KATA PENGANTAR. aras berkat rahmat-nya Laporan Akhir Elective Study Semester V dengan judul

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

PROFIL ANAK DENGAN SINDROM SYOK DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

ABSTRAK INSIDENSI TIPE PENYAKIT INFEKSI DENGUE PADA ANAK USIA 0 15 TAHUN DI RS. IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS

ABSTRAK HUBUNGAN JUMLAH HEMATOKRIT DAN TROMBOSIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT SANGLAH TAHUN

GAMBARAN SEROLOGIS IgG-IgM PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUP SANGLAH PERIODE JULI-AGUSTUS 2014 ABSTRAK

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 35

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

ABSTRAK. GAMBARAN IgM, IgG, DAN NS-1 SEBAGAI PENANDA SEROLOGIS DIAGNOSIS INFEKSI VIRUS DENGUE DI RS IMMANUEL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Flaviviridae dan ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini termasuk nomor dua

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL JANUARI DESEMBER 2011

PERBEDAAN PENURUNAN TROMBOSIT PADA DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT I DAN II DI RS BHAYANGKARA TRIJATA

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

ABSTRAK PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

ABSTRAK. PEMERIKSAAN IgM DAN IgG DENGUE RAPID TEST DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

Kata Kunci: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Dengue Shock Syndrome (DSS), morbiditas, mortalitas. Universitas Kristen Maranatha

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

ABSTRAK ASPEK KLINIK PEMERIKSAAN ANTIGEN NS-1 DENGUE DIBANDINGKAN DENGAN HITUNG TROMBOSIT SEBAGAI DETEKSI DINI INFEKSI DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

ABSTRAK PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PRIMER DAN SEKUNDER BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN SEROLOGIS DI RUMAH SAKIT BALIMED DENPASAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple

Karakteristik pasien anak dengan infeksi dengue di RSUP Sanglah tahun

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian...

Hubungan Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Kejadian Dengue Syok Sindrom (DSS) pada Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD

Gambaran Penggunaan Uji Serologis Ig M dan Ig G Serta Antigen NS1 Untuk Diagnosis Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2012

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RSUP. HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN TITER TROMBOSIT DAN LEUKOSIT TERHADAP DERAJAT KLINIS PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) ANAK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI Halaman COVER... i SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK...

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

B A B PENDAHULUAN. terutama di daerah tropik dan subtropik. Insiden infeksi VD yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNIVERSI MEDAN. Universitas Sumatera Utara

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

BAB V PEMBAHASAN. yang telah memenuhi jumlah minimal sampel sebanyak Derajat klinis dibagi menjadi 4 kategori.

APLIKASI METODE KESINTASAN PADA ANALISIS FAKTOR DETERMINAN LAMA RAWAT PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. DBD (Nurjanah, 2013). DBD banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis karena

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian demam berdarah dengue (DBD) di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Data di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. virus DEN 1, 2, 3, dan 4 dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedesal

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

PROFIL DERMATITIS KONTAK ALERGI DI PUSKESMAS II DENPASAR TIMUR PERIODE JANUARI 2013 SAMPAI DESEMBER 2013

HUBUNGAN JUMLAH HEMATOKRIT DAN TROMBOSIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT SANGLAH TAHUN

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN SINUSITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PADA APRIL 2015 SAMPAI APRIL 2016 Sinusitis yang merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI PENYAKIT DBD PADA PASIEN ANAK-ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE MARET - JUNI

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA PASIEN SUSPECT INFEKSI VIRUS DENGUE DI RUMAH SAKIT SURYA HUSADHA DENPASAR FEBRUARI-JULI 2014


ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

RSUD GU U G JATI CIREBO

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Infeksi dengue merupakan penyakit akut yang. disebabkan oleh virus dengue. Sampai saat ini dikenal

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Preeklampsia

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n

BAB I PENDAHULUAN. serotype virus dengue adalah penyebab dari penyakit dengue. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL LABORATORIUM PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

HUBUNGAN JUMLAH TROMBOSIT DAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rumah sakit di Indonesia dengan angka kematian 5,7%-50% dalam tahun

BAB I PENDAHULUAN. Morbiditas dan mortalitas DHF bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sampai 1954 yang disertai renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir

GAMBARAN GEJALA KLINIK, HEMOGLOBIN, LEUKOSIT, TROMBOSIT DAN WIDAL PADA PENDERITA DEMAM TIFOID DENGAN

ABSTRAK. Pembimbing II : Penny S M., dr., Sp.PK., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

laboratory feature to predict shock are low platelet count, high hematocrit level and the positive result of serologic test (IgG and

