Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fakultas Hukum UNTAG Semarang"

Transkripsi

1 Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub.Mata kuliah Dosen : 1. Peragaan Peradilan Pidana 2. Peragaan Peradilan Perdata 3. Peragaan Peradilan Hubungan Industrial : (1). Bambang Joyo Supeno, S.H., M.Hum (2). Markus Suryo Utomo, S.H., M.Si (3). Beny Bambang Irawan, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

2 HALAMAN PENGESAHAN S A P Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub.Mata kuliah Dosen Tanggal Verifikasi : Maret 2013 Pejabat yang memverifikasi Tanggal Pengesahan : Maret 2013 Pejabat yang Mengesahkan : 1. Peragaan Peradilan Pidana 2. Peragaan Peradilan Perdata 3. Peragaan Peradilan Hubungan Industrial : (1). Bambang Joyo Supeno, S.H., M.Hum (2). Markus Suryo Utomo, S.H., M.Si (3). Beny Bambang Irawan, S.H., M.Hum : Koordinator Mata Kuliah Kemahiran Hukum : Dekan Fakultas Hukum Dekan Fakultas Hukum Koordinator Mata Kuliah Perwakilan Dosen Bambang Joyo Supeno,SH,MHum M arkus Suryo Utomo, SH, M.Si Benny Bambang I,SH.,M H Nrp Nrp Nrp

3 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE I DAN II Fakultas : Hukum Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : H K In S K S : 3 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Pidana A. STANDAR KOM PETENSI Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Peradilan Pidana. B. KOM PETENSI DASAR 1. Penyegaran tentang pembuatan surat kuasa. 2. Penyegaran tentang pendampingan dalam perkara pidana. 3. Penyegaran tentang proses peradilan pidana. C. TUJUAN PEM BELAJARAN 1. Mahasiswa memahami kembali proses pembuatan surat kuasa. 2. Mahasiswa memahami kembali pendampingan dalam perkara pidana. 3. Mahasiswa memahami kembali proses peradilan pidana. D. MATERI POKOK Penyegaran tentang pembuatan surat kuasa, pendampingan dalam perkara pidana dan proses peradilan pidana. E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) yaitu strategi pembelajaran berupa: 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi 3

4 F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Kegiatan Perkuliahan 1. Menjelaskan tentang tata krama Perkuliahan 2. Menjelaskan Nilai Nasionalisme yang berkaitan dengan Praktek Peradilan 3. Menjelaskan komponen penilaian dan metode penilaian 4. Penyegaran pokok-pokok materi yang akan dibahas 5. Menjelaskan kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa 6. Memotivasi mahasiswa untuk sukses 7. Pre-teslisan 1. Penyegaran tentang pembuatan surat kuasa 2. Penyegaran tentang pendampingan dalam perkara pidana 3. Penyegaran tentang proses peradilan pidana 4. Umpan balik dari mahasiswa 1. Kesimpulan materi 2. Evaluasi kehadiran mahasiswa 3. Mahasiswa memperhatikan penugasan untuk mendalami materi berikutnya G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat : LCD, Wall Sreen, Pointer, Boardmaker Waktu 15 2 x 85 Sumber : 1. Abdurrahman, Aspek Aspek Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta, Cendana Press : 1983) 2. Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta; LP3ES : 1981) 3. Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosial Yuridis(Jakarta; Ghalian Indonesiar: 1983). 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara), (Bandung; CV.Mandar Maju: 2003) 5. Lilik Muliadi, Hukum Acara Pidana, Normatif, Teorotis, Praktek dan Permasalahannya, (Jakarta; Alumni: 2007). 6. P.A.F.Lamintang, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, (Bandung; Sinar Baru; 1984) 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia, (Bogor; Politeia; 1975) 15 4

5 H. PENILAIAN Indikator Penilaian Instrumen Penilaian Soal 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan Hukum,(Jakarta; CV. Raja Wali: 1984) : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Keaktifan mahasiswa Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti pembelajaran Kepatuhan terhadap tata karma 2. Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1). keaktifan mahasiswa : 15% 2.) Tugas-tugas : 20% 3.) Ujian Tengah Semester : 30% 4.) Ujian Akhir semester : 35% : Ujian Tertulis 1. Uraikan tentang pemahaman pembuatan surat kuasa? 2. Uraikan tentang resume dalam pendampingan proses perkara pidana? 3. Uraikan tentang resume dalam pendampingan proses peradilan pidana? 5

6 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE III DAN IV Fakultas : Hukum Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Pidana A. STANDAR KOM PETENSI Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Peradilan Pidana. B. KOM PETENSI DASAR 1. Praktek pembuatan surat kuasa pada tingkat penyidikan. 2. Praktek pemberian pendampingan terhadap saksi dalam tingkat penyidikan. 3. Praktek pemberian bantuan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi ataupun tersangka dalam tingkat penyidikan. C. TUJUAN PEM BELAJARAN 1. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan, mengkritisi serta membuat surat kuasa pada tingkat penyidikan. 2. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan dan mengkritisi praktek pemberian pendampingan terhadap saksi dalam tingkat penyidikan. 3. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menganalisis, menguraikan dan mengkritisi menjelaskan praktek pemberian bantuan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi ataupun tersangka dalam tingkat penyidikan. D. MATERI POKOK Praktek pembuatan surat kuasa pada tingkat penyidikan, pemberian pendampingan terhadap saksi dalam tingkat penyidikan dan pemberian bantuan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi ataupun tersangka dalam tingkat penyidikan. E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) yaitu strategi pembelajaran berupa: 6

7 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Kegiatan Perkuliahan 1. Pre tes kuliah pertemuan 1 dan 2 2. Penyegaran pokok-pokok materi yang akan dibahas 3. Menjelaskan kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa 4. Memotivasi mahasiswa untuk sukses 5. Pre-teslisan 1. Praktek pembuatan surat kuasa pada tingkat penyidikan. 2. Praktek pemberian pendampingan terhadap saksi dalam tingkat penyidikan. 3. Praktek pemberian bantuan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi ataupun tersangka dalam tingkat penyidikan. 4. Umpan balik dari mahasiswa 1. Kesimpulan materi 2. Evaluasi kehadiran mahasiswa G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat 3. Mahasiswa memperhatikan penugasan untuk mendalami materi berikutnya : LCD, Wall Sreen, Pointer, Boardmaker Waktu 15 2 x 85 Sumber : 1. Abdurrahman, Aspek Aspek Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta, Cendana Press : 1983) 2. Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta; LP3ES : 1981) 3. Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosial Yuridis(Jakarta; Ghalian Indonesiar: 1983). 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara), (Bandung; CV.Mandar Maju: 2003) 15 7

