Analisis Pembentukan Harga Pasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Pembentukan Harga Pasar"

Transkripsi

1

2

3

4 Analisis Pembentukan Harga Pasar Oleh : Saludin Muis Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. : info@grahailmu.co.id Muis, Saludin Analisis Pembentukan Harga Pasar/Saludin Muis - Edisi Pertama Yogyakarta; Graha Ilmu, 2008 xii hlm, Jil. : 23 cm. ISBN : Ekonomi I. Judul

5 KATA A PENGANTAR AR Buku ini menyajikan penjelasan pembentukan dan perubahan harga dari sudut pandang teori mikro dan makro ekonomi. Penjelasan bersifat ringkas dan hanya berisikan materimateri pokok. Aspek manajemen dan operasional yang lebih menekankan kepada SDM hanya ditampilkan sebagai salah satu variabel dalam analisis mikro ekonomi, agar penjelasan pokok tetap fokus pada pandangan teori mikro dan makro ekonomi. Penulis menyadari bahwa penjelasan yang bersifat garis besar yang disajikan dalam buku ini, tentu tidak terlepas dari kekurangan. Karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan. Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat menghargai setiap saran atau kritik untuk perbaikan. Akhirnya tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada PT. Shirasuna Asia Permai Electronics (produser TV dan Monitor, Tangerang) yang banyak membantu dari segi fasilitas, dan Ibu Cicih (ko pengarang) dari Universitas Borobudur yang mengedit dan melakukan berbagai koreksi yang sangat berarti.

6 Kepada Albert Ray J, Alexander Rex J, Ibu Rajani Tjandra dan Ibu Salmah yang mendorong terwujudnya penulis buku ini. Dan buku ini secara khusus dipersembahkan kepada Prof. Dr. H. Sudarsono, Msc yang telah meluangkan waktu dan tenaga membimbing penulis ketika mengikuti pendidikan tingkat doktoral pada Fakultas Ekonomi Pascasarjana Universitas Borobudur. Jakarta. Dr. Saludin, M.Kom. Jakarta, Jan 2008 vi ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

7 DAFT AFTAR AR ISI KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii PENDAHULUAN 1 BAB 1 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) dari Sudut Pandang Mikro Ekonomi Analisis Mikro Ekonomi Pengantar Analisis Permintaan dan Penawaran Teori Produksi Biaya Produksi Bentuk Pasar 29 BAB 2 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (2) Dari Sudut Pandang Makro Ekonomi Analisis Makro Ekonomi Pengantar Analisis Model Perubahan Harga dan Suku Bunga Permintaan Agregat (Kurva AD) Penawaran Agregat (Kurva AS) 67 Daftar Isi vii

8 Keseimbangan Kurva AS ñ AD Kurva Philips dan Penawaran Agregat Kebijakan Moneter dan Fiskal Pendekatan Inflasi Sumber Inflasi dan Dampaknya Solusi Inflasi 99 DAFTAR PUSTAKA 105 viii ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

9 DAFT AFTAR AR GAMBAR AR Gambar 1.1. Kurva Permintaan 6 Gambar 1.2. Perubahan Sepanjang Kurva Permintaan 7 Gambar 1.3. Pergeseran Kurva Permintaan 7 Gambar 1.4. Kurva Penawaran 8 Gambar 1.5. Perubahan Sepanjang Kurva Penawaran 9 Gambar 1.6. Pergeseran Kurva Penawaran 10 Gambar 1.7. Kurva Permintaan dan Penawaran 11 Gambar 1.8. Perubahan Titik Keseimbangan 11 Gambar 1.9a. Perubahan Keseimbangan. P Lebih Tinggi Q Lebih Rendah 12 Gambar 1.9b. Perubahan Keseimbangan. P Lebih Tinggi Q Lebih Rendah 12 Gambar 1.10a. Perubahan Keseimbangan. P dan Q Lebih Tinggi 13 Gambar 1.10b. Perubahan Keseimbangan. P dan Q Lebih Tinggi 13 Gambar 1.11a. Perubahan Keseimbangan. P dan Q Lebih Rendah 14 Gambar 1.11b. Perubahan Keseimbangan. P dan Q Lebih Rendah 14 Gambar 1.12a. Perubahan Keseimbangan. P Lebih Rendah dan Q Lebih Tinggi 15 Daftar Gambar ix

10 Gambar 1.12b. Perubahan Keseimbangan. P Lebih Rendah dan Q Lebih Rendah 15 Gambar Surplus Konsumen dan Surplus Produsen 16 Gambar Kebijakan Harga Terendah 17 Gambar Kebijakan Harga Tertinggi 17 Gambar Kurva Isoquant 19 Gambar The Law of Diminishing Marginal Return 20 Gambar Kurva Isocost 23 Gambar Kurva Jalur Ekspansi 24 Gambar Kurva Produksi dan Kurva Biaya 26 Gambar Kurva Biaya Jangka Panjang 28 Gambar LAC dan Skala Ekonomi 29 Gambar Kurva Permintaan Pasar Persaingan Sempurna 31 Gambar Kurva AR, MR, dan TR Untuk Pasar Persaingan Sempurna 32 Gambar Pemaksilan Keuntungan Untuk Jangka Pendek 33 Gambar Kurva MR, MC, ATC dan AVC 33 Gambar Kurva Keuntungan Diatas Normal 34 Gambar Kurva Keuntungan Normal 35 Gambar Perusahan Rugi Dan Masih Bisa Tutup AVC 36 Gambar Perusahan Rugi Dan Membubarkan Diri 36 Gambar Kurva Keseimangan Perusahaan 37 Gambar 1.32a. Dampak Kenaikan Permintaan 38 Gambar 1.32b. Dampak Penurunan Permintaan 39 Gambar Kurva AC Industri Dengan Biaya Tetap 40 Gambar Kurva AC Industri Dengan Biaya Meningkat 40 Gambar Pengaruh Beban Pajak Pada Titik Keseimbangan 42 x ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

11 Gambar Kurva Permintaan Perusahaan Monopolis 43 Gambar Kurva Keuntungan Maksimum Monopolis 44 Gambar Monopolis Dengan Keuntungan Diatas Normal 45 Gambar Monopolis Mengalami Kerugian 46 Gambar Monopolis Tidak Memperoleh Keuntungan Kerugian 46 Gambar Kurva Penawaran Perusahaan Monopolis 47 Gambar Efisiensi Perusahaan Monopolis 49 Gambar Keseimbangan Perusahaan Monopolis Jangka Panjang 50 Gambar Pengaruh Campur Tangan Pemerintah Terhadap Monopolis 52 Gambar Pengaruh Pajak Lumpsum Terhadap Monopolis 54 Gambar Pengaruh Pajak Khusus Terhadap Monpolis 55 Gambar Keseimbangan Jangka Pendek Perusahaan Monopolistik 57 Gambar Keseimbangan Jangka Panjang Perusahaan Monopolistik 48 Gambar 2.1. Keseimbangan Kurva IS-LM dan AD 62 Gambar 2.2. Pengaruh Kurva LM Terhadap Kemiringan Kurva AD 63 Gambar 2.3. Pengaruh Kurva IS Terhadap Kemiringan Kurva AD 65 Gambar 2.4. Perubahan Kurva AD Akibat Kenaikan Pembelanjaan Agregat, IS Berubah 66 Gambar 2.5. Perubahan Kurva AD Akibat Kenaikan Pembelanjaan Agregar, LM Berubah 67 Daftar Gambar xi

12 Gambar 2.6. Kurva Penawaran Agreget Versi Klasik 68 Gambar 2.7. Kurva Penawaran Agregat Versi Keynesian 68 Gambar 2.8. Kurva Penawaran Agregat Versi Keynesian Baru 69 Gambar 2.9. Kurva Penawaran Agregat Versi Klasik Baru 70 Gambar Kurva AD Klasik 71 Gambar Penentuan Kurva AS Klasik 72 Gambar Keseimbangan Kurva AS-AD: Golongan Klasik 73 Gambar Akibat Perubahan Kurva AD 76 Gambar Akibat Perubahan Kurva AS 76 Gambar Keseimbangan Kurva AS-AD: Keynes 77 Gambar Kurva Philips 78 Gambar Pembentukan Kurva AS Berdasarkan Kurva Philips 79 Gambar Upah dan Permintaan Tenaga Kerja: Kaum Monetaris 80 Gambar Kurva Penawaran Agregat: Kaum Ekspektasi Rasional 82 Gambar Kurva Penawaran Agregat: Golongan Keynes Baru 84 Gambar Kurva IS-LM: Pandangan Kerynesian dan Golongan Monetaris 85 Gambar Pembentukan Kurva AD Akibat Penawaran Uang Riil 86 Gambar Pembentukan Kurva AS Akibat Peningkatan Penawaran Uang 87 Gambar Efektivitas Kebijakan Moneter 88 Gambar Keseimbangan Jangka Pendek dan Panjang Untuk Kebijakan Moneter 89 Gambar Efektivtas Kebijakan Fiskal 91 xii ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