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

Transkripsi:

iv KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena aras berkat rahmat-nya Laporan Akhir Elective Study Semester V dengan judul Profil Anak dengan Sindrom Syok Dengue di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan akhir ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Blok Elective Study Semester V Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD. Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan Laporan akhir ini, antara lain kepada : 1. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, selaku Ketua Blok Elective Study Semester V Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD atas bantuan moral dan material yang diberikan. 2. dr. Putu Ayu Asri Darmayanti, M.Kes, selaku Sekretaris Blok Elective Study yang telah memberikan petunjuk mengenai peulisan laporan ini. 3. dr. I Made Gede Dwi Lingga Utama, SpA(K), selaku Supervisor yang telah memberikan bimbingan selama penulisan laporan ini. 4. Rekan-rekan mahasiswa semester V Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu iv

v Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan Paper ini sangat penulis harapkan. Semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Om Çantih, Çantih, Çantih Om Denpasar, Februari 2014 Penulis v

vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN... ii HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI USULAN PENELITIAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...vi DAFTAR LAMPIRAN.....vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian...1 1.2 Rumusan Masalah...5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.3.1 Tujuan Umum... 6 1.3.2 Tujuan Khusus... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 7 2.1 Definisi... 7 2.2 Epidemiologi...... 7 2.3 Patofisiologi... 12 2.4 Gejala Klinis... 16 BAB III METODE PENELITIAN... 23 3.1 Rancangan Penelitian... 23 vi

vii 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 23 3.3 Subjek dan Sampel... 23 3.3.1 Variabilitas Populasi... 23 3.3.2 Kriteria Subjek... 24 3.3.2.1 Kriteria Inklusi... 24 3.3.2.2 Kriteria Eksklusi... 24 3.3.3 Besaran Sampel... 24 3.3.4 Teknik Penentuan Sampel... 25 3.4 Variabel... 25 3.4.1 Identifikasi Variabel... 25 3.4.2 Definisi Operasional Variabel... 26 3.5 Bahan dan Instrumen Penelitian... 30 3.6 Protokol Penelitian... 30 3.7 Analisis Data... 31 3.8 Kelemahan Penelitian... 32 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

viii ABSTRAK Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan utama di negara tropis dan subtropis. Syok pada pasien DBD dikenal dengan istilah sindrom syok dengue (SSD). Profil syok tidak selalu sama ditemukan di tiap daerah atau rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil pasien anak yang mengalami sindrom syok dengue di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar periode 2012-2013. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan data sekunder catatan medik pasien di RSUP Sanglah pada periode Januari 2012 - Desember 2013. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2014. Profil yang dicari yaitu usia, jenis kelamin, tempat tinggal, suku bangsa, gambaran klinis, dan gambaran laboratorium. Seluruh pasien SSD merupakan warga negara Indonesia yang beralamat dari Kota Denpasar sebanyak 28 pasien (65,1%). Lebih banyak terjadi pada laki-laki (53,4%). Kelompok usia 5-10 tahun merupakan usia terbanyak (53,5%). Status gizi kurang dan lebih masing-masing sebanyak 15 pasien (34,9%) dan status gizi baik (30,2%). Gambaran klinis yang didapatkan dari penelitian ini takikardi (72,1%), hipotermia (32,6%), dan hipotensi (53,5%). Syok banyak terjadi pada pasien dengan kadar hemoglobin menurut usia di atas normal (53,5%), hematokrit >42 vol% (74,4%), leukopenia (51,2%) dan kadar trombosit rendah (97,7%). Pemeriksaan serologis didapatkan sebanyak 26 pasien (60,5%) mempunyai IgM(-) dan IgG(+). Profil atau karakteristik dari SSD perlu diberi perhatian lebih karena gejala dan hasil laboratorium sangat berbeda dari yang dilihat pada demam berdarah dengue. viii

ix ABSTRACT Dengue virus infection is a main problem in tropical and subtropical country. Shock in DHF patient known as dengue shock syndrome (DSS). Shock profile is not found the same in every location or hospital. This study was conducted to determine child profile with dengue shock syndrome in Sanglah General Hospital period January 2012 until December 2013. This study was a retrospective study using secondary data which was the patients medical records at Sanglah General Hospital in the period January, 2011 until December, 2013. This study was conducted in July 2014. Profile were age, sex, address, race and nation, clinical findings, dan laboratory findings. All of the DSS patients was Indonesian, 28 patients (65,1%) addressed in Denpasar. Affects more man (53,4%). Mostly occured at age group of 5-10 years (53,5%). Low and high nutrition status each 15 patients (34,9%) and good nutritional status (30,2%). Clinical findings in this study was tachycardia (72,1%), hypothermia (32,6%), and hypotension (53,5%). Shock mostly occured in patient who had high hemoglobin count according to age (53,5%), hematocrit >42 vol% (74,4%), leucopenia 51,2%), and trombositopenia (97,7%). Serologic finding found 26 patients (60,5%) had IgM(- ) dan IgG(+). DSS profile needs to be given more notice because of the symptom and laboratory findings can be very different from DHF. ix

