BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah satu-satunya yang diciptakan Tuhan dengan. anugerah untuk memiliki kebudayaan. Manusia dikatakan berbudaya karena
|
|
- Yandi Johan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah satu-satunya yang diciptakan Tuhan dengan anugerah untuk memiliki kebudayaan. Manusia dikatakan berbudaya karena manusia memiliki pola pikir untuk dapat mewujudkan apa yang hendak dilakukannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi serta adat istiadat. Secara tata bahasa kebudayaan dijabarkan dari kata budaya yang cenderung merupakan pola pikir manusia. Sehingga kebudayaan diartikan juga sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran manusia. Peneliti tertarik untuk meneliti tentang Komunikasi Lintas Budaya, karena seperti diketahui Indonesia memiliki banyak sekali kepulauan, suku bangsa, budaya dan bahasa. Oleh sebab itu tidak tertutup pula kemungkinan seorang perawat dengan kebudayaan yang lain, datang ke suatu daerah yang tidak diketahuinya untuk menjadi perawat dengan alasan yang berbeda, dan dengan sendirinya perawat tersebut menjadi seorang perawat lintas budaya, yang harus mampu menjalani komunikasi lintas budaya, supaya dapat melakukan tugas dengan tanggungjawabnya dengan baik saat merawat pasien yang berbeda budaya darinya.
2 2 Peradaban manusia mulai berkembang dengan pesat dan sangat kompleks. Sebagai mahkluk sosial manusia hidup berkelompok-kelompok akan melakukan komunikasi dengan sesamanya yang juga merupakan individu yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa sekarang ini sangatlah penting komunikasi antar budaya dan semakin vital ketimbang di masa-masa sebelumnya. Komponen-komponen budaya sendiri adalah kebudayaan material, yang mengacu pada semua yang diciptakan masyarakat secara nyata atau konkret. Suatu penggalian arkeologi contohnya seperti mangkuk tanah liat, berbagai perhiasan merupakan kebudayaan material. Sehingga yang termasuk kebudayaan material yaitu barang-barang seperti radio, pesawat terbang, lapangan olahraga, baju, gedung pencakar langit, dan playstation. Kebudayaan nonmaterial merupakan ciptaan-ciptaan yang abstrak dan diwariskan dari generasi ke generasi seperti cerita dongeng, cerita rakyat, serta lagu atau tarian nasional adalah kebudayaan nonmaterial. Budaya bahkan bisa ada tanpa bahasa. Aspek mendasar seperti setiap budaya dilihat sebagai agama, hubungan keluarga, dan pengaturan teknologi juga bisa menjadi sangat mustahil bila tidak ada bentuk simbolik dari komunikasi. Komunikasi terdiri dari dua jenis antara lain komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan cara berbicara secara lisan maupun tertulis. Seseorang biasanya menggunakan bahasa yang bisa mengisyaratkan arti-arti khusus yang
3 3 terkadang bahasa tersebut hanya bisa dimengerti oleh komunitas dimana individu tersebut tinggal atau berada. Sehingga dengan bahasa yang dituliskan maupun diucapkan, dengan mudah kita dapat menebak darimana seseorang berasal serta dari komunitas mana. Komuniasi verbal dipengaruhi oleh dua faktor yaitu connotative and denotative meaning (kemaknaan), pacing (kecepatan), intonation (nada suara), vocabulary (perbendaharaan kata), clarity and brevity (kejelasan dan keringkasan). Bukan hanya komunikasi verbal saja yang sangat penting, akan tetapi komunikasi nonverbal juga sangatlah penting, karena bisa membawa pesan tersendiri dan membantu kita untuk menafsirkan pesan linguistic. Hingga 70% pesan yang diterima maupun dikirim oleh manusia secara alami adalah komunikasi nonverbal. Seperti bahasa, komunikasi nonverbal dipelajari bervariasi dari budaya yang satu ke budaya yang lain. Walaupun ada beberapa isyarat nonverbal memiliki makna yang sama dalam budaya yang berbeda, tetapi banyak sekali jenis variasi komunikasi nonverbal antar budaya. Dalam beberapa kasus, pesan dapat dikirim dengan menggunakan sejumlah cara yang berbeda dengan budaya yang berbeda pula. Manusia berkomunikasi tanpa berkata-kata adalah beberapa cara penting termasuk ekspresi wajah, gerakan tangan, menyentuh, kontak mata, aroma, gaya berjalan dan sikap. Mulyana (2003) mengatakan bahwa komunikasi termasuk hal yang terpenting atau vital bagi manusia. Manusia tanpa komunikasi dikatakan
4 4 tersesat dalam belantara kehidupan, dan bisa dipastikan orang tersebut akan tersesat bila tidak berkomunikasi dengan orang lain dikarenakan ia tidak mampu menaruh dirinya dalam lingkungan sosial. Sekarang ini, studi antropologi budaya tentang bahasa sangat penting. Tidak hanya untuk tujuan praktis berkomunikasi saat melakukan kerja lapangan, tetapi juga karena hubungan dekat antara bahasa dan budaya. Kedua hal ini diketahui secara luas bahwa bahasa dan budaya akan sulit diterima, jika tidak mustahil untuk memahami budaya tanpa terlebih dahulu memahami bahasa dan itu akan sama-sama tidak mungkin untuk memahami bahasa dari luar konteks budayanya. Budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal balik layaknya dua sisi mata uang. Perilaku komunikasi menjadi bagian dari budaya dan komunikasi pun turut memelihara, menentukan, mengembangkan serta mewariskan budaya. Seperti yang dikatakan (Hall. 1959), bahwa komunikasi adalah budaya dan budaya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan suatu cara untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, secara garis lurus dari masyarakat yang satu ke lainnya atau secara vertikal dari generasi ke generasi berikutnya. Akan tetapi pada satu sisi budaya yaitu nilai atau norma yang dipercaya sesuai dengan kelompok tertentu (Muljana, 2000:6)
5 5 Indonesia sejak dulu masyarakatnya sudah dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek, seperti adanya keberagaman suku bangsa, bahasa, agama, serta adat istiadatnya. Setiap kelompok etnik pendatang mempunyai nilai, norma, kebudayaan, tata cara bahasa, dan pola tingkah laku yang berbeda dan belum tentu sama dengan penduduk lokal. Oleh sebab itu dalam setiap kebudayaan dikenal adanya istilah etnosentrisme, yang artinya suatu keyakinan kelompok pendukung suatu kebudayaan, meyakini bahwa nilai dan norma kebudayaan yang mereka anut lebih unggul. Transcultural Nursing merupakan suatu wilayah/area keilmuwan budaya pada proses dan praktek keperawatan yang fokus memandang kesamaan dan perbedaan diantara budaya dengan menghargai asuhan sehat dan sakit, yang didasari pada nilai budaya manusia, tindakan dan kepercayaan, serta ilmu ini juga digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan khususnya kebutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Proses komunikasi dibangun melalui hubungan saling percaya dengan klien dan keluarganya. Komunikasi efektif adalah hal yang sangat penting dalam menciptakan hubungan antara klien dengan perawat. Dikatakan bahwa seorang perawat yang beragama tidak dapat bersikap tidak peduli dan masa bodoh terhadap pasien. Seorang perawat yang tidak peduli dengan pasien adalah berdosa. Maka seorang perawat yang tidak menjalankan profesinya dengan professional akan menyebabkan kerugian
6 6 kepada orang lain, unit kerjanya maupun dirinya sendiri. Hal ini ditegaskan dalam Potter dan Perry (1993) bahwa ada tiga tahapan dalam komunikasi yaitu komunikasi secara intrapersonal atau yang terjadi di dalam diri sendiri, interpersonal atau yang dilakukan antara dua orang maupun kelompok kecil serta publik yaitu interaksi yang dilakukan dalam kelompok besar. Saat perawat berhadapan dengan klien yang memiliki budaya berbeda, maka perawat yang professional akan tetap memberikan asuhan keperawatan yang tinggi, demi terpenuhi kebutuhan dasar klien tersebut. Menurut Leininger (1985) untuk meperhatikan keanekaragaman nilai-nilai serta budaya dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien sangatlah penting. Saat hal tersebut tidak mampu perawat lakukan dan abaikan akan mengakibatkan terjadinya cultural shock. Klien akan mengalami Cultural shock saat perawat tidak mampu untuk beradaptasi dengan perbedaan budaya, nilai dan kepercayaan. Sehingga dapat menyebabkan adanya rasa ketidakberdayaan, ketidaknyamanan hingga mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang terjadi pada perawat akan mengakibatkan penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan (Riley 2000). Leininger (1985) mengatakan bahwa bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan merupakan perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan itu sendiri. Mengacu pada kemungkinan adanya
7 7 variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan yang menghargai kepercayaan, tindakan dan nilai budaya individu, yang termasuk didalamnya kepekaan akan lingkungan dari individu yang datang maupun individu yang mungkin akan kembali lagi. Sering praktik keperawatan professional mengalami kesulitan dalam memberikan pelayanan keperawatan, karena adanya perbedaan kultur antara budaya tradisional dan budaya modern. Mengakibatkan kurang optimalnya pemberian pelayanan keperawatan pada klien atau masyarakat. Kebutaan budaya yang terjadi mengakibatkan perilaku mengacuhkan, tidak memahami budaya klien, serta tidak menerima. Semuanya mengakibatkan konflik yang berujung pada penurunan kualitas pada pelayanan keperawatan yang diberikan. Komunikasi lintas budaya dalam penerapan asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang selalu digunakan atau menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Perawat juga dapat menggunakan penerjemah bila dia tidak mengerti bahasa yang digunakan klien untuk berkomunikasi. Perawat juga dapat menjumpai suatu hal yang pada budaya tertentu memiliki arti positif, tetapi pada budaya lain memiliki arti negatif pada saat komunikasi lintas budaya. Sebagai upaya untuk menyelesaikan kesenjangan yang ada, perawat sebagai tim kesehatan dan pemberi pelayanan yang profesional harus
8 8 memiliki kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan budaya dan bahasa. Ia juga perlu mempunyai pengetahuan tentang budaya dan juga bahasa yang ada di masyarakat setempat. Hal ini harus dipahami oleh perawat sehingga tidak menyebabkan terputusnya komunikasi. Misalnya, seorang perawat yang bertugas di sebuah rumah sakit di Maluku, namun perawat tersebut bukanlah berasal dari daerah Maluku serta tidak mengerti bahasa yang digunakan masyarakat Maluku. Maka sebagai seorang perawat yang profesional akan dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan, adat istiadat, dan juga tata cara bahasa di Maluku. Maluku sendiri memiliki daerah yang unik. Bukan hanya daerahnya saja yang unik akan tetapi masyarakat yang didalamnya juga. Masyarakat Maluku yang terkenal dengan suaranya yang besar serta bicaranya yang kasar, akan bisa membuat seorang perawat ataupun seorang pendatang baru menjadi takut, dan juga bisa menjadi tidak nyaman. Banyak pendatang baru yang datang di Maluku guna mencari pekerjaan ataupun mungkin dipindah tugaskan. Maluku yang memiliki Ibu kota provinsinya yaitu kota Ambon. Banyak Rumah Sakit besar yang berdiri di kota Ambon dan memiliki tenaga medisnya yang berasal dari luar Ambon. Misalnya pada Rumah Sakit Tentara Tk II Prof.Dr. J.A.LATUMETEN di Ambon, yang memiliki perawat dari luar kota Ambon, maka perawat tersebut diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan pasiennya yang berasal dari daerah tersebut, karena sebagian besar bahasa yang dipakai oleh
9 9 orang Ambon adalah bahasa ibu. Sehingga seorang perawat lintas budaya yang bertugas dituntut untuk bisa menyesuaikan diri. Sehingga dalam tindakan medis, guna menyelamatkan pasien tidak ada yang namanya kesalahan komunikasi, yang bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam penerapan asuhan keperawatan. Seorang perawat tidak mungkin mampu melakukan tugas dan tanggungjawabnya sendiri tanpa bantuan dari rekan perawat maupun other health care providers. Perawat juga perlu memahami bahwa ketika terjalin komunikasi yang baik antara perawat dan pasien, maka tingkat kepuasan pasien akan meningkat dan pasien akan segera sembuh. Namun jika suatu komunikasi tidak berjalan lancar antara perawat dan pasien, maka hal tersebut akan berakibat fatal karena pasien bisa menjadi lebih stres dan tingkat kepuasan pasien akan menurun. Sehingga komunikasi sangat diperlukan dalam hal ini, dan oleh sebab itu sangat diperlukan adaptasi yang baik dari seorang perawat lintas budaya. 1.2 Rumusan Masalah Terkait uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: 1. Bagaimana gambaran Komunikasi Lintas Budaya perawat di Rumah Sakit? 2. Bagaimana strategi perawat untuk mengatasi hambatan komunikasi lintas budaya dalam praktek keperawatan?
10 Tujuan Penelitian Tujuan Umum : a. Mengetahui gambaran komunikasi lintas budaya yang terjadi di Rs Tentara Tk II Prof. Dr. J.A.LATUMETEN Ambon. Tujuan Khusus : a. Mendeskripsikan tentang hambatan, proses adaptasi, dan strategi perawat dalam mengatasi hambatan komunikasi lintas budaya yang terjadi dalam praktek keperawata di Rs Tentara Tk II Prof. Dr. J.A. LATUMETEN. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat teoritis Sebagai bahan referensi guna menambah kepustakaan dalam pembelajaran terutama tentang keperawatan lintas budaya Manfaat Praktis Bagi penulis Menambah wawasan penulis mengenai ilmu keperawatan antropologi terutama mengetahui bagaimana seorang perawat lintas budaya yang bertugas diluar daerahnya dalam proses komunikasi dengan pasien untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam menyampaikan maksud dan tujuan Bagi lembaga kesehatan
11 11 Sebagai masukan untuk membangun kualitas komunikasi bagi para perawat yang bertugas sebagai perawat lintas budaya, karena pelayanan kesehatan bukan hanya diberikan kepada masyarakat setempat saja yang sama akan budaya dan adat istiadatnya, akan tetapi bisa berbaur dengan masyarakat yang berbeda budayanya dan juga adat istiadatnya, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan tindakan keperawatan Manfaat Bagi Perawat Lintas Budaya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, serta masukan-masukan terutama bagi seseorang yang menyandang profesi sebagai perawat saat harus meninggalkan daerah asalnya untuk bertugas didaerah luar yang berbeda budaya darinya, sehingga bisa menghindari yang namanya culture shock Bagi Peneliti berikutnya Dapat dijadikan bahan pertimbangan atau juga dapat dikembangkan lebih lanjut dan lebih bisa digunakan sebagai bahan referensi terhadap penelitian serupa.
Salah satu teori yang diungkapkan pada midle range theory adalah Transcultural Nursing Theory ( leininger, 1978) Teori ini berasal dari disiplin ilmu
Salah satu teori yang diungkapkan pada midle range theory adalah Transcultural Nursing Theory ( leininger, 1978) Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan.
Lebih terperinciKonsep Keperawatan Transkultural Leinenger's Teory START
Konsep Keperawatan Transkultural Leinenger's Teory START Daftar isi definisi teori Leinenger teori sunrise model komponen dalam sunrise model Peran teori Leinenger dalam proses keperawatan Definisi Teori
Lebih terperinci- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) - organisasi kekuatan (politik)
1. Unsur Kebudayaan Terdapat 7 unsur-unsur universal, yaitu sebagai berikut: 1. Bahasa 2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata pencaharian hidup
Lebih terperinciKeterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial
Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material dengan Struktur Sosial disusun oleh : DWI YANTI SARWO RINI D 0311025 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciInteraksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.
JENNI M PURBA Perawat profesional harus mempunyai keterampilan intelektual, teknikal & interpersonal, yang tercermin dalam perilaku caring dalam berkomunikasi dengan orang lain (Johnson, 1989). Keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses yang selalu dilakukan dalam kehidupan setiap manusia, tidak terkecuali perawat. Dalam perkembangan dunia kesehatan komunikasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan (Nurhasanah, 2009).
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep komunikasi 1.1 Pengertian komunikasi Kata atau istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik
Lebih terperinciKBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya
DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurun waktu terdekat ini kemajuan disegala aspek kehidupan menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya dan komunikasi merupakan dua hal yang kaitannya sangat erat. Seseorang ketika berkomunikasi pasti akan dipengaruhi oleh budaya asalnya. Hal tersebut juga menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat pesat menuju perkembangan keperawatan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan keperawatan di Indonesia telah mengalami perubahan yang sangat pesat menuju perkembangan keperawatan sebagai profesi. Proses ini merupakan proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan. Tanpa perawat, kondisi pasien akan terabaikan. dengan pasien yang dimana pelayanan keperawatan berlangsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perawat adalah salah satu unsur vital yang berada di rumah sakit. Perawat, dokter, dan pasien merupakan satu berinteraksi, saling membutuhkan antara satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau disebut makhluk bermasyarakat, selain itu manusia juga diberikan akal dan pikiran yang berkembang serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode kehidupan penuh dengan dinamika, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode kehidupan penuh dengan dinamika, dimana pada masa tersebut terjadi perkembangan dan perubahan yang sangat pesat. Periode ini merupakan
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN Pendahuluan Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia Peran perawat dan tenga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, terutama di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Menurut Faradila, berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling berkomunikasi. Manusia juga pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam hidup, yaitu sebagai makhluk
Lebih terperinciKEPERAWATAN TRANSKULTURAL LEININGER S TEORY ( IKD 1 )
KEPERAWATAN TRANSKULTURAL LEININGER S TEORY ( IKD 1 ) Teori ini di gagas pertama kali oleh madeleine Leininger yang di inspirasi oleh pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat spesialis anak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, Komunikasi berasal dari kata kerja bahasa Latin, Communicare,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis, Komunikasi berasal dari kata kerja bahasa Latin, Communicare, artinya memberitahukan, menyampaikan. Communicatio, artinya hal memberitahukan; pemberitahuan;
Lebih terperinciPROSES KEPERAWATAN DENGAN MODEL TRANSCULTURAL IN NURSING
PROSES KEPERAWATAN DENGAN MODEL TRANSCULTURAL IN NURSING A. Teori Model Keperawatan Transcultural in Nursing 1. Model Keperawatan Transcultural in Nursing Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENDEKATAN TRANSKULTURAL
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENDEKATAN TRANSKULTURAL 5 Februari 2009 Oleh : Eka Mishbahatul M.H. TIM KEPERAWATAN KELUARGA DEFINISI Transkultural : Lintas Budaya Contoh budaya? Ciri khas suatu kelompok
Lebih terperinciKOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP
KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP Komunikasi pada masa dewasa Kematangan fisik, mental dan kemampuan sosial (+) Peran & tanggungjawab serta tuntutan sosial telah menuntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang menggambarkan kesatuan nilai-nilai kemanusian secara menyeluruh. Menurut Watson (1979 dalam Dwidiyanti
Lebih terperinciTRANSKULTURAL NURSING Chairul Huda Al Husna Departemen Keperawatan Dasar FIKES UMM
TRANSKULTURAL NURSING Chairul Huda Al Husna Departemen Keperawatan Dasar FIKES UMM PENGERTIAN Transkultural : Lintas Budaya Budaya? Ciri khas suatu kelompok yang membedakan antara kelompok yang satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan jalan utama untuk mengekspresikan maksud dari pikiran seseorang. Salah
Lebih terperinci1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja. 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif
KODE UNIT : O.842340.005.01 JUDUL UNIT : Melakukan Kerja Efektif dengan Keanekaragaman Budaya Klien Dan Rekan Kerja DESKRIPSIUNIT : Unit ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
Lebih terperinciMateri Minggu 1. Komunikasi
T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus berhubungan dengan klien dan keluarganya sejak kelahiran sampai kematian. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.
Lebih terperinciKOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.
KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Setiap aktivitas yang dilakukan tentu memerlukan komunikasi. Tidak terkecuali seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Istilah komunikasi bukanlah suatu istilah yang baru bagi kita. Bahkan komunikasi itu sendiri tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat manusia, dimana pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan oleh setiap individu untuk dapat mempertahankan hidupnya. Komunikasi mempunyai peran yang besar dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah Penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru dijajaki merupakan proses awal untuk dapat bertahan hidup dalam sebuah lingkungan baru. Berbagai masalah-masalah akan
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1
Subdit PEBT PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL Dra. Dewi Indrawati MA 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan kekayaan dan keragaman budaya serta
Lebih terperinciBAB 1. derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia memiliki beribu-ribu pulau di dalamnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beribu-ribu pulau di dalamnya. Banyaknya pulau-pulau di Indonesia menghadirkan suku dan budaya yang memiliki adat istiadat yang berbeda disetiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki masyarakat yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dibuktikan melalui semboyan lambang Negara Republik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Anton M. Moeliono dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analisis adalah 1.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Analisis Menurut Anton M. Moeliono dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analisis adalah 1. penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Tindakan, ucapan, bahkan ekspresi manusia dapat disebut dengan bentuk komunikasi baik antara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, sering sekali muncul berbagai macam penafsiran terhadap makna sesuatu atau tingkah laku orang lain. Penafsiran tersebut, tergantung pada konteks dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah. Sebuah Rumah Sakit akan memberikan pelayanan optimal jika didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak di bidang kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Sebuah
Lebih terperinciDari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.
Dalam profesi kedokteran terdapat tiga komponen penting yaitu komponen ilmu dan teknologi kedokteran, komponen moral dan etik kedokteran, serta komponen hubungan interpersonal antara dokter dan pasien.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masih dipercaya oleh masyarakat Mentawai adalah Sikerei.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mentawai merupakan salah satu kabupaten di propinsi Sumatera Barat yang mempunyai kebudayaan berbeda dengan kebudayaan mayoritas penduduk Sumatera Barat.Banyak adat
Lebih terperinciKomunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).
Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Praktik Kolaboratif Definisi praktik kolaboratif menurut Jones (2000) dalam Rumanti (2009) adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transkultural Nursing bermanfaat untuk membekalkan perawat agar. mampu memberikan minat terhadap perbedaan kultur dan membuat
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Budaya Transkultural Nursing bermanfaat untuk membekalkan perawat agar mampu memberikan minat terhadap perbedaan kultur dan membuat perbedaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran. Metodenya antara lain: berbicara dan mendengarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan pertukaran informasi diantara dua orang atau lebih, atau dengan kata lain; pertukaran ide atau pemikiran. Metodenya antara lain: berbicara
Lebih terperinciKEBUDAYAAN. Sosped Fapet UHN
KEBUDAYAAN Sosped Fapet UHN 2013 1 1. Pengertian Kebudayaan Pd umumnya, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian yaitu seni suara, seni tari dan seni-seni lainnya. Namun bila diartikan
Lebih terperinciKomunikasi dan Etika Profesi
Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Komunikasi dan Etika Profesi Perspektif Komunikasi Dosen : Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial
Lebih terperinciKOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti
KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti Tujuan Umum Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang relevan dengan kegiatan komunikasi manajemen Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL LEININGER DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
PENERAPAN MODEL LEININGER DALAM ASUHAN KEPERAWATAN Konsep Utama Teori Transkultural 1. Culture Care Nilai-nilai, keyakinan, norma, pandangan hidup yang dipelajari dan diturunkan serta diasumsikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena sehat sangatlah mahal. Orang yang mengalami sakit akan merasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan sejatinya sangat diutamakan dalam kehidupan sehari-hari karena sehat sangatlah mahal. Orang yang mengalami sakit akan merasa menderita karena fungsi tubuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pasien Dalam konteks teori consumer behaviour, kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman pasien setelah mendapatkan pelayanan rumah sakit. Kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pulau Bangka merupakan pulau kecil di sebelah selatan Sumatra. Pulau ini sudah terkenal sejak abad ke-6. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan prasasti
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI TRANSCULTURAL NURSING DALAM PROSES KEPERAWATAN Rahayu Iskandar, Ners, M.Kep PENDAHULUAN
APLIKASI TEORI TRANSCULTURAL NURSING DALAM PROSES KEPERAWATAN Rahayu Iskandar, Ners, M.Kep PENDAHULUAN Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk tuntutan terhadap
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI
Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap rumah sakit pada saat ini sudah berubah, dari yang sebelumnya hanya sebagai sarana untuk mendapatkan kesembuhan atas penyakit
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. bermanfaat untuk menalaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang. dengan proses pengumpulan data dilapangan
70 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menalaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki keberagaman budaya, termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, tetapi merupakan sesuatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Antarbudaya Hal-hal yang sejauh ini dibicarakan tentang komunikasi, berkaitan dengan komunikasi antarbudaya. Fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan antara komponen-komponen
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya)
POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual yang utuh dan unik, artinya yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling. membutuhkan antara satu dengan yang lain dalam dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain dalam dan hubungannya itu, manusia tidak terlepas juga dari lingkungan dan aturan-aturan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, hilangnya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal menjadi isu yang ramai dibicarakan oleh masyarakat
Lebih terperinciPEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King
PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia memiliki tiga komponen utama sehingga disebut. makhluk yang utuh dan berbeda dengan mahkluk lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki tiga komponen utama sehingga disebut makhluk yang utuh dan berbeda dengan mahkluk lainnya. Ketiga komponen tersebut adalah fisik atau raga, roh atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Caring adalah salah satu tindakan keperawatan yang dinlakukan setia hari secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi (Watson,2011).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Huntington & Harrison, 2000, hal. 227) mengatakan bahwa pada era globalisasi budaya-budaya lokal yang bersifat keetnisan semakin menguat, dan penguatan budaya
Lebih terperinciBENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST
BENTUK KOMUNIKASI By : Lastry. P, SST 1. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Berfungsi : 1. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada suatu organisasi atau perusahaan kualitas produk yang dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan menggunakan produk tersebut. Salah satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi merupakan pengalaman yang biasa menimbulkan kecemasan, kecemasan biasanya berhubungan dengan segala macam prosedur asing yang dijalani pasien dan juga
Lebih terperinciHolistic care and transcultural nursing
Holistic care and transcultural nursing Indonesia merupakan Negara dengan keanekaragaman budaya hal ini di karenakan Indonesia memiliki banyak suku bangsa,menurut Badan Pusat Statistik (BPS) hasil sensus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Deniaty Sinaga, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah hal yang sangat mendasar bagi setiap makhluk hidup. Ziberman (dalam Mulyana, 2000, hlm. 4) merumuskan bahwa tujuan komunikasi dapat dibagi
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS
TUJUAN KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS R. NETY RUSTIKAYANTI, M.KEP 2017 Mengidentifikasi faktor individu dan lingkungan yang mempengaruhi komunikasi Mendiskusikan perbedaan komunikasi verbal dan non verbal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Bima merupakan perpaduan dari berbagai suku, etnis dan budaya yang hampir menyebar di seluruh pelosok tanah air.akan tetapi pembentukan masyarakat Bima yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Definisi Komunikasi Terapeutik Menurut Machfoedz, (2009) Komunikasi terapeutik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan pasien dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda budaya. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa pidgin dan bukan juga bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dikenal sebagai bangsa besar dengan masyarakat dan bahasa yang beragam. Di antara keragaman itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan seseorang dan masyarakat (Suwarman, 2004: 170). dari generasi ke generasi (Tubbs and Moss, 1996: 237).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan produk dari sebuah budaya, yang tidak pernah lepas dari aktivitas komunikasi. Melalui interaksi secara terus menerus seorang manusia juga
Lebih terperinci10FIKOM TEORI BUDAYA ORGANISASI. Budaya Komunikasi Dalam Pendekatan Kultural. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Modul ke: Fakultas
Modul ke: TEORI BUDAYA ORGANISASI Budaya Komunikasi Dalam Pendekatan Kultural Fakultas 10FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Pengertian Budaya Budaya adalah suatu pola hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Masyarakat semakin menuntut mutu pelayanan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL
BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Etnis Arab dan Etnis Sunda Kata Arab sering dikaitkan dengan wilayah Timur Tengah atau dunia Islam. Negara yang berada di wilayah Timur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi 1. Pengertian motivasi Walgito (2004), mendefinisikan motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan. Menurut Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman dimana segalanya telah menggunakan perangkat dan alat berteknologi canggih yang dapat menunjang berbagai kemudahan. Masyarakat lebih cendrung memilih
Lebih terperinci