KEMAMPUAN CIRCUIT BREAKER DALAM MENGATASI GANGGUAN PADA JARINGAN PRIMER DI GARDU INDUK BUKIT ASAM

dokumen-dokumen yang mirip
Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

BAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA

PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

Analisis Pengaruh Penambahan Unit Pembangkit Baru terhadap Arus Gangguan ke Tanah pada Gardu Induk Grati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

BAB II PERHITUNGAN ARUS HUBUNGAN SINGKAT

ANALISIS PENGGUNAAN GAS SF 6 PADA PEMUTUS TENAGA (PMT) DI GARDU INDUK CIGERELENG BANDUNG

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA (PMT) DENGAN MEDIA GAS PADA GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH

BAB III DASAR TEORI.

BAB III GANGGUAN SIMPATETIK TRIP PADA GARDU INDUK PUNCAK ARDI MULIA. Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

BAB II BUSUR API LISTRIK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Jaringan sistem tenaga listrik [4]

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

SISTEM PROTEKSI RELAY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pda Incoming dan Penyulang 20 kv Gardu Induk Sengkaling Menggunakan Pola Non Kaskade

Instalasi Listrik MODUL III. 3.1 Umum

BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

Analisa Perhitungan Kapasitas dan Pemilihan Circuit Breaker (CB) pada Penyulang Gardu Induk Paniki Sistem Minahasa

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

Analisa Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik (3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

atau pengaman pada pelanggan.

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI PT. APP PLN DURIKOSAMBI

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN PERALATAN HUBUNG BAGI (KUBIKEL) 20kV PELANGGAN BESAR

BAB IV PEMBAHASAN. Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari

Muh Nasir Malik, Analisis Loses Jaringan Distribusi Primer Penyulang Adhyaksa Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PLTGU INDRALAYA

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASA SIMETRI PADA CIRCUIT BREAKER DENGAN TEGANGAN 4360 V

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

PERTEMUAN VIII SISTEM PER UNIT DAN DIAGRAM SEGARIS

Kata kunci hubung singkat, recloser, rele arus lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sela Batang Sela batang merupakan alat pelindung surja yang paling sederhana tetapi paling kuat dan kokoh. Sela batang ini jarang digunakan pad

INSPEKSI PEMUTUS TENAGA (PMT) PADA TRANSFORMATOR DAYA DI GARDU INDUK KERAMASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) MENGGUNAKAN MEDIA PEMADAM GAS SF6 DI GARDU INDUK UNGARAN 150 KV APP SEMARANG BASE CAMP SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

2. KLASIFIKASI PMT Berdasarkan besar / kelas tegangan (Um)

SILABUS. 5. Evaluasi - Kehadiran - Tugas - partisipasi diskusi, tanya jawab - UTS - UAS

Makalah Seminar Tugas Akhir. Judul

Gambar 2.1 Konstruksi PMCB

Politeknik Negeri Sriwijaya

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PEMELIHARAAN PMT KUBIKEL OUTGOING 20 KV DI GI SAYUNG

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DI GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG DENGAN SIMULASI (ETAP 6.00)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI

CIRCUIT BREAKER TEGANGAN 4160 V PADA PLTU TAMBAK LOROK PT INDONESIA POWER SEMARANG

ANALISA ARUS HUBUNG SINGKAT (SHORT CIRCUIT) PADA PMT DI GARDU INDUK TALANG RATU

EVALUASI PENGGUNAAN PEMUTUS TENAGA PADA GARDU INDUK BUNGARAN PALEMBANG

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTIK

PROSES DAN SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK OLEH PT.PLN (Persero)

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB IV. PERHITUNGAN GANGGUAN SIMPATETIK PADA PENYULANG 20 kv GARDU INDUK DUKUH ATAS

ANALISA PENGARUH TEKANAN GAS SF6 TERHADAP LAJU BUSUR API PADA PEMUTUS TENAGA (PMT) DI GARDU INDUK TALANG RATU PT.PLN (PERSERO) PALEMBANG

BAB III LANDASAN TEORI

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

STUDI ANALISIS SETTING BACKUP PROTEKSI PADA SUTT 150 KV GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD AKIBAT UPRATING DAN PENAMBAHAN SALURAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III RELAY LINE CURRENT DIFFERENTIAL

Transkripsi:

