diperoleh tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning Kartu Prabayar Fren yang Ddipilih Oleh Mobile-8 Target pasar yang saat ini ditetapkan oleh Mobile-8 adalah pengguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari manusia melakukan komunikasi, baik untuk bisnis ataupun non bisnis. Kebutuhan akan alat komunikasi yang meningkat tidak lepas dari perkembangan teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang awalnya hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hutchison Telecom International ialah salah satu perusahaan layanan telekomunikasi terbesar di dunia, yang memiliki visi untuk memberikan layanan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompetitifnya persaingan dunia usaha dewasa ini, perusahaan banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya dibidang telekomunikasi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii ABSTRAK Layanan telekomunikasi teknologi CDMA 2000-1X adalah teknologi terbaru di dunia telekomunikasi. PT Telkom adalah pionir operator CDMA di Bandung dengan produk Telkom Flexi. Sejak diluncurkan Oktober

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dan arus globalisasi yang cepat, menunjukkan bahwa tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat melakukan segala hal secara instan. Salah satu contoh adalah dalam dunia komunikasi surat menyurat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat menyebabkan pesatnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking Internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Divisi Wireless Broadband Sebelum bernama Divisi Wireless Broadband, divisi ini bernama Divisi Telkom Flexi yang memanfaatkan CDMA sebagai bisnis telekomunikasinya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Indosat Tbk. adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Indosat Tbk. adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indosat Tbk. adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi saat ini memegang peranan penting pada setiap lini kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang melakukan pembangunan perekonomian, serta Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan lingkungan bisnis yang baru yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin hari semakin pesat. Kenyataan ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari dimana penggunaan telepon selular semakin meningkat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Arus modernisasi dan globalisasi tidak hanya melanda negara-negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang. Modernisasi dan globalisasi ini berdampak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI Diajukan Oleh : SITI ASIYATUL MUTSIIROH 0912010157 / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan globalisasi di bidang teknologi informasi sehingga informasi dapat diketahui secara cepat. Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami kemajuan yang pesat dan dapat memberikan dampak yang baik khusunya di dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang serba modern ini perkembangan teknologi semakin maju dengan cepat hal ini memberikan angin segar bagi perusahaan dalam usaha pengembangan produknya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Komunikasi adalah alat bagi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi bisa

Lebih terperinci

kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh PT. Telkom Pekalongan, dapat

kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh PT. Telkom Pekalongan, dapat 102 BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan terhadap kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh PT. Telkom Pekalongan, dapat disimpulkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang di berbagai kalangan. masyarakat menganggap layanan selullar semakin menjadi sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang di berbagai kalangan. masyarakat menganggap layanan selullar semakin menjadi sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang di berbagai kalangan masyarakat menganggap layanan selullar semakin menjadi sarana komunikasi utama bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga mengharuskan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, telekomunikasi memegang peranan penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk memenangkan persaingan. Salah satu keunggulan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk memenangkan persaingan. Salah satu keunggulan dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan dalam bisnis telepon seluler sangat ketat, sehingga setiap perusahaan atau operator yang mengeluarkan berbagai kartu seluler tersebut saling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Laporan Postel Sem.I/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Laporan Postel Sem.I/2014 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan telekomunikasi di Indonesia telah memasuki babak baru dengan semakin berkembang pesatnya industry teknologi informasi. Jangkauan telepon seluler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini.

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan yang sangat signifikan telah terjadi dalam perjalanan industri telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh

Lebih terperinci