IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau. No Variabel pengamatan Satuan Kutilang Vima 1 t-hitung

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

KACANG TUNGGAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Parameter. (cm) (hari) 1 6 0, , , Jumlah = 27 0, Rata-rata = 9 0,

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman (cm) ciherang pada minggu ke-10 menunjukkan bahwa umur kelapa sawit memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

PENAMPILAN GENOTIPE-GENOTIPE KACANG TANAH DI LAHAN LEBAK DANGKAL ABSTRAK

HYPOMA1 DAN HYPOMA2 VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH TAHAN PENYAKIT DAUN DAN KEKERINGAN

gabah bernas. Ketinggian tempat berkorelasi negatif dengan karakter jumlah gabah bernas. Karakter panjang daun bendera sangat dipengaruhi oleh

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

I. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

KACANG TUNGGAK

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

6 Hasil Utama Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2016

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan yang sudah lama dikenal oleh

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 90/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PUSPITA SUPER SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun Namun

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. D. cinereum (nama lainnya Desmodium rensonii) merupakan tanaman

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. protein yang mencapai 35-38% (hampir setara protein susu sapi). Selain

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk fase vegetatif dan paruh kedua untuk fase generatif. Jagung memiliki

Teknologi Produksi Benih Kacang Hijau

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 351/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PARADE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYEMPROTAN PUPUK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

BAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MACAM DOSIS PUPUK FOSPAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KACANG HIJAU ( Vigna Radiata L. )

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.1 Hal , Januari-April 2014, ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH KOMPETENSI

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

BAB I PENDAHULUAN. letak lintang 55º U atau 55º S dan pada ketinggian sampai 2000 m di atas

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

Transkripsi:

Tinggi tanaman (cm) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau Tabel 1. Hasil uji t terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau Varietas Kutilang dengan Vima 1 No Variabel pengamatan Satuan Kutilang Vima 1 t-hitung 1 Tinggi tanaman cm 24.15 25.55 0.16 (NS) 2 Jumlah daun trifoliat helai 4.4 4.55 0.60 (NS) ket. NS : Non Signifikan Pada Tabel 1. di atas dapat dilihat rata-rata tinggi dan jumlah daun trifoliat tanaman kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1. Pada Tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan uji t menunjukan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun trifoliat tanaman kacang hijau Varietas Vima 1 tidak berbeda nyata terhadap varietas Kutilang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1. dan Gambar 2. berikut. 60 50 40 30 20 10 0 12 9.85 9.4 12.15 26 33 40 24.25 24.15 Vima 1 Kutilang Hari setelah tanam (hst) Gambar 1. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman (cm) kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1

Jumlah daun tripoliat (helai) 16 Pada Gambar 1. di atas dapat dilihat perbandingan tinggi kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1. Kacang hijau yang memiliki pertumbuhan paling tinggi adalah Varietas Vima 1. Kutilang Vima 1 10 8 6 4 2 0 4.55 3.15 2 4.4 3.15 2 26 33 40 Hari setelah tanam (hst) Gambar 2. Grafik jumlah daun trifoliat kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1 Pada Gambar 2. di atas dapat dilihat jumlah daun trifoliat kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1. Kacang hijau yang memiliki rata-rata jumlah daun trifoliat terbanyak adalah Varietas Vima. 4.1.2. Hasil pengamatan umur 50% berbunga dan umur panen kacang hijau Tabel 2. Pengamatan umur 50% berbunga dan umur panen kacang hijau Pengamatan Varietas kacang hijau Umur 50% berbunga Umur panen (hst) (hst) Kutilang 42 65 Vima 1 40 56 Pada Tabel 2. di atas dapat dilihat umur 50% berbunga dan umur panen pada beberapa Varietas tanaman kacang hijau.

Jumlah polong/tanaman (buah) 17 4.1.3 Hasil pengamatan generatif kacang hijau Tabel 3. Pengamatan jumlah polong/tanaman, jumlah biji/polong, berat 100 biji dan produksi/ha No Variabel pengamatan Satuan Kutilang Vima 1 t-hitung 1 Jumlah polong/tan Buah 11.6 13.6 2 Jumlah biji/pol Butir 10.1 11.75 3 Berat 100 biji g 5.66 5.72 4 Produksi t/ha 0.84 0.88 3.51 (HS) 4.51 (HS) 0.43 (NS) - ket. HS : High Signifikan NS : Non Signifikan Pada Tabel 3. di atas dapat dilihat rata-rata jumlah polong/tanaman, jumlah biji/polong, berat 100 biji dan produksi/ha kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1. Untuk lebih jelasnya perbandingan komponen hasil kacang hijau dapat dilihat pada Gambar 3. dan Gambar 4. 14 13.5 13 12.5 12 11.5 11 10.5 kutilang vima 1 Varietas Gambar 3. Grafik pengamatan jumlah polong/tanaman