8 H. PENILAIAN Indikator Penilaian Instrumen Penilaian Soal 5. Lilik Muliadi, Hukum Acara Pidana, Normatif, Teorotis, Praktek dan Permasalahannya, (Jakarta; Alumni: 2007). 6. P.A.F.Lamintang, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, (Bandung; Sinar Baru; 1984) 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia, (Bogor; Politeia; 1975) 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan Hukum,(Jakarta; CV. Raja Wali: 1984) : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Keaktifan mahasiswa Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti pembelajaran Kepatuhan terhadap tata karma 2. Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1). keaktifan mahasiswa : 15% 2.) Tugas-tugas : 20% 3.) Ujian Tengah Semester : 30% 4.) Ujian Akhir semester : 35% : Ujian Tertulis 1. Buatlah surat kuasa yang berkaitan dengan kasus tersebut? 2. Buatlah uraian tentang praktek pemberian pendampingan terhadap saksi dalam tingkat penyidikan? 3. Buatlah uraian tentang praktek pemberian bantuan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi ataupun tersangka dalam tingkat penyidikan? Kasus: Pencurian dengan kekerasan Misalnya: Pak Amir berusia 35 tahun, pekerjaan swasta, yang bertempat tinggal di jalan Mrican No. 25 Semarang, Kelurahan Tandang, pada tanggal 15 April 2013, melakukan pencurian disertai dengan kekerasan di rumah Pak Ridwan (45 tahun) yang bertempat tinggal di jalan Sekartaji RT. 04 RW. 05 Kelurahan Sekartaji, Bantul. Karena pada saat itu Pak Ridwan mendengar kegaduhan dan melihat adanya pencurian di rumahnya maka Pak 8

9 Amir dengan sengaja melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban (Pak Ridwan) luka memar di bagian muka dengan robekan di perut dan kaki kirinya, keterangan ini berdasarkan visum dari dokter yang bertugas di RS Bethesda Bantul. Selain daripada itu korban (Pak Ridwan) kehilangan uang dan perhiasan yang ditaksir sebesar Rp ,-. Dalam melakukan aksinya Pak Amir dibantu oleh Karno (22 tahun) pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga Pak Ridwan dan yang bersangkutan bertempat tinggal di rumah Pak Ridwan. Selanjutnya Pak Ridwan akan melaporkan kejahatan yang telah dialaminya tersebut. 9

10 Fakultas Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE V : Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub Mata Kuliah A. STANDAR KOM PETENSI : Kemahiran Bantuan Hukum : Peragaan Peradilan Pidana Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Peradilan Pidana. B. KOM PETENSI DASAR Praktek tentang proses pendampingan dalam pemeriksaan di Kejaksaan. C. TUJUAN PEM BELAJARAN Mahasiswa mahir dalam melakukan pendampingan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban tersangka. D. MATERI POKOK Praktek tentang proses pendampingan dalam pemeriksaan di Kejaksaan. E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) yaitu strategi pembelajaran berupa: 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Awal Kegiatan Perkuliahan 1. Pre tes kuliah pertemuan 3 dan 4 2. Penyegaran pokok-pokok materi yang akan dibahas. 3. Menjelaskan kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa. 1. Praktek tentang proses pendampingan dalam pemeriksaan di Kejaksaan. 2. Umpan Balik dari mahasiswa 1. Kesimpulan materi 2. Evaluasi kehadiran mahasiswa Waktu Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

11 3. Mahasiswa memperhatikan penugasan untuk mendalami materi berikutnya G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat : LCD, Wall Sreen, Pointer, Boardmaker Sumber : 1. Abdurrahman, Aspek Aspek Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta, Cendana Press : 1983) 2. Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta; LP3ES : 1981) 3. Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosial Yuridis(Jakarta; Ghalian Indonesiar: 1983). 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara), (Bandung; CV.Mandar Maju: 2003) 5. Lilik Muliadi, Hukum Acara Pidana, Normatif, Teorotis, Praktek dan Permasalahannya, (Jakarta; Alumni: 2007). 6. P.A.F.Lamintang, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, (Bandung; Sinar Baru; 1984) 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia, (Bogor; Politeia; 1975) 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan Hukum,(Jakarta; CV. Raja Wali: 1984) H. PENILAIAN Indikator Penilaian : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Kehadiran mahasiswa Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti pembelajaran Kepatuhan terhadap tata krama 2. Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1) keaktifan mahasiswa : 15% 2) Tugas-tugas : 20% 3) Ujian Tengah Semester : 30% 4) Ujian Akhir semester : 35% 11

12 Instrumen Penilaian : Ujian Tertulis Soal 1. Buatlah resume tentang hak dan kewajiban tersangka pada pemeriksaan di tingkat Kejaksaan? 12

13 Fakultas Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE VI dan VII : Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub Mata Kuliah A. STANDAR KOM PETENSI : Kemahiran Bantuan Hukum : Peragaan Peradilan Pidana Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Peradilan Pidana. B. KOM PETENSI DASAR Praktek pendampingan pada pemeriksaan persidangan. C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan, mengkritisi dan membuat pledoi (pembelaan terdakwa) dalam perkara pidana. 2. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menghadirkan saksi yang meringankan terdakwa. 3. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menghadirkan ahli yang berkaitan dengan kasus tersebut. 4. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan dan mengkritisi putusan pengadilan. D. MATERI POKOK Praktek pendampingan pada pemeriksaan persidangan. E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) yaitu strategi pembelajaran berupa: 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Awal Kegiatan Perkuliahan 1. Pre tes kuliah pertemuan 5 2. Penyegaran pokok-pokok materi yang akan dibahas. Waktu 15 13

14 Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 3. Menjelaskan kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa. 1. Praktek pendampingan pada pemeriksaan persidangan. 2. Umpan balik dari mahasiswa 1. Kesimpulan materi 2. Evaluasi kehadiran mahasiswa 3. Mahasiswa memperhatikan penugasan untuk mendalami materi berikutnya G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat : LCD, Wall Sreen, Pointer, Boardmaker 2 x 85 Sumber : 1. Abdurrahman, Aspek Aspek Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta, Cendana Press : 1983) 2. Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta; LP3ES : 1981) 3. Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosial Yuridis(Jakarta; Ghalian Indonesiar: 1983). 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara), (Bandung; CV.Mandar Maju: 2003) 5. Lilik Muliadi, Hukum Acara Pidana, Normatif, Teorotis, Praktek dan Permasalahannya, (Jakarta; Alumni: 2007). 6. P.A.F.Lamintang, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, (Bandung; Sinar Baru; 1984) 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia, (Bogor; Politeia; 1975) 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan Hukum,(Jakarta; CV. Raja Wali: 1984) H. PENILAIAN Indikator Penilaian : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Kehadiran mahasiswa Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti pembelajaran Kepatuhan terhadap tata krama 2. Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1) keaktifan mahasiswa : 15% 2) Tugas-tugas : 20% 3) Ujian Tengah Semester : 30% 4) Ujian Akhir semester : 35% 15 14

15 Instrumen Penilaian : Ujian Tertulis Soal 1. Buatlah pledoi (pembelaan terdakwa)? 2. Buatlah resume tentang putusan pengadilan? 15

