(19) DIREKTORAT PATEN DIREKTORA T JENDERAL HAK KEKA YAAN INTELEKTUAL (45) 7 Pebruari OR3. QL{~(R2)p. ,N ~ # (1: H 0 IfN-«Cl-IzX:I_cp.
|
|
- Harjanti Irawan
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 " (12) PATEN INDONESIA (II) ID (19) DIREKTORAT PATEN DIREKTORA T JENDERAL HAK KEKA YAAN INTELEKTUAL (45) 7 Pebruari 2006 (54) Judul Penemuan : TURUNAN AMIDA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI INHIBITOR PRODUKSI SITOKINA (51) Int. CI.6: C07D 213/82; A61K ; A61K 031/47; A61K 031/475; C07D 213/81; C07D ; C07D ; C07D ; C07D ; C07D 277/66; C07D 333/38; C07D ; C07D ; C07D 413/12 (21) Nomor Permintaan Paten: (71) Nama dan Alamat yang mengajukan W Permintaan Paten: ASTRAZENECA AB (22) Tanggal Penerimaan Permintaan Paten: S Sodertalje, 29 Juli 1999 SWEDEN (30) Data Prioritas : (72) Nama Penemu : (31) ; BROWN, Dearg, Sutherland, GB (32) 4 Agustus 1998; 13 Nopember 1998 BROWN, George, Robert, GB (33) GB; GB (74) Nama dad Alamat Konsultan Paten: (43) Tanggal Pengumuman Permintaan Paten: Drs. J. B. Lumenta, S.H., LL.M 19 April 2001 JI. Metro Pondok lndah TB-34, Jakarta Selatan (56) Dokumen Pembanding : J. Med. Chem. 1996; 39 (17), Pemeriksa Paten: Drs. Abdi Saputra S. J. Polym. Sol., Part A: Polym. ChemZI99~' ' Jumlah Klaim: 12 Klaim Jphem Abs, 1972; 72(21), abs, no. I 704;:;;:::;~~ DE ",j'.,,? US \.~j '~,'" WO (57) Abstrak:.,'.. OR3. QL{~(R2)p,N ~ # (1: H 0 IfN-«Cl-IzX:I_cp. Penemuan ini membahas ten tang turunan-turunan amida formula (I) dimana R3 adalah alkil(c I 6) atau halogeno; Ql adalah heteroaril yang disubstitusi secara bebas pilih dengan I, 2, 3 atau 4 substituen seperti hidroksi, halogeno, alkil(ci-6), alkoksi(ci-6), hidroksi- alkil(cl-6), alkoksi(ci-6) alkil(cl-6), hidroksi- alkoksi(c2-6), amino-(c2-6)-alkilamino, N-alkil(Cl-6)- alkilamino(cl-6)-(c2 6)-alkilamino, aril, heteroaril dan heterosiklil, p adalah 0-2, R2 adalah substituen seperti hidroksi dan halogeno; q adalah 0-4; dan Q2 mencakup aril, sikloalkil, heteroaril dan heterosiklil yang tersubstitusi secara bebas pilih; atau garam yang dapat diterima secara farmasi atau ester senyawa tersebut yang dapat dibelah secara in vivo; proses-proses pembuatannya, komposisi-komposisi farmasi yang mengandung senyawa tersebut dan penggunaannya dalam pengobatan penyakit atau kondisi-kondisi medis yang diperantarai oleh sitokina.
2 : j./'.. 9- ( :-.,~L-~~D Deskripsi TURUNAN AMIDA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI INHIBITOR PRODUKSI SITOKINA 5 Bidang Teknik Penemuan Penemuan ini membahas tentang turunan-turunan tertentu yang digunakan sebagai inhibitor penyakit yang 10 diperantarai sitokina. Penemuan ini juga membahas tentang proses-proses pembuatan turunan turunan amida penemuan ini, komposisi-komposisi farmasi yang mengandung turunan amida tersebut dan penggunaannya dalam metode metode terapi, misalnya berdasarkan penghambatan penyakit yang 15 diperantarai sitokina. Latar Belakang Penemuan Turunan-turunan amida yang diungkapkan dalam 20 penemuan ini adalah inhibitor-inhibitor produksi sitokina seperti Faktor Nekrosis Tumor (TNF), misalnya TNFa, dan berbagai bagian famili interleukin (IL), misalnya IL-l, IL-6 dan IL 8. Selanjutnya, senyawa-senyawa penemuan digunakan pada pengobatan penyakit atau kondisi-kondi 25 medis dimana terj adi produksi sitokina yang berlebihan, contohnya produksi berlebih TNFa atau IL 1. Sebagaimana telah diketahui bahwa sitokina dihasilkan oleh berbagai ragam sel i monosit dan makrofag dan sitokina tersebut memberikan kenaikan terhadap berbagai pengaruh 30 fisiologi yang dipercaya merupakan hal yang penting pada penyakit atau kondisi-kondisi medis seperti lamasi dan imunoregulasi. Contohnya, TNFa dan IL-l dilibatkan dalam aliran pengiriman sinyal yang dipercaya memperbesar patologi keadaan penyakit seperti inflamatori dan (1
3 \ penyakit-penyakit alergi serta toksisitas yang diinduksi sitokina. Sebagaimana telah diketahui juga bahwa pada sistem sel tertentu, produksi TNFa mendahului dan memperantarai produksi sitokina lain seperti IL 1. 5 Tingkat abnormal sitokina juga dilibatkan, misalnya, dalam produksi eikosanoid yang aktif secara fisiologi seperti prostaglandin dan leukotriena, stimulasi pelepasan enzim proteolitik seperti kolagenase, aktivasi sistem imun, misalnya melalui stimulasi sel-sel pembantu 10 T, aktivasi osteoklas, aktivitas yang menyebabkan resorpsi kalsium, stimulasi pelepasan proteoglikan, misalnya, dari tulang rawan, stimulasi proliferasi sel dan untuk angiogenesis. Sitokina juga dipercaya dilibatkan dalam produksi 15 dan pengembangan keadaan penyakit seperti inflamatori dan penyakit-penyakit alergi, contohnya inflamasi sendi (khususnya artritis rematoid, osteoartritis dan gout), inflamasi saluran gastrointestinal (khususnya penyakit usus inflamatori, kolitis ulseratif, penyakit Crohn dan 20 gastritis), penyakit kulit (khususnya psoriasis, eksim dan dermatitis) dan penyakit pernapasan (khususnya asma, bronkitis, rinitis alergi dan sindroma distres pernapasan orang dewasa), dan dalam produksi dan pengembangan berbagai gangguan kardiovaskular dan serebrovaskular 25 seperti gagal jantung kongestif, infarksi miokardial, pembentukan plak aterosklerotik, hipertensi, agregasi platelet, angina, stroke, luka reperfusi, luka vaskular termasuk restenosis dan penyakit vaskular tepi, dan, misalnya, berbagai gangguan metabolisme tulang seperti 30 osteoporosis (termasuk pikun dan osteoporosis pascahaid), penyakit Paget, metastasi tulang, hiperkalsemia, hiperparatiroid, osteosklerosis, osteoporosis dan periodontis, dan perubahan-perubahan abnormal pada metabolisme tulang yang disertai dengan artritis rematoid 35 dan osteoartritis. Produksi sitokina yang berlebihan a
