WA ODE MUNZIAH/

dokumen-dokumen yang mirip
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

1. Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNG 1 2. Dosen Pengajar Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kedelai ( Glycine max (L.) Merill) merupakan komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia, karena

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

Agrium, April 2011 Volume 16 No 3

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI(Glycine max (L.)Merill) ARTIKEL ILMIAH RITA SARI

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) MASAYU NPM.

III. BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

BAHAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

PENGARUH PUPUK ORGANIK FERMENTASI PADAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) ARTIKEL ILMIAH NURUL HIDAYAH

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan krisis energi sampai saat ini masih menjadi salah satu

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

TATA CARA PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

I. PENDAHULUAN. commit to user

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr) merupakan salah satu komoditas pangan utama

Wakifatul Hisani, Andi Muhammad Israwan Mallawa

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

Volume 11 Nomor 2 September 2014

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

MODIFIKASI LINGKUNGAN MIKRO MELALUI PEMANFAATAN MULSA DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang

Nerty Soverda dan Yulia Alia Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jalan Raya Mendalo Darat.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

SIKAP PETANI TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KANDANG PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Oleh :Mukhlis Yahya *) dan Eka Afriani **) ABSTRAK

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

Transkripsi:

1 ABSTRAK WA ODE MUNZIAH/613411119. Respon Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kedelai (Glycine Max ( L.) Merill) Melalui Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi. Dibawah bimbingan Mohamad Ikbal Bahua dan Marleni Limonu. Tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui perlakuan varietas terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai, mengetahui perlakuan pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas kedelai dan mengetahui interaksi antara perlakuan varietas dan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, dari bulan April sampai bulan Juli 2013. Tempat pelaksanaan penelitian di Desa Banuroja Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor dengan 3 ulangan. faktor pertama adalah V1 (Varietas Anjasmoro), V2 (Varietas Willis). Faktor kedua terdiri dari lima perlakuan pemupukan yaitu : P0 (tanpa pupuk), P1 (5 ton/ha), P2 (10 ton/ha), P3 (15 ton/ha), P4 (20 ton/ha). Pengamatan varietas Anjasmoro dan varietas Willis berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong, berat 100 biji dan produksi per petak. Pemupukan dengan pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong, berat 100 biji dan produksi per petak. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan dua varietas kedelai yang berbeda dengan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi. Dengan demikian hipotesis 3 penelitian ini tidak terbukti. Kata Kunci: Kedelai, Pupuk Kandang Kotoran Sapi, Pertumbuhan, Produksi

2 PENDAHULUAN Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) termasuk jenis tanaman pangan yang tergolong dalam tanaman polong-polongan dan termasuk komoditas tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung di Indonesia. Kedelai adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan, baik sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, bahan baku industri maupun bahan penyegar. Perdagangan pasar internasional, kedelai merupakan komoditas ekspor berupa minyak nabati dan pakan ternak. Alasan utama kedelai diminati masyarakat luas antara lain karena dalam biji kedelai terkandung gizi yang tinggi, terutama kadar protein nabati sekitar 35 % bahkan pada varietas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 43 %. Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai antara lain dengan penggunaan varietas unggul dan pemupukan. Dengan tersedianya berbagai varietas unggul kedelai, diharapkan para petani kembali untuk menanam berbagai palawija, khususnya kedelai untuk memenuhi kebutuhan nasional yang saat ini masih jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan produksinya. Cahyono (2007), menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan di lapangan, varietas-varietas unggul tertentu memberikan hasil yang cukup baik apabila ditanam pada lahan-lahan subur. Varietas unggul dapat memberikan hasil panen yang baik, karena varietas-varietas tersebut umumnya tahan terhadap hama dan penyakit, tahan kekeringan, tahan rebah, polong tidak mudah pecah, tanaman mudah membentuk bintil, dan produksinya tinggi. Penggunaan varietas unggul yang mempunyai adaptasi tinggi terhadap pola tanam pada kondisi setempat merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan hasil kedelai persatuan luas. Salah satu pengelolaan usaha tani yang penting untuk dilakukan dalam meningkatkan kesuburan tanah adalah melalui penggunaan pupuk organik yaitu pupuk kandang kotoran sapi. Manfaat pupuk kandang kotoran sapi antara lain, dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, membantu menguraikan bahan organik oleh mikroorganisme tanah, dan meningkatkan kapasitas mengikat air tanah. Penelitian yang dilakukan oleh Tawakkal (2009), menunjukkan bahwa varietas dan pemberian pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong pada tiap tanaman, bobot biji kering dan umur panen, serta interaksi antara varietas dan pemberian pupuk kandang kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini di laksanakan selama empat bulan, dari bulan April sampai bulan Juli 2013. Tempat pelaksanaan penelitian di Desa Banuroja Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato.

