BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

Transkripsi

1 16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pemberian pakan menggunakan bahan pakan sumber protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017 di kandang unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang Materi Ternak Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam lokal persilangan (unsexed) umur 2 minggu sebanyak 126 ekor dengan rata-rata bobot badan yaitu 129 ± 6,34 g (CV = 5,08%). Ayam ini merupakan ayam hasil persilangan antara ayam keturunan bangkok dengan ayam ras jenis petelur (strain ISA) yang diperoleh dari daerah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah Kandang dan peralatan Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang panggung dengan dinding dan alas yang terbuat dari kawat ram. Kandang ini terdiri dari 21 unit percobaan (petak), dimana setiap unit percobaan berukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 0,75 m. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah tempat pakan dan minum, lampu bohlam yang digunakan sebagai penerangan dan brooder (induk buatan), timbangan digital kapasitas maksimal 7 kg dengan

2 17 ketelitian 0,001 kg yang digunakan untuk menimbang bobot badan ayam atau bahan pakan yang digunakan, serta timbangan analitik kapasitas maksimal 50 g dengan ketelitian 0,01 g yang digunakan untuk menimbang bobot lemak abdominal Bahan pakan Kandungan nutrisi bahan pakan berdasarkan kering udara yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Berdasarkan Kering Udara Bahan Pakan c EM Kadar d d Abu PK SK LK Lisin Metionin Air (kkal/kg) (%) Jagung kuning a ,88 1,25 9,59 2,74 03,42 0,34 0,21 Bekatul a ,98 8,19 13,88 18,54 15,92 0,58 0,22 Bungkil kedelai a ,88 7,03 51,35 7,53 00,75 2,98 0,70 Tepung ikan b ,81 22,32 40,00 1,12 04,67 6,56 2,56 MBM a ,15 28,35 52,34 8,40 09,08 3,45 0,75 PMM a ,23 14,00 45,43 8,25 14,44 1,19 0,54 CaCO ,00 0,00 0,00 a Hasil analisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang (2016); b Hasil analisis Proksimat di PT. Sidomuncul, Ungaran (2016); c Hasil Perhitungan Berdasarkan Rumus Carpenter dan Clegg (Anggorodi, 1985); BETN = 100% (% Air + % Abu + % PK + % LK + % SK); EM = 40,81 {0,87 [Protein kasar + 2,25 Lemak kasar + BETN] + 2,5}; d Hartadi dkk. (1980); EM = Energi Metabolis; PK = Protein Kasar; SK = Serat Kasar; LK = Lemak Kasar. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan pakan sumber energi dan protein. Bahan pakan sumber energi yang digunakan yaitu jagung kuning dan bekatul, sedangkan bahan pakan sumber proteinnya adalah bungkil kedelai, tepung ikan, MBM dan PMM, serta penambahan CaCO 3 sebagai sumber mineral. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya berbentuk mash.

3 Metode Rancangan percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan, sehingga terdapat 21 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan terdiri dari 6 ekor ayam lokal persilangan. Perlakuan yang diberikan selama penelitian yaitu dengan pemberian bahan pakan 2 sumber energi yang sama setiap perlakuan (jagung kuning dan bekatul) dan dikombinasikan dengan sumber protein yang berbeda setiap perlakuannya. Perlakuan yang diberikan selama penelitian : T1 = dua sumber protein (bungkil kedelai dan tepung ikan). T2 = tiga sumber protein (bungkil kedelai, tepung ikan dan MBM). T3 = empat sumber protein (bungkil kedelai, tepung ikan, MBM dan PMM). Setiap bahan pakan yang diberikan pada ternak, baik sumber energi maupun protein ditempatkan pada suatu tempat pakan yang berbeda atau terpisah. Hal ini dilakukan untuk mengukur dan mengetahui tingkat kesukaan atau palatabilitas dari ternak tersebut berdasarkan jumlah pakan yang dikonsumsi, sehingga pengaruh perlakuan dapat dievaluasi ditinjau dari bobot hidup, persentase karkas dan lemak abdominal ayam lokal persilangan umur 10 minggu Parameter penelitian 1. Bobot hidup (g), diperoleh dengan cara menimbang ayam lokal persilangan umur 10 minggu yang telah dipuasakan selama ±8 jam sebelum dipotong.

4 19 2. Persentase karkas (%), diperoleh dari hasil perhitungan bobot karkas (g) yang dibagi dengan bobot hidup ayam (g) kemudian dikalikan 100%. Rumus perhitungan persentase karkas : Persentase karkas (%) = 100% 3. Lemak abdominal (g), bobot lemak abdominal diperoleh dari penimbangan lemak rongga perut (lemak abdominal) dengan menggunakan satuan gram. Persentase lemak abdominal (%) diperoleh dari hasil perhitungan bobot lemak abdominal (g) yang dibagi dengan bobot karkas lalu dikalikan 100% (Salam dkk., 2013). Persentase lemak abdominal (%) = 100% Prosedur penelitian Penelitian yang dilakukan ini terbagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengambilan dan pengolahan data. Tahap persiapan penelitian meliputi survei dan pengadaan DOC ayam lokal persilangan, bahan pakan dan peralatan yang akan digunakan saat penelitian. Membersihkan kandang panggung dengan cara dibersihkan dengan air, kemudian dikapur dan disucihamakan menggunakan desinfektan 2 minggu sebelum chick in. Peralatan penelitian yang akan digunakan sudah tersedia dan dalam keadaan bersih (steril) satu hari sebelum ayam datang. Pemasangan instalasi listrik sebagai penerangan dan brooder. Menyalakan brooder atau induk buatan ±1 hari sebelum DOC

5 20 datang, hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan suhu ruang kandang sehingga saat DOC masuk, suhu ruang kandang sudah cukup hangat. Tahap pelaksanaan penelitian meliputi manajemen pemeliharaan selama 10 minggu, dimana pada umur 1 10 hari ayam diberi pakan lengkap, umur hari diberi pakan lengkap dengan diberikan adaptasi perlakuan pakan secara bertahap, serta pada umur 2 10 minggu diberi pakan perlakuan dan mulai dilakukannya pengambilan data. Pemberian pakan dan air minum diberikan ad libitum. Setiap kali pemberian bahan pakan, diusahakan tidak ada bahan pakan yang kotor ataupun tercecer. Pencegahan penyakit dilakukan dengan melakukan biosecurity yang ketat, salah satunya dengan menyemprotkan desinfektan pada kedua telapak tangan dan alas kaki sebelum masuk kandang penelitian. Beberapa metode vaksinasi yang dilakukan saat penelitian yaitu pada hari ke-4 dilakukan vaksinasi ND untuk mencegah penyakit New Castle Disease dengan metode tetes mata. Selain itu, pada hari ke-12 dilakukan vaksinasi gumboro melalui air minum yang sebelumnya telah dilakukan pemuasaan terlebih dahulu selama ±2 jam. Tahap pengambilan data penelitian yang dilakukan adalah data bobot hidup, persentase karkas dan lemak abdominal ayam lokal persilangan umur 10 minggu. Masing-masing unit percobaan diambil sebanyak 2 sampel (secara acak) untuk dilakukan pengambilan data penelitian. Bobot hidup diperoleh dengan cara menimbang bobot ayam lokal persilangan di akhir penelitian (ayam umur 10 minggu) yang sebelumnya telah dipuasakan selama ±8 jam. Mencatat hasil penimbangan bobot hidup yang diperoleh dari setiap unit percobaan. Karkas ayam diperoleh setelah dilakukannya penyembelihan, pengeluaran darah, pencabutan

6 21 bulu dan pembuangan jeroan, serta pemotongan kaki, kepala dan leher, yang kemudian ditimbang dengan menggunakan satuan gram. Persentase karkas diperoleh dari hasil perhitungan bobot karkas (g) yang dibagi dengan bobot hidup ayam (g) kemudian dikalikan 100%. Mencatat hasil perhitungan persentase karkas yang diperoleh pada setiap unit percobaan. Lemak abdominal diperoleh setelah dilakukannya pemisahan lemak yang terdapat pada sekitar rongga perut. Lemak abdominal yang diperoleh tersebut selanjutnya ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik. Persentase lemak abdominal diperoleh dengan membandingkan bobot lemak abdominal yang diperoleh (g) dengan bobot karkas (g) lalu dikalikan dengan 100% (Salam dkk., 2013) Analisis data Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam menggunakan uji F pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter penelitian. Apabila terdapat pengaruh perlakuan yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel and Torrie, 1995). Model linier aditif : Y ij = µ + i + ij ; i = perlakuan (1,2,3) ; j = ulangan (1,2,3,4,5,6,7) Keterangan : Yij = Produksi karkas ayam lokal persilangan pada ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i. µ = Nilai tengah umum (rata-rata populasi) produksi karkas ayam lokal persilangan. i = Pengaruh aditif dari perlakuan pakan ke-i.

7 22 ij = Pengaruh galat percobaan pada ayam lokal persilangan pada ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan pakan ke-i. Hipotesis statistika dari penelitian ini adalah : a. H0 : 1 = 2 = 3 = 0 ; tidak ada pengaruh perlakuan pakan terhadap bobot hidup, persentase karkas dan lemak abdominal ayam lokal persilangan. b. H1 : i 0 ; y bobot hidup, persentase karkas dan lemak abdominal ayam lokal persilangan. Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut : a. Jika F hit < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh perlakuan terhadap produksi karkas ayam lokal persilangan. b. J F F, H1 H0, yang berarti ada pengaruh perlakuan terhadap produksi karkas ayam lokal persilangan.