Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINSTEK) 2017

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KAYU MANIS DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP BEBERAPA JENIS JAMUR FUSARIUM SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman tomat merupakan tanaman hortikultura yang memiliki prospek

J U R N A L M E T A M O R F O S A Journal of Biological Sciences ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNI BLUME) UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.L Diameter Koloni jamur Colletotrichum capsici pada Medium PDA (mm) secara In-vitro

BAB I PENDAHULUAN. organisme dapat hidup didalamnya, sehingga Indonesia memiliki

III. BAHAN DAN METODE A.

:Minyak Atsiri, Acorus calamus Linn, Fusarium solani, Minimum Inhibitory Concentration (MIC) iii

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mikroorganisme, baik itu mikroorganisme yang menguntungkan. maupun yang merugikan. Jamur merupakan mikroorganisme yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman semusim yang

Uji Aktivitas Antimikroba Beberapa Ekstrak Bumbu Dapur terhadap Pertumbuhan Jamur Curvularia lunata (Wakk.) Boed. dan Aspergillus flavus LINK.

TESIS EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BATANG AMPUPU

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiaca Linn.) merupakan tanaman buah yang dapat hidup di

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Bali

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Pcngamalan terhadap kcccpatan pertumbuhan diameter koioni i ouetotrichu/n

I. PENDAHULUAN. Cabai besar ( Capsicum annum L.) merupakan komoditas sayuran tergolong

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK DAUN AWAR-AWAR (FICUS SEPTICA BRUM.F.) DAN UJI EFEKTIVITASNYA TERHADAP JAMUR COLLETOTRICHUM ACUTATUM

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

METODE PENELITIAN. Kehutanan dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Program Studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium sp.

BAB I PENDAHULUAN. komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah spesies jamur patogen tanaman telah mencapai lebih dari

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN BUNGUR (LANGERSTROEMIA SPECIOSA (L.) PERS)

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Smith.) sudah tidak asing lagi bagi. penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

AKTIVITAS BAKTERISIDA EKSTRAK CEM-CEM (Spondias pinnata (l.f) Kurz) TERHADAP BAKTERI Erwinia chrysanthemi PENYEBAB PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

Koloni bakteri endofit

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung

AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI ANTIFUNGI DARI Trichoderma harzianum TERHADAP FUNGI Colletotrichum capsici DAN Fusarium oxysporum SECARA IN-VITRO

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

I. PENDAFIULUAN. Tanaman kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq') merapakan tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstraksi terhadap 3 jenis sampel daun pidada menghasilkan ekstrak

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL. Pengaruh Seduhan Kompos terhadap Pertumbuhan Koloni S. rolfsii secara In Vitro A B C

METODELOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang tergolong tanaman semusiman. Tanaman berbentuk perdu

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpotensi sebagai komoditas agribisnis yang dibudidayakan hampir di seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

Surabaya, 20 Februari 2007

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman yang dibudidayakan kerap mengalami gangguan atau pengrusakan

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

Potensi Bakteri Endofit dari Batang Panili Sehat sebagai Agen Pengendali Hayati Fusarium oxusporum f. sp. vanillae Penyebab Busuk Batang Panili

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

Analisis Fitokimia Teknik Bioasai

BAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KERING DAUN Ocimum americanum L. SEBAGAI ANTIFUNGI Candida albicans

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. (Mukarlina et al., 2010). Cabai merah (Capsicum annuum L.) menjadi komoditas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan

LAMPIRAN 1. Standar zona hambat antibiotik menurut CLSI

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada beras sebagai bahan pangan pokok. Pembangunan pertanian

EFIKASI FORMULA FUNGISIDA EUSIDERIN A DARI KAYU BULIAN (Eusideroxylon zwagery) TERHADAP PENYAKIT LAYU TANAMAN TOMAT

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 3, No. 3, Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1 Tanaman uji hasil meriklon (A) anggrek Phalaenopsis, (B) bunga Phalaenopsis yang berwarna putih

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINSTEK) 2017 Denpasar, 21 Oktober 2017 Penguatan Riset Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Sains dan Teknologi yang Berkelanjutan Buku Kumpulan Abstrak FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS UDAYANA 2017

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2017 Denpasar 21 Oktober 2017 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i 1. INFORMASI... 1 1.1 Susunan Panitia Seminar Nasional SAINSTEK... 1 1.2 Laporan Ketua Panitia Seminar Nasional SAINSTEK... 3 1.3 Susunan Acara... 5 2. MATERI INVITED SPEAKER I... 6 3. MATERI INVITED SPEAKER II... 30 4. KUMPULAN ABSTRAK... 41 i

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAYU MANIS TERHADAP JAMUR SIGATOKA PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN PISANG ANAK AGUNG KETUT DARMADI, I GUSTI AYU SUGI WAHYUNI

Pengendalian Penyakit Tanaman Fungisida sintetik fungisida nabati resistensi patogen, pencemaran lingkungan, matinya organisme non target Tidak menimbulkan resistensi patogen, ramah lingkungan, spesifik organisme target Berpotensi sebagai fungisida nabati kayu manis (Cinnamomum burmanni Blume), mengandung senyawa metabolit skunder

