Strategi Pembelajaran Inquiri dengan Metode Jigsaw

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Strategi Pembelajaran Inquiri dengan Metode Jigsaw"

Transkripsi

1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI DENGAN METODE JIGSAW PADA STANDAR KOMPETENSI INSTALASI JARINGAN LAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK YPM 1 TAMAN - SIDOARJO Sila Ayu Putri Hayati Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya sila_kiasa@ymail.com I Gusti Putu Asto B. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya asto@unesa.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dan respon siswa menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw lebih baik dari Model Pembelajaran Langsung (MPL), maka peneliti melakukan penelitian dengan menggabungkan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw pada standar kompetensi intalasi jaringan LAN yang bertujuan meningkatkan hasil belajar serta keaktifan siswa. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu Non Equivalen Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK YPM 1 Taman. Diambil sampel sebanyak 2 kelas, kelas XI TTKJ 2 sebagai kelas eksperimen dan X TKJ 1 sebagai kelas kontrol. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan hasil belajarnya digunakan teknik analisis data uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pretest pada siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw sama rendah dengan hasil belajar siswa sebelum menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL). Dan hasil posttest menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw memiliki hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL). Dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (XI-TKJ 2) adalah 85,8 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol (XI-TKJ 1) adalah 79,1 serta diperoleh t hitung = 5,810 > t tabel = 1,67 denga taraf signifikansi sebesar 5%. Ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw lebih baik dibandingkan dengan Model Pembelajaran Langsung (MPL). Kata kunci : strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw, hasil belajar siswa, respon siswa. Abstract This study aims to determine whether students' learning outcomes and responses using the Inquiry learning strategy with Jigsaw method was better than Direct Learning Model (MPL), the researchers was conducted the study with the inquiry learning strategy combining with the Jigsaw method on competency standard network intallation LAN which aims to improve outcomes learning and student activity. The method is used a quasi experiment with a research design that used "Non equivalen Control Group Design". The population in this study were students of class XI TKJ SMK YPM 1 Taman. Sample taken 2 classes, class XI TTKJ 2 as an experimental class and class X TKJ 1 as a control class. While the results of their study to determine differences in the data analysis techniques used t-test. The results showed that the pretest results in students before use the Inquiry learning strategies with Jigsaw method same lower to the learning outcomes of students with Learning Models Direct (MPL). And posttest results indicated that learning outcomes students who use the learning strategy Inquiry with Jigsaw method was higher than the learning outcomes of students who use the Direct Learning Model (MPL). With an average class learned the experimental results (XI - TKJ 2) was 85.8 and the average learning outcomes control class (XI - TKJ 1) was 79.1 and the obtained t = > table = 1.67 significance level premises by 5 %. This shows that the application of the Inquiry learning strategies with Jigsaw method is better than the Direct Learning Model (MPL). Keyword responses. : the Inquiri learning strategies and the jigsaw method, student learning outcomes student, student 121

