I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar. dalam industri makanan dan minuman adalah bisnis minuman dalam

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan. lain guna memperebutkan pasar.

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. kemasan karena sudah menjadi kebutuhan sehari hari. Produsen teh dalam

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Melihat perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. nya dalam menghadapi konsumen yang sangat beragam. Situasi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

Tugas: Analisis Strategi Pemasaran Teh Botol Sosro (STP&4P) Strategi Pemasaran STP (Segmentation, Targetting and Positioning)

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

`BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan zaman yang mengharuskan semua pelaku bisnis

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu. Hal yang perlu dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimana kafein merupakan senyawa utama. Kafein pada teh hanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

CATUR WIJAYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis melanda Indonesia tidak sedikit perusahaan yang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi alam Indonesia menyediakan berbagai sumber daya yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bermutu tinggi. Salah satunya adalah potensi alam di bidang pertanian. Sampai saat ini pertanian masih menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Usaha di bidang pertanian, terutama yang berskala menengah-kecil terbukti mampu bertahan di tengah krisis yang imbasnya masih terasa sampai saat ini. Sistem dan usaha agribisnis merupakan salah satu ujung tombak kebangkitan perekonomian di Indonesia yang belum pulih dari krisis. Menurut Saragih (2003), agribisnis akan tampil menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi nasional. Agribisnis mampu mengakomodasikan tuntutan agar perekonomian nasional terus bertumbuh dan sekaligus memenuhi prinsip kerakyatan, keberlanjutan dan pemerataan baik antar individu maupun antar daerah. Atas dasar pemikiran tersebut maka pembangunan sistem dan usaha agribisnis dipandang sebagai bentuk pendekatan yang paling tepat bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Salah satu contoh dari produk agribisnis adalah Teh. Konsumsi teh per kapita per tahun berdasarkan data Susenas BPS sejak tahun 2010 sampai dengan 2015 berfluktuatif namun cenderung meningkat di akhir, hal ini disebabkan kurangnya informasi manfaat teh sebagai minuman kesehatan dan kualitas teh di Indonesia masih belum baik. (Asosiasi Teh Indonesia, 2010) Pada tahun 2010, konsumsi teh per kapita per tahun sebesar 0,70 kg, kemudian mengalami penurunan sampai tahun 2011 menjadi 0,65 kg/tahun. Pada tahun 2012 terjadi penurunan konsumsi teh per kapita per tahun yang cukup signifikan, konsumsi per kapita pada tahun tersebut sebesar 0,52 kg/tahun. Pada tahun 2014 konsumsi teh di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,61 kg/kapita/tahun, hal ini disebabkan oleh upaya dari pemerintah agar tidak terjadi penurunan konsumsi terus menerus, pemerintah mengambil 1

2 tindakan dengan melakukan promosi teh di dalam negeri yang berguna untuk mendongkrak tingkat konsumsi masyarakat untuk minum teh. Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Teh Di Indonesia 2010-2015 Tahun Konsumsi Teh (Kg/Kapita/Tahun) 2010 0,70 2011 0,65 2012 0,52 2013 0,60 2014 0,65 2015 0,70 Jumlah 3,82 Sumber: Badan Pusat Statistika 2015 Teh sendiri merupakan salah satu produk yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar dalam industri makanan dan minuman. Salah satu contoh olahan produk dari teh adalah berbentuk minuman kemasan. Pasar minum teh dalam kemasan saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Tingginya minat masyarakat mengkonsumsi teh dalam kemasan mempunyai prospek yang sangat cerah, memberikan peluang bagi pengusaha untuk ikut terjun kedalam industri minuman Teh Siap Minum Salam kemasan (TSMDK). Salah satu produk dari TSMDK adalah Teh Kotak Sosro yang diproduksi oleh PT. Sosro. Berikut ini disajikan data mengenai pangsa pasar teh siap minum dalam kemasan antara tahun 2011-2014. Tabel 2. Pangsa Pasar Teh Siap Minum Dalam Kemasan Tahun 2011-2014 di Indonesia Merk Pangsa Pasar (%) 2011 2012 2013 2014 Teh Sosro 79.2 77.7 72.0 70.8 Fresh Tea 6.2 5.1 4.1 5.3 Fruit Tea 4.0 2.5 3.5 2.5 Tekita 1.9 1.7 - - Teh Kotak Ultrajaya 3.4 4.1 3.8 8.0 Sumber: Index Pangsa Pasar 2011-2014