Ekstrak aseton daun kayu manis (Cinnamomum burmanni Blume) dapat menghambat pertumbuhan koloni, pembentukan spora dan pertumbuhan biomassa jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici penyebab penyakit layu pada tanaman tomat secar in-vitro maupun ex-vivo [Darmadi et al.,(2015); Darmadi et al.,(2016)]; Ekstrak aseton daun kayu manis efektif menghambat pertumbuhan jamur Fusarium solani penyebab penyakit busuk batang pada buah naga (Hylocereus sp.) secara in-vitro (Darmadi, et al.,2017)

Tujuan Berdasarkan pada latar belakang permasalahan maka penelitian ini bertujuan; untuk menguji efektivitas ekstrak daun untuk menguji efektivitas ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) penyebab penyakit pada tanaman pisang

Temuan atau Inovasi yang ditargetkan Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah efektivitas daun tanaman kayu manis yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman pisang yang disebabkan oleh jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Pemanfaatan daun tanaman kayu manis sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit pada tanaman pisang yang disebabkan oleh Jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) belum pernah dilakukan oleh peneliti Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman tersebut.

Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan dan Hasil yang Sudah Dicapai Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 43 tanaman kebun untuk melihat daya hambat terhadap pertumbuhan jamur (anti jamur) secara in vitro dengan media PDA, ditemukan bahwa ekstrak daun tanaman kayu manis mempunyai diameter daya hambat yaitu 3,0 cm. Ini menandakan bahwa ekstrak daun kayu manis mempunyui daya hambat yang sangat kuat terhadap pertumbuhan jamur F. oxysporum f.sp. lycopersici yang menyerang tanaman tomat(gambar 1) A B Gambar 1. Daya hambat dari ekstrak daun kayu manis terhadap jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (A) dan kontrol (B).

Metode penelitian Serbuk daun kayu manis Ekstraksi dengan aseton Uji aktivitas antijamur dengan metode sumur difusi Menentukan MIC Kosentrasi ekstrak 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% dan 0,5% Ekstrak kasar Partisi dg pelarut heksan dan metanol Pemisahan dg kolom kromatografi identifikasi dengan GC-MS Uji ekstrak daun kayu manis thd koloni jamur Sigatoka dg media PDA Uji ekstrak daun kayu manis thd pembtk spora jamur Sigatoka dg media PDB Uji ekstrak daun kayu manis thd pertumbhn biomassa jamur Sigatoka dg media PDB senyawa aktif sebagai anti jamur, struktur, berat molekul, peak area

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Unud, untuk analisis sampel senyawa kimia di Lab. Analitik Unud, Lab Bersama FMIPA UNUD Bahan dan Alat Penelitian daun kayu manis, Bedugul, desa Candikuning, Kec. Baturiti, Tabanan-Bali Jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Alkohol 70%,, dll

Alat yang digunakan : Cawan petri Tabung reaksi vaccuum rotary evaporator Laminar flow, dll,

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Ekstrak Kasar Daun Kayu Manis Terhadap Jamur Uji Yaitu jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) a b c Gambar 3.1. Daya hambat Ekstrak aseton daun kayu manis terhadap pertumbuhan Jamur sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) pada media PDA, sebesar 30 mm (sangat kuat), a. Jamur, b. zone hambatan yang terbentuk di sekitar sumur difusi, c. ekstrak pada sumur difusi Ardiansyah (2005), jika diameter zona hambatan 20 mm (daya hambat sangat kuat), 10 20 mm (daya hambat kuat), 5-10 mm (daya hambat sedang), dan < 5 mm (daya hambat kurang atau lemah).

Tabel 1. Daya hambat ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan koloni jamur uji yaitu jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Jenis jamur Sigatoka (Pseudocer cospora fijiensis) Konsen trasi (%) Pertumbu han koloni (mm) Daya hambat (%) 0 90a* 0 0.1 31,25b 65,28 0.2 19c 78 fijiensis) 0.3 11,75d 86,94 0.4 0e 100 0.5 0e 100 *Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda nyata berdasarkan Duncan s Multiple Range Test pada taraf 5% tidak

Tabel 1. Daya hambat ekstrak daun kayu manis terhadap pembentukan spora jamur uji yaitu jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Jenis jamur Sigatoka (Pseudoce rcospora fijiensis) Konsen trasi (%) Pemben tukan spora (x10 4 ml -1 ) Daya hambat (%) 0 9,5a* 0 0.1 4,5b 52,63 0.2 3c 68,42 0.3 1d 89,47 0.4 0e 100 0.5 0e 100 *Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan Duncan s Multiple Range Test pada taraf 5%

Daya Hambat Ekstrak Daun Kayu Manis terhadap Pertumbuhan Koloni Jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) 0,1% 0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5%

Diameter koloni (mm) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 HSI (Hari Setelah Inokulasi) kontrol (0%) 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5% Grafik pengaruh perlakuan ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan koloni jamur Sigatoka

SIMPULAN Ekstrak daun kayu manis secara nyata dapat menghambat pertumbuhan koloni, pembentukan spora jamur uji. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,1% dapat menghambat pertumbuhan koloni jamur uji yaitu sebesar 65,28%. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,1% juga secara nyata dapat menghambat pembentukan spora jamur uji yaitu sebesar 52,63% jika dibandingkan kontrol.