16 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE VIII Fakultas Mata Kuliah : Hukum : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : H K In S K S : 3 Sub Mata Kuliah A. STANDAR KOM PETENSI : Peragaan Peradilan Pidana Menilai daya serap mahasiswa terhadap materi pokok bahasan dalam mengajar secara komprehensif B. KOM PETENSI DASAR proses belajar Mengukur tingkat kemampuan daya serap mahasiswa terhadap materi pokok bahasan yang telah diajarkan C. TUJUAN EVALUASI 1. Mengetahui daya serap mahasiswa terhadap materi pokok bahasan yang telah diajarkan 2. Meningkatkan kualitas daya serap mahasiswa terhadap materi pokok bahasan dalam proses belajar mengajar D. MATERI POKOK Materi pertemuan I sampai dengan VII E. METODE EVALUASI Tes tertulis F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Perkuliahan Waktu 1. Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan diujikan 2. Menjelaskan tata tertib ujian kepada mahasiswa. 10 Kegiatan Akhir Pelaksanaan tes tertulis Evaluasi kehadiran mahasiswa 85 5 G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat : Kertas Jawaban, Soal Ujian, Daftar Hadir Ujian Semester 16

17 Sumber : Materi kuliah pertemuan 1-7. H. PENILAIAN Indikator Penilaian Instrumen Penilaian : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti ujian Kepatuhan terhadap tata krama 2. Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1) keaktifan mahasiswa : 15% 2) Tugas-tugas : 20% 3) Ujian Tengah Semester : 30% 4) Ujian Akhir semester : 35% : Pedoman Acuan Pokok A > B > C > D > E 44 17

18 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEM UAN KE I dan II Fakultas : Hukum Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : H K In S K S : 3 Sub Mata Kuliah A. STANDAR KOM PETENSI : Peragaan Peradilan Perdata Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Proses Peradilan Perdata. B. KOM PETENSI DASAR 1. Penyegaran tentang pembuatan surat kuasa. 2. Penyegaran tentang surat gugatan. 3. Penyegaran tentang jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan). 4. Penyegaran tentang replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat). 5. Penyegaran tentang duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan oleh penggugat dalam repliknya). 6. Penyegaran tentang pembuktian. 7. Penyegaran tentang kesimpulan (merupakan resume yang secara serentak diajukan oleh kedua belah pihak). 8. Penyegaran tentang vonis (putusan pengadilan). C. TUJUAN PEM BELAJARAN 1. Mahasiswa memahami kembali proses pembuatan surat kuasa. 2. Mahasiswa memahami kembali proses pembuatan surat gugatan. 3. Mahasiswa memahami kembali proses pembuatan jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan). 4. Mahasiswa memahami kembali proses pembuatan replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat). 5. Mahasiswa memahami kembali proses pembuatan duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan oleh penggugat dalam repliknya). 18

19 6. Mahasiswa memahami kembali proses pembuktian. 7. Mahasiswa memahami kembali proses pembuatan kesimpulan (merupakan resume yang secara serentak diajukan oleh kedua belah pihak). 8. Mahasiswa memahami kembali tentang vonis (putusan pengadilan). D. MATERI POKOK Proses Pemeriksaan Perkara Perdata 1. tentang pembuatan surat kuasa. 2. tentang surat gugatan. 3. tentang jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan). 4. tentang replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat). 5. tentang duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan oleh penggugat dalam repliknya). 6. tentang pembuktian. 7. tentang kesimpulan (merupakan resume yang secara serentak diajukan oleh kedua belah pihak). 8. tentang vonis (putusan pengadilan). E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) yaitu strategi pembelajaran berupa: 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Perkuliahan Waktu Kegiatan Awal 1. Menjelaskan tentang tata krama Perkuliahan 2. Menjelaskan Nilai Nasionalisme yang berkaitan dengan Praktek Peradilan 3. Menjelaskan komponen penilaian dan metode penilaian 4. Penyegaran pokok-pokok materi yang akan dibahas 5. Menjelaskan kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa 6. Memotivasi mahasiswa untuk sukses 15 19

20 Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 7. Pre-tes lisan 1. Penyegaran tentang pembuatan surat kuasa. 2. Penyegaran tentang surat gugatan. 3. Penyegaran tentang jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan). 4. Penyegaran tentang replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat). 5. Penyegaran tentang duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan oleh penggugat dalam repliknya). 6. Penyegaran tentang pembuktian. 7. Penyegaran tentang kesimpulan (merupakan resume yang secara serentak diajukan oleh kedua belah pihak). 8. Penyegaran tentang vonis (putusan pengadilan). 9. Umpan balik dari mahasiswa. 1. Kesimpulan materi 2. Evaluasi kehadiran mahasiswa 3. Mahasiswa memperhatikan penugasan untuk mendalami materi berikutnya 2 x 85 G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat : LCD, Wall Sreen, Pointer, Boardmaker Sumber : 1. R.Soeroso, Praktek Hukum Acara Perdata 2. UU Nomor 1 Tahun 1974 dengan Peraturan Pemerintahnya 3. Ny. Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek 4. HIR/R.Bg 5. UU No. 4/2004, Mec. UU. 14/70 UU Pokok Kekuasaan Kehakiman 6. UU No. 8/2004, Perb.Atas UU 2/1985 Tentang Peradilan Umum KUH Perdata 7. Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang pokok-pokok kekuasaan kehakiman 8. Retno Wulan Sutantio dan Iskandar Urip Karta Winata, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek 9. R. Subekti, Praktek Hukum 10.Mukti Aryo, Praktek Perkara Perdata dalam Pengadilan 15 20

21 H. PENILAIAN Indikator Penilaian Instrumen Penilaian Soal Agama 11.Markun, Peradilan Administrasi dan Upaya Administratif di Indonesia : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Keaktifan mahasiswa Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti pembelajaran Kepatuhan terhadap tata karma 2. Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1). keaktifan mahasiswa : 15% 2.) Tugas-tugas : 20% 3.) Ujian Tengah Semester : 30% 4.) Ujian Akhir semester : 35% : Ujian Tertulis 1. Uraikan tentang kemampuan saudara dalam membuat surat kuasa? 2. Uraikan tentang kemampuan saudara dalam membuat surat gugatan? 3. Uraikan tentang kemampuan saudara dalam membuat jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan)? 4. Uraikan tentang kemampuan saudara dalam membuat replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat)? 5. Uraikan tentang kemampuan saudara dalam membuat duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan oleh penggugat dalam repliknya)? 6. Uraikan tentang kemampuan saudara mengenai kebenaran pembuktian dalam perkara perdata? 7. Uraikan tentang kemampuan saudara dalam membuat kesimpulan (merupakan resume yang secara serentak diajukan oleh kedua belah pihak)? 8. Uraikan tentang kemampuan saudara dalam menganalisis dan mengkritisi vonis (putusan pengadilan)? 21

22 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE III Fakultas : Hukum Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub Mata Kuliah A. STANDAR KOM PETENSI : Peragaan Peradilan Perdata Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Proses Peradilan Perdata. B. KOM PETENSI DASAR 1. Praktek pembuatan surat kuasa. 2. Praktek pembuatan surat gugatan. C. TUJUAN PEM BELAJARAN 1. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan, mengkritisi dan membuat surat kuasa. 2. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan, mengkritisi dan membuat surat gugatan. D. MATERI POKOK Praktek pembuatan Surat Kuasa dan Surat Gugatan E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) yaitu strategi pembelajaran berupa: 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Awal Kegiatan Perkuliahan 1. Pre tes kuliah pertemuan 1 dan 2 2. Penyegaran pokok-pokok materi yang akan dibahas 3. Menjelaskan kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa 4. Memotivasi mahasiswa untuk sukses Waktu 10 22