13 Gambar Keseimbangan Umum Kurva AD-AS 93 Gambar Cost Push Inflation 94 Gambar Demand Pull Inflation 94 Gambar Penawaran Uang Primer 100 Gambar Jumlah Uang Beredar dan Inflasi 101 Gambar Kebijakan Anggaran Defisit Dengan Jual Obligasi 102 Gambar Kebijakan Anggaran Defisit Dengan Cetak Uang Baru 103 Daftar Gambar xiii

14 xiv ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

15 PENDAHUL AHULUAN AN Buku ini menyajikan uraian singkat berupa pokok-pokok pembahasan yang berkaitan dengan pembentukan harga pasar untuk barang dan jasa. Tinjauan didasari pada pandangan umum teori ekonomi mikro dan makro. Baik teori ekonomi mikro maupun makro, titik pijaknya masih pada analisis kurva penawaran dan permintaan sebagai dasar pembentukan harga barang dan jasa. Sedangkan unsur lain yang bersifat aspek internal perusahaan maupun aspek kebijakan pemerintah ataupun kondisi pasar, dipandang sebagai kekuatan yang berpengaruh pada sisi penawaran dan permintaan. Pada bagian pertama dibahas analisis dari sudut pandang mikro ekonomi, yang menekankan peran kurva penawaran dan permintaan di mana titik keseimbangan menggambaran harga dan jumlah barang atau jasa yang diperjual-belikan antara konsumen dan produsen, kemudian aspek lain yang berpengaruh pada pergeseran kurva penawaran dan permintaan maupun titik keseimbangan, misalnya fungsi produksi dan aspek kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan harga dan perpajakan. Di samping bentuk bentuk pasar yang secara langsung berpengaruh besar pada penentuan harga. Pada bagian kedua dibahas analisis dari sudut pandang makro ekonomi, yang menekankan aspek peran pemerintah dalam mempengaruhi kurva penawaran dan permintaan melalui kebijakan makro ekonomi, yaitu kebijakan moneter dan fiskal Daftar Gambar xv

16 (pada dasarnya pemerintah juga dapat menggunakan instrumen perangkat peraturan untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian). Dengan kebijakan tersebut pemerintah mampu mempengaruhi tingkat uang yang beredar, tingkat inflasi dan pengangguran, tingkat suku bunga, tingkat investasi, dan aspek makro ekonomi lainnya sehingga secara langsung akan mempengaruhi kurva penawaran agregat dan permintaan agregat, di mana titik keseimbangan kedua kurva tersebut mencerminkan tingkat harga secara agregat dan keseluruhan produk nasional atau pendapatan nasional. Secara garis besar, isi buku ini terdiri dari 2 bab utama, yaitu: ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) merupakan pembahasan dari sudut pandang mikro ekonomi, yang terdiri dari sub-bab: Analisis mikro ekonomi, Analisis permintaan dan penawaran, Teori produksi, Biaya produksi, Bentuk pasar; dan ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (2) merupakan pembahasan dari sudut pandang makro ekonomi, yang terdiri dari sub-bab: Analisis model perubahan harga dan suku bunga, Permintaan agregat (Kurva AD), Penawaran agregat (Kurva AS), Keseimbangan kurva AS ñ AD, Kurva Philips dan penawaran agregat, Kebijakan moneter dan fiskal, dan Pendekatan inflasi. xvi ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

17 1 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) I. Dari Sudut Pandang Mikro Ekonomi ---Semua masalah menjadi kecil bila terabaikan 1.1. Analisis Mikro Ekonomi Pengantar Teori mikro ekonomi secara umum membahas masalah pokok aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan kelangkahan, yang timbul sebagai akibat dari ketidak-seimbangan antara kebutuhan dan faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Kebutuhan masyarakat secara kuantitas tidak terbatas jumlahnya, sebaliknya faktor-faktor produksi yang tersedia untuk dipergunakan memproduksi barang dan jasa terbatas baik secara jumlah maupun dari segi kualitas. Masalah pokok tersebut menyangkut:

18 1. Barang dan jasa apa yang akan diproduksi (berkaitan dengan keterbatasan faktor-faktor produksi) 2. Dengan cara apa barang dan jasa diproduksi (berkaitan dengan pelaku/produsen, faktor-faktor produksi dan teknologi) 3. Kepada siapa barang dan jasa (berkaitan dengan distribusi). Barang diartikan sebagai benda yang dapat dilihat dan diraba, dan sesuatu yang yang tidak dapat dilihat dan diraba, sedangkan jasa diartikan sebagai bentuk pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi pada dasarnya analisis ekonomi hendak menjawab permasalahan pokok ìbagaimana caranya menggunakan sumber daya agar dicapai kemakmuran dan kepuasan optimalî, dan ini berarti berkaitan pula dengan masalah harga barang atau jasa yang dihasilkan. Karena itu aktivitas ekonomi memerlukan unsur: 1. Kebutuhan manusia: secara umum kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan, dengan ciri-ciri tidak terbatas dan beraneka ragam. 2. Sumber daya: yang dimaksud adalah sumber-sumber yang dapat menghasilkan barang dan jasa yang mampu untuk memenuhi kebutuhan. Sumber daya secara garis besar, antara lain: Tanah dan sumber alam, Tenaga kerja (tenaga kerja kasar, tenaga kerja trampil, tenaga kerja terdidik), Modal dan keahlian kewirausahaan. 3. Cara produksi: menyangkut kuantitas, cara-cara produksi dan biaya minimal Analisis Permintaan dan Penawaran Teori permintaan dan penawaran menyajikan konsep pembentukan harga dan kuantitas barang atau jasa yang berlaku di pasar sebagai akibat interaksi antara pembeli dan penjual yang menentukan harga keseimbangan atau disebut harga pasar dan kuantitas yang diperjual-belikan. Pada sisi analisis permintaan, menggunakan asumsi bahwa permintaan suatu komoditas 2 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

19 ditentukan oleh harga, sedangkan fakor lain dianggap tidak berubah atau ceteris paribus. Dengan asumsi tersebut, hipotesis yang diajukan adalah semakin rendah harga semakin banyak jumlah komoditas yang diminta, dan sebaliknya. Dengan demikian analisis permintaan dan penawaran merupakan alat untuk memahami: 1. Pengaruh variabel-variabel ekonomi terhadap harga dan kuantitas suatu komoditas. 2. Interaksi antara pembeli dan penjual dalam pembentukan harga dan kuantitas suatu komoditas di pasar. 3. Perilaku produsen dan konsumen dalam proses transaksi 4. Pengaruh intervensi pemerintah terhadap aktivitas pasar (misal: pajak dan kebijakan harga). Pasar yang dimaksud adalah pasar komoditas, yaitu interaksi antara pembeli dan penjual terhadap suatu komoditas baik dari segi harga maupun kuantitas yang akan diperjualbelikan. Faktor pasar diartikan sebagai interaksi antara pengusaha dengan pemilik faktor-faktor produksi dalam menentukan harga dan kuantitas faktor-faktor produksi yang akan diperjual-belikan. Luas pasar merupakan gambaran batas-batas geografis di mana suatu komoditas dapat dimasukkan ke dalamnya, sedangkan industri dalam hal ini diartikan terdiri dari perusahaan perusahaan yang menghasilkan komoditas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Konsumen dalam hal ini sebagai pelaku permintaan atas suatu komoditas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: 1. Harga komoditas yang hendak dibeli dan komoditas lain yang terkait (P). 2. Pendapatan rata-rata rumah tangga yang dapat dibelanjakan (Y) 3. Keragaman distribusi pendapatan masyarakat. 4. Cita rasa dari masyarakat (T s ) 5. Jumlah penduduk 6. Persepsi terhadap keadaan mendatang. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 3

20 Secara matematis fungsi permintaan ditulis sebagai: Q D = f (P,Y, T s, dan lain-lain) Kurva permintaan D menggambarkan hubungan antara kuantitas (Q D ) dan berbagai tingkat harga (P) tertentu dari komoditas yang bersedia dibayar oleh konsumen. Dalam hal ini kurva permintaan merupakan penjumlahan dari permintaan individu-individu terhadap komoditas tersebut untuk berbagai tingkat harga. P P 1 D P 2 Q 1 Q 2 Q Gambar 1.1. Kurva Permintaan Pada kurva permintaan dapat dianalisa berbagai kemungkinan perubahan yang menyebabnkan perubahan terhadap kuantitas permintaan maupun tingkat harga sebagai berikut: 1. Perubahan sepanjang kurva permintaan: Perubahan ini disebabkan oleh salah satu variabel, yaitu perubahan harga komoditas yang menyebakan pergeseran kuantitas yang diminta atau perubahan permintaan konsumen (kuantitas) yang menyebabkan pergeseran harga komoditas. Pada dasarnya pengaruh variabel harga lebih dominan dari pada perubahan kuantitas permintaan (sesuai asumsi di atas bahwa variabel lain dianggap ceteris paribus Q D = f (P). Mengikuti kurva permintaan yang memiliki kemiringan negatif maka hubungan antara tingkat harga dan kuantitas berlawanan. Dengan kata lain bila pembeli dapat memperoleh 4 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

