kemajuan pengetahuan dan teknologi. A. PENDAHULUAN untuk menyiapkan individu sebagai manusia yang utuh sehingga mampu menyesuaikan

Transkripsi

1 A. PENDAHULUAN kemajuan pengetahuan dan teknologi. Pendidikan adalah suatu proses Pendidikan di perguruan tinggi memberikan untuk menyiapkan individu sebagai manusia yang utuh sehingga mampu menyesuaikan peluang bagi peserta didik untuk bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan diri dengan perubahan lingkungan. teknologi, maka sebaiknya setiap anak Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional karena pendidikan harus dapat mengenyam pendidikan sampai di perguruan tinggi. merupakan salah satu cara untuk Setiap peserta didik harus menyadari membentuk sumber daya manusia yang tentang perlunya belajar di perguruan tinggi. berkualitas sesuai dengan tujuan Dengan adanya kesadaran belajar di pembangunan nasional. Generasi muda perguruan tinggi maka dapat menumbuhkan merupakan generasi penerus bangsa, karena maju tidaknya suatu bangsa berada di tangan generasi muda. Pendidikan yang dilakukan pada generasi muda diharapkan mampu minat setiap individu untuk mengikutinya. Adanya minat dalam diri individu akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan partisipasi di dalamnya. mendukung pencapaian tujuan Begitu juga dengan melanjutkan studi ke pembangunan nasional. Generasi muda yang berpendidikan dan beprestasi diharapkan mampu mengatasi permasalahan bangsa perguruan tinggi, minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan mendorong mereka untuk berusaha memasuki perguruan dalam menghadapi persaingan global, tinggi karena mereka ingin mengembangkan khususnya persaingan pada bidang ilmu dan pengetahuan. pendidikan. Banyak faktor yang mempengaruhi Dalam perkembangan ilmu minat siswa untuk melanjutkan studi ke pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini, menuntut manusia untuk selalu menyesuaikan agar tidak tertinggal. Salah satu bentuk penyesuaiannya adalah harus kesadaran untuk belajar, belajar tanpa henti atau dengan kata lain belajar sepanjang hayat. Pendidikan perlu dikembangkan, perguruan tinggi yaitu faktor dari dalam dan dari luar. Faktor dari diri anak ada yang positif dan ada yang negatif, yang positif dapat mendorong anak untuk belajar secara maksimal karena anak sadar belajar itu penting, sedangkan yang negatif disebabkan kurangnya perhatian anak untuk belajar ditambah, diperbaharui, disesuaikan dengan sehingga belajarnya pun kurang. Belum

2 optimalnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat dikarenakan oleh minat beberapa siswa untuk belajar yang perguruan tinggi itu maka siswa tersebut cenderung belum optimal minatnya untuk masih rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya Beberapa faktor tersebut respon siswa terhadap kegiatan belajar menyebabkan belum optimalnya minat mengajar di dalam kelas. Tidak antusiasnya siswa ini dapat terlihat terutama pada mata pelpelajaran yang siswa tersebut tidak suka. Berawal dari minat untuk belajar yang rendah menyebabkan siswa tersebut malas untuk belajar. Faktor faktor dari luar pun juga ada yang positif dan ada yang negatif, yang siswa Sugesti-sugesti yang mereka terima akan membentuk pandangan dari dalam diri siswa itu sendiri tentang kesempatan dan peluang yang baik antara melanjutkan studi ke perguruan tinggi atau memasuki dunia kerja setelah lulus sekolah menengah. Orang tua siswa sedikit banyak akan ikut membentuk negatif diantaranya adalah kurang persepsi siswa untuk melanjutkan studi ke maksimalnya sosialisasi perguruan tinggi pada siswa di sekolah juga merupakan salah satu hal yang menyebabkan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi belum optimal. Hal ini dikarenakan informasi perguruan tinggi, disamping faktor dari diri siswa tersebut berupa prestasi belajar yang mereka miliki akan dapat memotivasi atau bahkan menjadi hambatan bagi siswa untuk tentang perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh siswa kurang. Siswa hanya memperoleh sedikit informasi atau informasi tentang B. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis perguruan tinggi tidak lengkap. Sekolah penelitian ex-post facto, penelitian hanya memberikan informasi tentang tentang variabel yang kejadiannya sudah perguruan tinggi secara umum, tentang cara terjadi sebelum penelitian dilaksanakan. atau jalur masuk perguruan tinggi, gambaran (Suharsimi Arikunto, 2010: 17). secara garis besar suatu perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Padahal siswa tidak hanya membutuhkan kuantitatif dan menggunakan data informasi tersebut tetapi juga pada detail informasi suatu perguruan tinggi. Ketika kualitatif yang diangkakan. Penelitian ini juga merupakan penelitian siswa tidak mengenal baik tentang korelasional. Penelitian korelasional

