III METODE PENELITIAN. objek penelitian menurut Arikunto (1998) yaitu variabel penelitian atau apa yang
|
|
- Devi Susanti Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 22 III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek yang diteliti adalah kondisi dari anggota kelompok KPSP Manglayang berupa skala usaha, curahan tenaga kerja, dan pendapatan peteranak. Pengertian objek penelitian menurut Arikunto (1998) yaitu variabel penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 3.2 Metode Penelitian Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode survei adalah metode riset yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpul data (Singarimbun, 1995). Tujuan metode ini untuk memperoleh informasi dari sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan pada anggota kelompok KPSP Manglayang. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive didasari atas pertimbangan bahwa lokasi-lokasi tersebut merupakan daerah yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah dan sebagai daerah pengembangan usaha peternakan sapi perah di lingkungan yang hampir berdekatan dengan perkotaan. Sebagian dari anggota peternak KPSP Manglayang sebelumnya merupakan anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya yang saat ini sudah gulung tikar. Hal tersebut
2 23 membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kondisi para peternak di daerah tersebut Penentuan Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah peternak yang mengelola usaha ternak sapi perah. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1998). Pengambilan sampel dalam populasi peternak sapi perah KPSP Manglayang dilakukan berdasarkan teori rumus Slovin dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2014), yaitu : n = N.d²+1 dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 = Presisi yang ditetapkan Pengambilan responden dilakukan dengan metode two stage random sampling, dengan pengambilan sampel pada tiap-tiap tahap dilakukan secara acak (Singarimbun, 1995) yang terdiri dari : Langkah 1, peternakan sapi perah dikelompokan berdasarkan skala kepemilikan sapi perah pada tiga skala usaha, yaitu : N (i) Skala Usaha I : 1 3 ekor (ii) Skala Usaha II : 4 6 ekor (iii) Skala Usaha III : >7 ekor
3 24 No Tabel 1. Populasi Peternak Sapi Perah KPSP Manglayang Nama Kelompok Strata I II III...peternak... 1 Cipatat I Cipatat II Palalangon Pasir Angin Cikalamiring Cigupakan Cipulus Garung Cikoneng Total Hal ini berdasarkan pendapat Suryadi, dkk (1989) bahwa skala usaha peternakan rakyat dibedakan atas tiga skala usaha, yaitu: (1) skala usaha dengan jumlah kepemilikkan ternak betina produktif sebanyak 1 3 ekor, (2) skala usaha dengan jumlah kepemilikkan ternak betina produktif sebanyak 4 6 ekor, (3) skala usaha dengan jumlah kepemilikkan ternak betina produktif sebanyak lebih dari 7 ekor. Langkah II, pengambilan responden dari masing-masing stratum diambil secara propotional random sampling. Dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2014), pengambilan sampel secara propotional random sampling memakai rumusan alokasi proporsional yaitu : n i = Nᵢ N x n
4 25 dimana : ni = jumlah sampel menurut stratum. n = jumlah sampel seluruhnya. Ni = jumlah populasi menurut stratum. N = jumlah populasi seluruhnya. Hasil dari perhitungan menurut proportional random sampling adalah skala usaha I sebanyak 62 sampel, skala usaha II sebanyak 9 sampel, dan skala usaha III sebanyak 4 sampel. Seluruh sampel tersebut menjadi responden dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden, yaitu peternak sapi perah dengan pengambilan informasi dari penyebaran kuisioner dan wawancara serta observasi atau pengamatan langsung pada objek penelitian sehingga hasil data yang dihasilkan lebih relevan. Data sekunder dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi literatur dari berbagai instansi terkait, diantaranya Badan Pusat Statistik, Dinas Peternakan Jawa Barat, Kementrian Pertanian, hasil penelitian sebelumnya yang sesuai dengan judul yang akan diteliti. 3.3 Operasionalisasi Variabel Kriteria pengukuran yang akan diteliti dalam penelitian ini terbagi atas dua variabel, yaitu variabel eksogen atau bebas dan variabel endogen atau terikat. 1) Variabel Eksogen Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah curahan tenaga kerja (X1) dan skala usaha sapi perah (X2). a. Curahan tenaga kerja adalah alokasi waktu yang dikeluarkan tenaga kerja dalam menjalankan usaha, dimana yang masuk ke dalam perhitungan merupakan tenaga kerja keluarga mulai dari suami, istri,