23 Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 5. Pre-tes lisan 1. Praktek pembuatan surat kuasa. 2. Praktek pembuatan surat gugatan. 3. Umpan balik dari mahasiswa 1. Kesimpulan materi 2. Evaluasi kehadiran mahasiswa G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat Sumber H. PENILAIAN Indikator Penilaian 3. Mahasiswa memperhatikan penugasan untuk mendalami materi berikutnya : LCD, Wall Sreen, Pointer, Boardmaker : 1. R.Soeroso, Praktek Hukum Acara Perdata 2. UU Nomor 1 Tahun 1974 dengan Peraturan Pemerintahnya 3. Ny. Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek 4. HIR/R.Bg 5. UU No. 4/2004, Mec. UU. 14/70 UU Pokok Kekuasaan Kehakiman 6. UU No. 8/2004, Perb.Atas UU 2/1985 Tentang Peradilan Umum KUH Perdata 7. Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang pokok-pokok kekuasaan kehakiman 8. Retno Wulan Sutantio dan Iskandar Urip Karta Winata, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek 9. R. Subekti, Praktek Hukum 10.Mukti Aryo, Praktek Perkara Perdata dalam Pengadilan Agama 11.Markun, Peradilan Administrasi dan Upaya Administratif di Indonesia : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Keaktifan mahasiswa Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti pembelajaran Kepatuhan terhadap tata krama Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1). keaktifan mahasiswa : 15% 23

24 Instrumen Penilaian Soal 2.) Tugas-tugas : 20% 3.) Ujian Tengah Semester : 30% 4.) Ujian Akhir semester : 35% : Ujian Tertulis 1. Buatlah surat kuasa dalam perkara perdata? 2. Buatlah surat gugatan dalam perkara perdata? Kasus: Rumah sewa yang diubah dan diopersewakan Misalnya: Pak Amir berusia 50 tahun, yang bertempat tinggal di jalan Mrican No. 25 Semarang, Kelurahan Tandang, mempunyai rumah di jalan Sosroyudan RT. 01 RW. 01 Kelurahan Sosroyudan, Bantul yang disewakan atau dikontrakan kepada seseorang yang bernama Pak Ridwan yang bertempat tinggal di jalan Sekartaji RT. 04 RW. 05 Kelurahan Sekartaji, Bantul, pada tanggal 14 Februari 2010, masa sewa rumah tersebut selama 5 tahun dengan harga sewa Rp ,- per tahun. Dimana perjanjian itu dibuat oleh para pihak dengan disaksikan oleh Ketua RT Sosroyudan RT. 01 RW. 01, Bantul yang bernama Pak Mulyono dan Pak Harto selaku sesepuh setempat. Pada tahun ke-2 ternyata rumah tersebut telah diubah bagian depannya serta ditambah bangunan yang berupa kamar seluas 3x3m oleh Pak Ridwan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Kemudian selang beberapa waktu, Pak Ridwan mengopersewakan rumah yang disewanya tersebut kepada seseorang yang bernama Bu Like Dina yang bertempat tinggal di jalan Sri Rejeki Selatan VII RT. 04 RW. 04 Semarang, pada tanggal 27 Maret 2013 selama 2 tahun dengan harga 2 kali lipat dari harga sewa yang diperjanjikan antara Pak Amir dengan Pak Ridwan. Pada tanggal 17 Agustus 2014, Pak Amir menengok rumahnya yang dia sewakan, dan Pak Amir baru mengetahui bahwa sebagian rumahnya telah diubah dan telah diopersewakan kepada orang lain. Kemudian setelah mengetahui hal tersebut Pak Amir menanyakan kepada Pak Ridwan dan Pak Ridwan menjawab bahwa seharusnya Pak Amir berterima kasih karena rumah telah diubah menjadi lebih baik dan ada tambahan kamar, namun Pak Amir tidak bisa menerima hal tersebut, kemudian Pak Amir akan mengajukan gugatan di Pengadilan. 24

25 Fakultas Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE IV : Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub Mata Kuliah A. STANDAR KOM PETENSI : Kemahiran Bantuan Hukum : Peragaan Peradilan Perdata Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Proses Peradilan Perdata. B. KOM PETENSI DASAR Praktek pembuatan jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan). C. TUJUAN PEM BELAJARAN Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan, mengkritis dan membuat jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan). D. MATERI POKOK Praktek membuat Jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan). E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) Method yaitu strategi pembelajaran berupa: 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Perkuliahan Kegiatan Perkuliahan Waktu Kegiatan Awal 1. Pre tes kuliah pertemuan 3 2. Penyegaran pokok-pokok materi yang akan dibahas. 3. Menjelaskan kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa. 10 Kegiatan Inti 1. Praktek pembuatan jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan)

26 Kegiatan Akhir 2. Umpan balik dari mahasiswa G. ALAT DAN SUM BER BELAJAR Alat Sumber H. PENILAIAN 1. Kesimpulan materi 2. Evaluasi kehadiran mahasiswa 3. Mahasiswa memperhatikan penugasan untuk mendalami materi berikutnya : LCD, Wall Sreen, Pointer, Boardmaker : 1. R.Soeroso, Praktek Hukum Acara Perdata 2. UU Nomor 1 Tahun 1974 dengan Peraturan Pemerintahnya 3. Ny. Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek 4. HIR/R.Bg 5. UU No. 4/2004, Mec. UU. 14/70 UU Pokok Kekuasaan Kehakiman 6. UU No. 8/2004, Perb.Atas UU 2/1985 Tentang Peradilan Umum KUH Perdata 7. Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang pokok-pokok kekuasaan kehakiman 8. Retno Wulan Sutantio dan Iskandar Urip Karta Winata, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek 9. R. Subekti, Praktek Hukum 10.Mukti Aryo, Praktek Perkara Perdata dalam Pengadilan Agama 11.Markun, Peradilan Administrasi dan Upaya Administratif di Indonesia 12.R Beny Riyanto, Kebebasan Hakim dalam Memutus Perkara Perdata di Pengadilan Negeri, dalam Kapita Selekta Hukum, Kumpulan Tulisan Guru Besar dan Doktor FH Undip Semarang. 13.Moh Taufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata 14.Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata Indikator Penilaian : 1. Aspek Hard Skill (Sikap dan Perilaku) Kehadiran mahasiswa Ketertiban dan ketenangan dalam mengikuti pembelajaran Kepatuhan terhadap tata krama 5 26

27 Soal Instrumen Penilaian 2. Aspek Soft Skill dilakukan dengan melalui 1) keaktifan mahasiswa : 15% 2) Tugas-tugas : 20% 3) Ujian Tengah Semester : 30% 4) Ujian Akhir semester : 35% : Ujian Tertulis 1. Buatlah jawaban (yang disampaikan oleh tergugat atas jawaban dari surat gugatan)? 27