4 " 3.. '"' dapat juga dilibatkan dalam memerantarai komplikasi tertentu infeksi bakteri, jamur dan/atau virus seperti kejutan endotoksik, kejutan septik dan sindroma kejutan toksik dan pada perantaraan komplikasi tertentu 5 pembedahan SSP atau luka seperti neurotrauma dan stroke iskemia. Produksi sitokina yang berlebihan dapat juga dilibatkan dalam memerantarai dan memperburuk pengembangan penyakit yang melibatkan tulang rawan atau resorpsi otot, fibrosis pulmonal, sirosis, fibrosis 10 renal, kakeksia yang ditemukan pada penyakit kronik tertentu seperti penyakit ganas dan sindroma imunodefisiensi diperoleh (AIDS), invasi tumor dan metastasis tumor serta sklerosis ganda. Bukti peranan penting TNFa dalam aliran pengiriman 15 sinyal sel yang memberikan kenaikan artritis rematoid ditunjukkan melalui kemanjuran dalam penyelidikan klinis antibodi TNFa (The Lancet, 1994, 344, 1125 dan British Journal of Rheumatology, 1995, 34, 334). Jadi, sitokina seperti TNFa dan IL 1 dipercaya 20 merupakan mediator yang penting dari sejumlah penyakit dan kondisi-kondisi medis tertentu. Selanjutnya dipercaya bahwa penghambatan produksi dan/atau pengaruh sitokina ini akan menguntungkan dalam pencegahan, kontrol atau pengobatan penyakit dan kondisi-kondisi medis tersebut. 25 Tanpa memperhatikan bahwa senyawa-senyawa yang diungkapkan dalam penemuan ini memiliki aktivitas farmakologi yang hanya berdasarkan pengaruh terhadap satu proses biologi, namun dipercaya bahwa senyawa-senyawa tersebut menghambat pengaruh-pengaruh sitokina 30 berdasarkan penghambatan enzim p38 kinase. p38 kinase, yang selain itu dikenal sebagai protein pengikat supresif sitokina (CSBP) dan pengaktivasi ulang kinase (RK) adalah bagian dari famili kinase protein teraktivasi mitogen (MAP) enzim yang dikenal diaktifkan oleh tegangan 35 fisiologi seperti yang disebabkan oleh radiasi ionisasi,
5 " zat zat sitotoksik, dan toksin, misalnya endotoksin seperti bakteri lipopolisakarida, dan oleh berbagai zat seperti sitokina, misalnya TNFa dan IL-1. Sebagaimana telah dikenal bahwa p38 kinase fosforilat menentukan 5 protein-protein intraselular yang terlibat dalam aliran tahap enzimatik yang menyebabkan biosintesis dan ekresi sitokina seperti TNFa dan IL-1. Inhibitor-inhibitor p38 kinase yang telah dikenal diterangkan oleh G J Hanson dalam Expert Opinions on Therapeutic Patents, 1997, 7, p38 kinase dikenal berbentuk isoform yang diidentifikasi sebagai p38a dan p38g. Sebagaimana dikenal dalam J. Med. Chem., 1996, 39, , bahwa turunan-turunan benzamida tertentu dapat mengatur ekspresi reseptor lipoprotein densitas rendah 15 (LDL) dalam sel-sel hepatosit manusia. Senyawa senyawa yang diungkapkan meliputi dua turunan piridina karboksamida, yaitu ~- [5- (3-sikloheksilpropionamido) metilfenil]piridina-3-karboksamida dan ~-[5-(3-siklo heksilpropionamido) 2-metilfenil]piridina-4-karboksamida. Ringkasan Penemuan Senyawa-senyawa yang diungkapkan dalam penemuan ini adalah inhibitor-inhibitor produksi sitokina seperti TNF, 25 khususnya TNFa, dan berbagai interleukin, khususnya ILl. Menurut salah satu aspek penemuan ini, tersedia suatu turunan amida Formula I Ql-<,O R3 H...N (R2:>p )«(1) # 0 IN ----<\(CH )Q_Q2 H 2 30 dimana Ut4
6 (I....., R3 adalah alkil(cl-6) atau halogenoi Ql adalah heteroaril yang disubstitusi secara bebas pilih dengan 1, 2, 3 atau 4 substituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, trifluorometil, siano, merkapto, 5 nitro, amino I karboksi I karbamoil, formi I, alkil (Cl- 6), alkenil(c2-6) I alkunil(c2-6), alkoksi(cl-6), alkilenadioksi(c2-6), alkiltio(cl-6), alkilsulfinil (Cl-6), alkilsulfonil(cl-6), alkilamino(cl-6) I di [alkil (Cl-6)]amino, alkoksikarbonil(cl-6), N-alkilkarbamoil 10 (Cl-6), N,N di- [alkil(cl-6)]karbamoil, alkanoil(c2-6), alkanoiloksi(c2-6), alkanoilamino(cl-6), N-alkilsulfamoil (Cl-6), N,N-di- [alkil (Cl-6)] sulfamoil, alkanasulfonilamino(cl 6), ~-alkil(cl-6)-alkana sulfonil amino (Cl-6), halogeno-alkil{cl 6), hidroksi-alkil(cl-6), 15 alkoksi (Cl-6) alkil (Cl-6), siano-alkil (Cl-6), amino-alkil (Cl-6), alkilamino(cl-6)-alkil(cl-6), di- [alkil(cl-6)] amino-alkil(cl-6), karboksi-alkil(cl-6), alkoksikarbonil(cl-6)-alkil(cl-6), karbamoil-alkil(cl-6), N-alkilkarbamoil(Cl 6)-alkil(Cl-6), N,N-di-[(Cl-6) 20 alkillkarbamoil alkil(cl-6), halogeno alkoksi(c2-6), hidroksi-alkoksi(c2 6), alkoksi(cl 6)-alkoksi(C2 6), siano-alkoksi (Cl 6), karboksi-alkoksi (Cl-6), alkoksikarbonil(cl-6) alkoksi(cl-6), karbamoil alkoksi(cl-6) N alkilkarbamoil(cl 6)-alkoksi(Cl-6), N,N-di-[alkil(Cl-6)] 25 karbamoil-alkoksi(cl-6), amino-alkoksi(c2 6), alkil-amino (Cl-6)-alkoksi(C2-6), di-[alkil(cl-6)]amino-alkoksi(c2 6)/ halogeno-alkilamino(c2 6), hidroksi alkilamino(c2-6), alkoksi(cl-6}-alkilamino(c2-6), siano-alkilamino(cl-6), karboksi-alkilamino(cl-6), alkoksikarbonil(cl-6)-alkil 30 amino (Cl-6), karbamoil-alkil amino (Cl 6), N-alkilkarbamoil(Cl-6)-alkilamino(Cl-6) I N,N-di-[alkil{Cl-6)] karbamoil-alkilamino(cl-6), amino-alkilamino{c2-6}, alkilamino{cl-6}-alkilamino(c2-6), di- [alkil(cl-6)]amino alkilamino(c2-6), ~-alkil{cl-6)-halogeno alkilamino(cl 35 6}, N-alkil(Cl-6)-hidroksi-alkil(C2-6)-amino, N-alkil(Cl ~
7 ) alkoksi(cl-6)-alkil amino(c2-6), N-alkil(Cl-6)-siano alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl-6)-karboksi-alkilamino(cl- 6), ~-alkil(cl-6) -alkoksi(cl-6)-karbonil alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl-6)-karbamoil-alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl- 5 6)-~-alkil-karbamoil(Cl-6)-alkilamino(Cl-6) t N-alkil(Cl- 6)-N, N-di-[alkil(Cl 6)Jkarbamoil-alkilamino(Cl 6), N alkil(cl-6)-amino-alkilamino(c2 6), ~-alkil(cl-6)-alkil 6) Jamino-alkilamino(C2-6), halogeno-alkanoilamino(c2-6), 10 hidroksi-alkanoilamino(c2-6), alkoksi(cl-6)-alkanoilamino (C2-6)-siano-alkanoilamino(C2-6), (C2-6), karbamoil-alkanoilamino(c2 6), alkanoil(c2-6)-amino, karboksi-alkanoilamino alkoksikarbonil(cl-6)-alkanoilamino(c2-6) t amino(cl-6)-alkilamino(c2 6), ~-alkil(cl-6)-di-[alkil(cl- N-alkilkarbamoil(Cl-6) N,N-di-[alkil(Cl-6)Jkarbamoil 15 alkanoilamino(c2-6) t amino-alkanoilamino(c2-6), alkilamino(cl-6)-alkanoilamino(c2-6), di[alkil(c16)j amino-alkanoil(c2 6)-amino, aril, aril-alkil(cl-6), aril alkoksi(cl-6), ariloksi t arilamino, N-alkil(Cl 6) arilamino, aril-alkilamino(cl 6), N-alkil(Cl-6)-aril 20 alkilamino{cl-6), aroilamino, arilsulfonilamino, N-aril sulfamoil, aril-alkanoilamino(c2 6), heteroaril, heteroaril-alkil(cl-6), heteroariloksi t heteroaril alkoksi(cl-6), heteroaril-amino, ~-alkil(cl-6)- heteroarilamino heteroaril-alkilamino(cl-6), ~-alkil(clt 25 6)-heteroaril alkilamino(cl-6) t heteroarilkarbonilamino, heteroarilsulfonilamino, ~-heteroarilsulfamoil, heteroaril-alkanoilamino(c2-6), heterosiklil, heterosiklilalkil(cl-6) t heterosikliloksi, heterosiklil-alkoksi(cl 6), heterosiklilamino, N-alkil(Cl-6)-hetero siklilamino, 30 heterosiklil-alkil-amino (Cl-6), ~-alkil(cl 6) heterosiklil-alkilamino(cl-6), heterosiklilkarbonil amino, heterosiklilsulfonilamino, N-heterosiklilsulfamoil dan heterosiklil-alkanoil(c2-6)-amino dan dimana setiap t substituen apapun pada Ql yang didefinisikan di atas 35 yang terdiri dari gugus CH2 yang ditempelkan ke 2 atom d