5 26 dan anak-anak umur di bawah 15 tahun serta tenaga kerja luar keluarga peternak yang menjadi tanggungan keluarga peternak. Perhitungan didasarkan pada jumlah jam kerja yang digunakan oleh tenaga kerja dalam satuan jam yang dihitung selama satu hari. b. Skala usaha sapi perah adalah jumlah kepemilikan ternak dihitung berdasarkan sapi perah produktif yang dipelihara oleh responden. Ternak produktif terdiri atas ternak laktasi dan kering kandang. Seluruh ternak dikonversikan ke dalam satuan ternak, dimana pedet setara dengan 0,25 ST; dara maupun dara bunting setara dengan 0,5 ST; dan induk setara dengan 1 ST. 2) Variabel Endogen Variabel endogen dalam penelitian ini yaitu pendapatan yang dihitung berdasarkan selisih antara total penerimaan dan total biaya produksi berupa biaya tetap dan tidak tetap selama kurun waktu satu bulan. Penerimaan meliputi penjualan susu secara rutin, penjualan ternak, peningkatan nilai ternak. 3.4 Model Analisis Analisis Pencurahan Tenaga Kerja Menurut Adiwilaga (1982), tenaga kerja merupakan orang yang membantu jalannya proses pemeliharaan, terbagi atas dua bagian : (1) Tenaga kerja luar keluarga (dibayar) dan (2) Tenaga kerja keluarga (tidak dibayar). Perhitungan biaya tenaga kerja keluarga dihitung berdasarkan biaya non tunai (alokasi tenaga kerja/tahun) (Priyanto Dwi dkk., 1999), dengan rumus :
6 27 Nilai HOK = CTH x 365 x UPH 8 Dimana : HOK = Nilai curahan tenaga kerja/th (Rp) CTH = Curahan tenaga kerja (jam/hari) 8 = 1 HOK diasumsikan 8 jam kerja UPH = Upah tenaga kerja harian buruh ternak di lokasi Tenaga kerja keluarga (tidak dibayar) dihitung berdasarkan total nilai upah yang dibayarkan satu bulan, sedangkan tenaga kerja luar keluarga (dibayar) dihitung berdasarkan upah tenaga kerja yang diterima selama satu bulan. Perhitungan alokasi waktu tenaga kerja dinyatakan dalam satu harian kerja pria (HKP), dimana satu hari kerja equivalen dengan 8 jam lama kerja. Nilai tenaga kerja dihitung berdasarkan tingkat upah yang berlaku di daerah penelitian dan dinilai dalam satuan rupiah perbulan (Pujianto dalam Achmad dkk., 2015). 1 HKP (Harian Kerja Pria) = 8 jam kerja pria dewasa (1 HKP) 1 HKW (Harian Kerja Wanita) = 8 jam kerja wanita dewasa (0,75 HKP) 1 HKA (Harian Kerja Anak) = 8 jam kerja anak-anak < 15 tahun (0,5 HKP) Analisis Pendapatan Ukuran yang dipakai dalam mengukur nilai kemampuan usaha peternakan dalam menghasilkan keuntungan dari keseluruhan kegiatan usaha peternakan dihitung dari selisih antara penerimaan usaha peternakan dan pengeluaran total usaha peternakan. Secara matematis, menurut Hadiana, dkk. (2005) pendapatan usaha peternakan dapat dirumuskan sebagai berikut : Π = ΣTR ΣTC
7 28 Dimana : Π = Keuntungan pada usaha peternakan (Rp/bulan) ΣTR = Jumlah pendapatan pada usaha peternakan (Rp/bulan) ΣTC = Jumlah biaya pada usaha peternakan (Rp/bulan) Hubungan Skala Usaha Sapi Perah dan Curahan Tenaga Kerja serta Pengaruhnya terhadap Pendapatan Peternak Seluruh data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis jalur. Analisis jalur (path analysis) merupakan teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebas mempengaruhi variabel terikat tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Teknis analisis yang akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah analisis jalur model satu persamaan strukturan (a single equation path model). Model ini menggambarkan hubungan kausal secara sederhana antara variabel X1, X2, Xn sebagai variabel bebas terhadap Y sebagai variabel terikat. Dalam model ini, hanya akan dilihat pengaruh secara langsung antara variabel X terhadap Y, disamping melihat pengaruhnya secara bersama-sama dan ingin mengetahui variabel dominan dalam peranannya (Juanim, 2004). Dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini : X1 ρx12 Y X2 ɛ1 Ilustrasi 4. Diagram Jalur yang Menunjukkan Hubungan dan Pengaruh Skala Usaha (X1) dan Curahan Tenaga Kerja (X2) terhadap Pendapatan Peternak(Y)
