LEMBAR KERJA 1 ANALISA KALSIUM MAGNESIUM & KESADAHAN TOTAL

dokumen-dokumen yang mirip
Penentuan Kesadahan Dalam Air

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober


Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

Laporan Praktikum KI1212. Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

Air dan air limbah Bagian 12: Cara uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan metode titrimetri

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Kadar Vitamin C dengan Titrasi Iodometri Langsung

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

KESADAHAN AIR. ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks

Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN PH, BAHAN ORGANIK, KTK DAN KB

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

8. ASIDI-ALKALINITAS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALTIK DASAR TITRASI KOMPLEKSOMETRI. Pembimbing : Dewi Widyabudiningsih. Oleh. Kelompok V. Indra Afiando NIM

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. 2003). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, desain studi yang digunakan


TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

Pupuk dolomit SNI

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Desikator Neraca analitik 4 desimal

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian. Sintesis CaCu(CH 3 COO) 4.xH 2 O. Karakterisasi. Penentuan Rumus kimia

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

DEAMINASI TEMPE (TMP)

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Sintesis partikel Fe 0. % degradasi. Kondisi. Uji kinetika reaksi

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

LAPORAN PRAKTIKUM V PEMERIKSAAN KESADAHAN PADA SAMPEL AIR SUMUR GALI DI JALAN SAHABAT 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL)

Transkripsi:

LEMBAR KERJA 1 ANALISA KALSIUM MAGNESIUM & KESADAHAN TOTAL 1

1. LATAR BELAKANG Pada dasarnya air yang ada dialam ini mengandung beberapa macam zat yang merugikan karena adanya pencemaran dari lingkungan disekitarnya baik bersifat fisik, kimiawi maupun biologis. Oleh sebab itu sebelum air tersebut dikonsumsi oleh manusia harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan ataupun mengurangi zat-zat yang merugikan tersebut sampai batas tertentu sesuai dengan syarat yang ditetapkan. Untuk menjamin kualitas air produksi sesuai dengan standar peraturan yang berlaku maka disinilah peran serta Laboratorium PDAM dibutuhkan. 2. TUJUAN Tujuan dari praktik analisa kalsium, magnesium dan kesadahan total ini adalah agar peserta pelatihan mampu menganalisa parameter tersebut sesuai dengan prosedur kerja yang telah disediakan dengan baik dan benar. 3. LANGKAH KERJA ANALISA KALSIUM (Ca 2+ ) A.Prinsip analisa Metode Titrimetrik terbentuknya senyawa komplek berwarna ungu pada larutan yang mengandung ion kalsium setelah ditambahkan larutan EDTA (etilendiamintetraasetat) dengan indikator murexide pada ph 12 atau 13. B. Peralatan dan Reagen 1. Peralatan Labu Erlenmeyer 250/300 ml Gelas ukur 100 ml Pipet ukur 2 ml Buret 25/50 ml Pemanas Mortar dan stampler 2

2. Reagen Larutan EDTA (Titriplex III) 0,01 M Larutan NaOH 8% Indikator Murexide C. Cara Kerja 1. Pembuatan Reagen Larutan EDTA 0,01 M Timbang Titriplex III sebanyak 3,723 gram, dilarutkan menjadi 1000 ml. Simpan didalam botol plastik (PE). Larutan NaOH 8% : 8 gram NaOH dilarutkan dalam 100 ml aquadest Indikator Murexide : 100 g NaCL ditambah 1 g murexide, digerus memakai mortir dan stampler. Cara mencari factor murexide (f murexide ) : Pipet 10 ml larutan standar CaCO 3, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer, tambahkan 90 ml aquadest. Tambahkan 1 ml larutan NaOH 8% Tambahkan 50 ml indicator Murexide Titrasi dengan larutan EDTA, sampai terjadi perubahan warna dari merah siklam ke ungu. Perhitungan : f Murexide = 10 ml pentiter 2. Analisa Kalsium Ukur 100 ml sampel masukkan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 1-2 ml NaOH 8% Tambahkan 50 mg indikator Murexide 3

Titrasi dengan larutan EDTA, sampai terjadi perubahan warna dari merah siklam ke ungu. Catat pemakaian larutan peniter. Gambar 1. 100 ml sampel Gambar 2. Sampel setelah penambahan indikator Murexide Gambar 3. Sampel sesudah dititrasi 4

3. Perhitungan Kalsium = 1000 x ml peniter x f Murexide (mg/l CaCO 3 ) ml sampel Catatan Untuk analisa secara titrimetrik disarankan dilakukan secara duplo untuk menjaga keakuratan hasil, apabila perbedaan pemakaian larutan EDTA (larutan peniter) lebih dari 0,1 ml ulangi pengujian, apabila kurang atau sama dengan 0,1 maka rata-ratakan hasilnya. 4. LANGKAH KERJA ANALISA MAGNESIUM (Mg) A.Prinsip analisa Metode Kalkulasi Penentuan magnesium dengan cara perhitungan, yaitu : Magnesium (Mg 2+ ) = Kesadahan total - Kalsium (Semua satuan dalam mg/l CaCO 3 ) 5. LANGKAH KERJA ANALISA KESADAHAN TOTAL A. Prinsip Analisa Titrimetrik Terbentuknya senyawa komplek berwarna biru pada larutan yang mengandung ion kalsium dan magnesium setelah ditambahkan larutan EDTA (etilendiamintetraasetat) dengan indikator EBT Eriochrome Blat T. pada ph 10,0 + 0,1 B. Peralatan dan Reagen 1. Peralatan Labu Erlenmeyer 250/300 ml Gelas ukur 100 ml Pipet ukur 2 ml Buret 25/50 ml 5

Pemanas Mortar dan stampler 2. Reagen Larutan EDTA (Titriplex III) 0,01 M Larutan Buffer NH 4 Cl Indikator EBT (Eriochrome Black T) Larutan standar CaCO 3 1 ml = 1 mg. CaCO 3 C. Cara Kerja 1. Pembuatan Reagen Larutan EDTA 0,01 M Timbang Titriplex III sebanyak 3,723 gram, dilarutkan menjadi 1000 ml. Simpan didalam botol plastik (PE). Standar CaCO 3 1 ml = 1 mg CaCO 3 a. Larutkan 1,00 gram CaCO 3 (pa) dalam labu Erlenmeyer 500 ml dengan larutan HCl 1 + 1 melalui sebuah corong gelas, sampai CaCO 3 larut semua. b. Tambahkan 200 ml aquadest kemudian didihkan beberapa menit untuk melepaskan CO 2, dinginkan. c. Tambahkan beberapa tetes indikator methyl red dan atur warna larutan menjadi warna : intermediate orange dengan penambahan NH 4 OH 3N atau HCl 1 + 1. d. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 1000 ml dan tempatkan volume sampai tanda batas. Larutan Buffer NH 4 Cl : a. Larutkan 16,9 g NH 4 Cl dalam 143 ml NH 4 OH. b. Tambahkan 1,25 g garam magnesium dari EDTA jadikan 250 ml larutan aquadest. 6

Catatan Jika garam magnesium dari EDTA tidak ada maka dapat diganti oleh 1,179 g garam sodium dari EDTA dan 780 mg MgSO 4. 7H 2 O atau 644 mg MgCl 2. 6H 2 O dalam 50 ml aquadest masukkan kedalam campuran NH 4 Cl dengan NH 4 OH diatas. Jadikan 250 ml dengan aquadest. Indikator EBT : Timbang 100 g NaCl dan 1 g EBT digerus dengan memakai mortar dan stampler, sampai halus dan tercampur. Mencari factor EBT : Pipet 10 ml larutan standar CaCO 3, masukkan kedalam labu erlenmeyer, tambahkan 90 ml aquadest. Tambahkan 5 ml larutan buffer NH 4 Cl Tambahkan kira-kira 50 mg indicator EBT. Panaskan sampai kira-kira 40 0 C (hangat-hangat kuku) Titrasi dengan larutan EDTA (peniter), sampai timbul perubahan yang jelas dari warna ungu ke biru. Lakukan titrasi duplo atau triplo. Catat pemakaian larutan peniter, masukkan kedalam perhitungan. Perhitungan : Faktor EBT = f EBT = 10 ml peniter 2. Analisa Kesadahan Total Ukur sampel 100 ml atau tergantung kebutuhan, jika perlu pengenceran sampel diambil sesuai dengan besarnya pengenceran, kemudian masukkan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 5 ml larutan NH 4 Cl. Tambahkan 50 mg indikator EBT Titrasi dengan larutan EDTA, sampai terjadi perubahan warna dari ungu ke biru. Catat pemakaian larutan EDTA. 7

Gambar 4. 100 ml sampel Gambar 5. Sampel setelah penambahan indikator EBT Gambar 6. Sampel sesudah dititrasi 8

Perhitungan Kesadahan total = 1000 x ml peniter x f EBT (mg/l CaCO 3 ) volume sampel Catatan : Untuk perkiraan pengenceran, dapat dilihat dari nilai Conductivity, dimana bila Condictivity tinggi kemungkinan kesadahannya juga tinggi. 9