3 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain: cangkul, patok/ajir, meteran, tali rafia, ember, tugal, gembor, alat tulis menulis, kamera, kalkulator, timbangan. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain, benih kedelai varietas Anjasmoro dan varietas Willis, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang kotoran sapi. Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor, faktor pertama adalah : V1 = Varietas Anjasmoro V2 = Varietas Willis Faktor kedua terdiri dari lima perlakuan pemupukan yaitu : P0 = tanpa pupuk P1 = 5 ton/ha P2 = 10 ton/ha P3 = 15 ton/ha P4 = 20 ton/ha Parameter Pengamatan Pengamatan dilakukan pada setiap anak petak dengan menentukan titik pengamatan dengan metode diagonal. a. Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) b. Pengamatan Cabang Produktif (cm) c. Pengamatan Jumlah Polong (buah) d. Pengamatan Berat 100 Biji (Gram) e. Pengamatan Produksi Perpetak (Gram) Data dan Analisis Data Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analisis sidik ragam. Apabila terdapat perbedaan dari setiap perlakuan, maka akan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis sidik ragam untuk perlakuan dua varietas tanaman kedelai yang berbeda dan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman kedelai pada umur tanaman 14 HST 49 HST. Rata-rata tinggi tanaman kedelai dan hasil uji DMRT disajikan pada Tabel 1.

4 Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Varietas Anjasmoro dan Willis Serta Uji DMRT 5 % Tinggi Tanaman (cm) Perlakuan 14 HST 21 HST 28 HST 35 HST 42 HST 49 HST Varietas V1 V2 Pupuk Kandang P0 P1 P2 P3 P4 11,57 a 14,94 b 9,04 a 11,24 b 11,99 bc 12,90 c 13,60 c 18,78 a 18,57 a 16,88 a 17,67 ab 18,54 c 18,63 cd 21, 65 d 31,83 a 30,34 a 28,28 a 29,52 ab 30,17 dc 34,38 d 34,73 d 35,45 b 33,45 a 31,82 a 32,81 ab 33,62 dc 35,54 d 38,47 e 40,46 b 38,35 a 38,15 a 37,97 ab 38,74 cd 40,06 d 42,09 e 45,60 b 42,79 a 41,99 a 42,63 ab 43,75 c 45,20 d 47,49 e Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT 5% Jumlah Cabang Produktif Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis sidik ragam untuk perlakuan dua varietas tanaman kedelai yang berbeda dan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata pada jumlah cabang produktif. Rata-rata jumlah cabang produktif kedelai dan hasil uji DMRT disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata Cabang Produktif Kedelai Varietas Anjasmoro dan Willis Serta Uji DMRT 5 % Perlakuan Varietas V1 V2 Pupuk kandang P0 P1 P2 P3 P4 Jumlah Cabang Produktif (helai) 6,52 b 6,18 a 5,90 a 6,32 b 6,37 bc 6,57 cd 6,67 d Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT 5%

5 Jumlah Polong Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis sidik ragam untuk perlakuan dua varietas tanaman kedelai yang berbeda dan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata pada jumlah polong. Rata-rata jumlah polong dan hasil uji DMRT disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Jumlah Polong Varietas Anjasmoro dan Willis Serta Uji DMRT 5 % Perlakuan Varietas V1 V2 Pupuk kandang P0 P1 P2 P3 P4 Jumlah Polong (buah) 177,54 b 176,20 a 167,50 a 168,07 ab 175,09 bc 186,01 d 187,86 e Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT 5%

6 Bobot 100 Biji Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis sidik ragam untuk perlakuan dua varietas tanaman kedelai yang berbeda dan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata pada bobot 100 biji. Rata-rata jumlah polong dan hasil uji DMRT disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata Bobot 100 Biji Kedelai Varietas Anjasmoro dan Willis Serta Uji DMRT 5 % Perlakuan Varietas V1 V2 Pupuk kandang P0 P1 P2 P3 P4 Bobot 100 Biji (gram) 13,63 a 13,59 a 12,48 a 12,84 ab 13,42 bc 14,10 cd 15,20 d Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT 5% Produksi Perpetak Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis sidik ragam untuk perlakuan dua varietas tanaman kedelai yang berbeda dan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata pada produksi perpetak. Rata-rata produksi perpetak dan hasil uji DMRT disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Produksi Perpetak Kedelai Varietas Anjasmoro dan Willis Serta Uji DMRT 5 % Perlakuan Varietas V1 V2 Pupuk kandang P0 P1 P2 P3 P4 Produksi Perpetak (kg) 1,56 a 1,48 a 1,36 a 1,42 ab 1,51 bc 1,61 c 1,69 d Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT 5%