28 Fakultas Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (S A P) PERTEMUAN KE V : Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn S K S : 3 Sub Mata Kuliah A. STANDAR KOM PETENSI : Kemahiran Bantuan Hukum : Peragaan Peradilan Perdata Mahir dalam praktek memberikan Bantuan Hukum pada Proses Peradilan Perdata. B. KOM PETENSI DASAR 1. Praktek pembuatan replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat). 2. Praktek pembuatan duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan oleh penggugat dalam repliknya). C. TUJUAN PEM BELAJARAN 1. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan, mengkritis dan membuat replik (yang disampaikan oleh penggugat sebagai tangkisan atas jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat). 2. Mahasiswa mahir untuk menganalisis, menguraikan, mengkritis dan membuat duplik (yang disampaikan oleh tergugat sebagai jawaban atas tanggapan oleh penggugat dalam repliknya). D. MATERI POKOK Praktek Pembuatan Replik dan Duplik E. METODE PEMBELAJARAN Problem Based Learning (PBL) Method yaitu strategi pembelajaran berupa: 1. Tanya jawab, 2. Tugas terstruktur, 3. Diskusi 28

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn. 3 0 0 4 S K S : 4 Sub.Mata kuliah Dosen : 1. Praktek Peradilan Pidana 2. Praktek Peradilan Perdata 3. Praktek Peradilan

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 3005 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Perdata SKS : 3 Dosen : Markus Suryo Utomo, S.H., M.Si FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah : Praktek Peradilan Perdata Dosen : Hakim Pengadilan Negeri FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH Kode Mata Kuliah : HKIn 3005 Sub Mata Kuliah SKS : 3 Dosen : Kemahiran Bantuan : Peragaan : Markus Suryo Utomo, S.H., M.Si Fakultas Universitas 17 Agustus 1945 Semarang 2013

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERS

FAKULTAS HUKUM UNIVERS SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Pidana Dosen : Bambang Joyo Supeno, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 mbanuntag 1 HALAMAN

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 005 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Hubungan Industrial SKS : Dosen : Benny Bambang Irawan, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 3005 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Hubungan Industrial SKS : 3.

SILABUS. Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 3005 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Hubungan Industrial SKS : 3. SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Kode Mata Kuliah : HKIn 005 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Hubungan Industrial SKS : Dosen : Benny ny BUNTAG Bambang Irawan, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah : Praktek Peradilan Pidana SKS : 4 Dosen : (1) Hakim Pengadilan Negeri Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah : Praktek Peradilan Pidana SKS : 4 Dosen : (1) Hakim Pengadilan Negeri FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Kode Mata Kuliah : HKIn. 3 0 0 3 S K S : 1 Dosen : Praktek Penulisan Karya Ilmiah : (1). Totok Tumangkar, SH., M.Hum (2). Krismiyarsi, SH., M.Hum (3). Sri Retno

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn. 3 0 0 6 S K S : 3 Sub.Mata kuliah : 1. Teknik Perancangan Kontrak 2. Teknik Perancangan Undang-Undang 3. Teknik

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Hukum Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan Kode Mata Kuliah : HKIn. 2 0 6 0 S K S : 2 Dosen : (1). M. Samsudin, S.H., M.Hum (2). Sri Puspitaningrum, S.H.,

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Kode Mata Kuliah : HKIn. 2052 S K S : 2 Dosen : Perbandingan Hukum Pertanahan : (1). RR. Widyorini I, S.H., MHum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Kode Mata Kuliah : HKIn 4006 S K S : 2 Dosen : Bahasa Indonesia Hukum : Drs. Trismanto FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH Kode Mata Kuliah : HKIn 3005 Sub Mata Kuliah SKS : 3 Dosen : Kemahiran Bantuan : Peragaan Peradilan : Benny Bambang Irawan, S.H., M.Hum Fakultas UNTAG Semarang Fakultas Universitas

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Hukum Ekonomi Syariah Kode Mata Kuliah : HKIn 2 0 50 S K S : 2 Dosen : (1). Naniek Rahadjeng, S.H., M.Hum (2). Edy Sanjaya, S.H., M.Hum (3). Indira Hastuti,

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : Hukum Islam Kode Mata Kuliah : HKI 2 0 2 4 S K S : 2 Dosen : (1). Naniek Rahadjeng, S.H., M.Hum (2). Edy Sanjaya, S.H., M.Hum (3). Sri Purwaningsih, S.H., M.Hum

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 SKS : 4 Dosen : Hakim Pengadilan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN KONTRAK KULIAH

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Hukum Advokasi dan Pemasyarakatan Kode Mata Kuliah : MKL-14 SKS : 2 Dosen : Dr. Edy Lisdiyono, SH.,M.Hum PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PRAKTEK PERADILAN PIDANA Kode Mata Kuliah : MI 020

PRAKTEK PERADILAN PIDANA Kode Mata Kuliah : MI 020 PRAKTEK PERADILAN PIDANA Kode Mata Kuliah : MI 020 Tim Penyusun : I Ketut Keneng, SH.,MH. I Dewa Made Suartha, SH.,MH. I Wayan Sutara Djaya, SH.,MH. S.L.P Dawisni Manik Pinatih, SH. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah Kode Mata Kuliah : MKL-17 SKS : 2 Dosen : Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH.,M.Hum PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Aparatur Negara Dan Birokrasi Publik Kode Mata Kuliah : MKL-20 S K S : 2 Dosen : Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH.,M.Hum PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERS

FAKULTAS HUKUM UNIVERS SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah : Praktek Peradilan SKS : 4 Dosen : Hakim UNTAG Pengadilan FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Perdata Kode Mata Kuliah : HKIn 2051 SKS : 2 Dosen : 1. Dr. Edy Lisdiyono, S.H., M.Hum 2. Sri Murni, S.H. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah SKS : 4 Dosen : Praktek : Hakim Pengadilan Tata Fakultas Universitas 17 Agustus 1945 Semarang 2013 1 HALAMAN

Lebih terperinci

SILABUS NTAG. Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Perdata Kode Mata Kuliah : HKIn 2051 SKS : 2 : 1. Dr. Edy Lisdiyono, S.H., M.Hum 2. Sri Murni, S.H.

SILABUS NTAG. Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Perdata Kode Mata Kuliah : HKIn 2051 SKS : 2 : 1. Dr. Edy Lisdiyono, S.H., M.Hum 2. Sri Murni, S.H. SILABUS Mata Kuliah : Kapita Selekta Perdata Kode Mata Kuliah : HKIn 2051 SKS : 2 Dosen : 1. Dr. Edy Lisdiyono, S.H., M.Hum 2. Sri Murni, S.H. NTAG FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3006 Sub Mata Kuliah : Teknik Perancangan Kontrak SKS : 3 Dosen : Dr. Sigit Irianto, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Sengketa di Luar Pengadilan Kode Mata Kuliah : HKIn 2060 SKS : 2 Dosen : 1. M. Samsudin, S.H., M.Hum 2. Sri Puspitaningrum, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 1 AGUSTUS

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3006 Sub Mata Kuliah : Teknik Perancangan Undang-Undang SKS : 3.