8 u karbon atau gugus CH3 yang ditempelkan ke atom karbon secara bebas pilih menghasilkan, pada setiap gugus CH2 atau CH3 termaksud, suatu substituen yang dipilih dari hidroksi, amino, alkoksi(cl 6), alkilamino(cl-6), di 5 [alkil(cl-6)]amino dan heterosiklil; dan dimana setiap gugus aril, heteroaril atau heterosiklil dalam substituen pada Ql secara bebas pilih menghasilkan 1 atau 2 substituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, alkil(cl-6), alkoksi(cl-6), karboksi, alkoksikarbonil(cl 10 6), ~-alkilkarbamoil (Cl-6), N,N, -di- [alkil (C16)] karbamoil, alkanoil(c2-6), amino, alkilamino(cl 6), di [alkil(cl-6)]amino, halogeno-alkil(cl-6), hidroksi-alkil (Cl-6), alkoksi(cl-6) alkil(cl-6), siano-alkil(cl-6), amino-alkil(cl-6), alkilamino(cl 6)-alkil(Cl-6), di 15 [alkil(cl 6)]amino-alkil(Cl-6), aril dan aril-alkil(cl 6); R2 adalah hidroksi, halogeno, trifluorometil, siano, merkapto, nitro, amino, karboksi, alkoksikarbonil(cl-6), alkil (Cl-6), alkenil (C2-6), alkunil (C2-6), alkoksi (Cl-6), alkilamino(cl-6) atau di-[alkil(cl-6)]amino; W p adalah 0, 1 atau 2; q adalah 0, I, 2, 3 atau 4; dan Q2 adalah aril, aril-alkoksi (Cl-6), ariloksi, arilamino, N-alkil (Cl- 6) arilamino, aril-alkilamino (Cl 6), N-alkil (Cl-6)-aril-alkilamino(Cl 6), aroilamino, aril-sulfonil 25 amino, N-arilsulfamoil, aril-alkanoilamino(c2-6), sikloalkil, heteroaril, heteroariloksi, heteroarilalkoksi(cl-6), heteroarilamino, ~-alkil(cl-6)-heteroaril amino, heteroaril-alkilamino(cl 6), N-alkil(Cl-6) heteroaril-alkilamino(cl-6), heteroarilkarbonil-amino, 30 heteroarilsulfonilamino, ~-heteroarilsulfamoil, heteroaril-alkanoilamino(c2 6), heterosiklil, heterosikliloksi, heterosiklil-alkoksi(cl-6), heterosiklil-amino, N-alkil (Cl-6)-heterosiklilamino, heterosiklil alkilamino(cl 6), N-alkil(Cl-6)-heterosiklil-alkilamino-(Cl-6), hetero 35 siklilkarbonilamino, heterosiklilsulfonilamino, N
9 heterosiklilsulfamoil atau heterosiklil alkanoilamino(c2 6) dan Q2 disubstitusi secara bebas pilih dengan I, 2, 3 atau 4 substituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, trifluorometil, siano, merkapto, nitro, amino, karboksi, 5 karbamoil, formil, alkil(cl-6), alkenil(c2-6), alkunil (C2-6), alkoksi(cl-6), alkilenadioksi(c2-6), alkiltio(cl 6), alkilsulfinil(cl-6), alkilsulfonil(cl-6), alkilamino (Cl-6), di [alkil(cl-6)]amino, alkoksikarbonil (Cl 6), ~ alkilkarbamoil(cl-6), N,N-di-[alkil(Cl-6)] karbamoil, 10 alkanoil(c2 6), alkanoiloksi(c2-6), alkanoil amino(cl-6), N-alkil-sulfamoil(Cl-6), N,N-di-[alkil(C16)]sulfamoil, alkana-sulfonilamino(cl-6), N-alkil(Cl-6)-alkanasulfonil-amino(Cl-6), halogeno-alkil(cl-6), hidroksialkil(cl-6), alkoksi(cl-6)-alkil(cl-6), siano alkil(cl 15 6), amino-alkil(cl 6), alkilamino(cl-6)-alkil (Cl 6), di [alkil(cl 6)]amino-alkil(Cl-6), karboksi-alkil (Cl-6), alkoksi-karbonil(cl-6)-alkil(cl-6), karbamoil-alkil(cl 6), N-alkilkarbamoil(Cl 6)-alkil(Cl-6), N,N-di [alkil(cl 6)]karbamoil-alkil(Cl-6), halogeno-alkoksi(c2 20 6), hidroksi-alkoksi(c2-6), alkoksi(cl 6)-alkoksi(C2-6), siano-alkoksi(cl 6), karboksi-alkoksi(cl-6), alkoksikarbonil(cl-6) -alkoksi(cl-6), karbamoil-alkoksi(cl 6), ~ alkilkarbamoil(cl-6)-alkoksi(cl-6), N,N-di-[alkil(Cl 6)]karbamoil-alkoksi(Cl-6), amino-alkoksi (C2-6), alkil 25 amino (Cl 6) alkoksi(c2-6), di-[alkil(cl-6)]aminoalkoksi-(c2-6), halogeno-alkilamino(c2 6), hidroksialkilamino(c2 6), alkoksi(cl-6) alkil(c2-6)-amino, sianoalkilamino(cl-6), karboksi-alkilamino(cl-6), alkoksikarbonil(cl 6)-alkilamino(Cl-6), karbamoil-alkil amino 30 (Cl-6), N-alkilkarbamoil(Cl-6) alkilamino(cl 6), N,N-di [alkil(cl 6)]karbamoil-alkilamino(Cl-6), amino-alkilamino(c2-6), alkilamino(cl-6) alkilamino(c2 6), di [alkil(cl 6)]amino-alkilamino(C2-6), ~-alkil(cl-6) halogeno-alkilamino(cl-6) I N-alkil(Cl-6)-hidroksi-alkil 35 (C2-6)-amino l N-alkil(Cl-6)-alkoksi(Cl-6)-alkilamino(C2 (I Ur
10 *.. " 9 6), N-alkil(Cl-6) -siano-alkilamino(cl-6), ~-alkil(cl-6) karboksi-alkilamino(cl-6), ~-alkil(cl 6) alkoksi(cl 6) karbonil-alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl-6)-karbamoilalkilamino(cl-6), ~-alkil(cl 6)-~-alkil karbamoil(c16) 5 alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl 6)-N, N-di-[alkil(Cl-6)] karbamoil-alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl 6)-amino-alkil amino(c2-6), ~-alkil(cl-6) alkilamino(cl-6)-alkilamino (C2 6), N-alkil(Cl-6)-di- [alkil(cl-6)]amino-alkilamino (C2-6), halogeno-alkanoilamino(c2-6), hidroksi-alkanoil 10 amino(c2-6), alkoksi(cl-6) alkanoilamino(c2 6), sianoalkanoilamino(c2-6), karboksi-alkanoilamino(c2-6), alkoksikarbonil(cl-6)-alkanoilamino(c2-6), karbamoilalkanoilamino(c2-6), N-alkilkarbamoil(Cl-6) -alkanoil(c2 6) -amino, N,N-di [alkil(cl-6)]karbamoil-alkanoilamino(c2 15 6), amino-alkanoilamino(c2-6), alkilamino(cl-6) alkanoil amino(c2-6), di-[alkil(cl-6)]amino alkanoil(c2-6) -amino, aril, aril-alkil(cl 6), aril alkoksi(cl 6), ariloksi, arilamino, N-alkil(Cl-6) arilamino, aril-alkilamino(cl 6), N-alkil(Cl-6) aril-alkilamino(cl-6), aroilamino, 20 arilsulfonilamino, N-arilsulfamoil, aril-alkanoilamino (C2-6), heteroaril, heteroaril-alkil(cl-6), hetero ariloksi, heteroaril-alkoksi(cl-6), heteroaril amino, N alkil (Cl-6) -heteroarilamino, heteroaril-alkil amino (Cl 6), ~-alkil (Cl 6) heteroaril-alkilamino(cl-6), hetero 25 arilkarbonilamino, heteroarilsulfonilamino, N-heteroaril sulfamoil, heteroaril-alkanoilamino(c2-6), heterosiklil, heterosiklil alkil(cl-6), heterosikliloksi, hereosiklilalkoksi(cl 6), heterosiklilamino, ~-alkil(cl-6)-heterosiklilamino, heterosiklil-alkilamino(cl-6), N-alkil(Cl 30 6) heterosiklil-alkilamino(cl-6), heterosiklil karbonil amino, heterosiklilsulfonilamino, N-hetero siklil sulfamoil dan heterosiklil-alkanoil(c2-6)-amino, dan dimana setiap substituen apapun pada Q2 yang didefinisikan di atas yang terdiri dari gugus CH2 yang 35 ditempelkan ke 2 atom karbon atau gugus CH3 yang (j v
11 " ditempelkan ke atom karbon secara bebas pilih menghasilkan, pada setiap gugus CH2 atau CH3 termaksud, suatu substituen yang dipilih dari hidroksi, amino, alkoksi(cl-6), alkilamino(cl 6), di- [alkil(cl-6)]amino 5 dan heterosiklil; dan dimana setiap gugus aril, heteroaril atau heterosiklil dalam substituen pada Q2 secara bebas pilih menghasilkan 1 atau 2 substituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, alkil(cl-6), alkoksi(cl 6), karboksi, alkoksikarbonil(cl-6), N-alkil 10 karbamoil(cl-6), N,N-di-[alkil(Cl-6)]karbamoil, alkanoil (C2-6), amino, alkilamino(cl 6), di-[alkil(cl-6)]amino, halogeno alkil (Cl-6), hidroksi-alkil (Cl-6), alkoksi (Cl 6) -alkil (Cl-6), siano-alkil (Cl-6), amino-alkil (Cl-6), alkilamino(cl-6)-alkil(cl-6), di- [alkil(cl-6)]amino 15 alkil (Cl-6), aril dan aril-alkil (Cl-6); atau garam yang dapat diterima secara farmasi atau ester senyawa tersebut yang dapat dibelah secara in vivo; dengan pengecualian ~-[5-(3-sikloheksilpropionamido)-2-metil fenil]piridina 3-karboksamida dan ~-[5-(3-sikloheksil 20 propionamido)-2-metilfenil]piridina-4-karboksamida. Menurut aspek penemuan ini selanjutnya, tersedia suatu senyawa Formula I dimana R3 adalah alkil(cl-6) atau halogenoi 25 Ql adalah heteroaril yang disubstitusi secara bebas pilih dengan 1, 2, 3 atau 4 substituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, trifluorometil, siano, merkapto, nitro, amino, karboksi, karbamoil, formil, alkil(cl-6), alkenil(c2-6), alkunil(c2-6), alkoksi(cl-6), alkilena 30 dioksi(c2-6), alkiltio(cl 6), alkil sulfinil (Cl-6), alkilsulfonil(cl-6), alkilamino(cl-6), di- [(1-6) alkil] amino, alkoksikarbonil(cl-6), ~-alkilkarbamoil(cl-6), N,N-di- [alkil(cl-6)]karbamoil, alkanoil(c2-6), alkanoiloksi(c2-6), alkanoilamino(cl-6), N-alkil sulfamoil 35 (Cl 6), N,N-di[alkil(Cl-6)]sulfamoil, alkanasulfonil- D