21 komoditas dengan harga yang lebih rendah maka kecenderungan kuantitas permintaan pembeli akan meningkat dan sebaliknya. P P 1 D P 2 Q 1 Q 2 Q Gambar 1.2. Perubahan Sepanjang Kurva Permintaan 2. Pergeseran kurva permintaan: Perubahan ini disebabkan oleh pengaruh faktor faktor selain harga komoditas tersebut. Pergeseran kurva permintaan menyebabkan perubahan satu variabel tidak diikuti oleh variabel lain karena hubungan terjadi antar faktor. Misalnya, pergeseran kurva ke kanan akan menaikan kuantitas permintaan (Q î ) atas komoditas D tanpa harus diikuti penurunan tingkat harga, sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke kiri akan menurunkan kuantitas permintaan (Q í ) atas komoditas tanpa harus D diikuti kenaikan tingkat harga. P P 1 D D D P 2 Q 1 Q 2 Q Gambar 1.3. Pergeseran Kurva Permintaan ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 5

22 Kurva permintaan menggambarkan keinginan konsumen atas suatu komoditas pada berbagai tingkat harga. Transaksi jual beli terjadi bila produsen (penjual) memproduksi komoditas yang dimaksud. Sama halnya konsumen dengan kurva permintaan, produsen menawarkan komoditas juga berdasarkan kurva penawaran yang menggambarkan jumlah komoditas yang akan ditawarkan kepada pasar untuk berbagai tingkat harga. P P 2 S P 1 Q 1 Q 2 Q Gambar 1.4. Kurva Penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran komoditas pada berbagai tingkat harga, antara lain: 1. Harga komoditas (P) 2. Harga komoditas lain yang berkaitan. 3. Biaya-biaya produksi termasuk tingkat teknologi 4. Tujuan perusahaan 5. Musim 6. dan lain lain Secara matematis bila penawaran diasumsikan hanya tergantung kepada variabel harga, variabel lain dianggap ceteris paribus, maka: Q S = f (P) Kurva penawaran bertolak belakang dari kurva permintaan. Bila kurva permintaan memiliki kemiringan negatif maka kurva penawaran justru memiliki kemiringan positif, artinya semakin 6 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

23 tinggi harga komoditas yang dapat diperoleh, semakin banyak kuantitas yang hendak ditawarkan penjual. Sama halnya kurva permintaan, pada kurva penawaran juga dapat dianalisa berbagai kemungkinan perubahan yang menyebabkan perubahan terhadap kuantitas penawaran maupun tingkat harga sebagai berikut: 1. Perubahan sepanjang kurva penawaran: Perubahan ini disebabkan oleh salah satu variabel, yaitu perubahan harga komoditas di pasar yang menyebakan pergeseran kuantitas yang ditawarkan penjual (produsen). Walaupun fungsi penawaran diasumsikan hanya mengandung variabel harga dan variabel lain dianggap ceteris paribus (Q S = f (P). Namun kuantitas yang ditawarkan penjual dalam hal ini lebih fleksibel dibandingkan dengan kurva permintaan, karena dari segi penjual selama harga P masih memberikan keuntungan maka kuantitas yang ditawarkan akan cenderung meningkat Mengikuti kurva penawaran yang memiliki kemiringan positif maka hubungan antara tingkat harga dan kuantitas yang ditawarkan searah. Dengan kata lain bila pembeli bersedia menaikan harga komoditas maka kecenderungan penjual akan meningkat kuantitas penawaran. P P 2 S P 1 Q 1 Q 2 Q Gambar 1.5. Perubahan Sepanjang Kurva Penawaran ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 7

24 2. Pergeseran kurva penawaran: Perubahan ini disebabkan oleh pengaruh faktor faktor selain harga komoditas tersebut. Pergeseran kurva penawaran menyebabkan perubahan satu variabel tidak diikuti oleh variabel lain karena hubungan terjadi antar faktor. Misalnya, pergeseran kurva ke kanan akan menaikan kuantitas penawaran (Q î ) atas komoditas S tanpa harus diikuti kenaikan tingkat harga yang diharapkan, sebaliknya pergeseran kurva penawaran ke kiri akan menurunkan kuantitas permintaan (Q í ) atas S komoditas tanpa harus diikuti penurunan tingkat harga. P P 2 S S S P 1 Q s Q s Q Gambar 1.6. Pergeseran Kurva Penawaran Pertemuan kurva permintaan yang mewakili keinginan membeli konsumen atas suatu komoditas dan kurva penawaran yang mewakili keinginan menjual produsen atas suatu komoditas akan menentukan harga pasar dan kuantitas komoditas terkaitan. Dengan kata lain harga pasar merupakan titik keseimbangan dimana penjual dan pembeli sepakat untuk melakukan transaksi atas komoditas tersebut pada kuantitas tertentu. Adapun asumsi yang dipergunakan adalah pasar berbentuk persaingan sempurna dan informasi bersifat simetris, yang ditandai sifat-sifat sebagai berikut: 1. Komoditas yang dimaksud haruslah homogen 2. Baik penjual dan pembeli, secara perorangan tidak dapat menentukan atau mempengaruhi harga 8 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

25 3. Tidak ada unsur luar yang dapat memaksa mekanisme pasar (komoditas, harga, penawaran dan permintaan). Dengan kata lain prinsip ekonomi diterapkan secara benar. P D S P 0 Q 0 Q Gambar 1.7. Kurva Permintaan dan Penawaran Berdasarkan pergeseran kurva permintaan gambar 1.2 dan 1.3, serta pergeseran kurva penawaran pada gambar 1.5 dan 1.6. Titik keseimbangan baru dapat menempati salah satu dari empat kemungkinan sebagai berikut: P D Kelebihan Penawaran S P Kelebihan Permintaan Q 0 Q Gambar 1.8. Perubahan Titik Keseimbangan 1. Titik P baru lebih tinggi dan titik Q baru lebih rendah Bila penawaran turun dan permintaan naik, di mana penurunan penawaran lebih besar dari pada kenaikam permintaan. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 9

26 P E S P 2 S P 1 E D D Q 2 Q 1 Q Gambar 1.9.a. Perubahan Keseimbangan P Lebih Tinggi Q Lebih Rendah Bila penawaran dan permintaan turun, di mana penurunan penawaran lebih besar dari pada penurunan permintaan. P E S P 2 P 1 D E D S Q 2 Q 1 Q Gambar 1.9.b. Perubahan Keseimbangan P Lebih Tinggi Q Lebih Rendah 2. Titik P dan Q baru berada pada posisi lebih tinggi Bila penawaran turun dan permintaan naik, di mana penurunan penawaran lebih kecil dari kenaikan permintaan. 10 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

27 P P 2 D D E S S P 1 E Q 1 Q 2 Q Gambar 1.10.a. Perubahan Keseimbangan P dan Q Lebih Tinggi Bila penawaran dan permintaan naik, di mana kenaikan penawaan lebih kecil dari kenaikan permintaan. P P 2 P 1 D E D E S S Q 1 Q 2 Q Gambar 1.10.b. Perubahan Keseimbangan P dan Q Lebih Tinggi 3. Titik P dan Q baru berada pada posisi lebih rendah Bila penawaran naik dan permintaan turun, di mana kenaikan penawaran lebih kecil dari penurunan permintaan. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 11

28 P P 1 D D E S S P 2 E Q 2 Q 1 Q Gambar 1.11.a. Perubahan Keseimbangan P dan Q Lebih Rendah Bila penawaran dan permintaan turun, di mana penurunan penawaran lebih kecil dari penurunan permintaan. P P 1 P 2 D E D S S E Q 2 Q 1 Q Gambar 1.11.b. Perubahan Keseimbangan P dan Q Lebih Rendah 4. Titik P baru lebih rendah dan titik Q baru lebih tinggi Bila penawaran dan permintaan naik, di mana kenaikan penawaran lebih besar dari kenaikan permintaan 12 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

29 P P 1 D D E S E S P 2 Q 1 Q 2 Q Gambar 1.12.a. Perubahan Keseimbangan, P Lebih Rendah dan Q Lebih Tinggi Bila penawaran dan permintaan turun, di mana penurunan penawaran lebih besar dari penurunan permintaan. P D D E S P 1 S E P 2 Q 1 Q 2 Q Gambar 1.12.b. Perubahan Keseimbangan, P Lebih Rendah dan Q Lebih Tinggi Titik keseimbangan di mana antara produsen dan konsumen sepakat melakukan jual-beli sejumlah barang (jasa) pada berbagai tingkat harga. Namun terkadang harga yang berlaku lebih rendah atau lebih tinggi dari titik keseimbangan yang seharusnya sehingga terjadi apa yang disebut sebagai surplus konsumen dan surplus produsen. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 13

