BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. diuji di Laboratorium Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 4-23 Desember tahun 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

BAB III METODE PENELITIAN. Kelurahan Moodu, Kelurahan Heledulaa Selatan dan kelurahan Heledulaan Utara.

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dipasar sentral Kota Gorontalo dimana untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mewujudkan tujuan penelitian yang ingin dicapai,

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di bulan april - mei tahun 2012, lokasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif untuk memperoleh gambaran kualitas fisik air pada Sarana

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross sectional, dimana peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

dengan semakin mahalnya air minum dalam kemasan galon berlabel pabrik. Teknologi

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai Uji kualitas fisik air yang pada sarana air bersih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

TINGKAT KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI DESA SOSIAL KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO

BAB IV METODE PENELITIAN

yang sama. Adapun uji foto mikroskop dilakukan untuk mengetahui perkembangan biofilm pada permukaan pasir. lalu selanjutnya menguji sampel air

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI TINJA PADA AIR SUMUR BOR DI PERUMAHAN CAHAYA BORNEO KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Talumopatu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo dan untuk pengujian kandungan bakteriologi dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. 1.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study dimana peneliti melakukan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama. Penelitian ini melakukan observasi terhadap variabel independen yaitu jarak sumur gali dengan sungai. Setelah dilakukan observasi maka akan dilakukan analisis laboratorium dari aspek kualitas air yang ditemui dilokasi penelitian kemudian hasilnya akan dideskripsikan. 1.3 Variabel Penelitian Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang berubah akibat variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas air. Sedangkan variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang bila berubah akan mengakibatkan perubahan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jarak sumur dengan sungai.

1.4 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif Menurut PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, menentukan air bersih sebagai air yang dapat di gunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Parameter Coliform total harus mencapai 50/100 ml untuk air bukan perpipaan dan 10/100 ml untuk air perpipaan. Kualitas air adalah kondisi air yang akan diukur atau diuji berdasarkan parameter tertentu dan metode tertentu. Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, bakteriologis. 1. Rasa Rasa adalah rasa air sumur gali berdasarkan hasil pengecapan terhadap air sumur gali. Rasa air dalam kondisi baik berasa tawar,air yang tidak baik berasa pahit, asin dan sebagainya. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 standar air bersih yang baik yaitu air tidak berasa. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila air sumur tidak berasa. b. Tidak memenuhi syarat bila air sumur berasa. 2. Bau Bau air adalah bau air sumur gali berdasarkan hasil penciuman yang dilakukan terhadap air sumur gali. Bau air biasanya ditandai dengan bau anyir yang dipengaruhi oleh tumbuhnya alga. Sesuai dengan nilai baku mutu dari

PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 standar air bersih yang baik yaitu air tidak berbau. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila air sumur tidak berbau. b. Tidak memenuhi syarat bila air sumur berbau. 3. Warna Warna adalah warna air sumur gali berdasarkan hasil penglihatan yang dilakukan dilapangan terhadap air sumur gali. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI NO. 416/MENKES/IX/1990 standar air bersih yang baik adalah air tidak berwarna. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila air sumur tidak berwarna. b. Tidak memenuhi syarat bila air sumur berwarna. 4. Kekeruhan Kekeruhan adalah air sumur gali yang jernih atau tidak jernih/keruh berdasarkan hasil penglihatan dan pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat turbidimeter. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 25 Skala NTU (Nepnelometrik Turbidity Units). Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila kekeruhan air sumur 25 NTU. b. Tidak memenuhi syarat bila kekeruhan air sumur > 25 NTU. 5. TDS (Total Dissolved Solids) TDS adalah zat padat terlarut dalam air yang ditentukan dengan menggunakan alat TDS (Total Dissolved Solids) meter. Sesuai dengan nilai

baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 1500 mg/l. Kriteria objktif: a. Memenuhi syarat bila TDS air sumur 1500 mg/l. b. Tidak memenuhi syarat bila TDS air sumur > 1500 mg/l. 6. Kandungan Bakteriologis Air Kandungan bakteriologis air adalah jumlah mikroorganisme yang terdapat dalam sumur gali yang menggunakan golongan coli (Coliform total) sebagai indikator. Sesuai dengan nilai baku mutu dari PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 50/100 ml sampel. Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila kandungan bakteriologis air sumur 50/100 ml sampel. b. Tidak memenuhi syarat bila kandungan bakteriologis air sumur > 50/100 ml sampel. 7. Jarak antara Sumur dengan Sungai Jarak antara sumur dengan sungai didasarkan pada jarak minimal 60,7 meter (Isniyati, 2004). Kriteria objektif: a. Memenuhi syarat bila jarak antara sumur dengan sungai 60,7 meter. b. Tidak memenuhi syarat bila jarak antara sumur dengan sungai < 60,7 meter.