12 amino(cl-6), N-alkil(Cl-6)-alkanasulfonilamino(C16), halogeno alkil (Cl-6), hidroksi-alkil (Cl-6), alkoksi (Cl 6) alkil(cl-6), siano-alkil(cl-6), amino-alkil(cl-6), alkilamino(cl-6)-alkil(cl-6), di- [alkil(cl-6)]aminoalkil (Cl-6), karboksi-alkil (Cl 6), alkoksikarbonil (Cl 6) alkil(cl-6), karbamoil-alkil(cl-6), N-alkilkarbamoil(Cl-6)-alkil(Cl-6), N,N-di[alkil(Cl-6)] karbamoil-alkil(cl-6), halogeno-alkoksi(c2 6), hidroksialkoksi (C2-6), alkoksi (Cl-6) -alkoksi (C2-6), siano-alkoksi (C16), karboksi (1-6)alkoksi, alkoksikarbonil(c16) alkoksi(cl-6), karbamoil-(1-6)alkoksi, N-alkilkarbamoil (Cl-6) alkoksi(cl-6), N,N-di [alkil(cl-6)]karbamoilalkoksi(cl-6), amino-alkoksi(c2-6), alkilamino(c16) alkoksi(c2 6) I di- [alkil(cl-6)]amino-alkoksi(c2 6), halogeno alkilamino(c2-6) I hidroksi-alkilamino(c2-6), alkoksi(cl-6)-alkilamino(c2 6), siano-alkilamino(cl-6) I karboksi-alkilamino(cl-6), alkoksikarbonil(cl-6)-alkil amino(cl-6), karbamoil-alkilamino(cl-6), ~-alkilkarbamoil (Cl-6) alkilamino(cl 6), N,N-di- [alkil(cl-6)]karbamoilalkilamino(cl-6), amino-alkilamino(c2-6), alkilamino(cl 6)-alkilamino(C2-6), di [alkil(cl-6)]amino-alkilamino(c2 6) I ~-alkil(cl-6) halogeno-alkilamino(cl-6), ~-alkil(cl 6)-hidroksi-alkil(C2 6)-amino, N-alkil(Cl-6)-alkoksi(Cl 6) alkilamino(c2-6), N-alkil(Cl-6)-siano-alkilamino(Cl 6), ~-alkil(cl-6)-karboksi alkilamino(cl-6), ~-alkil(cl 6)-alkoksi(Cl-6)-karbonil-alkilamino(Cl-6) I N-alkil(Cl-6)-~-alkil 6)-karbamoil-alkilamino(Cl-6), karbamoil(cl 6)-alkilamino(Cl-6), ~-alkil(cl N-alkil(Cl-6)-N,N-di [alkil(cl-6)]-karbamoil alkilamino(cl 6), N-alkil(Cl-6) amino-alkilamino(c2-6), ~-alkil(cl-6) alkilamino(cl-6) ~-alkil(cl-6)-di[alkil(cl-6)]amino alkilamino(c2-6), alkilamino(c2-6) I halogeno-alkanoilamino(c2-6), hidroksialkanoilamino(c2-6), alkoksi(cl-6)-alkanoilamino(c2 6), siano-alkanoilamino(c2-6), karboksi-alkanoilamino(c2-6), alkoksikarbonil(cl-6)-alkanoilamino(c2-6), karbamoil Q
13 alkanoilamino(c2-6), N-alkilkarbamoil(Cl-6)-alkanoil(C2 6) amino, N,N-di- [alkil(cl-6)]karbamoil-alkanoilamino(c2 6), amino alkanoilamino(c2-6), alkilamino(cl-6)-alkanoil amino(c2 6), di-[alkil(cl-6)]amino-alkanoil(c2-6)-amino, 5 aril, aril-alkil(cl-6), aril-alkoksi(cl-6), ariloksi, arilamino, N-alkil(C16)-arilamino, aril-alkilamino(c1 6), ~-alkil(cl-6)-aril-alkilamino(cl-6), aroilamino, arilsulfonilamino, N-arilsulfamoil, aril-alkanoilamino (C2 6), heteroaril, heteroaril-alkil(cl-6), heteroaril 10 oksi, heteroaril-alkoksi(cl-6), heteroaril amino, N- alkil(cl-6)-heteroarilamino, heteroaril-alkilamino(cl-6), N-(1-6)alkil-heteroaril alkilamino(c1 6), heteroaril karbonilamino, heteroarilsulfonilamino, N-heteroaril sulfamoil, heteroaril alkanoilamino(c2-6), heterosiklil, 15 heterosiklil-alkil (C1-6), heterosikliloksi, heterosiklilalkoksi(cl-6), heterosiklilamino, N-alkil(Cl-6) heterosiklilamino, heterosiklil-alkil amino(cl-6), N alkil(c1 6)-heterosiklil alkilamino(cl-6), heterosiklil karbonilamino, heterosiklilsulfonil-amino, N-heterosiklil 20 sulfamoil dan heterosiklil-alkanoil-amino(c2-6}, dan dimana setiap gugus aril, heteroaril atau heterosiklil dalam substituen pada Q1 secara bebas pilih menghasilkan 1 atau 2 substituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, alkil(c1 6), alkoksi(cl-6), karboksi, alkoksikarbonil(cl 25 6), ~-alkilkarbamoil(cl-6), N,N-di[alkil(Cl-6)]karbamoil, alkanoil(c2-6), amino, alkilamino(cl-6) dan di-[alkil(cl 6)]amino i R2 adalah hidroksi, halogeno, trifluorometil, siano, merkapto, nitro, amino, karboksi, alkoksikarbonil (Cl-6), 30 alkil (Cl-6), alkenil (C2 6), alkunil (C2-6), alkoksi (Cl-6), alkilamino(cl-6) atau di-[alkil(cl-6)]aminoj p adalah 0, 1 atau 2j q adalah 0, I, 2, 3 atau 4i dan Q2 adalah aril, aril-alkoksi (Cl-6), ariloksi, arilamino, 35 N-alkil(Cl-6)-arilamino, aril-alkilamino(cl-6), N-alkil ~
14 "' (Cl-6)-aril-alkilamino(Cl-6), aroilamino, aril-sulfonilamino, N-arilsulfamoil, aril alkanoilamino(c2-6), sikloalkil, heteroaril, heteroariloksi, heteroarilalkoksi(cl 6), heteroarilamino, ~-alkil(cl-6)-heteroaril- 5 amino, heteroaril alkilamino(cl-6), N-alkil(Cl-6) heteroaril-alkilamino(cl 6), heteroarilkarbonilamino, heteroarilsulfonilamino, ~-heteroarilsulfamoil, heteroaril-alkanoilamino(c2-6), heterosiklil, heterosikliloksi, heterosiklil-alkoksi(c1 6), heterosiklil-amino, N-alkil 10 (C1 6) heterosiklilamino, heterosiklil-alkilamino(cl-6), N-alkil(Cl-6)-heterosiklil-alkilamino-(Cl-6), hetero siklilkarbonilamino, heterosiklilsulfonil-amino, N-hetero siklilsulfamoil atau heterosiklil-alkanoilamino(c2-6) dan Q2 disubstitusi secara bebas pilih dengan 1, 2, 3 atau 4 15 subtituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, trifluorometil, siano, merkapto, nitro, amino, karboksi, karbamoil, formil, alkil(c1 6), alkenil(c2 6),alkunil(C2 6), alkoksi(cl-6), alkilena dioksi(c2-6), alkiltio(cl-3), alkilsulfinil(cl 6), alkilsulfonil(cl-6}, alkilamino(c1 20 6), di-[alkil(c16)]amino, alkoksikarbonil(cl-6), N alkilkarbamoil(cl-6), N,N-di-[alkil(Cl-6)]karbamoil, alkanoil(c2 6} I alkanoiloksi(c2-6), alkanoilamino(cl-6}, ~-alkil-sulfamoil(cl-6), alkanasulfonilamino(cl-6), N,N-di[(1-6)alkil]sulfamoil, ~-alkil(cl-6)-alkana-sulfonil 25 amino(cl 6), halogeno-alkil(cl-6}, hidroksi-alkil(cl-6), alkoksi(cl-6) -(1-6)alkil, siano-alkil(cl-6), amino alkil (Cl-6),alkilamino(C1 6)-alkil(Cl-6), di-[alkil(cl-6)] amino-alkil(c1 6), karboksi-alkil(cl-6}, alkoksikarbonil (Cl-6)-alkil(Cl-6), karbamoil-alkil(cl-6), N-alkil 30 karbamoil(cl-6) alkil(cl-6), N,N-di[alkil(Cl-6)] karbamoil alkil(c1 6}, halogeno-alkoksi(c2-6), hidroksialkoksi(c2-6),alkoksi(c1 6)-alkoksi(C2-6), siano-alkoksi (Cl-6), karboksi-alkoksi(cl-6), alkoksi(cl-6)-karbonilalkoksi(cl-6), karbamoil-alkoksi(cl-6), N-alkilkarbamoil 35 (Cl-6)-alkoksi(Cl-6), N,N-di-[1-6C)alkil]-karbamoilo
