BAB I PENDAHULUAN. dikatakan, dikerjakan, dirasa, dan dialami oleh seseorang 2. muncul berbagai gerakan yang mengarah pada persoalan
|
|
- Ari Hartanto
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah adalah rekontruksi masa lalu 1. Beberapa peristiwa masa lalu dapat direkontruksi oleh seorang sejarawan sehingga masa lalu itu menjadi lebih jelas suatu peristiwanya. Jadi yang direkontruksikannya adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasa, dan dialami oleh seseorang 2. Seorang Sejarawan yang menulis masa lalu tentu saja akan menambah dan memberikan kontribusi nyata bagi khasanah sejarah pada masa kini. Sebahagian sejarawan ada yang menulis mengenai perkembangan di dunia pendidikan sehingga pada waktu itu muncul berbagai gerakan yang mengarah pada persoalan nasionalisme. Salah satu gerakan yang memberikan kesadaran akan pentingnya rasa nasionalisme adalah Budi Utomo. Dengan berdirinya organisasi Budi Utomo maka melahirkan suatu tonggak kebangkitan nasional. Organisasi ini bergerak dengan tujuan untuk menyadarkan bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme itu sangat penting. Organisasi ini merupakan perkumpulan orang terpelajar yang bercita-cita menjadikan bangsa ini terlepas dari tangan penjajahan. Budi Utomo merupakan organisasi yang terdiri dari orang-orang terpelajar yang tumbuh dan berkembang di pulau Jawa. Tidak hanya di pulau Jawa saja adanya kaum terpelajar, akan tetapi ada juga kaum terpelajar yang tersebar di seluruh tanah air. Salah satu organisasi yang mencetak para kaum terpelajar yang aktif adalah organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil 1 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogjakarta. Bentang Pustaka, 2005, Hlm Ibid, hlm
2 Khairiyah yang berada di Tanjung Pura. Tanjung Pura merupakan daerah bahagian dari keresidenan Sumatera Timur, yang pada saat itu merupakan sebuah kesultanan yang kaya raya 3. Organisasi pendidikan ini didirikan oleh Sultan Abdul Aziz Musa Abdul Jalil Rahmadsyah pada tanggal 13 Desember 1912, ditandai dengan dikeluarkan SK (Besluit) dari Sultan No 102 tahun Ada sedikit kemiripan nama organisasi ini dengan nama raja muda yaitu Tengku Mahmud, namun hal itu suatu kebetulan saja dan tidak ada maksud untuk memuliakan nama Tengku Mahmud. Arti dari nama organisasi ini dalam lafal Arab berarti perkumpulan terpuji untuk mendapatkan kebajikan. Tujuan dari didirikannya organisasi ini adalah untuk mencerdaskan putra dan putri Langkat terutama dalam bidang agama Islam. Mengingat adanya rumor bahwa setiap orang yang berasal dari Langkat adalah seorang yang pandai dalam agama, maka hal ini memaksa masyarakat yang tinggal di Langkat khususnya yang ada di Tanjung Pura untuk lebih giat belajar agama Islam agar tidak malu dengan masyarakat sekitar terlebih masyarakat luar. Sebelum organisasi pendidikan ini berdiri Sultan telah mengumpulkan para alim ulama serta guru untuk memberikan pendidikan kepada anak dan cucu Sultan, hal inilah yang membuktikan bahwa Sultan sangat peduli dengan pendidikan. Sebagai langkah awal guna mendukung pendidikan ini maka Sultan mewakafkan istananya yang terletak di kampung Dalam Tanjung Pura untuk madrasah pertama. Istana ini cukup luas dan jika disusun dapat menampung sebanyak 3 Antony Reid, Perjuangan Rakyat: Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di Sumatera, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1987, hlm Fahruddin Ray, dkk, Sejarah Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. Pengurus besar Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah Tanjung Pura, Langkat, hlm 3. 13
3 8 lokal belajar dan ditambah lagi ruang-ruang organisasi lainnya. Untuk pertama kali organisasi ini dapat menampung 400 murid untuk putra dan putri. Disamping itu organisasi pendidikan ini mengusahakan untuk menampung yatim piatu untuk dididik pada suatu rumah yang kemudian menjadi madrasah yang kedua. Rumah ini berasal dari rumah seorang pangeran yang dijadikan sebagai tempat penampungan dan pendidikan. Pendidikan dasar dari organisasi pendidikan ini adalah Fiqih, Tauhid, dan Tafsir, selain itu juga Sultan mendatangkan buku-buku yang berasal dari Arab yang keseluruhan buku itu berbahasa Arab, hal ini dilakukan agar para murid dapat berbahasa Arab dengan lancar. Sebagai sumber biaya, Sultan memberikan bantuan yang secukup mungkin setiap bulan. Agar madrasah ini tidak mengalami kesulitan dalam pembiayaan, maka Sultan mewakafkan 2 pintu kedai sebagai sumber pendanaan. Belakangan ini diketahui bahwa Sultan telah mewakafkan sebanyak 18 kedai sebagai pusat pembiayaan dan ditambah lagi biaya sumbangan dari wali murid. Bagi setiap murid diwajibkan untuk membayar iuran sebesar F.1 dan ada juga yang membayar sebesar F.0,10, sehingga iuran ini tergantung dari kemampuan wali murid. Dengan bertambahnya murid maka kebutuhan akan gedung menjadi sangat penting, maka atas inisiatif dari masyarakat dibangunlah gedung yang baru. Pembangunan gedung baru ini memakan biaya yang sangat besar yaitu F ,40 dimana setengah dari biaya ditanggung oleh Sultan. Gedung ini segera dimanfaatkan oleh jama ah Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairyah dan diberi nama Madrasah Mahmudiyah yang diperuntukan untuk putra. Sementara untuk putri bernama Madrasah Maslurah (terakhir diketahui gedung ini hancur dimakan usia) 14
4 Sampai pada tahun 1927 madrasah ini mulai menyusun jenjang pendidikan yang terdiri atas 4 jenjang diantaranya: 1. Tingkat dasar dinamai Tajhijiyah dan masa belajar selama 4 tahun 2. Tingkat Ibtidaiyah merupakan lanjutan dari Tajhijiyah dan lama belajar selama 4 tahun 3. Tingkat Tsanawiyah merupakan lanjutan dari Ibtidaiyah dan lama belajar selama 5 tahun serta 4. Qismus Ali atau Takhasus ialah lanjutan dari Tsanawiyah dan lama belajar selama 2 tahun Untuk masing-masing tingkatan diberikan ijazah sebagai simbol bahwa seseorang itu telah lulus dari tingkatan tertentu. Keberadaan organisasi pendidikan ini sangat membantu masyarakat yang berada di Keresidenan Sumatera Timur dan khususnya bagi masyarakat Tanjung Pura. maka disini penulis mengangkat judul skripsi tentang organisasi pendidikan ini dengan judul: Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah di Tanjung Pura-Langkat ( ). Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui perubahan-perubahan apa saja yang terjadi selama lembaga pendidikan ini berdiri serta sumbangsihnya bagi masyarakat Tanjung Pura khususnya. Lembaga pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting pada saat itu sehingga Sultan mendirikan sebuah organisasi pendidikan yang berbasis pada agama Islam. Hal inilah yang perlu di kaji sebab pendidikan ini merupakan sekolah yang pertama kali berdiri dan memiliki banyak alumni yang bertindak sebagai pembela tanah air khususnya didaerah Langkat. 15
5 1.2 Permasalahan Adapun permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini adalah mengenai Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah yang bersangkutan dengan sejarah berdirinya untuk lebih jelas maka permasalahan yang dikaji adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang berdirinya organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. 2. Bagaimana perkembangan organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah sejak berdiri dari tahun Apa yang menyebabkan organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah tutup sementara pada tahun Tujuan dan Manfaat Dengan dilakukannya penelitian ini maka secara tidak langsung kita akan membuat suatu kumpulan tulisan yang menyangkut tentang sejarah organisasi pendidikan, dimana hal ini bertujuan untuk menginventarisasikan dan mendokumenkan kekayaan khasanah pendidikan yang ada di Indonesia. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan antara lain adalah: 1. Mengetahui latar belakang berdirinya organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. 2. Mengetahui perkembangan organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah sejak berdiri dari tahun Mengetahui Apa yang menyebabkan organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah tutup sementara pada tahun
6 Diharapkan dari penelitian ini memberikan manfaat bagi organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah, pemerintah dan juga masyarakat luas, adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan pengajarannya, sebab dengan melihat masa lalu diharapkan organisasi pendidikan ini dapat berbenah dan menuju kemajuan yang lebih baik dimasa-masa yang akan dating. 2. Bagi Pemerintah, kiranya penelitian ini dapat memberikan masukan dan perhatiannya dalam mengambil berbagai kebijakan yang menyangkut tentang pendidikan di tanah air, khususnya pemerintah Tanjung Pura agar lebih memberikan keputusan yang mengarah pada perbaikan di masa depan. 3. Bagi masyarakat Tanjung Pura semoga lebih menyadari arti penting dari pendidikan yang berbasiskan agama khususnya agama Islam. Dengan adanya organisasi pendidikan agama diharapkan masyarakat menjadi masyarakat yang religius serta dapat memajukan pendidikan yang ada di Tanjung Pura. 1.4 Tinjauan Pustaka Penelitian lebih mudah jika digunakan buku sebagai tinjauan pustaka, hal ini dilakukan untuk lebih memfokuskan kearah penelitian. Adapun buku yang digunakan sebagai berikut. 17
7 Fahruddin Ray dalam bukunya yang berjudul Sejarah Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada Jamaiyah secara singkat dari awal berdiri hingga pada tahun Buku ini memberikan gambaran secara umum suatu lembaga pendidikan yang pertama kali berdiri dan memiliki berbagai hambatan dalam perkembangannya. Sebagai suatu organisasi pendidikan yang pertama kali berdiri tentu saja memiliki hambatan yang tidak mudah untuk diatasi, inilah yang menjadi tanggung jawab masyarakat dan juga Sultan Langkat sebagai penguasa. Dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak maka tidak mengherankan bahwa organisasi pendidikan ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga dalam perkembangannya memiliki jumlah murid yang sangat banyak yang tersebar di berbagai daerah seperti Binjai, Medan dan daerah lainya. Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia menjelaskan tentang perkembangan dunia pendidikan di Indonesia terutama pendidikan yang berbasiskan Islam. Sejarah pendidikan Islam dari tahun 1900 sampai sekarang dapat diketahui dan dijelaskan dengan nyata. Dengan membahas sejarah pendidikan Islam, buku ini juga menceritakan secara detail daerah mana yang pertama kali mendirikan sebuah Organisasi pendidikan Islam. Di Sumatera Timur sendiri khususnya Tanjung Pura merupakan daerah yang pertama kali memiliki organisasi pendidikan yang berbasiskan pada ajaran Islam. Selain Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairyah ada juga organisasi yang cukup tua yang ada pada saat itu seperti Makthab Islamiyah Tapanuli Medan yang berdiri pada tahun 1918 M. Dengan berkembangan ajaran yang berbasiskan pada pendidikan Islam tentu saja akan membuat suatu tatanan yang lebih baik lagi. Dengan banyaknya pemuda 18
8 yang memahami ajaran agama terutama ajaran agama Islam tentu akan menyadarkan mereka bahwa dengan kehidupan yang ditopang oleh agama akan terasa indah. Ira M. Lapidus dalam bukunya yang berjudul Sejarah Sosial Ummat Islam, menjelaskan dan merekonstruksikan sejarah Islam dengan berbagai pendekaatan serta menitik beratkan pembahasan dalam bidang pendidikan dan sosial, dengan memperluas bingkai sejarah dan memperpanjang batas perkembangan Islam sampai tahun Didalam buku ini menerangkan bagaimana keragaman ummat Islam dan apa makna ajaran Islam itu sendiri. Dengan kemajuan pangajaran dan pendidikan yang berbasiskan ajaran Islam merupakan perpaduan dari kosmopolitan, suatu unsur yang terdiri dari tiga unsur pokok yaitu unsur etnis-kesukuan, unsur keagamaan, dan unsur aristrokratik yang dari ketiganya merupakan versi peradapan Islam berasal. Dalam perkembangannya pendidikan Islam selalu mencerminkan Islam yang memiliki versi Timur Tengah, inilah yang menjadi paradigma pembentukan pendidikan dan kemasyarakatan diberbagai belahan dunia. Paradigma pendidikan dan kemasyarakatan Islam Timur Tengah ini terus ditiru dan disebarluaskan dan dimodifikasi menjadi sistem global yang merasuk keberbagai sendi kehidupan. Di dalam buku ini juga membahas dan menganalisa berbagai permasalahan yang timbul di dalam dunia pendidikan Islam serta bagaimana caranya agar permasalahan itu teratasi dikemudian hari. Buku ini lebih menekankan institusi pendidikan keagamaan dan institusi politik Islam daripada institusi ekonomi dan teknologi. Samsul Nizar dalam bukunya yang berjudul Sejarah Pendidikan Islam, menjelaskan dan menelusuri jejak sejarah pendidikan Islam dari masa Nabi hingga pada saat ini di Indonesia. Keterpurukan pendidikan disebabkan dengan kendurnya sistem yang dikembangkan, secara umum pendidikan Islam berada pada posisi yang 19
9 sangat diuntungkan sebab dengan adanya kebijakan yang ditentukan oleh pihak kolonial pada saat bangsa ini dibawah penjajahannya, mereka menmbuat kebijakan yang dikenal dengan politik etis. Inilah yang membuat sistem pendidikan terus berkembang. Kedatangan mereka dilain pihak memberikan kemajuan teknologi, tetapi kemajuan tersebut untuk meningkatkan hasil jajahannya. Begitu pula dengan pendidikan yang mereka kenalkan, namun semua itu dilakukan hanya untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang dapat membantu segala kepentingan penjajahan. Walaupun demikian masih ada juga putra dan putri bangsa ini yang sadar akan pahitnya dijajah, sehingga mereka terus melakukan perlawanan. 1.5 Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian kita akan membutuhkan suatu metode untuk lebih mempertajam dan menjelaskan penelitian tersebut. Maka penelitian akan mengunakan metode sejarah untuk lebih memudahkan peneliti agar mencapai hasil yang maksimal. Langkah pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian ini, tahap ini sering disebut dengan nama heuristik. Penelitian kepustakaan (library research) juga dilakukan untuk mendukung penelitian ini, pengumpulan sumber-sumber seperti artikel-artikel, buku-buku dan majalah yang berhubungn dengan masalah yang diteliti. Disamping penelitian kepustakaan dilakukan juga penelitian lapangan (field research) dengan cara meninjau langsung objek yang diteliti, dan tidak lupa juga 20
10 peneliti mencoba mewawancarai pengurus yayasan dan tokoh yang mengerti secara detai mengenai yayasan pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. Langkah kedua adalah melakukan kritik, kritik dilakukan untuk mencari kesahihan atas sumber tersebut baik melalui kritik internal maupun kritik eksternal. Untuk menilai kelayakan data maka dilakukan kritik yang dikenal dengan sebutan kritik internal, serta dengan mengkritik dari segi materinya agar menjadi sumber otentik yang sering disebut dengan kritik eksternal. Langkah ketiga adalah interprestasi, langkah ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Penelitian ini juga tidak terlepas dari disiplin ilmu bantu lainya seperti disiplin ilmu pendidikan dan pendekatan ilmu agama Islam. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan objek yang menjadi penelitian, interprestasi sangat penting dilakukan agar mendapatkan fakta sejarah yang objektif. Dengan kata lain, tahapan ini dilakukan dengan menyimpulkan kesaksian atau data-data informasi yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang ada. Langkah yang keempat adalah Hitoriografi: merupakan tahap akhir dari penulisan ini sehingga dapat dituangkan dalam bentuk tulisan skripsi. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah diskristif-analitis dengan memberikan gambaran rangkaian peristiwa yang kemudian dilanjutkan dengan analisis yang melibatkan perspektif sejarah. 21
Dikerjakan. Edi Handoko DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
JAMAIYAH MAHMUDIYAH LI THALIBIL KHAIRIYAH DI KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT (1912-1944) SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H Edi Handoko 050706032 DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbentuknya pergerakan nasional kepada masyarakat merupakan suatu hal penting bagi kehidupan di Sumatera Timur khususnya di kota Medan. Hal ini berkaitan dengan penderitaan
Lebih terperinciBAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA JAMAIYAH MAHMUDIYAH LI THALABIL KHAIRIYAH Lahirnya Organisasi-Organisasi Pendidikan Nasional 5
BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA JAMAIYAH MAHMUDIYAH LI THALABIL KHAIRIYAH 1912 2.1 Faktor Ekstern Dunia Pendidikan Nasional 2.1.1 Lahirnya Organisasi-Organisasi Pendidikan Nasional 5 Nusantara yang terdiri
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia, peran pemuda tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dapat kita ketahui dari sejak masa lahirnya Budi
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan
BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Manusia yang ingin mencapai tingkat kemajuan harus menempuh pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan Langkat. Sultan Musa membangun masjid ini karena pada masa itu kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Inkulturasi budaya Indonesia berawal dari masuknya bangsa-bangsa asing ke Indonesia yang awalnya memiliki tujuan untuk berdagang. Dengan masuknya budaya-budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain dalam satu negara. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk secara permanen dari pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elite. Golongan elite merupakan suatu kelompok minoritas yang biasanya memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum masyarakat terbagi atas dua golongan yaitu golongan elite dan non elite. Golongan elite merupakan suatu kelompok minoritas yang biasanya memiliki
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Langkat adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Letaknya di barat provinsi Sumatera Utara, berbatasan dengan provinsi Aceh. Sebelah
Lebih terperinciMATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
MATERI USBN SEJARAH INDONESIA PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH 1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu faktor pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan serta menanamkan ajaran moral dan juga nasionalisme.
Lebih terperinciNederlands Instituut Voor Oorlogdocumentatie, Publicatie Pandji Ra jat, 2 September 1947.
SURAT KABAR Harian Merdeka, 21 Februari 1946., 14 Maret 1946., 15 Maret 1946. Nederlands Instituut Voor Oorlogdocumentatie, Publicatie Pandji Ra jat, 2 September 1947. Semangat Merdeka, 31 Januari 1946.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyawa beribu-ribu rakyat dan pahlawan-pahlawanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan dan pergerakan menantang sebuah penjajahan.kemerdekaan Indonesia tidak diperoleh sebagai hadiah, tetapi melalui perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk keluar dari keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas, disamping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya bagi manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang datanya dianalisis secara naratif dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu. 1 Yang direkonstruksi ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia. Kenyataan
Lebih terperinciStrategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Anggota kelompok 3: 1. Ananda Thalia 2. Budiman Akbar 3. Farrel Affieto 4. Hidayati Nur Trianti Strategi Perlawanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional pertama yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang awalnya sangat berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada tanggal 16 September 1975. Sebelumnya negara ini berada di bawah mandat teritori Australia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan nantinya adalah jenis penelitian lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter
Lebih terperinciV. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis
V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis data yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, penelitian ini dapat ditarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Sejarah dan perkembangan Islam mula memasuki Sadong Jaya pada
58 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam berbagai uraian yang penulis di atas, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Sejarah dan perkembangan Islam mula memasuki Sadong Jaya pada abad ke 19 yaitu lebih
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mampu menciptakan makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan suatu cara, model, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bertahap, organisasi Muhammadiyah di Purwokerto tumbuh dan berkembang, terutama skala amal usahanya. Amal usaha Muhammadiyah di daerah Banyumas meliputi
Lebih terperinciBab Kelima PENUTUP. Oleh yang demikian, rumusan ini akan diklasifikasikan kepada tiga bahagian mengikut
Bab Kelima PENUTUP 1. KESIMPULAN Bab ini merupakan rumusan secara menyeluruh ke atas kajian ini. Di samping itu juga, ia akan menjawab beberapa persoalan yang timbul daripada objektif kajian. Oleh yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada uraian ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan dan saran sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah yaitu: 1. Menjelang berdirinya UNIVA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya agar dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia menjadi bagian dari kehidupan sosial, harus berkomunikasi dengan manusia lainnya agar dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat informasi tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan panjang masa lampau oleh para generasi sebelumnya atau para leluhur yang diabadikan berupa kisah
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkup pendidikan agama pada lembaga pendidikan meliputi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah, Pendidikan Guru Agama,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pesantren terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dunia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren adalah bentuk lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang sudah dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka, bahkan sejak Islam masuk ke Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1966 di sebuah desa yang kecil, yang tepatnya berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1966 di sebuah desa yang kecil, yang tepatnya berada di Dukuh Babat Kelurahan Babat Jerawat Kecamatan Pakal Kota Surabaya. Berdirilah sebuah yayasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Agus Mahfud, Ilmu Pendidikan Islam Pemikiran Gus Dur, Nadi Pustaka, Yogyakarta, 2012, hlm. 73.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai pengajar atau pendidik, guru perlu mengimplementasikan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan yang
Lebih terperinciPendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana
Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gereja Methodist adalah suatu gereja Kristus (yang mengikuti ajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Gereja Methodist adalah suatu gereja Kristus (yang mengikuti ajaran kristus) dimulai dari kesadaran teologis oleh seorang pendeta Inggris bernama John Wesley,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemuda-pemudi khususnya siswa di Indonesia sekarang memang sangat banyak terlibat dalam perkembangan gaya hidup arus global yang terkait dengan gengsi semata. Hal ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok
digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Simpulan Fokus kajian dalam penelitian ini adalah menemukan benang merah hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok Sawitri terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Karena generasi muda Indonesia merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pergerakan nasional yang muncul di kalangan pribumi lahir dari rasa persatuan dan kemanusiaan yang tinggi dari para golongan terpelajar yang pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan
Lebih terperinciatau sesuatu hal berupa objek yang mempunyai kedudukan, fungsi di masyarakat ( departemen pendidikan dan kebudayaan : 1999:955)
10 Dari kedua pendapat diatas maka penulis mengartikan Partisipasi adalah keikut sertaan (tindakan) yang dilakukan Lembaga, Institusi ataupun individu dalam suatu peristiwa. B. Konsep Peranan Peranan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau. Persfektif sejarah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau. Persfektif sejarah selalu menampilkan dimensi ruang dan waktu, setiap peristiwa selalu mengandung tiga unsur pelaku,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan pahlawan perjuangan sebelum kemerdekaan. Beliau adalah seorang revolusioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.2
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.2 1. Dalam ilmu sejarah akan menganalisis sebuah peristiwa dan perubahannya dari waktu ke waktu sehingga menungkinkan penilaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia
Lebih terperinciBAB I KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI BUNGA DI DESA TONGKOH KABUPATEN KARO ( )
BAB I KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI BUNGA DI DESA TONGKOH KABUPATEN KARO (1970-1990) 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya untuk mencapai taraf kesempurnaannya manusia hidup dari dan dalam masyarakatnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/2 Standar : 2. Menganalisis Perkembangan bangsa sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan
Lebih terperinciMembangun Kekuatan Umat Islam. Written by Friday, 11 June :36
Beberapa waktu yang lalu Syeikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili datang ke kota Medan dalam rangka sillaturrahim kepada umat Islam dan memberikan sumbangsih pemikirannya untuk membangun kekuatan umat Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan pribadi dan strata sosial anak. Dengan demikian, anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar serta dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Gula Kwala Madu atau sering disebut orang dengan istilah PGKM merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN
Lebih terperinciSosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat
Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat Saya melihat Prof.Dr.Hj. Tutty Alawiyah adalah sosok pejuang dan sekaligus pendidik sepanjang hayat. Sebagai seorang putri ulama besar, beliau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI KOPI DI DESA SIDIANGKAT KABUPATEN DAIRI ( )
BAB I PENDAHULUAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI KOPI DI DESA SIDIANGKAT KABUPATEN DAIRI (1985-2000) 1. 1. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya untuk mencapai taraf kesempurnaannya manusia hidup dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia, kemudian pembaharuan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Madrasah di Sumatera Barat di mulai awal abad ke- 20 yang merupakan tempat awal tumbuh dan berkembangnya pergerakan pembaharuan pemikiran Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Bolaang Mongondow yang direncanakan akan pisah dari Provinsi Sulawesi Utara menjadi Provinsi Bolaang Mongondow Raya terdiri dari lima wilayah yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di Perserikatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. bingkai akhlakul karimah. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya tentang tujuan pendidikan Islam yang terutama dan tertinggi
BAB IV ANALISA A. Analisa Konsep Pendidikan Islam Perspektif Mahmud Yunus Pemikiran Mahmud Yunus tentang Pendidikan Islam yang dipadukan dengan pengetahuan umum tidak bisa dilepaskan dengan bingkai akhlakul
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pendidikan agama Islam adalah meliputi: oleh tenaga ahli masyarakat setempat. Madrasah Ibtidaiyah al-falah.
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bentuk partisipasi masyarakat dalam Upaya Peningkatan kualitas Pendidikan agama Islam adalah meliputi: a. Sumbangan spontan berupa uang dan barang. Sumbangan ini didasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra yang banyak diterbitkan merupakan salah satu bentuk dari berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk seni, tetapi sastra juga
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Tinjauan Historis Secara etimologis tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. kata tinjauan dalam bahasa Indonesia berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keluarga, suku dan masyarakat. untuk menjunjung tinggi norma-norma kehidupan mencapai masyarakat
BAB I PENDAHULUAN Sudah merupakan kodrat dan takdir Tuhan bahwa manusia tidak dapat secara mandiri tanpa bantuan orang lain, manusia harus hidup secara berkelompok merupakan suatu keluarga, suku dan masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah
Lebih terperinciSAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PERINGATAN HARI JADI KE-204 KOTA BANDUNG TAHUN 2014
SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PERINGATAN HARI JADI KE-204 KOTA BANDUNG TAHUN 2014 HARI/TANGGAL : KAMIS, 25 SEPTEMBER 2014 WAKTU : PUKUL 08.00 WIB TEMPAT : SE-KOTA BANDUNG BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Babussalam berada di daerah langkat Sumatera Utara. Daerah yang bernama "Babussalam" atau "Besilam" ini di bangun pada 12 Syawal 1300 H (1883 M) yang merupakan wakaf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Informasi ini bisa didapatkan melalui media seperti: media cetak dan juga media elektronik.
Lebih terperinciBAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali
BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Desain/Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, dengan menggunakan
Lebih terperinciPEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2007
Nama: Kelas: SULIT 1249/2 Sejarah Kertas 2 September 2007 2½ jam MAKTAB RENDAH SAINS MARA 1249/2 1 2 4 9 2 PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2007 SEJARAH Kertas 2 Dua jam tiga puluh minit
Lebih terperinciPerkembangan Sejarah Pendidikan di Indonesia dan Maroko: Melihat Persamaan dari Berbagai Perbedaan. Oleh : Mutia Zata Yumni Senin, 20 Juni :42
KOPI, Dalam menghadapi tantangan global yang terjadi pada abad ke-21 ini, masyarakat atau negara dituntut untuk mampu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Konsep kualitas
Lebih terperinciSumbangan Wakaf pada Peradaban Islam (1) Monday, 23 October :01
Seorang pakar sejarah kenamaan Khalil Syahin Azh-Zhahir mengemukakan bahwa ia pernah berkunjung ke salah satu rumah sakit di Damaskus tahun 831 H/1427 M. Ia belum pernah melihat rumah sakit wakaf semegah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis pakai merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan metode sejarah. Tujuan penelitian metode sejarah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Gemar belajar ditandai dengan timbulnya rasa ingin tahu untuk mencoba
Lebih terperinci