30 P D S Surplus Konsumen Surplus Produsen Q Gambar Surplus Konsumen dan Surplus Produsen Yang dimaksud surplus konsumen adalah harga yang berlaku pada titik keseimbangan (harga pasar) justru lebih rendah dari harga yang bersedia dibayar konsumen. Sehingga surplus konsumen merupakan keuntungan bagi konsumen karena konsumen membeli komoditas dengan harga yang lebih rendah dari yang diharapkan. Sebaliknya surplus produsen adalah harga yang berlaku pada titik keseimbangan (harga pasar) justru lebih tinggi dari harga yang diharapkan. Sehingga surplus produsen merupakan keuntungan bagi produsen karena produsen menjual komoditas dengan harga yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Keseimbangan antara kurva permintaan dan kurva penawaran yang menentukan harga pasar suatu komoditas, karena mekanisme pasar bekerja dengan baik dengan adanya mobilitas semua faktor ekonomi dan adanya informasi yang simetri, namun keseimbangan dapat terganggu oleh campur tangan pemerintah, misalnya dengan cara menetapkan harga (harga terendah atau harga tertinggi), pajak, dan subsidi. Kebijakan pemerintah menetapkan harga terendah (floor price) bertujuan menaikkan jumlah penawaran atau mengurangi permintaan dan untuk menciptakan surplus di pasar. Kebijakan harga terendah mirip dengan surplus produsen karena harga pasar lebih tinggi dari titik keseimbangan atau yang diharapan produsen, dengan demikian produsen akan menaikkan kuantitas penawaran untuk mengambil keuntungan lebih bila memungkin- 14 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

31 kan atau sebaliknya konsumen yang mengurangi permintaan karena harga terendah lebih tinggi dari seharusnya. Dengan demikian apapun langkahnya akan menciptakan surplus di pasar. P D Surplus S P 1 Harga Batas Bawah Q 1 Q 2 Q Gambar Kebijakan Harga Terendah Kebalikannya adalah kebijakan pemerintah menetapkan harga tertinggi (ceiling price). Kebijakan ini mirip dengan surplus konsumen karena harga pasar lebih rendah dari titik keseimbangan atau yang seharusnya dibayar konsumen untuk membeli komoditas tersebut. Tujuan dari kebijakan ceiling price jelas untuk melindungi konsumen dan akibatnya adalah permintaan naik (karena harga lebih murah), penawaran turun (produsen dirugikan) dan terjadi kekurangan komoditas di pasar. P D S Surplus Shortage P 1 Harga Batas Atas Q 1 Q 2 Q Gambar Kebijakan Harga Tertinggi ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 15

32 Sedangkan kebijakan pajak dan subsidi memberikan dampak pada kenaikan harga jual dan penurunan harga jual, sehingga mempengaruhi kuantitas permintaan. Bila harga jual akibat beban pajak menjadi lebih tinggi maka konsumen akan mengurangi kuantitas permintaan (menggeser kurva permintaan ke kiri) sebaliknya bila pemerintah melakukan subsidi dimana harga juga akan lebih rendah, akan berpengaruh pada peningkatan permintaan komoditas oleh konsumen (menggeser kurva permintaan ke kanan) Teori Produksi Masyarakat memerlukan komoditas tertentu, dan fungsi produksi dalam arti keseharian dimaksudkan sebagai proses perubahan faktor-faktor produksi (masukan) menjadi barang atau jasa (komoditas tertentu; keluaran, Q). Faktor faktor produksi antara lain berupa modal (K), tenaga kerja (L), tanah, sumber alam (X), teknologi dan kewirausahaan. Secara matematis dapat ditulis dalam bentuk fungsi sebagai berikut: Q = f (K, L, X,ÖÖÖ) Pada umumnya, untuk tujuan kesederhanaan analisis, fungsi produksi hanya menggunakan variabel modal (K) dan tenaga kerja (L) sebagai masukan. Q = f (K, L) Contoh fungsi produksi dengan menggunakan dua variabel masukan yang sangat dikenal dalam analisis adalah persamaan Cobb Douglas Q = ak â L á. Dalam analisis proses produksi, jangka waktu kegiatan produksi dibedakan: jangka pendek bila faktor faktor produksi jumlahnya bersifat tetap misalnya mesin-mesin dan bangunan (gedung); jangka panjang bila faktor faktor produksi (variabel masukan) dapat mengalami perubahan, dalam arti jumlah dapat 16 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

33 produsen akan menaikkan kuantitas penawaran untuk mengambil keuntungan lebih bila memungkinkan atau sebaliknya konsumen yang mengurangi permintaan karena harga terendah lebih tinggi dari seharusnya. Dengan demikian apapun langkahnya akan menciptakan surplus di pasar. P D Surplus S P 1 Harga Batas Bawah Q 1 Q 2 Q Gambar Kebijakan Harga Terendah Kebalikannya adalah kebijakan pemerintah menetapkan harga tertinggi (ceiling price). Kebijakan ini mirip dengan surplus konsumen karena harga pasar lebih rendah dari titik keseimbangan atau yang seharusnya dibayar konsumen untuk membeli komoditas tersebut. Tujuan dari kebijakan ceiling price jelas untuk melindungi konsumen dan akibatnya adalah permintaan naik (karena harga lebih murah), penawaran turun (produsen dirugikan) dan terjadi kekurangan komoditas di pasar. P D S Surplus Shortage P 1 Harga Batas Atas Q 1 Q 2 Q Gambar Kebijakan Harga Tertinggi ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 17

34 Sedangkan kebijakan pajak dan subsidi memberikan dampak pada kenaikan harga jual dan penurunan harga jual, sehingga mempengaruhi kuantitas permintaan. Bila harga jual akibat beban pajak menjadi lebih tinggi maka konsumen akan mengurangi kuantitas permintaan (menggeser kurva permintaan ke kiri) sebaliknya bila pemerintah melakukan subsidi dimana harga juga akan lebih rendah, akan berpengaruh pada peningkatan permintaan komoditas oleh konsumen (menggeser kurva permintaan ke kanan) Teori Produksi Masyarakat memerlukan komoditas tertentu, dan fungsi produksi dalam arti keseharian dimaksudkan sebagai proses perubahan faktorfaktor produksi (masukan) menjadi barang atau jasa (komoditas tertentu; keluaran, Q). Faktor faktor produksi antara lain berupa modal (K), tenaga kerja (L), tanah, sumber alam (X), teknologi dan kewirausahaan. Secara matematis dapat ditulis dalam bentuk fungsi sebagai berikut: Q = f (K, L, X,ÖÖÖ) Pada umumnya, untuk tujuan kesederhanaan analisis, fungsi produksi hanya menggunakan variabel modal (K) dan tenaga kerja (L) sebagai masukan. Q = f (K, L) Contoh fungsi produksi dengan menggunakan dua variabel masukan yang sangat dikenal dalam analisis adalah persamaan Cobb Douglas Q = ak â L á. Dalam analisis proses produksi, jangka waktu kegiatan produksi dibedakan: jangka pendek bila faktor faktor produksi jumlahnya bersifat tetap misalnya mesin-mesin dan bangunan (gedung); jangka panjang bila faktor faktor produksi (variabel masukan) dapat mengalami perubahan, dalam arti jumlah dapat dikurangi maupun ditambahkan sesuai tujuan perubahan, misalnya kapasitas produksi dapat 18 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

35 ditingkatkan dengan menambah jumlah mesin atau merombak, dan menambah keragaman komoditas produksi. Kombinasi berbagai variabel masukan dengan hasil keluaran yang sama disebut isoquant. K A K 1 K 2 Isoquant B L 1 L 2 L Gambar Kurva Isoquant Kemiringan kurva isoquant menunjukkan berapa variabel K dan variabel L dapat diubah-ubah bersamaan untuk menghasilkan tingkat keluaran (output) yang sama, atau dikenal sebagai marginal rate of technical substitution (MRTS) yang didefinisikan sebagai: Dengan K 1 > K 2 > K 3 maka MRTS mengecil dari A ke B. MP (marginal product) menunjukkan perubahan kuantitas produksi akibat perubahan penggunaan satu satuan variabel faktor produksi. MP K (marginal product of capital) menunjukkan perubahan Q terhadap setiap perubahan modal K yang dipergunakan untuk menghasilkan Q. MP L (marginal product of labor) menunjukkan perubahan Q terhadap setiap perubahan tenaga kerja L yang dipergunakan untuk menghasilkan Q, ini berbeda dengan AP L (average product of labor = Q/L) yang menunjukkan rata-rata produk yang dihasilkan tenaga kerja L. Berkaitan dengan AP L perlu dipahami hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (the law of dimisnishing marginal return) yang diartikan bila ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 19

36 variabel fakor produksi L terus menerus ditambah, tidak selalu diikuti pertambahan produksi total, karena pada tingkat tertentu pertambahan produksi akan menurun dan pada akhirnya mencapai nilai negatif. Q Q 3 Q 2 T P Q 1 0 I II III L L 1 AP L 0 L 2 L 3 MP L Gambar The Law of Diminishing Marginal Return Secara matematis, kondisi ini dapat dijelaskan sebagai berikut : suatu fungsi y = f(x) akan mencapai titik maksimum bila turunan pertama sama dengan nol atau yí = 0, sehingga Q, AP L, MP L mencapai nilai maksimum bila Qí = 0, AP L í= 0, AP L í= 0. Pada gambar di atas tampak bahwa MP L memotong AP L pada saat AP L maksimum karena berlaku hukum diminishing, dimana MP L naik AP L juga naik dan selama MP L > AP L maka ketika MP L turun AP L masih naik, sebaliknya bila MP L < AP L maka MP L turun akan diikuti AP L. AP mencapai nilai maksimum dikatakan produksi mencapai efisiensi teknis karena pemakaian faktor produksi pada kondisi tersebut memberikan hasil paling tinggi. Pemahaman ini berbeda dengan konsep efisiensi ekonomis yang menekankan keuntungan maksimum. Secara umum perusahaan yang beroperasi pada efisiensi teknis akan lebih mungkin mencapai efisiensi ekonomi walaupun tidak selalu demikian karena ada kaitan 20 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

