BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan manusia adalah sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar manusia mempunyai kemampuan diberbagai bidang, khususnya dalam bidang pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Salah satu cara untuk meningkatkan pembangunan manusia yaitu melalui pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 1 Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang ke arah upaya peningkatan derajat kesehatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan antara pemerintah dan masyarakat. 2 Trauma kapitis merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada anakanak, lanjut usia, dan masyarakat usia produktif. 3 Trauma kapitis yang terjadi pada usia produktif diakibatkan karena mobilitas yang tinggi di kalangan usia produktif sedangkan kesadaran untuk menjaga keselamatan di jalan masih rendah disamping penanganan pertama yang belum benar dan rujukan yang terlambat. 4 Bangsa Indonesia sebagai negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. 5 Indonesia sebagai negara berkembang ikut merasakan kemajuan teknologi, diantaranya bidang transportasi. Majunya transportasi mengakibatkan mobilitas penduduk ikut meningkat. Namun kemajuan ini juga mempunyai dampak negatif yaitu
semakin tingginya angka kecelakaan. Hal ini diakibatkan karena mobilitas menyebabkan meningkatnya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan sehingga berisiko untuk terjadi cedera fisik. 6 Kecelakaan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di negara maju maupun di negara berkembang. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama dari kematian untuk kecelakaan secara keseluruhan. 7 WHO pada tahun 2002 mengestimasi 1,2 juta orang yang terbunuh akibat kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya dan 50 juta orang yang mengalami luka-luka. 8 Pada tahun 2001 Cause Specific Death Rate (CSDR) kecelakaan lalu lintas pada perempuan di Indonesia yaitu 18 per 100.000 penduduk dan pada laki-laki 71 per 100.000 penduduk. 9 Kecelakaan lalu lintas dapat mengakibatkan berbagai trauma sampai kematian seperti, trauma kapitis, fraktur (patah tulang) dan ruptura lien (pecah limpa). Trauma kapitis merupakan bentuk trauma yang paling sering, berbahaya, dan menjadi penyebab utama kematian. 5 Selain kecelakaan lalu lintas, trauma kapitis juga bisa dikarenakan jatuh, trauma benda tumpul, kecelakaan kerja, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan olahraga, trauma tembak dan pecahan bom. 10 Di Amerika Serikat (2004) trauma kapitis menyumbang sekitar 40% dari semua kematian karena cedera akut. Setiap tahunnya 200.000 korban trauma kapitis perlu dirawat inap, dan 1,74 juta orang mengalami trauma kapitis ringan yang masih bisa bekerja seperti biasa. 11 Penelitian Ingebrigtsen di Rumah Sakit Universitas Tromso (1998) Swedia Utara terdapat rasio penderita trauma kapitis laki-laki dibandingkan dengan perempuan yaitu 1,7:1 yang disebabkan jatuh (62%), kecelakaan lalu lintas (21%), dan serangan (7%). 12
Penelitian Lee di Korea (1998) Insidence Rate (IR) tahunan trauma kapitis yaitu 236 per 100.000. Berdasarkan jenis kelamin, IR laki-laki yaitu 334 per 100.000 dan IR perempuan 136 per 100.000 dengan Case Fatality Rate (CFR) trauma kapitis 8,2%, dan CSDR 19 per 100.000. 13 Pada tahun 2004-2005 di Australia terdapat ± 14.000 kasus trauma kapitis di Rumah Sakit dengan proporsi laki-laki 68,7 % dan proporsi perempuan 31,3%. Age-adjusted rate pada laki-laki yaitu 98,7 per 100.000 dan perempuan 41,9 per 100.000. 14 Negara berkembang seperti Indonesia, perkembangan ekonomi dan industri memberikan dampak frekuensi trauma kapitis cenderung semakin meningkat. 15 Data epidemiologi trauma kapitis di Indonesia belum ada, tetapi data dari salah satu rumah sakit di Jakarta, RS Cipto Mangunkusumo, pada tahun 2004 terdapat 53,3% penderita trauma kapitis ringan (TKR), 15,3% penderita trauma kapitis sedang (TKS) dan 3,6% penderita trauma kapitis berat (TKB) dengan CFR 6,7%. Pada tahun 2005 terdapat 57,2% penderita trauma kapitis ringan (TKR), 17,6% penderita trauma kapitis sedang (TKS) dan 2,7% penderita trauma kapitis berat (TKB) dengan CFR 3,7% 16 Menurut penelitian Adi Kurniawan di RS. PKU. Muhammadiyah (2007) di Yogyakarta proporsi kejadian trauma kapitis akibat kecelakaan lalu lintas sebesar 56 % dan proporsi kematian sebesar 7,7 %. 17 Menurut laporan kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2007, prevalensi dari keseluruhan trauma yang tertinggi terdapat di Kota Sibolga (9,7%) sedangkan yang terendah terdapat kota Kabupaten Labuhan Batu (0,8%). Pola penyebab trauma terbanyak pada Propinsi Sumatera Utara yaitu jatuh, kecelakaan transportasi di darat dan terluka benda tajam/tumpul. 18
Kota Medan menempati urutan ke-5 pada prevalensi keseluruhan kejadian trauma (6,2%) dengan prevalensi penyebab jatuh (61,5%) dan kecelakaan lalu lintas (43,5%). Trauma yang terjadi (16,7%) adalah mengenai bagian kepala. 18 Berdasarkan penelitian Novita di RSU Deli Medan, jumlah penderita trauma kapitis pada tahun 2002-2007 sebanyak 375 orang dengan proporsi penderita trauma kapitis tahun 2002 (13,9%), proporsi tahun 2003 (14,4%), proporsi tahun 2004 (14,9%), proporsi tahun 2005 (17,6%), proporsi tahun 2006 (17,9%), proporsi tahun 2007 (21,3%). 19 Survei pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan diperoleh jumlah kasus trauma kapitis tahun 2009 sebanyak 102 kasus dengan proporsi trauma kapitis ringan 81,4%, trauma kapitis sedang 10,8%, dan trauma kapitis berat 7,8%. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita trauma kapitis rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2009. 1.2. Perumusan Masalah Belum diketahui karakteristik penderita trauma kapitis rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2009 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita trauma kapitis rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2009
1.3.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita trauma kapitis berdasarkan sosiodemografi antara lain : umur, jenis kelamin, suku, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan. b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita trauma kapitis berdasarkan penyebab trauma c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita trauma kapitis berdasarkan tingkat keparahan d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita trauma kapitis berdasarkan pemeriksaan Compute Tomographic Scan (CT-Scan) e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita trauma kapitis berdasarkan lama rawatan rata-rata f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita trauma kapitis berdasarkan keadaan sewaktu pulang. g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita trauma kapitis berdasarkan sumber biaya h. Untuk mengetahui proporsi umur penderita trauma kapitis berdasarkan penyebab i. Untuk mengetahui proporsi umur berdasarkan tingkat keparahan j. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin penderita trauma kapitis berdasarkan penyebab k. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin berdasarkan tingkat keparahan l. Untuk mengetahui proporsi penyebab berdasarkan tingkat keparahan m. Untuk mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan tingkat keparahan
n. Untuk mengetahui proporsi tingkat keparahan berdasarkan pemeriksaan CT-Scan o. Untuk mengetahui proporsi sumber biaya berdasarkan pemeriksaan CT-Scan p. Untuk mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya q. Untuk mengetahui proporsi umur berdasarkan keadaan sewaktu pulang r. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin berdasarkan keadaan sewaktu pulang s. Untuk mengetahui proporsi penyebab berdasarkan keadaan sewaktu pulang t. Untuk mengetahui proporsi tingkat keparahan berdasarkan keadaan sewaktu pulang u. Untuk mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Haji Medan dalam mengelola perawatan penderita trauma kapitis 1.4.2. Sebagai bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan trauma kapitis