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENDAHULUAN Luapan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu pihak, serta kemajuan dan perkembangan jaman yang dialami masyarakat dan aspirasi nasional dalam kemajuan bangasa dan umat manusia dilain pihak, membawa konsekuensi serta persyaratan yang semakin berat dan kompleks bagi pelaksanaan sektor pendidikan pada umumnya dan guru pada khususnya. Dalam melakukan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan berjalan terus menerus dengan menggunakan stretegi dan metode pembelajaran yang tepat. Kerena siswa memiliki ketertarikan belajar yang sangat heterogen, idealnya seorang guru harus menggunakan multimetode, yaitu memvariasikan penggunaan metode pembelajaran didalam kelas, hal ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan siswa dan menghindari terjadinya kejenuhan yang dialami siswa. Salah satu pendukung diadakannya penelitian ini khususnya pada mata diklat Instalasi Jaringan LAN yang diajarkan di SMK YPM 1 Taman Sidoarjo ialah penerapan strategi Inquiri dengan menggunakan metode Jigsaw dapat membantu meningkatkan moivasi belajar siswa secara ekstrinsik. Kurangnya motivasi dan kejenuhan yang kerap terjadi pada diri siswa dewasa ini disebabkan karena kurangnya guru dalam melakukan variasi model belajar, pasalnya selama ini model belajar yang kerap kali diterapkan untuk memancing kreatifitas siswa hanyalah Model Pembelajaran Langsung saja. Model pembelajaran ini dirasa masih kurang dalam memancing respon siswa untuk aktif mencari masalah sehingga siswa cenderung pasif dan malas dalam memberi tanggapan pada proses pembelajaran. Strategi Inquiri lebih mengutamakan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Pengajar hanya menampilkan demonstrasi atau penggalian pengetahuan awal. Setiap siswa dianjurkan untuk mengajukan hipotesis sebanyak banyaknya serta menyatakan kepada guru. Sementara metode Jigsaw merupakan salah satu dari metode pembelajaran kooperatif dimana siswa akan dibuat menjadi bebrapa kelompok dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas setiap komponen/subtopik yang telah ditugasakan oleh guru. Penggabungan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw diharapkan dapat memotivasi dan membantu siswa agar dapat menyarap pelajaran dengan baik sehingga akan terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Berkaitan dengan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Inquiri Dengan Metode Jigsaw Pada Standar Kompetensi Instalasi Jaringan LAN Terhadap hasil Belajar Siswa SMK YPM 1 Taman - Sidoarjo. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang diajukan adalah Apakah hasil belajar siswakelas XI TKJ SMK YPM 1 Taman yang menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan Metode Jigsaw lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Langsung? Serta bagaimana respon siswa terhadap strategi pembelajaran Inquiri dengan Metode Jigsaw? Penelitian ini dibatasi hanya pada standar kompetensi instalasi jaringan LAN pada semester ganjil. Pada kompetensi dasar Menentukan Persyaratan pengguna, Membuat Desain Awal Jaringan, Mengevaluasi Lalu Lintas Jaringan, Menyelesaikan Desain Jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa hasil belajar siswa kelas XI TKJ SMK YPM 1 Taman yang menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan Metode Jigsaw lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Langsung. Serta untuk mengetahui respon siswa terhadap strategi pembelajaran Inquiri dengan Metode Jigsaw. Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengelaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan kognitif. Wina Sanjaya (2012: 195) mengungkapkan bahwa strategi Inquiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi Inquiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Adapun beberapa langkah-langkah dalam melaksanakan strategi pembelajaran Inquiri adalah 1) mengajukan pertanyaan, 2) merumuskan hipotesis, 3) mengumpulkan data, 4) analisis data, 5) membuat kesimpulan. Seperti ungkapan Lie (1999: 73) yang dikutip oleh Rusman (2012: 218) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan metode pembelajaran dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan betanggung jawab secara mandiri. Lie juga menyatakan bahwa Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang fleksibel. Adapun langkah-langkah dalam metode Jigsaw adalah a) siswa dikelompokkan dalam beberapa tim, b) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, c) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, d) anggota dari tim yang berbeda bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli), untuk mendiskusikan subbab mereka, e) setelah selesai berdiskusi, setiap tim ahli kembali ke kelompok asal untuk mbergantian mengajari teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai, f) tiap tim ahli 122

3 mempresentasikan hasil diskusi mereka, g) guru memberikan evaluasi kepada seluruh siswa. pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw). Desain pada rancangan penelitian ini sebagai berikut : Tabel 1 Quasi Eksperimental Design Tipe Nonequivalent Control Group Design O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4 (Sugiono, 2011:116) Gambar 1 Ilusrasi yang menunjukkan tim Jigsaw LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan dan pabrikpabrik untuk memakai sumber daya (resources, misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Ada 2 tipe jaringan LAN yakni 1) jaringan clientserver dan 2) jaringan peer to peer. Serta ada 3 jenis topologi yang dapat digunakan dalam jaringan LAN yaitu a) topologi Bus, b) topologi Ring dan c) topologi Star. Jaringan LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen hardware meliputi : Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver dan Protokol Jaringan. METODE Pada Peneltian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimen tipe Quasi Ekperimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design dengan desain kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiono, 2011:116). Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPM 1 Taman - Sidoarjo pada semester ganjil 2013/2014 dengan populasi penelitian adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan di Sekolah Menengah Kejuruan dan sampel penelitian diambil 2 kelas yaitu XI TKJ 1 sebagai kelas kontrol dan XI TKJ 2 sebagai kelas eksperimen. Pada desain ini terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian, yang terdiri dari kelompok kontrol (yang diberi perlakuan berupa Model Pembelajaran Langsung (MPL)) dan kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan berupa strategi Keterangan : O 1 dan O 3 = Pretest yaitu soal tes yang diberikan kepada siswa sebelum kegiatan belajar mengajar; O 2 dan O 4 = Posttest yaitu soal tes yang diberikan kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar; X 1 = Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL) ; X 2 = strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw) Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode : (1) Validasi instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Validasi instrumen dilakukan oleh para ahli yang terdiri dari 2 dosen teknik elektro Unesa dan 2 guru SMK YPM 1 Taman dan kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus hasil rating, (2) Metode tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberi model pembelajaran yang telah direncanakan dan kemudian dianalisis menggunakan uji-t satu pihak untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas kontrol dan ekperimen. Tes yang digunakan dalam bentuk pemberian soal. Soal yang digunakan adalah soal yang telah divalidasi dan dianalisis butir untuk mengethui soal yang layak yang digunakan untuk soal pretest dan posttest. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap perangkat pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw). yang terdiri dari 1) RPP, 2) Butir Soal dan 3) angket respon siswa. Setelah dilakukan validasi, Maka hasil keseluruhan nilai validasi dari setiap perangkat sebagaimana berikut : Tabel 2 Hasil Rata-Rata Validasi Instrumen Pembelajaran No Jenis Intrumen Hasil Keterangan 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 75,8 % Layak 2 Butir Soal 73,2 % Layak 3 Lembar Angket Siswa 72 % Layak 123

