Metode Jalur Kritis (CPM)

dokumen-dokumen yang mirip
Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

Pertemuan ke 10 Metode Jalur Kritis. Dalam Analisis CPM, dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju dan hitungan mundur.

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

LAPORAN RESMI MODUL VI PERT & CPM

JALUR KRITIS (Critical Path)

Operations Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

BAB III METODE PENELITIAN

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KEPUSTAKAAN. untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

PERTEMUAN 11 Float dan Lintasan Kritis

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB III METODE PENELITIAN

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Operations Management

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

Time Chart of Project

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB II LANDASAN TEORI

NETWORK (Analisa Jaringan)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pertemuan 5 Penjadwalan

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II DASAR TEORI. yang diharapkan stakeholder dari proyek tersebut (Project Managemen

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB III METODE CPM-PERT PADA JARINGAN. Sebelumnya pada bab II sudah dijelaskan tentang teori graf, teori graf ini

PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

BAB II LANDASAN TEORI. produk dan jasa dari satu tempat mudah mencapai tempat lain, maka hanya

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional

BAB 2 LANDASAN TEORI. sehingga kerja bisa terselesaikan secara efektif dan efisien. Proyek memiliki karakteristik, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

TEKNIK PENJADUALAN PROYEK

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

CRITICAL PATH METHOD (CPM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Dasi Vol. 15 No. 04 Desember 201, hlm ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS JARINGAN DENGAN CPM (CRITICAL PATH METHOD) PADA PROSES PRODUKSI JAKET JEANS UD EDLYS

MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 8 Analisis Jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Metode Jalur Kritis (CPM) Ada dua hal yang harus Anda lupakan: Kebaikan yang Anda lakukan kepada orang lain dan kesalahan orang lain kepada Anda. (Sai aba) Pada bab sebelumnya telah diberikan penjelasan mengenai langkah-langkah dalam menyusun pekerjaan sehingga membentuk sebuah jaringan kerja. Namun, proses perencanaan dan pengendalian proyek tidak hanya pada pembuatan jaringan kerja melainkan harus dilanjutkan pada perhitungan mengenai waktu penyelesaian proyek dan analisis lainnya. Untuk itu, digunakan beberapa metode yang sangat membantu dan sudah cukup dikenal dalam membantu merencanakan proyek dalam bentuk jaringan kerja. Metode tresebut adalah Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan Metode CPM (Critical Path Method). Perbedaan pokok antara CPM dan PERT ialah bahwa CPM memasukkan konsep biaya dalam proses perencanaan dan pengendalian sedangkan dalam PERT besarnya biaya berubah-ubah (uncertainty) sesuai dengan lamanya waktu dari semua aktivitas yang terdapat dalam suatu proyek. iasanya metode PERT digunakan untuk proyek penelitian atau pengembangan produk baru dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Khusus dalam bab ini akan dibahas mengenai Metode CPM saja tetapi tidak bermaksud untuk mengabaikan PERT sebab prinsip-prinsip pembentukan jaringan dalam CPM sangat mirip dengan metode PERT sehingga mereka yang mempelajari CPM dengan baik, tidak akan menemui kesulitan dalam menggunakan PERT. Perlu disadari bahwa teknik atau metode CPM dan PERT sangat penting artinya sebagai alat perencanaan dan pengendalian pelaksanaan suatu proyek.. Terminologi Dalam CPM Pada metode CPM terdapat dua buah perkiraan waktu dan biaya untuk setiap kegiatan yang terdapat dalam jaringan. Kedua perkiraan tersebut adalah perkiraan waktu penyelesaian dan biaya yang sifatnya normal (normal estomate) dan perkiraan waktu penyelesaian dan biaya yang sifatnya dpercepat (crash estimate). Dalam Alberto D. Pena. Project Preparation and Analysis for Local, Development. Hartford, The University of Connecticut, USA, 0

