BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Subjek dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa tempat terkait data yang di butuhkan, yaitu: 1. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Timor Tengah Selatan karena SATPOL PP yang menangani kasus kenakalan remaja. 2. SMP Kristen 1 SoE karena siswa-siswi dari sekolah inilah yang telah beberapa kali berurusan dengan SATPOL PP dalam masalah kenakalan remaja. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Januari 2014. 3.1.2. Jenis dan Strategi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) si peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2010:1). Strategi penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Azwar (2012:6,7) penelitian deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan
fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. 3.1.3. Sumber Data 1. Tempat dan Peristiwa Tempat pengambilan data peristiwa kenakalan remaja di dalam penelitian ini adalah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan sekolah SMP Kristen 1 SoE. 2. Arsip atau Dokumen Arsip dan dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa Perda yang mengatur tentang peran SATPOL PP, Profil SMP Kristen 1 SoE dan arsip-arsip resmi seperti buku-buku yang menunjang dalam penulisan ini. 3. Informan atau Sumber Data
a) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja untuk mendapatkan gambaran umum tentang tugas dan upaya untuk mengatasi kenakalan remaja yang telah dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupatan Timor Tengah Selatan Tahun 2010-2013. b) Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Dan Peraturan Kepala Daerah dan Kepala Bidang Penyelenggara Ketertiban Umum dan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengetahui proses penanganan kenakalan remaja. c) SMP Kristen 1 SoE yang melakukan kerja sama dengan Satuan Satpol PP untuk mendapatkan informasi mengenai para siswa yang keluar pada saat jam sekolah dan juga bentuk kerja sama yang selama ini telah dilakukan bersama SATPOL PP Kababupaten Timor Tengah Selatan. 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. 1.2.1. Observasi Dalam penelitian ini menggunakan pengamatan observasi untuk mengumpulkan data yang di perlukan. Metode observasi yang dipakai adalah metode observasi partisipatif (Sugiyono, 2010:64). Dalam observasi
partisipatif penulis terlibat langsung atau ikut serta dalam subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti mengikuti Satuan Polisi Pamong Praja melakukan patroli kota untuk mengamati pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para remaja. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:172) penggunaan observasi langsung memungkinkan peneliti mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Hasil penelitian dengan menggunakan observasi langsung akan lebih akurat. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi lingkungan Sekolah SMP Kristen 1 SoE dan Kantor SATPOL PP Kab. TTS. 1.2.2. Wawancara Wawancara yang dilakukan adalah dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2010:74). Maksud dari wawancara tidak terstuktur adalah untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dengan lebih mendalam. Menurut Sandjaja dan Heriyanto (2011:148) wawancara mendalam digunakan untuk menggali semua atribut responden atau informan sedalam mungkin dengan maksud mengembangkan konsep atau pemahaman. Dalam penelitian ini wawancara bertujuan untuk memperoleh data mengenai kenakalan remaja yang
ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja. Yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, dan Kepala Bidang Penyelenggara Ketertiban Umum dan Masyarakat. Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Guru BP/BK SMP Kristen 1 SoE dan salah satu murid yang pernah di tangani oleh SATPOL PP untuk mengetahui kebenaran apakah SATPOL PP pernah menangani kasus kenakalan remaja di SMP Kristen 1 SoE. 1.2.3. Dokumentasi Di dalam penelitian ini dilakukan teknik pengumpulan data dengan dokumen yaitu merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010:82). Dokumentasi jalannya observasi dan wawancara dalam bentuk foto-foto atau rekaman (dokumen yang berbentuk gambar). Di samping itu dokumen diperlukan untuk mengetahui data kasus-kasus kenakalan remaja yang terjadi. Catatan peristiwa yang sudah berlalu dalam penelitian ini yaitu foto mengenai proses pembinaan kepada para siswa yang terkena razia SATPOL PP, surat pernyataan para siswa yang melakukan pelanggaran, arsip SATPOL PP tentang Undang-Undang No.32 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah RI No.6 Tahun 2010, Peraturan Mentri Dalam Negeri No.4 Tahun 2011, Peraturan Bupati TTS No.77 Tahun 2011,
Peraturan Daerah Kab. TTS No.4 Tahun 2012 Pasal 53, Profil Sekolah SMP Kristen 1 SoE dan rekaman wawancara dengan pihak SATPOL PP dan Pihak Sekolah. 1.3. Teknik Cuplikan (Sampling) Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. (Sugiyono, 2010:53,54). Dalam penelitian ini informan yang di ambil adalah SATPOL PP, Guru BP/BK dan Siswa SMP yang pernah dirazia oleh SATPOL PP pada tanggal 11 April 2013. 1.4. Validitas Data Dalam penelitian ini penulis melakukan validitas data atau pengujian untuk mendapatkan kebenaran sumber data tersebut. Validitas atau pengujian yang digunakan adalah trianggulasi dan review informan. Menurut Sugiyono (2010:83,127) metode trianggulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini di gunakan metode trianggulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sumber data yang dimaksud dalam menguji kredibilitas data yaitu Guru BP/BK SMP Kristen 1 SoE dan juga salah satu murid yang pernah ditangani oleh SATPOL PP. Selain trianggulasi data, keabsahan data penelitian diperoleh melalui review informan yaitu laporan penelitian direview oleh informan untuk mengetahui apakah yang ditulis merupakan sesuatu yang disetujui mereka (Wahyudi, 2005:77). Review informan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu peneliti melakukan wawancara dengan pihak SMP Kristen 1 SoE untuk mengetahui kebenaran data yang diberikan oleh SATPOL PP. 1.5. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara interaktif. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:91) adapun aktivitas dalam analisis data, yaitu : 1. Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. 2. Penyajian Data yaitu mengorganisasikan data, menyusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah untuk difahami. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Gambar : 3.1 Komponen Dalam Analisis Data Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Verifikasi Data Sumber : Memahami Penelitian Kualitatif