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Berdasarkan rekapitulasi hasil validasi yang telah dibahas pada Tabel 2, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan layak. Sesuai dengan skala Likert (Riduwan, 2006:13) bahwa instrument penelitian dinyatakan layak apabila mempunyai angka 61% - 80%. Sebelum melaksanakan penelitian dilakukan pengujian butir soal yang bertujuan untuk menganalisis tingkat kevalidan soal yang akan dijadikan evaluasi pretest dan posttest pada kelas XI TKJ. Pengujian butir soal dilakukan dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada kelas XII TKJ dengan jumlah siswa sebanyak siswa. Terdapat 50 butir soal yang telah dinyatakan valid oleh validator. Setelah melakukan pengujian butir soal, didapatkan 40 soal yang efektif dan baik untuk digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Dan terdapat 10 soal yang dinyatakan gugur yaitu soal nomor 2, 3, 11, 17, 26, 29, 40, 43, 45 dan 50. Walaupun terdapat beberapa soal yang dinyatakan gugur, masih terdapat soal yang mewakili aspek kognitif yang mencakup semua aspek yang ada pada soal yang dinyatakan gugur tersebut. Hasil dari pengujian butir soal evaluasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Reliabilitas Soal, dari hasil analisis reliabilitas soal diketahui bahwa butir soal yang baik tidak hanya valid tetapi reliabel. Reliabel berhubungan dengan keajegan yang artinya berapakalipun soal tersebut diujikan mempunyai nilai yang hampir sama. Reliabel juga berhubungan dengan Rxy product moment. Dapat disimpulkan bahwa soal dikatakan reliabel apabila mempunyai Rxy hitung > Rxy tabel. Dengan N = 29 siswa dan berdasarkan tabel Rxy product moment 0,367. Reliabelitas butir soal dihitung melalui anates4 dan didapatkan nilai Rxy hasil soal evaluasi adalah Rxy hitung = 0,92. Dari nilai Rxy hitung = 0,92 dapat dinyatakan bahwa tingkat reliabilitas soal tersebut tinggi, sesuai dengan kriteria pada tabel reliabilitas berikut: Tabel 3 Indeks Reliabilitas Butir Indeks reliabilitas Penafsiran butir 0,81-1 Sangat tinggi 0,61 0,80 Tinggi 0,41 0,60 Cukup 0,21 0,40 Rendah 0 0,20 Sangat rendah Sehingga dapat disimpulkan bahwa butir soal evaluasi yang digunakan untuk soal pre-test dan post-test dikatakan reliabel dan dapat digunakan penelitian untuk kelas eksperimen dan control. 2) Taraf Kesukaran Soal, dari hasil analisis taraf kesukaran soal evaluasi yang telah diujikan berdasarkan kategori yang telah ditentukan yaitu : mudah, sedang, sukar. Maka sesuai dengan perhitungan menggunakan program AnatesV4 di lampiran 3 didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4 Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Penafsiran Butir Soal Jumlah Mudah 1, 4, 13, 19 4 Sedang 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28,, 31, 32, 33, 34, 39 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 44, 46, 47, 48, 49, 50 Sukar 2, 17, 43 3 Sangat Sukar 26, 29, 40, 45 4 Jumlah 50 3) Daya Beda, dari hasil daya beda soal diketahui bahwa butir soal yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan siswa yang pintar (kelompok atas) dan siswa yang kurang pintar (kelompok bawah). Kelompok atas dan kelompok bawah diperoleh dari 27% x jumlah seluruh sampel. Dengan N = siswa maka jumlah masing-masing kelompok adalah 8 orang. Pada tahap ini hanya soal yang valid saja yang dianalisis daya beda butirnya. Hasil perhitungan indeks daya beda butir dengan menggunakan program anatesv4 sesuai dengan lampiran 3 maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5 Daya Beda Soal Evaluasi D Penafsiran Butir Soal Jumlah D> 0,40 Sangat baik 0,<D< 0,40 0,20<D< 0, D< 0,20 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28,, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 44, 46, 47, 48, 49 Baik 13 1 cukup,soal perlu perbaikan kurang baik, soal harus dibuang , 3, 17, 26, 29, 40, 43, 45, 50 Jumlah 50 Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw), maka dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan dan pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Perhitungan uji-t (menggunakan software SPSS versi 16.0) dari hasil pre-test dapat dilihat pada Tabel 6 : 9 124

