III METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien

Transkripsi

1 III METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian adalah ayam broiler strain Cobb 398 mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi < 10%. Ayam dibagi secara acak ke dalam 20 unit kandang, terdiri dari 5 perlakuan jenis probiotik dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Masingmasing ulangan terdiri dari 5 ekor ayam Probiotik Probiotik diberikan melalui air minum pada ternak percobaan. Dosis pemberian probiotik yaitu 0,1-0,15% dari kebutuhan air minum. Minggu pertama starter yang digunakan sebanyak 1 ml, minggu kedua 2 ml, minggu ketiga 4 ml, minggu keempat 6 ml, dan minggu kelima 8 ml. Setiap starter probiotik mengandung 10 7 CFU/ml. Jenis starter probiotik yang digunakan yaitu Lactobacillus plantarum, Lactobacillus acidophilus, Cryptococcus humicolus, dan Trichosporon beigelii. Diketahui L. plantarum dan L. acidophilus merupakan BAL yang menghasilkan asam laktat sebagai produk utamanya sehingga di dalam pencernaan dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. T. beigelii dan C. humicolus merupakan yeast. Diketahui dinding sel yeast dapat menjadi probiotik dengan efisiensi untuk menstimulasi sistem imun dan memperbaiki mikroflora dalam saluran pencernaan. Maka dari itu, didapat kombinasi berbagai probiotik yang diberikan, yaitu: 1) L. plantarum + L. acidophilus ; 2) L. plantarum + T. beigelii ; 3) L. acidophilus + C. humicolus ; 4) T. beigelii + C. humicolus

2 2.1.3 Kandang Percobaan Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang litter sebanyak 20 unit dan setiap unitnya terbuat dari bilah bambu dengan ukuran panjang lebar tinggi tiap unit cm untuk kapasitas 5 ekor. Setiap kandang diberi nomor sesuai dengan perlakuan dan ulangannya. Setiap kandang dilengkapi dengan alas sekam dan lampu pijar 60 watt yang berfungsi sebagai pemanas (induk buatan) maupun penerangan. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan (round feeder) dan tempat air minum (round waterer) Ransum Percobaan Ransum percobaan yang digunakan selama penelitian adalah ransum berbentuk mash pada fase starter dan berbentuk crumble pada fase finisher. Air minum pada penelitian diberikan adlibitum. Kandungan nutrien dan energi metabolis ransum disajikan pada tabel berikut. Bahan Pakan Jagung Bungki l kedelai Tepung ikan Dedak padi Minyak kelapa Tepung tulang Tabel 1. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Bahan Pakan Percobaan EM PK LK SK Ca P Lis Met Sis Kkal/k g % ,60 3,90 2,00 0,02 0,10 45,0 0 0,90 6,00 0,32 0,29 60,0 0 9,00 1,00 5,50 2,80 12,0 12,0 0 13,00 0 0,12 0,20 100,0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 24,0 12, ,00 0,00 0,00 Sumber: Scott dkk., (1982) 0,20 0,18 0,18 2,90 0,65 0,67 5,00 1,80 0,94 0,77 0,29 0,40 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Tabel 2. Formulasi Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan Jumlah (%) Jagung 50,00 Bungkil kedelai 31,90 Tepung ikan 5,00 Dedak padi 5,80 Minyak kelapa 4,50 Tepung tulang 2,50 Lisin 0,10 Metionin 0,20 Total 100,00 Sumber: Scott dkk, (1982) Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Percobaan Ayam Broiler Kandungan Persyaratan Starter (1-21 hari) Finisher (21-panen) Kadar air 2 (%) 10,00 10,00 Protein kasar 1 (%) 21,82 21,82 Lisin 2 (%) 1,10 1,00 Metionin 2 (%) 0,50 0,38 Metionin + sistin 2 (%) 0,90 0,72 Calsium (Ca) (%) 1,00 0,90 Fosfor (P) total 2 (%) 0,60-1,00 0,60-1,00 Energi Metabolisme 1 (Kkal/Kg) Sumber: NRC (1994) ; SNI (2008). Table 4. Kebutuhan Air Minum Ayam Umur Kebutuhan Air Minum Minggu...ml/ekor/hari Sumber: The Australian Research Fondation (2009).