3 Pangsa pasar merupakan presentase total dari penjualan suatu perusahaan dengan total penjualan jasa ataupun produk dalam industri. Pangsa pasar merupakan bagian dari pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan, juga merupakan indikator meningkatnya kinerja pemasaran suatu perusahaan. Tabel 2 menunjukkan bahwa pangsa pasar Teh Sosro pada tahun 2011 yaitu sebesar 79.2% secara perlahan semakin berkurang menjadi 70.8% pada tahun 2014. Pangsa pasar Frestea yang semula sebesar 6.2% pada tahun 2011 menjadi 5.3% pada tahun 2014. Minuman teh dalam kemasan merek Fruit Tea pada tahun 2011 pangsa pasarnya sebesar 4.0% berkurang menjadi 2.5% pada tahun 2014. Sedangkan Teh Kotak Ultrajaya pada tahun 2011 pangsa pasarnya sebesar 3.4% mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 8.0%. Teh sosro mengalami penurunan setiap tahunnya karena munculnya banyak pesaing baru dalam mempromosikan Teh Dalam Kemasan sehingga konsumen mulai memiliki banyak pilihan tidak hanya tertuju pada Teh Sosro saja. Walau mengalami penurunan setiap tahunnya, Teh Sosro masih menguasai pasar teh sehingga Teh Sosro masih dapat dikatakan sebagai pelopor utama untuk minuman teh dalam kemasan. PT. Sinar Sosro dengan merek sosro merupakan leader produsen teh siap minum dalam kemasan (TSMDK). Merek sosro yang sudah terkenal di masyarakat tak lain diambil dari pengalaman nama keluarga Sosrodjojo, yang mulai merintis usaha teh wangi melati pada 1940 di slawi, Jawa tengah. Teh merek Sosro diperkenalkan pertama kali pada 1970 dengan merek teh Cap Botol soft Drink Sosrodjojo, baru pada tahun 1974 menjadi Teh Botol Sosro dengan kemasan botol seperti sekarang. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek teh seduh cap botol yang sudah sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo. Perusahaan ini merupakan pionir di bidang industri minuman teh dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-asia Tenggara. Pada tahun 2015 Teh Sosro mendapatkan Top Brand Award di Indonesia, dengan TBI (Top Brand Index) sebesar 33.8% di tahun 2015 yang berarti Sosro merupakan merk terbaik pilihan konsumen.

4 Top Brand sendiri didasarkan atas hasil riset terhadap konsumen Indonesia, sehingga pemilihan merk juga didasarkan oleh pilihan konsumen. Untuk mejadi Top Brand, merek tersebut harus terpilih oleh konsumen melalui hasil survei dengan melihat tiga parameter yakni top of mind share, top of market share dan top of commitment share. Merek yang terpilih adalah merek yang memperoleh Top Brand Index minimum sebesar 10.0% dan menurut hasil survei berada dalam posisi top three. Tabel 3. Top Brand Index Teh Dalam Kemasan Tahun 2015 MEREK TBI TOP Teh Botol Sosro 33.8% TOP Teh Pucuk Harum 24.8% TOP Teh Gelas 13.1% TOP Ultra Teh Kotak 8.1% Frestea 7.2% Sumber: TBI 2015 Berdasarkan Tabel 3, dapat terlihat bahwa Teh Botol Sosro memimpin dengan index TBI sebesar 33,8% dibandingkan dengan pesaingnya. Hal tersebut menggambarkan keberhasilan teh botol sosro sebagai produsen teh dalam kemasan terutama teh kotak. Sosro mampu mempertahankan image serta kualitas dari produknya sehingga konsumen tetap membeli dan mengkonsumsi produk dari Teh Botol Sosro. Tabel 4. Data Penjualan Teh Sosro Daerah Jawa Tengah 2011-2014 Jenis Teh 2011 2012 2013 2014 Jumlah Teh Botol (Krat) 385.141 634.068 1.180.434 1.443.823 3.643.466 Teh Kotak (Dus) 197.370 336.271 534.021 834.222 1.724.251 Teh Celup (Dus) 70.659 126.433 400.756 672.325 1.270.173 Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Dapat dilihat pada tabel 4 mengenai penjualan teh sosro di daerah Jawa Tengah. Teh sosro dalam kemasan kotak berada di urutan nomor 2 di bawah teh sosro dalam kemasan botol. Walaupun dalam segi penjualan teh kotak masih di bawah teh botol, teh dalam kotak masih mampu menyaingi teh botol sosro yang dapat terlihat pada peningkatan volume penjualan teh kotak setiap

