BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Hartanti Budiaman
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMP Swasta di Sukabumi. Subjek penelitian adalah satu kelas VIII semester 1 tahun ajaran 2012/2013 yang Kelas yang digunakan adalah kelas VIII C dengan jumlah murid sebanyak 25 orang yang terlibat dalam penelitian. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan (Arikunto, 2007). Hasil penelitian hanya mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan (Sudjana dan Ibrahim, 2009;Sugiyono, 2010). C. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini. Istilah yang dianggap penting dalam penelitian ini antara lain: 1. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir siswa dalam bentuk persentase indikator kemampuan berpikir kritis yang terjaring melalui instrumen yang memuat lima kelompok keterampilan berpikir. Kelima kelompok tersebut mengacu pada kelompok keterampilan berpikir menurut Ennis (1985). Profil hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel. 2. Konsep yang akan digunakan adalah konsep makanan dan kesehatan sehingga mereka mampu mengimplementasikan kemampuan berpikir
2 23 kritis dengan kemampuan mereka dalam memilih makanan yang baik sesuai standar kesehatan. D. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu soal tes kemampuan berpikir kritis dan wawancara guru. 1. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Soal tes kemampuan berpikir kritis digunakan untuk menjaring kemampuan siswa melalui pembelajaran. Soal yang diberikan merupakan soal uraian yang termasuk soal kemampuan kognitif. Kisikisi instrumen soal mengacu pada indikator kemampuan berpikir kritis meliputi lima keterampilan berpikir (Lampiran B.1). Proses kognitif yang diukur adalah kemampuan berpikir kritis siswa untuk mengaplikasikan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. 2. Angket digunakan sebagai data pendukung untuk memperoleh informasi mengenai tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang bisa membangun kemampuan berpikir kritis siswa. Angket yang digunakan berupa isian Ya atau Tidak. E. Prosedur Penelitian 1. Tahap awal (Persiapan) a. Melakukan studi pustaka mengenai teori yang melandasi penelitian. b. Melakukan telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan penelitian guna memperoleh data mengenai tujuan yang harus dicapai dari pembelajaran. c. Menyusun rencana pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Rencana pembelajaran yang telah disusun dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. d. Menyusun instrumen penelitian berupa soal kemampuan berpikir kritis dan pedoman wawancara guru untuk memperoleh informasi mengenai tanggapan guru terhadap pembelajaran untuk
3 24 mengungkap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep makanan dan kesehatan. e. Judgement dan konsultasi instrumen penelitian (soal tes kemampuan berpikir kritis siswa) kepada dosen ahli untuk meminta pertimbangan dalam hal ketepatan konsep. f. Revisi instrument penelitian berdasarkan hasil judgement yang menyangkut penentuan kriteria jawaban soal dan revisi konsep yang dilakukan sesuai arahan judger. g. Melakukan pembelajaran. Materi yang dipelajari yaitu mengenai sistem pencernaan makanan pada manusia fokus pada sub konsep makanan dan kesehatan.. Selama pembelajaran siswa duduk berkelompok yang disusun secara heterogen. Kelompok yang dibentuk akan terus digunakan sampai penelitian berakhir. 2. Tahap Inti (Pelaksanaan) Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran pada umumnya tanpa menggunakan pembelajaran dengan model atau metode khusus pada konsep makanan dan kesehatan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah di susun. Kemudian dilaksanakan tes akhir berupa pengerjaan soal kemampuan berpikir kritis oleh siswa dan wawancara kepada guru IPA yang mengajar di kelas penelitian. 3. Tahap Akhir (Analisis Data) Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan diantaranya: a. Mengolah data hasil penelitian. b. Melakukan pembahasan hasil penelitian. c. Melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh. d. Sebelum proses pengambilan data dilakukan judgment terlebih dahulu terhadap instrumen yang digunakan. Kemudian dilakukan uji coba instrumen serta dilakukan uji validitas, uji reabilitas, tingkat kesukaran, serta uji daya pembeda.untuk mengetahui kelayakan instrumen (soal uraian) tersebut.