SILABUS. Mata Kuliah : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3006 Sub Mata Kuliah : Teknik Perancangan Undang-Undang SKS : 3. SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 006 Sub Mata Kuliah : Teknik Perancangan Undang-Undang SKS : Dosen : Slamet UNTAG Sudjono, S.H., M.H. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17

Lebih terperinci

SILABUS NTAG. Mata Kuliah : Hukum Penitensier Kode Mata Kuliah : HKIn 2042 SKS : 2 : 1. A. Hendroyono, S.H., M.Hum 2. Sri Wulandari, S.H., M.

SILABUS NTAG. Mata Kuliah : Hukum Penitensier Kode Mata Kuliah : HKIn 2042 SKS : 2 : 1. A. Hendroyono, S.H., M.Hum 2. Sri Wulandari, S.H., M. SILABUS Mata Kuliah : Penitensier Kode Mata Kuliah : HKIn 2042 SKS : 2 Dosen : 1. A. Hendroyono, S.H., M.Hum 2. Sri Wulandari, S.H., M.Hum Fakultas NTAG r FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Delik-Delik Tertentu KUHP Kode Mata Kuliah : HKIn 2006 SKS : 2 Dosen : 1. Erna Tri martini, S.H., M.Hum 2. Abdul Kholiq, S.H., M.Hum 3. Achmad Hendroyono, S.H., M.Hum 4. Sri Setiawati,

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Praktek penulisan karya ilmiah Kode Mata Kuliah : HKIn 3007 SKS : 1 Dosen : (1) Totok Tumangkar, S.H., M.Hum (2) Krismiyarsi, S.H., M.Hum (3) Sri Retno Widyorini, S.H., M.Hum (4)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008). DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008). Anwar, Yesmil dan Adang, System Peradilan Pidana (Konsep,

Lebih terperinci

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi Sesuai dengan semangat dan ketegasan pembukaan Undang

Lebih terperinci

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi Sesuai dengan semangat dan ketegasan pembukaan Undang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan permasalahan serta hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Tata Ruang Kode Mata Kuliah : HKIn 20 SKS : 2 Dosen : 1. M. Riyanto, S.H., M.Si 2. Kunarto, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 1 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3006 Sub Mata Kuliah : Teknik Perancangan Kontrak SKS : 3.

SILABUS. Mata Kuliah : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3006 Sub Mata Kuliah : Teknik Perancangan Kontrak SKS : 3. SILABUS Mata Kuliah : Kemahiran Non Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3006 Sub Mata Kuliah : Teknik Perancangan Kontrak SKS : 3 Dosen : Dr. Sigit UNTAG it Irianto, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asasi tenaga kerja dalam Undang-Undang yang tegas memberikan. bahkan sampai akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

BAB I PENDAHULUAN. asasi tenaga kerja dalam Undang-Undang yang tegas memberikan. bahkan sampai akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan tenaga kerja dari tahun ke tahun menarik perhatian banyak pihak. Permasalahan tenaga kerja yang menimbulkan konflik-konflik pada buruh, seperti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen SH 1113 3 4 (Empat) Endri, S.H., M.H. Deskripsi Mata Kuliah Standar Mata Kuliah merupakan mata kuliah yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik. Perilaku warga negara yang menyimpang dari tata hukum yang harus

BAB I PENDAHULUAN. baik. Perilaku warga negara yang menyimpang dari tata hukum yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara berkewajiban untuk menjamin adanya suasana aman dan tertib dalam bermasyarakat. Warga negara yang merasa dirinya tidak aman maka ia berhak meminta perlindungan

Lebih terperinci

PENULISAN HUKUM. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Bidang Ilmu Hukum

PENULISAN HUKUM. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Bidang Ilmu Hukum PENULISAN HUKUM ANALISIS YURIDIS NORMATIF TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR: 582/Pid.B/2013/PN.Mlg DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PERJUDIAN (Studi Putusan Pengadilan Negeri Malang Nomor: 582/Pid.B/2013/PN.Mlg

Lebih terperinci

KONTRAK KULIAH PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

KONTRAK KULIAH PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 KONTRAK KULIAH Mata Kuliah : Hukum Advokasi dan Pemasyarakatan Kode Mata Kuliah : MKL-14 S K S : 2 Dosen : Dr. Edy Lisdiyono, SH.,M.Hum PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH: PRAKTIK PENANGANAN SENGKETA DAN PERKARA PERTANAHAN

RENCANA PROGRAM DAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH: PRAKTIK PENANGANAN SENGKETA DAN PERKARA PERTANAHAN RENCANA PROGRAM DAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH: PRAKTIK PENANGANAN SENGKETA DAN PERKARA PERTANAHAN Nama Institusi Program Studi : Tjahjo Arianto : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional : Diploma IV

Lebih terperinci

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum Kode Mata Kuliah : HKI 2002 SKS : 4 Dosen : 1. Prof. Dr. Sarsintorini P, S.H., M.Hum 2. Sri Setyowati, S.H., M.Hum 3. Erna Trimartini, S.H., M.Hum 4. Enny Patria,

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah penulis lakukan pada bab-bab terdahulu, berikut penulis sampaikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Teknologi Informasi Kode Mata Kuliah : HKIn 2018 SKS : 2 Dosen : (1) Edi Pranoto, S.H., M.Hum (2) Sri Setyowati, S.H., M.Hum (3) Siti Mariyam, S.H., M.Hum (4) V. Triangka Para

Lebih terperinci

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kekuatan pembuktian alat bukti

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kekuatan pembuktian alat bukti TINJAUAN TENTANG KEKUATAN PEMBUKTIAN PEMERIKSAAN SETEMPAT DALAM PEMERIKSAAN SENGKETA PERDATA ( SENGKETA TANAH ) DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA Febrina Indrasari,SH.,MH Politeknik Negeri Madiun Email: febrinaindrasari@yahoo.com

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Pengawasan Kode Mata Kuliah : HKIn 2080 SKS : 2 Dosen : 1. Edi Pranoto, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN SILABUS Mata

Lebih terperinci

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SILABUS Mata Kuliah : Praktek penulisan karya ilmiah Kode Mata Kuliah : HKIn 3007 SKS : 1 Dosen : (1) Totok ok Tumangkar, S.H., M.Hum (2) Krismiyarsi, S.H., M.Hum (3) Sri Retno Widyorini, S.H., M.Hum (4)

Lebih terperinci

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SILABUS Mata Kuliah : Delik-Delik Tertentu KUHP Kode Mata Kuliah : HKIn 2006 SKS : 2 Dosen : 1. Erna Tri martini, S.H., M.Hum 2. Abdul Kholiq, S.H., M.Hum 3. Achmad Hendroyono, S.H., M.Hum 4. Sri Setiawati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ada tata hukum yaitu tata tertib dalam pergaulan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ada tata hukum yaitu tata tertib dalam pergaulan hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara kita adalah negara hukum, demikianlah makna yang tersirat dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini berarti di negara Indonesia ada tata hukum

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Keuangan Negara Kode Mata Kuliah : HKIn 2068 SKS : 2 Dosen : 1. Suroto, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 1 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN SILABUS Mata

Lebih terperinci

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SILABUS Mata Kuliah : dan Kependudukan Kode Mata Kuliah : HKIn 2075 SKS : 2 Dosen : 1. Dr. Mashari, S.H., M.Hum 2. Kunarto, S.H., M.Hum 3. Mahmuda Pancawisma, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH Kode Mata Kuliah : HKIn 2046 SKS : 2 Dosen Team Teaching : Kapita Selekta Kriminologi : Bambang Joyo Supeno, S.H., M.Hum : (1) Bambang Joyo Supeno, S.H., M.Hum (2) Zabidin, S.H.,

Lebih terperinci

Kata kunci: Pencabutan keterangan, terdakwa. AKIBAT HUKUM TERHADAP PENCABUTAN KETERANGAN TERDAKWA DI PENGADILAN 1 Oleh: Efraim Theo Marianus 2

Kata kunci: Pencabutan keterangan, terdakwa. AKIBAT HUKUM TERHADAP PENCABUTAN KETERANGAN TERDAKWA DI PENGADILAN 1 Oleh: Efraim Theo Marianus 2 AKIBAT HUKUM TERHADAP PENCABUTAN KETERANGAN TERDAKWA DI PENGADILAN 1 Oleh: Efraim Theo Marianus 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap hak-hak

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana Kode Mata Kuliah : HKIn 2043 SKS : 2 : 1. Erna Tri Martini, S.H., M.Hum

SILABUS. Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana Kode Mata Kuliah : HKIn 2043 SKS : 2 : 1. Erna Tri Martini, S.H., M.Hum SILABUS Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana Kode Mata Kuliah : HKIn 2043 SKS : 2 Dosen : 1. Erna Tri Martini, S.H., M.Hum Fakultas Hukum UNTAG FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

Lebih terperinci

PERANAN KETERANGAN AHLI DALAM PROSES PERKARA PIDANA PENGADILAN NEGERI

PERANAN KETERANGAN AHLI DALAM PROSES PERKARA PIDANA PENGADILAN NEGERI PERANAN KETERANGAN AHLI DALAM PROSES PERKARA PIDANA PENGADILAN NEGERI Oleh : Ruslan Abdul Gani ABSTRAK Keterangan saksi Ahli dalam proses perkara pidana di pengadilan negeri sangat diperlukan sekali untuk

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Perbandingan Hukum Pertanahan Kode Mata Kuliah : HKIn 2052 SKS : 2 Dosen : 1. RR. Widyorini I, S.H., MHum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 4006 SKS : 2 Dosen : Drs. Trismanto FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN SILABUS Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan usaha pencegahan maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hukum sebagai sarana dalam mencari kebenaran, keadilan dan kepastian hukum. Kesalahan,

I. PENDAHULUAN. hukum sebagai sarana dalam mencari kebenaran, keadilan dan kepastian hukum. Kesalahan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penegakan hukum di lapangan oleh Kepolisian Republik Indonesia senantiasa menjadi sorotan dan tidak pernah berhenti dibicarakan masyarakat, selama masyarakat selalu mengharapkan

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Perbandingan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 2073 SKS : 2 Dosen : 1. Sandy Sularso, S.H., M.Hum 2. Agus Widodo, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

Lebih terperinci

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Strata Satu (S1) Bidang Ilmu Hukum Oleh : MUHAMMAD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menegaskan bahwa cita-cita Negara Indonesia ialah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987 1 DAFTAR PUSTAKA Literatur Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987 Abdul Karim Nasution, Masalah Hukum Pembuktian Dalam Proses Pidana, Korp Kejaksaan Republik Indonesia, Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan kodrat alam, manusia sejak lahir hingga meninggal dunia hidup bersama sama dengan manusia lain. Atau dengan kata lain manusia tidak dapat hidup

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, UII Pers, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, UII Pers, Yogyakarta. 135 DAFTAR PUSTAKA Buku : Akub, Syukri dan Baharuddin Baharu, 2012, Wawasan Due Proses Of Law dalam Sistem Peradilan Pidana, Mahakarya Rengkang Offset, Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia,

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH Kode Mata Kuliah : HKIn 3007 SKS : 1 Dosen : Penulisan Karya Ilmiah : (1) Totok Tumangkar, S.H., M.Hum (2) Krismiyarsi, S.H., M.Hum (3) Sri Retno Widyorini, S.H., M.Hum (4) Setiyowati,

Lebih terperinci

KEDUDUKAN ALAT BUKTI TULISAN TERHADAP PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN. Rosdalina Bukido. Abstrak

KEDUDUKAN ALAT BUKTI TULISAN TERHADAP PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN. Rosdalina Bukido. Abstrak KEDUDUKAN ALAT BUKTI TULISAN TERHADAP PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN Rosdalina Bukido Abstrak Pembuktian merupakan salah satu aspek yang sangat penting didatangkan dan disiapkan oleh para pihak (Penggugat

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Waris Kode Mata Kuliah : HKIn 2012 SKS : 3 Dosen : 1. Prof. Dr. Liliana T, S.H., MH, MM 2. Heri Purnomo, S.H., M.Hum 3. Setyowati, S.H., M.Hum 4. Edy Sanjaya, S.H., M.Hum 5.

Lebih terperinci

BAB III EKSEKUSI HAK JAMINAN DAN HAK-HAK TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN PAILIT

BAB III EKSEKUSI HAK JAMINAN DAN HAK-HAK TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN PAILIT BAB III EKSEKUSI HAK JAMINAN DAN HAK-HAK TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN PAILIT A. Pengertian Eksekusi Hak Jaminan Berasal dari kata executie, yang artinya melaksanakan putusan hakim (tenuitvoer legging van

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 108/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 108/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 108/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan.

BERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gamelan merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah jawa, kemudian alat musik ini digunakan sebagai hiburan seperti acara perkawinan maupun acara-acara

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1 PENYANTUNAN BAGI KELUARGA MENINGGAL ATAU LUKA BERAT KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGAMBILAN PUTUSAN HAKIM Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

PERAN DAN KEDUDUKAN AHLI PSIKIATRI FORENSIK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA

PERAN DAN KEDUDUKAN AHLI PSIKIATRI FORENSIK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA 0 PERAN DAN KEDUDUKAN AHLI PSIKIATRI FORENSIK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Karanganyar) Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai. Pejabat Publik, Bandung: PT. Refika Aditama.

Daftar Pustaka. Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai. Pejabat Publik, Bandung: PT. Refika Aditama. Daftar Pustaka Buku Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik, Bandung: PT. Refika Aditama. Afandi, Ali, 1984, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian,

Lebih terperinci

Lex Crimen Vol. VII/No. 1 /Jan-Mar/2018. H. Rusli Muhammad, Hukum Acara Pidana Kontemporer, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007, hlm. 185.

