dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.



dokumen-dokumen yang mirip
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PRESENTASI MEMUKAU BAGAIMANA MENCIPTAKAN PRESENTASI LUAR BIASA MUHAMMAD NOER. Herry Mardian (ed.)

POLA PIKIR APARATUR SIPIL NEGARA SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT. Hak Cipta Pada: Lembaga Administrasi Negara EdisiTahun 2014

BAB III LANDASAN TEORI

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan

Menghubungkan Bisnis dengan Manajemen Hutan Bertanggung jawab. 'Kayu Baik, Bisnis Baik'

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

Fungsi dan Peranan Iklan pada televisi

Surat dari Direktur Utama dan Pejabat Eksekutif Tertinggi

Bab 2 KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK. Strategic Governance Policy. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

BAB I PENDAHULUAN. keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan pergaulan dengan orang lain

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:

MELIPUT TRAUMA. Panduan Dart Centre. Untuk Para Wartawan, Redaktur dan Manajer

BAB II KERANGKA TEORI

STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI DUA MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI SEKOTA SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI

Prosedur dan Kebijakan Hukum Persaingan Usaha

Bukan hanya laba. Prinsip-prinsip bagi perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk

Menembus Batas Online Marketing

Tata Laku Bisnis Internasional

Cara Kerja Kita. Praktik Usaha BT. Bulan Oktober Halaman 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian belajar secara komprehensif diberikan oleh Bell-Gredler (dalam

TOLERAN HORMAT JUJUR. Membentuk ERDAS RBAIK JUJUR PERCAYA D KEDAMAIAN SANTUN ERANSI SANTUN KEPEMIMPINAN CERDA GOTONG-RO TANGGUNG JAWAB

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Tingkah Laku Menyimpang. Tingkah laku menyimpang adalah tingkah laku tercela, yang dilakukan

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

Transkripsi:

Sekalipun Anda memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak Anda komunikasikan kepada orang lain, tidak ada gunanya. Sehebat apa pun ilmu dan jurus-jurus bisnis Anda namun jika tidak Anda bagikan, tidak Anda komunikasikan, tidak Anda amalkan, tidak ada manfaatnya! Jadi ilmu itu harus diamalkan. Produk unggulan kita harus kita tawarkan pada orang lain. Artinya kita perlu berkomunikasi. Supaya komunikasi kita itu efektif dan mengena yang selanjutnya memberikan dampak keuntungan bagi kita, maka kita perlu tahu bagaimana kiat-kiat berkomunikasi dengan baik dan benar. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa komunikasi itu adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan / audiens) melalui berbagai cara. Tujuan komunkasi itu untuk memberitahukan, mempengaruhi dan meyakinkan. Komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan pesan, serta dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah. Dalam berkomunikasi diperlukan kemauan dan kemampuan seseorang dalam melihat dunia dari sudut pandang orang lain, sebab, arti bukan terletak pada kata-kata melainkan terletak pada manusia, dan bahwa manusia itu berbeda satu sama lain. Oleh karena itu dalam berkomunikasi kita perlu memahami prinsip-prinsipnya yaitu: Jelas, singkat dan dapat dimengerti Dua arah, aksi dan reaksi Pemilihan media yang efektif 1 / 6

Bila perlu dilakukan berulang-ulang Umpan balik sangat penting Ada beberapa sikap orang dalam berkomunikasi Agresif. Orang yang memiliki sikap agresif, memandang kepentingan sendiri lebih dominan daripada kepentingan orang lain. Menghadapi orang semacam ini memang diperlukan penghargaan lebih. Artinya kita perlu memberikan penghargaan lebih banyak atau lebih sering. Caranya? Dengarkan baik-baik, tidak perlu kita membantah. Bila dalam keadaan emosi, katakan bahwa Anda akan diskusikan dengan atasan dan kembalilah pada saat yang lebih baik. Ajak orang yang lebih senior untuk meningkatkan relasi Anda. Jelaskan situasi yang Anda hadapi dan minta orang tersebut untuk membantu, dengan mengatakan bantuannya sangat Anda hargai. Jangan lupa pula untuk menjelaskan keuntungan yang akan didapatkannya. Kemudian jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kerjasamanya Asertif. Orang yang memiliki sikap asertif, memandang kepentingan sendiri dan orang lain sama-sama penting. Jika kita menghadapi orang yang bersikap asertif kita perlu bersikap terbuka. Kita perlu bersikap sama-sama dewasa, dengan menanyakan apa yang kiranya dapat kita lakukan untuknya. Kita perlu menghargai kepentingannya, dan mendengarkan apa yang dikemukakan. Perlu juga kita jelaskan situasi kita, sambil minta maaf jika belum dapat memenuhi semua permintaannya. Kita juga perlu meminta kerjasamanya dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuannya. Submisif atau Mengalah. Orang yang bersikap submisif memandang kepentingan orang lain lebih dominan dari kepentingan sendiri. Jika kita menghadapi orang macam ini, 2 / 6

apalagi orang itu adalah pelanggan kita, m pelanggan sudah setuju dengan kita, jangan kecewakan dia dengan hal-hal yang tidak benar. Jangan pula memanfaatkan situasinya untuk kepentingan kita sehingga merugikan pelanggan. eskipun Ada kalanya kita menghadapi orang-orang yang memiliki sikap defensif, tertutup, yang sering menggunakan kata-kata klise begitulah kira-kira terserahlah dll. Ada juga orang yang bersikap absolut yang sering memaksakan kehendaknya dengan kata-kata klise: Pokoknya harus. Kemudian kita mungkin juga pernah menghadapi orang-orang yang bersikap konfrontatif, yang mengarah pada menang-kalah, duel argumentasi. K ata-kata k lise nya : menurut saya betul nggak? Dan masih ada juga orang yang berbaik hati dengan sikap sinergis, mencari penyesuaian. K ata-kata k lise yang sering digunakan adalah, Bagaimana sebaiknya - kalau begini bagaimana? Terhadap orang-orang semacam itu kita perlu menanggapi secara bijaksana sehingga komunikasi yang kita lakukan tetap lancar. Prinsip yang kita gunakan adalah: Pahami dulu orang lain, barulah orang lain akan memahami kita. Di samping sikap dalam berkomunikasi kita juga mengenal istilah status ego dalam berkomunikasi. Ada kalanya kita menjumpai orang yang memiliki status ego sebagai ORANGTUA, yang cenderung ingin didengarkan, menasihati, dan juga mengalah. Ada yang memiliki status ego DEWASA yang cenderung rasional, mengajak diskusi dan memilih yang benar-benar menguntungkan. Ada juga status ego 3 / 6

ANAK-ANAK yang cenderung emosional dan menuntut, namun juga mudah dibujuk. Supaya komunikasi kita lancar, kita perlu menyesuaikan keadaan ego kita dengan lawan bicara. Dalam organisasi ketika kita berkomunikasi dengan sesama anggota organisasi, kita mengenal adanya komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi antara atasan dan bawahan; dan komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi antara sesama anggota sederajat. Komunikasi internal yang kita lakukan dalam organisasi itu sebaiknya kita lakukan dengan menganggap semua pihak adalah pelanggan, bukan sekedar rekan, atasan atau bawahan. Jika terjadi komunikasi dari atasan kepada bawahan atau sebaliknya, biasanya komunikasi itu bertujuan : menjual ide, memotivasi atau mendorong, memberitahukan atau mengkonfirmasikan, memberikan penghargaan, berterima kasih, berkonsultasi, dan mengajukan permohonan. Jika komunikasi horisontal terjadi, biasanya bertujuan memberitahukan / mengkonfirmasikan, bekerjasama, meminta bantuan dan sosialisasi antaranggota. Sedangkan jika terjadi komunikasi eksternal biasanya bertujuan: menjual ide, negosiasi, membina hubungan, dan mengakrabkan. Supaya Komunikasi kita efektif ada beberapa pedoman yang perlu kita pahami dan lakukan yaitu: Tangibility artinya komunikasi yang kita lakukan itu dapat dirasakan, dilihat secara kasat mata Emphaty artinya bersikap memahami, bahkan tidak hanya memahami, tetapi juga kita dapat merasakan seperti yang dirasakan orang lain. Responsiveness bersikap tanggap, memberikan reaksi yang tepat dan mengena 4 / 6

sasaran. Reliability dapat dipercaya, jujur, terbuka. Assurance memberikan kepastian, bahkan ada jaminan. Supaya komunikasi kita lancar dan berkualitas, maka kita perlu memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kita perlu bersikap asertif, yaitu mengerti sebelum dimengerti, mendengar sebelum berbicara, memberi sebelum menerima, memiliki data akurat, memiliki kemampuan menganalisis dan memiliki kemampuan persuasif. Seringkali terjadi adanya kesenjangan komunikasi atau communication gap. Hal itu terjadi bila : Penerima dan pengirim punya persepsi beda Penerima cenderung berharap apa yang sebenarnya ia harapkan Penerima sering membuat batasan sendiri Penerima cenderung menilai sumber berita Tidak menghiraukan kunci-kunci nonverbal 5 / 6

Penerima sedang emosional / tidak tenang Gaya bahasa yang berbeda Munculnya kesimpulan dini, dsb. Sebagai komunikator yang baik kita berusaha meminimalisir kesenjangan itu sehingga kita tetap dapat berkomunikasi secara efektif, saling menguntungkan dan mengarah kepada kualitas unggul. Nah, kita sudah memahami berbagai hal tentang komunikasi. Biasanya kalau kita bertemu seseorang sering kita menyapa, Halo, apa kabar? Dan jawab yang sering kita dengar adalah Baik! Nah, apakah kabar baik itu sudah Anda kabarkan kepada orang lain? 6 / 6