GAMBARAN KEJADIAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI PUSKESMAS JETIS I KOTA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM NUNIK KUSTANTINNA TULANGAN - SIDOARJO

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tempat sel telur dari juta sperma yang dikeluarkan. Dari jumlah

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Hubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

HUBUNGAN MORNING SICNKNESS DENGAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PUSKESMAS LIMBA B JURNAL

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

Faizatul Ummah ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat Pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

HUBUNGAN PARITAS IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS TERAS

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2013 OLEH

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN EMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL KARYA TULIS ILMIAH

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRI MESTER I DI BPS NY. SAYIDAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Mortalitas dan morbilitas wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,

GAMBARAN USIA, PEKERJAAN DAN USIA KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

TANDA-TANDA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan melahirkan bayi yang sehat (Sarwono, 2009) dengan. harapan dapat menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Jurnal Kesehatan Kartika 1

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LatarBelakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Ns.Hj.Sri Rejeki, M.Kep, SP.Mat : Dosen Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Unimus

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MR. PISBON PENGURANG MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH RIWAYAT HIPEREMESIS GRAVIDARUM TERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RRI KEBIDANAN RSUD DR.IBNU SUTOWO BATURAJA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

Dian Purnama Sari. Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

Kata kunci : Morning Sickness, Jahe, Kapulaga. Kepustakaan : 21 ( )

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

GAMBARAN KEJADIAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI PUSKESMAS JETIS I KOTA YOGYAKARTA Naskah Publikasi Disusun Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan Diajukan Oleh : Astri Ivon 120200508 PROGRAM STUDI DIII ILMU KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALMA ATA YOGYAKARTA 2015

A. PENDAHULUAN Hasil laporan menunjukkan bahwa hampir 50-90% wanita hamil mengalami mual pada trimester pertama Namun setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan yang merasa sangat mual dan ingin muntah setiapsaat. 1 Beberapa peneliti menemukan bahwa wanita yang lebih tua semakin cenderung mengalami keluhan mual dan muntah, sedangkan peneliti lainnya menemukan bahwa wanita-wanita muda lebih cenderung mengalami morning sickness, pekerjaan yang menimbulkan keletihan fisik dan mental juga meningkatkan timbulnya rasa mual. 2 Data cakupan kunjungan ibu hamil dari 18 Puskesmas menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Yogyakarta sebanyak 5.023 ibu hamil Data cakupan kunjungan ibu hamil tahun 2013 di Kota Yogyakarta sebanyak 5.023 jiwa, di Kabupaten Sleman sebanyak 15.441 jiwa, di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 6.067 jiwa. Data cakupan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta sebanyak 371 ibu hamil. 3. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Jetis I Kota Yogyakarta pada bulan November 2014, didapat 20 ibu hamil trimester pertama yang mengalami morning sickness. Sebanyak 12 ibu hamil primigravida mengalami mual muntah sejak awal kehamilan, dengan frekuensi 2-3 kali sehari dengan disertai gangguan nafsu makan. Sebanyak 8 ibu hamil multigravida mengalami morning sickness, dengan frekuensi mual muntah 1-3 kali sehari tanpa disertai gangguan nafsu makan. Berdasarkan studi pendahuluan diatas, maka penulis tertarik mengambil judul Gambaran Kejadian Morning SicknessPada Ibu Hamil Trimester Pertama Di Puskesmas Jetis I Kota Yogyakarta. B. Tujuan Untuk mengetahui gambaran kejadian morning sickness pada ibu hamil trimester pertama di Puskesmas Jetis I Kota Yogyakarta. C. Bahan dan Metode Jenis Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi yang bertujuan untuk menggambarkan kejadian morning sickness pada ibu hamil trimester pertama di puskesmas Jetis I Kota Yogyakarta. Desain penelitian survei merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mencapai generalisasi, dengan cara membuat perbandingan kuantitatif dari data yang dikumpulkan 1