5 Tabel 6 Perhitungan Uji-T dari Hasil Pre-Test Nilai_ Equal pretest variance s assumed Nilai_ postest Equal variance s not assumed Levene's Test for Equality of Variances Independent Samples Test F Sig. T Df Sig. (2- tailed) t-test for Equality of Means Mean Error 95% Confidence Interval of the Lower Upper Group Statistics Model_kelas N Mean Deviation Eksperimen kontrol Error Mean Dari hasil analisis nlai pre-test dengan menggunakan uji-t seperti pada tabel 6 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,137 dengan taraf signifikansi sebesar 0,575. Sedangkan diketahui nilai t tabel = t (1-α) = t (1-0,05) = t (0,95) derajat kebebasan (dk) = n 1 + n 2-2 = 58. Nilai t tabel adalah 1,67155 dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan uji-t diperoleh t hitung = 1,137 < t tabel = 1, Gambar 2 Kurva Distribusi Uji-t Pretest Dari Gambar 1 kurva distribusi uji-t terlihat bahwa t hitung berada pada penerimaan H 0 sehingga H 0 diterima dan H 1 ditolak. Dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sama rendah dengan hasil belajar siswa kelas kontrol sebelum diterapkan model pembelajaran yang berbeda. Dan saat proses pembelajaran berakhir maka dilakukan post-test untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran serta model pembelajaran yang telah diberikan. Hipotesis hasil belajar siswa dirumuskan sebagai berikut : H 0 = hasil belajar siswa yang menggunakan model Active Learning dengan strategi Lightening The Learning Climate lebih rendah sama dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Student Teams Achievement Division (STAD); H 1 = hasil belajar siswa yang menggunakan model Active Learning dengan strategi Lightening The Learning Climate lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Student Teams Achievement Division (STAD). Dan perhitungan dengan menggunakan uji-t satu pihak atau menggunakan SPSS versi 16.0 dengan uji Independen Samples Test adalah sebagai berikut : Nilai_ Postest Nilai_ postest Equal varianc es assume d Equal varianc es not assume d Tabel 7 Perhitungan Uji-t Hasil Belajar Group Statistics Model_kelas N Mean Deviation Eksperimen kontrol Levene's Test for Equality of Variances Independent Samples Test F Sig. T Df Sig. (2- tailed ) Error Mean t-test for Equality of Means Mean Error Dari hasil analisis nlai pre-test dengan menggunakan uji-t seperti pada tabel 7 diperoleh nilai t hitung sebesar 5,810 dengan taraf signifikansi sebesar 0,575. Sedangkan diketahui nilai t tabel = t (1-α) = t (1-0,05) = t (0,95) derajat kebebasan (dk) = n 1 + n 2-2 = 58. Nilai t tabel adalah 1,67155 dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan uji-t diperoleh t hitung = 5,810 < t tabel = 1, Gambar 3 Kurva Distribusi Uji-t Postest 95% Confidence Interval of the Lower Upper Dari Gambar 2 kurva distribusi uji-t terlihat bahwa t hitung berada pada penolakan H 0 sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL). 125