4 25 F. Analisis Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan untuk menjaring kemampuan berpikir kritis siswa diujicobakan terlebih dahulu agar memiliki kualitas memadai. Dengan melakukan analisis terhadap soal dapat diperoleh informasi tentang baik buruknya soal tersebut sehingga dapat dilakukan perbaikan. 1. Validitas Tes Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kashahihan suati instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2008). Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yng besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Sebuah item yang memiliki validitas tinggi memiliki skor yang sejajar dengan skor total. Kesejajaran itu dapat diartikan korelasi (Arikunto, 2008) Pengujian dan pengolahan validitas soal dalam penelitian ini dilakuakn dengan bantuan software Anates versi tahun 2004 yang dioperasikan dengan menggunakan komputer sistem Microsoft Windows XP. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan tafsiran nilai pada Tabel Reliabilitas Tes Reliabilitas berkaitan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2008).Pengujian dan pengolahan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakuakn dengan bantuan software Anates versi tahun 2004 yang dioperasikan dengan menggunakan komputer sistem Microsoft Windows XP. Hasil yang diperoleh dari hasil analisis data uji coba yaitu realibilitas sebesar 0,87. Angka tersebut menunjukkan reliabilitas soal dengan kategori sangat tinggi. Kriteria reliabilitas dapat diketahui dengan menggunakan tabel 3.2. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh
5 26 kemudian diinterpretasikan dengan tafsiran nilai seperti yang tertera pada Tabel Daya Pembeda Daya pembeda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya (Sudjana, 2009:141). Soal yang memperhatikan kualitas daya pembeda, jika diberikan kepada siswa yang mampu akan menunjukkan hasil yang sangat tinggi, sedangkan jika diberikan kepada siswa yang lemah maka akan menunjukkan hasil yang rendah. Pengujian dan pengolahan daya pembeda dalam penelitian ini dilakuakn dengan bantuan software Anates versi tahun 2004 yang dioperasikan dengan menggunakan komputer sistem Microsoft Windows XP. Klasifikasi daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak tedak terlalu mudah atau terlalu susah. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (Arikunt, 2008). Soal yang terlalu mudah tidak menstimulus siswa untuk berusaha memecahkan masalah dalam soal. Pengujian dan pengolahan tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software Anates versi tahun Klasifikasi daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.1.
6 27 Tabel 3.1 Analisis Instrumen Essay Aspek Rumus Kriteria Validitas r XY ( )( * ( )+* ( )+ 0,80-1,00= Sangat Tingggi 0,60-0,79= Tinggi 0,40-0,59= Cukup 0,20-0,39= Rendah 0,00-0,19= Sangat Rendah Reliabilitas r 11 = ( ) ( ) 0,80-1,00= Sangat Tingggi 0,60-0,79= Tinggi 0,40-0,59= Cukup 0,20-0,39= Rendah 0,00-0,19= Sangat Rendah TK Daya Pembeda Ket : TK = Tingkat Kesukaran Mean = rata-rata skor siswa Skor Maksimum = Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran Ket : DP = Daya Pembeda Mean A = Rata-rata skor pada kelompok atas Mean B = Rata-rata skor pada kelompok bawah Skor Maksimum = Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran 0,00-0,30= Sukar 0,31-0,70= Sedang 0,71-1,00= Mudah DP<0,00= Sangat jelek 0,00-0,20= Jelek 0,21-0,40= Cukup 0,41-0,70= Baik 0,71-01,00= Sangat baik (Arikunto, 2008) Soal yang ada diuji coba terlebih dahulu, kemudian dianalisis reliabilitas soal, validitas soal, tingkat kesukaran, dan daya pembeda nya. Hasil analisis uji coba soal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2.
7 28 Tabel 3.2 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen No Soal Reliabilitas Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda m n M n m n m n 1 0,585 Cukup 0,50 Sedang 0,63 Baik 2 0,520 Cukup 0,59 Sedang 0,63 Baik 3 0,509 Cukup 0,45 Sedang 0,54 Baik 4 0,552 Cukup 0,34 Sedang 0,50 Baik 5 0,584 Cukup 0,52 Sedang 0,63 Baik 6 0,721 Tinggi 0,40 Sedang 0,63 Baik 7a 0,709 Tinggi 0,43 Sedang 0,66 Baik Sangat 7b 0,87 0,532 Cukup 0,63 Sedang 0,60 Baik Tinggi 8 0,333 Rendah 0,76 Mudah 0,30 Cukup 9 0,418 Cukup 0,77 Mudah 0,14 Jelek 10 0,429 Cukup 0,68 Sedang 0,24 Cukup 11 0,493 Cukup 0,56 Sedang 0,39 Cukup 12 0,626 Tinggi 0,63 Sedang 0,40 Cukup 13 0,536 Cukup 0,26 Sukar 0,36 Cukup 14 0,611 Tinggi 0,43 Sedang 0,50 Baik 15 0,459 Cukup 0,43 Sedang 0,40 Cukup Berdasarkan tabel diatas, hasil dari uji coba menunjukkan kualitas dari setiap soal. Jika soal tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi, validitas yang cukup, tingkat kesukaran yang sedang, dan daya pembeda yang baik maka soal tersebut dapat digunakan. Namun, ketika tingkat reliabilitas rendah, validitas rendah, tingkat kesukaran rendah dan daya pembedanya pun rendah maka soal tersebut tidak dapat digunakan (Arikunto, 2008). Dasar kriteria kesimpulan analisis instrumen bisa dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Klasifikasi Kualitas Butir Soal Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan Sangat Rendah Mudah Jelek Ditolak Sangat rendah Sedang Jelek Ditolak Sangat Rendah Sedang Cukup Direvisi Sangat Rendah Sukar Jelek Ditolak Rendah Mudah Jelek Direvisi Rendah Mudah Cukup Diterima Rendah Sedang Baik Diterima Rendah Sedang Cukup Diterima Cukup Sukar Baik Diterima
8 29 Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan Cukup Sedang Baik Diterima Cukup Mudah Baik Diterima Cukup Mudah Cukup Diterima Cukup Sedang Baik sekali Diterima Tinggi Sedang Baik Sekali Diterima (Priatna, 2013) G. Teknik Pengolahan Data 1. Pengolahan data soal tes kemampuan berpikir kritis Soal tes kemampuan berpikir kritis yang merupakan soal uraian akan diolah dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan skor jawaban siswa Pemberian skor jawaban siswa disesuaikan dengan kriteria jawaban yang sebelumnya telah ditentukan. Untuk setiap soal memiliki bobot nilai yang berbeda. b. Menghitung persen skor siswa Skor total yang didapat siswa diubah kedalam bentuk persentase dengan cara dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan sehingga diperoleh persentase penguasaan kemampuan berpikir kritis oleh siswa. Proses pengubahan dari skor menjadi persentase digunakan rumus sebagai berikut: Skor siswa = skor jawaban siswa x 100 % skor ideal c. Menafsirkan hasil persentase (Arikunto, 2008) Menentukan persentase nilai berpikir kritis siswa untuk melihat kategori kemampuan sebagai berikut:
9 30 Tabel 3.4. Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Persentase Skor Perolehan Siswa Persentase (%) Kategori Baik Cukup Kurang baik 0-39 Tidak baik (Arikunto, 2008) 2. Untuk melakukan penghitungan persentase tanggapan siswa yang diperoleh dari angket digunakan rumus sebagai berikut: Persentase respon = Jumlah siswa yang menjawab X 100 % Jumlah seluruh siswa Hasil persentase perhitungan kuantitatif diatas ditafsirkan dengan menggunakan kategori menurut Koentjaraningrat (Mastufah, 2010) sebagai berikut : Tabel 3.5. Kategori Hasil Persentase Angket Menurut Koentjaraningrat Persentase Kategori 0 % Tidak Satupun 1%-30% Sebagian Kecil 31%-49% Hampir setengahnya 50 % Setengahnya 51 %-80% Sebagian besar % Hampir seluruhnya 100 % Seluruhnya
10 31 3. Pengolahan hasil wawancara guru Wawancara yang digunakan dalam peneitian ini diolah dengan cara : a. Merekap dan merangkum hasil wawancara guru. b. Menginterpretasi hasil wawancara untuk dianalisis secara menyeluruh yang bermanfaat bagi data penunjang. H. Alur Penelitian Identifikasi Masalah Studi pustaka Penyusunan proposal Seminar proposal Revisi proposal - Pembuatan RPP - Pembuatan Instrumen, Judgment, dan Uji coba Instrumen Revisi Instrumen dan RPP revisi Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Pengumpulan data Pengolahan Data Analisis data Penyusunan Skripsi Gambar 3.1. Alur Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Pra-Eksperimental (Pre- Eksperimental Design). Karena perlakuan tidak menggunakan kelas control.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design atau eksperimen semu. Disebut demikian karena eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sudjana (2009: 64) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai variabel tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur secara sengaja sehingga terdapat suatu kondisi yang dimanipulasi. Menurut Ruseffendi (2005
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang dilakukan oleh siswa yang meliputi tahapan: identifikasi masalah, analisis data, memberikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi istilah yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan
24 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik kualitatif yang hasilnya dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN, LOKASI, DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran mengenai kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan
52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan desain The One-Group Pretest-Postes Design (Fraenkel, J. R. & Wallen, N.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design (Nazir, 2003)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan proses sains, yang didalamnya meliputi beberapa indikator kemampuan yang harus dimiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Kemampuan representasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta dari suatu populasi. Desain penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
Lebih terperinciBAB III DESAIN PENELITIAN
BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan Kognitif Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa dalam ranah kognitif yang diukur berdasarkan indikator kemunculannya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2
Lebih terperinciKelas Eksperimen : O X O
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa
Lebih terperinciO 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test
24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengungkap penguasaan konsep siswa menggunakan kartu sortir.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan komunikasi tertulis siswa dalam sistem ekskresi dilakukan pada : Lokasi Penelitian : SMAN A
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda mengenai definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang meliputi tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatam keterampilan proses matematis terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penjelasan definisi operasional dalam penelitian diuraikan sebagai berikut: 1. Asesmen alternatif elektronik yang dimaksud adalah software yang dapat menilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pengembangan praktikum Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi kompleks agar sesuai dengan tujuan, yaitu meliputi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP
6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan disalah satu SMA yang ada di kota Bandung yaitu SMA Pasundan 2 Bandung, lokasi sekolah ini berada di jalan Cihampelas Bandung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Gaya Belajar merupakan
Lebih terperinciO X O Pretest Perlakuan Posttest
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi
BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di SMA SWASTA KARTIKA XIX-1 Bandung. Peneliti memilih sekolah ini karena model pembelajaran yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian yang digunakan, analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan
BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Mind Map Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan yang merupakan pendekatan keseluruhan otak yang mampu membuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi operasional Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu: 1. Kreativitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan peningkatan kemampuan pemahaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Pembelajaran berbasis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Oprasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini,maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi pendekatan metaphorical thinking dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran. Dalam penelitian ini
Lebih terperinci(Luhut Panggabean, 1996: 31)
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak meluasnya beberapa pengertian dalam penelitian ini, maka dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen Portofolio
Lebih terperinci