BENTUK-BENTUK FORMULIR PENAGIHAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

dokumen-dokumen yang mirip
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP-04/BC/1999 Tanggal : 28 Januari 1999

LAMPIRAN LAMPIRAN. TEGURAN Nomor.../WPJ... KP... / 20...

BUPATI INDRAGIRI HULU

SURAT, DAFTAR, FORMULIR, DAN LAPORAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA FORMULIR LAMA KODE BARU KODE

Nama : NPWP : Alamat :

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-53/PJ/1995 Tanggal : 23 Juni 1995

TEGURAN Nomor.../WPJ.../KP.../20... Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

LAMPIRAN II KEP-DJBC NOMOR : KEP - 06 / BC / 1999 TANGGAL : 5 Pebruari 1999

Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BAB IV PEMBAHASAN. Realisasi Tunggakan Pajak yang Lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI / BADAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 24/PMK.04/2011 TENTANG : TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI

JAMINAN TERTULIS Nomor :...

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

TEGURAN Nomor.../WPJ.../KP.../20... Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :

untuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor tanggal

untuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor tanggal

bahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut:

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

Lampiran 10a Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-474/PJ/2002 Tanggal : 12 Nopember 2002

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

Pasal 9. Ketentuan teknis yang diperlukan bagi pelaksanaan ketentuan dalam keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penagihan Pajak. a. Pengertian Penagihan Pajak b. Sifat Utang Pajak c. Tatacara Penagihan Pajak (siklus) d. Pencairan Tunggakan

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana Penerimaan Dan Realisasi Penerimaan PPh dan PPN Pada. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan nasional Negara Republik

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 561/KMK.04/2000 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan pasal 1 undang undang No.6 tahun 1983 tentang kententuan

TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, dkk Perpajakan, Jilid 1: Salemba Empat, Jakarta

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.03/2008 TENTANG

Keterangan mengenai WP (meninggal, tidak dikenal, pailit, daluwarsa, dll) Jumlah Pajak yang masih harus dibayar (Rp)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Dasar Hukum Pelaksanaan Pemblokiran dan Penyitaan di KPP Pratama

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG

PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN SURAT PAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

SE - 108/PJ/2009 PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN PADA BANK M

PENAGIHAN PAJAK DAN SURAT PAKSA DASAR HUKUM, PENGERTIAN, DAN JENIS-JENIS PENAGIHAN PAJAK

Jumlah Pajak yang telah dibayar (Rp) Jumlah Pajak yang masih harus dibayar (Rp)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 441 /KMK.05/1999 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PAJAK DAERAH

PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BAB IV PEMBAHASAN. sebelumnya. Pembahasan meliputi aspek-aspek penting yang perlu. diperhatikan dan selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Realisasi Tunggakan Pajak yang lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak

BAB III GAMBARAN DATA LAPORAN TUGAS AKHIR. terpenuhinya atau terjadi suatu Taatbestand (sasaran perpajakan) yang terdiri dari :

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2006

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP)

BAB III PEMBAHASAN TATA CARA PENAGIHAN PAJAK PENGHASILAN KEPADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA MEDAN TIMUR

PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANA DAN TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak merupakan sumber pendapatan kas negara yang digunakan untuk

BAB III GAMBARAN DATA. terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan

BAB II LANDASAN TEORI. melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 27 TAHUN 2013

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 209/KMK.01/1999 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN SURAT PAKSA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini beberapa pengertian pajak menurut beberapa ahli, salah. satunya menurut R. Santoso Brotodiharjo sebagai berikut:

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

BAB III GAMBARAN DATA. akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.04/2013 tentang Tata Cara Penagihan Bea Ma

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36095/PP/M.III/99/2012. Tahun Pajak : 2011

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definsi Pajak Pengertian Pajak

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG

SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN NPWP : OBJEK PAJAK LUAS (m²) KELAS NJOP PER m² (Rp) TOTAL NJOP (Rp)

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU 19/2000, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

Pengertian Penagihan Pajak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

KUESIONER VARIABEL DEPENDENT

KABUPATEN CIANJUR NOMOR : 63 TAHUN : 2002

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Transkripsi:

BENTUK-BENTUK FORMULIR YANG TERCANTUM DALAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-19/PJ/1995 TANGGAL 23 PEBRUARI 1995 YANG DIUBAH DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU LAGI No. Bentuk Form Nama Ket. 1. KP. RIKPA 4.1 Permohonan Angsuran dan Penundaan Pembayaran Hal 118 2. KP. RIKPA 4.2 Tanda Terima Surat Permohonan Mengangsur atau Menunda Pembayaran Hal 120 3. KP. RIKPA 4.3 Keputusan Direktur Jenderal tentang Angsuran Pembayaran Hal 121 4. KP. RIKPA 4.4 Keputusan Direktur Jenderal tentang Penundaan Pembayaran Hal 123 5. KP. RIKPA 4.5 Keputusan Direktur Jenderal tentang penolakan atas Permohonan Angsuran/Pembayaran Hal 125 6. KP. RIKPA 4.6 Surat Teguran Hal 127 7. KP. RIKPA 4.7 Surat perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus Hal 129 8. KP. RIKPA 4.8 Surat Paksa Hal 130 9. KP. RIKPA 4.9 Laporan Pelaksanaan Surat Paksa Hal 133 10. KP. RIKPA 4.11 Tanda Terima Biaya Pelaksanaan Surat Paksa/Sita Hal 135 11. KP. RIKPA 4.12 Surat Perintah Melakukan Penyitaan Hal 136 12. KP. RIKPA 4.13 Berita Acara Pelaksanaan Sita Hal 137 13. KP. RIKPA 4.14 Kutipan Bentuk Acara Sita Hal 140 14. KP. RIKPA 4.15 Pencabutan Sita Hal 141 15. KP. RIKPA 4.16 Pemberitahuan Penyitaan Barang Tidak Bergerak Atas Nama Wajib Hal 142 16. KP. RIKPA 4.17 Permintaan Jadwal Waktu dan Tempat Pelelangan Hal 145

BENTUK-BENTUK FORMULIR PENAGIHAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA No. Bentuk Form Nama Ket. 1. KP. RIKPA 4.1-97 Permohonan Angsuran dan Penundaan Pembayaran Diubah 2. KP. RIKPA 4.2-97 Tanda Terima Surat Permohonan Mengangsur atau Menunda Pembayaran Diubah 3. KP. RIKPA 4.3-97 Keputusan Direktur Jenderal tentang Angsuran Pembayaran Diubah 4. KP. RIKPA 4.4-97 Keputusan Direktur Jenderal tentang Penundaan Pembayaran Diubah 5. KP. RIKPA 4.4-97 Keputusan Direktur Jenderal tentang Penolakan atas Permohonan Angsuran/Pembayaran Diubah 6. KP. RIKPA 4.6-97 Surat Teguran Diubah 7. KP. RIKPA 4.7-97 Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus Diubah 8. KP. RIKPA 4.8-97 Surat Paksa Diubah 9. KP. RIKPA 4.9-97 Laporan Pelaksanaan Surat Paksa Diubah 10. KP. RIKPA 4.11-97 Tanda Terima Biaya Pelaksanaan Surat Paksa/Sita Diubah 11. KP. RIKPA 4.11a-97 Permintaan Pemblokiran Kekayaan Penanggung Baru 12. KP. RIKPA 4.12-97 Surat Perintah Melakukan Penyitaan Diubah 13. KP. RIKPA 4.13-97 Berita Acara Pelaksanaan Sita Diubah 14. KP. RIKPA 4.13a-97 Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita Baru 15. KP. RIKPA 4.14-97 Kutipan Berita Acara Sita/Segel Sita Diubah 16. KP. RIKPA 4.15-97 Pencabutan Sita Diubah 17. KP. RIKPA 4.16-97 Pemberitahuan Penyitaan Barang Tidak Bergerak Atas Nama Wajib Diubah 18. KP. RIKPA 4.16a-97 Pemberitahuan Penyitaan Obligasi, Saham dan Sejenisnya Baru 19. KP. RIKPA 4.16b-97 Pemberitahuan Penyitaan Deposito, Tabungan, Saldo Rekening Koran, Giro atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu 20. KP. RIKPA 4.16c-97 Pemberitahuan Penyitaan Piutang Baru 21. KP. RIKPA 4.17-97 Permintaan Jadwal Waktu dan Tempat Pelelangan Diubah 22. KP. RIKPA 4.17a-97 Kesempatan Terakhir Baru Baru