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Berdasarkan penilaian yang diberikan setelah seluruh siswa mengisi soal pretest dan posttest didapat hasil sebagai berikut : Gambar 4 Histogram Perbandingan Nilai Tabel 8 Rekapitulasi Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Rata-rata Pretest Rata-rata Nilai Akhir Kemajuan Belajar Eksperimen 56,2 85,8 29,6 Kontrol 53,8 79,1 25,3 Peneliti tak hanya melakukan Pretest, Posttest dan treatment (perlakuan) yang berupa Strategi Pembelajaran Inquiri dan Metode Jigsaw pada kelas ekperimen dimana dalam hal ini adalah sebagai subjek penelitian. Peneliti juga memberikan angket respon terhadap siswa sebagai tolak ukur bahwa pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiri dan Metode Jigsaw tidak hanya baik digunakan, tetapi juga menjadikan siswa lebih aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah presentase respon siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiri dan Metode Jigsaw : Dengan latar belakang serta berbagai macam masalah tentang keaktifan dan respon siswa dalam proses belajar mengajar mengingat metode pembelajaran di sekolah yang selama ini telah diketahui kurang adanya variasi sehingga siswa kerap kali mengalami kejenuhan. Hal tersebut sekaligus menjadi alasan peneliti untuk menerapkan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw untuk siswa kelas XI TKJ pada mata pelajaran instalasi jaringan LAN, maka dilakukanlah penelitian dengan penerapan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw sesuai dengan RPP yang telah dibuat berdasarkan fase-fase yang ada pada strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw. Setelah penelitian dilaksanakan, selanjutnya dari keseluruhan pengolahan data hasil belajar dan respon siswa maka dapat dilihat bahwa siswa kelas XI TKJ 1 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan berupa Model Pembelajaran Langsung (MPL) memperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 25,3 dan kelas XI TKJ 2 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw memperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 29,6. Juga dapat dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menggunakan uji-t memperoleh kesimpulan bahwa H 1 atau hipotesis yang berbunyi hasil belajar siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiri dan Metode Jigsaw lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan Model Pembelajaran Langsung (MPL), diterima. Dengan hasil perhitungan uji-t diperoleh t hitung = 5,810 > t tabel = 1,671. Karena 5,810 >1,670 maka jatuh pada daerah penolakan H 0 sehingga H 1 diterima Dengan diterapkannya strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw mendapat respon yang baik pula dari siswa. Hal tersebut terbukti dengan 45 % siswa menyatakan setuju bahwa penerapan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw dapat memotivasi agar siswa lebih aktif dan mudah memahami materi ajar yang diberikan dalam hal ini berupa materi instalasi jaringan LAN. Dari berbagai ulasan keseluruhan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan di SMK YPM 1 Taman Sidoarjo dengan menerapkan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw untuk kedepannya dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam rangka meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. PENUTUP Gambar 5 Hasil angket respon siswa Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat bahwa rata-rata respon siswa yang menjawab sangat setuju 33% setuju 45% dan cukup setuju 22%, sehingga respon siswa terhadap pembelajaran Strategi Pembelajaran Inquiri dan Metode Jigsaw dapat dikatakan mendapat respon yang baik dari siswa. SIMPULAN Terdapat perbandingan hasil belajar siswa pada kelas Eksperiman yang menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiri dan Metode Jigsaw dengan hasil belajar siswa pada kelas Kontrol dengan menggunakan Metode Pembelajaran Langsung (MPL). Nilai hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar siswa kelas kontrol. Dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (XI-TKJ 2) adalah 85,8 dan nilai rata-rata kelas kontrol (XI-TKJ 1) adalah 79,1. Dan diperoleh t hitung = 5,810 > t tabel = 1,