Metode Jalur Kritis (CPM) menentukan perkiraan waktu penyelesaian akan dikenal istilah jalur kritis, jalur yang memiliki rangkaian-rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jalur kritis berisikan kegiatan-kegiatan kritis dari awal sampai akhir jalur. Seorang manajer proyek harus mampu mengidentifikasi jalur kritis dengan baik, sebab pda jalur ini terdapat kegiatan yang jika pelaksanaannya terlambat maka akan mengakibatkan keterlambatan seluruh proyek. Dalam sebuah jaringan kerja dapat saja terdiri dari beberapa jalur kritis... Menentukan Waktu Penyelesaian Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan beberapa terminologi dasar berikut: a) E (earliest event occurence time ) Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa. b) L (Latest event occurence time) Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi. c) ES (earliest activity start time) Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. ila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai. d) E (earliest activity finish time) Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. E suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya e) LS (latest activity start time) Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. f) L (latest activity finish time) Waktu paling lambat kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek. g) t (activity duration time) Kurun waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan (hari, minggu, bulan)... Cara perhitungan Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu: Pertama, proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish). Kedua, saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga, saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES.

Metode Jalur Kritis (CPM) Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur (backward computation).. Hitungan Maju Dimulai dari Start (initial event) menuju inish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (E), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E). Hitungan Mundur Dimulai dari inish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (L), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L). Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau loat yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja. Dimana, terdapat dua macam jenis Slack yaitu Total Slack dan ree Slack. Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka lingkaran atau event dibagi menjadi tiga bagian yaitu: b a c kegiatan Waktu b a c Keterangan: a = ruang untuk nomor event b = ruang untuk menunjukkan waktu paling cepat terjadinya event (E) dan kegiatan (ES) yang merupakan hasil perhitungan maju c = ruang untuk menunjukkan waktu paling lambat terjadinya event (L) dan kegiatan yang merupakan hasil perhitungan mundur Untuk lebih jelasnya dalam melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur dalam sebuah jaringan kerja diberikan ilustrasi sebagai berikut. Ilustrasi A () D () () C E () () () Hitunglah Jumlah waktu penyelesaian proyek dan Total Slack-nya!

Metode Jalur Kritis (CPM) Jawaban A. Perhitungan Maju Aturan Pertama Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai. E() = 0 Aturan Kedua Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya. E(i-j) = ES(i-j) + t (i-j) Maka : E(-) = ES(-) + D = 0 + = E(-) = ES(-) + D = + = E(-) = ES(-) + D = + = E(-) = ES(-) + D = + = E(-) = ES(-) + D = + = Aturan Ketiga ila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (E) yang terbesar dari kegiatan terdahulu. Misalnya: a b d c ila E(c) > E(b) > E(a), maka ES(d) = E(c) Maka: E(-) = E(-) + D = + = Tabel. Hasil Perhitungan Maju untuk Mendapatkan E Kegiatan PALING AWAL Kurun Waktu (Hari) Mulai Selesai i j t (ES) (E) () () () () () 0

Metode Jalur Kritis (CPM) Dari perhitungan pada tabel di atas diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah selama minggu. Perhitungan Mundur Aturan Keempat Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan. LS(i-j) = L(i-j) t Maka LS(-) = E(-) D = = LS(-) = E(-) D = = LS(-) = E(-) D = = LS(-) = E(-) D = = LS(-) = E(-) D = = Aturan Kelima Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (L) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil. b a c d Jika LS(b) < LS(c) < LS(d) maka L(a) = LS(b) Sehingga: L(-) = LS(-) = dan LS(-) = E(-) D = = 0 Tabel. Hasil Perhitungan Mundur untuk mendapatkan L KEGIATAN KURUN PALING AWAL PALING AKHIR i J WAKTU MULAI SELESAI MULAI SELESAI (t) (ES) (E) (LS) (L) () () () () () () () 0 0 C. Perhitungan Slack atau loat Aturan Keenam Slack Time atau Total Slack (TS) = LS ES atau L E