37 dengan ragam produk dan pola distribusi maupun persaingan di pasar disamping biaya internal. Konsep efisiensi teknis perlu dikaitan dengan konsep elastisitas produksi, yang mendefinisikan perbandingan perubahan relatif keluaran Q terhadap perubahan relatif fakor produksi masukan yang dipergunakan misalnya L. Dari rumus dan gambar terakhir dapat dirangkum sebagai berikut: Berkaitan dengan efisiensi teknis, perlu dipahami pula konsep skala pengembalian yang menunjukkan keterkaitan antara perubahan faktor produksi masukan secara bersama-sama terhadap perubahan keluaran Q. Konsep ini berbeda dengan economic of scale yang menekankan skala produksi besar untuk mencapai hasil ekonomis, namun bila kapasitas produksi optimal sudah dilampaui maka penambahan produksi justru akan meningkatkan biaya produksi yang memberikan hasil tidak optial. Misalnya persaman fungsi produksi Cobb Douglas yang ditulis: Penjumlahan pangkat yaitu skala pengembalian, bila: menunjukkan signifikansi ekonomi 1. > 1 berarti skala pengembalian membesar, kenaikan x% faktor produksi masukan akan diikuti kenaikan keluaran Q lebih dari x%. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 21

38 2. = 1 berarti skala pengembalian konstan, kenaikan x% faktor produksi masukan akan diikuti kenaikan keluaran Q secara proposional. 3. < 1 berarti skala pengembalian mengecil, kenaikan x% faktor produksi masukan akan diikuti penurunan keluaran Q lebih dari x%. Economic of scale yang berhubungan dengan kapasitas produksi optimal secara langsung berkaitan dengan biaya produksi yang tidak lain menunjukkan penggunaan dana minimal untuk mencapai hasil keluaran Q tertentu. Dalam hal ini perusahaan dapat memilih kombinasi faktor faktor produksi masukan agar tercapai kemiringan kurva isoquant sama dengan kemiringan kurva isocost. Konsep isocost menggambarkan penggunaan sejumlah dana (C) yang tersedia oleh sebuah perusahaan untuk membelanjakan berbagai faktor produksi masukan Misalnya K dan L. Dengan kata lain pengadaan faktor faktor produksi berhubungan dengan kendala biaya yang ada. C = w.l +r.k w dan r adalah gaji persatuan tenaga kerja dan biaya sewa persatuan unit mesin. L dan K adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah capital atau modal. Persamaan C dapat dibawa kepada fungsi L sebagai variabel dinamis yang mudah diubah-ubah untuk substitusi variabel K sebagai berikut: K = C/r (w/r).l Kemiringan kurva isocost adalah: 22 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

39 K Isocost c /r K= c - w r r L c /w L Gambar Kurva Isocost Dengan demikian persamaan di mana keadaan kapasitas produksi optimal tercapai adalah: dan ; MRTS= K/ L =( Q/ L)/( Q/ K) = MP L / MP K sehingga: Kemiringan kurva Isoquant = Kemiringan kurva Isocost MRTS =äk/ äl MP L / MP K = w / r MP L / w = MP K /r Hasil terakhir ini dikenal sebagai golden rule of cost minimization. Manfaat dan penafsiran pemakaian persamaan diatas adalah perusahaan dapat menghemat biaya produksi bila: 1. MP L / w > MP K / r L diperbanyak atau K dikurangi ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 23

40 2. MP L / w < MP K / r K diperbanyak atau L dikurangi Persamaan dapat diperluas untuk faktor produksi lebih dari dua dengan menyamakan perbandingan dari semua marginal produk terhadap harga masing masing. MP 1 /P 1 = MP 2 /P 2 = ÖÖÖÖÖÖ.= MP n /P n Sedangkan jalur ekspansi adalah garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi faktor faktor produksi yang memberikan hasil keluaran optimal. K TC3/r TC2/r Jalur Ekspansi TC1/r K1 IQ 3 IQ 1 IQ 2 L1 TC1/w TC2/w TC3/w L Gambar Kurva Jalur Ekspansi Biaya Produksi Dalam analisis ekonomi, biaya produksi dipahami sebagai biaya perolehan untuk menghasilkan sejumlah hasil keluaran (output) yang berasal dari sejumlah faktor produksi masukan (biaya input). Biaya ini disebut biaya korbanan (opportunity cost) yang terdiri dari biaya eksplisit yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar faktor-faktor produksi yang tercatat secara akuntansi dan biaya implisit yang diartikan bahwa input tersebut dapat dipakai untuk memproduksi output lain atau dipakai 24 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

41 di tempat lain. Biaya produksi dibedakan biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Biaya jangka pendek meliputi input tetap (faktorfaktor produksi tetap) yang dicirikan adanya biaya tetap. Yang termasuk biaya pendek adalah: 1. Biaya tetap total ( TFC = total fixed cost) : biaya ini bersifat tetap tidak terpengaruh pada jumlah output (hasil keluaran). 2. Biaya variabel total (TVC = total variabel cost) : biaya ini berkaitan dengan penggunaan faktor masukan (input) dan perubahan jumlah hasil keluaran (output). 3. Biaya total (TC = total cost): merupakan jumlah TFC dan TVC 4. Biaya marjinal (MC = marginal cost). Didefinisikan sebagai perubahan biaya total akibat perubahan jumlah output sebanyak satu satuan. MC = TC / Q 5. Biaya tetap rata-rata (AFC = average fixed cost): Biaya rata-rata tetap yang dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan output. AFC = TFC / Q 6. Biaya variabel rata-rata (AVC = average variabel cost): Biaya rata-rata variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan output. AVC = TVC / Q 7. Biaya total rata-rata (AC =average cost): Biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan output. A V = TC / Q = (TFC + TVC ) / Q = AFC + AV C ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 25

42 Untuk analisis biaya jangka pendek. Fungsi produksi hanya menghubungkan keluaran Q dengan sejumlah faktor produksi masukan yang bersifat variabel karena biaya tetap tidak berubah. Misalnya faktor produksi masukan hanya terdiri dari dua variabel saja yaitu K (dianggap sebagai biaya tetap) dan L (sebagai variabel). Biaya total: Q = f (K, L) TC = K. r + L. w = TFC+TVC Input (Q) TV C Q 2 T p Q 1 Biaya (VC) VC 2 VC 1 VI 1 VI 2 Input (VI) Gambar Kurva Produksi vs Kurva Biaya Dari persamaan biaya total, suku TVC = L. w, bila dibagi Q dan menggantikan L/Q dengan 1/AP L, maka diperoleh: TVC = L. w TVC/Q = w. L/Q AV C = w / AP L 26 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

43 Mengikuti hukum diminishing maka pada daerah dimana AP L menurun, kurva AVC naik karena w dibagi faktor AP L yang semakin mengecil. Sebaliknya pada daerah di mana AP L naik, AVC menurun. Dengan demikian AP L maksimum pada titik AVC minimum. Jadi kurva AVC berbentuk U (kurva AC dan MC juga berbentuk U sesuai hukum diminishing). Walaupun kurva AC juga berbentuk U, namun titik minimumnya lebih tinggi dari AVC, karena komponen AC terdiri dari komponen AVC dan AFC, dimana pada saat AVC berada pada titik minimum, komponen AFC masih turun. AC naik setelah tercapai kenaikan AVC lebih besar dari penurunan AFC. Kurva MC (juga kurva MP) berbentuk U karena pada saat tingkat output masih rendah, penambahan faktor produksi masukan atau input akan menambah kenaikan keluaran atau output yang besar ( MP naik), akan tetapi penambahan input lebih lanjut akan menyebabkan kenaikan output semakin menurun. Dengan kata lain biaya tambahan yang diperlukan untuk menghasilkan tambahan satu satu output masih kecil bila tingkat output rendah, namun semakin tinggi tingkat output, biaya tambahan untuk menghasilkan satu satuan tambahan output akan semakin besar. Ini sesuai hukum diminishing. Keterkaitannya dapat diringkas sebagai berikut: 1. Bila marginal product naik, marginal cost turun 2. Bila marginal product maksimum, marginal cost minimum 3. Bila marginal product turun, marginal cost naik. Karena TFC konstan maka MC dapat didefinisikan sebagai perubahan biaya variabel terhadap perubahan satu satuan pada output. MC = TVC / Q Sesuai contoh di atas bahwa biaya variabel muncul dari pemakaian tenaga kerja L, sehingga TVC = w. L, sedangkan MP L = Q/ L sehingga persamaan MC dapat ditulis sebagai: ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 27

