llabl PE OAHULUAN Scjak manusia diturunkan ke muka bumi ini, ia telah memulai kchidupan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "llabl PE OAHULUAN Scjak manusia diturunkan ke muka bumi ini, ia telah memulai kchidupan"

Transkripsi

1 llabl PE OAHULUAN A. La tar Belakaog Masalah. Scjak manusia diturunkan ke muka bumi ini, ia telah memulai kchidupan secara bersama. Ia memulainya dcngan pola hidup!jeri(eluarga, membentuk guyub dalam sistcm masyarakat, dan akhimya sampai pada pola yang modem sepeni "Negara". Dalam aktivitas kehidupan bersama itu, mereka tclah mengatur diri dan anggota kcluarganya rnenurut kcbiasaan tertentu yang dirasakan scbagai k.:patutan Dilihat dari perkernbangan di atas, dapat dikatakan bahwa konteks peranan, hak, dan kcwaj iban man usia pcrorangan dalam kebe.radaannya bcrsama-sama kelornpok memunculkan larangan. Perilaku terus menerus yang dilakukan secara perscorangan menirnbulkan kcbiasaan, demikian seterusnya pada perilaku peranan kelompok muncul kebiasaan kelompok, dan bila cii lakukan seluruh anggota masyarakat. lambat laun akan menjadi "adat". Dengan demikian, ada! adalah suatu kebiasaan rnasyarakat yang bersangkutan. Apabila kebiasaan tersebut beri(embang pada kelornpok-kelompok masyarakat, menjelma keajegan berupa.. hukum adat".untuk mernpcrtahankan keberlakuan pcrilaku ini, dipcrlukan sarana yang membakukannya. Muncul kc pcrmukaan konsep pirnpinan dan pcndukungnya. Pada tatanan peri(embangan masyarakat modem kemudian turnbuh dan beri(embang konsep tentang ncgara dengan pcrangkat tatanan dan pcnegaknya sehingga rnemunculkan konsep hukum negara/hukum perundangan. Di liha.t dari pcrjalanan pertumbuhan dan perkcmbangan sejarah bangsa. scjak kcmcrdckaan hingga kini persoalan pcmbaharuan hukurn sclalu rncnjadi

2 2 perbincangan menarik. Perbincangan ini muncul dilandasi oleh kchendak luhur umuk bcrkchidupan bcrkcbangsaan yang bcbas tennasuk dalam lapangan hukum melalui pembcntukan dan pembangunan hukum mandiri yang bcrsumbcr pada konscpkonscp hukum yang hidup dan bcrasal dari masyarakat umumnya dalam bcntuk hukum yang tidak tenulis. Mcnyadari bahwa hukum tidak tenulis, namun ditaati dan diakui kcbcradaanya itu akan menjadi suatu substansi pembangunan hukum, maka scbagai suatu nonna yang hid up. hukum adat yang dapat bcrupa istilah, peribahasa, perilaku. maupun perlan1bang perlu untuk ditemukenali. Untuk mengcnalnya, pemahaman tcntang konscp hukurn adat dan hukum adat dalam bcrbagai masyarakat Indonesia mcnjadi penting. Olch karcna itu, hukum adat yang sering dianikan scbagai hukum masyarakat Indonesia Asli. bcrurat berakar pada ragam adat istiadat dan mcrupakan pancaran nilai-nilai dasar yang bcrsifat hakiki. Sebagai hukum yang hid up, dengan demikian ia rr.~ngi k at dan menentukan scgala pola pikir anggota masyarakatnya. Pengakuan ini mutoti.v mutandis harus pula dianikan sebagai suatu droit con.vtitutionol/e, yaitu bahwa hukum adat adalah bagian dari hukum dasar negara Indonesia. Kcmudian manusia scbagai makhluk yang cenderung hidup bersama, dapat dianikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan keadaan ini akan tcrcipta hanya apabila manusia itu melakukan hubungan. Jadi apabila manusia itu saling mclakukan hubungan satu sama lain, akan terciptalah suatu pcrgaulan hidup yang dapat dinamakan "masyarakat. Masyarakat merupakan suatu bcntuk kchid upan bcrsama. dimana warga-warganya hidup bcrsama unt uk jangka waktu yang cukup lama. >eh ingga mengahasilkan kcbudayaan. Masyarakat mcrupakan

3 J suatu sistcrn sosial. yang rnenjadi wadah dari pola-pola interaksi sosial atau hubungan interpersonal maupun hubungan antar kelompok sosial. Namun realita yang tcrjadi kctika adar Jawa itu dipergunakan dalam kehidupan sehari-ari banyak diant<~ra kcturanan suku Jawa tidak mengeni apa sebenamya adat masyarakat Jawa yang sesungguhnya mereka hanya mengaku sebagai sulcu Jawa saja. Hal inilah yang terjadi pada mas~kat pada masa Jawa sekarang ini sampai bahasa Jawa saja orang terscbut ridak menggunakannya, apalagi hulcum adatnya. Di era globalisasi ini semua serba modem apakah seseorang masih mcngenal adat istiadat sukunya, mungkin di rnasa sekarang ini orang cenderung rr.alu untuk mclaksanakan hukum adat karena mereka merasa hukum adat sudah ketinggalan 7.aman dan kuno. Ocrdasarkan Jatar belakang di atas maka penulis mengambil j udul penclitian : " Fungsi Hukum Adat Bagi Masyarskat Jawa d i Desa Percut Sei Tuan Kecarn atan Percut Sci T uan Kabupaten Deli Serdang". 6. ldcntifikasi Masab1h. Sebagaimana yang tclah dijelaskan dalam latar belakang masalah di atas. agar tidak rcrjadi kesalahpahaman pengenian tentang masalah yang diteliti. maka perlu didcnrifikasi masalah tcrkait denganjudul di atas, yaitu: I. Fungsi hukum adar yang diterapkan di desa Pcreut Sci Tuan 2. Kegunanaan hukum adat bagi masyarakat Jawa di desa Pereut Sci Tuan 3. Tata cara perkawinan rnasyarakat Jawa di desa Percut Sei Tuan. 4. Pelaksanaan adat Jawa da larn hal kclahiran dan kematian anak pada masyarakm Jawa di dcsa Pcreur Sci Tuan.

4 4 C. l'cmbatasan Masala b. Untuk mcnghindari ruang lingkup pcnnasalahn yang terlalu luas, maka pcnnasalahan pcrlu dibatasi. Berka it dengan itu Ali (1987:36) mcngatakan : ""Untuk kepentingan penulisan karya ilmiah, sesuatu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa masalah penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang scmpit, sebaliknya ruang lingkup yang diperscrnpit, dapat diharapkan anal isis secara luas dan mendalam." 13crdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini dibatasi pada masalah: I. Kcgunaan hukum adat bagi masyarakat Jawa di desa Percut Sci Tuan 2. Pclaksanaan adat Jawa dalam hal kelahiran dan kernatian anak pada masyarakat Jawa di desa Percut Sei Tuan. 0. Rumusan Masala h. Bcrdasarkan pcmbatasan masalah, maka masalal) dalam pcnelitian ini adalah: I.Kcgunaan hukum adat bagi rnasyarakat Jawa di dcsa Pcrcut Sei Tuan? 2J>efaksanaan adat Jawa dalarn hal kelahiran dan kematian anak pada masyarakat Jawa di desa Percut Sci Tuan? E. T ujuan Pcnclitiao. Bcrdasarkan pennasalahan yang telah dirumuskan rnaka penulis rnckakukan pcnclitian ini dcngan tujuan: Untul.. rncngctahui 1-egunaan/fungsi hukum adat bagi masyarakat Jawa di dcsa Pcrcut Sci Tuan Kabupaten Deli Scrdang.

5 s F. Manfaat Pcnelitian. Hasil pencl itian yang akan di lakukan ini diharapkan dapat bennanfaat untuk: I. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi pemerintah setcmpat dalam melestarikan kcbudayaan serta adat istidat. 2. Bahan masukan bagi mahasisw.a dalarn rncneliti rnasalah yang sarna pada lokasi yang bcrbeda. 3. Mcnambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berfikir penulis, khususnya dalam bidang penelitian.

Dengan berlakunya perdagangan be bas kawasan ASEAN ( AFT A ) rahun 2003 dan menyongsong diberlakukannya pasaran bcbas kawasan Asia

Dengan berlakunya perdagangan be bas kawasan ASEAN ( AFT A ) rahun 2003 dan menyongsong diberlakukannya pasaran bcbas kawasan Asia OABI PENDARULUAN A. Latar Belaka11g Masalab Dengan berlakunya perdagangan be bas kawasan ASEAN ( AFT A ) rahun 2003 dan menyongsong diberlakukannya pasaran bcbas kawasan Asia Pasific (APEC) tahun 2020,

Lebih terperinci

.. ' A. Latar Belakaog Masalah BABI. Kemajuan ilmu pengetahuan, tcknologi dan informasi pada era globalisasi

.. ' A. Latar Belakaog Masalah BABI. Kemajuan ilmu pengetahuan, tcknologi dan informasi pada era globalisasi .. ' BABI PENDAiflJLUAN.. A. Latar Belakaog Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan, tcknologi dan informasi pada era globalisasi mempuoyai pengarub besar terhadap perubaban sistem maupun sarana kerju dalam

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUA~ Saar ini kita sedang berada dalam abad 21. yang ditandai dengan em-eire

BABI PENDAHULUA~ Saar ini kita sedang berada dalam abad 21. yang ditandai dengan em-eire BABI PENDAHULUA~ A. Latar Belakang Masalah Saar ini kita sedang berada dalam abad 21. yang ditandai dengan em-eire (1) dunia tanpa batas, (2) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologt scrta aplikasinya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki beranekaragarn suku bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki beranekaragarn suku bangsa. ---------- ---------- ------ - ---- BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakaog Masalab Indonesia merupakan negara yang memiliki beranekaragarn suku bangsa. masing-masing etnik memiliki corak tradisi dan budaya

Lebih terperinci

SlMPlJLAN, JMPLIKASI DAN SARAN

SlMPlJLAN, JMPLIKASI DAN SARAN BABV SlMPlJLAN, JMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang tclah dilakukan, analisis dan pengujian hipotesis-hipotesis yang ada da.lam penelitian ini, maka pcnulis dapal mt:ngambi!

Lebih terperinci

BAB I P OAHULUA. Penggunnan tstilah Ttonghoa di Indonesia tampaknya secara khas mcngacu

BAB I P OAHULUA. Penggunnan tstilah Ttonghoa di Indonesia tampaknya secara khas mcngacu BAB I P OAHULUA A. La tar Bclakang Masalah Penggunnan tstilah Ttonghoa di Indonesia tampaknya secara khas mcngacu pada keturunan Cina yang ada di Indonesia dan ini merupakan istilah yang tcpm untuk sclluian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan dan tidak terlepas dari peran guru sebagai

Lebih terperinci

6.1. Visi dan Misi Kabupaten Lampung Barat

6.1. Visi dan Misi Kabupaten Lampung Barat BAB V1 RANCANGAN PROGRAM Strategi terpilih yang muncul pada hail kajian untuk meningkatkan pelayanan administmi di Kabupaten Lampung Barat adalah tersusunnya rancangan program yang diharapkan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar yang berkeinginan untuk mengikuti pendidikan di Kota Medan.

BAB I PENDAHULUAN. luar yang berkeinginan untuk mengikuti pendidikan di Kota Medan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Medan di kenal sebagai kota pendidikan karena tersedianya sarana pendidikan yang begitu maju dalam tingkat pendidikannya sehingga membuat banyaknya mahasiswa dan

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG MENTERIKEUANGAN SALIN AN PERATUI ANMENTERI KEUANGAN f-(epublik INDONESIA NOMOR 103 /PMK04/ 2015 TENTANG PERUBAI-IAN ATAS PEI ATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOI 70/ PMK 04/ 2009 TENTANG PEMBAYARAN CUKAI SECAf-(A

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M/20 14 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M/20 14 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M/20 14 TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI LAMPUNG MENTERI

Lebih terperinci

BABJ P ENDAHULUAN. Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah. berlangsung sejak manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam

BABJ P ENDAHULUAN. Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah. berlangsung sejak manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam BABJ P ENDAHULUAN A. Lata r Belakang Masalah Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung sejak manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan tersebut adalah mcmcrlukan

Lebih terperinci

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bel urn rnerupakan rnasalah namun sejak perkembangan industri dan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. bel urn rnerupakan rnasalah namun sejak perkembangan industri dan makin BAB 1 PENDAHULUAN I. I. Latar Belakang Pennasalahan Didasari oleh keadaan pada dekade tahun 1960-an, air minum di Indonesia bel urn rnerupakan rnasalah namun sejak perkembangan industri dan makin pesatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini, masalah yang berhubungan dengan kehidupan sosial sudah makin kompleks dan terdiri dari berbagai aspek yang mana hal ini

Lebih terperinci

BABI. Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan tcrlarang

BABI. Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan tcrlarang BABI PENDAHULUAN BABI PI~NI>AIIlJ LlJAN 1.1. Latar Belakang Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan tcrlarang di kalangan remaja diakui menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi

Lebih terperinci

ANALIStS KOMPARASI KOMPONEN BIAYA PRODUKSI ANTAR EMPAT JENIS TANAMAN PALAWIJA DI KABUPATEN DELI SERDANG MARTHA D.C MATONDANG

ANALIStS KOMPARASI KOMPONEN BIAYA PRODUKSI ANTAR EMPAT JENIS TANAMAN PALAWIJA DI KABUPATEN DELI SERDANG MARTHA D.C MATONDANG ANALIStS KOMPARASI KOMPONEN BIAYA PRODUKSI ANTAR EMPAT JENIS TANAMAN PALAWIJA DI KABUPATEN DELI SERDANG MARTHA D.C MATONDANG DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN ljnivei{srras SUMATEI{A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Adat adalah prilaku yang terus menerus dilakukan yang akan menimbulkan kebiasaan pribadi, kebiasaan pribadi kemudian ditiru oleh orang lain lambat laun orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan politik suatu negara, negara tidak lepas dari corak budaya yang ada dalam masyarakatnya. Peran masyarakat dalam kehidupan politik sangat tergantung

Lebih terperinci

DAB VII. Kelompok etnis dan identitas kelompok etnis rnerupakan dua hal yang inheren,

DAB VII. Kelompok etnis dan identitas kelompok etnis rnerupakan dua hal yang inheren, DAB VII Kfl~SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Kelompok etnis dan identitas kelompok etnis rnerupakan dua hal yang inheren, sating berkaitan. Artinya sctiap etnis pasti memiliki identitas, sedangkan identitas

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami isteri tentu berharap perkawinan mereka bisa

BABI PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami isteri tentu berharap perkawinan mereka bisa BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap pasangan suami isteri tentu berharap perkawinan mereka bisa langgeng hingga usia senja bahkan sampai seumur hidupnya. Kenyataan justru

Lebih terperinci

DETERMINAN PEMANFAATAN DUKUN BAYT DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI KECAMATAN PERCUT SET TUAN. KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI

DETERMINAN PEMANFAATAN DUKUN BAYT DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI KECAMATAN PERCUT SET TUAN. KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI DETERMINAN PEMANFAATAN DUKUN BAYT DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI KECAMATAN PERCUT SET TUAN. KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI Oleh FAKlJLTAS KESEHATAN MASYARAKAT llniversitas SlJMATERA ljtara MEDAN 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan

Lebih terperinci

Bclajar merupakan suaru proses interaksi seseorang menuju kepada scsuatu

Bclajar merupakan suaru proses interaksi seseorang menuju kepada scsuatu BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bclajar merupakan suaru proses interaksi seseorang menuju kepada scsuatu yang barn, yakni berkeinginan untuk mengetahui sesuatu yang belurii ia ketahui. Belajar j uga

Lebih terperinci

BARf PENDAHULUAN. Dalam manajemcn organi:sasi, aktivitas merumuskan tuj uan menjadi skala

BARf PENDAHULUAN. Dalam manajemcn organi:sasi, aktivitas merumuskan tuj uan menjadi skala BARf PENDAHULUAN A. Latar Relakang Masa1ah Dalam manajemcn organi:sasi, aktivitas merumuskan tuj uan menjadi skala prioritas utama. karena dengan rumusan tujuan, program kerja akan tersusun set;ara sistematis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan semata (profit-oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan semata (profit-oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, orientasi dari sebuah usaha adalah mencari keuntungan semata (profit-oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan subsistem dari. peran utama dalam mengelola pengcmbangan dan pembinaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan subsistem dari. peran utama dalam mengelola pengcmbangan dan pembinaan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan subsistem dari pembangunan nasional, sistem pendidikan nasional Indonesia mempunyui peran utama dalam mengelola

Lebih terperinci

Pada hakekatnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, atau dapat. dikatakan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.

Pada hakekatnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, atau dapat. dikatakan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. BABI PENDAHULUAN BAB I PENDAHUUJAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, atau dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Sullivan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang berkepanjangan menyusul krisis multidimensi seakan

BABI PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang berkepanjangan menyusul krisis multidimensi seakan IL - -----. --!.._,._-~-- ---------' 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang berkepanjangan menyusul krisis multidimensi seakan membuat masyarakat Indonesia semakin terpuruk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, dan dari kebiasaan itu yang nantinya akan menjadi kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, dan dari kebiasaan itu yang nantinya akan menjadi kebudayaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Manusia merupakan makhluk individu dan juga makhluk sosial yang hidup saling membutuhkan. Sebagai makhluk sosial manusia saling berinteraksi satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BABV. Berdasarkan data penelitian dan analisis statistik yang telah dikemukakan. pada Bab IV maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

BABV. Berdasarkan data penelitian dan analisis statistik yang telah dikemukakan. pada Bab IV maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: BABV Sil\IPlJLAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data penelitian dan analisis statistik yang telah dikemukakan pada Bab IV maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 atau erd globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi

BABI PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 atau erd globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi BABI PENDAHULUAN A. Latar Bclakang Masalah Memasuki abad 21 atau erd globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (lptek) berkembang pesat dan semakin menentukan. Dengan demikian semakin terasa pentingnya

Lebih terperinci

BABY. SIMPULAN, lmplikasi DAN SARAN. Berdasarkan paparan data dan pembahasan basil penc.litian, maka sccara

BABY. SIMPULAN, lmplikasi DAN SARAN. Berdasarkan paparan data dan pembahasan basil penc.litian, maka sccara BABY SIMPULAN, lmplikasi DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan basil penc.litian, maka sccara wnum dapat disimpulkan babwa upaya SMK Negcri 2 Rantau Utara dalam implementasi manajcmen

Lebih terperinci

llljbungan ANTARA ASERTIVITAS DENGAN KEKAMBUHAN MENGGUNAKAN NARKOBA PASCA RIUIABILITASI

llljbungan ANTARA ASERTIVITAS DENGAN KEKAMBUHAN MENGGUNAKAN NARKOBA PASCA RIUIABILITASI llljbungan ANTARA ASERTIVITAS DENGAN KEKAMBUHAN MENGGUNAKAN NARKOBA PASCA RIUIABILITASI SKRIPSI Ditujul.an l epada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku tersebut memiliki nilai budaya yang dapat membedakan ciri yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PROVINSI JAWA TIMUR. dan Penetapan l3esaran Dana Desa setiap l)csa di Kabupaten Situbondo.

BUPATI SITUBONDO PROVINSI JAWA TIMUR. dan Penetapan l3esaran Dana Desa setiap l)csa di Kabupaten Situbondo. BUPATI SITUBONDO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR * TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA SETIAP DESA DI I(ABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BABI. PE idahuluan. Setiap indi vidu yang hid up pasti membutuhkan motivasi di segala

BABI. PE idahuluan. Setiap indi vidu yang hid up pasti membutuhkan motivasi di segala 1 BABI PE idahuluan l.l.latar Belakang Masalah Setiap indi vidu yang hid up pasti membutuhkan motivasi di segala aktifitasnya,terlebih lagi aktivitas yang berhubungap dengan karir. Motivasi memaog meojadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung dalam keluarga, masyarakat, dan persekolahan. Dengan melalui proses pendidikan, diharapkan manusia dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat pemiliknya, sebagai milik bersama, yang isinya mengenai berbagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTER! PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTER! PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA Salinan PERATURAN MENTER! PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOI~ 1 TAHUN 2013 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTE

Lebih terperinci

BABJ PENDAHULUAN. Sebuah kcnyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa apa yang discbut era

BABJ PENDAHULUAN. Sebuah kcnyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa apa yang discbut era BABJ PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah kcnyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa apa yang discbut era globalisasi sudah tidak akan terbendung Jagi, dan Indonesia sudah merasakan berbagai bidang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu sistem yang membentuk tatanan kehidupan dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh individu dengan individu lainnya atau antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah primary group. Anak mengenal dunianya dan lingkungannya serta

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah primary group. Anak mengenal dunianya dan lingkungannya serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan pendidikan yang pertama berhubungan dengan anak adalah keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang terdiri dari orang tua, saudara-saudara,

Lebih terperinci

IIO. implikasi dad saran-saran yang bedwbunpn dengan penclitian laqjut maupun SIMPULAN, 1MPLIKAS1, DAN SARAN. upaya mcmaafaatkan basil pcnclitian ini.

IIO. implikasi dad saran-saran yang bedwbunpn dengan penclitian laqjut maupun SIMPULAN, 1MPLIKAS1, DAN SARAN. upaya mcmaafaatkan basil pcnclitian ini. BABV SIMPULAN, 1MPLIKAS1, DAN SARAN Pada bab taakhir ini abo dibmubbn simpu1an basil peuelitian, implikasi dad saran-saran yang bedwbunpn dengan penclitian laqjut maupun upaya mcmaafaatkan basil pcnclitian

Lebih terperinci

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN I II;~ -, T),J',: ; j. :.. :.;. - ;.'\!,.{ (; A!. 1 \.-. ~ '. ~. ; ~-: \! ;; f+ \ ~::!!

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN I II;~ -, T),J',: ; j. :.. :.;. - ;.'\!,.{ (; A!. 1 \.-. ~ '. ~. ; ~-: \! ;; f+ \ ~::!! BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ~]((~S ~, ~ u~ ~, ~ Q;' ~ ~ ~. c > A. S1mpulan ~ i -- -- I II;~ -, T),J',: ; j. :.. :.;. - ;.'\!,.{ (; A!. 1 \.-. ~ '. {H I : \..

Lebih terperinci

BABI. PEJ'oil>AHULUAN. Fenomena homoseksual memang menarik untuk diteliti. Fenomena itu sendiri

BABI. PEJ'oil>AHULUAN. Fenomena homoseksual memang menarik untuk diteliti. Fenomena itu sendiri BABI PENDAHULUAN BABI PEJ'oil>AHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena homoseksual memang menarik untuk diteliti. Fenomena itu sendiri telah lama ada di Indonesia bahkan di dunia. Homoseksual berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir sampai enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan

Lebih terperinci

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil u_;i hipolesis yang Ieiah dipaparkan pada 11ah fv,

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil u_;i hipolesis yang Ieiah dipaparkan pada 11ah fv, BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil u_;i hipolesis yang Ieiah dipaparkan pada 11ah fv, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:... --1. Unjuk kerja guru SO Negeri di Kota Binjai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini merupakan era globalisasi dimana sering terjadi perdagangan manusia, budaya luar dengan mudahnya masuk dan diadopsi oleh masyarakat sehingga memunculkan

Lebih terperinci

BAll l PENDAHULUAN. Salah satu tujuan didirikan lemabaga pcndidikan adalah menciptakan surnber

BAll l PENDAHULUAN. Salah satu tujuan didirikan lemabaga pcndidikan adalah menciptakan surnber BAll l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan didirikan lemabaga pcndidikan adalah menciptakan surnber daya mausia yang berkualitas sesuai dcngan kebutuhan pasar, guna mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH KELENGKUNGAN LEMPENGAN KRISTAL TUNGGAL,. SILIKO~ (311) TERHADAP REGANGAN INTERNAL DAN INTENSITAS BERKAS NEUTRON TERDIFRAKSP

PENGARUH KELENGKUNGAN LEMPENGAN KRISTAL TUNGGAL,. SILIKO~ (311) TERHADAP REGANGAN INTERNAL DAN INTENSITAS BERKAS NEUTRON TERDIFRAKSP Prosiding Pcrtcmuan Ilmiah Sains Matcri 1996 PENGARUH KELENGKUNGAN LEMPENGAN KRISTAL TUNGGAL,. \,;cc SILIKO (311) TERHADAP REGANGAN INTERNAL DAN INTENSITAS BERKAS NEUTRON TERDIFRAKSP Andil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, dan kepercayaan. Fenomena tersebut sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses modernisasi dan globalisasi menempatkan bangsa Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Proses modernisasi dan globalisasi menempatkan bangsa Indonesia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses modernisasi dan globalisasi menempatkan bangsa Indonesia dalam arus perubahan besar yang mempengaruhi segala dimensi kehidupan masyarakat, terutama kehidupan

Lebih terperinci

PENDAl-iULUAN. Pembangunan ekonomi yang di1aksanakan secara bertahap tersebut'bukan saja pembangunan ekonomi da1am arti

PENDAl-iULUAN. Pembangunan ekonomi yang di1aksanakan secara bertahap tersebut'bukan saja pembangunan ekonomi da1am arti BAB I PENDAl-iULUAN 1. Pandangan Umum Pembangunan ekonomi yang di1aksanakan secara bertahap tersebut'bukan saja pembangunan ekonomi da1am arti sempit tetapi juga me1iputi penge~tian yang 1ebih luas. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian, pada kenyataan mutu pendidikan, khususnya mutu output pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. demikian, pada kenyataan mutu pendidikan, khususnya mutu output pendidikan A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan yang diselenggarakan di setiap satuan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, bahkan yang dilakukan di lembagalembaga nonformal

Lebih terperinci

1., NOMOR TAHUN 20 I5 TENTANG. DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATtrRA BARAT,

1., NOMOR TAHUN 20 I5 TENTANG. DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATtrRA BARAT, tț :: r. 'r 1., PtrRATURAN GUBtrRNUR SUMATBRA BARAT NOMOR TAHUN 20 I5 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUFIAN PtrNGADAAN DAN PtrMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATtrRA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka

Lebih terperinci

Pihak dalam mcnghadapi kebakaran lahan dan hutan yang mcnyumbrn1g tcrjadinya pcrmasalahan pencemaran asap lintas batas;

Pihak dalam mcnghadapi kebakaran lahan dan hutan yang mcnyumbrn1g tcrjadinya pcrmasalahan pencemaran asap lintas batas; ~ REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SA.LING PENGERTIAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINT AH MALAYSIA DALAM KERJASAMA UNTUK TINDAKAN PENCEGAHAN KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN SERTA PENCEMARAN ASAP

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN. KEWARGANEGARAAN Modul ke: WAWASAN NUSANTARA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id WAWASAN POKOK BAHASAN: NUSANTARA 1. PENGERTIAN DARI WAWASAN NUSANTARA 2. MAKSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum adalah Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. hukum adalah Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia adalah negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara yang berdasarkan hukum, atau sering disebut sebagai negara hukum adalah Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia adalah negara hukum yang selama

Lebih terperinci

Desa sesuai dengan perkembangan pemerintahan dan pembangunan nasional bcrdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Desa sesuai dengan perkembangan pemerintahan dan pembangunan nasional bcrdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang: a. b. c. Mengingat 1. 2. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga memberikan pengaruh dan sekaligus menentukan pada pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga memberikan pengaruh dan sekaligus menentukan pada pembentukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi pribadi seorang anak. Ditengah keluarga anak berusaha mengenal makna cinta kasih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula peran ternan sebaya rnenjadi besar. Remaja rnenunjukkan keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pula peran ternan sebaya rnenjadi besar. Remaja rnenunjukkan keinginan untuk BABI PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada rnasa rern~ia penerirnaan sosial dirasakan penting dan pada rnasa itu pula peran ternan sebaya rnenjadi besar. Remaja rnenunjukkan keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui bahwa Pendidikan mempunyai arti yang luas dari sekcdar upaya

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui bahwa Pendidikan mempunyai arti yang luas dari sekcdar upaya BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalab ~ Telah diketahui bahwa Pendidikan mempunyai arti yang luas dari sekcdar upaya pengajaran. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN, 2003) memberikarr

Lebih terperinci

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG Bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki beraneka ragam suku bangsa dan budaya. Masing-masing budaya memiliki adat-istiadat, kebiasaan, nilai-nilai

Lebih terperinci

DENGAN :{AHMAT TlJHAN YANG MAHA ESA

DENGAN :{AHMAT TlJHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI LAMPUNG TIMUR NOM OR : 0 l TAHUN 2008 T ENT:\NG PENYELENGGARAAN MUSYAWARAI-I PIMPINAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DENGAN :{AHMAT TlJHAN YANG MAHA ESA Mengingat BUPATI LAMPUNG TIMUR,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah moral merupakan masalah yang menjadi perhatian orang dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah moral merupakan masalah yang menjadi perhatian orang dimana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah moral merupakan masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju maupun masyarakat yang belum maju. Hal ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Simpulan dan Saran. Keduanya merupakan bagian penutup dari tesis ini.

BAB V PENUTUP. Simpulan dan Saran. Keduanya merupakan bagian penutup dari tesis ini. BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dikemukakan tentang dua hal yang merupakan Simpulan dan Saran. Keduanya merupakan bagian penutup dari tesis ini. A. Simpulan 1. Denda adat di Moa merupakan tindakan adat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGINGAT PINJAMAN PADA BANK BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)

SISTEM INFORMASI PENGINGAT PINJAMAN PADA BANK BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SISTEM INFORMASI PENGINGAT PINJAMAN PADA BANK BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Ahmad Mufid Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya hampir disemua bidang termasuk bidang kesenian terkhusus seni musiknya, dimana terjadi

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. kepada manusia lainnya. Karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia

BAB 1. Pendahuluan. kepada manusia lainnya. Karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya membutuhkan seorang partner untuk bekerja sama sehingga suatu pekerjaan yang berat menjadi ringan. Hal ini berarti bahwa untuk menempuh pergaulan

Lebih terperinci

A. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum

A. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan tujuan. pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan tujuan. pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini telah memasuki seluruh sendi kehidupan manusia, salah satu di antaranya adalah dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberagaman suku bangsa di Indonesia telah melahirkan ragamnya adat - istiadat dan kepercayaan pada setiap suku bangsa. Tentunya dengan adanya adatistiadat tersebut,

Lebih terperinci

A.PLlKASI TABU SEARCH DALAM PENJADW ALAN KULIAH (Studi Kasus di Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya) TUGASAKHIR

A.PLlKASI TABU SEARCH DALAM PENJADW ALAN KULIAH (Studi Kasus di Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya) TUGASAKHIR A.PLlKASI TABU SEARCH DALAM PENJADW ALAN KULIAH (Studi Kasus di Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya) TUGASAKHIR.------- () cr J

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya serta tentu saja untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya serta tentu saja untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya di dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya baik itu kebutuhan rohani maupun jasmani. Sejak zaman dahulu manusia telah mengeksploitasi alam demi memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejatinya, pendidikan menjadi fondasi dasar yang memiliki peran signifikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejatinya, pendidikan menjadi fondasi dasar yang memiliki peran signifikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejatinya, pendidikan menjadi fondasi dasar yang memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kehidupan manusia. Kemajuan bangsa dan negara menjadi indikator keberhasilan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Manusia pada setiap tahap perkembangannya memiliki tugas-tugas

BABI PENDAHULUAN. Manusia pada setiap tahap perkembangannya memiliki tugas-tugas BABI PEliDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah penelitian Manusia pada setiap tahap perkembangannya memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dilaluinya begitu juga pada masa dewasa yang

Lebih terperinci

bahan, alat atau sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri. Fungsi unsur-unsur

bahan, alat atau sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri. Fungsi unsur-unsur BABI PENDAHULUAN A. Latar Belak.lng Mualab Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini penduduk warga negara Indonesia melalui para ahli di berbagai bidang telah banyak mempermasalahkan tentang mutu pendidikan.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Salah satu pennasalahan pcndidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BABI PENDAHULUAN. Salah satu pennasalahan pcndidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia BABI PENDAHULUAN I U N I 1\,.! ~: rp '--- --.-~----- -- MIUK PERPUST ~~AAN\ t A. Latar.Belakang Masalab Salah satu pennasalahan pcndidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pcndidikan

Lebih terperinci

BABI. PENDAIHJLliAN. Kemajuan ihnu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah merubah sebagian

BABI. PENDAIHJLliAN. Kemajuan ihnu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah merubah sebagian BABI PENDAIHJLliAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ihnu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah merubah sebagian besar aspek kehidupan manusia. Berbagai pennasalahan yang dulu tidak dapat dipecahkan,

Lebih terperinci

Alfitrah Subuh Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 1

Alfitrah Subuh Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang besar dengan ragam suku budaya didalamnya. Namun, di era-globalisasi saat ini kebudayaan dan seni lambat laun mulai tersisihkan. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang dapat menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang baik (beramal sholeh)

BAB I PENDAHULUAN. orang yang dapat menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang baik (beramal sholeh) BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan salah satu proses dalam membentuk, mengarahkan dan mengembangkan kepribadian seseorang, serta menjadikan seseorang menjadi good and smart. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada masa yang akan datang dihadapkan pada tantangan perubahan yang sangat cepat dan variatif sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan mental spritual, intelektual dan khususnya pembinaan kualitas fisik melalui mata pelajaran

Lebih terperinci

~,'t<:s J SKRIPSI {' -I STUDI KASUS TENTANG ASPIRASI LOPER KORAN USIA REMAJA DAN PERSEPSINYA TERHADAP PERAN ORANG TUA. tu~duj - '' i 4i~

~,'t<:s J SKRIPSI {' -I STUDI KASUS TENTANG ASPIRASI LOPER KORAN USIA REMAJA DAN PERSEPSINYA TERHADAP PERAN ORANG TUA. tu~duj - '' i 4i~ STUDI KASUS TENTANG ASPIRASI LOPER KORAN USIA REMAJA DAN PERSEPSINYA TERHADAP PERAN ORANG TUA SKRIPSI,,',- -- ''"', -~- ----- - ~,'t

Lebih terperinci

,~t±':r:~ ",-=p PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAlVIPUNG TIMUR TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN,

,~t±':r:~ ,-=p PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAlVIPUNG TIMUR TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN, ri' " l~1 r.,1, -,~t±':r:~ ",-=p PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAlVIPUNG TIMUR. NOMOR OJ. TABUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN, DAN PERUBAHAN STATUS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lalu dan masa sekarang. Begitu banyak hal yang dapat dipelajari dari masa lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. lalu dan masa sekarang. Begitu banyak hal yang dapat dipelajari dari masa lalu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaban suatu bangsa tidaklah terlepas dari masa lalu, karena keberadaan masa kini terbentuk oleh peradaban masa lalu. Peradaban masa sekarangpun akan membentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Inti kegjatan pemasaran sebenamya adalah penciptaa.n dan pertukaran timbal

BAB 1 PENDAHULUAN. Inti kegjatan pemasaran sebenamya adalah penciptaa.n dan pertukaran timbal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Law Belakang Masalah Inti kegjatan pemasaran sebenamya adalah penciptaa.n dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dcngan orang lain, yang dapat tercipta lewat.vatu proses B08ial

Lebih terperinci

B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N

B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N 2. 1 K a j i a n T e o r i 2. 1. 1 P e r m a i n a n B o l a B a s k e t P e r m a i n a n b o l a b a s k e t t e r c e t u s d

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kodrati, manusia dianugerahi akal dan pikiran yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain. Akal dan pikiran tersebut merupakan modal awal dari terbentuknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara geografis, Indonesia terdiri dari beribu pulau yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara geografis, Indonesia terdiri dari beribu pulau yang sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, Indonesia terdiri dari beribu pulau yang sebagian besar wiliyahnya merupakan perairan laut, selat dan teluk, sedangkan lainnya adalah daratan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap suku-suku pasti memiliki berbagai jenis upacara adat sebagai perwujudan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang memiliki aka! budi dan

BABI PENDAHULUAN. Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang memiliki aka! budi dan BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang memiliki aka! budi dan kecerdasan. Sebagai manusia seharusnya dalam diri individu ada keinginan

Lebih terperinci

PEMETAAN WTLAYAH DAN PENGAMBILAN DATA SATELIT SUMBER ALAM BUMIDARI SATELIT DITINJAU DARI HUKUM DIRGANTARA

PEMETAAN WTLAYAH DAN PENGAMBILAN DATA SATELIT SUMBER ALAM BUMIDARI SATELIT DITINJAU DARI HUKUM DIRGANTARA PEMETAAN WTLAYAH DAN PENGAMBILAN DATA SATELIT SUMBER ALAM BUMIDARI SATELIT DITINJAU DARI HUKUM DIRGANTARA Ruman Sudradjat H. Hidayat Penelili Bidang Analisa Sstan LAPAN ABSTRACT Remote Sensing by satellite

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang besar dan pulau yang kecil. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. luas yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang besar dan pulau yang kecil. Sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang terbentang luas yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang besar dan pulau yang kecil. Sebagai Negara yang

Lebih terperinci