7 Dari hasil respon siswa terhadap keseluruhan aspek pada lembar angket respon siswa dikategorikan positif. Karena dapat dilihat seluruh aspek pada rata-rata respon siswa yang menjawab sangat setuju 33% setuju 45% dan cukup setuju 22%, sehingga respon siswa terhadap Strategi Pembelajaran Inquiri dan Metode Jigsaw dapat dikatakan baik. SARAN Dalam penelitian ini masih banyak kekurangan, terutama pada waktu penyajian Strategi Pembelajaran Inquiri dengan Metode Pembelajaran Jigsaw kurang maksimal, dikarenakan ini baru pertama kali siswa menerima Strategi Pembelajaran Inquiri dengan Metode Pembelajaran Jigsaw sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama agar siswa paham terhadap Strategi Pembelajaran Inquiri dengan Metode Pembelajaran Jigsaw. Sugyiono Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugyiono Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung : Alfabeta Tim Penyusun Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : Unesa Press. Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka. Trianto Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka. Jaringan Komputer. diakses pada Juli 2013 pukul Fiber Optik. diakses pada Juli 2013 pukul DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya Arim, Robi Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan Listrik Dan Elektronika Bagi Siswa Kelas X TKJ di SMK Udanawu Blitar. Surabaya : Skripsi tidak dipublikasikan. Asmani, Jamal Ma mur Tips Aplikasi Pakem. Yogyakarta : Diva Press Modul Local Area Network. Surakarta : CV Cahaya Mentari Mudjiono, Dimyati Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Nur, Muhammad Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya : Unesa University Press Nursalim, Muhammad, dkk Psikologi Pendidikan. Surabaya : Unesa University Press Oetomo Budi, Dharma Sutedjo Kamus ++ Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi Rokim, Amru Penerapan Model Pembelajaran Tipe Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan pendekatan Inquiri Pada Standar Kompetensi Radio Penerima di SMKN 2 Surabaya. Surabaya : Skripsi tidak dipublikasikan. Rusman Model Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sudjana Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Suprijono, Agus Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 127

Sholichah Ary Martini Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Sholichah Ary Martini Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY (Pada Mata Pelajaran Sistem Komputer di SMK Negeri 3 Buduran) Sholichah Ary Martini

Lebih terperinci

Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Trainer Elektronika Dasar

Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Trainer Elektronika Dasar PENGGUNAAN MEDIA TRAINER ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR DASAR ELEKTRONIKA DI SMK SUNAN DRAJAT LAMONGAN Ariel Subiyakto Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN KONSEP KELISTRIKAN DI SMA NEGERI 2 BANGKALAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN KONSEP KELISTRIKAN DI SMA NEGERI 2 BANGKALAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN KONSEP KELISTRIKAN DI SMA NEGERI 2 BANGKALAN Anggie Pramulya Teguh Pribadi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Strategi Belajar Question Student Have

Strategi Belajar Question Student Have PENERAPAN STRATEGI BELAJAR QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DIGITAL KELAS X DI SMK SUNAN DRAJAT PACIRAN LAMONGAN Adji Suwarsono Pendidikan

Lebih terperinci

Model Active Learning dengan Strategi Lightening The Learning Climate

Model Active Learning dengan Strategi Lightening The Learning Climate Model Active Learning dengan Strategi Lightening The Learning Climate PENGARUH MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 3 BOYOLANGU

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script Dengan Strategi Tanya Jawab

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script Dengan Strategi Tanya Jawab PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT DENGAN STRATEGI TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA DASAR DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Febri Widya Saputri Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

Model Pembelajaran aktif learning berstrategi planted question

Model Pembelajaran aktif learning berstrategi planted question Model Pembelajaran aktif learning berstrategi planted question PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING BERSTRATEGI PEMBELAJARAN PLANTED QUESTION DENGAN TRAINER VCD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Inkuiri

Model Pembelajaran Inkuiri Model Pembelajaran Inkuiri PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SMKN 1 CERME PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN SOFTWARE MULTISIM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PEMBELAJARAN MENGUKUR BESARAN-BESARAN LISTRIK DALAM

Lebih terperinci

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa.. PERBEDAAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN DENGAN ACTIVE LEARNING (STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK PENERANGAN DI SMKN

Lebih terperinci

Pengaruh Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange

Pengaruh Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pengaruh Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika di SMKN 3 Jombang Elvano Resky Pradana S1 Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

Alfi Yusuf S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Alfi Yusuf S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Penerapan Pembelajaran dengan Strategi Action Learning terhadap Hasil Belajar PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI ACTION LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Fitriyah Dewi Sartika Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro,Teknik

Lebih terperinci

Pengaruh Model Problem Based Learning

Pengaruh Model Problem Based Learning PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK DI SMKN 7 SURABAYA Agus Mujiono S1 Pendidikan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014,

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENERAPKAN KONSEP ELEKTRONIKA DIGITAL DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KOMPUTER KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK AL-AZHAR MENGANTI GRESIK

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK AL-AZHAR MENGANTI GRESIK PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK AL-AZHAR MENGANTI GRESIK Ervan Dwi Rizkyanto S1 Pendidikan Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization dan Student Teams Achievement Divisions

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization dan Student Teams Achievement Divisions Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization dan Student Teams Achievement Divisions PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tipe Talking Chips Terhadap hasil Belajar Siswa