44 MC = w. L/ Q = w/( Q/ L) = w / MP L Untuk biaya jangka panjang, semua variabel faktor produksi masukan atau input bersifat variabel sehingga hanya ada satu kurva biaya total yang disebut biaya total jangka panjang (LTC= long run total cost). Dalam analisis jangka pendek, kurva AC berbentuk U karena hukum diminishing sedangkan untuk jangka panjang LAC berbentuk U karena efek return of scale, yaitu perubahan keluaran yang disebabkan oleh perubahan semua faktor produksi masukan pada proporsi yang sama. Return of scale meningkat untuk tingkat produk rendah atau pada awalnya, yang berarti biaya rata-rata menurun, sedangkan return of scale menurun untuk tingkat produksi tinggi atau setelahnya, yang berarti biaya rata-rata naik. Daerah dimana biaya rata-rata LAC turun dan keluaran Q meningkat disebut skala ekonomis (economics of scale) sedangkan daerah dimana biaya rata-rata LAC naik dan keluaran Q menurun disebut skala tidak ekonomis (dis-economics of scale). TC LT c MC AC Output Q LMC L Output Q Gambar Kurva Biaya Jangka Panjang 28 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

45 Biaya LAC Skala Ekonomis Skala Tidak Ekonomis Gambar LAC dan Skala Ekonomi Output Q Baik jangka pendek maupun jangka panjang, laba operasional perusahaan ditentukan oleh dua item, yaitu penerimaan (TR= total revenue) dan biaya (TC = total cost), dimana selisihnya dikatakan sebagai laba bagi perusahaan. Jadi berdasarkan pemikiran ini laba maksimum perusahaan ditentukan oleh perubahan penerimaan dan perubahan biaya dengan syarat perubahan laba sama dengan nol atau turun pertama dari persamaan laba sama dengan nol Bentuk Pasar / Y = TR/ Y TC/ Y = 0 MR = TR/ Y MC = TC/ Y 0 = MR - MC M R = MC Bentuk Pasar Persaingan Sempurna. Untuk memahami perusahaan yang beroperasi pada pasar persaingan sempurna, secara umum dapat melihat sifat-sifat bentuk pasar dengan persaingan sempurna sebagai berikut: ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 29

46 1. Ada kesamaan komoditas yang diperdagangkan atau bersifat homogen sehingga tidak tergantung siapa yang menjual melainkan sepenuhnya tergantung pada harga. 2. Pelaku baik penjual maupun pembeli sedemikian banyak sehingga tidak ada pelaku perorangan yang bisa mempengaruhi harga secara sendiri. 3. Perusahaan bertindak sebagai price taker yaitu menerima harga pasar yang ada. 4. Tidak ada paksaan dari pihak luar dalam bentuk apapun. 5. Ada informasi tentang harga yang simetris. 6. Mobilitas semua faktor ekonomi berjalan sesuai dengan prinsipprinsip ekonomi. 7. Tidak terdapat kendala bagi perusahan untuk masuk dan keluar dari industri terkait. Pada kenyataan, tidak ada pasar bentuk persaingan sempurna, namun model persaingan sempurna menjadi bahan analisis penting karena secara struktur merupakan bentuk yang paling ideal dengan efisiensi yang tinggi. Kurva permintaan untuk pasar persaingan sempurna berupa garis elastis sempurna, yaitu garis horizontal pada titik harga tertentu beapapun kuantitas yang diminta (bersifat price taker), karena begitu produsen menaikkan harga, pembeli akan membeli dari produsen lain karena produk yang ditawarkan bersifat homogen dan terdapat banyak pelaku di pasar sehingga memungkinkan pembeli membeli dari produsen lain. 30 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

47 TC LT c MC AC Output Q LMC L Gambar Kurva Permintaan Pasar Persaingan Sempurna Output Q Akibat dari kurva permintaan yang berupa garis elastis sempurna untuk pasar persaingan sempurna karena bersifat price taker, maka berlaku kondisi D=AR=MR=P. Garis TR yang berasal dari perkalian P.Q akan berupa garus lurus bermula dari titik nol, MR yang merupakan tambahan hasil penjualan yang didapat perusahaan bila menjual satu unit tambahan komoditas. Karena garis permintaan berupa garis elastic maka berapa kuantitas yang dijual, tambahan yang diperoleh akan sebanding dengan harga P: MR = TR / Q = (P.Q)/ Q = P( Q)/ Q = P Demikian pula AR yang berupa rata-rata pendapatan dari hasil penjualan akan sebesar P karena total penjualan adalah P.Q, sedangkan rata-rata penjualan didapat dar hasil bagi P.Q dengan Q sehingga diperoleh P. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 31

48 TR A R = P.Q = TR/Q = P.Q/Q = P P TR AR=MR Gambar Kurva AR,MR dan TR Untuk Pasar Persaingan Sempurna Q Untuk perusahaan pada pasar persaingan sempurna dimana perusahaan bisa masuk dan keluar tanpa kendala, maka bila terdapat keuntungan diatas normal akan mengundang perusahaan lain masuk, sebaliknya bila harga penjualan komoditas menunjukkan kerugian akan menyebabkan perusahaan tertentu meninggalkan lapangan persaingan. Analisis pemaksimalan keuntungan untuk jangka pendek adalah : laba perusahaan ditentukan oleh selisih dua item, yaitu penerimaan (TR= total revenue) dan biaya (TC = total cost), ila selisihnya positif dikatakan perusahaan memperoleh laba. Jadi berdasarkan pemikiran ini laba maksimum perusahaan ditentukan oleh perubahan penerimaan dan perubahan biaya dengan syarat perubahan laba sama dengan nol atau turun pertama dari persamaan laba sama dengan nol. = TR TC / Y = TR/ Y TC/ Y = 0 MR = TR/ Y MC = TC/ Y 0 = MR - MC M R = MC 32 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

49 Satuan Uang TC TR TFC I MR=A Q 1 Q 2 Q 3 Output Q -TFC T 1 Gambar Pemaksimalan Keuntungan Untuk Jangka Pendek Satuan Uang C A B P=MR=AR MC AC AVC Q 1 Q 2 Q 3 Q (Output) Gambar Kurva MR,MC,ATC dan AVC Bila MC < MR menunjukkan keuntungan bagi perusahaan belum maksimum sehingga perusahaan akan menaikkan produksi untuk meningkatkan keuntungan. Sebalilknya bila MC > MR perusahaan berada pada kondisi mengalami kerugian atau keuntungan berkurang sehingga perusahaan akan mengurangi produksi. Dari dua kondisi di atas jelas bahwa perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimum bila MC=MR sebagaimana penjabaran di atas. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 33

50 Pada jangka pendek terdapat tiga kemungkinan operasional perusahaan pada pasar persaingan sempurna sebagai berikut : 1. TC < TR : Perusahaan mengalami keuntungan 2. TC = TR : Perusahaan berada pada kondisi kembali modal atau break Even Point 3. TC > TR : Perusahaan mengalami kerugian Untuk kasus TC > TR, dapat terjadi keuntungan perusahaan bersifat normal atau diatas normal. Secara jangka pendek keuntungan diatas normal dapat terjadi namun secara jangka panjang hal ini tidak mungkin terjadi karena pada pasar persaingan sempurna, perusahaan dapat keluar masuk secara bebas. Ketika harga pasar (permintaan) memungkinkan perusahaan mengambil keuntungan, akan mengundang perusahaan diluar masuk menambah penawaran yang pada akhirnya menyebabkan harga turun sampai pada tingkat tertentu dimana akan mengurangi keuntungan perusahaan sampai tercapai kondisi TC=TR. P 0 P, C D=MR=AR E MC AC AVC B A Q 0 Q (Komoditas) Gambar Kurva Keuntungan Diatas Normal Pada kasus perusahaan mendapat keuntungan diatas normal, dalam arti keuntungan maksimum, maka MC=MR. pada gambar diatas tampak jelas perpotongan terjadi pada titik E. pada titik E harga pasar untuk komoditas tersebut adalah P 0 dan kuantitas yang diperlukan untuk mencapai keuntungan maksimm adalah Q 0. TR dari penjualan adalah Q 0.P 0. pada titik keseimbangan tersebut (titik E) tarik garis vertical ke 34 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

51 bawah memotong kurva AC pada titik A. Kemudian dari titik A tarik garis horizontal memotong sumbu harga pada titik B. Titik B merupakan biaya rata-rata untuk memproduksi komoditas tersebut sehingga TC = Q 0.B. Selisih antara TR ñ TC adalah keuntungan diatas normal bagi perusahaan karena berada di atas kurva AC. P, C E P 1 1 MC AC AVC D=MR=AR Q 1 Q (Komoditas) Gambar Kurva Keuntungan Normal Sebagaimana disinggung di atas bahwa secara jangka panjang, masuknya perusahaan akan menambah penawaran dan menurunkan harga komoditas sampai tercapai kondisi TC=TR atau keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi bila perpotongan kurva harga komoditas (sama kurva MR) dengan kurva MR terletak pada titik minimum kurva AC. Pada titik keseimbangan E 1 (P 1, Q 1 ), terjadi TC = TR dan keuntungan bagi perusahaan berupa biaya tersembuyi (implicit cost). Pada kasus terakhir adalah perusahaan mengalami kerugian atau TC > TR. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu merugi tetapi masih mampu menutup biaya variabel dan perusahaan membubarkan diri. ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 35