x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan utama di negara tropis dan subtropis. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue serotipe 1 hingga 4 dari genus Flavivirus yang biasanya ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. DBD dapat menyebabkan sakit dari sindrom vital nonspesifik hingga penyakit perdarahan yang fatal. Demam berdarah dengue merupakan manifestasi klinis yang bisa menyebabkan hipovolemia dan hipotensi (sindrom syok dengue) dan sering menyebabkan komplikasi berupa pendarahan internal yang berat. Kebanyakan infeksi ini bersifat tanpa gejala, tetapi spektrum penyakit klinis mulai dari demam umum, demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), dan sindrom syok dengue (Poo dkk., 2011). Penyakit dengue saat ini telah muncul kembali dan banyak wilayah yang berstatus epidemik berubah menjadi hiperepidemi dengan prevalensi 4 serotipe sekaligus. Dengue telah endemik atau sporadik di lebih dari 100 negara diseluruh dunia. Aedes aegypti mendiami wilayah tropis dan subtropis dan beberapa wilayah bertemperatur tinggi dan nyamuk ini terus menyebar. Dengue telah memimpin sebagai penyakit akibat virus yang menyebar lewat udara yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada lebih dari 50 juta manusia yang menginfeksi tiap tahun. Faktor yang mendukung dengue sebagai penyakit infeksi x

xi yang merajalela adalah pertumbuhan populasi manusia, urbanisasi yang buruk, peningkatan wisata dan perluasan distribusi geografis dari vektor utama nyamuk, Aedes aegypti (Sun dkk., 2009). Syok pada pasien DBD dikenal dengan istilah sindrom syok dengue (SSD) yaitu terjadinya kegagalan peredaran darah karena kehilangan plasma dalam darah akibat peningkatan permeabilitas kapiler darah. Sindrom syok dengue terjadi pada tingkatan DBD derajat III dan DBD derajat IV. Pada DBD derajat III telah terdapat tanda-tanda syok, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan darah menurun, pasien mengalami gelisah, terjadi sianosis disekitar mulut, kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki. Pada DBD derajat III terjadi hemokonsentrasi dan trombositopenia (Nguyen dkk., 2013). Setiap tahun, lebih dari 250.000 kasus dengue SSD dari 50 juta infeksi virus dengue (Nguyen dkk., 2013). Pada tahun 2005, di wilayah Asia Tenggara terjadi peningkatan kasus infeksi dengue sebanyak 19% dan peningkatan kasus kematian sebanyak 43%. Di indonesia peningkatan kasus tersebut sebanyak 53%. Setiap tahun terjadi 500.000 kasus infeksi SSD yang memerlukan perawatan rumah sakit (Rahayu dkk., 2011). Berdasarkan data epidemiologi nasional, sejak tahun 2007 kasus DBD di Indonesia sudah terjadi di 33 provinsi. Angka kejadian DBD di Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahun, namun pada akhirnya akan cenderung meningkat. Pada tahun 2006 kasus DBD diperkirakan sebanyak 114.656 kasus, lalu meningkat menjadi 158.115 kasus pada tahun 2007. Sedangkan pada tahun xi

xii 2008 terjadi penurunan kasus DBD, yaitu menjadi 137.469 kasus. Namun pada tahun 2009 kasus DBD kembali meningkat melebihi kasus pada tahun 2007, yaitu menjadi 158.912 kasus. Di Indonesia, DBD masih menjadi masalah yang selalu menyita perhatian pemerintah dan masyarakat setiap tahunnya. Hingga tahun 2006, World Health Organization (WHO) menempatkan Indonesia di peringkat pertama pada angka kejadian dan kematian akibat DBD di Asia Tenggara. Kejadian Luar Biasa (KLB) terakhir tercatat pada tahun 2006, yakni terdapat 80.837 kasus DBD di Indonesia dengan jumlah korban meninggal sebanyak 1.099 orang dan merupakan angka tertinggi di kawasan Asia Tenggara (Bakti dkk., 2011). Pada tahun 2006, kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki Incident Rate (IR) antara 100-200/100.000 penduduk sebanyak 38 daerah. Daerah yang memiliki IR lebih besar 200/100 000 penduduk adalah DKI Jakarta dan Denpasar. Jumlah penderita DBD di DKI Jakarta pada tahun 2007 adalah 31.836 dengan IR 392,64 dan yang meninggal sebanyak 86 orang. Pada tahun 2009 terdapat 158,912 kasus dengan jumlah kematian 1.420 orang. Dengan demikian IR DBD pada tahun 2009 adalah 68,22 dan CFR sebesar 0.89%. Angka-angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008 dengan IR sebesar 59,02 dan CFR sebesar 0,86%. Sedangkan jumlah penderita DBD di Provinsi Bali pada tahun 2007 sebesar 6.375 dengan IR 193,18 dan yang meninggal sebanyak 14 orang. Untuk Kota Denpasar sendiri, penderita berjumlah 3.264 dengan IR 558,45 dan yang meninggal 9 orang. Pada Tahun 2010 terjadi 12.490 kasus DBD xii

xiii termasuk 35 kasus fatal dimana bulan April, Juni, dan Juli sebagai bulan dengan angka kejadian tertinggi (Minako dan Rita, 2013). Profil syok tidak selalu sama ditemukan di tiap daerah atau rumah sakit. Banyak faktor yang mempengaruhi gejala-gejala yang timbul oleh karena manifestasi klinis yang luas, patogenesis yang kompleks dan standar terapi yang berbeda-beda. Profil SSD sangat berbeda pada setiap penelitian, hal ini sangat berpengaruh dengan intervensi penanganannya. Beberapa penelitian menunjukkan profil anak dengan SSD menurut umur berkisar antara 7,5 tahun, pada jenis kelamin tidak ada perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan perempuan. Luaran pasien dari 51 penderita, 49 orang mengalami kesembuhan (Elmy dkk., 2009). Penelitian lainnya mendapatkan umur rata-rata 9 tahun, perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, hepatomegali terjadi sebanyak 61,1% kasus, ratarata tekanan darah 91,3/58,6 mmhg, hematokrit 42,4%, hemoglobin 14,1 g/dl, leukosit 4.773,4/µL, luaran dari 90 pasien 88 orang hidup (Pongpan dkk, 2013). Penelitian lain mendapatkan penderita lebih banyak pada umur >8 tahun, jenis kelamin perempuan, jumlah leukosit 3.500/µL pada 62,8% kasus, peningkatan hematokrit >20% terjadi pada 72,1% kasus (Risniati dkk, 2011). Rahayu dkk. (2011) menyatakan profil menurut usia rata-rata pada umur 7,2 tahun, jenis kelamin tidak ada perbedaan signifikan, hepatomegali terjadi pada 84% kasus, rata-rata hemoglobin 14,2 g/d dan hematokrit 41,7%. Profil sindrom syok dengue yang berbeda tersebut menimbulkan kesenjangan. xiii

xiv Sebagian besar penelitian mengenai demam berdarah, terutama pada kasus SSD cenderung hanya menekankan pada gambaran umum yang tidak spesifik. Seperti pada demografi, masih jarang peneliti melihat bagaimana distribusi penderita menurut tempat tinggal. Selama ini penelitian hanya lebih mengkhususkan pada usia dan jenis kelamin. Secara umum belum banyak penelitian yang mempelajari secara holistik dari berbagai faktor bagaimana penyakit itu terjadi. Penelitian yang mengkhususkan meneliti profil sindrom syok dengue masih belum banyak karena penelitian sebelumnya lebih dilihat dari DBD. Profil atau karakteristik dari SSD perlu diberi perhatian lebih karena gejala dan hasil laboratorium sangat berbeda dari yang dilihat pada demam berdarah dengue. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Profil Anak dengan SSD di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah (RSUP) Denpasar. 1.2 Rumusan Masalah Denpasar? Bagaimana profil yang dialami anak dengan SSD di RSUP Sanglah 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui profil pasien anak yang mengalami SSD pada pasien RSUP xiv

xv Sanglah Denpasar. 1.3.2 Tujuan Khusus Teridentifikasinya gambaran demografi (usia, jenis kelamin, tempat tinggal), gambaran klinis (status gizi, nadi, lama demam, suhu, lama rawat, hepatomegali, tekanan darah, luaran), gambaran laboratorium (hemoglobin, trombosit, hematokrit, leukosit, IgG dan IgM anti dengue) anak yang mengalami SSD. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pelayanan di Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pihak RSUP Sanglah sebagai bahan masukan tentang profil anak dengan SSD khususnya di RSUP Sanglah. 1.4.2 Bagi Perkembangan Ilmu Kedokteran Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman tentang karakteristik anak dengan SSD. 1.4.3 Bagi Perkembangan Riset Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian xv

xvi selanjutnya yang bersifat studi kasus tentang profil anak dengan SSD. xvi