KEMAMPUAN CIRCUIT BREAKER DALAM MENGATASI GANGGUAN PADA JARINGAN PRIMER DI GARDU INDUK BUKIT ASAM SUBIANTO Dosen Tetap Yayasan Perguruan Tinggi Palembang Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang ABSTRAK Dalam melakukan penyaluran tenaga listrik sering terjadi gangguan yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik kebeban atau konsumen. Maka dari itu diperlukan sistem pengaman yang baik salah satunya adalah pemutus tenaga. Tujuan dilakukan studi ini agar mengetahui besarnya arus yang terjadi dalam hal ini arus hubung singkat 3 phasa yang terjadi di tiap penyulang, sehingga bisa di bandingkan dengan kapasitas pemutus tenaga yang terpasang di Gardu Induk Bukit Asam pada sisi 20 kv, apakah masih sesuai dengan ratingnya. Dari hasil studi perhitungan ini didapat arus gangguan hubung singkat yang terjadi pada penyulang dahlia dan bougenvil sebesar 68,728 ka.. Sedangkan daya hubung singkat yang terjadi pada penyulang dahlia dan bougenvil sebesar 2,3808 MVA. Masing-masing besarnya arus hubung singkat tersebut masih sesuai dengan rating arus hubung singkat maksimum pemutus tenaga yang terpasang yaitu 0,630 ka dan rating daya kapasitas pemutus tenaga pada tiap penyulang yaitu 0,0218 MVA ini berarti pemutus tenaga yang terpasang masih mampu untuk melindungi sistem dari arus gangguan. Kata kunci : Kapasitas, Gangguan, Pengaman dan Arus I. PENDAHULUAN Bonggas L, Tobing. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Medan. A. Latar Belakang Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi normal ataupun tidak normal. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas adalah sebagai berikut : 1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus. 2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus tenaga itu sendiri. 3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu sendiri. Besar kecilnya arus tergantung pada besarnya impedansi dari sistem tersebut serta jenis gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi dalam suatu sistem tenaga listrik, arus hubung singkat yang terbesar yang mungkin terjadi adalah arus hubung singkat tiga phasa, oleh karena itu maka besarnya arus hubung singkat tiga phasa ini yang dipakai dalam penentuan kapasitas pemutus tenaga yang dipasang dalam 164

sistem, maupun untuk mengevaluasi kapasitas pemutus tenaga yang sudah terpasang dalam sistem, jika terjadi perubahan, baik yang bersifat penambahan atau penggantian pada sistem. B. Pengertian CB (Circuit Breaker) atau PMT (Sakelar Pemutus Tenaga) Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT, yaitu: a. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem. b. Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Nilai arus ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus daya tersebut terpasang. c. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya tersebut. d. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. hal ini berhubungan dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan. e. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain disekitarnya. f. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya. g. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak. h. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya. Tabel : Faktor koreksi antara tegangan vs lokasi. Ketinggian (Meter) Faktor Koreksi 1000 1,00 1212 0,98 1515 0,95 3030 0,80 Proses Terjadinya Busur Api Gambar : Pembentukan Busur Api Untuk memadamkan busur api tersebut perlu dilakukan usaha-usaha yang dapat menimbulkan proses deionisasi, antara lain dengan cara sebagai berikut: 1. Meniupkan udara ke sela kontak, sehingga partikel-partikel hasil ionisai dijauhkan dari sela kontak. 2. Menyemburkan minyak isolasi kebusur api untuk memberi peluang yang lebih besar bagi proses rekombinasi. 165

3. Memotong busur api dengan tabir isolasi atau tabir logam, sehingga memberi peluang yang lebih besar bagi proses rekombinasi. 4. Membuat medium pemisah kontak dari gas elektronegatif, sehingga elektron-elektron bebas tertangkap oleh molekul netral gas tersebut. C. Klasifikasi Circuit Breaker Listrik. PT PLN (PERSERO), Palembang. PT PLN (PERSERO).1984. Himpunan Buku Petunjuk Operasi dan Pemeriharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Jenis-jenis PMT berdasarkan media insulator dan material dielektriknya, adalah terbagi menjadi empat jenis, yaitu: sakelar PMT minyak, sakelar PMT udara hembus, sakelar PMT vakum dan sakelar dengan gas SF6. 1. Sakelar PMT Minyak Gambar : Pemadaman busur api pada pemutus daya minyak 2. Sakelar PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker) Gambar : Pemadaman busur api pada pemutus daya udara hembus 3. Sakelar PMT vakum (Vacuum Circuit Breaker) Gambar : Kontak pemutus daya vakum 166

4. Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker) Tabel : Karakteristik gas SF6 Tabel : Batas tekanan gas SF6 pada pemutus tenaga, pada suhu 20ºC, tekanan atmosphir 760 mmhg. Merk PMT Tekanan Gas SF6 Sudah Terisi dari Pabrik Tekanan Normal Tekanan Gas SF6 PMT pada Pengoperasian (Bar) (Bar) (Bar) (Bar) Merlin Gerlin 0,03 6 5,2 5 Delle Alsthom 0,203 5,05 0,05 4,7 4,58 4,62 Abdul Kadir. 1998. Transmisi Tenaga Listrik, Universitas Indonesia. Jakarta. D. Pemutus Tenaga Pemutus tenaga adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus atau daya listrik, baik dalam keadaan normal 167

atau keadaan tidak normal, termasuk arus hubung singkat atau keadaan beban lebih, sesuai dengan ratingnya. Pemutus tenaga juga sering disebut Circuit Breaker (CB). a) Kemampuan Arus Pemutus Tenaga Tabel : Faktor pengali berbagai pemutus tenaga Periode waktu pembukaan (Cycle) Faktor Perkalian 8 cycle 1.0 5 cycle 1.1 3 cycle 1.2 2 cycle 1.4 Langsung 1.6 b) Kemampuan Arus Sesaat (Momentary Duty) Secara umum, kemampuan arus sesaat adalah : " I HS dimana : I HS = Arus hubung singkat simetri (ka) I HS = Arus hubung singkat asimetri (ka) Besarnya kapasitas pemutus dasar tergantung pada besarnya arus hubung singkat terbesar yang mungkin pemutus tenaga tersebut, Jadi : 1,6 ' x I HS S p =. V pf. I HS dimana : S p = Daya hubung singkat (MVA) V pf = Tegangan dasar (kv) I HS = Arus hubung singkat asimetri (ka) Gambar 6. Pemutus tenaga jenis media Bulk Oil 168

II. METODOLOGI PENELITIAN A. Komponen Simetris William D. Stevenson, Jr.1983. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Erlangga, Jakarta. Komponen Urutan positif Komponen Urutan Negatif Komponen Urutan Nol B. Jaringan Urutan Generator Tanpa Beban a. Jalur-jalur arus urutan positif b. Ekivalen urutan positif c. Jalur-jalur arus urutan negavif d. Ekivalen urutan negatif e. Jalur-jalur arus urutan nol f. Ekivalen Urutan nol Gambar : Jalur-jalur untuk arus pada setiap urutan dalam suatu generator dan ekivalen urutan yang bersesuaian 169

Impedansi urutan nol total dimana mengalir arus I a0 adalah : Z 0 = 3 Z n + Z g0 Persamaan untuk komponen jatuh tegangan dari titik a phasa a ke rel pedoman (atau tanah) adalah : V a1 = Ea I a1 Z 1 ; V a2 = 0 I a2 Z 2 ; V a0 = 0 I a0 Z 0 C. Gangguan Hubung Singkat Gangguan Hubung Singkat Pada Generator Tanpa Beban Gambar : Hubung singkat tiga phasa pada generator Sehingga besar arus gangguan adalah : I f = I a I f = I a1 + I a2 + I a0 I f = I a1 = Gangguan Tidak Simetris Pada Sistem Tenaga Gambar : Tiga penghantar untuk sistem tiga phasa Sehingga besar arus gangguan hubung singkat adalah : I HS = I a1 + I a2 + I a0 I HS = I a1 = D. Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Sistem Per Unit : Sistem per unit (pu) = Impedansi Pada Busbar 150 kv : Total reaktansi (pu) = Impedansi Transformator : X (pu) = X (%) 170

X PU baru = X PU lama x x Induktansi Saluran : L = 2x10-7 Ln (H/km) X L = 2.π.f.L (ohm/km) GMD = Resistansi Saluran : Impedansi Saluran : Z = Impedansi saluran = (R + jx L ). (Panjang saluran) Kapasitas Alat Pemutus Tenaga : Sp =. V pf. I HS III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Teknis Data Transformator Daya Daya Nominal : 60 MVA Tegangan : 150 kv / 20 kv Reaktansi : 14 % Data Pemutus Tenaga Tabel : Data Pemutus Tenaga Sisi 20 kv Gardu Induk Bukit Asam PMT pada Rating Arus Arus hub. Instalasi Frekuensi Penyulang Tegangan Normal singkat Jenis Dahlia In Door 20 kv 50 H Z 630 A 12,5 ka SF6 Bougenvil In Door 20 kv 50 H Z 630 A 12,5 ka SF6 Data Penghantar Tabel : Data Penghantar Tiap-tiap Penyulang Gardu Induk Bukit Asam Luas Jenis Jumlah GMR Penyulang penampang Penghantar (mm 2 Urat (mm) ) Panjang Saluran (km) Resistansi 20 0 C (Ω / km) Dahlia AAAC 150 19 5,2365 0,5 0,2060 Bougenvil AAAC 150 19 5,2365 0,5 0,2060 B. Perhitungan Impedansi Impedansi Saluran Pada Tiap-tiap Penyulang 1) Penyulang Dahlia Induktansi dan Reaktansi (Penyulang Dahlia) L = 2.10-7 Ln = 2.10-7 Ln = 0,001064 ( H/km ) X L = 2.π.f.L = 0,334096 (ohm/km ) 171