Jumlah biji/polong (butir) 18 12 11 10 9 Kutilang Vima 1 Varietas Gambar 4. Grafik pengamatan jumlah biji/polong Pada Tabel 3. di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan uji t terhadap jumlah polong/tanaman dan jumlah biji/polong kacang hijau Varietas Vima 1 menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap Varietas Kutilang. Sedangkan berat 100 biji tidak berbeda nyata antara kedua varietas. 4.2 Pembahasan Pada Gambar 1. dan Tabel 1. dapat dilihat pertumbuhan tinggi kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1 secara angka nampak berbeda. Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau Varietas Vima 1 tidak berbeda nyata terhadap Varietas Kutilang sebagai varietas yang biasa diadopsi petani (Tabel 1). Hal itu disebabkan oleh rata-rata tinggi tanaman kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1 pada deskripsi varietas juga tidak jauh berbeda. Namun pada deskripsi kedua varietas ini terlihat bahwa varietas yang diuji belum mencapai tinggi tanaman yang optimal (sesuai deskripsi) (Lampiran 1, dan 2). Menurut Filter dan Hay (1998), tinggi tanaman dipengaruhi oleh daya adaptasinya terhadap kerapatan tanaman, kesuburan tanah dan iklim. Walaupun varietas ditanam pada lingkungan

19 sama akan memberikan tinggi tanaman yang berbeda karena berbeda daya adaptasinya. Pada Gambar 2. juga terlihat perbandingan jumlah daun trifoliat tanaman kacang hijau pada Varietas Kutilang dan Vima 1 terlihat berbeda pada masing-masing varietas. Tetapi berdasarkan uji t terhadap jumlah daun trifoliat kacang hijau antara Varietas Vima 1 terhadap Kutilang tidak berbeda nyata. Hal itu disebabkan oleh sifat genetis dari kedua varietas kacang hijau dan lingkungannya sama. Gardner et al (2008), melaporkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dan kerapatan daun tanaman adalah genotip dan lingkungan. Jumlah daun trifoliat dipengaruhi oleh sifat varietas dari kedua varietas kacang hijau dan ketersediaan air. Pada Tabel 2. di atas terlihat bahwa umur 50% berbunga lebih cepat adalah Varietas Vima 1 (40 hst) dibanding Varietas Kutilang (42 hst). Jika dibandingkan dengan deskripsi kedua varietas ini terlihat bahwa varietas yang lebih cepat berbunga adalah Vima 1 yaitu 33 hst sedangkan deskripsi umur 50% berbunga Varietas Kutilang adalah 35 hst. Pada kenyataan adanya keterlambatan 7 hari dibandingkan dengan deskripsi varietas (Lampiran 1, dan 2). Hal itu disebabkan oleh faktor lingkungan seperti lama penyinaran dan suhu serta kelembaban. Menurut Filter dan Hay (1998), pertumbuhan dan metabolisme tanaman sangat dipengaruhi oleh perubahan temperatur lingkungan. Pada saat pembentukan bunga, temperatur lingkungan rendah sehingga proses pembentukan bunga agak lambat. Perbedaan umur 50% berbunga dan panen ini disebabkan sifat genetis dan daya adaptasi yang berbeda dari masing-masing varietas yang diuji terhadap lingkungan pertanaman.

20 Menurut Syukur (2012), umur berbunga dan panen tanaman kacang hijau bergantung pada galur dan Varietas yang ditanam. Pada Tabel 2. juga dapat dilihat umur panen Varietas Vima1 (56 hst) lebih cepat dibanding Kutilang (65 hst). Jika dibandingkan dengan deskripsi Varietas ini terlihat bahwa Varietas yang diuji telah mencapai umur panen yang optimal. Menurut Mustakim (2014), umur panen kacang hijau umumnya 58-85 hari. Umur panen kacang hijau pada masing-masing varietas masih sesuai dengan deskripsi Varietas Vima 1 yaitu 56 hari setelah tanam dan Varietas Kutilang 60-67 hari setelah tanam. Pada Tabel 3. Gambar 3. dan 4 terlihat pengamatan generatif kacang hijau Varietas Kutilang dan Vima 1. Jumlah polong pada Varietas Vima 1 (13.6 buah) lebih banyak dibanding Varietas Kutilang (11.6 buah). Dari analisis data secara statistik jumlah polong/tanaman Varietas Vima 1 menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap jumlah polong/tanaman Varietas Kutilang. Perbedaan jumlah polong ini disebabkan oleh kemampuan varietas yang berbeda dalam membentuk polong dari bunga-bunga yang ada. Menurut Syukur (2012), jumlah polong per tanaman ditentukan oleh faktor genetik. Pada pengamatan jumlah biji/polong varietas Vima 1 (11.75 butir) lebih banyak dibanding Varietas Kutilang (10.1 butir). Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa jumlah biji kacang hijau Varietas Vima 1 yang dibandingkan dengan Varietas Kutilang sangat berbeda nyata. Perbedaan jumlah biji/polong disebabkan oleh sifat genetis dari varietas dan lingkungan. Purwono dan Hartono (2012) melaporkan bahwa jumlah dan berat biji kacang hijau bervariasi bergantung