8 29 Keterangan : X 1 = Skala usaha sapi perah X2 = Curahan tenaga kerja Y = Pendapatan Peternak ρx21 = Hubungan X1 terhadap X2 ρyx1 = Pengaruh X1 terhadap Y ρyx2 = Pengaruh X2 terhadap Y ɛ1 = Pengaruh variabel selain X terhadap Y Ilustrasi tersebut menyatakan bahwa diagram jalur hanya terdiri dari satu persamaan struktural, dimana X1 dan X2 sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel terikat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, didapat matrik korelasi sebagai berikut: 1 r12 ry1 R = 1 ry2 1 Persamaan struktur yang sesuai dengan diagram jalur adalah sebagai berikut: Y = ρyx 1.X1 + ρyx 2.X2 + ɛ Beberapa asumsi dipergunakan sebagai efektifitas penggunaan analisis jalur, diantaranya (Sudjana, 2003) : 1. Pada model analisis jalur, hubungan antara variabel bersifat linear, adaptif, dan bersifat normal, 2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, tidak ada arah kausalitas yang berbalik, 3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio,
9 30 4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populai untuk dipilih menjadi anggota sampel, 5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable), artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung, dan 6. Model analisis yang diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep yang relevan, artinya berdasarkan kerangka teoritis yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel yang diteliti. Analisis korelasi digunakan untuk menghitung koefisien korelasi parsial antara variabel X1, X2, dan Y dengan menggunakan rumus : n X₁X₂ ( X₁)( X₂ ) r 12 = {n X₁ 2 ( Xk) 2 } {n Y 2 ( Y) 2 } r y1 = n XkY ( Xk)( Y ) {n Xk 2 ( Xk) 2 } {n Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : r12 = koefisien korelasi antara X1 dan X2 ry1 = koefisien korelasi antara Y dan X1 (k=1,2) Pengujian Model a. Secara gabungan Pengujian variabel bebas, yaitu curahan tenaga kerja dan skala usaha secara bersama terhadap pendapatan digunakan uji F (F-test) dengan pengujian hipotesis sebagai berikut :
10 31 H0 = ρyx1 = ρyx2 = 0 (tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas secara besama-sama terhadap variabel tidak bebas H1 = ρyx1 = ρyx2 0 (terdapat pengaruh antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas Hipotesis tersebut diuji dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996) : Statistik uji : F = R²(n-k-1) k(1 - R²) Keterangan : R 2 = koefisien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah parameter Adapun kriteria keputusan : Fhitung > Ftabel Tolak Ho Fhitung < Ftabel Terima Ho Jika Ho diterima, maka secara bersama-sama variabel X1 dan X2 tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan dan jika Ho ditolak, maka secara bersamasama variabel X1 dan X2 berpengaruh nyata terhadap pendapatan. b. Secara parsial Pengujian variabel curahan tenaga kerja dan skala usaha sapi perah terhadap pendapatan dilakukan secara parsial (masing-masing), dengan pengujian sebagai berikut (Sitepu, 1994) : Rumus hipotesis : H01 : ρyx1 = 0, (tidak ada pengaruh nyata antara variabel X1 terhadap Y) H11 : ρyx1 0, (terdapat pengaruh nyata antara variabel X1 terhadap Y) H02 : ρyx2 = 0, (tidak ada pengaruh nyata antara variabel X2 terhadap Y) H12 : ρyx2 0, (terdapat pengaruh nyata antara variabel X2 terhadap Y)
11 32 Statistik uji : t = ρyx1 (1 R2 yx1x2)cii n k 1 Keterangan : ρyx1 = pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat R 2 = koefisien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah parameter Kriteria keputusan adalah jika : thitung > ttabel Tolak Ho thitung < ttabel Terima Ho Jika Ho ditolak berarti curahan tenaga kerja atau skala usaha sapi perah yang digunakan di dalam model berpengaruh nyata terhadap pendapatan dan jika Ho diterima artinya curahan tenaga kerja atau skala usaha sapi perah yang digunakan pada model tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan. Keterangan : Proses perhitungan analisis jalur (path analysis) dilakukan dengan menggunakan program LISREL. Model atau paradigma tersebut menjelaskan beberapa hal sebagai berikut : 1. Fhitung memperlihatkan adanya pengaruh secara bersama-sama dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Pengaruh tersebut terjadi karena ada korelasi diantara variabel bebasnya. 3. Diantara korelasi tersebut memperlihatkan mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. 4. R 2 mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X.
