Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINSTEK) 2017 Denpasar, 21 Oktober 2017 Penguatan Riset Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Sains dan Teknologi yang Berkelanjutan Buku Kumpulan Abstrak FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS UDAYANA 2017
SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2017 Denpasar 21 Oktober 2017 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i 1. INFORMASI... 1 1.1 Susunan Panitia Seminar Nasional SAINSTEK... 1 1.2 Laporan Ketua Panitia Seminar Nasional SAINSTEK... 3 1.3 Susunan Acara... 5 2. MATERI INVITED SPEAKER I... 6 3. MATERI INVITED SPEAKER II... 30 4. KUMPULAN ABSTRAK... 41 i
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAYU MANIS TERHADAP JAMUR SIGATOKA PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN PISANG ANAK AGUNG KETUT DARMADI, I GUSTI AYU SUGI WAHYUNI
Pengendalian Penyakit Tanaman Fungisida sintetik fungisida nabati resistensi patogen, pencemaran lingkungan, matinya organisme non target Tidak menimbulkan resistensi patogen, ramah lingkungan, spesifik organisme target Berpotensi sebagai fungisida nabati kayu manis (Cinnamomum burmanni Blume), mengandung senyawa metabolit skunder
Ekstrak aseton daun kayu manis (Cinnamomum burmanni Blume) dapat menghambat pertumbuhan koloni, pembentukan spora dan pertumbuhan biomassa jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici penyebab penyakit layu pada tanaman tomat secar in-vitro maupun ex-vivo [Darmadi et al.,(2015); Darmadi et al.,(2016)]; Ekstrak aseton daun kayu manis efektif menghambat pertumbuhan jamur Fusarium solani penyebab penyakit busuk batang pada buah naga (Hylocereus sp.) secara in-vitro (Darmadi, et al.,2017)
Tujuan Berdasarkan pada latar belakang permasalahan maka penelitian ini bertujuan; untuk menguji efektivitas ekstrak daun untuk menguji efektivitas ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) penyebab penyakit pada tanaman pisang
Temuan atau Inovasi yang ditargetkan Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah efektivitas daun tanaman kayu manis yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman pisang yang disebabkan oleh jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Pemanfaatan daun tanaman kayu manis sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit pada tanaman pisang yang disebabkan oleh Jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) belum pernah dilakukan oleh peneliti Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman tersebut.
Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan dan Hasil yang Sudah Dicapai Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 43 tanaman kebun untuk melihat daya hambat terhadap pertumbuhan jamur (anti jamur) secara in vitro dengan media PDA, ditemukan bahwa ekstrak daun tanaman kayu manis mempunyai diameter daya hambat yaitu 3,0 cm. Ini menandakan bahwa ekstrak daun kayu manis mempunyui daya hambat yang sangat kuat terhadap pertumbuhan jamur F. oxysporum f.sp. lycopersici yang menyerang tanaman tomat(gambar 1) A B Gambar 1. Daya hambat dari ekstrak daun kayu manis terhadap jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (A) dan kontrol (B).
Metode penelitian Serbuk daun kayu manis Ekstraksi dengan aseton Uji aktivitas antijamur dengan metode sumur difusi Menentukan MIC Kosentrasi ekstrak 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% dan 0,5% Ekstrak kasar Partisi dg pelarut heksan dan metanol Pemisahan dg kolom kromatografi identifikasi dengan GC-MS Uji ekstrak daun kayu manis thd koloni jamur Sigatoka dg media PDA Uji ekstrak daun kayu manis thd pembtk spora jamur Sigatoka dg media PDB Uji ekstrak daun kayu manis thd pertumbhn biomassa jamur Sigatoka dg media PDB senyawa aktif sebagai anti jamur, struktur, berat molekul, peak area
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Unud, untuk analisis sampel senyawa kimia di Lab. Analitik Unud, Lab Bersama FMIPA UNUD Bahan dan Alat Penelitian daun kayu manis, Bedugul, desa Candikuning, Kec. Baturiti, Tabanan-Bali Jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Alkohol 70%,, dll
Alat yang digunakan : Cawan petri Tabung reaksi vaccuum rotary evaporator Laminar flow, dll,
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Ekstrak Kasar Daun Kayu Manis Terhadap Jamur Uji Yaitu jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) a b c Gambar 3.1. Daya hambat Ekstrak aseton daun kayu manis terhadap pertumbuhan Jamur sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) pada media PDA, sebesar 30 mm (sangat kuat), a. Jamur, b. zone hambatan yang terbentuk di sekitar sumur difusi, c. ekstrak pada sumur difusi Ardiansyah (2005), jika diameter zona hambatan 20 mm (daya hambat sangat kuat), 10 20 mm (daya hambat kuat), 5-10 mm (daya hambat sedang), dan < 5 mm (daya hambat kurang atau lemah).
Tabel 1. Daya hambat ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan koloni jamur uji yaitu jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Jenis jamur Sigatoka (Pseudocer cospora fijiensis) Konsen trasi (%) Pertumbu han koloni (mm) Daya hambat (%) 0 90a* 0 0.1 31,25b 65,28 0.2 19c 78 fijiensis) 0.3 11,75d 86,94 0.4 0e 100 0.5 0e 100 *Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda nyata berdasarkan Duncan s Multiple Range Test pada taraf 5% tidak
Tabel 1. Daya hambat ekstrak daun kayu manis terhadap pembentukan spora jamur uji yaitu jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) Jenis jamur Sigatoka (Pseudoce rcospora fijiensis) Konsen trasi (%) Pemben tukan spora (x10 4 ml -1 ) Daya hambat (%) 0 9,5a* 0 0.1 4,5b 52,63 0.2 3c 68,42 0.3 1d 89,47 0.4 0e 100 0.5 0e 100 *Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan Duncan s Multiple Range Test pada taraf 5%
Daya Hambat Ekstrak Daun Kayu Manis terhadap Pertumbuhan Koloni Jamur Sigatoka (Pseudocercospora fijiensis) 0,1% 0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5%
Diameter koloni (mm) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 HSI (Hari Setelah Inokulasi) kontrol (0%) 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5% Grafik pengaruh perlakuan ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan koloni jamur Sigatoka
SIMPULAN Ekstrak daun kayu manis secara nyata dapat menghambat pertumbuhan koloni, pembentukan spora jamur uji. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,1% dapat menghambat pertumbuhan koloni jamur uji yaitu sebesar 65,28%. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,1% juga secara nyata dapat menghambat pembentukan spora jamur uji yaitu sebesar 52,63% jika dibandingkan kontrol.