Pengaruh Metode Pembelajaran Tipe Talking Chips Terhadap hasil Belajar Siswa PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TIPE TALKING CHIPS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI MODEL ATOM BAHAN SEMI KONDUKTOR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO Yacob Hariyanto S1 Pend. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TRHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACET PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have

Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE THE POWER OF TWO DENGAN TIPE QUESTION STUDENT HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.03

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.03 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.3 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE DEMONSTRATION BERBANTUAN SOFTWARE PSIM 9..3 PADA MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Quantum Learning dengan Metode Ceramah

Pengaruh Metode Quantum Learning dengan Metode Ceramah PENGARUH MODEL PENGAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING DENGAN METODE CERAMAH PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TIPTL SMK NEGERI 3 SURABAYA

Lebih terperinci

Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa

Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa Pengaruh Stratgei Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar- Dasar Elektronika di SMK

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Model Pengajaran Langsung

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Model Pengajaran Langsung Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Model Pengajaran Langsung PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

Lebih terperinci

Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan Kooperatif Tipe Jigsaw

Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan Kooperatif Tipe Jigsaw Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan Kooperatif Tipe Jigsaw PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBER HEAD TOGETHER)

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Discovery Learning

Model Pembelajaran Discovery Learning Model Pembelajaran Discovery Learning PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN DIODA SEMIKONDUKTOR SEBAGAI PENYEARAH KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 SURABAYA.

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MEMBUAT REKAMAN AUDIO DI STUDIO DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Chrisna Rizki Haryudhie, J.A Pramukantoro

Lebih terperinci

Model Pembelajaran STAD Dengan Strategi Belajar Reciprocal Teaching

Model Pembelajaran STAD Dengan Strategi Belajar Reciprocal Teaching Model Pembelajaran STAD Dengan Strategi Belajar Reciprocal Teaching PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN STRATEGI BELAJAR RECIPROCAL TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

Lebih terperinci

Pengaruh Strategi Pembelajaran Mind Mapping Berbantu NovaMind 6.0.5

Pengaruh Strategi Pembelajaran Mind Mapping Berbantu NovaMind 6.0.5 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTU NOVAMIND 6.0.5 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK KELAS XI SMK NEGERI 3 SURABAYA Allen Ariszona

Lebih terperinci

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar PENGARUH PERMAINAN SCRAMBLE DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 KEDIRI Sholihatin Fitriyah S1 Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR Kadek Budiasa (1), Viyanti (2), I Dewa Putu Nyeneng (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, budiasakadek60@yahoo.com;

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL Disusun Oleh SIDROTUL KHASANAH 202009117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika (2017), 1 (1), 66 76 66 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Sunardi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Pengaruh Pembelajaran Aktif Learning Start With A Question Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pengaruh Pembelajaran Aktif Learning Start With A Question Terhadap Hasil Belajar Siswa PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDART KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI 1 MADIUN Ashari Cahyono Program

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, 4 PENDAHULUAN Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK KELAS X TPTU SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO Adytia Faridil

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK. Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 2, Ed. September 2017, Hal. 141-148 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Tersedia secara online http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/ EISSN: 2502-471X DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DIRECT INSTRUCTION DALAM

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is A Teacher Here

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is A Teacher Here Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is A Teacher Here PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENAFSIRKAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MPL

ANALISIS PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MPL ANALISIS PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MPL Dinar Citra Dewi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Kreativitas Berbeda Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio Miftakhul Hidayah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

Jati Widyatmoko S1 Pendidikan Teknik Elektro, FakultasTeknik, Universitas Negeri Surabaya

Jati Widyatmoko S1 Pendidikan Teknik Elektro, FakultasTeknik, Universitas Negeri Surabaya Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif (STAD dan NHT) PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Lebih terperinci

Strategi Pembelajaran Who Wants To Be Smart

Strategi Pembelajaran Who Wants To Be Smart PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI WHO WANTS TO BE SMART UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR DASAR ELEKTRONIKA KELAS X DI SMK NEGERI 1 BLITAR Aji Anugrah

Lebih terperinci

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DENGAN TIPE THINK PAIR SQUARE DI SMA Nurul Huda Arianti, Syubhan An nur, Mastuang FKIP Unlam Banjarmasin, nurulhudaarianti95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I PABELAN KECAMATAN PABELAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION (ARCS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA KELAS

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) This study aimed to determine: (1) the similarity of pretest between