Metode Jalur Kritis (CPM) Tabel. Hasil Perhitungan Slack KEGIATAN KURUN AWAL AKHIR TOTAL i j WAKTU SLACK (ES) (E) (LS) (L) (t) (TS) () () () () () () () () 0 0 0 0 0 0 Ilustrasi Kebanyakan perusahaan gagal untuk memasuki pasar notebook. Anggaplah perusahan Anda percaya bahwa pada tahun yang akan datang permintaan pasar akan notebook meningkat. Kegagalan pasar menurut Anda dipengaruhi oleh desain yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen. Mereka menginginkan sebuah notebook yang sangat ringan, ukurannya standard dimana tidak lebih dari inci x, inci x inci dengan berat tidak lebih dari ons dengan LCD, mikro disk drive, dan ethernet port. Manajer Anda optimis akan berjaya pada pasar ini sehingga membentuk suatu tim untuk mendesain, mengembangkan dan memproduksi notebook yang akan berhasil di pasaran kurang dari tahun. Dengan demikian, tim menargetkan akan membuat prototype-nya dalam waktu minggu. Anda ditunjuk sebagai ketua pelaksana dalam tim tersebut dan Anda diminta untuk membuat jaringan kerjanya serta menentukan jalur kritis, aktivitas kritisnya, Total Slack dan ree Slack-nya! Jawaban Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi kegiatan yang harus dilakukan dalam membuat prototype sampai pelaporan kepada manajer Anda. Tabel di bawah ini merupakan daftar kegiatan berdasarkan urutannya. Kode Kegiatan Tabel. Daftar Kegiatan Proyek Desain Notebook Deskripsi Kegiatan Waktu (minggu) A Mendesain Notebook - Membuat Prototype A C Mengevaluasi peralatan A D Uji Prototype E Menulis laporan evaluasi peralatan C,D Kegiatan Mendahului Menulis laporan mengenai metode yang digunakan C,D G Menulis final report E,

Metode Jalur Kritis (CPM) 0 entuk jaringan kerjanya beserta perhitungannya sebagai berikut: Hitungan Maju D E A 0 C G Dari hasil perhitungan maju diperoleh waktu penyelesaian tercepat adalah minggu (melebihi target yang ditentukan). Hitungan Mundur A D E 0 0 0 C G Dari perhitungan mundur dapat diidentifikasi waktu Total slack, yaitu: TS = LS ES atau L E Diperoleh: Kegiatan A = ( 0 0 ) atau ( ) = 0 Kegiatan = ( ) atau ( ) = 0 Kegiatan C = ( ) atau ( ) = 0 Kegiatan D = ( ) atau ( ) = 0 Kegiatan E = ( ) atau ( ) = Kegiatan = ( ) atau ( ) = 0 Kegiatan G = ( ) atau ( ) = 0 Untuk mengidentifikasi ree Slack dari suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal (ES) dari kegiatan berikutnya dikurangi waktu mulai kegiatan yang dimaksud (ES) dikurangi kurun waktu kegiatan yang dimaksud (t). Lihat gambar berikut:

Metode Jalur Kritis (CPM) A 0 0 Kegiatan A(-) dan kegiatan (-), maka loat bebas Kegiatan A adalah: A = ES ESA ta A = 0 = 0 Diperoleh: Kegiatan = = 0 Kegiatan C = = 0 Kegiatan D = = 0 Kegiatan E = = 0 Kegiatan = = 0 Kegiatan G = = 0 Suatu kegiatan yang memiliki kelonggaran atau Slack dikatakan Kegiatan Kritis, berarti kegiatan kritis mempunyai Total Slack = ree Slack = 0. Pada kasus di atas diperoleh Kegiatan Kritis adalah A C D G. Sedangkan yang dimaksud Lintasan Kritis (Critical Path) adalah lintasan dari Start samapi dengan inish yang terdiri dari rangkaian kegiatan-kegiatan kritis. Adapun lintasan kritis pada ilustrasi ini adalah dan.. Penentuan iaya Dalam CPM Selain CPM dapat digunakan untuk menentukan waktu paling cepat sebuah proyek dapat terselesaikan dan mengidentifikasi waktu kelonggaran (Slack) paling lambat sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa menghambat jadwal proyek keseluruhan, metode ini juga mampu melakukan analisis terhadap sumber daya yang dipakai dalam proyek (biaya) agar jadwal yang dihasilkan akan jauh lebih optimal dan ekonomis. Suatu proyek menggambarkan hubungan antara waktu terhadap biaya (lihat Gambar.). Perlu dicatat bahwa, biaya disini merupakan biaya langsung misalnya biaya tenaga kerja, pembelian material dan peralatan) tanpa memasukkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, dan lain-lain. Adapun istilah-istilah dari hubungan antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:. Waktu Normal Adalah waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek untuk melakukan rangkaian kegiatan sampai selesai tanpa ada pertimbangan terhadap penggunaan sumber daya.. iaya Normal Adalah biaya langsung yang dikeluarkan selama penyelesaian kegiatan-kegiatan proyek sesuai dengan waktu normalnya.

Metode Jalur Kritis (CPM). Waktu Dipercepat Waktu dipercepat atau lebih dikenal dengan Crash Time adalah waktu paling singkat untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis pelaksanaannnya masing mungkin dilakukan. Dalam hal ini penggunaan sumber daya bukan hambatan.. iaya untuk Waktu Dipercepat Atau Crash Cost merupakan biaya langsung yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kegiatan dengan waktu yang dipercepat. iaya untuk waktu dipercepat iaya Titik Dipercepat iaya Normal A Titik Normal Waktu Dipercepat Waktu Normal Waktu Gambar. Hubungan antara waktu dan biaya pada keadaan normal dan crash Mempercepat Waktu Penyelesaian Tujuan pokok untuk mempercepat waktu penyelesaian adalah memperpendek waktu penyelesaian proyek dengan kenaikan biaya yang seminimal mungkin. Proses mempercepat waktu penyelesaian proyek dinamakan Crash Program. Akan tetapi, terdapat batas waktu percepatan (crash time) yaitu suatu batas dimana dilakukan pengurangan waktu melewati batas waktu ini akan tidak efektif lagi. Dengan menggunakan crash schedule, tentu saja biayanya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan normal schedule. Dalam crash schedule akan dipilih kegiatan-kegiatan kritis dengan tingkat kemiringan terkecil untuk mempercepat pelaksanaannya. Langkah ini dilakukan sampai seluruh kegiatan mencapai nilai crash time-nya. Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan sudut kemiringan (waktu dan biaya suatu kegiatan) atau lebih dikenal dengan slope adalah: iaya Dipercepat iaya Normal Slope iaya = Waktu Normal Waktu Dipercepat

Metode Jalur Kritis (CPM) Ilustrasi Diberikan tabel sebagai berikut: Kegiatan Waktu yang dibutuhkan iaya Kegiatan (Minggu) (Dalam $) Mendahului Normal Crash Normal Crash A - 0.000.000 A.000.000 C A.000.000 D.000.000 E,C.000.000 C.000.000 G E,.000.000 H D, E.000.000 I H, G 0.000.000 a. Tentukan waktu penyelesaian proyek serta biayanya! b. Tentukan waktu senggang bebasnya dan lintasan kritis normal! c. Dengan mempersingkat waktu proyek selama tiga minggu, tentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang pelu dipersingkat dan tentukan total biaya proyeknya! Jawaban entuk jaringan kerja dari proyek di atas adalah: D H I 0 0 0 A C E G 0 0 a. Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah minggu dengan biaya yang dikeluarkan adalah (0.000 +.000 +.000 +.000 +.000 +.000 +.000 +.000 + 0.000 = $.000 b. erikut ini cara memperhitungkan free slack dan menemukan lintasan kritisnya.

Metode Jalur Kritis (CPM) Kegiatan A C D E G H I TS 0 0 0 0 0 S 0 0 0 0 0 0 0 0 Kegiatan Kritis : A,, D, H, I Jalur Kritis : c. Untuk mempersingkat waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan crash program dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:. Menghitung nilai slope masing-masing kegiatan Kegiatan A C D E G H I Slope 00 000 000 000 0 000 000 000. Mengurangi waktu penyelesaian proyek dengan menekan sebanyak mungkin kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai slope terkecil. Dari tabel di atas kegiatan kritis dengan slope terkecil adalah kegiatan A. Dengan demikian kegiatan A dapat ditekan sebanyak minggu ( ). erikut ini perubahan waktu penyelesaian proyeknya: D 0 H 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 A C E 0 0 0 G 0 0 Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 0 minggu dengan biaya adalah $.000 + ( 0) 00 = $.000. Dikarenakan waktu penyelesaian belum sesuai yang diharapkan ( minggu) maka perlu menekan aktivitas kritis lain yang memiliki slope terkecil setelah A yaitu kegiatan D sebanyak minggu ( ). Waktu penyelesaian proyek yang diperoleh: Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah minggu dengan biaya adalah $.000 + (0 ).000 = $.000

Metode Jalur Kritis (CPM) D H I 0 0 0 A C E G