BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif model Group Investigation

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab IV dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif model Group Investigation terbukti memiliki nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvesional. Hal tersebut terlihat pada perolehan hasil pre test kelompok kontrol sebesar 53 dengan standar deviasi 10,75 dan pre test kelompok eksperimen sebersar 44 dengan standar deviasi 10,72. Berdasarkan data pre test tersebut, dilihat dari nilai rata-rata, kedua kelompok ini memiliki perbedaan yang jauh, akan tetapi berdasarkan perhitungan standar deviasinya, penyebaran data pada masing-masing kelas ini homogen. Selanjutnya, setelah mendapatkan perlakuan, kelompok eksperimen memperoleh hasil yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal tersebut dibuktikan dari nilai rata-rata post test kelompok kontrol sebesar 73 dengan standar deviasi 11,07 dan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 74 dengan standar deviasi 10,21. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif pembelajaran kooperaif model Group Investigation terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah Mutihan. 72

2 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat dilakukan guru dengan menggunakan model-model pembelajaran yang lebih bervariatif, mengarah kepada akivitas siswa, dan mampu membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial penerapan model pembelajaran salah satunya dapat diterapkan pembelajaran kooperatif model Group Investigation. Salah satu hal yang menjadi alasan penggunaan model pembelajaran tersebut adalah karena model pembelajaran tersebut telah terbukti mampu membantu siswa dalam memahami konsep-konsep atau pelajaran yang sulit dan mempengaruhi siswa untuk mengacu kepada hasil belajar yang maksimal. 2. Pembelajaran kooperatif model Group Investigation dapat dikembangkan oleh guru khususnya guru kelas V sebagai pembelajaran yang bermakna karena melibatkan siswa secara keseluruhan dari awal perencanaan hingga akhir pembelajaran. 73

3 DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arnie Fajar Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dalyono Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dicky Hastjarjo Ringkasan buku Cook & Campbell. (1979). Quasi Experim entation: Design & Analysis Issues for Field Settings. Diakses dari kyh.staff.ugm.ac.id/wp/wpcontent/uploads/2009/ringkasan%20buku%20qua si-experi mentakhir.pdf pada tanggal 29 Desember 2011, Jam 9.36 WIB. Dimyati dan Mujiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Etin Solihatin dan Raharjo Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara. Furin Fendra Indah Komponen Pembelajaran. Diakses dari staff.umm.ac.id/files/2010/03/makalah-komponen-pembelajaran.pdf pada tanggal 16 November 2011, Jam WIB. Hamalik Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosdakarya. Hamzah B. Uno Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayati Pendidikan IPS di SD. Yogyakarta: UNY Press. I Wayan Santyasa. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Diakses dari _MULIATI_PURWASASMITA/MODEL_MODEL_PEMBEL AJARAN.pdf pada tanggal 14 November 2011, Jam WIB. Ibrahim, dkk Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNS University Press. Indah F Pembelajaran Menurut Para Ahli. Diakses dari m/macam_macam_model_pembelajaran_terbaru_info644.html pada tanggal 12 November 2011, Jam WIB. Indrawati dan Wanwan Setiawan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: PPPPTK IPA. Diakses dari org/data/pakem.pdf pada tanggal 22 November

4 Muhammad Firdaus Ragam Metode Pembelajaran Interaktif. Diakses dari pada tanggal 12 November 2011, Jam WIB. Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar. Bandung: Balai Pustaka. Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Robert E. Slavin Cooperative Learning. (Alih Bahasa: Lita). Bandung: Nusa Media. Robbin Stephen Perilaku Orgenisasi. Jakarta: Salemba Empat. Diakses dari pada tanggal 12 November 2011, Jam WIB. Rudi Susilana Komponen-Komponen Pembelajaran. Diakses dari IDIKAN/ RUDI_SUSILANA/KP9 Komponen kom ponen_pembelajaran.pdf pada tanggal 16 November 2011, Jam WIB. Rudy Gunawan. Pendidikan IPS-Filosofi, Konsep, dan Aplikasi Bandung: Alfabeta Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Saifuddin Anwar Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Sapriya Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugihartono, dkk Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan dengan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 75

5 Sumarna Surapranata Analisis. Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Sagala Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Tim Penyusun Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Zainon AS Pembelajaran Aktif dan Menyengkan. Diakses dari shv oong.com/social-sciences/education/ pengertian-pembelajaran yang -aktif-dan/ pada tanggal 12 November 2011, Jam WIB. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun Bandung: Citra Umbara. 76