Impacts of Total Dairy Cattle Ownership and Allocation of Worktime on Farmers Income (A Case of the Members KPSP Manglayang Bandung District)
PENGARUH SKALA USAHA SAPI PERAH DAN CURAHAN TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK (Suatu Kasus pada Anggota Kelompok KPSP Manglayang Kabupaten Bandung) Impacts of Total Dairy Cattle Ownership and Allocation
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dimiliki oleh petani masih dalam jumlah yang sangat terbatas.
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan pembangunan dalam usaha dibidang pertanian, khusunya peternakan dapat memberikan pembangunan yang berarti bagi pengembangan ekonomi maupun masyarakat. Pembangunan
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. sumber utama protein, kalsium, fospor, dan vitamin.
11 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sapi Perah Pada dasarnya, ternak perah diartikan sebagai ternak penghasil air susu. Menurut Makin (2011), susu didefinisikan sebagai sekresi fisiologis dari kelenjar susu merupakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah para Peternak Sapi Perah di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang yang menerima Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
47 III. METODE PEELITIA A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory (penjelasan), sedangkan teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak
24 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang diamati yaitu pengaruh aplikasi teknologi pakan, kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan Queen and servant of science (ratu dan pelayan ilmu pengetahuan). Matematika dikatakan sebagai ratu karena pada perkembangannya tidak tergantung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
32 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya
Lebih terperinciBAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR
36 BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR 3.1 Analisis Jalur Analisis jalur yang dikenal sebagai path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Riduwan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Kota Medan. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pemilihan Daerah Sampel dan Waktu Penelitian Daerah penelitian tentang permintaan daging sapi yaitu di Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan
BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat Asosiatif. Menurut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara-cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis dan memberi interpretasi terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskritif serta penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif di sini dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa, dan memberi informasi serta
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa, dan memberi informasi serta
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
65 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan Peneitian T1 T T3 T4 T5 T6 T7 Jenis Penelitian Deskritif Deskritif Deskritif Deskritif Asosiatif Asosiatif Asosiatif Desain Penelitian Metode
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Masri S dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008,P.208) penelitian survei
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah bersifat assosiatif. Penelitian assosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BBPTU) Sapi Perah Baturraden, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Purwokerto, Jawa Tengah. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010: 161) objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Hal ini karena objek penelitian
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Tagor, dan Desa Titi Besi ±3 s/d 10 Km, dengan titik Kordinat BT a. Sebelah Utara Berbatsan dengan Desa Sei Kerang
III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan PT Perkebunan Nusantara III kebun karet Sei Putih, Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, di Kecamatan Galang, Desa SeiPutih yang terbagi
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada ditpk Sukamenak Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
17 3.1. Objek Penelitian III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah anggota KPBS Pangalengan yang berada ditpk Sukamenak Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. 3.2.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2012. Dengan pertimbangan bahwa di lokasi
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli domba dengan peternak di kawasan peternakan domba Amis, Bolang dan Loyang Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu iklim sekolah dan motivasi belajar. Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.
ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM. 09104830090 ABSTRAK Dari luas perairan umum 8.719 hektar memiliki potensi
Lebih terperinciBAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.
BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:38) mengartikan objek penelitian suatu atribut atau sifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis
61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah, maka diperlukan adanya metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan
64 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan BRI Cabang Majalaya dengan jumlah populasi 196 orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan upah tenaga kerja. sebagai variabel terikat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan upah tenaga kerja. sebagai variabel terikat (variabel dependen), pengalaman, keterampilan, dan produktivitas sebagai variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
20 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian. adalah merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa:
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciBAB III SUBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN
BAB III SUBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah Hasil Belajar (Y) sebagai variabel terikat, Lingkungan Keluarga (X1), Iklim Sekolah (X2), dan Motivasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah
BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40
43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 015 sampai 8 September 015 yang berlokasi di Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di PT. Sinar Sosro
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di
Lebih terperinciTaslim Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2011, NO. 10, VOL. 1, 52-56 Pengaruh Faktor Produksi Susu Usahaternak Sapi Perah Melalui Pendekatan Analisis Jalur di Jawa Barat (The Impact of Factor on Dairy Production Smallholder
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai bulan Maret 2015 pada peternakan penggemukan sapi potong di Kecamatan Cepogo
Lebih terperinciVI. METODE PENELITIAN
VI. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi terhadap minat mahasiswa menjadi guru. Dalam melakukan penelitian perlu ditentukan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2005:247) Penelitian
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2005:247) Penelitian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah Menurut Yusdja (2005), usaha sapi perah sudah berkembang sejak tahun 1960 ditandai dengan pembangunan usaha-usaha swasta dalam peternakan sapi perah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang pengaruh adversity quotient (AQ) dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Sriwijaya Perkasa Malang, dengan alamat Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. 3. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek yang diteliti adalah hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi sebagai variabel dependen (Y). Sikap belajar dan motivasi belajar sebagai
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. selesai, seekor induk sapi perah harus diafkir, dan diganti dengan induk baru yang
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Eksistensi induk dalam usaha sapi perah sangat penting, selain sebagai asset juga sebagai faktor produksi utama dalam proses produksi. Setelah masa produktif selesai,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:5) menjelaskan metode penelitian sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Sugiyono (2013:5) menjelaskan metode penelitian sebagai berikut: Metode penelitian bisnis dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Pedoman Operasional Penyusunan Skripsi (POPS) adalah Metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinci1 III METODE PENELITIAN. (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program
18 1 III METODE PENELITIAN 1.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah peternak sapi perah anggota KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program pembinaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif, yaitu penelitian berupa angka-angka dan analisis. dan variabel dependen (variabel
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Mengetahui adanya pengaruh sistem bagi hasil dan pendapatan terhadap keputusan anggota untuk menabung di Koperasi BMT Ki Ageng Pandanaran Semarang,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah
25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai Analisis Sistem Integrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi. belakangan terakhir institusi-institusi pendidikan telah menyadari akan pentingnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Dari pendidikan dimulailah pembentukan karakter individu. Tidak hanya itu, pendidikan juga merupakan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Objek Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu rencana kerja terstruktur mengenai hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan
Lebih terperinciBAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur
9 BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur Analisis jalur atau yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Menurut Sarwono (2007:1)
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Subjek penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2016. Dalam penelitian ini jenis penelitiannya bersifat assosiatif.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di
40 III. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan kuisioner, dengan populasi petani kopi di Kabupaten Lampung Barat. Secara rinci
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Konseptual Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan kinerja organisasi
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, adapun metode asosiatif adalah metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah prestasi belajar
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecahkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran
21 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran dalam penelitian. Konsep dasar dan definisi operasional
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
33 3.1. Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek penelitian merupakan hal yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2012:38) pengertian objek penelitian merupakan segala
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah
25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai Analisis Usahatani Kelapa
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel
37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
60 BAB 3 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deskriptif yang dimaksud adalah mendefinisikan berbagai kriteria dan variabel yang diteliti. Menurut Thomas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendefinisikan pengaruh atau hubungan kausal antara variabel independen
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian
BAB II METODE PENELITIAN.1. Bentuk Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian korelational
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 2 April 2014 sampai 5 Mei 2014, di Kecamatan Jati
21 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 2 April 2014 sampai 5 Mei 2014, di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. B. Bahan Penelitian Ternak yang digunakan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain
26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. alasan praktis, keinginan untuk mengetahui yang bertujuan agar dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Applied Reseach (Penelitian Terapan) yaitu penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui yang bertujuan agar dapat melakukan sesuatu
Lebih terperinci