52 P, C P 2 B MC E E 2 AC AVC D=MR=AR Q 2 Q (Komoditas) Gambar Perusahaan Rugi Dan Masih BisaTutup AVC P, C MC AC AVC E 3 D=MR=AR P 3 Q 3 Q (Komoditas) Gambar Perusahaan Rugi Dan Membubarkan Diri Bila TC > TR tetapi perpotongan kurva P (MR) dan MC masih terletak diatas kurva AVC, misalnya pada titik keseimbangan E 2 (P 2, Q 2 ). TR = P 2. Q 2 dan TC = B, Q 2 akibatnya perusahaan mengalami kerugian sebesar (B-P 2 ).Q 2. Walaupun terjadi kerugian tetapi TR masih bisa menutup biaya variabel sehingga perusahaan masih bisa beroperasi. Sebaliknya bila harga P terus menurun, misalnya titik perpotongan kurva P (MC) dan MR terletak dibawah kurva AVR. Misalnya pada titik keseimbangan E 3 (P 3, Q 3 ). Pada titik E 3 harga permintaan komoditas P 2 36 ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA PASAR

53 berada di bawah biaya produksi sehingga bila perusahaan bersikeras bertahan akan terus mengalami kerugi sebesar P 3.Q 3 ñ TC. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kurva permintaan yang menempatkan kurva P elastis sempurna pada berbagai tingkat harga P x dan kuantitas Q x akan memberikan berbagai kemungkinan keuntungan sebagai berikut: P, C MC AC P 4 P 3 P 2 E 1 E 2 E 3 E 4 AVC D = MR = AR D = MR = AR D = MR = AR P 1 D = MR = AR Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q (Komoditas) Gambar Kurva Keseimbangan Perusahaan 1. P 4 > AC akan memberikan keuntungan diatas normal 2. P 3 = AC akan memberikan keuntungan normal 3. AVC P 2 < AC akan mengalami kerugian tetapi masih dapat beroperasi 4. P < AVC akan menyebabkan perusahaan membubarkan diri. Pada pasar persaingan sempurna, bila terjadi perubahan permintaan, misalnya kurva permintaan bergeser ke kanan dari D ke Dí. walaupun kurva harga bersifat elastis sempurna, namun pada jangka pendek. Titik keseimbangan semula terletak pada perpotongan antara kurva permintaan D dan S pada titik E(P,Q ). Pada sisi lain, setelah 1 1 pergeseran D ke Dí, harga yang terbentuk P 2 berpotongan dengan kurva MC pada titik E 2 (P 2,Q 2 ) yang terletak di atas kurva AC. Dengan kata lain memberikan keuntungan kepada perusahaan di atas normal, hal ANALISIS PEMBENTUKAN HARGA (1) 37

Analisis Pembentukan Harga Pasar

Analisis Pembentukan Harga Pasar Analisis Pembentukan Harga Pasar Oleh : Saludin Muis Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

Materi 4 Ekonomi Mikro

Materi 4 Ekonomi Mikro Materi 4 Ekonomi Mikro Teori Produksi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis ekonomi konsep biaya, biaya produksi jangka pendek dan panjang. Mahasiswa dapat memahami konsep

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1 BAB I PENDAHULUAN Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasaar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasana yang mendorong

Lebih terperinci

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi adalah sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5 Teori Produksi dan Biaya Pertemuan 5 Fungsi Produksi Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan. Short

Lebih terperinci

BAB 4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

BAB 4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI BAB 4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI 1. BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN Ada tiga bentuk organisasi perusahaan yang pokok, yaitu: Perusahaan Perseorangan Adalah suatu organisasi yang dimiliki oleh seseorang.

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Supply dan demand keduanya adalah dua kata yang sering digunakan oleh ahli ekonomi. Supply dan demand merupakan kekuatan yang membuat perekonomian pasar bekerja. Menurut

Lebih terperinci

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi DIE-FEUI March 13, 2013 1 Beberapa Definisi Ukuran SR vs LR Ilustrasi 2 Biaya dalam jangka pendek Kurva biaya dalam jangka pendek Antara AC dan MC 3

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar Pertemuan Ke 5 Bentuk Pasar Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu : 1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual

Lebih terperinci

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial Beberapa Istilah Penting Biaya Produksi: semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi untuk

Lebih terperinci

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI 5.1. Perilaku Produsen Jika konsumen didefinisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi (pengguna) barang dan jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI Konsep Biaya Tujuan dari perusahaan secara umum adalah memaksimalkan laba Laba total = selisih positif antara penerimaan total dengan biaya total Biaya memberikan peranan penting dalam

Lebih terperinci

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Struktur Pasar & Tingkat Persaingan Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

Teori Biaya Produksi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Teori Biaya Produksi. Pengantar Ilmu Ekonomi Teori Biaya Produksi Pengantar Ilmu Ekonomi Konsep Biaya Produksi (1) Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar input yang dipakai dalam menghasilkan produknya Total

Lebih terperinci

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional SILABUS OLIMPIADE EKONOMI Bidang studi Jenjang Alokasi waktu : Ekonomi : SMA/MA : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi 150 menit tingkat nasional Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05 Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 BIAYA PRODUKSI I. Pengertian Biaya produksi Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,

Lebih terperinci

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu Struktur Pasar: mengacu

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan, Teori Produksi Biaya Jangka pendek Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI BIAYA/ONGKOS PRODUKSI:

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi Organisasi Produksi TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beruoa barang dan

Lebih terperinci

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya.

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. COST PRODUCTION 1 Pengantar Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENGANTAR EKONOMI MIKRO www.febriyanto79.wordpress.com LOGO Produksi Kegiatan memproses input menjadi output Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi

Lebih terperinci

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan 1. Mengidentifikasi manusia Karakteristik OSN Ekonomi menurut jenjang Tingkat Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Tingkat Nasional Kebutuhan manusia Pengertian Macam-macam 1. Mengidentifikasi manusia Kebutuhan

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

Materi 8 Ekonomi Mikro

Materi 8 Ekonomi Mikro Materi 8 Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode dan model pasar persaingan sempurna dalam : Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna,

Lebih terperinci

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI Bab 3 Pelaku Kegiatan Ekonomi Teori produksi Teori produksi adalah suatu gambaran bagaimana produsen berprilaku dalam memproduksi barang dan jasa. Teori produksi menekankan pada efisiensi. Dua konsep utama

Lebih terperinci

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Modul 5. Teori Perilaku Produsen Modul 5. Teori Perilaku Produsen A. Deskripsi Modul Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI MC ATC AVC AFC Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Biaya Produksi Slide 2 Biaya adalah dana yang dikeluarkan dalam mengorganisir dan menyelesaikan

Lebih terperinci

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO Add your company slogan Biaya Teori Produksi LOGO Asumsi Dalam pembahasan ekonomi, perusahaan selalu diasumsikan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya. Perusahaan yang didirikan tidak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints :

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints : ANALISA PRODUKSI Fungsi produksi : Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Konsep konsep penting dalam analisa produksi

Lebih terperinci

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206)

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206) LOGO Teori Biaya Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206) Total Revenue, Total Cost, dan Profit Total Revenue Jumlah yang diterima perusahaan atas penjualan produk (jasa)-nya. Total Cost Nilai pasar dari

Lebih terperinci

BAB 6 PERILAKU PRODUSEN

BAB 6 PERILAKU PRODUSEN BAB 6 PERILAKU PRODUSEN Pendahuluan Definisi: mengubah bahan dasar menjadi barang setengah jadi dan barang akhir Proses Produksi Input (X,X2..) Aktivitas Produksi Output (Brg & Jasa) Tujuan Perusahaan

Lebih terperinci

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition)

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) PertemuanVII Tujuan Memahami definisi (perfect competition) Menjelaskan bagaimana perusahaan mengambil keputusan dan mengapa terjadi pemberhentian kerja dan

Lebih terperinci

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Nuhfil1 6.1. Macam-Macam Biaya Produksi VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Teori Biaya Produksi

Teori Biaya Produksi Teori Biaya Produksi Abd. Jamal, S.E., M.Si http://abdjamal1966.wordpress.com abdjamal@doctor.com abdjml@aim.com Konsep Biaya Biaya (cost) dihadapi oleh berbagai komponen, seperti : manajer, politisi,

Lebih terperinci

Teknik Digital Dasar. Edisi 2. Pendekatan Praktis. Saludin Muis

Teknik Digital Dasar. Edisi 2. Pendekatan Praktis. Saludin Muis Teknik Digital Dasar Pendekatan Praktis Saludin Muis Edisi 2 Daftar Isi i ii Teknik Digital: Pendekatan Praktis Teknik Digital Dasar Pendekatan Praktis Saludin Muis Edisi 2 Daftar Isi iii TEKNIK DIGITAL

Lebih terperinci

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel)

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel) Biaya Produksi Sayifullah sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Konsep biaya dalam ilmu ekonomi Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Perusahaan ditinjau dari sisi Teori Ekonomi Tidak dibedakan atas kepemilikanya, jenis usahanya maupun skalanya. Terfokus pada bagaimana

Lebih terperinci

Gambar 1. Kurva Permintaan

Gambar 1. Kurva Permintaan APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO

MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO TIM PENYUSUN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI. Penulis : Dr. Nur Laily, M.Si. Drs. Ec. Budiyono Pristyadi, M.M. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