7 Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Anjasmoro memiliki produksi dan hasil yang lebih baik dibandingkan varietas Willis. Adanya perbedaan kedua varietas tersebut dipengaruhi oleh adanya perbedaan sifat-sifat pada setiap varietas sesuai dengan genotif yang dimilikinya. Terdapat perbedaan yang beragam dari masing-masing varietas terhadap peubah amatan yang diamati. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan genetik pada kedua varietas tanaman dan adanya pengaruh lingkungan. Setiap varietas ciri dan sifat khusus yang berpengaruh satu sama lain sehingga akan menunjukkan keragaman penampilan. Seperti yang dikemukakan oleh Lovelles (1989) suatu fenotip (penampilan dan cara berfungsinya) individu merupakan hasil interaksi antara genotip (warisan alami) dan lingkungannya. Sifat khas suatu fenotip tertentu tidak selamanya ditentukan oleh perbedaan genotip atau oleh lingkungan, ada kemungkinan perbedaan fenotip antara individu yang terpisahkan itu disebabkan oleh perbedaan lingkungan atau perbedaan keduanya. Pemberian pupuk kandang kotoran sapi dapat meningkatkan produksi sampai titik optimum dan menurunkan produksi setelah melewati titik optimum. Ini sesuai dengan literatur Agustina (1990), penambahan hasil tanaman sebagai respon penambahan pupuk berbanding lurus dengan selisih maskimum dengan hasil aktual. Hasil maksimum dicapai pada sejumlah nutrisi yang tidak terlalu tinggi pemberiannya karena makin tinggi pemberiannya hasil justru terus menurun. Perlakuan kebutuhan pupuk yang sesuai memberikan hasil yang terbaik, hal ini didukung juga dengan hasil yang diperoleh dari penelitian.

8 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Varietas Anjasmoro dan varietas Wilis berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong, berat 100 biji dan produksi per petak. 2. Pemupukan dengan pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong, berat 100 biji dan produksi per petak. 3. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan dua varietas kedelai yang berbeda dengan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi. Dengan demikian hipotesis 3 penelitian ini tidak terbukti. Saran 1. Diupayakan adanya informasi kepada petani tentang pemberian pupuk kandang kotoran sapi dalam membudidayakan tanaman kedelai sebagai usaha mengurangi penggunaan pupuk kimia. 2. Penggunaan dua varietas kedelai yaitu varietas Anjasmoro dan varietas Wilis diupayakan dapat digunakan oleh petani dengan memperhatikan jenis pupuk yang digunakan. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kombinasi perlakuan antara dua atau lebih varietas kedelai dengan menggunakan pupuk kandang yang lainnya.

9 DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto, 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta. BPS, 2012. Pangan 2012 Tersandung Impor Kedelai, Singkong dan Gandum. www.spi.or.id/?p=5851 [ Diakses tanggal 25 februari 2013]. BPS, 2012. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.www.bps.go.id/tnmnpgn.php [ Diakses tanggal 19 mei 2013]. BPS, 2012. Pohuwato Dalam Angka/Pohuwato in Figur 2012. Kabupaten Pohuwato. Cahyadi W, 2007. Khasiat dan Teknologi Kedelai. Bumi Aksara. Jakarta. Cahyono B, 2007. Kedelai, Teknk Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Aneka Ilmu. Firmanto B, 2011. Praktis bercocok Tanam Kedelai Secara Intensif. Angkasa Bandung. Hartatik W, 2006. Pupuk Kandang. Artikel. http://www.balittanah.litbang.deptan. go. Id/dokumentasi/buku/pupuk/pupuk4. Marsono S, 2001. Pupuk akar: Jenis dan Aplikasinya. Penebar Swadaya. Jakarta. Maryanto E, 2002. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Galur Harapan Kedelai pada Kerapatan Tanam Berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Maulana Y, 2007. Proses Pembuatan Tempe. Sinar Cemerlang Abadi. Jakarta. Musnawar I, 2005. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Penebar Swadaya. Jakarta. Rukmana R, Y. Yuniarsih, 2005. Kedelai Budidaya dan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta. Sadimin, 2007. Proses Pembuatan Tahu. Sinar Cemerlang Abadi. Semarang. Sitepu A, 2008. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Terhadap Pemupukan Nitrogen dan Fosfor. Skripsi. Unversitas Sumatera. Suhaeni N, 2007. Petunjuk Praktis Menanam Kedelai. Nuansa. Bandung. Suprapti L, 2002. Kembang Tahu dan Susu Kedelai. Kanisius. Yogyakarta.

10 Tawakkal, 2009. Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L ) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Wuryan, 2011. Pupuk Kandang Sapi.Artikel.file:///c:/users/computer/download/1 581-pupuk-kandang-sapi.data.html. Yuniarda I, 2012. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Karakter Fisiologi Beberapa Varietas Kedelai. Tesis. Universitas Jenderal Sudirman.