KANTOR PELAYANAN PAJAK... Nomor : Kepada Yth. Pokok : Permohonan DIREKTUR JENDERAL PAJAK Mengangsur pembayaran pajak u.p. Kepala Kantor Pelayanan Menunda pembayaran pajak di - Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : NPWP : Alamat : Badan Orang Pribadi Bertindak selaku : Pengurus Kuasa (Diisi bila pemohon adalah badan atau bila permohonan dilakukan oleh kuasanya dengan dilampiri surat kuasa) menyatakan masih mempunyai utang pajak berdasarkan STP, SKPKB, SKPKBT, SK. Pembetulan, SK. Keberatan, Putusan Banding, sebagai berikut: Jenis Tahun Nomor Ketetapan/ Keputusan/Putusan Tanggal Jatuh tempo pembayaran Jumlah pajak yang masih harus dibayar (Rp) Terhadap utang pajak tersebut di atas, saya mengajukan permohonan : Mengangsur pembayaran pajak dengan : - jumlah masa angsuran sebanyak kali; dan - besarnya pembayaran tiap angsuran : Rp ( ) menunda pembayaran s/d tanggal dengan alasan : mengalami kesulitan likuiditas (posisi Kas, Bank, dan utang piutang pertanggal terlampir); mengalami kesulitan di luar kekuasaan (keterangan terlampir); Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Pasal 2 ayat (2) Keputusan Direktur Jenderal Nomor KEP-53/PJ/1995 tanggal 23 Juni 1995 saya bersedia memberikan jaminan berupa : Bank Garansi; Perhiasan, kendaraan bermotor (Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor), sertifikat tanah; Gadai dari barang bergerak lainnya; Penyerahan hal milik secara kepercayaan; Hipotik/Hak Tanggungan; Penanggungan utang oleh Pihak Ketiga., Pemohon Beri tanda X pada yang sesuai KP. RIKPA 4.1-97 ( )

KANTOR PELAYANAN PAJAK... TANDA TERIMA Telah terima dari : Nama NPWP Alamat : : : Surat Permohonan Mengangsur Pembayaran /Surat Permohonan Menunda Pembayaran untuk : STP Nomor : SKPKB Nomor : SKPKBT Nomor : SK. Pembetulan Nomor : SK. Keberatan Nomor : Putusan Banding Nomor :, A.n. Kepala Kantor Pelayanan, Beri tanda X pada yang sesuai NIP. KP. RIKPA 4.2-97

KANTOR PELAYANAN PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP /WPJ. /KP /20 TENTANG ANGSURAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK Membaca : Surat Permohonan Menunda Pembayaran Nomor tanggal yang diajukan oleh Wajib NPWP; Menimbang : Bahwa setelah diadakan penelitian ternyata alasan-alasan Wajib untuk menunda pembayaran pajak telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994; Mengingat : 1. Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566); 2. Pasal 9 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran, Tempat Pembayaran, Tata cara Pembayaran, dan Pelaporan, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : Memberikan persetujuan kepada Wajib : Nama : NPWP : Alamat : untuk menunda pembayaran pajak atas utang pajak berdasarkan STP SKPKB SKPKBT SK. Pembetulan SK. Keberatan Putusan Banding sebagai berikut : Jenis Tahun Nomor Ketetapan/ Keputusan/Putusan Tgl jatuh tempo pembayaran Jumlah pajak yang masih harus dibayar (Rp) dengan ketentuan sebagai berikut : Angsuran ke Jumlah angsuran Jumlah bunga Tanggal pembayaran Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp, A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK, Beri tanda X pada yang sesuai KP. RIKPA 4.3-97 NIP.

KANTOR PELAYANAN PAJAK... KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP /WPJ. /KP /20 TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK Membaca : Surat Permohonan Menunda Pembayaran Nomor tanggal yang diajukan oleh Wajib...NPWP; Menimbang : Bahwa setelah diadakan penelitian ternyata alasan-alasan Wajib untuk menunda pembayaran pajak telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994; Mengingat : 1. Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566); 2. Pasal 9 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran, Tempat Pembayaran, Tata cara Pembayaran, dan Pelaporan, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : Memberikan persetujuan kepada Wajib : Nama : NPWP : Alamat : untuk menunda pembayaran pajak atas utang pajak berdasarkan STP SKPKB SKPKBT SK. Pembetulan SK. Keberatan Putusan Banding sebagai berikut : Jenis Tahun Nomor Ketetapan/ Keputusan/Putusan Tgl jatuh tempo pembayaran Jumlah pajak yang masih harus dibayar (Rp) dengan ketentuan sebagai berikut : sampai dengan tanggal dengan dikenakan bunga sejumlah Rp, A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK Beri tanda X pada yang sesuai NIP.

KANTOR PELAYANAN PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP /WPJ. /KP /20 TENTANG PENOLAKAN ATAS PERMOHONAN ANGSURAN/PENUNDAAN) PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK Membaca : Surat Permohonan Menunda Pembayaran Nomor tanggal, yang diajukan oleh Wajib NPWP; Menimbang : Bahwa setelah diadakan penelitian ternyata alasan-alasan Wajib untuk menunda pembayaran pajak telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994; Mengingat : 1. Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566); 2. Pasal 9 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994; MEMUTUSKAN : Menetapkan : Menolak Permohonan Angsuran/Penundaan*) Pembayaran yang diajukan oleh Wajib : Nama : NPWP : Alamat :, A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK NIP. *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.5-97

KANTOR PELAYANAN PAJAK... Nomor : TEGURAN Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut : Jenis Tahun No.& tgl.stp/skpkb/skpkbt /SK. Pembetulan/SK. Keberatan/ Putusan Banding *) Tgl jatuh tempo pembayaran Jumlah tunggakan pajak (Rp) ( ) Jumlah : Rp Untuk mencegah tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 maka diminta kepada Saudara agar melunasi jumlah tunggakan pajak dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran ini. Dalam hal ini Saudara telah melunasi tunggakan pajak tersebut di atas, dimohon agar Saudara segera melaporkan kepada kami (Seksi Penagihan). PERHATIAN PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 7 (TUJUH) HARI SETELAH TANGGAL SURAT TEGURAN INI. SESUDAH BATAS WAKTU ITU TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENERBITAN SURAT PAKSA. (Pasal 18 Ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 1994) (Pasal 8 UU Nomor 19 Tahun 1997), 20 Kepala Kantor NIP *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.6-97

KANTOR PELAYANAN PAJAK Kepada Yth. Nama NPWP Alamat : : : DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : SURAT PERINTAH PENAGIHAN PAJAK SEKETIKA DAN SEKALIGUS Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 20 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan Pasal 6 Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan dengan Surat Paksa, dengan ini diperintahkan kepada : Nama Wajib /Penanggung : NPWP : Alamat : Untuk melunasi sekaligus utang pajak sejumlah Rp menurut perincian berikut: Jenis Tahun No.& tgl.stp/skpkb/skpkbt /SK. Pembetulan/SK. Keberatan/ Putusan Banding *) Tgl jatuh tempo pembayaran Jumlah tunggakan pajak (Rp) ( ) pada hari tanggal bulan tahun Jumlah : Rp, 20 Kepala Kantor *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.7-97 NIP.

KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT PAKSA Nomor : DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK Menimbang : Nama Wajib /Penanggung : NPWP : Alamat : menunggak pajak sebagaimana tercantum di bawah ini : Jenis Tahun No.& tgl.stp/skpkb/skpkbt /SK. Pembetulan/SK. Keberatan/ Putusan Banding *) Jumlah tunggakan pajak (Rp) Jumlah : Rp ( ) Dengan ini : 1. Memerintahkan Wajib /Penanggung untuk membayar jumlah tunggakan pajak tersebut ke kantor Pos dan Giro / Bank Persepsi, ditambah dengan biaya penagihan dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam sesudah pemberitahuan Surat Paksa ini. 2. Memerintahkan kepada Jurusita yang melaksanakan Surat Paksa ini atau Jurusita lain yang ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa untuk melakukan penyitaan atas barang-barang milik Wajib /Penanggung apabila dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam Surat Paksa ini tidak dipenuhi. PERHATIAN PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 2 x 24 JAM SETELAH MENERIMA SURAT PAKSA INI. SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENYITAAN (Pasal 12 Ayat (1) UU No. 19 Tahun 1997) Ditetapkan di : Pada tanggal : Kepala Kantor NIP *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.8-97

KANTOR PELAYANAN PAJAK BERITA ACARAPEMBERITAHUAN SURAT KUASA Pada hari ini tanggal 19 atas permintaan Kepala Kantor Pelayanan yang memilih tempat kedudukan di Kantor di saya, Jurusita pada Kantor Pelayanan bertempat kedudukan di MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI Kepada Saudara bertempat tinggal di berkedudukan sebagai.surat Paksa disebaliknya ini tertanggal dan saya, Jurusita, berdasarkan ketentuan Surat Paksa tersebut memerintahkan kepada Penanggung supaya dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam, memenuhi isi Surat Paksa dan oleh karena itu harus menyetor di Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro sebanyak Rp dengan tidak mengurangi kewajiban untuk membayar biaya-biaya penagihan pajak ini dan biaya selanjutnya, dan jika ia tidak membayar dalam waktu yang telah ditentukan, maka harta bendanya baik yang berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak akan disita dan dijual di muka umum/dijual langsung kepada pembeli dan hasil penjualannya digunakan untuk membayar utang pajak, denda, bunga, dan biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan penagihan ini. Surat Paksa ini dapat dilanjutkan dengan tindakan PENCEGAHAN dan PENYANDERAAN. Saya, Jurusita, telah menyerahkan salinan Surat Paksa ini kepada Wajib /Penanggung, dan saya lakukan di tempat tinggal/kedudukan orang pribadi/badan yang menanggung pajak. Penyerahan salinan Surat Paksa dilakukan kepada bertempat tinggal di disebabkan Yang menerima salinan Surat Paksa, Jurusita, ( ) Jabatan ( ) Jabatan Biaya pelaksanaan Surat Paksa sebagai berikut : Biaya harian Jurusita Rp Biaya perjalanan Rp Jumlah Rp *) Coret yang tidak perlu

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : LAPORAN PELAKSANAAN SURAT PAKSA I. Nama Wajib /Penanggung : NPWP : Alamat : II. Pelaksanaan : 1. Penyerahan Salinan Surat Paksa dilaksanakan pada tanggal 2. Berita Acara pelaksanaan Surat Paksa terlampir. 3. Utang pajak sebagai berikut. Jenis Tahun Nomor & tgl STP/SKPKB/ SKPKBT/ SK.Pemb./ SK.Keb./ Putusan Banding*) Jumlah pajak yg masih harus dibayar Jumlah pajak yang telah dibayar Menurut Surat Paksa Menurut Wajib Jumlah yg masih harus dibayar Menurut Surat Paksa Menurut Wajib III. Data mengenai Wajib /Penanggung A. Pengajuan/Penyelesaian Surat Keberatan. Jenis Tahun Nomor & tgl STP/SKPKB/ SKPKBT/ SK.Pemb./ SK.Keb./ Putusan Banding*) Tanggal Surat Keberatan Tanggal Penyelesaian Surat Keberatan Diterima/ Ditolak Tunggakan B. Obyek Sita 1. Jenis barang bergerak Terletak di : Taksiran harga : Rp Rp 2. Jenis barang tidak bergerak Terletak di : Taksiran harga : Rp Rp IV. Kesan-kesan dan usul jurusita : Mengetahui KEPALA SEKSI PENAGIHAN 20 Jurusita, NIP *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.9-97 NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK TANDA TERIMA BIAYA PELAKSANAAN SURAT PAKSA/PELAKSANAAN PENYITAAN*) Telah terima dari : Bendaharawan Kantor Pelayanan Uang sejumlah : Rp ( ) untuk pembayaran biaya : **) Pelaksanaan Surat Paksa Pelaksanaan Penyitaan sehbungan dengan sehubungan dengan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. Nomor : tanggal sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : tanggal, 20 JURU SITA PAJAK *) Coret yang tidak perlu **) Beri tanda x pada yang sesuai KP. RIKPA 4.11-97 NIP.

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : 20 Lampiran : Perihal : Permintaan pemblokiran Kepada kekayaan Penanggung Sdr. Pimpinan bank yang tersimpan pada di Bank Sesuai dengan ketentuan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor Tahun jo.kep.men.keu Nomor Tanggal dengan ini diminta kepada Saudara untuk melakukan pemblokiran atas rekening/ Deposito/ Tabungan/ Giro/ Saldo rekening koran*) atas nama : Nama NPWP Alamat : : : Untuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor tanggal Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak Saudara, diucapkan terima kasih. Kepala Kantor *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.11a-97 NIP.

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : Oleh karena Wajib /Penanggung : Nama : NPWP : Alamat : SURAT PERINTAH MELAKSANAKAN PENYITAAN Kepada siapa telah dilakukan penagihan pajak Surat Paksa Nomor tanggal hingga saat ini belum juga melunasi jumlah pajak yang masih harus dibayarnya, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 12 Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan dengan Surat Paksa dengan ini diperintahkan kepada : Nama : NIP : Jabatan : Juru sita pada Kantor Pelayanan untuk melakukan penyitaan barnag-barang (barang bergerak atau barang tidak bergerak) milik Wajib /Penanggung baik yang berada di tempat Wajib /Penanggung maupun yang berada di tangan orang lain. Penyitaan agar dilakukan bersama-sama dengan 2 (dua) orang saksi, warga negara Indonesia yang telah mencapai usia 21 (dua puluh satu) tahun atau telah dewasa dan dapat dipercaya. Berita Acara Pelaksanaan Sita supaya disampaikan dalam waktu paling lambat hari setelah pelaksanaan penyitaan. PERHATIAN PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 14 (EMPAT BELAS) HARI SETELAH DILAKSANAKAN PENYITAAN. SESUDAH BATAS WAKTU ITU KAMI AKAN MENGAJUKAN PERMINTAANKPADA KANTOR LELANG NEGARA AGAR BARANG-BARANG YANG TELAH DISITA DIJUAL DIMUKA UMUM/DIJUAL LANGSUNG KEPADA PEMBELI. (Pasal 25 UU Nomor 19 Tahun 1997), 20 Kepala Kantor NIP *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.12-97 - Penyitaan tidak dapat dilaksanakan karena : Kepada Wajib /Penanggung dijelaskan bahwa barang yang telah disita tersebut akan dijual di muka umum dengan perantaraan Kantor Lelang Negara, pada tanggal dan tempat yang akan ditentukan kemudian /dijual langsung kepada pembeli. Untuk penyimpan barang-barang telah disita, saya Jurusita menunjuk yang bertempat tinggal di sebagai penyimpan dan untuk itu penyimpan tersebut menandatangani berita acara dan salinan-salinannya sebagai bukti ia menerima penunjuk itu Penunjukan sebagai penyimpan itu dilakukan di depan kedua saksi di atas, yang turut pula menandatangani berita acara dan salinan-salinannya. Salinan berita acara ini disampaikan kepada penyimpan barang dan Wajib /Penanggung. Wajib /Penanggung ( ) Jurusita, ( ) Penyimpan Saksi : 1 ( ) ( ) 2 Biaya penagihan pajak yaitu : - Biaya harian Jurusita dan saksi Rp - Biaya perjalanan Rp Jumlah Rp telah/belum dilunasi*) *) Coret yang tidak perlu

CATATAN : Memindahtangankan, merusak, atau menggelapkan barang-barang sitaan ini adalah perbuatan yang diancam hukuman penjara sebagaimana tercantum dalam Pasal 231, 372 dan 375 KUH Pidana. KP. RIKP 4.13-97

BERITA ACARA PELAKSANAAN SITA Nomor : Pada hari ini tanggal Tahun atas kekuatan Surat Perintah Melakukan Penyitaan Kepala Kantor Pelayanan Nomor tanggal yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini memilih domisili di kantornya di berdasarkan Surat Paksa yang dikeluarkan tanggal Nomor yang telah diberitahukan dengan resmi kepada Wajib /Penanggung yang akan disebut di bawah ini, maka saya, Jurusita Kantor Pelayanan Tersebut, bertempat tinggal di dengan dibantu 2 (dua) orang saksi warga negara Indonesia, yang telah mencapai usia 21 (dua Puluh satu) tahun atau telah dewasa dan dapat dipercaya, yaitu : 1. pekerjaan 2. pekerjaan telah datang di rumah/perusahaan Wajib /Penanggung : Nama : NPWP : Alamat : untuk melaksanakan Perintah Penyitaan dimaksud atas barang-barang milik Wajib /Penanggung karena yang bersangkutan masih menunggak pajak tersebut di bawah ini : Jenis Tahun Nomor & tgl STP/SKPKB/SKPKBT/ SK.Pemb./SK.Keb./Putusan Banding*) Jumlah tunggakan pajak (Rp) Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan telah dilaksanakan dengan hasil sebagai berikut : Penyitaan dapat dilaksanakan dengan rincian barang-barang yang telah disita adalah sebagai berikut : 1. Jenis barang bergerak Terletak di : Taksiran harga : Rp Rp 2. Jenis barang tidak bergerak Terletak di : Taksiran harga Rp Rp

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : LAMPIRAN BERITA ACARA PELAKSANAAN SITA Daftar rincian yang disita : Nama : NPWP : Alamat : A. Uang Tunai No 1 2 3 Jenis mata uang Pecahan Jumlah Jumlah lembar Jumlah Keterangan B. Surat Berharga (Obligasi, saham, dan sejenisnya) No Jenis Jumlah Nilai Nominal 1 2 3 Perkiraan nilai pasar Jumlah Rp Jumlah nilai Keterangan C. Piutang No Jenis Piutang Nilai Piutang Nama Debitur Keterangan 1 2 3 Jumlah Rp D. Penyertaan No 1 2 3 4 Modal Jenis/Bentuk Besar Penyertaan Perusahaan tempat penyertaan Keterangan Jurusita KP. RIKPA 4.13a-97 ( ) NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK DISITA KUTIPAN BERITA ACARA PELAKSANAN SITA ATAS BARANG BERGERAK/BARANG TIDAK BERGERAK NOMOR : TANGGAL : BARANG INI TERMASUK DALAM BARNAG-BARANG YANG DISITA NEGARA, BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA, MEMINDAHTANGANKAN/MEMINDAHKAN HAK/ MEMINJAMKAN/MERUSAK BARANG INI, DAPAT DITUNTUT BERDASARKAN PASAL 231 KUH PIDANA, DENGAN ANCAMAN HUKUMAN PENJARA SELAMA-LAMANYA 4 (EMPAT) TAHUN. Jurusita KP. RIKPA 4.14-97 NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor :, 20 Perihal : Pencabutan Sita Kepada Nama : NPWP : Alamat : di Berhubung Saudara telah melunaskan tunggakan-tunggakan pajak, maka sesuai dengan Pasal 22 Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan dengan Surat Paksa Penyitaan atas barang milik Saudara yang telah dilakukan pada tanggal dengan ini DICABUT. Demikian agar dimaklumi Tindasan : Kepala Kantor 1. Kepala Seksi Penagihan 2. 3. NIP KP. RIKPA 4.15-97

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor :, 20 Lampiran : Perihal : Pemberitahuan penyitaan Kepada Barang Tidak Bergerak Sdr. Kepala Kantor BPN/Kepala Atas nama Wajib / Penanggung Pengadilan Negeri/ Administrator Pelabuhan di - dii Dengan ini diberitahukan kepada saudara bahwa barang tidak bergerak berupa tanah/bangunan/kapal yang terletak di dan daftar pada dengan nomor sertifikat tanggal atas nama Wajib /Penanggung. Nama : NPWP : Alamat : sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Sita Nomor tanggal terlampir, berada dalam penyitaan sebagai jaminan atas utang pajak kepada negara oleh Wajib /Penanggung yang bersangkutan. Diharapkan bantuan Saudara untuk mencatatnya dalam Buku Pendaftaran Tanah/Bangunan/Kapal*) Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak Saudara, diucapkan terima kasih. Kepala Kantor *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.16-97 NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : 20 Lampiran : Perihal : Pemberitahuan penyitaan Kepada Obligasi, Saham dan sejenisnya Sdr. Direktur Penyelenggara Bursa Efek/Biro Administrasi dan Penyelesaian Transaksi/ Bank Kustodion di - Dengan ini diberitahukan kepada Saudara bahwa obligasi, saham dan sejenisnya atas nama Wajib /Penanggung. Nama NPWP Alamat : : : sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor tanggal terlampir, berada dalam penyitaan sebagai jaminan atas utang pajak kepada negara oleh Wajib /Penanggung yang bersangkutan. Diharapkan bantuan Saudara untuk mencatat dan membukukan obligasi, saham dan sejenisnya atas nama sebagaimana dimaksud. Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak Saudara, diucapkan terima kasih. Kepala Kantor *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.16a-97 NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : 20 Lampiran : Perihal : Pemberitahuan penyitaan Kepada deposito, tabungan, saldo Sdr. Direksi Bank rekening koran, giro, atau dibentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu Dengan ini diberitahukan kepada Saudara bahwa deposito, tabungan, saldo, rekening koran, giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu atas nama Wajib /Penanggung. Nama NPWP Alamat : : : sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor tanggal terlampir, sesuai : surat kuasa Wajib /Penanggung izin Menteri Keuangan Nomor tanggal berada dalam penyitaan sebagai jaminan atas utang pajak kepada negara oleh Wajib /Penanggung yang bersangkutan. Diharapkan bantuan Saudara untuk mencatat dan memblokir deposito, tabungan, saldo, rekening koran, giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu atas nama Penanggung tersebut di atas. Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak Saudara, diucapkan terima kasih. Kepala Kantor Beri tanda x pada yang sesuai KP. RIKPA 4.16b-97 NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : 20 Lampiran : Perihal : Pemberitahuan penyitaan Kepada piutang Sdr di- Dengan ini diberitahukan kepada Saudara bahwa piutang atas nama Wajib /Penanggung. Nama NPWP Alamat : : : sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Pelaksana Sita Nomor tanggal terlampir, berada dalam penyitaan sebagai jaminan atas utang pajak kepada negara oleh Wajib /Penanggung yang bersangkutan. Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak Saudara, diucapkan terima kasih. Kepala Kantor KP. RIKPA 4.16c-97 NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : 20 Lampiran : Perihal : Permintaan Jadwal Waktu Kepada Kepada dan Tempat pelelangan Sdr KEPALA KANTOR LELANG di- Sehubungan dengan telah dilakukan penyitaan atas barang-barang bergerak atau tidak bergerak milik Wajib /Penanggung, bersama ini kami sampaikan berkas penyitaan sebagai bahan yang diperlukan untuk persiapan pelelangan dari Wajib /Penanggung seperti tersebut di bawah ini : 1. Nama Wajib /Penanggung *) : NPWP Alamat : Barang-barang yang disita adalah : terletak di terletak di terletak di terletak di 2. Nama Wajib/Penanggung : dsb (Apabila lebih dari satu Wajib /Penanggung dapat dilanjutkan seperti angka 1) Berdasarkan hal tersebut diatas diminta Saudara untuk menetapkan jadual waktu dan tempat pelaksanaan lelang agar kami dapat mengumumkan tanggal dan tempat pelelangan barang-barang tersebut diatas kepada masyarakat. Atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih. Kepala Kantor *) Coret yang tidak perlu KP. RIKPA 4.16c-97 NIP

KANTOR PELAYANAN PAJAK Nomor : Lampiran : Jakarta Kepada Yth di- KESEMPATAN TERAKHIR Berdasarkan catatan pada tata usaha kami hingga saat ini ternyata Saudara belum juga melunasi tunggakan-tunggakan pajak a.n NPWP dengan rincian sebagai berikut : Jenis Tahun Nomor & tgl STP/SKPKB/SKPKBT/ SK.Pemb./SK.Keb./Putusan Banding Jumlah tunggakan (Rp) Jumlah Rp ( ) Berhubung dengan itu, maka kami akan melanjutkan tindakan penagihan dengan menjual di muka umum barang-barang milik yang telah disita oleh Jurusita bernama:, NIP : Biaya-biaya untuk pelaksanaan lelang tersebut yang kesemuanya akan menjadi beban Saudara adalah sebagai berikut : 1. Biaya pengumuman lelang di surat-surat kabar; 2. Biaya lelang; 3. Biaya Jurusita ; 4. Biaya lain yang berhubungan dengan itu. Jelas kiranya bahwa tindakan pelelangan, selain akan sangat merugikan nama baik, juga akan menambah jumlah biaya yang harus Saudara pikul. Oleh karena itu kami memberikan kesempatan terakhir kepada Saudara untuk melunasi utang pajak tersebut selambat-lambatnya tanggal dan melaporkan pelunasannya ke Seksi Penagihan Kantor Pelayanan Kepala Kantor KP. RIKPA 4.17-97 NIP