15 alkoksi(cl-6), amino-alkoksi(c2 6), alkil amino(cl-6) alkoksi(c2-6), di [alkil(cl 6)]amino-alkoksi(C2-6), halogeno alkilamino(c2-6), hidroksi-alkilamino(c2-6), alkoksi(cl 6)-alkilamino(C2 6), siano-alkilamino(cl 6), 5 karboksi alkilamino(cl-6), alkoksi-karbonil(cl-6) alkil amino(cl-6), karbamoil-alkilamino-(cl 6), N-alkil karbamoil(cl-6)-alkilamino(cl-6), N,N-di- [alkil(cl-6)] karbamoil-alkilamino(cl-6), amino-alkilamino(c2-6), alkilamino(cl-6)-alkilamino(c2 6), di [alkil(cl-6)]amino 10 alkilamino(c2-6), N-alkil(Cl-6) halogeno-alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl-6) hidroksi-alkil(c2-6)-amino, N-alkil(Cl 6)-alkoksi(Cl-6)-alkil-amino(C2-6), N-alkil(Cl-6)-sianoalkilamino(Cl-6), N-alkil(Cl-6)-karboksi-alkilamino(Cl 6), N-alkil(Cl-6)-alkoksi(C16)-karbonil-alkilamino(Cl 15 6), N-alkilkarba-moil(Cl-6)-alkilamino(Cl 6), ~-alkil(cl 6) -N-alkilkarba-moil(Cl 6)-alkilamino(Cl-6), N-alkil(Cl 6)-N,N-di- [alkil(cl-6)]-karbamoil-alkilamino(cl-6), N alkil(cl-6)-amino-alkilamino(c2-6), N-alkil(Cl-6) alkilamino(cl-6)-alkilamino(c2-6), N-alkil(C16)-di 20 [alkil(cl-6)]amino-alkilamino(c2-6), halogenoalkanoilamino(c2-6), hidroksi-alkanoilamino(c2-6), alkoksi(cl 6) alkanoilamino(c2-6), siano-alkanoilamino (C2-6), karboksi-alkanoilamino(c2 6), alkoksikarbonil(cl 6)-alkanoilamino(C2-6), karbamoil-alkanoilamino(c2-6), ~ 25 alkilkarbamoil(cl-6)-alkanoil(c2-6)-amino, N,N-di[alkil (Cl-6)]karbamoil-alkanoilamino(C2-6), amino, alkanoil amino(c2-6), alkilamino(cl-6)-alkanoilamino(c2 6), di [alkil(cl-6)]amino-alkanoil(c2 6)-amino, aril, aril-alkil (Cl-6), aril-alkoksi(cl 6), ariloksi, arilamino, N-alkil 30 (Cl-6)-arilamino, aril-alkilamino(cl 6), ~-alkil(cl-6) aril alkilamino(cl-6), aroilamino, arisulfonilamino, N arilsulfamoil, aril-alkanoilamino(c2-6), heteroaril, heteroaril-alkil(cl-6), heteroariloksi, heteroarilalkoksi(cl-6), heteroaril-amino, N-alkil(Cl 6)-heteroaril 35 amino, heteroaril-alkilamino(cl-6), N-alkil(Cl-6) u
16 a heteroaril-alkilamino(cl 6), heteroarilkarbonilamino, heteroarilsulfonilamino, ~-heteroarilsulfamoil, heteroaril-alkanoilamino(c2-6), heterosiklil, heterosiklil-alkil(cl-6), heterosikliloksi, heterosiklil 5 alkoksi(cl-6), heterosiklilamino, ~-alkil(cl 6) heterosiklilamino, heterosiklil-alkil(cl-6) amino, N alkil(cl-6)-heterosiklil-alkilamino(cl-6), heterosiklil karbonilamino, heterosiklilsulfonilamino, N-heterosiklil sulfamoil dan heterosiklil-alkanoilamino(c2 6), dan 10 dimana setiap gugus aril, heteroaril atau heterosiklil dalam substituen pada Q2 secara bebas pilih menghasilkan 1 atau 2 substituen yang dipilih dari hidroksi, halogeno, alkil(cl-6), alkoksi(cl 6), karboksi, alkoksikarbonil(cl 6),N-alkilkarbamoil(Cl 6), N,N-di-[alkil(Cl-6)]karbamoil, 15 alkanoil(c2-6), amino, alkilamino (Cl- 6) dan di [alkil(cl 6)]aminoi atau garam yang dapat diterima secara farmasi atau ester senyawa tersebut yang dapat dibelah secara in vivo. 20 Uraian Lengkap Penemuan Dalam spesifikasi penemuan ini, istilah generik "alkil" mencakup gugus-gugus alkil rantai lurus atau rantai bercabang. Akan tetapi, untuk gugus-gugus alkil 25 tertentu seperti "propil ll hanya dimaksudkan untuk bentuk rantai lurus saja dan gugus alkil rantai bercabang seperti "isopropil" hanya untuk rantai bercabang saj a. Aturan aturan yang sejenis dapat menggunakan istilahistilah generik lain. 30 Dalam penemuan ini dapatlah dipahami bahwa sepanjang senyawa-senyawa Formula I yang didefinisikan di atas berada dalam bentuk yang aktif secara optik atau dalam bentuk rasemat berdasarkan satu atau lebih atom karbon asimetri, penemuan ini mencakup setiap bentuk yang aktif 35 secara optik atau bentuk rasemat apapun yang memiliki
17 sifat sitokina, khususnya TNF. Sintesis bentuk-bentuk yang aktif secara optik tersebut dapat dilakukan menurut teknik teknik standar kimia organik yang telah dikenal dibidang penemuan ini, contohnya melalui sintesis dari 5 bahan-bahan awal yang aktif secara optik atau melalui resolusi bentuk rasemat. Secara serupa, sifat-sifat inhibitor terhadap TNF dapat dievaluasi dengan menggunakan teknik teknik laboratorium standar yang dijelaskan selanjutnya. to Nilai-nilai yang sesuai untuk radikal radikal generik yang diacu di atas meliputi nilai-nilai yang dinyatakan berikut ini. Nilai yang sesuai untuk Q2 atau untuk substituen pada Q1 atau Q2 j ika gugus tersebut adalah aril atau 15 untuk gugus aril dalam gugus Q2 atau dalam substituen pada Q1 atau Q2, misalnya adalah fenil atau naftil, lebih disukai fenil. Nilai yang sesuai untuk Q1 atau Q2 atau untuk substituen pada Q1 atau Q2 jika gugus tersebut adalah 20 heteroaril atau untuk gugus heteroaril dalam gugus Q2 atau dalam substituen pada Q1 atau Q2, misalnya adalah cincin monosiklik dengan 5 atau 6 atom atau cincin bisiklik dengan 9 atau 10 atom aromatik yang memiliki sampai dengan lima heteroatom cincin yang dipilih dari 25 oksigen, nitrogen dan sulfur, contohnya furil, pirolil, tienil, oksazolil, isoksazolil, imidazolil, pirazolil, tiazolil, isotiazolil, oksadiazolil, tiadiazolil, triazolil, tetrazolil, piridil, piridazinil, pirimidinil, pirazinil, 1,3,5-triazenil, benzofuranil, indolil, 30 benzotienil, benzoksazolil, benzimidazolil, benzotiazolil, indazolil, benzofurazanil, kuinolil, isokuinolil, kuinazolinil, kuinoksalinil, sinolinil, atau naftiridinil, lebih disukai furil, tienil, oksazolil, isoksazolil, imidazolil, pirazolil, tiazolil t 35 isotiazolil, piridil, piridazinil, pirimidinilt d
18 pirazinil, benzofuranil, indolil, benzotienil, benzoksazolil, benzimidazolil, benzotiazolil, indazolil, benzofurasanil, kuinolil, isokuinolil, kuinazolinil, kuinoksalinil atau naftiridinil, lebih disukai lagi 5 tienil, isoksazolil, piridil, benzotiazolil, kuinolil, kuinazolinil, kuinoksalinil atau naftiridinil. Nilai yang sesuai untuk Q2 atau untuk substituen pada Q1 atau Q2 jika gugus tersebut adalah heterosiklil atau untuk gugus heterosiklil dalam gugus Q2 atau dalam 10 substituen pada Q1 atau Q2, misalnya adalah cincin monosiklik dengan 5 atau 6 atom atau cincin bisiklik dengan 9- atau 10 atom yang j enuh atau j enuh sebagian bukan aromatik yang memiliki sampai dengan 5 heteroatom yang dipilih dari oksigen, nitrogen dan sulfur, contohnya 15 oksiranil, oksetanil, tetrahidrofuranil, pirolinil, pirolidinil, morfolinil, piperidinil, homopiperidinil, piperazinil, homopiperazinil, dihidropiridinil, tetrahidropiridinil, dihidropirimidinil atau tetrahidro pirimidinil, lebih disukai pirolidin-1 ill pirolidin-2 20 il, morpholino, piperidino, piperazin-1-il atau homopiperazin-1-il. Nilai-nilai yang sesuai untuk berbagai gugus R3 atau R2, atau untuk berbagai substituen pada Q1 atau Q2 atau pada aril, heteroaril, heterosiklil atau gugus lain dalam 25 substituen pada Q1 atau Q2 termasuk: untuk halogeno: fluoro, kloro, bromo dan iodoi I I untuk alkil(cl-6): metil, etil, propil, isopropil dan: untuk alkenil(c2-6): ters-butili vinil dan alil i untuk alkunil(c2 6): etunil dan 2-propunili I I I untuk alkoksi(cl-6): propoksi,! I lsopropoksi dan butoksl, 'untuk alkoksikarbonil(cl 6): I metoksikarbonil, etoksi karbonil, propoksikarbonil dan ters-butoksi karbonil; ~
