BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Talumopatu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo dan untuk pengujian kandungan bakteriologi dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. 1.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study dimana peneliti melakukan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama. Penelitian ini melakukan observasi terhadap variabel independen yaitu jarak sumur gali dengan sungai. Setelah dilakukan observasi maka akan dilakukan analisis laboratorium dari aspek kualitas air yang ditemui dilokasi penelitian kemudian hasilnya akan dideskripsikan. 1.3 Variabel Penelitian Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang berubah akibat variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas air. Sedangkan variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang bila berubah akan mengakibatkan perubahan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jarak sumur dengan sungai.
1.4 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif Menurut PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, menentukan air bersih sebagai air yang dapat di gunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Parameter Coliform total harus mencapai 50/100 ml untuk air bukan perpipaan dan 10/100 ml untuk air perpipaan. Kualitas air adalah kondisi air yang akan diukur atau diuji berdasarkan parameter tertentu dan metode tertentu. Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, bakteriologis. 1. Rasa Rasa adalah rasa air sumur gali berdasarkan hasil pengecapan terhadap air sumur gali. Rasa air dalam kondisi baik berasa tawar,air yang tidak baik berasa pahit, asin dan sebagainya. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 standar air bersih yang baik yaitu air tidak berasa. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila air sumur tidak berasa. b. Tidak memenuhi syarat bila air sumur berasa. 2. Bau Bau air adalah bau air sumur gali berdasarkan hasil penciuman yang dilakukan terhadap air sumur gali. Bau air biasanya ditandai dengan bau anyir yang dipengaruhi oleh tumbuhnya alga. Sesuai dengan nilai baku mutu dari
PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 standar air bersih yang baik yaitu air tidak berbau. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila air sumur tidak berbau. b. Tidak memenuhi syarat bila air sumur berbau. 3. Warna Warna adalah warna air sumur gali berdasarkan hasil penglihatan yang dilakukan dilapangan terhadap air sumur gali. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI NO. 416/MENKES/IX/1990 standar air bersih yang baik adalah air tidak berwarna. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila air sumur tidak berwarna. b. Tidak memenuhi syarat bila air sumur berwarna. 4. Kekeruhan Kekeruhan adalah air sumur gali yang jernih atau tidak jernih/keruh berdasarkan hasil penglihatan dan pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat turbidimeter. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 25 Skala NTU (Nepnelometrik Turbidity Units). Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila kekeruhan air sumur 25 NTU. b. Tidak memenuhi syarat bila kekeruhan air sumur > 25 NTU. 5. TDS (Total Dissolved Solids) TDS adalah zat padat terlarut dalam air yang ditentukan dengan menggunakan alat TDS (Total Dissolved Solids) meter. Sesuai dengan nilai
baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 1500 mg/l. Kriteria objktif: a. Memenuhi syarat bila TDS air sumur 1500 mg/l. b. Tidak memenuhi syarat bila TDS air sumur > 1500 mg/l. 6. Kandungan Bakteriologis Air Kandungan bakteriologis air adalah jumlah mikroorganisme yang terdapat dalam sumur gali yang menggunakan golongan coli (Coliform total) sebagai indikator. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 50/100 ml sampel. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila kandungan bakteriologis air sumur 50/100 ml sampel. b. Tidak memenuhi syarat bila kandungan bakteriologis air sumur > 50/100 ml sampel. 7. Jarak antara Sumur dengan Sungai Jarak antara sumur dengan sungai didasarkan pada jarak minimal 60,7 meter (Isniyati, 2004). Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila jarak antara sumur dengan sungai 60,7 meter. b. Tidak memenuhi syarat bila jarak antara sumur dengan sungai < 60,7 meter.
1.5 Cara Kerja 1.5.1 Cara Kerja Di Lapangan 1. Observasi Jarak Sumur Observasi untuk mengukur jarak sumur bisa dilakukan pada pagi, siang atau sore hari. Observasi dapat dimulai dengan terlebih dahulu mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data yaitu alat tulis, meter, dan lembar observasi serta kamera untuk dokumentasi. Cara pengumpulan data observasi mengenai jarak sumur dilakukan dengan cara yaitu sebagai berikut: a. Menyiapkan lembar observasi terlebih dahulu. b. Mengamati dan mengukur jarak antar sumur dengan sungai. c. Mencatat setiap hasil pengukuran pada lembar observasi. 2. Pengambilan Sampel a. Uji Kualitas Fisik Air Alat dan bahan yang dipersiapkan sebelum pengambilan sampel. 1) Turbidimeter. 2) TDS meter. 3) Sampel air sumur gali. 4) Wadah/botol. 5) Tisu. 6) Alat tulis. b. Prosedur Pengukuran Rasa 1) Mengambil sampel air sumur sebanyak 1 tetes.
2) Merasanya dengan lidah dan didiamkan sejenak kemudian mengeluarkannya kembali. 3) Mencatat hasilnya (Pitojo, 2002: 50) c. Prosedur Pengukuran Bau 1) Mengambil sampel air sumur atau menaruhnya disuatu tempat yang bersih atau cukup di ambil dengan tangan kemudian mendekatkannya ke hidung (dibau). 2) Mencatat hasilnya (Pitojo, 2002:49). d. Prosedur Pengukuran Warna 1) Mengambil sampel air sumur gali. 2) Melihat secara teliti warna air. 3) Mencatat hasilnya. e. Prosedur Pengukuran Kekeruhan 1) Memasukan air kedalam tabung sampel ke dalam tabung yang telah tersedia pada alt tersebut. 2) Menghidupkan turbidimeter. 3) Mengkalibrasi alat turbidimeter terlebih dahulu dengan menggunakan cairan standar yang tersedia. 4) Memasukkan tabung sampel yang di uji kedalam turbidimeter. 5) Menekan tombol read dan mencatat hasilnya (Penuntun Praktikum Kesehatan Masyarakat, 2012:73). f. Prosedur Pengukuran TDS 1) Masukkan sampel kedalam gelas beaker.
2) Menekan tombol ON untuk menghidupkan alat TDS Meter. 3) Mengatur suhu sesuai dengan nilai pengukuran sebelumnya. 4) Mencelupkan probes kedalam sampel air hingga melewati batas/tanda selama beberapa menit. 5) Mencatat hasilnya (Penuntun Praktikum Kesehatan Masyarakat. g. Uji kandungan bakteriologi Cara kerja pada saat pengambilan sampel di lokasi penelitian dilakukan pada pagi hari. Terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan seperti botol sampel, botol timba, tali, alkohol 70%, label botol sampel dan lampu spritus. Botol sampel yang akan digunakan telah melewati proses sterilisasi yang dilakukan di laboratorium. Proses pengambilan sampel air sumur gali dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1) Mempersiapkan lembar observasi sesuai nomor sumur. 2) Mencuci tangan dengan alkohol 70%. 3) Mengikatkan tali pada botol timba yang sudah disterilkan. 4) Menurunkan botol sampel sampai ke dasar sumur minimal 15 cm dari dasar air dan menariknya keatas. 5) Mengfiksasi mulut botol sampel dengan spiritus selama 30 detik. 6) Secara bersamaan mengfiksasi mulut botol timba dan botol sampel dengan spritus kemudian memindahkan air dari botol timba kedalam botol sampel. 7) Menutup rapat botol sampel.
8) Memberi label pada botol sampel. 9) Memasukan dan mengatur posisi botol sampel dengan rapih agar tidak miring. 1.5.2 Cara Kerja di Laboratorium Cara kerja untuk proses strelisasi botol sampel adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan botol sampel untuk pengambilan sampel air sumur 2. Menggunakan botol-botol yang ditutup dengan sempurna. 3. Membersihkan botol dan membilasnya sebanyak 2 kali dengan air destilasi. 4. Membungkus leher botol dengan aluminium foil. 5. Mensterilkannya selama 60 menit pada suhu 180 0 C dalam oven. 6. Menyimpan botol-botol yang telah siap digunakan pada tempat yang kering dan bersih. Selanjutnya untuk pengamatan bakteriologi air sumur gali yaitu dengan melihat coliform total pada sampel air dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Maka perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang di perlukan. Alat yang digunakan: botol kaca dengan volume 125 ml, rak tabung, tabung reaksi, tabung durham, dispo 1 ml, gelas ukur, pipet, incubator, autoclave, lampu spritus. Bahan yang diperlukan : sampel air sumur gali di Desa Talumopatu, media LB (Lactose Broth), aquadest steril, alkohol 70 % dan kapas steril. Cara kerja adalah sebagai berikut:
Untuk uji coliform total dengan media LB 1. Pertama-tama menyediakan tiga tabung masing-masing diberi label 10-1, 10-2,10-3, yang berisi 9 ml aquades. 2. Mengambil 1 ml sampel menggunakan dispo, untuk diencerkan ke dalam tabung pengenceran 10-1 telah berisi 9 ml aquades kemudian divortex. 3. Mengambil 1 ml dari tabung 10-1 masing-masing kedalam 3 tabung yang berisi LB dengan menggunakan dispo kemudian divortex. 4. Melakukan inkubasi pada suhu 37 o C selama 1 x 24jam. 5. Langkah 2-4 di ulang untuk mengencerkan 10-2 dengan terlebih dahulu mengambil sebanyak 1 ml dari tabung 10-1. 6. Hal yang sama dilakukan untuk penceran 10-3. 7. Jika setelah di inkubasi tabung LB menjadi berwarna kuning, maka sampel dikatakan positif terdapat coliform. 1.6 Populasi dan sampel 1.6.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur gali yang ada di Desa Talumopatu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo yaitu berjumlah 79 sumur gali tersebar di 6 dusun yaitu Dusun Tungo 24 sumur (30%), Dusun Hiyalobohu 9 sumur (11%), Dusun Bohulo 4 sumur (5%), Dusun Uwabanga 13 sumur (16%), Dusun Padengo 12 sumur (15%), Dusun Bintalahe 17 sumur (21%). 1.6.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sumur gali yang ada di desa Talumopatu dengan metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling
dimana pengambilan sampel ini didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010). Adapun pertimbangan peneliti yaitu : 1. Sumur gali yang akan diteliti lokasi pengukurannya dapat dijangkau. 2. Sumur gali yang mempunyai dinding sumur. 3. Sumur gali telah digunakan minimal 1 tahun. 4. Pada saat penelitian pemilik berada ditempat dan bersedia sumurnya untuk dijadikan sampel. Berdasarkan pertimbangan diatas maka peneliti memperoleh sampel sebesar 20 sumur gali yang tersebar di 5 dusun yaitu dusun Hiyalobohu 4 sumur, dusun Tungo 1 sumur, dusun Bintalahe 9 sumur, dusun Padengo 4 sumur, dan dusun Bohulo 2 sumur. 3.7 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer ini di peroleh dari hasil observasi sumur gali di desa Talumopatu dan pengukuran dilapangan serta hasil di laboratorium. Data sekunder di peroleh dari puskesmas Mootilango yaitu data yang berhubungan dengan penyediyaan air bersih, penyakit berbasis lingkungan serta data dari Kantor Desa Talumopatu yaitu data tentang gambaran umum lokasi penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari setiap variabel. 1. Analisis Univariat Merupakan penyajian data secara deskriptif yang hanya mempersoalkan satu variabel yang dalam penyajian berbentuk tabel distribusi frekuensi dan analisa presentase. Kelompok variabel yaitu kuailitas air (parameter fisik, dan parameter bakteriologis), dan jarak antara sumur dengan sungai. 2. Analsis Bivariat Digunakan untuk mengetahui kemaknaan hubungan/pengaruh variabel bebas (jarak sumur gali dengan sungai) dan variabel terikat (kualitas air yaitu parameter fisik dan parameter bakteriologis). Uji statistik yang digunakan uji statistik fisher Exact. Dikatakan terdapat pengaruh yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p< 0,05. Dengan rumus: ( a+b! c+d! a+c! b+d ) P = a!b!c!d!n! Keterangan : a, b, c, d = Frekuensi sel a, b, c, d N = Besar Sampel (Hastono dan Sabri, 2010: 155).