4 2.1.5 Alat Penelitian (a) Alat yang digunakan dalam proses pemeliharaan kandang antara lain: 1) Kandang percobaan. 2) Lampu dan kabel, sebagai penerang sekaligus pemanas sebagai pengganti brooder. 3) Tempat pakan (round feeder) dan tempat minum (round waterer). 4) Timbangan digital kapasitas 5 kg, untuk menimbang pakan dan ayam mulai dari DOC hingga umur lima minggu. 5) Higrotermometer, untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam kandang. 6) Peralatan kebersihan meliputi sapu, gayung, ember, sikat, selang. (b) Alat yang digunakan dalam membuat larutan probiotik antara lain: 1) Gelas ukur 50 ml, untuk mengukur probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 2) Pipet dan bulb pipet, untuk mengambil starter probiotik. 3) Mangkuk, untuk menampung probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 4) Timbangan digital, untuk menimbang susu skim. (c) Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel antara lain: 1) Vakutainer yang sudah diisi Ethylene Diamine Tetra Acetyl Acid (EDTA) 2) Srynge untuk mengambil darah 3) Colling box untuk membawa sampel darah 4) Alat Tulis 5) Laptop 6) Kamera untuk mengabadikan proses penelitian 7) Spektrometter

5 2.1.6 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam proses analisis ini yaitu sampel darah yang sudah diambil dari ayam broiler sebelum dan sesudah transportasi dengan jumlah masing-masing sebanyak 20 sampel. 2.2 Metode Penelitian Prosedur Percobaan a) Tahap Persiapan Kandang 1) Kadang dibagi menjadi 20 unit dengan ukuran masing-masing unit cm. 2) Kandang dibersihkan menggunakan detergen dan air mengalir. 3) Kandang dilakukan sanitasi dengan cara pengapuran pada bagian alas dan dinding kandang satu minggu sebelum ayam dimasukan serta mencuci peralatan pakan dan minum ayam. 4) Tempat pakan dan tempat minum disiapkan pada masing-masing unit kandang. b) Tahap Pemeliharaan 1) Ternak percobaan sebanyak 100 ekor dibagi ke dalam 20 unit kandang, masing-masing terdiri dari 5 ekor ayam. 2) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul WIB dan sore hari pukul WIB. 3) Ransum diberikan sesuai dengan umur ayam. Pada minggu pertama, ransum yang diberikan sebanyak 20 gram/ekor/hari, minggu kedua 42 gram/ekor/hari, minggu ketiga 70 gram/ekor/hari dan minggu keempat sebanyak 101 gram/ekor/hari.

6 4) Air minum diberikan secara adlibitum. 5) Tempat minum dicuci setiap hari pada sore hari, setelah itu tempat minum diisi dengan probiotik. 6) Probiotik diberikan dengan cara melalui air minum pada sore hari. Cara pembuatan probiotik yaitu: susu skim sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 1 L air, larutan susu skim dibagi ke dalam 5 mangkuk (untuk 5 perlakuan) masing-masing 200 ml, starter probiotik ditambahkan ke dalam larutan susu skim sesuai perlakuan, setelah itu dibagi 4 sesuai dengan ulangan, masing-masing ulangan diberikan probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim sebanyak 50 ml. Probiotik dimasukkan ke dalam tempat minum dan tunggu sampai habis. Setelah probiotik habis, tempat minum diisi kembali air bersih untuk diberikan pada ayam secara adlibitum. 7) Suhu dan kelembaban kandang diamati setiap hari, pada pagi, siang, dan sore dengan menggunakan termometer bola kering/ dry bulb (db), termometer bola basah/ wet bulb (wb) yang diletakkan pada dinding kandang. 8) Keadaan ayam diperiksa setiap hari, bila ada ayam yang mati maka ayam tersebut harus diambil dan dikuburkan supaya tidak menimbulkan sumber penyakit bagi ayam lain. c) Tahap Pengambilan Sampel Pengambilan data dilakukan pada minggu terakhir penelitian, ayam broiler akan di transportasikan pada siang hari selama 6 jam (jatinangor-subang dan sebaliknya). Tujuan ditransportasi ke subang dikarenakan kondisi topografi daerah suban yang memiliki kontur tidak rata sehingga akan memicu ayam broiler mengalami stress. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak dua kali

7 ketika sebelum dan sesudah transportasi. Sampel diambil dari satu ekor ayam untuk setiap ulangan pada masing-masing perlakuan. Total sampel darah yang diambil yaitu 20 sampel darah yang diambil sebelum transportasi ayam broiler dan 20 sampel darah yang diambil setelah transportasi. Pemilihan sampel di dasarkan pada bobot badan ayam yang mendekati bobot rata-rata pada flock tersebut. Darah diambil melalui vena pectoralis sayap ayam sebanyak 1cc. Sampel darah diambil dengan menggunakan spuit 5 ml. Sampel darah ditampung dalam vaccumtube yang sudah diisi Ethylene Diamine Tetra Acetyl Acid (EDTA) yang telah diberi label sesuai perlakuan dan dimasukkan ke dalam termos es agar sampel tidak pecah. d) Tahap Analisis Sampel Analisis kadar kreatinin dan ureum dilakukan di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang dengan menggunakan alat spekrofotometter Peubah yang Diamati Peubah yang diamati adalah penetapan persentase kadar kreatinin darah pada ayam broiler serta penetapan kadar ureum darah pada ayam broiler. Data yang diperoleh dari hasil analisis, diuji dengan menggunakan sidik ragam (Anova) dan hasil yang signifikan selanjutnya diuji dengan menggunaka uji kontas orthogonal Rancangan Percobaan dan Analisis Data Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, masingmasing ulangan sebanyak 5 ekor sehingga didapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu probiotik dengan biakan bakteri, yeast dan kombinasi antara keduanya. Perlakuan terdiri atas:

8 P0 P1 P2 P3 P4 = Tanpa pemberian probiotik atau kontrol = Probiotik (Lactobacillus plantarum + Lactobacillus acidophilus) = Probiotik (Lactobacillus plantarum + Tricosporon beigelii) = Probiotik (Lactobacillus acidophilus + Cryptococcus humicolus) = Probiotik (Triscosporon beigelii + Cryptococcus humicolus) Banyaknya ulangan didapat dari: db Galat = t(r 1) 15 = 5(r 1) 15 r = 4 Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = μ + αi + ɛij Keterangan : Yij = Respon hasil pengamatan karena perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ = Nilai tengah populasi (rataan umum) αi = Pengaruh perlakuan (dosis) ke-i ɛij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j i = Perlakuan ke-i (1, 2, 3, 4, 5) j = Ulangan ke-j (1, 2, 3, 4) Asumsi : 1. Nilai ɛij menyebar normal satu sama lain 2. Nilai harapan dari ɛij = 0 3. Ragam dari ɛij = σ 2 jadi ɛij ~ NID (0,σ 2 ) Hipotesis yang diuji : 1. H0 : P0=P1=P2=P3=P4 2. H1 : P0 P1 P2 P3 P4 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama.

9 Berdasarkan model matematika di atas diperoleh daftar sidik ragam seperti yang tercantum pada Tabel 4. Tabel 4. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT F hit F Tabel Perlakuan (T-1) = 4 JKP KTP KTP/KTG Galat T (R-1) = 15 JKG KTG Total (TR)-1 = 19 JKT Keterangan : T = Perlakuan R = Ulangan Db = Derajat bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Kaidah keputusan : 1. Bila F hitung F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1 2. Bila F hitung > F tabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1 Apabila hasil analisis sidik ragam yang diperoleh berbeda nyata maka untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan dilakukan dengan Uji Contract Orthogonal, dengan rumus : Keterangan L = i ci Yi dengan i ci = 0 Yi = total perlakuan atau nilai tengah perlakuan ci = batas bawahan ci = 0 i

10 Tabel 5. Tata Letak Percobaan 1 (P1.1) 2 (P5.1) 3 (P4.1) 4 (P1.2) 5 (P2.1) 6 (P4.2) 7 (P3.1) 8 (P3.2) 9 (P1.2) 10 (P3.3) 11 (P3.4) 12 (P2.2) 13 (P5.2) 14 (P1.3) 15 (P2.3) 16 (P4.3) 17 (P5.3) 18 (P5.4) 19 (P4.4) 20 (P2.4)