19 I untuk N-alkilkarbamoil (CI-I N-metilkarbamoil, N-etil-karbamoil 6) : dan N-propilkarbamoili untuk N,N-di-[alkil{Cl N,N-dimetilkarbamoil, N-etil-N-metil 6} ] karbamoil : karbamoil dan N,N-dietil-karbamoil; I untuk alkanoil{c2 6): asetil dan propioni1i i untuk alkilamino(c1 6): metilamino, etilamino dan propil i I untuk di-[alkil(c1 6)]amino: amino;! N-metilamino; untuk halogeno alkil(cl-6): fluorometil, klorometil, bromometil, I difluorometil,diklorometil, dibromometil, 2 fluoroetil, 2 kloroetil dan 2-bromo etil; untuk hidroksi-alkil(cl-6}:. hidroksimetil, 2 -hidroksietil, 1 I hidroksietil dan 3-hidroksi-propil; dimetilamino, dietilamino dan N-etili I i untuk siano alkil(cl-6): I oksiet etoksietil/ 2 etoksietil dan 3-metoksipropil; sianometil, 2-sianoetil, l-sianoetil dan 3 sianopropil; I untuk amino-alkil(cl 6): aminometil, 2-aminoetil, 1-aminoetil. dan 3 aminopropil: i I untuk alkilamino (Cl-6)- metilaminometil, etilaminometil, I 1- I alkil (Cl-6) : I I I untukdi- [alkil (Cl-6)] amino- metilaminoetil, 2-metilaminoetil, 2 - i etilaminoetil dan 3-metilaminopropil i dimetilaminometil, dietilamino-metil/ : alkil (Cl 6) : 1-dimetilaminoetil, 2 -dimetilaminoi etil dan 3-dimetilaminopropil. Nilai yang sesuai untuk Q2 jika gugus tersebut adalah sikloalkil, misalnya, adalah cincin karbon dengan 5 4 sampai 10- atom mono- atau bisiklik- bukan aromatik seperti siklobutil, siklopentil, sikloheksil, sikloheptil, bisiklo[2.2.1]heptil dan bisiklo[4.4.0] desil, lebih disukai siklobutil, siklopentil, sikloheksil atau sikloheptil, lebih disukai lagi sikloheksil. 10 Nilai-nilai yang sesuai untuk Q2 dan nilai-nilai yang sesuai untuk substituen pada Q1 atau Q2 adalah: Q
20 untuk aril-alkil(cl 6): untuk aril alkoksi(cl-6): untuk ariloksi: untuk arilamino: benzil, 2-feniletil, 2 fenilpropil dan 3-fenilpropili I benziloksi dan 2-feniletoksi; I fenoksi dan 2-naftiloksi; I anilino; untuk N-alkil(Cl-6)-arilamino: I N-metilanilino dan N-etilanilino; untuk aril-alkilamino(cl-6) : benzilamino, 2-fenatilamino, 2 fenilpropilamino dan 3-fenilpropilaminoi untuk ~-alkil(cl-6} aril- I N-benzil-N-metilaminoi alkilamino(cl-6} : untuk aroilamino: untuk arilsulfonilamino: untuk N-arilsulfamoil: benzamido dan 2-naftoilamino; benzenasulfonilamido; N-fenilsulfamoil; untuk aril-alkanoilamino (C2 - I fenilasetamido dan 3 fenil 6} : propionamido; untuk heteroaril alkil(cl 6): heteroarilmetil, 2-heteroariletil, I I 2-heteroarilpropil dan 3-hetero- I arilpro untuk heteroaril-alkoksi(cl heteroarilmetoksi dan 6) : 2-heteroariletoksii \ untuk N-alkil(Cl-6)-heteroaril N-metilheteroarilaminoj amino: untuk heteroaril- heteroarilmetilamino, 2-heteroalkilamino(Cl-6} : aril etil amino dan 3-heteroaril- I propil untuk ~-alkil(cl 6) N-metilheteroaril-metilamino dan heteroaril alkilamino(cl-6}: N-metil-2-heteroariletilamino I untuk heteroaril-alkanoilamino heteroarilasetamido dan 3-hetero- I (C2-6) : aril propionamidoj I untuk heterosiklil-alkil(cl- heterosiklilmetil dan 2-heteroi 6) : sikliletil \6} : I untuk heterosiklil-alkoksi(cl- heterosiklilmetoksi dan 2-heterosikliletoksi;! untuk ~-alkil (Cl 6) -hetero- N-metilheterosiklilaminoi I siklil amino: 3-heterosiklilpropilamino ; untuk heterosiklil- heterosiklilmetilamino, 2-heteroalkilamino{Cl 6): sikliletilamino, 3-heterosiklilpropilaminoj Q
Eter dan Epoksida. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB
Eter dan Epoksida Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Eter yang paling banyak penggunaan nya ialah dietil eter, anisol, dan THF Apa kegunaan / aplikasi ketiganya? Tiol (R-S-R) dan sulfida (R-S-H)
Lebih terperinciKimia Organik 1. Pertemuan ke 4 Indah Solihah
Kimia Organik 1 Pertemuan ke 4 Indah Solihah Klasifikasi Senyawa Organik 1. Senyawa Alifatik a. Senyawa alifatik rantai lurus (non siklis) b. Senyawa alifatik siklis (alisiklis) 2. Senyawa Aromatis Senyawa
Lebih terperinciKeterangan : R = H atau CH 3, Ar = fenil/3-piridil/4-piridil
BAB 1 PEDAHULUA Dewasa ini ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan farmasi, khususnya untuk tujuan pengobatan mengalami kemajuan yang pesat. Pengobatan terhadap suatu penyakit mendapat perhatian yang
Lebih terperinciALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
ALKOOL-ETER Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id 1 STRUKTUR ALKOOL Alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suatu gugus hidroksil, yang terikat pada suatu atom karbon jenuh. C
Lebih terperinciALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik
ALKOHOL DAN ETER Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik 1 SUMBER ALKOHOL DAN ETER Alkohol didapatkan dengan berbagai cara yaitu dapat dibuat dengan cara fermentasi terhadap bahan bahan yang mengandung
Lebih terperinciSENYAWA TURUNAN ALKANA `
SENYAWA TURUNAN ALKANA ` 1. Gugus Fungsi 2. Tata Nama 3. Keisomeran 4. Reaksi-reaksi Senyawa Karbon 5. Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana GUGUS FUNGSI Definisi: Atom / kelompok atom yang
Lebih terperinciEter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR'
Eter dan Epoksida Budi Arifin Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA IPB Tata Nama (dan Penggolongan) ETER rantai induk alkana (atom C lebih banyak) R R' cabang alkoksi (atom C lebih sedikit) Nama
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) akan meningkat di seluruh dunia. Lebih dari dua per tiga (70%) populasi global
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Penurunan jumlah ookista dalam feses merupakan salah satu indikator bahwa zat yang diberikan dapat berfungsi sebagai koksidiostat. Rataan jumlah ookista pada feses ayam berdasarkan
Lebih terperinciSenyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si
Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme
Lebih terperinciKIMIA HIDROKARBON GUGUS FUNGSI
KMA HDRKARBN GUGUS FUNGS Gugus fungsi adalah bagian suatu molekul (substituen pada rangka hidrokarbon) yang berfungsi secara kimia Dapat bereaksi, tidak lembam Substituen (gugus fungsi) diantaranya mengandung
Lebih terperinciBENZENA. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.