TEORI EKONOMI. Penulis : Dr. Nur Laily, M.Si. Drs. Ec. Budiyono Pristyadi, M.M. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 TEORI EKONOMI Penulis : Dr. Nur Laily, M.Si. Drs. Ec. Budiyono Pristyadi, M.M. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT L Suparto LM,. M.Si Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai

Lebih terperinci

c. Konflik Efisiensi- Keadilan

c. Konflik Efisiensi- Keadilan asar persaingan sempurna adalah pasar yang memiliki mobilitas sempurna dari sumber daya serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun penjual,sehingga kekuatan permintaan dan penawaran dapat

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar Ekonomi Mikro Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam memasuki industri

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Kegiatan Belajar 1 A. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen mengikuti Hukum permintaan : Bila harga barang naik, ceteris paribus (faktor lain tetap)

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI MIKRO / MKKK 203 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah Keahlian

Lebih terperinci

Soal kasus 5.1 Jawaban soal kasus 5.1 Soal kasus 5.2 Jawaban soal kasus 5.2 Soal kasus 5.3 Jawaban soal kasus 5.3

Soal kasus 5.1 Jawaban soal kasus 5.1 Soal kasus 5.2 Jawaban soal kasus 5.2 Soal kasus 5.3 Jawaban soal kasus 5.3 Soal kasus 5.1 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Produksi Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M. TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Lebih terperinci

ii Ekonomi Mikro: Teori dan Soal Latihan

ii Ekonomi Mikro: Teori dan Soal Latihan Daftar Isi i ii Ekonomi Mikro: Teori dan Soal Latihan Daftar Isi iii EKONOMI MIKRO: Teori dan Soal Latihan Oleh : Sonny Sumarsono Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Terminologi penting dalam teori produksi 1. Fungsi produksi 2. Biaya produksi minimum 3. Jangka waktu analisis 4. Perusahaan dan

Lebih terperinci

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN Kardono -nuhfil V. TEORI PERILAKU PRODUSEN 5.. Fungsi Produksi Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: ) berapa output

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI 1 TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan ekonomi suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan keuntungan. 2 Pendapatan Total & Biaya Total Pendapatan Total Jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pertemuan 8 Pengantar Ilmu Ekonomi Pokok bahasan pertemuan ke-8 Ciri pasar persaingan sempurna Laba dalam pasar persaingan sempurna Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna.

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama Mata Kuliah/Kode Koordinator Deskripsi Singkat : Pengantar

Lebih terperinci

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P INFLASI Minggu 15 Pendahuluan Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO. Penulis: : Tati Suhartati Joesron M. Fathorrazi. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012

TEORI EKONOMI MIKRO. Penulis: : Tati Suhartati Joesron M. Fathorrazi. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 TEORI EKONOMI MIKRO Penulis: : Tati Suhartati Joesron M. Fathorrazi Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

BAB 7 TEORI PENAWARAN ISLAM

BAB 7 TEORI PENAWARAN ISLAM BAB 7 TEORI PENAWARAN ISLAM A. Pendahuluan Pembahasan teori penawaran pada ekonomi Islam sebenarnya merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang teori permintaan dalam ekonomi Islam. Telah dibahas pada

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI Agar fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat digambarkan grafiknya, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA SINYAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK NEURAL NETWORKS

IDENTIFIKASI POLA SINYAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK NEURAL NETWORKS IDENTIFIKASI POLA SINYAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK NEURAL NETWORKS Oleh : Saludin Muis Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA BIAYA PRODUKSI Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA Kurva biaya produksi adalah: Kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya/ongkos produksi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS Bentuk Bentuk asar erfect Competition Monopoly Monopolistic Competition Oligopoli STRUKTUR ASAR I Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : RICE TAKERS RICE MAKERS Asumsi erfect

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA-

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA- PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA- DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 9 SANIA MASTIA JAYANTI (0221 11 235) ROSYIFAH WULANDINY (0221 11 237) IRIANI MURIB

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Untuk mengetahui dampak kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku (input) dalam industri tempe, akan digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan hal tersebut.

Lebih terperinci

1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.

1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN Pengertian Biaya Dalam ilmu ekonomi, biaya diartikan semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalam definisi

Lebih terperinci

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Modul 1 Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Arief Ramayandi, S.E., MecDev., Ph.D. Ari Tjahjawandita, S.E., M.Si. M PENDAHULUAN odul ini akan menjelaskan

Lebih terperinci

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI Bentuk-bentuk organisasi perusahaan 1. Perusahaan perseorangan a. Dikelola oleh perseorangan b. Banyak yang tidak berbadan hukum c. Jumlahnya sangat

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

Latihan Kuliah IV & Kuliah V-Analisis Fungsi Produksi dan Biaya Produksi

Latihan Kuliah IV & Kuliah V-Analisis Fungsi Produksi dan Biaya Produksi Latihan Kuliah IV & Kuliah V-Analisis Fungsi Produksi dan Biaya Produksi DIE-FEUI October 4, 2012 1 Jawab 1.1 Jawab 1.2 Jawab 1.3 2 Jawab 2 3 Jawab 3 4 5 Jawab 4 Bacaan Pindyck Ch.6, Ch.7 Jawab 1.1 Jawab

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi. http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk

Lebih terperinci

Teori Ekonomi Mikro Biaya Produksi & Memaksimalkan Laba. Dosen: Irawan, S.I.A., M.A.

Teori Ekonomi Mikro Biaya Produksi & Memaksimalkan Laba. Dosen: Irawan, S.I.A., M.A. Teori Ekonomi Mikro Biaya Produksi & Memaksimalkan Laba Dosen: Irawan, S.I.A., M.A. A. Biaya Produksi Jangka Pendek Biaya Total Biaya Marjinal Biaya Rata-Rata TC = FC + VC TC = Biaya Total FC = Biaya Tetap

Lebih terperinci

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: Pilihan Ganda Hal 226 1. Yang manakah dari yang berikut digolongkan sebagai biaya tetap? a. Sewa Pabrik. 2. Biaya marjinal akan mulai meningkat pada ketika... b. Biaya Produksi Total Mencapai Maksimum.

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Dalam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan marjinal, elastisitas, hasrat menabung marjinal,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA Judul PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.04 Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosoemarto,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 06 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Produsen Bahan Ajar dan E-learning TEORI PERILAKU PRODUSEN (Analisis Jangka Pendek) 2 Basic Concept Inputs Production Process Outputs Produksi

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 11Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Perusahaan, Fungsi Produksi Jangka Panjang Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen Memahami Fungsi Produksi Hubungan antara input

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP Materi : Pengertian Struktur Pasar Bentuk Pasar Maksimisasi Keuntungan Metode

Lebih terperinci

Biaya Produksi dalam jangka pendek

Biaya Produksi dalam jangka pendek Biaya Produksi dalam jangka pendek Dalam jangka pendek, ada satu faktor produksi yang dapat dirubah, sementara faktor produksi yang lain tetap Keseluruhan jumlah biaya produksi dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Ekonomi Tanggal : 07 Juni 2009 Kode Soal : 130 1. Bila biaya marginal lebih besar dari penerimaan marginal, maka A. perusahaan mengurangi jumlah barang yang diproduksi,

Lebih terperinci

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka B A B VII 7.1. KONSEP MARGINAL Biaya marginal (marginal cost atau MC) dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai perubahan dalam biaya total (total cost atau TC) yang terjadi sebagai akibat dari produksi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Organisasi Produksi Usahatani Menurut Rivai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal

Lebih terperinci

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI Definisi Biaya Produksi Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

Lebih terperinci

Bab 8 Teori Biaya. Ekonomi Manajerial Manajerial

Bab 8 Teori Biaya. Ekonomi Manajerial Manajerial Bab 8 Teori Biaya 1 Ekonomi Manajerial Manajerial 2 Karakteristik Biaya 1. Biaya Eksplisit: Pengeluaran aktual untuk mempekerjakan tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan produksi 2. Biaya

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat

Lebih terperinci

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu G. Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan Ekonomi. Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) Permintaan : Sejumlah barang yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu. Hukum Permintaan (Demand): Apabila

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 09Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Bentuk Organisasi Perusahaan, Fungsi Produksi dan Input 2 Variabel Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TUJUAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB ANALISIS BIAYA PRODUKSI Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. KONSEP BIAYA PRODUKSI C. BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK - Biaya total - Biaya rata-rata - Biaya marjinal

Lebih terperinci

Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial

Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial Pendahuluan #1 Produksi adalah proses transformasi input atau sumberdaya menjadi output dalam bentuk barang dan jasa. INPUT (FAKTOR PRODUKSI) PRODUKSI OUTPUT (BARANG ATAU JASA)

Lebih terperinci

Teori Produksi dan biaya produksi

Teori Produksi dan biaya produksi Teori Produksi dan biaya produksi Pertemuan ke-tujuh Pengantar Ilmu Ekonomi Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-7 Perusahaan dalam sudut pandang teori ekonomi Fungsi produksi Teori produksi

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Bahasan Teori produksi (teori perilaku produsen) Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Model ini sangat sederhana

Lebih terperinci

Perusahaan dan produksi

Perusahaan dan produksi Teori Produksi : Perusahaan dan Produksi Sayifullah sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Perusahaan dan produksi Klasifikasi input Jangka pendek Vs jangka panjang Fungsi Produksi Produksi dgn satu input

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci