PENGEMBANGAN KULTUR JARINGAN ANGGREK SKALA RUMAH TANGGA DI TEACHING INDUSTRY UNHAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN KULTUR JARINGAN ANGGREK SKALA RUMAH TANGGA DI TEACHING INDUSTRY UNHAS"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN KULTUR JARINGAN ANGGREK SKALA RUMAH TANGGA DI TEACHING INDUSTRY UNHAS Rinaldi Sjahril 1*, Feranita Haring 2, Katriani Mantja 3, Asmi Citra Malina 4 1,2,3 Departemen Budidaya Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar * rinaldi.sjahril@gmail.com ABSTRAK Anggrek merupakan salah satu tanaman hias bunga populer karena keindahan bunga yang unik, eksotik dan daya tahan bunga yang relative lama. Pengusaha dan penggemar anggrek umumnya memesan bibit botolan anggrek dari Jawa karena di wilayah Makassar belum ada Laboratorium produksi bibit tanaman anggrek secara kultur jaringan. Kultur jaringan skala rumah tangga dengan fasilitas yang lebih murah bisa menjadi solusi untuk pembibitan anggrek. Kegiatan pengembangan kultur jaringan anggrek skala rumah tangga di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Reproduksi Tanaman di Teaching Industry Universitas Hasanuddin telah dimulai beberapa tahun belakangan bergantung pada pendanaan dan yang terakhir dengan adanya pendanaan dari Kemenristekdikti tahun 2019 dalam bentuk Program Pengembangan Unit Produk Intelektual Kampus (PPM-PPUPIK). Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyediaan bibit anggrek secara in vitro dan pelatihan kultur jaringan skala rumah tangga kepada para pehobi dan nursery anggrek. Setelah mengikuti pelatihan peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang kultur jaringan dengan cukup baik dan mampu mempraktekkan perbanyakan dan aklimatisasi anggrek serta budidayanya dengan peralatan yang sederhana. Kultur jaringan skala rumah tangga lebih mudah dipahami dan mendapatkan bahan dan alat yang murah sehingga mampu merubah mind set peserta yang sebelumnya menganggap kultur jaringan membutuhkan biaya yang mahal. Kata Kunci: Kultur Jaringan, Anggrek, Pelatihan ABSTRACT Orchid is one of the popular flower ornamental plants because of its unique floral beauty, exotic and relatively long-lasting flower compared to other flowering ornamental plants. Entrepreneurs and orchid enthusiasts generally order orchid bottled seeds from Java because there is no laboratory for orchid plant seed production in tissue culture. Householdscale tissue culture with cheaper facilities can be a solution for orchid breeding. Activities of developing household-scale orchid tissue culture in the Laboratory on Bioscience and Plant Reproductive Biotechnology in the Teaching Industry of Hasanuddin University have begun in recent years depending on funding and most recently with funding from Kemenristekdikti in 2019 in the form of the Campus Intellectual Product Unit Development Program (PPM- PPUPIK). Activities undertaken include providing orchid seedlings in vitro and training on household-scale tissue culture to orchid enthusiasts and nurseries. After participating in the training, participants are expected to obtain knowledge and skills about tissue culture quite well and be able to practice the propagation and acclimatization of orchids and their cultivation with simple equipment. Household-scale tissue culture is easier to understand and has inexpensive materials and tools that can change the mindset of participants who previously thought tissue culture was expensive. Keywords: Tissue Culture, Orchids, Training 24

2 PENDAHULUAN Anggrek merupakan salah satu tanaman hias bunga populer. Tanaman ini sangat populer di masyarakat karena keindahan bunga yang cukup unik, eksotik dan daya tahan bunga yang cukup lama jika dibandingkan dengan tanaman hias berbunga lainnya. Keindahan dan daya tarik anggrek terutama terletak pada bentuk, corak, ukuran, dan warna bunganya yang beraneka ragam. Sifat-sifat bunga yang demikian menyebabkan anggrek banyak disenangi dan ditanam baik oleh para pengusaha tanaman hias maupun para penggemar anggrek, sebagai bunga potong dan tanaman pot (Sjahril dkk (2011). Jenis anggrek yang dominan disukai masyarakat adalah jenis anggrek Phalaenopsis amabilis (34%), Dendrobium (26%), Oncidium Golden Shower (20%), Cattleya (17%) dan Vanda serta anggrek lainnya (3%) (Wati dkk, 2015). Prospek pengembangan anggrek sebagai komoditas hortikultura di Sulawesi Selatan khususnya Makassar sangat menjanjikan, dibuktikan dengan fakta bahwa salah satu perusahaan dari grup Haji Kalla membuka usaha anggrek di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan. Berbeda dengan jenis tanaman hias lain yang permintaannya sering mengalami pasang surut, permintaan dan tingkatan harga anggrek cenderung stabil. Hal ini seiring dengan banyaknya event-event penting yang memanfaatkan anggrek tersebut sebagai unsur interior dekoratif di hotel, kantor, dan pada beragam acara, seperti: perhelatan pernikahan, perayaan lebaran, natal, tahun baru, dan ulang tahun (Andri, K. B., dan W. J. F. A., 2015). Bahkan anggrek dan tanaman hias lainnya telah dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi personal untuk menyatakan rasa duka maupun suka cita kepada teman dan kerabat (Rahman, D. F., dan Juraemi, 2008) Jenis usaha penjualan tanaman hias untuk wilayah Makassar dari beberapa tahun belakang ini sudah menjamur di beberapa titik kota. Demikian pula usaha rental tanaman hias untuk kebutuhan dekorasi ruangan telah bermunculan. Pada wilayah kampus sendiri usaha ini belum dilakukan oleh civitas akademika, sehingga persaingannya nanti masih akan didominasi oleh tim kami. Namun, pihak luar kampus yang kemungkinan akan menjadi pesaing dalam merebut pasar dimana berdasarkan pengamatan, konsumen umumnya memesan tanaman hias dari luar kampus untuk kebutuhan dekorasi pada event tertentu maupun kebutuhan akan bibit. Pertumbuhan pasar pada produk tanaman hias sangat pesat dimana kebutuhan individu sendiri yang sangat menginginkan keindahan pada lingkungannya dengan menambah ornament-ornament seperti tanaman hias. Fokus wilayah pemasaran kami adalah daerah Makassar. Namun seiring nantinya dengan tingkat kestabilan usaha ini, kami juga memperluas jaringan pemasaran hingga ke daerah di luar Makassar. Hal ini didasarkan pada realita bahwa perkembangan teknologi bukan hanya terdapat di daerah perkotaan, namun sudah merambah hingga ke pelosok daerah. Namun dipihak lain kemampuan skill mereka masih sangat kurang di bidang ini perlu dilakukan pelatihan kultur jaringan anggrek. METODE PELAKSANAAN Tempat dan Waktu Pengabdian pelatihan kultur jaringan ini dilakukan di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Reproduksi Tanaman di Teaching Industry, Universitas Hasanuddin Makassar 25

3 yang berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 27 September sampai 28 September 2019 Bahan dan Alat Pelatihan kultur jaringan yang dilakukan menggunakan eksplan berupa kapsul anggrek dendrobium, bibit botolan anggrek phalaenopsis dan dendrobium, aquades, alkohol dan media sederhana (Growmore 1,5 g l -1 ) yang berisi 7 g l -1 bubuk agar dan gula 30 g l -1 serta senyawa organik kompleks (misalnya: air kelapa muda 200 ml l -1, ekstrak ekstrak pisang ambon 100 g l -1. Alat yang digunakan adalah Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), autoclave, engkas, botol kultur, pinset, pisau scalpel, cawan petri, erlenmeyer, lampu spritus, kompor gas, dan hansprayer. Pelaksana Pengabdian Pengabdian yang dilakukan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian meteri mengenai kultur jaringan anggrek dan tahap kedua berupa praktek langsung di laboratorium yang meliputi pembuatan media sederhana, penanaman eksplan dari kapsul anggrek, subkultur bibit botolan anggrek phalaenopsis dan dendrobium yang dilakukan di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) dan secara sederhana dilakukan di engkas (kotak tanam), dan aklimatisasi planlet anggrek dendrobium dan phalaenopsis. HASIL DAN PEMBAHASAN Peserta pelatihan kultur jaringan yang dilakukan terdiri dari mahasiswa (62%), pengusaha (31%) dan pehobi (8%). Peserta mahasiswa yang ikut mengikuti pelatihan kultur jaringan sudah memiliki pengetahuan secara teori dan beberapa diantaranya pernah melakukan praktek langsung, sedangkan untuk pengusaha dan pehobi masih minim teori sehingga pada tahap awal dilakukan pengenalan teori, alat dan bahan yang akan digunakan. Daftar kegiatan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar Kegiatan Pelatihan Kultur Jaringan NO. WAKTU KEGIATAN 1 Pemberian materi Teknologi Perbanyakan Tanaman Hias Hari 2 Pemberian materi Teori Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga Pertama 3 Pemberian materi Media Kultur Jaringan Anggrek 4 Pengenalan Alat dan Bahan 5 Pembuatan Stok dan Media Sederhana 6 Hari Kedua Penanaman di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) 7 Penanaman di Enkas (Kotak tanam) 8 Aklimatisasi Data primer setelah diolah Setelah mengikuti pelatihan kultur jaringan tersebut maka perserta pelatihan sudah memiliki cukup pengetahuan tentang kultur jaringan anggrek yang dilakukan secara sederhana menggunakan enkas (kotak tanam) dan dengan menggunakan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC). Dengan pelatihan ini juga maka peserta dapat memahami bahwa perbanyakan anggrek melalui kultur jaringan tidak hanya dapat dilakukan dengan biaya tinggi dan bisa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Peserta dapat memahami bahwa 26

4 kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat-alat sederhana sebagai pengganti, seperti autoclave dapat diganti dengan recicooker modifikasi dan laminar air flow cabinet (LAFC) dapat digantikan dengan enkas (kotak tanam). Gambar 1. Pemberian materi mengenai teknologi perbanyakan tanaman hias Gambar 2. Pengenalan alat yang akan digunakan (autoclave dan laminar air flow) Gambar 3. Pengenalan jenis anggrek botolan (anggrek dendrobium dan phalaenopsis) Gambar 4. Penaman eksplan anggrek di lamiar air flow (kiri) dan enkas/kotak tanam (kanan) UCAPAN TERIMAKASIH Diucapkan terima kasih kepeda Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristekdikti) sebagai pemberi dana untuk pengabdian dengan judul PPUPIK Perbenihan Kultur Jaringan Anggrek, Dr. Andi Alimuddin, M.Si selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarata (LP2M) Unhas, Prof. Dr.Sc.Agr. Ir. 27

5 Baharuddin selaku Dekan Fakultas Pertanian Unhas, anggota pengabdian dan semua pihak yang membantu dalam penelitian ini. KESIMPULAN Peserta sudah memiliki pengetahuan dan keterampiran yang cukup setelah mengikuti pelatihan kultur jaringan yang diadakan di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Produksi Tanaman, Teaching Industry, Universitas Hasanuddin, sehingga dapat mempraktekannya secara mandiri.peserta mahasiswa lebih tertarik praktek menggunakan peralatan yang canggih, karena dapat menunjang teori yang diapat dari bangku kuliah dan sangat membantu dalam penelitian nantinya, sedangkan untuk pengusaha dan pehobi lebih tertarik kultur jaringan skala rumah tangga, selain peralatan mudah didapatkan juga prakteknya mudah dilakukan. Pelatihan mengenai kultur jaringan perlu dilakukan secara berkala agar peserta pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. DAFTAR PUSTAKA Andri, K. B., dan W. J. F. A. Tumbuan Potensi Pengembangan Agribisnis Bunga Anggrek di Kota Batu Jawa Timur. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, Volume 2 Nomor 1. Rahman, D. F., dan Juraemi Analisis Finansial Budidaya Anggrek Dendrobium (Studi Kasus di UPTD Balai Benih Induk Hortikultura Loa Janan). EPP. Vol 5 No.2: Sjahril, R., A. Achmad, T. S. Djohan, dan M. Riadi Promoting Home Tissue Culture as A Tool in Propagation of Wild Orchids for Conservation based on Participatory Approach of Bolli Forest People, Enrekang South Sulawesi. Final Research Report Integrated-Collaborative Research Grant, I-MHERE. Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Wati, K. W. C., I K. Suamba, dan I. A. L. Dewi Kinerja Usaha Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) Pada PT Multi Agro Bali Di Desa Sembung Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, Vol. 4, No

ARTIKEL. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

ARTIKEL. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) ARTIKEL IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM KELOMPOK WANITA TANI ANGGREK DI DESA ADATONGENG, KECAMATAN TURIKALE, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN (Perbanyakan dan Aklimatisasi Anggrek Melalui Kultur Jaringan

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan

TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan ANGGOTA KELOMPOK 1: Nimas Ayu Kinasih 115040201111157 Nur Izzatul Maulida 115040201111339 KELAS L PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Kultur Jaringan. Tanaman hasil kultur jaringan dalam botol. Tanaman yang sudah dikeluarkan dari botol. Spellbound Nursery Tissue Culture of Plants 1

Kultur Jaringan. Tanaman hasil kultur jaringan dalam botol. Tanaman yang sudah dikeluarkan dari botol. Spellbound Nursery Tissue Culture of Plants 1 Kultur Jaringan Teknik kultur jaringan merupakan suatu cara alternatif perbanyakan tanaman secara vegetatif yang hasilnya lebih cepat, seragam dan banyak. Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas bunga di Indonesia sangatlah berlimpah. Menurut Dirjen Hortikultura Indonesia tahun 2006-2007, permintaan bunga hias di pasar dunia cenderung meningkat setiap

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN HIAS ANGGREK SEBAGAI UPAYA KONSERVASI ANGGREK SULAWESI TENGAH ABSTRACT

BUDIDAYA TANAMAN HIAS ANGGREK SEBAGAI UPAYA KONSERVASI ANGGREK SULAWESI TENGAH ABSTRACT VOLUME 16 NOMOR 3, SEPTEMBER 2017 BUDIDAYA TANAMAN HIAS ANGGREK SEBAGAI UPAYA KONSERVASI ANGGREK SULAWESI TENGAH Zulkaidhah 1, Muslimin, A. Hapid, B. Toknok ABSTRACT As ornamental plants, orchids which

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggrek merupakan jenis tanaman hias yang digemari konsumen. Jenis anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan Phalaenopsis dari Negara

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB IV PERALATAN DALAM KEGIATAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena penampilan bunga anggrek yang sangat menarik baik dari segi warna maupun. oleh masyarakat dan relatif mudah dibudidayakan.

I. PENDAHULUAN. karena penampilan bunga anggrek yang sangat menarik baik dari segi warna maupun. oleh masyarakat dan relatif mudah dibudidayakan. I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang dan Masalah Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Ketertarikan masyarakat terhadap tanaman anggrek, sebagian besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor anggrek maupun masyarakat pada umumnya. Anggrek menjadi daya tarik tersendiri karena bunganya yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Anggrek, Kebun Raya Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2010 hingga Juni 2011. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

II. METODOLOGI PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan tempat penelitian Pengambilan kapsul anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) dan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur

Lebih terperinci

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai

Lebih terperinci

Puput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358)

Puput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358) Tugas Akhir (SB091358) PENGARUH JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI NAA (Naphthalene Acetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI Dendrobium capra J.J SMITH SECARA IN VITRO Puput Perdana Widiyatmanto

Lebih terperinci

PRAKATA. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan. hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan

PRAKATA. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan. hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan laporan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Bubur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor perlakuan, yaitu penambahan sukrosa dalam media

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Desember 2011 hingga Maret 2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding Vancient went,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengekspor anggrek seperti Thailand dan Singapura batang, tahun 2012 sebanyak batang, tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengekspor anggrek seperti Thailand dan Singapura batang, tahun 2012 sebanyak batang, tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini, anggrek menjadi salah satu potensi bisnis yang cukup menggiurkan karena banyak diminati untuk dibudidayakan sebagai bunga potong,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kondisi yang memenuhi persyaratan bagi pertumbuhan berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan atas berbagai pertimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. I. Persilangan dialel lengkap dua tetua anggrek Phalaenopsis. Pengaruh media dasar dan arang aktif terhadap pengecambahan biji

METODE PENELITIAN. I. Persilangan dialel lengkap dua tetua anggrek Phalaenopsis. Pengaruh media dasar dan arang aktif terhadap pengecambahan biji III. METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri 4 percobaan yaitu : I. Persilangan dialel lengkap dua tetua anggrek Phalaenopsis. II. Pengaruh media dasar dan arang aktif terhadap pengecambahan biji anggrek

Lebih terperinci

TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO

TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO SKRIPSI Oleh: NI PUTU ANJANI 0605105002 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi sebagai titik lompatan menuju

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi sebagai titik lompatan menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sebagaimana dikonsepsikan oleh para ahli ekonomi telah menciptakan perubahan penting dalam kehidupan suatu bangsa. Pembangunan telah mengantarkan negaranegara

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan in. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan Balai Penelitian Sei Putih Medan Sumatra Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 4

Lebih terperinci

PERBANYAKAN ANGGREK Vanda helvola SECARA IN VITRO

PERBANYAKAN ANGGREK Vanda helvola SECARA IN VITRO PERBANYAKAN ANGGREK Vanda helvola SECARA IN VITRO Skripsi Sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana Oleh: Yully Muharyati 1108305002

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari April 2016.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan iradiasi

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal. 6 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi 1.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar varietas cilembu, ubi jalar varietas sukuh,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,

Lebih terperinci

Program Studi Agronomi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

Program Studi Agronomi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi: Substitusi Media Murashige dan Skoog/MS dengan Air Kelapa dan Pupuk Daun Majemuk pada Pertumbuhan Anggrek Dendrobium secara in vitro (In Vitro Growth of Dendrobium Orchids under Substitution Murashige

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri dari 2 percobaan yaitu: 1. Pengaruh konsentrasi BA dan varietas pisang (Ambon Kuning dan Raja Bulu)

Lebih terperinci

Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Paramita Cahyaningrum Kuswandi (Email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 2 BIOTEKNOLOGI 1. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI 2. METODE-METODE YANG DIGUNAKAN 3. MANFAAT BIOTEKNOLOGI DI BIDANG USAHA TANAMAN HIAS

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Komoditas hortikultura dapat menjadi sumber pendapatan

Lebih terperinci

PERBANYAKAN CEPAT TANAMAN DENGAN TEKNIK KULLTUR JARINGAN

PERBANYAKAN CEPAT TANAMAN DENGAN TEKNIK KULLTUR JARINGAN Laporan Pratikum Dasar-Dasar Bioteknologi Tanaman Topik 2 PERBANYAKAN CEPAT TANAMAN DENGAN TEKNIK KULLTUR JARINGAN Oleh : Jimmy Alberto ( A24050875 ) Agronomi dan Hortikultura 9 PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil

I. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pertanian Indonesia, terutama pada tanaman hias tropis. Permintaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO Zohiriah 1, Zulfarina 2, Imam Mahadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 2011 Maret 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 2011 Maret 2011 BAB III METODE PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 0 Maret 0 yang berlokasi di Laboratorium Genetika dan Fisiologi Kultur Jaringan (Genetic and Physiology

Lebih terperinci

UJI KONSENTRASI IAA (INDOLE ACETIC ACID) DAN BA (BENZYLADENINE) PADA MULTIPLIKASI PISANG VARIETAS BARANGAN SECARA IN VITRO

UJI KONSENTRASI IAA (INDOLE ACETIC ACID) DAN BA (BENZYLADENINE) PADA MULTIPLIKASI PISANG VARIETAS BARANGAN SECARA IN VITRO 11 Buana Sains Vol 9 No 1: 11-16, 2009 UJI KONSENTRASI IAA (INDOLE ACETIC ACID) DAN BA (BENZYLADENINE) PADA MULTIPLIKASI PISANG VARIETAS BARANGAN SECARA IN VITRO Ricky Indri Hapsari dan Astutik PS Agronomi,

Lebih terperinci

PENGAYAAN NUTRISI PADA MEDIA VACIN DAN WENT TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK Dendrobium spectabile

PENGAYAAN NUTRISI PADA MEDIA VACIN DAN WENT TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK Dendrobium spectabile PENGAYAAN NUTRISI PADA MEDIA VACIN DAN WENT TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK Dendrobium spectabile Oleh: Rina Yanti NPM. 0910005301063 Pembimbing : Milda Ernita, SSi, MP dan Ediwirman, SP, MP Program

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan 12 menjadi planlet/tanaman. Hormon NAA cenderung menginduksi embrio somatik secara langsung tanpa pembentukan kalus. Embrio somatik yang dihasilkan lebih normal dan mudah dikecambahkan menjadi planlet/tanaman,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Februari hingga Mei 2015. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Usaha agribisnis tanaman hias saat ini sedang berkembang cukup pesat. Tanaman hias tidak hanya berperan dalam pembangunan sektor pertanian, akan tetapi juga

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUNGA ANGGREK DI KOTA BATU JAWA TIMUR

POTENSI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUNGA ANGGREK DI KOTA BATU JAWA TIMUR POTENSI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUNGA ANGGREK DI KOTA BATU JAWA TIMUR Kuntoro Boga Andri 1 Willem J.F. Alfa Tumbuan 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km.4,

Lebih terperinci

Agros Vol.17 No.1, Januari 2015: ISSN

Agros Vol.17 No.1, Januari 2015: ISSN Agros Vol.17 No.1, Januari 2015: 121-131 ISSN 1411-0172 PENGARUH BERBAGAI SENYAWA ORGANIK KOMPLEKS TERHADAP PLANLET ANGGREK DENDROBIUM EFFECT OF COMPLEX ORGANIC COMPOUNDS ON GROWTH PLANLET OF DENDROBIUM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. krisan. Perkebunan bunga krisan membutuhkan benih yang bermutu dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. krisan. Perkebunan bunga krisan membutuhkan benih yang bermutu dalam jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan produksi krisan di Indonesia memerlukan perluasan lahan penanaman. Salah satu cara adalah dengan adanya perkebunan tanaman bunga krisan. Perkebunan bunga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. 9 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dimulai pada bulan Juni 2015 sampai Februari 2016 dan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA BUNGA POTONG ANGGREK Dendrodium Sonia DAN Dendrodium Shavin White DI UD. DUTA ORCHID, JL. HANG TUAH NO. 21X SANUR, DENPASAR, BALI

KELAYAKAN USAHA BUNGA POTONG ANGGREK Dendrodium Sonia DAN Dendrodium Shavin White DI UD. DUTA ORCHID, JL. HANG TUAH NO. 21X SANUR, DENPASAR, BALI KELAYAKAN USAHA BUNGA POTONG ANGGREK Dendrodium Sonia DAN Dendrodium Shavin White DI UD. DUTA ORCHID, JL. HANG TUAH NO. 21X SANUR, DENPASAR, BALI SKRIPSI Oleh I Kadek Sudiadnyana 1005315036 KONSENTRASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi. Bentuk dan warna bunganya yang unik menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak diminati

Lebih terperinci

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Potensi ekonomi anggrek sebagai salah satu komoditas tanaman hias telah banyak dimanfaatkan dan dikembangkan oleh banyak negara. Di Indonesia, potensi

Lebih terperinci

THE EFFECT OF SEEDS GENERATION ON GROWTH AND FLOWERING OF CHRYSANTHEMUM (Chrysanthemum) RHINO VARIETIES

THE EFFECT OF SEEDS GENERATION ON GROWTH AND FLOWERING OF CHRYSANTHEMUM (Chrysanthemum) RHINO VARIETIES JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : 2338-3976 PENGARUH GENERASI BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN KRISAN (Chrysanthemum) VARIETAS RHINO THE EFFECT OF SEEDS GENERATION ON GROWTH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan keragaman jenis dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman anggrek. Dari 20.000 spesies

Lebih terperinci

PKMK WIRAUSAHA TANAMAN ANGGREK SECARA KULTUR JARINGAN

PKMK WIRAUSAHA TANAMAN ANGGREK SECARA KULTUR JARINGAN PKMK-2-10-1 WIRAUSAHA TANAMAN ANGGREK SECARA KULTUR JARINGAN Dessy Hendriyanti, Antrasita Esti U., Harkingto, Lusia Anggraita W. B., Winesty Dewi N. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung 20 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Bulan November 2011

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN ANGGREK VANDA (vanda sp) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA SECARA IN VITRO

PERTUMBUHAN ANGGREK VANDA (vanda sp) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA SECARA IN VITRO e-j. Agrotekbis 2 (5) : 488-494, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 PERTUMBUHAN ANGGREK VANDA (vanda sp) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA SECARA IN VITRO The Growth of Vanda Orchid (Vanda sp) on Various Media

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI KULTUR JARINGAN

BIOTEKNOLOGI KULTUR JARINGAN BIOTEKNOLOGI KULTUR JARINGAN Syarat Laboratorium Kultur Jaringan 1. Kondisi di dalam laboratorium mutlak harus bersih, baik lantai, dinding, meja, alat-alat yang digunakan dan udara (steril) 2. Bebas debu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan Maret

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan 13 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2011 hingga bulan Februari 2012 di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian

Lebih terperinci

Perakitan Varietas Anggrek Dendrobium Bunga Potong

Perakitan Varietas Anggrek Dendrobium Bunga Potong Perakitan Varietas Anggrek Dendrobium Bunga Potong Solvia N. dan Musalamah Balai Penelitian Tanaman Hias. Jl. Raya Ciherang Pacet, Cianjur 43253 ABSTRAK. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu bunga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bunga adalah salah satu komponen aspek estetika yang merupakan bagian dari hidup manusia. Salah satu bunga yang telah menarik perhatian adalah anggrek. Bunga

Lebih terperinci

INDUKSI TUNAS TANAMAN ANGGREK Dendrobium sp MENGGUNAKAN ZAT PENGATUR TUMBUH NAA DAN TDZ

INDUKSI TUNAS TANAMAN ANGGREK Dendrobium sp MENGGUNAKAN ZAT PENGATUR TUMBUH NAA DAN TDZ INDUKSI TUNAS TANAMAN ANGGREK Dendrobium sp MENGGUNAKAN ZAT PENGATUR TUMBUH NAA DAN TDZ SKRIPSI Oleh : Oktavia Rizki Setiya Budi NIM. 091510501007 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PROLIFERASI TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) SECARA INVITRO

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PROLIFERASI TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) SECARA INVITRO PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PROLIFERASI TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) SECARA INVITRO Sri Winarsih dan Eka Sugiyarta Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan ABSTRAK

Lebih terperinci

Induksi Pembungaan In Vitro Pada Tanaman Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis (L.) Blume Asli Indonesia

Induksi Pembungaan In Vitro Pada Tanaman Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis (L.) Blume Asli Indonesia Induksi Pembungaan In Vitro Pada Tanaman Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis (L.) Blume Asli Indonesia In Vitro Flowering of Indonesian Phalaenopsis amabilis (L.) Blume Ixora Sartika Mercuriani 1, 2, Agus

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN MULTIPLIKASI TUNAS DARI TUNAS IN VITRO (TANAMAN ANGGREK DAN KRISAN) Disusun Oleh : Puji Hanani 4411413023 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 di Laboraturium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl. III. BAHA DA METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl. Jendral Besar Dr. Abdul Haris asution Gedung Johor Medan Sumatera Utara, selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Biologi 2010 I. Bidang Keanekaragaman Hayati SB/P/KR/01 IDENTIFIKASI GENOTIP HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ANGGREK LOKAL Vanda tricolor Lindl. var suavis ASAL MERAPI DAN Vanda limbata Blume.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor (PPLH IPB) dari

Lebih terperinci

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO ABSTRAK Ernitha Panjaitan Staf Pengajar Fakultas Pertanian UMI Medan Percobaan untuk mengetahui respons

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki tingkat keanekaragaman anggrek yang sangat tinggi dan diperkirakan ada sekitar 6 000 jenis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae, yang sangat banyak menarik perhatian konsumen. Selain mempunyai nilai estetika yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama, konsentrasi

Lebih terperinci

INDUKSI PEMBUNGAAN IN VITRO PADA ANGGREK BULAN Phalaenopsis amabilis (L.) Blume INDONESIA

INDUKSI PEMBUNGAAN IN VITRO PADA ANGGREK BULAN Phalaenopsis amabilis (L.) Blume INDONESIA Agros Vol.16 No.2, Juli 214: 273-277 ISSN 1411-172 INDUKSI PEMBUNGAAN IN VITRO PADA ANGGREK BULAN Phalaenopsis amabilis (L.) Blume INDONESIA IN VITRO FLOWERING OF INDONESIAN Phalaenopsis amabilis (L.)

Lebih terperinci

PENYELAMATAN EMBRIO PADA Dendrobium anosmum Lindl. MELALUI KULTUR IN VITRO

PENYELAMATAN EMBRIO PADA Dendrobium anosmum Lindl. MELALUI KULTUR IN VITRO TESIS PENYELAMATAN EMBRIO PADA Dendrobium anosmum Lindl. MELALUI KULTUR IN VITRO NI PUTU YUNI ASTRIANI DEWI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PENYELAMATAN EMBRIO PADA Dendrobium

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

LAPORAN BIOTEKNOLOGI KULTUR ORGAN_by. Fitman_006 LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN. Kultur Organ OLEH : FITMAN D1B