3 adalah penelitian yang bertujuan untuk Prestasi Belajar Siswa dengan Minat mengetahui ada tidaknya hubungan dari suatu fenomena, dan kalau ada berapa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 besar derajat hubungannya, antara MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN beberapa variabel yang diteliti, walaupun tidak dapat diketahui apakah hubungan tersebut adalah hubungan sebab akibat ataupun bukan (Ismani dkk, 2010: 2). koefisien korelasi sebesar 0,248 ( sebesar 0,2488>rtabel 5% sebesar 0,195). Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan Teknik pengumpulan data yang Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Prestasi digunakan dalam penelitian ini adalah Belajar Siswa secara bersamasama dengan dokumentasi untuk memperoleh Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan informasi mengenai Prestasi Belajar Tinggi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 dengan mengambil data dari nilai rapor MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN siswa dan kuesioner untuk memperoleh informasi mengenai Tingkat Pendidikan Orang Tua Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. koefisien korelasi (R) 0,417, koefisien determinasi sebesar 0,000 dan Fhitung sebesar 8,135 (Fhitung sebesar 8,135 > Ftabel 5% sebesar 4,82). C. HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: D. KESIMPULAN pertama, terdapat hubungan yang positif dan Berdasarkan hasil penelitian yang signifikan antara Tingkat Pendidikan Orang telah diuraikan di atas, maka dapat Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut : MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 1. Telah teruji bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan tingkat koefisien korelasi sebesar 0,286 ( sebesar pendidikan orang tua dengan minat 0,286>rtabel 5% sebesar 0,195) pada tingkat siswa melanjutkan studi ke perguruan pendidikan ayah dan 0,354 pada tingkat tinggi pada siswa kelas xi sma negeri 1 pendidikan ibu. Selanjutnya, terdapat mojolaban tahun pelajaran 2013/2014. hubungan positif dan signifikan antara Hal ini menunjukkan bahwa makin

4 tinggi Tingkat Pendidikan Orang Tua maka Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi akan makin tinggi pula. Orang tua sperlu membimbing anaknya dalam hal belajar sehingga prestasinya juga bagus karena siswa yang prestasi belajarnya tinggi akan semakin yakin dan semangat dalam belajar untuk bersaing dengan temannya memasuki perguruan tinggi. Orang tua juga harus selalu memperbaharui informasi tentang pendidikan guna mengarahkan pendidikan untuk anaknya sehingga anaknya mempunyai minat untuk melanjutkan studi dalam hal ini 2. Telah teruji bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas xi sma negeri 1 mojolaban tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi Prestasi Belajar Siswa maka Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi akan makin tinggi pula. Siswa harus belajar dengan tekun agar memperoleh prestasi belajar yang tinggi sehinggga siswa merasa percaya diri dan mampu bersaing dengan temannya untuk memasuki perguruan tinggi. 3. Telah teruji bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar siswa secara bersama-sama dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas xi sma negeri 1 mojolaban tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi Tingkat Pendidikan Orang Tua makin tinggi pula Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. Begitu pula dengan Prestasi Belajar Siswa, bahwa makin tinggi Prestasi Belajar Siswa maka makin tinggi pula Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. Sebaiknya dari diri siswa juga ada dorongan untuk terus berprestasi agar mampu bersaing dengan teman yang lain, salah satu nya dengan rajin belajar. Sebagai orang tua sebaiknya juga selalu memantau dan membimbing anaknya dalam belajar dan juga memperhatikan pendidikan anaknya karena itu merupakan bekal bagi anaknya di masa depan.

5 E. DAFTAR PUSTAKA Aadesanjaya. (2011). Prestasi Belajar. Diakses dari 1/02/prestasi-belajar.html, pada tanggal 05 Februari Pukul WIB Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta: Publisher. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Pengertian Tentang Prestasi Belajar. Diakses dari sciences/education/ pengertian-tentang-prestasibelajar/#ixzz1wiadvdtj, pada tanggal 04 Februari Pukul WIB Hadi, Soedomo. (2008). Pendidikan (suatu Pengantar). Surakarta: Lembaga Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ihsan, Fuad (2003). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Ismani, dkk. (2011). Pedoman Penulisan Tugas Akhir Jurusan Pendidikan Akuntansi. Yogyakarta: FE UNY. M. Dalyono (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto, Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Subroto, Suryo. (1988). Dasar-Dasar Psikologi Untuk Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Prima Karya. Sudjana, Nana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Syah, Muhibin. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Syaodih, Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Toto Ruhimat, dkk. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. W. S. Winkel. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.