dengan prosedur tanya jawab yang uniform. 4 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Jetis I Kota Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 ibu hamil. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data yang menggunakan analisa univariat. D. Hasil Dan Bahasan 1. Karakteristik Responden Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang dengan karakteristik sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Kejadian Morning Sickness No. Karakteristik Freku ensi (orang Prosen tase (%) ) 1. Usia(thn) a. < 25 10 33,3% b. 26-30 11 36,7 % c. > 31 9 30,0 % Total 30 100 % 2. Status Pendidikan a. SD 1 3,33 % b. SMP 7 23,3 % c. SMA 22 73,3 % Total 30 100 % 3. Status Pekerjaan a. Karyawan 7 23,3 % swasta b. Buruh 2 6,67 % c. Ibu rumah 21 70,0 % tangga Total 30 100 % 4. Berdasarkan Usia Kehamilan (UK) a. 7-9 8 26,67 % minggu b. 10-12 minggu 22 73,3 % Total 30 100 % berdasarkan usia mayoritas responden berusia 26-30 tahun yaitu 11 orang atau 36,7%, mayoritas berpendidikan SMA yaitu 22 orang atau 73,3%, mayoritas berperkerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 21 orang atau 70,0%, dan mayoritas berusia kehamilan 10-12 minggu sebanyak 22 orang atau 73,3%. 2. Pembahasan Mual muntah masa kehamilan adalah gangguan sistem pencernaan pada masa kehamilan yang biasanya timbul pada pagi hari yang disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan seperti hormon HCG (Human horionic Gonadotropin), estrogen dan progesteron. Sekitar 60-80% primigravida mengaku pernah mengalami mual muntah. Sedangkan pada multigravida, kejadian mual muntah yang terjadi adalah sekitar 40-60%. Mual dan muntah yang paling sering terjadi adalah pada trimester pertama kehamilan, namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan. 5 Menurut teori mengungkapkan bahwa mengenai morning sickness dan efeknya dalam kehamilan. Bahwa ibu hamil yang sering mengalami morning 2

sickness seperti mual dan muntah pada saat hamil, punya kesempatan 55-80% lebih rendah mengalami keguguran daripada yang tidak mengalami mual dan muntah. Dijelakan juga bahwa terjadinya gejala morning sickness juga disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon hcg Beta dan tinggkat yang lebih tinggi dari progesteron dan estrogen saat hamil. 6 Mual dan muntah merupakan gejala yang umum terjadi pada sekitar 50% sampai 80% dari seluruh kehamilan. Kondisi ini umumnya disebut morning sickness. bagaimanapun sebesar 0,05%-2% pada seluruh kehamilan dapat terjadi mual dan muntah yang berat, kondisi ini sering disebut dengan hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian ibu dan janin. Jika tidak tertangani dengan baik. Mual dan muntah secara terus menerus, mengakibatkan turunnya berat badan hingga lebih dari 5% berat sebelum hamil, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan komplikasi maternal seperti kerusakn hati dan ginjal, robekan pada esofagus, pneumothoraks, neuropati perifer, ensefalopati wernicke, dan kematian. Pada janin dengan ibu yang menderita hiperemesis gravidarum berkepanjangan dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian. 7 a. Umur Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden pada kelompok usia 26-30 tahun pengetahuan mereka mengenai cara mengatasi morning sickness lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok usia >31 tahun sehingga hal tersebut mempengaruhi banyaknya frekuensi morning sickness yang terjadi pada responden. b. Pendidikan Sebagian besar respondennya berpendidikan SMA yaitu 29 orang atau 61,7%. Latar belakang pendidikan responden sebagian besar menengah ini bisa mempermudah responden 3

dalam memahami informasi yang mereka terima. 8 Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin mudah dalam menerima informasi, dengan pola pikir yang relatif tinggi, maka tingkat pengetahuan responden tidak hanya sekedar tahu (know) yaitu mengingat kembali akan tetapi mampu untuk memahami (comprehention), bahwa sampai pada tingkat aplikasi (aplication), yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi/kondisi sebenarnya, hal ini menyebabkan semakin efektifnya informasi dipahami sehingga tingkat pengetahuan akan relatif tinggi. 9 c. Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan responden secara rutin dengan mendapatkan imbalan berupa uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.semakin baik pekerjaan belum tentu semakin baik pengetahuan seseorang, dalam ini pengetahuan responden tentang morning sickness. 10 d. Usia Kehamilan Morning sickness biasa terjadi pada usia kehamilan muda trimester pertama sehingga responden dengan usia kehamilannya 10-12 minggu. Morning sickness gejala mual muntah pada kehamilan trimester I. Gejala-gejala ini kurang lebih 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Kejadian morning sickness banyak terjadi pada usia kehamilan 10-12 minggu sebanyak 22 orang atau 73,3%, tentu saja umur kehamilan sangat berhubungan dengan kejadian morning sickness. 11 Tabel 2. penanganan morning sickness Penanganan Ya Tidak Total Pemeriksaan lanjutan Memperbanyak minum air putih Menghindari makan dan minuman asam Menghindari makanan berminyak n (%) n (%) N % 24 80 6 20 30 100 28 93,4 2 6,4 30 100 27 90 3 10 30 100 25 83,3 3 5 16,67 30 100 4