21 pada sifat genetik dari suatu varietas. Selanjutnya Syukur (2012), menyatakan bahwa faktor genetik, lingkungan dan interaksi keduanya berpengaruh terhadap karakter kualitatif pada tanaman. Karakter kualitatif seperti jumlah polong, jumlah biji, tinggi tanaman dan lainnya. Selain itu tingkat hasil suatu tanaman ditentukan oleh interaksi faktor genetis varietas unggul dengan lingkungan tumbuhnya seperti kesuburan tanah, ketersediaan air dan pengelolaan tanaman (Suhartina, 2005) Pada pengamatan berat 100 biji kacang hijau, menunjukkan bahwa varietas Vima 1 (5.72 g) lebih berat dibandingkan dengan Varietas Kutilang (5.66 g). Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa kacang hijau Varietas Vima 1 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap Varietas Kutilang. Sesuai dengan deskripsi kedua varietas ini berat 100 bijinya hampir sama (Vima 1 6.3 g dan Kutilang 6.0 g). Namun pada deskripsi kedua varietas ini terlihat bahwa varietas yang diuji belum mencapai berat 100 biji yang optimal (sesuai deskripsi) (Lampiran 1, dan 2). Hal itu disebabkan oleh daya adaptasi yang berbeda terhadap lingkungan tumbuh terutama lama penyinaran dan suhu. Disamping itu perbedaan lamanya pengisian biji juga mempengaruhi ukuran biji (Lakitan, 2000). Selanjutnya dikatakan bahwa varietas yang ditanam di Indonesia mempunyai berat 100 biji yang beragam bergantung pada sifat genetis yang dimilikinya. Hal ini karena daya adaptasi varietas terhadap lama penyinaran dan suhu yang beragam. Lama penyinaran yang panjang dan suhu tinggi sampai batas tertentu mengakibatkan terbentuknya biji yang besar, sedang penyinaran yang pendek dengan suhu rendah akan menghasilkan biji yang kecil (Trustinah dkk, 2013).

22 Pengamatan hasil produksi kacang hijau menunjukkan bahwa Varietas Vima 1 (0.88 t/ha) lebih banyak produksinya dibandingkan dengan Varietas Kutilang (0.84 t/ha). Namun pada deskripsi kedua varietas ini terlihat bahwa varietas yang diuji belum mencapai produksi hasil yang optimal (sesuai deskripsi) (Lampiran 1, dan 2). Perbedaan masing-masing varietas disebabkan berbedanya komponen hasil seperti jumlah polong, jumlah biji dan berat 100 biji yang berbeda pula. Varietas Vima 1 memiliki polong yang banyak dan ukuran biji lebih besar sehingga hasil bijinya pun lebih tinggi. Menurut Gardner et al (2008), hasil biji yang tinggi diperoleh dengan jumlah biji yang banyak dengan ukuran biji besar atau hasil biji yang tinggi dengan jumlah biji yang sedikit tetapi ukuran biji lebih besar.

23 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang tidak nyata tanaman kacang hijau Varietas Vima 1 dengan Varietas Kutilang dalam hal tinggi tanaman, jumlah daun trifoliat dan berat 100 biji. Berbeda sangat nyata terhadap jumlah polong/tanaman dan jumlah biji/polong. Produksi kacang hijau Varietas Vima 1 yaitu 0.88 t/ha lebih tinggi dibanding Varietas Kutilang yaitu 0.84 t/ha. 5.2 SARAN Dalam pelaksanaan percobaan selanjutnya untuk perbandingan varietas kacang hijau disarankan untuk diberikan kombinasi teknologi, supaya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.