Resistansi (Penyulang Dahlia) R 60 = R 20 = 0,2060 = 0,2392 (ohm/km) Impedansi Saluran Z saluran = (R + jx L). (panjang saluran) = 0,1196 + j 0,167048 ohm Z saluran Z pu Z Z pu dasar 0,01794 j 0,02506 2) Penyulang Bougenvil Induktansi dan Reaktansi (Penyulang Bougenvil) L = 2.10-7 Ln = 2.10-7 Ln = 0,001064 (H/km) pu X L = 2.π.f.L = 0,334096 (ohm/km) Resistansi (Penyulang Bougenvil) R 60 = R 20 = 0,2060 = 0,2392 (ohm/km) Impedansi Saluran (Penyulang Tembesu) Z saluran = (R + jx L ). (panjang saluran) = 0,1196 + j 0,167048 Z saluran Z pu Z Z pu dasar 0,01794 j 0,02506 pu Tabel : Impedansi Tiap-tiap Penyulang No Nama Penyulang Impedansi (pu) 1 Dahlia 0,01794 + j 0,02506 2 Bougenvil 0,01794 + j 0,02506 Besar Arus Gangguan Hubung Singkat Pada Tiap-Tiap Penyulang Tabel : Impedansi Total dan Arus Gangguan Hubung Singkat pada Tiap-tiap Penyulang Arus Hubung Singkat No Nama Penyulang Impedansi Total (pu) I HS (ka) I HS (ka) 1 Dahlia 0,0403 42,955 68,728 2 Bougenvil 0,0403 42,955 68,728 Besar Daya Hubung Singkat Pada Tiap-tiap Penyulang Tabel : Besar Daya Hubung Singkat yang Dihasilkan dari Tiap-tiap Penyulang No Nama Penyulang Daya Hubung Singkat (MVA) 1 Dahlia 2,3808 2 Bougenvil 2,3808 172

Perhitungan Kapasitas Pemutus Tenaga (Circuit Breaker) yang terpasang di tiap-tiap penyulang sisi 20 kv Gardu Induk Bukit Asam Tabel : Daya Hubung Singkat, dan Pemutus Tenaga terpasang Nama Penyulang Daya Hubung Singkat (MVA) Kapasitas PMT Terpasang (MVA) Dahlia 2,3808 0,0218 Bougenvil 2,3808 0,0218 IV. PENUTUP 1. Arus gangguan hubung singkat yang terjadi pada kedua penyulang yaitu Penyulang Dahlia dan Penyulang Bougenvil mempunyai nilai yang sama yaitu sebesar 68,728 ka. 2. Daya hubung singkat yang terjadi pada Penyulang Dahlia dan Penyulang Bougenvil yaitu sebesar 2,3808 MVA. 3. Kapasitas pemutus tenaga yang terpasang pada sisi 20 kv pada Penyulang Dahlia dan Bougenvil masih sesuai dengan ratingnya yaitu 0,0218 MVA dan rating arus maksimum pemutus tenaga yaitu 0,630 ka, ini artinya Pemutus Tenaga yang terpasang masih mampu untuk melindungi sistem dari arus gangguan. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir. 1998. Transmisi Tenaga Listrik, Universitas Indonesia. Jakarta. Dedi Tarmizi, 2011. Studi Kapasitas Pemutus Tenaga Pada Sisi 20 kv Di Gardu Induk Bungaran,, Skripsi Jurusan Teknik Elektro. Universitas PGRI Palembang (tidak dipublikasikan) Antonius Hamdadi, MS. 1995. Analisa Sistem Tenaga II. Diklat Kuliah, Universitas Palembang. Sriwijaya, Bonggas L, Tobing. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Medan. http://www. Pemutus Tenaga.co.id. diakses 28 Mei 2011. PT PLN (PERSERO).1984. Himpunan Buku Petunjuk Operasi dan Pemeriharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik. PT PLN (PERSERO), Palembang. Van Valkenburg. M.E.1994. Analisis Jaringan Listrik (Edisi ke-3). Terjemakan oleh : Nasution. S.H. Erlangga, Jakarta, Indonesia. William D. Stevenson, Jr.1983. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Erlangga, Jakarta. 173