5 tahunnya. Salah satu alasan dari peningkatkan konsumsi teh dalam kemasan kotak adalah karena teh kotak memiliki keunggulan kemasan yang praktis. Dalam mengkonsumsi teh kotak tidak perlu dilakukan penyeduhan maupun pembukaan botol terlebih dahulu sehingga memudahkan masyarakat untuk mengkonsumsi teh tersebut. Selain itu, teh kotak juga dapat dibawa dengan mudah karena kemasannya yang mendukung untuk disimpan di berbagai tempat. Bagi konsumen yang menginginkan teh yang praktis dan dengan harga yang cukup terjangkau, teh kotak merupakan salah satu produk yang sesuai untuk dikonsumsi. Produk Teh Kotak merk Sosro banyak dijual di pasar swalayan di daerah surakarta. Sebagian konsumen teh kotak sosro membeli di pasar swalayan, dan sebagian yang lain membeli di toko. Dibandingkan dengan toko, pasar swayalan unggul dalam hal kebersihan dan kenyamanan lokasi, serta ketersediaan produk yang terus menerus menyebabkan konsumen lebih memilih pasar swalayan dibandingkan dengan toko. Kota Surakarta yang terdiri dari 5 kecamatan merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia yang memiliki cukup banyak pasar swalayan. Pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen di pasar swalayan Surakarta ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sosial, budaya, individu maupun psikologis dari konsumen. Setiap konsumen yang berkunjung ke Pasar Swalayan memiliki alasan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Bagi produsen penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian produk Teh Kotak Sosro, agar produsen dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, melalui strategi bauran pemasaran 7P (Product, Price, Promotion, Place, Participant, Process, dan Physical Evidence) yang memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan pembelian teh kotak sosro pada pasar swalayan. B. Rumusan Masalah Teh merupakan minuman yang banyak digemari oleh konsumen dari berbagai kalangan. Banyaknya ragam dan bentuk olahan dari teh merupakan

6 salah satu faktor yang membuat produk tersebut diminati. Salah satu produk olahan teh adalah produk teh kotak yang dikeluarkan oleh PT. Sosro. Dalam bisnis Teh yang semakin ketat, Sosro dituntut untuk mampu memposisikan produknya bagi konsumen agar Sosro tetap bertahan di pasar serta mampu menarik konsumen baru. Sosro seharusnya mampu memahami keinginan konsumen teh, karena konsumen merupakan sasaran utama dari produk yang ditawarkan. Untuk itu, sangat diperlukan studi tentang perilaku konsumen untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk Teh Sosro serta deskripsi keputusan pembelian Teh Sosro oleh Konsumen Teh Sosro. Keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen, keputusan pembelian dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya faktor 7P. Salah satu faktor keberhasilan sosro dalam memasarkan produknya adalah strategi pemasaran yang tepat sasaran. Strategi pemasaran yang baik adalah strategi pemasaran yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen dan kepuasannya. Strategi pemasaran yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen dan kepuasannya harus menerapkan bauran pemasaran (marketing mix) agar produknya dapat diminati oleh konsumen yaitu dengan 4P product, price, place and promotion namun untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengambilan keputusan dalam pembelian teh kotak digunakan bauran pemasaran 7P product, price, place, promotion, people, process and physical evidence karena kepuasan dan respon yang baik dari konsumen sangat diperlukan oleh pemasar. Salah satu tempat bagi produsen untuk memasarkan produknya adalah Pasar Swalayan. Pasar swalayan Kota Surakarta merupakan salah satu tempat pembelian yang menarik bagi konsumen teh sosro di Surakarta. Hal tersebut didukung dengan kondisi tempat berbelanja yang nyaman dan bersih sehingga dapat diminati oleh konsumen. Konsumen memiliki banyak pertimbangan untuk memutuskan pembelian sebuah produk disuatu tempat. Berbagai faktor yang mempengaruhi pembelian pada konsumen melekat pada produk Teh Sosro di Pasar Swalayan Kota Surakarta yaitu seperti harga, lokasi, rasa maupun

7 pelayanan. Konsumen terlibat secara langsung dalam proses pembelian produk sehingga produk yang dibeli sesuai dengan apa yang diinginkan. Berbagai atribut yang melekat tersebut menimbulkan penilaian yang berbedabeda dimata konsumen. Konsumen akan mencari informasi sebelum akhirnya melakukan pembelian yang selanjutnya akan di evaluasi produk dan diberikan bobot yang berbeda beda. Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen terhadap pembelian suatu produk yang berbeda-beda akan mempengaruhi tindakan pembelian konsumen yang berbeda-beda pula. Berdasarkan uraian masalah diatas permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Faktor Marketing mix apa sajakah yang dipertimbangkan dalam membeli teh kotak Sosro di Pasar Swalayan Kota Surakarta? 2. Variabel apa yang paling berpengaruh pada setiap faktor marketing mix yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli teh Kotak Sosro di Pasar Swalayan Kota Surakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkaji faktor Marketing mix yang dipertimbangkan terhadap keputusan pembelian Teh Sosro di Pasar Swalayan Kota Surakarta. 2. Mengkaji variabel yang paling berpengaruh pada setiap faktor marketing mix yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli Teh Sosro di Pasar Swalayan Kota Surakarta. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini dilaksanakan untuk menambah wawasan tentang marketing mix produk teh sosro. 2. Bagi pemasar, penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan wawasan dan pertimbangan mengenai faktor marketing mix yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam keputusan

8 pembelian sehingga dapat dijadikan dasar untuk menyusun strategi pemasaran teh sosro. 3. Bagi produsen, penelitian diharapkan dapat membantu produsen untuk menjaga kualitas produk sehingga konsumen tetap melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan. 4. Bagi pihak lain, sebagai bahan informasi dan referensi dalam penelitian yang sejenis maupun penelitian selanjutnya.