Lex Crimen Vol. VII/No. 1 /Jan-Mar/2018. H. Rusli Muhammad, Hukum Acara Pidana Kontemporer, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007, hlm. 185. KEKUATAN ALAT BUKTI KETERANGAN AHLI DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA MENURUT KUHAP 1 Oleh: Sofia Biloro 2 Dosen Pembimbing: Tonny Rompis, SH, MH; Max Sepang, SH, MH ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. terhadap saksi dan korban serta penemuan hukum oleh hakim.

BAB III PENUTUP. terhadap saksi dan korban serta penemuan hukum oleh hakim. 54 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Kesaksian secara teleconference timbul karena beberapa faktor yakni : Tidak dimungkinkannya

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PENGHENTIAN PENYIDIKAN PERKARA PIDAN DAN PERMASALAHANNYA DALAM PRAKTIK

AKIBAT HUKUM PENGHENTIAN PENYIDIKAN PERKARA PIDAN DAN PERMASALAHANNYA DALAM PRAKTIK AKIBAT HUKUM PENGHENTIAN PENYIDIKAN PERKARA PIDAN DAN PERMASALAHANNYA DALAM PRAKTIK Zulfan kurnia Ainun Najib Dosen Pembimbing I : Dr. Pujiyono, SH., M.Hum Dosen Pembimbing II : Bambang Dwi Baskoro, SH.,

Lebih terperinci

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 SILABUS Mata Kuliah : Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam Kode Mata Kuliah : HKIn 2079 SKS : 2 Dosen : 1. Agus Wibowo, S.H., M.Hum 2. DR. Mashari, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari aspek yuridis maka pengertian anak dalam hukum positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/ minderjaring, 1 orang yang di

Lebih terperinci

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Fakultas Hukum UNTAG Semarang Mata Kuliah KONTRAK KULIAH : Hukum Penitensier Kode Mata Kuliah : HKIN 2042 SKS : 2 Dosen Team Teaching : A. Hendroyono, S.H., M.Hum : (1) A. Hendroyono, S.H., M.Hum (2) Sri Wulandari, S.H., M.Hum Fakultas

Lebih terperinci

SILABUS NTAG. Mata Kuliah : Hukum Tata Ruang Kode Mata Kuliah : HKIn 2077 SKS : 2 : 1. M. Riyanto, S.H., M.Si 2. Kunarto, S.H., M.

SILABUS NTAG. Mata Kuliah : Hukum Tata Ruang Kode Mata Kuliah : HKIn 2077 SKS : 2 : 1. M. Riyanto, S.H., M.Si 2. Kunarto, S.H., M. SILABUS Mata Kuliah : Tata Ruang Kode Mata Kuliah : HKIn 20 SKS : 2 Dosen : 1. M. Riyanto, S.H., M.Si 2. Kunarto, S.H., M.Hum NTAG ngsemarang FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 1 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM MASYARAKAT MISKIN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM MASYARAKAT MISKIN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI S I L A B U S

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI S I L A B U S FRM/FIE/46-01 12 Januari 2009 I L A B U Fakultas : Ilmu osial dan Ekonomi Jurusan/Program tudi : PKn dan Hukum Mata Kuliah : Kode : PKH219 K : Teori: 2 emester : 5 Mata Kuliah Prasyarat : Dosen : Anang

Lebih terperinci

HAK MENUNTUT KERUGIAN KEUANGAN NEGARA SETELAH PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI 1 Oleh: Jekson Kasehung 2

HAK MENUNTUT KERUGIAN KEUANGAN NEGARA SETELAH PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI 1 Oleh: Jekson Kasehung 2 HAK MENUNTUT KERUGIAN KEUANGAN NEGARA SETELAH PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI 1 Oleh: Jekson Kasehung 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hak negara

Lebih terperinci

selalu berulang seperti halnya dengan musim yang berganti-ganti dari tahun ke

selalu berulang seperti halnya dengan musim yang berganti-ganti dari tahun ke I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman di berbagai bidang kehidupan membawa masyarakat menuju pada suatu tatanan kehidupan dan gaya hidup yang serba mudah dan praktis. Keberhasilan yang dicapai

Lebih terperinci

JURNAL BERAJA NITI ISSN : Volume 3 Nomor 2 (2014) Copyright 2014

JURNAL BERAJA NITI ISSN : Volume 3 Nomor 2 (2014)  Copyright 2014 JURNAL BERAJA NITI ISSN : 2337-4608 Volume 3 Nomor 2 (2014) http://e-journal.fhunmul.ac.id/index.php/beraja Copyright 2014 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SAMARINDA NOMOR 66/PDT.G/2007/PN.SMDA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan semua warga negara bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencurian tersebut tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan atau. aksinya dinilai semakin brutal dan tidak berperikemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. pencurian tersebut tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan atau. aksinya dinilai semakin brutal dan tidak berperikemanusiaan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bentuk klasik perbuatan pidana pencurian biasanya sering dilakukan pada waktu malam hari dan pelaku dari perbuatan pidana tersebut biasanya dilakukan oleh satu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta. 162 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Adji, Indriyanto Seno, 2014, Hukum Pidana Dalam Perkembangan, Diadit Media, Ali, Mahrus, 2013, Asas, Teori, dan Praktek Hukum Pidana Korupsi, UII Press, Yogyakarta. Amrani, Hanafi

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Eksekusi putusan pengadilan tindak pidana korupsi yang telah

BAB III PENUTUP. dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Eksekusi putusan pengadilan tindak pidana korupsi yang telah BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Eksekusi putusan pengadilan tindak pidana korupsi

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS NORMATIF PERLUASAN MAKNA KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE

ANALISIS YURIDIS NORMATIF PERLUASAN MAKNA KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE ANALISIS YURIDIS NORMATIF PERLUASAN MAKNA KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE SEBAGAI ALAT BUKTI YANG SAH MENURUT KUHAP PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 65/PUU-VIII/2010 PENULISAN HUKUM Oleh : TANTRA BAITULLAH

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. penelitian maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut ini :

BAB III PENUTUP. penelitian maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut ini : 55 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang penulis sajikan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut ini : 1. Advokat memiliki peranan penting dalam

Lebih terperinci

Halaman 1 dari 12 Putusan Nomor : 173/Pid.B/2014/PN.Bkn

Halaman 1 dari 12 Putusan Nomor : 173/Pid.B/2014/PN.Bkn P U T U S A N Nomor 173/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN HUKUM

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN HUKUM LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN HUKUM ANALISA YURIDIS PEMENUHAN HAK TERDAKWA UNTUK DIDAMPINGI PENASIHAT HUKUM DALAM PERKARA PIDANA YANG DIANCAM PIDANA 5 TAHUN KEATAS MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PERALIHAN TANGGUNG JAWAB PENYIDIK ATAS BENDA SITAAN 1 Oleh : Noldi Panauhe 2

AKIBAT HUKUM PERALIHAN TANGGUNG JAWAB PENYIDIK ATAS BENDA SITAAN 1 Oleh : Noldi Panauhe 2 AKIBAT HUKUM PERALIHAN TANGGUNG JAWAB PENYIDIK ATAS BENDA SITAAN 1 Oleh : Noldi Panauhe 2 ABSTRAK Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode yuridis normatif, di mana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci