III. METODE PENELITIAN. yang terdistribusi dalam enam kelas. Setiap kelas memiliki kemampuan matematika

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

A. Pengertian Hipotesis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran yang berupa RPP, buku siswa, dan LKS.

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 10 Badar Lampug semester geap tahu pelajara 011/01 sebayak 195 siswa yag terdistribusi dalam eam kelas. Setiap kelas memiliki kemampua matematika yag relatif sama, dilihat dari hasil ujia semester gajil tahu pelajara 011/ 01 seperti yag tertera pada tabel di bawah ii. Tabel 3.1 Hasil Ujia Semester Gajil Kelas VII SMP Negeri 10 Badar Lampug Tahu Pelajara 011/01 pada Bidag Studi Matematika Kelas Nilai Rata-rata Kelas Bayakya Siswa yag Tidak Tutas Bayak Siswa VII A 64,47 16 33 VII B 6,56 19 33 VII C 63,00 19 3 VII D 64,48 16 31 VII E 61,09 19 33 VII F 64,45 16 33 Jumlah 105 195 Sumber: SMP Negeri 10 Badar Lampug Selajutya, pegambila sampel dilakuka secara radom terhadap kelas, da diperoleh kelas VII A sebagai sampel peelitia. Kelas VII A ii terdiri dari 33 siswa dega tigkat kemampua matematika yag heteroge. B. Desai Peelitia

Peelitia ii terdiri dari dua variabel terikat (aktivitas da hasil belajar matematika) da satu variabel bebas (model pembelajara kooperatif tipe TSTS). Peelitia ii adalah kuasi eksperime, sebab tidak dilakuka kotrol secara ketat terhadap variabel lai yag mugki berpegaruh terhadap variabel yag diteliti. Desai yag diguaka adalah oe shot case study, yaitu peelitia yag dilaksaaka tapa adaya kelompok pembadig da tapa tes awal (Arikuto, 006: 85). Jadi, kelas eksperime diberi perlakua dega meerapka model pembelajara kooperatif tipe TSTS, kemudia dilakuka pegamata. C. Prosedur Peelitia Lagkah-lagkah peelitia adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perecaaa a. Membuat Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) (Lampira A.1). b. Meyusu Lembar Kerja Kelompok (LKK) (Lampira A.) yag aka diberika kepada siswa pada saat diskusi kelompok. c. Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa (Lampira C.). d. Membuat kisi-kisi tes (Lampira B.1). e. Membuat istrume tes (Lampira B.). f. Membagi siswa mejadi delapa kelompok, tujuh kelompok terdiri dari empat siswa da satu kelompok terdiri dari lima siswa. Pembagia kelompok ii didasarka pada hasil ujia semester sebelumya.. Tahap Pelaksaaa Pelaksaaa pembelajara sesuai dega RPP yag telah disusu. Uruta pembelajara yag dilakuka sebagai berikut:

a. Kegiata Awal 1. Guru meyampaika tujua pembelajara.. Guru melakuka taya jawab utuk meggali kemampua prasyarat siswa megeai materi yag aka dibahas. 3. Guru megarahka siswa utuk berkumpul dega kelompok yag telah ditetuka. 4. Guru membagika LKK kepada setiap kelompok. b. Kegiata Iti 1. Siswa megerjaka LKK dalam kelompok, sedagka guru mematau jalaya diskusi.. Dua sampai tiga orag dari setiap kelompok keluar utuk berkujug ke kelompok lai, sedagka dua orag lagi tetap tiggal dalam kelompokya. 3. Siswa yag mejadi tamu kembali ke kelompokya da meyampaika temua mereka dari kelompok lai. 4. Siswa kembali bekerja sama utuk melegkapi hasil kerja kelompok mereka. 5. Siswa melakuka presetasi hasil kerja kelompok da salig memberika taggapa. 6. Guru meyempuraka hasil diskusi. c. Kegiata Peutup 1. Guru memita siswa meuliska kesa-kesa yag diperoleh selama pembelajara, utuk selajutya diguaka sebagai baha refleksi.

. Guru memberika PR da megiformasika materi yag aka dibahas pada pertemua selajutya. D. Data Peelitia Data dalam peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Data aktivitas belajar siswa (Lampira C.3) diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar siswa selama pembelajara dega meerapka model pembelajara kooperatif tipe TSTS.. Data hasil belajar siswa (Lampira C.5) diperoleh dari ilai tes utuk pokok bahasa Bagu Datar Segiempat, yag diberika pada pertemua terakhir setelah megikuti pembelajara dega meerapka model pembelajara kooperatif tipe TSTS. E. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data dalam peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi bertujua utuk memperoleh data aktivitas belajar siswa. Observasi dilakuka oleh observer utuk megamati aktivitas belajar siswa selama pembelajara matematika dega meerapka model pembelajara kooperatif tipe TSTS.. Tes Pemberia tes ii bertujua utuk megetahui hasil belajar matematika siswa setelah megikuti pembelajara dega meerapka model pembelajara kooperatif tipe TSTS.

F. Istrume Peelitia Istrume dalam peelitia ii adalah: 1. Lembar observasi aktivitas diguaka utuk memperoleh data aktivitas belajar siswa selama pembelajara matematika dega meerapka model pembelajara kooperatif tipe TSTS. Ketetua tekis pegisia lembar observasi aktivitas belajar siswa ii adalah sebagai berikut: Siswa medapat tada check list (skor 1) jika melakuka aktivitas yag releva terhadap pembelajara. Siswa tidak medapat tada check list (skor 0) jika tidak melakuka aktivitas yag releva terhadap pembelajara.. Istrume tes berbetuk uraia diguaka utuk memperoleh data hasil belajar siswa. Peyusua istrume tes ii diawali dega peyusua kisi-kisi tes. Kisi-kisi tes disusu dega memperhatika tiap idikator yag igi dicapai. Hal ii dimaksudka utuk mejami validitas isi istrume tes yag diujika kepada sampel peelitia. Istrume tes yag diguaka diujicobaka di luar sampel peelitia. Uji coba ii dimaksudka utuk megetahui tigkat reliabilitas tes. Utuk memperoleh data yag akurat, maka istrume tes dalam suatu peelitia harus memeuhi kriteria sebagai berikut: a. Validitas Isi Validitas isi adalah validitas yag ditilik dari segi isi istrume tes, selai sebagai alat pegukura hasil belajar siswa, isi istrume tes juga harus

dapat mewakili secara represetatif terhadap keseluruha materi yag diteska. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar dapat diketahui dega membadigka atara isi yag telah ditetuka utuk pelajara matematika, apakah hal-hal yag tercatum dalam tujua istruksioal khusus sudah terwakili secara yata pada tes hasil belajar tersebut, ataukah belum. Dega asumsi bahwa guru mata pelajara Matematika kelas VII SMP Negeri 10 Badar Lampug megetahui dega bear kurikulum SMP, maka peilaia terhadap butir tes dilakuka oleh guru tersebut. Guru meyataka butir-butir tes telah sesuai dega kompetesi dasar da idikator yag aka diukur sehigga istrume tes tersebut dikategorika valid (Lampira B.3). Setelah diyataka valid, maka istrume tes diujicobaka. Setelah uji coba, diukur tigkat reliabilitas tes. Jika istrume tes telah memeuhi kriteria tersebut, maka termasuk dalam kriteria istrume tes yag baik sehigga layak utuk diguaka. b. Reliabilitas Tes Utuk meghitug koefisie reliabilitas tes ii didasarka pada pedapat Sudijoo (001: 07) yag meyataka bahwa utuk meghitug reliabilitas tes dapat diguaka rumus alpha, yaitu : i 11 1 1 S t r S

Keteraga : r 11 : koefisie reliabilitas : bayakya butir soal S i : jumlah varias butir S t : varias total Ruseffedi (dalam Noer, 010: ) memberika tabel sebagai berikut: Tabel 3. Iterpretasi Nilai Koefisie Reliabilitas Nilai Iterpretasi 0,00 < r 11 0,0 Reliabilitas sagat redah 0,0 < r 11 0,40 Reliabilitas redah 0,40 < r 11 0,70 Reliabilitas sedag 0,70 < r 11 0,90 Reliabilitas tiggi 0,90 < r 11 1,00 Reliabilitas sagat tiggi Dari hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa istrume tes memiliki tigkat reliabilitas yag tiggi, yaitu sebesar 0,74 (Lampira C.1) sehigga tes dikategorika baik da dapat diguaka utuk megumpulka data. G. Aalisis Data da Pegujia Hipotesis Utuk megetahui apakah model pembelajara kooperatif tipe TSTS efektif diterapka dalam pembelajara matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Badar Lampug semester geap tahu pelajara 011/01, maka dilakuka aalisis data da pegujia hipotesis terhadap aktivitas da hasil belajar siswa.

Efektivitas pembelajara meyataka tigkat keberhasila dalam mecapai tujua pembelajara yag ditijau dari dua aspek berikut: a. Aspek proses pembelajara dilihat dari aktivitas belajar matematika siswa. Aktivitas belajar matematika siswa ditujukka dega jumlah skor yag diperoleh siswa tersebut. Dari data hasil observasi yag diperoleh, dihitug persetase skor aktivitas belajar siswa. Persetase skor aktivitas siswa dihitug megguaka rumus: A A i 100% Keteraga : A : persetase aktivitas siswa A i : jumlah skor aktivitas yag diperoleh siswa i dalam delapa pertemua : skor maksimal dalam delapa pertemua Siswa dikataka aktif apabila persetase skor aktivitas belajar yag diperoleh lebih dari atau sama dega 60%, atau melakuka lebih dari 8 aktivitas belajar yag releva (Lampira C.3). b. Aspek hasil pembelajara dilihat dari hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar matematika siswa ditujukka dega ilai hasil belajar siswa yag diperoleh dari tes. Dalam meguji pecapaia kriteria efektivitas di atas, dilakuka aalisis data da pegujia hipotesis dega prosedur sebagai berikut. 1. Uji Normalitas

Uji ormalitas ii dilakuka utuk melihat apakah data peelitia berasal dari populasi yag berdistribusi ormal atau tidak. Rumusa hipotesis utuk uji ii adalah sebagai berikut: H0 : sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal H1 : sampel berasal dari populasi yag tidak berdistribusi ormal Meurut Sudjaa (005: 93), uji ii megguaka uji Chi-Kuadrat, yaitu: hitug f i f h f h Keteraga: : frekuesi yag diamati : frekuesi yag diharapka Kriteria uji: terima H0 jika hitug tabel dega taraf yata 5%. 1.1 Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Dari data yag diperoleh selama peelitia, siswa yag aktif dalam pembelajara berjumlah 5 siswa ( Lampira C.3). Dari hasil aalisis data aktivitas belajar siswa dega megguaka uji ormalitas, diperoleh ilai hitug = 4,81. Sedagka ilai tabel utuk taraf yata = 5% da dk = k 3 (k = 7) sebagai berikut: 1 k 3 = 1 0,05 7 3 = 0,95 4 = 9,49 sehigga hitug < tabel.

Berdasarka kriteria uji, hipotesis ol diterima. Hal ii meujukka bahwa data aktivitas belajar siswa berdistribusi ormal (Lampira C.4). 1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Berdasarka hasil perhituga ilai posttest yag diberika pada akhir pembelajara da dilakuka sebayak satu kali, diketahui bahwa ilai tertiggi adalah 100 da ilai teredah adalah 50. Dari hasil perhituga tersebut, diketahui bahwa dari 33 siswa yag megikuti pembelajara dega model pembelajara kooperatif tipe TSTS, terdapat 6 siswa tutas belajar (Lampira C.5). Dari hasil aalisis data hasil belajar siswa dega uji ormalitas, diperoleh ilai hitug = 3,73. Sedagka ilai tabelutuk taraf yata = 5% da dk = k 3 (k = 6) sebagai berikut: 1 k 3 = 1 0,05 6 3 = 0,95 3 = 7,81 sehigga hitug < tabel. Berdasarka kriteria uji, hipotesis ol diterima. Hal ii meujukka bahwa data hasil belajar siswa berdistribusi ormal ( Lampira C.6). Karea kedua populasi di atas berdistribusi ormal, maka selajutya dapat dilakuka pegujia hipotesis dega uji proporsi megguaka uji-z.. Uji Proporsi Rumusa hipotesis data aktivitas belajar utuk uji ii sebagai berikut: H0 : < 0,60 (persetase siswa aktif < 60%) H1 :

Meurut Sudjaa (005: 35), statistik yag diguaka dalam uji ii adalah: z hitug x 0,60(1 0,60 0,60) Keteraga: x : bayakya siswa aktif : jumlah sampel 0,60 : proporsi siswa aktif yag diharapka Rumusa hipotesis data hasil belajar utuk uji ii sebagai berikut: H0 : < 0,60 (persetase siswa tutas belajar < 60%) H1 : Meurut Sudjaa (005), statistik yag diguaka dalam uji ii adalah: z hitug x 0,60(1 0,60 0,60) Keteraga: x : bayakya siswa tutas belajar : jumlah sampel 0,60 : proporsi siswa tutas belajar yag diharapka Kriteria uji: tolak H0 jika hitug tabeldega taraf yata 5%. Nilai z 0, 5 diperoleh dari daftar ormal baku dega peluag (0,5 )..1 Uji Proporsi Data Aktivitas Belajar Berdasarka hasil aalisis data aktivitas belajar siswa dega uji proporsi, diperoleh:

z hitug = 1,76 da 0, 5 z = z 0,5 0, 05 = z 0, 45 = 1,64 sehigga z hitug > 0, 5 z. Berdasarka kriteria uji, hipotesis ol ditolak da hipotesis satu diterima. Hal ii meujukka bahwa persetase siswa aktif lebih dari atau sama dega 60% (Lampira C.4).. Uji Proporsi Data Hasil Belajar Berdasarka hasil aalisis data hasil belajar siswa dega uji proporsi, diperoleh: z hitug =,1 da 0, 5 z = z 0,5 0, 05 = z 0, 45 = 1,64 sehigga z hitug > 0, 5 z. Berdasarka kriteria uji, hipotesis ol ditolak da hipotesis satu diterima. Hal ii meujukka bahwa persetase siswa tutas belajar lebih dari atau sama dega 60% (Lampira C.6).