1.5 Cara Kerja 1.5.1 Cara Kerja Di Lapangan 1. Observasi Jarak Sumur Observasi untuk mengukur jarak sumur bisa dilakukan pada pagi, siang atau sore hari. Observasi dapat dimulai dengan terlebih dahulu mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data yaitu alat tulis, meter, dan lembar observasi serta kamera untuk dokumentasi. Cara pengumpulan data observasi mengenai jarak sumur dilakukan dengan cara yaitu sebagai berikut: a. Menyiapkan lembar observasi terlebih dahulu. b. Mengamati dan mengukur jarak antar sumur dengan sungai. c. Mencatat setiap hasil pengukuran pada lembar observasi. 2. Pengambilan Sampel a. Uji Kualitas Fisik Air Alat dan bahan yang dipersiapkan sebelum pengambilan sampel. 1) Turbidimeter. 2) TDS meter. 3) Sampel air sumur gali. 4) Wadah/botol. 5) Tisu. 6) Alat tulis. b. Prosedur Pengukuran Rasa 1) Mengambil sampel air sumur sebanyak 1 tetes.

2) Merasanya dengan lidah dan didiamkan sejenak kemudian mengeluarkannya kembali. 3) Mencatat hasilnya (Pitojo, 2002: 50) c. Prosedur Pengukuran Bau 1) Mengambil sampel air sumur atau menaruhnya disuatu tempat yang bersih atau cukup di ambil dengan tangan kemudian mendekatkannya ke hidung (dibau). 2) Mencatat hasilnya (Pitojo, 2002:49). d. Prosedur Pengukuran Warna 1) Mengambil sampel air sumur gali. 2) Melihat secara teliti warna air. 3) Mencatat hasilnya. e. Prosedur Pengukuran Kekeruhan 1) Memasukan air kedalam tabung sampel ke dalam tabung yang telah tersedia pada alt tersebut. 2) Menghidupkan turbidimeter. 3) Mengkalibrasi alat turbidimeter terlebih dahulu dengan menggunakan cairan standar yang tersedia. 4) Memasukkan tabung sampel yang di uji kedalam turbidimeter. 5) Menekan tombol read dan mencatat hasilnya (Penuntun Praktikum Kesehatan Masyarakat, 2012:73). f. Prosedur Pengukuran TDS 1) Masukkan sampel kedalam gelas beaker.

2) Menekan tombol ON untuk menghidupkan alat TDS Meter. 3) Mengatur suhu sesuai dengan nilai pengukuran sebelumnya. 4) Mencelupkan probes kedalam sampel air hingga melewati batas/tanda selama beberapa menit. 5) Mencatat hasilnya (Penuntun Praktikum Kesehatan Masyarakat. g. Uji kandungan bakteriologi Cara kerja pada saat pengambilan sampel di lokasi penelitian dilakukan pada pagi hari. Terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan seperti botol sampel, botol timba, tali, alkohol 70%, label botol sampel dan lampu spritus. Botol sampel yang akan digunakan telah melewati proses sterilisasi yang dilakukan di laboratorium. Proses pengambilan sampel air sumur gali dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1) Mempersiapkan lembar observasi sesuai nomor sumur. 2) Mencuci tangan dengan alkohol 70%. 3) Mengikatkan tali pada botol timba yang sudah disterilkan. 4) Menurunkan botol sampel sampai ke dasar sumur minimal 15 cm dari dasar air dan menariknya keatas. 5) Mengfiksasi mulut botol sampel dengan spiritus selama 30 detik. 6) Secara bersamaan mengfiksasi mulut botol timba dan botol sampel dengan spritus kemudian memindahkan air dari botol timba kedalam botol sampel. 7) Menutup rapat botol sampel.

8) Memberi label pada botol sampel. 9) Memasukan dan mengatur posisi botol sampel dengan rapih agar tidak miring. 1.5.2 Cara Kerja di Laboratorium Cara kerja untuk proses strelisasi botol sampel adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan botol sampel untuk pengambilan sampel air sumur 2. Menggunakan botol-botol yang ditutup dengan sempurna. 3. Membersihkan botol dan membilasnya sebanyak 2 kali dengan air destilasi. 4. Membungkus leher botol dengan aluminium foil. 5. Mensterilkannya selama 60 menit pada suhu 180 0 C dalam oven. 6. Menyimpan botol-botol yang telah siap digunakan pada tempat yang kering dan bersih. Selanjutnya untuk pengamatan bakteriologi air sumur gali yaitu dengan melihat coliform total pada sampel air dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Maka perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang di perlukan. Alat yang digunakan: botol kaca dengan volume 125 ml, rak tabung, tabung reaksi, tabung durham, dispo 1 ml, gelas ukur, pipet, incubator, autoclave, lampu spritus. Bahan yang diperlukan : sampel air sumur gali di Desa Talumopatu, media LB (Lactose Broth), aquadest steril, alkohol 70 % dan kapas steril. Cara kerja adalah sebagai berikut:

Untuk uji coliform total dengan media LB 1. Pertama-tama menyediakan tiga tabung masing-masing diberi label 10-1, 10-2,10-3, yang berisi 9 ml aquades. 2. Mengambil 1 ml sampel menggunakan dispo, untuk diencerkan ke dalam tabung pengenceran 10-1 telah berisi 9 ml aquades kemudian divortex. 3. Mengambil 1 ml dari tabung 10-1 masing-masing kedalam 3 tabung yang berisi LB dengan menggunakan dispo kemudian divortex. 4. Melakukan inkubasi pada suhu 37 o C selama 1 x 24jam. 5. Langkah 2-4 di ulang untuk mengencerkan 10-2 dengan terlebih dahulu mengambil sebanyak 1 ml dari tabung 10-1. 6. Hal yang sama dilakukan untuk penceran 10-3. 7. Jika setelah di inkubasi tabung LB menjadi berwarna kuning, maka sampel dikatakan positif terdapat coliform. 1.6 Populasi dan sampel 1.6.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur gali yang ada di Desa Talumopatu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo yaitu berjumlah 79 sumur gali tersebar di 6 dusun yaitu Dusun Tungo 24 sumur (30%), Dusun Hiyalobohu 9 sumur (11%), Dusun Bohulo 4 sumur (5%), Dusun Uwabanga 13 sumur (16%), Dusun Padengo 12 sumur (15%), Dusun Bintalahe 17 sumur (21%). 1.6.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sumur gali yang ada di desa Talumopatu dengan metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling

dimana pengambilan sampel ini didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010). Adapun pertimbangan peneliti yaitu : 1. Sumur gali yang akan diteliti lokasi pengukurannya dapat dijangkau. 2. Sumur gali yang mempunyai dinding sumur. 3. Sumur gali telah digunakan minimal 1 tahun. 4. Pada saat penelitian pemilik berada ditempat dan bersedia sumurnya untuk dijadikan sampel. Berdasarkan pertimbangan diatas maka peneliti memperoleh sampel sebesar 20 sumur gali yang tersebar di 5 dusun yaitu dusun Hiyalobohu 4 sumur, dusun Tungo 1 sumur, dusun Bintalahe 9 sumur, dusun Padengo 4 sumur, dan dusun Bohulo 2 sumur. 3.7 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer ini di peroleh dari hasil observasi sumur gali di desa Talumopatu dan pengukuran dilapangan serta hasil di laboratorium. Data sekunder di peroleh dari puskesmas Mootilango yaitu data yang berhubungan dengan penyediyaan air bersih, penyakit berbasis lingkungan serta data dari Kantor Desa Talumopatu yaitu data tentang gambaran umum lokasi penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari setiap variabel. 1. Analisis Univariat Merupakan penyajian data secara deskriptif yang hanya mempersoalkan satu variabel yang dalam penyajian berbentuk tabel distribusi frekuensi dan analisa presentase. Kelompok variabel yaitu kuailitas air (parameter fisik, dan parameter bakteriologis), dan jarak antara sumur dengan sungai. 2. Analsis Bivariat Digunakan untuk mengetahui kemaknaan hubungan/pengaruh variabel bebas (jarak sumur gali dengan sungai) dan variabel terikat (kualitas air yaitu parameter fisik dan parameter bakteriologis). Uji statistik yang digunakan uji statistik fisher Exact. Dikatakan terdapat pengaruh yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p< 0,05. Dengan rumus: ( a+b! c+d! a+c! b+d ) P = a!b!c!d!n! Keterangan : a, b, c, d = Frekuensi sel a, b, c, d N = Besar Sampel (Hastono dan Sabri, 2010: 155).