Standar Kompetensi: BENZENA Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan
Lebih terperinciSenyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.
PENDAULUAN Definisi senyawa organik Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat
Lebih terperinci1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.
1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.Tata nama alkohol 7.Contoh-contoh alkohol dan kegunaannya senyawa organik
Lebih terperincimemodifikasi struktur senyawa obat dengan penambahan gugus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan gugus tersebut dalam meningkatkan
BAB 1 PEDAULUA aat ini perkembangan obat sangat dibutuhkan oleh masyarakat. bat yang tersedia saat ini, terutama obat-obat analgesik sangat umum dan banyak digunakan. ebagian besar penyakit yang timbul
Lebih terperinci2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:
Analisa gugus fungsi Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya reaksi antar ion, sedangkan
Lebih terperinciAMINA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
AMIA Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id AMIA Senyawa yang mengandung gugus 2 Strukrur : R 2 Jenis : Amina primer (1 o ) Amina sekunder (2 o ) Amina tersier (3 o ) R R R R'' R' R' amina
Lebih terperinciSenyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2. Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2
Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2 Spektrum 1 H NMR senyawa C7H8O2 Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2 Jawaban : Harga DBE = ½ (2C + 2 - H - X + N) = ½ (2.7 + 2-8 - 0 + 0) = ½ (16-8) = 4 Data spektrum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini, dimana kehidupan masyarakat semakin dimudahkan dengan perkembangan teknologi, secara tidak langsung mempengaruhi gaya hidup yang serba
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN O C OH. R : H atau CH3 Ar : fenil/3-piridil/4-piridil
BAB 1 PEDAHULUA Berbagai macam senyawa sintesis diteliti untuk pengobatan berbagai penyakit, diantaranya analgesik dan antiinflamasi. Untuk mendapatkan senyawa baru dengan aktivitas yang optimal dapat
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK
BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk
Lebih terperinciberupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).
HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai nyeri berat yang dapat mengganggu aktivitas. Nyeri dapat diartikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua orang pasti pernah mengalami nyeri, mulai dari nyeri ringan sampai nyeri berat yang dapat mengganggu aktivitas. Nyeri dapat diartikan sebagai tanda adanya kerusakan
Lebih terperinciVI Benzena dan Turunannya
Bab VI Benzena dan Turunannya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat memahami tentang struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya. Benzena dan turunannya (benzena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan jantung (American Cancer Society, 2010). Jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah
Lebih terperincibanyak senyawa-senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai macam penyakit. Sintesis yang dilakukan mulai
BAB 1 PENDAULUAN Nyeri merupakan salah satu masalah penting dalam kesehatan dan umumnya adalah gejala yang banyak diderita oleh masyarakat. Nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan sensoris dan emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hati adalah organ terbesar dalam tubuh. Penyakit pada hati merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius. Hepatitis adalah suatu peradangan difus jaringan hati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Data World Heart Organization menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha penelitian untuk mencari senyawa baru semakin berkembang dengan pesat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan usaha penelitian untuk mencari senyawa baru semakin berkembang dengan pesat. Tumbuhan merupakan
Lebih terperinciPiroksikam merupakan salah satu derivat oksikam, dan merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang berkhasiat sebagai antiinflamasi,
BAB 1 PENDAHULUAN Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pola penyakit di dunia menyebabkan semakin perlunya pengembangan obat baru, di mana obat baru tersebut bertujuan untuk mengurangi rasa
Lebih terperinciMODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12
A. BENZENA 1. Rumus a. Rumus molekul : C 6H 6 b. Rumus bangun : 2. Hibridisasi Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp 2 ) 3 dan 1 ikatan phi = ( p-p ) 1. Hal ini dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Terjadinya Inflamasi Inflamasi adalah salah suatu respon terhadap cedera jaringan ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan homeostasis tubuh
Lebih terperinciPara-aminofenol Asetanilida Parasetamol Gambar 1.1 Para-aminofenol, Asetanilida dan Parasetamol (ChemDraw Ultra, 2006).
BAB 1 PENDAHULUAN Demam dapat disebabkan gangguan pusat pengaturan suhu tubuh pada hipotalamus dari kerusakan atau ketidakmampuan untuk menghilangkan peningkatan produksi panas. Keadaan suhu tubuh di atas
Lebih terperinciSerangan elektrofil pada posisi orto
Serangan elektrofil pada posisi orto O Y + O Y O Y O Y I II III O O Y Y Serangan elektrofil pada posisi meta Serangan elektrofil pada posisi para Pada reaksi substitusi elektrofilik fenol ini terlihat
Lebih terperinciBANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003
BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 1. Terangkan dengan jelas bagaimana terjadinya ikatan sigma dan pi antara atom-atom pada periode II yaitu atom boron, karbon, dan nitrogen.
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA BIBENZIL DARI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI REAKSI WITTIG DAN HIDROGENASI KATALITIK
Sintesis Senyawa Bibenzil.. (. Budimarwanti) SINTESIS SENYAWA BIBENZIL DAI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI EAKSI WITTIG DAN HIDGENASI KATALITIK. Budimarwanti Jurdik Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di zaman modern sekarang ini banyak hal yang memang dibuat untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya, termasuk makanan instan yang siap saji. Kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia, termasuk di Indonesia hingga saat ini. Penyakit ini merupakan penyebab kematian kedua terbesar di seluruh
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur eugenol.
BAB I PENDAHULUAN Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg merupakan tanaman asli dari Maluku. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia seperti Jawa, Papua, Sulawesi, dan pulau-pulau yang
Lebih terperinciBAB 1 GUGUS FUNGSI. A. GUGUS FUNGSI Gugus fungsi adalah suatu gugus atom atau atom yang menentukan sifat suatu senyawa karbon. Nama Senyawa Karbon
BAB 1 GUGUS FUNGSI A. GUGUS FUNGSI Gugus fungsi adaah suatu gugus atom atau atom yang menentukan sifat suatu senyawa karbon. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Rumus Gugus Fungsi - -O- -CHO -CO-
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia. Menurut laporan status global WHO (2016), perilaku merokok telah membunuh sekitar
Lebih terperinciKIMIAWI SENYAWA KARBONIL
BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada lapisan lambung. Berbeda dengan dispepsia,yang bukan merupakan suatu diagnosis melainkan suatu
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur turunan N-arilhidrazon (senyawa A) CH 3
BAB 1 PENDAHULUAN Seiring berkembangnya penelitian yang mengarah pada penemuan senyawa obat baru melalui jalur sintesis dan kemudian di gunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang timbul di masyarakat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini pengembangan obat berkembang pesat. Salah satu di antaranya adalah analgesik. Umumnya suatu penyakit diawali dengan rasa nyeri. Nyeri adalah perasaan sensori dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan adalah sumber kehidupan. Di era modern ini, sangat banyak berkembang berbagai macam bentuk makanan untuk menunjang kelangsungan hidup setiap individu. Kebanyakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) yang terjadi karena
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Diabetes Melitus Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) yang terjadi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Khalkon merupakan suatu senyawa organik golongan flavonoid yang dapat dengan mudah ditemukan di alam khususnya pada tumbuh-tumbuhan. Senyawa golongan flavonoid termasuk
Lebih terperinciStruktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.
Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur asam asetilsalisilat (Departemen Kesehatan RI, 1995).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analgesik (obat penghilang rasa nyeri) merupakan suatu senyawa yang dalam dosis terapetik dapat meringankan atau menekan rasa nyeri yang timbul tanpa memiliki kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semi sintetik yang diperoleh dari suatu bahan alam atau secara biologis yang dapat
BAB I PEDAHULUA 1.1. Latar Belakang Masalah bat merupakan suatu senyawa kimia yang dibuat secara sintetik maupun semi sintetik yang diperoleh dari suatu bahan alam atau secara biologis yang dapat berinteraksi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang sangat reaktif, memainkan
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang sangat reaktif, memainkan peranan penting dalam beberapa sistem biologis manusia. Diketahui bahwa endothelium-derived
Lebih terperinciAMINA dan HETEROSIKLIK
Slaid kuliah Kimia Organik II AMINA dan HETEROSIKLIK Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB Amina tersebar luas dalam organisme hidup protein dan asam nukleat. trimetilamina nikotina kokaina Insektisida
Lebih terperinciBab 12 Pengenalan Kimia Organik
Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PEDAULUA 1.1 Latar Belakang Masalah yeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan, subjektif dan manifestasi dari kerusakan jaringan atau gejala akan terjadinya kerusakan jaringan (Dipiro et
Lebih terperinciGambar 1.1 Struktur khalkon
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Senyawa khalkon (C 15 H 12 O) atau benziliena asetofenon atau E-1,3- difenilprop-2-en-1-on, merupakan senyawa golongan flavonoid yang ditemukan dalam tanaman
Lebih terperinciserta terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis protein (Wester, 1987; Saris et al., 2000). Dalam studi epidemiologi besar, menunjukkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tubuh manusia, sistem imun sangat memegang peranan penting dalam pertahanan tubuh terhadap berbagai antigen (benda asing) dengan memberantas benda asing tersebut
Lebih terperinci(b) Gambar 1.1. Struktur asam mefenamat (a) dan struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat (b) Keterangan: Ar = 4-tolil, 4-fluorofenil, 3-piridil
BAB I PEDAULUA Asam salisilat merupakan kelompok senyawa obat yang telah dipergunakan secara luas karena memiliki efek sebagai analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Turunan asam salisilat yang paling
Lebih terperinciPengenalan Kimia Organik
Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur
Lebih terperinciBAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatitis alergika adalah suatu peradangan pada kulit yang didasari oleh reaksi alergi/reaksi hipersensitivitas tipe I. Penyakit yang berkaitan dengan reaksi hipersensitivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL (low density lipoprotein), HDL (high density lipoprotein), total kolesterol dan trigliserida.