Mengkonsumsi vitamin 25 83,4 5 16,4 30 100 Berdasarkan pertanyaan penanganan kejadian morning sickness pada responden didapatkan hasil, pemeriksaan lanjut 24 orang atau 80%, memperbanyak minum air putih 28 orang atau 93,4%, menghindari makanan dan minuman asam 27 orang atau 90%, menghindari makanan berminyak 25 atau 83,33%, dan mengkonsumsi vitamin 25 orang atau 83,4%. Tabel 3. dampak morning sickness Dampak Ya Tidak Total Hipertensi Peningkatan frekuensi miksi N (%) n (%) N % 5 16,7 25 83,4 30 100 23 76,67 7 23,33 30 100 Penurunan berat badan 7 23,33 23 76,67 30 100 Terganggunya pekerjaan 11 36,7 19 63,4 30 100 Berdasarkan dampak kejadian morning sickness pada responden didapatkan hasil, hipertensi 5 orang atau 16,7%, peningkatan frekuensi miksi 23 orang atau 76,67%, penurunan berat badan 7 orang atau 23,33%, dan terganggunya pekerjaan 11 orang atau 36,7%. 3. Penanganan Berdasarkan pertanyaan penanganan kejadian morning sickness (Tabel 4.4) pada responden didapatkan hasil, pemeriksaan lanjut 24 orang atau 80%, memperbanyak minum air putih 28 orang atau 93,4%, menghindari makan dan minuman asam 27 orang atau 90%, menghindari makanan berminyak 25 orang atau 83,33%, dan mengkonsumsi vitamin 25 orang atau 83,4%. mengurangi kejadian morning sickness dianjurkan waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Penanganan terhadap terjadinya mual dan muntah perlu diberikan dengan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang setelah usia kehamilan 4 bulan. 11 4. Dampak Berdasarkan pertanyaan dampak kejadian morning sickness (Tabel 4.3)pada responden didapatkan hasil, hipertensi 5 orang atau 16,7%, peningkatan frekuensi miksi 23 orang atau 76,67%, penurunan berat badan 7 orang atau 23,33%, dan terganggunya pekerjaan 11 orang atau 36,7%. penyebab yang mendasari mual dan muntah selama kehamilan belum diketahui secara pasti. Tingginya tingkat hormon kehamilan HCG dan peregangan otot rahim secara cepat disinyalir merupakan salah satu penyebab terjadinya. 5

E. Penutup 1. Kesimpulan 1. Ibu berusia 26-30 tahun sebanyak 11 (36,7%). 2. Mayoritas responden berlatar belakang pendidikan SMA yaitu 22 orang (73,3 %). 3. Mayoritas ibu sebagai ibu rumah tangga sebanyak 21 orang (70,0%) paling sedikit adalah buruh yaitu sebanyak 2 orang (6,67%). 4. Responden dengan umur kehamilan 10-12 minggu sebanyak 22 orang (73,3%). 5. Responden menjawab pertanyaan memperbanyak minum air putih sebanyak 28 orang (93,4%). 6. Responden menjawab pertanyaan peningkatan frekuensi miksi yaitu 23 orang (76,675). 2. Saran Perlu dilakukan pengkajian yang lebih dalam mengenai keluhan yang dialami oleh ibu hamil trimester pertama ini, agar dapat diberikan KIE sesuai dengan keluhan yang dialami oleh pasien. Daftar Pustaka 1. Supriyanto, W. 2009. Sehat Dan Bugar Saat Hamil Dan Melahirkan. Yogyakarta: Media Ilmu. 2. Maulana, M. 2008. Cara Cerdas Menghadapi Kehamilan Dan Mengasuh Bayi. Yogyakarta: Katahati. 3. Dinkes. 2013. Profil Kesehatan Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinkes DIY. 4. Margono, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 5. Nurchayati, S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian emesis gravidarum di BPS Ny. Ida Drajidan Musuk Boyolali. Jurnal PROFESI 2014: Volume 10. Diakses Kamis 4 November 2015 pukul 13.00 WIB. 6. Setyorini, A. 2009 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Emesis Gravidarum Di Wilayah Kerja Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dalam Jurnal Kesehatan. 7 (2): 74-89. http ://journal. Unnes. ac id/ index. Php/kemas, diakses selasa 2 November 2015 pukul 14.15 WIB. 6

7. Suryanilsih, Y. Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum Berdasarkan Faktor Keyakinan, Pangalaman Dan Paritas di Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban. 2010. Dipublikasikan dalam http://journal. Usu.ac.id/index. Php/gkre/article/viewFile/380 /277, diakses jumat 29 oktober 2015 pukul 12.45 WIB. 8. Puspita, 2010. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Medika & FPI UNY. 9. Notoatdmojo. 2007. Pilaku Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT Rineka Cipta. 10. Handayani & Sujono. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika. 11. Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan, Edisi VI Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 7