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif Team Quiz

Pembelajaran Aktif Team Quiz PERBEDAAN HASIL BELAJAR STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEAM QUIZ DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR DI KELAS X TAV SMK NEGERI 7 SURABAYA Afif Tauviqurrokhman Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BUZZ GROUP DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BUZZ GROUP DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Buzz Group dan Model Pembelajaran Langsung STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BUZZ GROUP DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

Kurnia Martikasari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS, Fakultas KIP, Universitas Sanata Dharma

Kurnia Martikasari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS, Fakultas KIP, Universitas Sanata Dharma Kurnia Martikasari (2014) Judul: Implementasi Jigsaw II untuk Meningkatkan Participation Skill, Sharing Skill, dan Prestasi Belajar Mahasiswa Matakuliah Statistika Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Integratif-Team Assited Individualization

Model Pembelajaran Integratif-Team Assited Individualization Model Pembelajaran Integratif-Team Assited Individualization PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DENGAN TEKNIK TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

Lebih terperinci

Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Metode PQ dan LSQ

Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Metode PQ dan LSQ PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (MPBM) METODE PLANTED QUESTION DAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMKN 2 SURABAYA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI P Yukina, Achmadi, Okianna Program Study Pendidikan Ekonomi FKIP Untan, Pontianak Email : ykina23@gmail.com Abstrak : Penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nur Ahmad Arofiq 1), Kristina Warniasih ) 1 SMK Al Husain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE SNOWBALL THROWING PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM PENERIMA TELEVISI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE SNOWBALL THROWING PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM PENERIMA TELEVISI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Snowball Throwing PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE SNOWBALL THROWING PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM PENERIMA TELEVISI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan Satisfaction (ARIAS) Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Berprestasi Siswa

Penerapan Strategi Belajar Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan Satisfaction (ARIAS) Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Berprestasi Siswa Penerapan Strategi Belajar Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan Satisfaction (ARIAS) Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Berprestasi Siswa PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung dan Kooperatif TAI Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung dan Kooperatif TAI Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS RANGKAIAN RLC PADA RANGKAIAN

Lebih terperinci

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta, PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN THE EFFECT OF ARIAS (ASSURANCE,

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Aktif dengan Strategi Index Card Match

Pengaruh Model Pembelajaran Aktif dengan Strategi Index Card Match Pengaruh Model Pembelajaran Aktif dengan Strategi Index Card Match PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADAA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 18 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KETERAMPILAN ELEKTRONIKA DI SMPN CANDI Muhammad Tanwirul Firdaus Pendidikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract Perbedaan Minat dan Hasil Belajar Aspek. (Adzan Ramadhan Dirgantara Putra) 361 PERBEDAAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF ANTARA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DENGAN PEMBELAJARAN FISIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN BANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI CENDAWAN ISKANDAR SAFRI HASIBUAN ABSTRACT This study aims to determine differences in

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Karya Sinulingga dan Amelia Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan amels_heart@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PROJECT BASED LEARNING SEBAGAI PENYELESAIAN MASALAH MATERI SUBNETTING PADA MATA PELAJARAN RANCANG BANGUN JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PROJECT BASED LEARNING SEBAGAI PENYELESAIAN MASALAH MATERI SUBNETTING PADA MATA PELAJARAN RANCANG BANGUN JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA PROJECT BASED LEARNING SEBAGAI PENYELESAIAN MASALAH MATERI SUBNETTING PADA MATA PELAJARAN RANCANG BANGUN JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA Fachrur Rozaq S1 Pendidikan Teknologi Informasi, Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Oleh: RETNO PUSPITASARI NIM. 13321733 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB-2 SMKN 1 MOJOKERTO

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB-2 SMKN 1 MOJOKERTO PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB-2 SMKN 1 MOJOKERTO Bayu Tri Dianto S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika Vol., No., Juli-Desember 014 ISSN: 30-395 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DENGAN BANTUAN SOFTWARE PhET UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TIPTL SMKN 7 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DENGAN BANTUAN SOFTWARE PhET UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TIPTL SMKN 7 SURABAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DENGAN BANTUAN SOFTWARE PhET UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TIPTL SMKN 7 SURABAYA Trisna Wati S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,Universitas

Lebih terperinci

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto The Effect of Model Cooperative Learning Type of Take and Give in the Students Learning Result on The Depends Each Other in Ecosystem Concept in 7 th Grade of the 16 th Public Junior High School at Tasikmalaya

Lebih terperinci