Lebih terperinciASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat
ASAM KARBKSILAT Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat DEFINISI ASAM KARBKSILAT Senyawa yang mempunyai satu gugus karbonil yang berikatan dengan satu gugus hidroksil
Lebih terperinciGambar 1.2. Struktur senyawa N -(4-metilbenziliden)-2- metoksibenzohidrazida
BAB 1 PEDAULUA Pada umumnya penyakit yang terjadi pada manusia disertai dengan rasa nyeri. yeri merupakan gejala yang berfungsi mengingatkan bahwa di dalam tubuh kita terdapat gangguan pada jaringan. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam adalah kenaikan suhu diatas normal. bila diukur pada rectal lebih dari 37,8 C (100,4 F), diukur pada oral lebih dari 37,8 C, dan bila diukur melalui
Lebih terperincibenzena dan turunannya
6 benzena dan turunannya A. RUMUS MOLEKUL DAN SIFAT KAS BENZENA B. TATA NAMA BENZENA. KEGUNAAN TURUNAN BENZENA Kata aromatik semula digunakan untuk menggambarkan zat-zat berbau harum dari buah-buahan,
Lebih terperinciSoal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2
Bab 14 Kimia Karbon II: Gugus Fungsi Soal-Soal Latihan Alkohol dan Eter 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2 (B) -CH (C) -CH(H)-C 2 (D) C 3 H 7 -C- (E) -CH 2. Suatu senyawa dengan rumus
Lebih terperinciPengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)
Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Sasaran : pengenalan gugus fungsi. Mengetahui sifat fisika dan kimia suatu bahan yang digunakan sebagai obat, kosmetika, bahan makanan dan minuman. Untuk digunaka
Lebih terperinciSTANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA
STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon. (halo alkan, alkanol,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mutschler, 1991). Tuberculosis (TB) menyebar antar individu terutama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN gambar 1.1
BAB 1 PEDAHULUA bat antiinflamasi non steroid (AIS) merupakan agen terapeutik yang sangat berpotensi untuk pengobatan peradangan. Salah satu contohnya adalah turunan asam antranilat (Gringauz, 1997). bat-obat
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia, dengan berat 1.200-1.500 gram. Pada orang dewasa ± 1/50 dari berat badannya sedangkan pada bayi ± 1/18 dari berat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia. Menurut WHO tahun 2006,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit rongga mulut dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia. Menurut WHO tahun 2006, prevalensi penyakit periodontal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan
GIZI & PANGAN PENDAHULUAN Gizi seseorang tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan
Lebih terperinciGOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK. Zainal
GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK Zainal 1 Hidrokarbon Penggolongan Hidrokarbon Hidrokarbon alifatik/hidrokarbon rantai terbuka/hidrokarbon asiklik Hidrokarbon siklik 2 Alkana- tatanama IUPAC Alkana
Lebih terperinci7.2 CIRI UMUM SITOKIN
BAB 7 SITOKIN 7.1 PENDAHULUAN Defnisi: Sitokin adalah senyawa protein, dengan berat molekul kira-kira 8-80 kda, yang merupakan mediator larut fase efektor imun natural dan adaptif. Nama dari sitokin bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolitis ulseratif (KU) merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam Inflammatory Bowel Disease (IBD), yaitu penyakit radang kolon nonspesifik yang umumnya berlangsung
Lebih terperinciBab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.
Bab 8 Eter dan Epoksida Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Pendahuluan Rumus umum R-O-R dimana R adalah gugus alkil atau aril. Simetris atau asimetris Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 2 Struktur and Polaritas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak faktor yang menyebabkan warna kulit manusia berbedabeda dari faktor genetik, usia, cahaya matahari dan lingkungan. Semua itu berhubungan dengan melanosom
Lebih terperinciKIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian
Lebih terperinciOAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!
KIMIA XII SMA 249 S AL TES SEMESTER II I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! 1. Suatu senyawa karbondioksida dengan tembaga pijar dan hasil oksidasinya diuji dengan pereaksi fehling
Lebih terperinciMKA PROSES KIMIA. Sri Wahyu Murni Prodi Teknik Kimia FTI UPN Veteran Yogyakarta
MKA PROSES KIMIA Oleh Sri Wahyu Murni Prodi Teknik Kimia FTI UPN Veteran Yogyakarta Alkilasi didefinikan sebagai proses memasukkan gugus alkil atau aril ke dalam suatu senyawa. Gugus alkil : -C n H 2n+1
Lebih terperinciHalogenalkana. Pertemuan 2
Halogenalkana (Alkil Halida) Pertemuan 2 Halogenalkana Disebut juga haloalkana atau alkil halida Merupakan senyawa-senyawa dimana ada satu atau lebih atom hidrogen pada sebuah alkana yang digantikan oleh
Lebih terperinciKIMIA ORGANIK KIMIA KARBON
KIMIA ORGANIK KIMIA ORGANIK 1850 Kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup muncul istilah organik 1900 ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di lab yang tidak ada hubunganya dengan makhluk hidu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK OLEH: NAMA : ISMAYANI STAMBUK : F1 F1 10 074 KELOMPOK : III KELAS : B ASISTEN : RIZA AULIA JURUSAN FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Nyeri merupakan salah satu aspek yang penting dalam bidang medis, dan menjadi penyebab tersering yang mendorong seseorang untuk mencari pengobatan (Hartwig&Wilson,
Lebih terperinciALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
ALDEHID DAN KETN Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id ontoh senyawa-senyawa karbonil penting H 3 H Asam asetat (asam cuka) H N H H 3 Asetaminofen (analgesik, antipiretik) H H 3 Asam asetil
Lebih terperinciDalam penelitian ini, akan diuji aktivitas antiinflamasi senyawa turunan benzoiltiourea sebagai berikut:
BAB 1 PEDAULUA intesis merupakan uji nyata dengan menggunakan dan mengendalikan reaksi organik. intesis dapat pula dimanfaatkan untuk membuat zat yang belum diketahui sebelumnya tetapi diramalkan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi yang melibatkan saluran cerna dengan penyebab pastinya sampai saat ini belum diketahui. IBD terdiri dari
Lebih terperinciGUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT
GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT AMINA Senyawa yang mengandung gugus NH 2 Strukrur : RNH 2 Jenis : Amina primer (1 o ) Amina sekunder (2 o ) Amina tersier (3 o ) R N H R N H R N R'' H R' R' amina 1 amina
Lebih terperincipenghambat prostaglandin, turunan antranilat dan turunan pirazolinon. Mekanisme kerja NSAID adalah dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase
BAB 1 PEDAULUA yeri seringkali merupakan suatu gejala yang berfungsi melindungi tubuh sekaligus sebagai isyarat mengenai adanya gangguan di jaringan seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang membagi secara terus-menerus (proliferasi) tanpa kontrol dan mempunyai kemampuan untuk menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemakaian parasetamol sangat luas di dunia kedokteran karena merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemakaian parasetamol sangat luas di dunia kedokteran karena merupakan salah satu analgesik-antipiretik yang efektif dan obat bebas yang mudah didapat dimana saja baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inflamatory bowel disease (IBD) mewakili suatu kondisi inflamasi kronik usus yang idiopatik. IBD terdiri atas dua jenis penyakit, yaitu Crohn's disease (CD)
Lebih terperinciLKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :
Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon
Lebih terperinciSAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN
SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang memiliki efek analgetik, antipiretik dan antiinflamasi yang bekerja secara perifer. Obat ini digunakan
Lebih terperinci(Houglum et al, 2005). Fenomena inflamasi ini meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN intesis merupakan uji nyata dengan menggunakan dan mengendalikan reaksi organik. intesis dapat dimanfaatkan untuk membuat zat yang belum diketahui sebelumnya tetapi diramalkan akan mempunyai
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Analisis jumlah limfosit T CD4+ pada penelitian ini dijadikan baseline yang juga
54 BAB VI PEMBAHASAN Analisis jumlah limfosit T CD4+ pada penelitian ini dijadikan baseline yang juga berperan sebagai Immunological recovery pada saat memulai terapi ARV sehingga dapat memaksimalkan respon
Lebih terperinci