CENTRAL NEUROXIAL BLOCK FOR STENOSIS VALVE ( MITRAL & AORTA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. penyesuaian dari keperawatan, khususnya keperawatan perioperatif. Perawat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. subarachnoid sehingga bercampur dengan liquor cerebrospinalis (LCS) untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. diinginkan (Covino et al., 1994). Teknik ini pertama kali dilakukan oleh seorang ahli bedah

MONITORING HEMODINAMIK

RINI ASTRIYANA YULIANTIKA J500

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bagian tubuh untuk perbaikan. Beberapa jenis pembedahan menurut lokasinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Anestesi spinal telah digunakan sejak tahun 1885 dan sekarang teknik ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anestesi spinal merupakan salah satu teknik anestesi regional yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir ini, namun demikian perkembangan pada

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan respon stress bagi pasien, dan setiap pasien yang akan menjalani

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

PERBANDINGAN EFEK HEMODINAMIK ANTARA PROPOFOL DAN ETOMIDATE PADA INDUKSI ANESTESI UMUM ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan tekanan onkotik dan volume intravaskuler. Partikel ini tidak

Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

Lama Analgesia Lidokain 2% 80 mg Dibandingkan Kombinasi Lidokain 2% dan Epinefrin pada Blok Subarakhnoid

BAB I PENDAHULUAN. menstimulasi pengeluaran CRH (Corticotropin Realising Hormone) yang

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. letak insisi. Antara lain seksio sesaria servikal (insisi pada segmen bawah), seksio

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan obat-obat anestesi intra vena tanpa menggunakan obat-obat

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : Yunita Ekawati J Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

PERAWAT KLINIK I KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI SETUJUI KEMAMPUAN KLINIS N O ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bunyi Jantung I (BJ I)

ANESTESI REGIONAL. Department of Anesthesiology Faculty Of Medicine Padjadjaran University

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seventh Report of Joint National Commite on Prevention, Detection, Evaluation,

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG. OLEH : Ns. ANISA

Modul Pencitraan Invasif- Kateterisasi Jantung dan Angiografi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosional atau mengalami cemas akan mengalami rasa nyeri yang hebat setelah

Seksio Sesarea pada Penyakit Katup Jantung Gatut Dwidjo Prijambodo, Eddy Rahardjo

Anestesi epidural pada pasien modified radical mastectomy dengan gagal jantung kongestif

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia membawa dampak

JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 2 NOMOR 3, AGUSTUS 2015 PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. anestesiologi. 3. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan

SURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU PEUKAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis

Regional Anesthesia. Hospital Care Division PT B Braun Medical Indonesia

Manajemen Kardiak Pre-Operatif pada Pasien Pembedahan Non-Kardiak : Pendekatan Berbasis Individu dan Bukti Ringkasan

Definisi Rehab Jantung

BAB I PENDAHULUAN. anestesi yang dilakukan terhadap pasien bertujuan untuk mengetahui status

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 1 NOMOR 1, NOVEMBER 2013 LAPORAN KASUS. Asep Indah Wuddi Arief, Bhirowo Yudo Pratomo, I G Ngurah Rai Artika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemberian fentanil intravena sebagai Preemptive Analgesia merupakan

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF Gagal jantung kongestif dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi utama dari gagal jantung kongestif

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

PENYAKIT KATUP JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dari data antara tahun 1991 sampai 1999 didapatkan bahwa proses

Bagian Anestesesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

MANAJEMEN NYERI POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta

ARTIKEL PENELITIAN. Penggunaan Anestesi Lokal dan Adjuvan pada Analgesi Epidural di Wilayah Jawa Barat Tahun 2015

EKSTRAKSI GIGI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN GAGAL GINJAL KRONIK VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir

ANESTESI REGIONAL. Intan Arvianty Maretta Prihardini H. Preceptor:Riri Risanti, dr. Sp.An.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

ELEVASI KAKI EFEKTIF MENJAGA KESTABILAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI

BAB I PENDAHULUAN. modalitas sensorik tetapi adalah suatu pengalaman 1. The

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERAN EKOKARDIOGRAFI DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN SEVERITAS STENOSIS MITRAL. Basuki Rahmat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan bedah pada pasien menunjukkan peningkatan seiring tumbuhnya

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMBINASI BUPIVAKAIN-PETHIDIN DENGAN BUPIVAKAIN-FENTANYL INTRATEKAL PADA PASIEN GERIATRI YANG MENJALANI PROSEDUR TUR-P

sebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut

LAMPIRAN. : Drs.Rumonda Napitupulu,Apt : Mala Rhodearny Estomihi Munthe. : Mayor (CKM) dr.immanuel Es Stevanus Purba,SpTHT-KL Nama Anak : -

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROSES TERJADINYA SHOCK. MASYKUR KHAIR, S.Kep., Ns

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. kali digunakan untuk prosedur pembedahan pada abad ke Blok sentral. penggunaan obat anestesi lokal yang lebih aman.

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

Transkripsi:

CENTRAL NEUROXIAL BLOCK FOR STENOSIS VALVE ( MITRAL & AORTA) Djudjuk Rahmad Basuki Runmah Sakit Syaiful Anwar / Lab Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Menejemen Anestesi : Kewaspadaan GA atau Neuraxial block Lesi Katup Jantung menyebabkan : Tekanan yg berlebihan ( Stenosis Mitral Aorta ) Beban vol meningkat ( Regurgitasi Mitral Aorta )

Harus diperhatikan : Irama jantung, denyut jantung, preload, afterload, kontraksi jantung, tekanan darah sistemik, resistensi vaskular sistemik vaskular pulmonal resistensi

Stenosis Aorta Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.

Patofisiologi Stenosis Aorta Tahanan yg menghalangi ejeksi darah dari ventrikel kiri Kerja keras ventrikel kiri Jika gagal V.kiri Tek Atrium naik Tek V.Pulmonalis naik Odem Paru

Mitral Stenosis Mitral Stenosis adalah suatu penyakit jantung, dimana katup yang menghubungkan atrium dan ventrikel kiri menyempit, tidak bisa membuka dengan sempurna

Perioperatif pada pasien Stenosis Valve Tujuan utama : 1. Meminimalkan risiko sebelum, intra atau pasca operasi 2. Merencanakan pencegahannya Pasien dg gangguan katup berat yang menjalani operasi noncardiac elektip meningkatkan risiko optimalisasi

Anesthesia Consideration Stenosis Aorta / Mitral Cegah hypotensi dan gejolak hemodinamik Tindakan agresif aliran darah koroner turun Iskemia miokard Fungsi ventrikel kiri dan curah jantung turun

Pertahankan irama sinus Hindari gangguan kontraksi Atrium, Ritme, AF menentukan pengisian ventrikel, stroke volume, dan perfusi koroner.

Central Neuroaxial Anesthesia EPIDURAL Catheter SPINAL Catheter Low Dose CSE Combine Spinal Low Dose dan Epidural

Spinal Anesthesia

Spinal Anesthesia Continous Alternatif pilihan pada pembedahan ekstremitas bawah Analgesi post op Minimal sudah terpasang monitor hemodinamik invasif CVC, Invasif BP

Keuntungan Continous Spinal Anesthesia Onset Blok Simpatic bertahap dan terkontrol Penempatan kateter mudah Manajemen nyeri pasca operasi Menghindari gangguan hemodinamik saat penggunaan laringoskop dan intubasi Tidak menggunakan gas inhalasi menyebabkan myocardial depresi, vasodilatasi peripheral, penurunan tekanan pada atrium (systole)

Kerugian Continous Spinal Anesthesia kondisi sadar, resiko peningkatan stress perubahan hemodinamik Komplikasi seperti anestesi spinal umumnya kehilangan banyak darah penurunan cepat SVR konsumsi antikoagulan kontraindikasi spinal anestesi menyebabkan iskemik hipotensi,

Low Dose Spinal Anesthesia Vol > rendah, Kosentrasi > rendah Bupivakain Heavy 0,5%, 8 mg + Fentanyl. Adjuvan Fentanil 62,5 50 Mikro. > 50 Mikro tidak manfaat. Cara sama spt Spinal biasa

Alasan pakai Bupivacaine Potensi paling kuat Durasi lama

Dosis Aplikasi di lapangan Penelitian dg dosis 5-7 mg Blok simpatis minimal Hypotensi > rendah

Adjuvan Fentanyl Fentanyl sinergis dengan bupivakain menurunkan ambang nyeri tanpa meningkatkan blokade simpatik dan motorik Fentanyl kelarutan yang sangat tinggi dalam lemak berikatan dengan reseptor opioid di cornu dorsalis medula spinalis dengan cepat Onset yang cepat Menguntungkan pada sectio cesaria.

Bromage 2 dalam 59 63 detik, Bromage 1 dalam 89 99 detik bromage 0 dalam 130 170 detik. Ketinggian blok tercapai dalam 4 menit. Gejolak hemodinamik (-)

Epidural Anesthesia

Pilihan alternatip memberikan anestesi dan analgesia Analgesi post op baik Menghindari gangguan hemodinamik saat laringoskop dan intubasi menghindari penurunan SVR mendadak dan menghindari hipovolemia dan takikardia mempertahankan kontraktilitas dan irama sinus

Simpulan Tidak ada teknik anesthesia yang lebih baik dari teknik lainnya Pada pasien dengan kasus kelainan katup jantung, pilihan anestesi berdasarkan : - Kondisi individual pasien, jenis operasi, lama operasi - Fasilitas yang tersedia - Keterampilan anesthesiologist

Simpulan Neuroaxial Anesthesia pada pasien dengan Mitral/Aorta Stenosis bisa dilakukan dengan Continous Spinal Anesthesia dan Epidural Anesthesia Efek samping Teknik Neuroaxial Anesthesia pada pasien dengan Mitral/Aorta Stenosis dapat diminimalkan dengan pemasangan monitor invasif : - Central Venous Cathether - Arterial Line - Swan Ganz Catheter

Menejemen Pasien dg Stenosis katup mitral dan stenosis katup pulmonal : 1. Mempertahankan sinus ritme 2. Mempertahankan Pre load yg adekwat 3. Mempertahankan SVR 4. Mencegah takhikardi 5. Mencegah Depresi miokard 6. Mencegah Kompresi Aorta Caval ( SC )

Terima Kasih