LAPORAN BIOTEKNOLOGI KULTUR ORGAN_by. Fitman_006 LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN. Kultur Organ OLEH : FITMAN D1B LAPORAN BIOTEKNOLOGI KULTUR ORGAN_by. Fitman_006 LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN Kultur Organ OLEH : FITMAN D1B1 12 067 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERBANYAKAN KLONAL Phalaenopsis sp. IN VITRO DARI EKSPLAN DAUN DAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA

PERBANYAKAN KLONAL Phalaenopsis sp. IN VITRO DARI EKSPLAN DAUN DAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA PERBANYAKAN KLONAL Phalaenopsis sp. IN VITRO DARI EKSPLAN DAUN DAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA Yusnita, Candra Kesuma, Devina Andiviaty, Sri Ramadiana, dan Dwi Hapsoro Staf Pengajar Jurusan Budidaya Pertanian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di Indonesia, karena saat ada tanaman lain yang muncul menjadi pusat perhatian, anggrek tetap bertahan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 205 ISBN: 978-602-8962-5-9 PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA DAN BUBUR PISANG PADA MEDIA MS TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK KELINCI (Dendrobium antennatum Lindl.) SECARA

Lebih terperinci

RESPON REGENERASI EKSPLAN KALUS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) TERHADAP PEMBERIAN NAA SECARA IN VITRO

RESPON REGENERASI EKSPLAN KALUS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) TERHADAP PEMBERIAN NAA SECARA IN VITRO PKMP-3-3-1 RESPON REGENERASI EKSPLAN KALUS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) TERHADAP PEMBERIAN NAA SECARA IN VITRO Eva azriati, Asmeliza, Nelfa Yurmita Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan 22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan 13 I. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Univeristas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan

Lebih terperinci

PENGARUH BEBERAPA MEDIA KULTUR JARINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK PHALAENOPSIS BELLINA

PENGARUH BEBERAPA MEDIA KULTUR JARINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK PHALAENOPSIS BELLINA PENGARUH BEBERAPA MEDIA KULTUR JARINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK PHALAENOPSIS BELLINA Astri Oktafiani*, Melia Puspitasari, Titiek Purbiati, Destiwarni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian 14 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kultur Jaringan Kelompok Peneliti Biologi Sel dan Jaringan, Balai

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS ANGGREK. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS ANGGREK. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS ANGGREK Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO Delfi Trisnawati 1, Dr. Imam Mahadi M.Sc 2, Dra. Sri

Lebih terperinci

MAKALAH PPM MENUMBUHKAN SEMANGAT BERWIRAUSAHA DENGAN MEMANFAATKAN BIOTEKNOLOGI MELALUI PENGENALAN AKLIMATISASI ANGGREK HASIL KULTUR JARINGAN

MAKALAH PPM MENUMBUHKAN SEMANGAT BERWIRAUSAHA DENGAN MEMANFAATKAN BIOTEKNOLOGI MELALUI PENGENALAN AKLIMATISASI ANGGREK HASIL KULTUR JARINGAN MAKALAH PPM MENUMBUHKAN SEMANGAT BERWIRAUSAHA DENGAN MEMANFAATKAN BIOTEKNOLOGI MELALUI PENGENALAN AKLIMATISASI ANGGREK HASIL KULTUR JARINGAN A. Latar Belakang MATERI II. KULTUR JARINGAN ANGGREK Oleh :

Lebih terperinci

PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM

PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 364 Jurnal Agrotek Tropika 2(3):364-368, 2014 Vol. 2, No. 3: 364 368, September 2014 PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha agribisnis tanaman hias saat ini sedang berkembang cukup pesat. Tanaman hias tidak hanya berperan dalam pembangunan sektor pertanian, akan tetapi juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eskperimental yang menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu: 1. Faktor pertama: konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama lima bulan, mulai bulan Januari 2011 sampai Mei 2011 di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Biologi,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis-

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis- BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis- Depok. Penelitian dilakukan dari bulan September 2007 hingga bulan April 2008. B. BAHAN 2. Tanaman donor

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya keanekaragaman tanaman khususnya anggrek. Anggrek yang ada di Indonesia dikategorikan terbesar kedua didunia setelah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai bulan Agustus 2016 di Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009 LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009 PELATIHAN TEKNIK KULTUR JARINGAN UNTUK MENUNJANG USAHA PEMBIBITAN TANAMAN HIAS PADA PETANI BUNGA DI KOTA BATU DAN MALANG Ketua Anggota : Dr. Wahyu

Lebih terperinci